Anda di halaman 1dari 128

Garib dan Musykilat dalam

Bacaan Al-Qur'an
Sokibul Maarif

i
Garib dan Musykilat dalam
Bacaan Al·Qur'an
Penulis: Sokibul Maarif
Editor: Nur Rokhim, Mahmud, Rini
Desain Sampul: Sucipto
Ilustrator : Fajar
Lay Out: Mike, Eko

Penerbit:
Aneka Ilmu
Jl. Raya Semarang-Demak Km 8,5 Semarang
Telp (024) 6580335, 6582901
Fax (024) 6582903, 6581440

ISBN: 978-979-048-932-5

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

ii
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt. Tuhan
penguasa alam yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami mampu menyelesaikan penulisan buku ini. Selawat
dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw.
atas jasa dan perjuangannya sehingga kita mampu meniti jalan
kebenaran. Begitu pula semoga tetap tercurahkan kepada keluarga,
sahabat, dan para tabiin, serta pengikutnya hingga akhir zaman.
Seperti halnya belajar tajwid, mempelajari bacaan-bacaan yang
garib dan musykilat di dalam Al-Qur’an sangatlah penting. Hal ini
dimaksudkan agar kita tidak terjebak dalam kesalahan ketika
membaca dan memahami kandungan Al-Qur’an. Atas dasar itulah,
dengan kerendahan hati kami menyusun buku yang berjudul Garib
dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an ini.
Kami berdoa semoga penyusunan buku ini mampu memberikan
manfaat kepada kita semua. Lebih-lebih, penyusun berharap semoga
buku ini menjadi satu tabungan amal bagi penyusun dan keluarga
agar selamat kelak di akhirat. Amin.
Pepatah mengatakan bahwa tak ada gading yang tak retak. Akhir
kata, penyusun menanti kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan buku ini di masa mendatang, karena penyusun yakin bahwa
di dalam buku ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.

Penyusun

iii
Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab 1 Pendahuluan

Bab 2 Bacaan-Bacaan Garib

Bab 3 Alif yang Tidak Dianggap

Bab 4 Bacaan yang Perlu Diperhatikan

Daftar Pustaka
... iii

... iv

... 1

... 6

... 29

... 49

... 60

iv
A. Keutamaan Membaca Al-Qur’an

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


Pendahuluan

Al-Qur’an merupakan kitab suci bagi umat Islam yang mengan-


dung banyak mukjizat. Di dalamnya terdapat pedoman hidup manusia
agar selamat dan sejahtera di dunia maupun akhirat. Keberadaan Al-
Qur’an sangat penting bagi umat Islam di mana pun dan kapan pun.

Banyak sumber yang menerangkan keutamaan membaca Al-


Qur’an, baik dari Al Qur’an itu sendiri maupun dari hadis Nabi saw.
Di antara sumber-sumber tersebut adalah Al Qur’an Surah Fatir
. ayat
29-30.

1
Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab
Allah (Al-Qur’an) dan melaksanakan salat dan mengin-
fakkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan
kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan,
mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan
rugi, agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada
mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah
Maha Pengampun, Maha Mensyukuri.” (Q.S. Fatir . [35]:
29-30)

Selain itu juga ada hadis Nabi saw. yang diriwayatkan oleh Imam
Muslim dari Abu Umamah r.a.

Artinya: Dari Abu Umamah al-Bahili r.a. berkata: “Aku mendengar


Rasulullah saw. bersabda, ‘Bacalah Al-Qur’an. Sesung-
guhnya ia akan datang di hari kiamat sebagai pemberi
syafaat kepada orang-orang yang memilikinya (mem-
bacanya).” (H.R. Muslim)

Hal tersebut juga terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh


Bukhari dan Muslim dari Abu Musa al-Asy’ari r.a.

2
Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an
Artinya: Dari Abu Musa al-Asy’ari r.a. berkata: Rasulullah saw.
bersabda, “Perumpamaan orang mukmin yang membaca
Al-Qur’an bagaikan buah jeruk, baunya harum dan rasanya
manis. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca
Al-Qur’an bagaikan buah kurma, tidak berbau tapi rasanya
manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Al-
Qur’an bagaikan bunga, baunya harum tapi rasanya pahit.
Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca
Al-Qur’an bagaikan labu yang tidak memiliki bau dan
rasanya pahit.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Ada juga hadis yang diriwayatkan oleh At-Turmudzi dari Abdullah


bin Mas’ud.

3
Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an
Artinya: Dari Abdullah bin Mas’ud ra berkata: Rasulullah saw.
bersabda, Barang siapa membaca satu huruf dari kitab
Allah ta’ala, maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan
dibalas dengan sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan
bahwa alif lam mim ( ) itu satu huruf, namum alif satu
huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf. ” (H.R. At-
Turmudzi).

Dari ayat dan hadis yang telah disebutkan di atas, jelas bahwa
banyak kebaikan dan pahala yang akan kita dapatkan dari membaca
Al-Qur’an. Selain ayat dan hadis di atas, masih banyak lagi ayat
maupun hadis yang menerangkan keutamaan membaca Al-Qur’an.
Namun, dalam membaca Al-Qur’an kita tidak boleh semba-
rangan. Kita harus mengikuti ketentuan-ketentuan dalam membaca,
seperti harus sesuai dengan tajwid dan makharijul huruf juga perlu
diperhatikan.

4
B. Pengertian Garib

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


Secara bahasa, garib berarti asing, di luar kebiasaan. Dalam
bacaan Al-Qur’an, garib berarti bacaan-bacaan di dalam Al-Qur’an
yang dianggap di luar kebiasaan. Penetapan garib atau tidaknya ini
berdasarkan pada salah satu qiraah yang masyhur digunakan, yaitu
Qiraah Imam ‘Asim
. yang diriwayatkan oleh Hafs. .

Sumber: www.pbase.com
Saat membaca Al-Qur’an, perhatikan garibnya.

Selain bacaan-bacaan yang garib, di dalam buku ini juga dibahas


bacaan-bacaan yang perlu mendapat perhatian khusus. Tujuannya,
agar tidak terjadi kesalahan dalam membaca Al-Qur’an.

5
Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an
Bacaan-Bacaan Garib

Seperti yang telah dijelaskan, bacaan garib adalah bacaan-


bacaan yang dianggap di luar kebiasaan di dalam Al-Qur’an menurut
Qiraah Imam Ashim yang diriwayatkan oleh Hafs. . Di dalam
Mustalahut
. . Tajwid karya K.H. Abdullah Umar dijelaskan bahwa
terdapat 16 jenis bacaan garib yang ditemukan di dalam Al-Qur’an.
Berikut ke-enambelas bacaan tersebut.

1) Bacaan ada dalam Surah al-Baqarah ayat 245

2) Bacaan ada dalam Surah al-A’raf ayat 69

3) Bacaan ada dalam Surah al-Gasyiyah ayat 22

4) Bacaan ada dalam Surah at-Tur


. . ayat 37

5) Bacaan ada dalam Surah Hud ayat 41

6) Bacaan ada dalam Surah Hud ayat 42

6
A. Bacaan pada Sad
. dengan Sin Kecil

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


7) Bacaan ada dalam Surah Yusuf ayat 11

8) Bacaan ada dalam Surah al-Kahf ayat 38

9) Bacaan ada dalam Surah al-Kahf ayat 62

10) Bacaan ada dalam Surah al-Fath. ayat 10

11) Bacaan ada dalam Surah an-Nur ayat 52

12) Bacaan ada dalam Surah al-Furqan ayat 69

13) Bacaan ada dalam Surah Fussilat


.. ayat 44

14) Bacaan ada dalam Surah ar-Rum ayat 22

15) Bacaan ada dalam Surah Az-Zumar ayat 7

16) Bacaan ada dalam Surah az-Zukhruf ayat 88

Di dalam Al-Qur’an terdapat empat huruf sad


. yang ditambah
huruf sin kecil baik di bawah maupun di atasnya. Adapun cara
membacanya, sebagai berikut.
1) Dalam Surah al-Baqarah ayat 245. Cara membacanya adalah
sad
. harus dibaca sin.

menjadi

7
Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an
Berikut petikan ayat dan terjemahnya.

Artinya: “Barang siapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik


maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan
banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan
kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (Q.S. al-Baqarah [2]:
245)

2) Dalam Surah al-A’raf ayat 69. Cara membacanya adalah sad


.
harus dibaca sin.

menjadi

Berikut petikan ayat dan terjemahnya.

8
Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an
Artinya: “Dan herankah kamu bahwa ada peringatan yang datang
dari Tuhanmu melalui seorang laki-laki dari kalanganmu
sendiri, untuk memberi peringatan kepadamu? Ingatlah
ketika Dia menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah
setelah kaum Nuh, dan Dia lebihkan kamu dalam kekuatan
tubuh dan perawakan. Maka ingatlah akan nikmat-nikmat
Allah agar kamu beruntung.” (Q.S. al-A’raf [7]: 69)

3) Dalam Surah al-Gasyiyah ayat 22. Cara membacanya adalah


sad
. tetap dibaca sad.
.

tetap

Berikut petikan ayat dan terjemahnya.

Artinya: “Engkau bukanlah orang yang berkuasa atas mereka.”


(Q.S. al-Gasyiyah [88]: 22)

4) Dalam Surah at-Tur


. . ayat 37. Cara membacanya ada dua pilihan.
Pertama, sad
. boleh dibaca sin. Kedua, sad
. tetap dibaca sad.
.

9
B. Bacaan Imalah

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


Berikut petikan ayat dan terjemahnya.

Artinya: “Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Tuhanmu


ataukah mereka yang berkuasa?” (Q.S. at-Tur
. . [52]: 37)

Bacaan imalah adalah memiringkan (mencondongkan) bunyi


bacaan fathah pada kasrah dengan ukuran 2/3. Di dalam Al-Qur’an,
bacaan ini hanya ditemukan di dalam Surah Hud ayat 41 pada kata
berikut.

Berikut petikan ayat dan terjemahnya.

Artinya: “Dan dia berkata, “Naiklah kamu semua ke dalamnya


(kapal) dengan (menyebut) nama Allah pada waktu berlayar
dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pe-
ngampun, Maha Penyayang.” (Q.S. Hud [11]: 41)

10
C. Bacaan Idgam Mutajanisain pada Ba’ da, Mim

D . Bacaan Isymam

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


Selain imalah, di dalam Surah Hud juga ditemukan bacaan yang
garib. Bacaan tersebut terdapat pada ayat 42. Cara membacanya
adalah dengan meng-idgam-kan huruf ba’ pada huruf mim. Jenis
idgamnya termasuk Idgam Mutajanisain, yaitu ba’ sukun bertemu
dengan mim.

Berikut petikan ayat dan terjemahnya.

Artinya: “Dan kapal itu berlayar membawa mereka ke dalam


gelombang laksana gunung-gunung. Dan Nuh memanggil
anaknya, ketika dia (anak itu) berada di tempat yang jauh
terpencil, “Wahai anakku! Naiklah (ke kapal) bersama kami
dan janganlah engkau bersama orang-orang kafir.” (Q.S.
Hud [11]: 42)

Bacaan isymam ditemukan di dalam Surah Yusuf ayat 11,


tepatnya pada kata . Isymam adalah memoncongkan bibir

11
E. Bacaan

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


setelah gunnah (dengung)-nya nun sebagai isyarat bunyi dummah.
Kata la ta’manna dibaca isymam karena aslinya adalah
Berikut petikan ayat dan terjemahnya.

Artinya: “Mereka berkata, “Wahai ayah kami! Mengapa engkau tidak


mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya
kami semua menginginkan kebaikan baginya.” (Q.S. Yusuf
[12]: 11)

Di dalam Surah al-Kahf ayat 38 terdapat kata . Asal kata


tersebut dari kata lakin ana sehingga cara membacanya ada dua,
yaitu:
a. Jika washol atau sambung, na-nya dibaca pendek satu harakat.

menjadi

b. Jika waqaf atau berhenti, na-nya tetap dibaca panjang satu alif.

tetap

12
F. Bacaan

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


Berikut petikan ayat dan terjemahnya.

Artinya: “Tetapi aku (percaya bahwa), Dialah Allah, Tuhanku, dan


aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun.”
(Q.S. al-Kahf [18]: 38)

Kata terdapat pada Surah al-Kahf ayat 63. Garibnya

terletak pada huruf ha-nya yang dibaca dummah dan pendek jika
washol atau sambung. Sedangkan jika waqaf atau berhenti, ha-nya
dibaca mati.

bukan

Berikut petikan ayat dan terjemahnya.

Artinya: “Dia (pembantunya) menjawab, tahukah engkau ketika kita


mecari tempat berlindung di batu tadi, maka aku lupa
(menceritakan tentang) ikan itu dan tidak ada yang membuat

13
G. Bacaan

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


aku lupa untuk mengingatnya kecuali setan dan (ikan) itu
mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali”.
(Q.S. al-Kahf [18]: 63)

Di dalam Surah al-Fath. terdapat bacaan garib, yaitu kata

yang terletak pada ayat 10. Sama dengan yang dijelaskan di atas
(poin 6), ha-nya dibaca dummah dan pendek. Menurut sebagian
ulama, huruf ha dibaca dummah karena sebagai bentuk ta’zim
(mengagungkan) lafal Allah.

bukan

Berikut petikan surah al-fath. ayat 10 dan terjemahnya.

Artinya: “Bahwa orang-orang yang berjanji setia kepadamu


(Muhammad), sesungguhnya mereka hanya berjanji setia
kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan-tangan mereka,

14
H. Bacaan

I. Bacaan

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


maka barang siapa melanggar janji, maka sesungguhnya
dia melanggar janji atas (janji) sendiri, dan barang siapa
menepati janjinya kepada Allah, maka Dia akan memberinya
pahala yang besar.” (Q.S. al-Fath. [48]: 10)

Bacaan ini ditemukan di dalam Surah an-Nur ayat 52. Cara


membacanya adalah qaf dibaca sukun dan ha dibaca kasroh pendek.

bukan

Berikut petikan Surah an-Nur ayat 52 dan terjemahnya.

Artinya: “Dan barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya serta
takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, mereka itulah
orang-orang yang mendapat kemenangan.” (Q.S. an-Nur
[24]: 52)

Di dalam Surah al-Furqan juga terdapat bacaan gharib, tepatnya


pada ayat 69. Bacaan gharib tersebut adalah kata . Adapun cara
membacanya adalah sebagai berikut.

15
J. Bacaan Tashil

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


a. Ketika washol atau sambung, ha dibaca panjang satu alif.

dibaca

b. Ketika waqaf atau berhenti, ha dibaca mati (sukun).

dibaca

Berikut petikan ayat dan terjemahnya.

Artinya: “(yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari Kiamat


dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina.”
(Q.S. al-Furqan [25]: 69)

Bacaan tashil adalah membaca antara hamzah dan alif. Bacaan


tashil ditemukan pada hamzah kedua dalam kata yang terdapat pada
Surah Fussilat
.. ayat 44.

16
K. Bacaan

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


Berikut Surah Fussilat
.. ayat 44 dan terjemahnya.

Artinya: “Dan sekiranya Al-Qur’an Kami jadikan sebagai bacaan


dalam bahasa selain bahasa Arab niscaya mereka menga-
takan, “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” Apakah
patut (Al-Qur’an) dalam bahasa selain bahasa Arab sedang
(rasul), orang Arab? Katakanlah, “Al-Qur’an adalah petunjuk
dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-
orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada
sumbatan, dan (Al-Qur’an) itu merupakan kegelapan bagi
mereka. Mereka itu (seperti) orang-orang yang dipanggil
dari tempat yang jauh.” (Q.S. Fussilat
.. [41]: 44)

Bacaan ini ditemukan di dalam Surat Ar Rum ayat 22. Garibnya


terletak pada huruf lam-nya yang dibaca kasrah. Kata
masuk bacaan garib dengan tujuan untuk menghindari kesalahan
membaca lam-nya yang berharakat kasroh.

bukan

17
L. Bacaan

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


Berikut surah ar-Rum ayat 22.

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah pencip-


taan langit dan bumi, perbedaan bahasamu dan warna
kulitmu. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.”
(Q.S. ar-Rum [30]: 22)

Bacaan ini terdapat di dalam Surah az-Zumar ayat 7. Garibnya


terletak pada huruf ha-nya yang dummah dan pendek satu harakat.

bukan

Berikut Surah az-Zumar ayat 7.

18
M. Bacaan

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


Artinya: “Jika Kamu kafir (ketahuilah) maka sesungguhnya Allah
tidak memerlukanmu dan Dia tidak meridai kekafiran
hamba-hamba-Nya. Jika kamu bersyukur, Dia meridai ke-
syukuranmu itu. Seseorang yang berdosa tidak memikul
dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmu-lah kembalimu
lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerja-
kan. Sungguh, Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan
dalam (dada)mu.” (Q.S. az-Zumar [39]: 7)

Pada saat membaca Surah az-Zukhruf, kita pasti akan mene-


mukan kata pada ayat yang ke-88. Bacaan tersebut termasuk
bacaan garib. Cara membacanya adalah lam dibaca kasroh pendek
dan ha dibaca kasroh dengan panjang satu alif.

bukan

Berikut petikan ayat dan terjemahnya.

Artinya: “Dan (Allah mengetahui) ucapannya (Muhammad), “Ya


Tuhanku, sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak
beriman.” (Q.S. az-Zukhruf [43]: 88)

Selain keenambelas bacaan menurut KH. Abdullah Umar yang


disebut di atas, masih ada beberapa bacaan garib yang perlu
diperhatikan. Bacaan tersebut sebagai berikut.

19
1. Bacaan

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


1) Bacaan ada dalam Surah ar-Rum ayat 54

2) Bacaan ada dalam Surah Fussilat


.. ayat 29

3) Bacaan ada dalam Surah al-Mujadalah ayat 2

4) Bacaan ada dalam Surah at-Talaq


. ayat 4

5) Bacaan ada dalam Surah al-Hasyr


. ayat 17

6) Bacaan ada dalam Surah at-Takwir ayat 21

7) Bacaan ada dalam Surah Hud ayat 91

8) Bacaan ada dalam Surah al-Mu’minun ayat 19

9) Bacaan ada dalam Surah al-Kahf ayat 1-2 , Surah

Yasin ayat 52, Surah al-Qiyamah ayat 27 dan Surah al-Mutaffifin


.
ayat 14

Bacaan ini ditemukan di dalam Surah ar-Rum ayat 54. Adapun


cara membacanya, sebagai berikut.

a) Huruf da’
. boleh dibaca fathah.

boleh

20
2. Bacaan

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


b. Huruf da
. boleh dibaca dummah.

boleh

Berikut Surah ar-Rum ayat 54.

Artinya: “Allahlah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah,


kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah
itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah
kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa
yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Maha-
kuasa.” (Q.S. ar-Rum [30]: 54)

Bacaan ini ditemukan di dalam Surah Fussilat


.. ayat 29. Hal yang
.
perlu diperhatikan adalah huruf zal yang dibaca fathah. Jangan
sampai terbaca kasrah.

bukan

21
3. Bacaan dan

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


Berikut petikan Surah Fussilat
.. ayat 29.

Artinya: “Dan orang-orang yang kafir berkata, “Ya Tuhan kami,


perlihatkanlah kepada kami dua golongan yang telah
menyesatkan kami yaitu (golongan) jin dan manusia, agar
kami letakkan keduanya di bawah telapak kaki kami agar
kedua golongan itu menjadi yang paling bawah (hina).” (Q.S.
Fussilat
.. [41]: 29)

Bacaan ini ditemukan di dalam Surah al-Mujadilah ayat 2 dan


Surah at-Talaq
. . ayat 4. Hal yang perlu diperhatikan adalah lam dibaca
panjang tiga alif dan hamzah dibaca kasroh dengan panjang satu
alif.

22
Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an
Berikut petikan Surah al-Mujadilah ayat 2.

Artinya: “Orang-orang di antara kamu yang menzihar istrinya,


(menganggap istrinya sebagai ibunya, padahal) istri mereka
itu bukankah ibunya. lbu-ibu mereka hanyalah perempuan
yang melahirkannya. Dan sesungguhnya mereka benar-
benar telah mengucapkan suatu perkataan yang mungkar
dan dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf, Maha
Pengampun.” (Q.S. al-Mujadilah [58]: 2)

Adapun Surah at-Talaq


. . ayat 4 sebagai berikut.

Artinya: “Perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (menopause)


di antara istri-istrimu jika kamu ragu-ragu (tentang masa

23
4. Bacaan

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


idahnya) maka idahnya adalah tiga bulan; dan begitu (pula)
perempuan-perempuan yang tidak haid. Sedangkan
perempuan-perempuan yang hamil, waktu idah mereka itu
sampai mereka melahirkan kandungannya. Dan barang
siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan
kemudahan baginya dalam urusannya.” (Q.S. at-Thalaq
. .
[65]: 4)

Bacaan ini ditemukan di dalam Surah al-Hasyr ayat 17. Hal yang
perlu diperhatikan adalah huruf ‘zal yang dibaca fathah, jangan sampai
terbaca kasrah.

bukan

Berikut petikan Surah al-Hasyr


. ayat 17.

Artinya: “Maka kesudahan bagi keduanya, bahwa keduanya masuk


ke dalam neraka, kekal di dalamnya. Demikianlah balasan
bagi orang-orang zalim.” (Q.S. al-Hasyr
. [59]: 17)

24
5. Bacaan

6. Bacaan

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


Bacaan ini ditemukan di dalam Surah at-Takwir ayat 21. Hal yang
.
perlu diperhatikan adalah huruf sa yang dibaca fathah, jangan sampai
terbaca dummah.

bukan

Berikut petikan Surah at-Takwir ayat 21.

Artinya: “Yang di sana (di alam malaikat) ditaati dan dipercaya.” (Q.S.
at-Takwir [81]: 21)

Bacaan ini ditemukan di dalam Surah Hud ayat 91. Hal yang
perlu diperhatikan adalah huruf ha yang dibaca pendek satu harakat,
jangan sampai terbaca panjang.

bukan

Berikut petikan Surah Hud ayat 91.

25
7. Bacaan

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


Artinya: “Mereka berkata, “Wahai Syu’aib! Kami tidak banyak
mengerti tentang apa yang engkau katakan itu, sedang
kenyataannya kami memandang engkau seorang yang
lemah di antara kami. Kalau tidak karena keluargamu, tentu
kami telah merajam engkau, sedang engkau pun bukan
seorang yang berpengaruh di lingkungan kami.” (Q.S. Hud
[11]: 91)

Bacaan ini ditemukan di dalam Surah al-Mu’minun ayat 19. Hal


yang perlu diperhatikan adalah huruf ha yang dibaca pendek satu
harakat, jangan sampai terbaca panjang.

bukan

Berikut petikan Surah al-Mu’minun ayat 19.

Artinya: “Lalu dengan (air) itu, Kami tumbuhkan untukmu kebun-


kebun kurma dan anggur, di sana kamu memperoleh buah-
buahan yang banyak dan sebagian dari (buah-buahan) itu
kamu makan.” (Q.S. al-Mu’minun [23]: 19)

26
8. Bacaan Saktah

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


Saktah adalah berhenti sejenak kira-kira satu alif dalam
membaca tanpa mengambil napas. Bacaan saktah ditandai dengan
tulisan saktah ( ) di antara dua kata yang harus dihukumi
saktah. Bacaan saktah menurut Qiraah Hafs. ditemukan di empat
tempat, yaitu:

a. Surah al-Kahf ayat 1-2

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-
Qur’an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya
bengkok,sebagai bimbingan yang lurus, untuk mem-
peringatkan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan
memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin
yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan men-
dapat balasan yang baik.” (Q.S. al-Kahf [18]: 1-2)

27
Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an
b. Surah Yasin ayat 52

Artinya: “Mereka berkata, “Celakalah kami! Siapakah yang


membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah
yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah
rasul-rasul(-Nya).” (Q.S. Yasin [36]: 52)

c. Surah al-Qiyamah ayat 27

Artinya: Dan dikatakan (kepadanya), “Siapa yang dapat menyem-


buhkan?” (Q.S. al-Qiyamah [75]: 27)

d. Surah al-Mutaffifin
. ayat 14

Artinya: “Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu


telah menutupi hati mereka.” (Q.S. al-Mutaffifin
. [83]: 14)

28
Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an
Alif yang Tidak Dianggap

Jika kita menemukan huruf alif yang terletak setelah huruf dengan
harakat fathah, maka alif tersebut akan menjadi huruf mad yang
berfungsi memanjangkan huruf yang berharakat fathah tersebut.
Namun, tidak semua alif yang terletak setelah huruf berharakat fathah
menjadi huruf mad. Meskipun begitu, keberadaan alif tersebut tidak
boleh dibuang dalam penulisannya. Alif yang seperti itu ditemukan di
dalam Al-Qur’an seperti berikut.

1) Bacaan ada dalam Surah Muhammad ayat 31

2) Bacaan ada dalam Surah Muhammad ayat 4

3) Bacaan ada dalam Surah ar-Ra’d ayat 30

4) Bacaan ada dalam Surah ar-Rum ayat 39

5) Bacaan ada dalam Surah al-Kahf ayat 14

29
Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an
6) Bacaan ada dalam Surah al-A’raf ayat 103, Surah Yunus

ayat 57, Surah Hud ayat 97, Surah al-Mu’minun ayat 46, Surah

al-Qasas
. . ayat 42, Surah az-Zukhruf ayat 46

7) Bacaan ada dalam Surah Yunus ayat 83

8) Bacaan ada dalam Surah al-An’am ayat 34

9) Bacaan ada dalam Surah Hud ayat 68, Surah al Furqan

ayat 38, Surah al-‘Ankabut ayat 38, Surah an-Najm ayat 51

10) Bacaan ada dalam Surah al-Kahf ayat 23

11) Bacaan ada dalam Surah al-Hijr


.

12) Bacaan ada dalam Surah ad-Dahr ayat 4

13) Bacaan ada dalamSurah ad-Dahr ayat 15

14) Bacaan ada dalam Surah ad-Dahr ayat 16

15) Bacaan ada di semua tempat

30
A. Bacaan

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


Kata-kata tersebut ditemukan di dalam Surah Muhammad ayat
4 dan 31, Surah ar-Ra’d ayat 30, Surah ar-Rum ayat 39, dan Surah
al-Kahf ayat 14. Berikut cara membacanya.
1) Jika dibaca washol, semua wa dan alif (wa) pada kata-kata
tersebut dibaca pendek satu harakat.

menjadi

2) Jika dibaca waqaf, huruf alif yang ada tidak berfungsi apa-apa.
Menurut sebagian ahli Qurro’, alif tersebut merupakan ketentuan
Rasmil Qur’an yang di dalamnya terdapat rahasia Allah, dan
tidak ada yang mengetahui rahasia-rahasia-Nya kecuali Dia.

31
Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an
Berikut petikan Surah Muhammad ayat 4 dan terjemahnya.

Artinya: “Maka apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang


kafir (di medan perang), maka pukullah batang leher
mereka. Selanjutnya apabila kamu telah mengalahkan
mereka, tawanlah mereka, dan setelah itu kamu boleh
membebaskan mereka atau menerima tebusan, sampai
perang selesai. Demikianlah, dan sekiranya Allah
menghendaki, niscaya Dia membinasakan mereka, tetapi
Dia hendak menguji kamu satu sama lain. Dan orang-orang
yang gugur di jalan Allah, Allah tidak menyia-nyiakan amal
mereka.” (Q.S. Muhammad [47]: 4)

Adapun Surah Muhammad ayat 31 sebagai berikut.

32
Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an
Artinya: “Dan sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu
sehingga Kami mengetahui orang-orang yang benar-benar
berjihad dan bersabar di antara kamu; dan akan Kami uji
perihal kamu.” (Q.S. Muhammad [47]: 4)

Perhatikan Surah ar-Ra’d ayat 30 berikut!

Artinya: “Demikianlah, Kami telah mengutus engkau (Muhammad)


kepada suatu umat yang sungguh sebelumnya telah
berlalu beberapa umat, agar engkau bacakan kepada
mereka (Al-Qur’an) yang Kami wahyukan kepadamu,
padahal mereka ingkar kepada Tuhan Yang Maha
Pengasih. Katakanlah, “Dia Tuhanku, tidak ada tuhan selain
Dia; hanya kepada-Nya aku bertawakal dan hanya kepada-
Nya aku bertobat.” (Q.S. ar-Ra’d [13]: 30)

Selain di dalam Al-Qur’an Surah Muhammad ayat 4, Muhammad


ayat 31, dan Surah ar-Ra’ad ayat 30, kelima bacaan di atas dijumpai
dalam surah-surah Al-Qur’an berikut.

33
Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an
Cermati Surah ar-Rum ayat 39 sebagai berikut.

Artinya: “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar


harta manusia bertambah, maka tidak bertambah dalam
pandangan Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa
zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridaan
Allah, maka itulah orang-orang yang melipatgandakan
(pahalanya).” (Q.S. ar-Rum [30]: 39)

Cermati juga Surah al-Kahf ayat 14 sebagai berikut.

Artinya: “Dan Kami teguhkan hati mereka ketika mereka berdiri


lalu mereka berkata, “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan
bumi; kami tidak menyeru Tuhan selain Dia. Sungguh,
kalau kami berbuat demikian, tentu kami telah mengucap-
kan perkataan yang sangat jauh dari kebenaran.” (Q.S. al-
Kahf [18]: 14)

34
B. Bacaan Malaihi, Malaihim, dan Nabai

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


Huruf alif pada kata malaihi, malaihim, dan nabai tidak berfungsi
sebagai huruf mad, sehingga la pada kata malaihi dan malaihim serta
ba pada nabai dibaca pendek satu harakat. Meskipun tidak berfungsi
sebagai huruf mad, alif pada kata-kata tersebut tidak boleh dibuang
karena rangka dari asal kata-kata tersebut, yaitu malaa dan nabaa.

dibaca

dibaca

Kata malaihi terletak di dalam Surah al-A’raf ayat 103, Yunus


ayat 57, Hud ayat 97, al-Mu’minun ayat 46, al-Qasas. . ayat 32, dan
az-Zukhruf ayat 46. Kata malaihim terdapat pada Surah Yunus ayat
83. Sedangkan kata nabai terdapat pada Surah al-An’am ayat 34.
Berikut petikan Surah al-A’raf ayat 103.

Artinya: “Setelah mereka, kemudian Kami utus Musa dengan


membawa bukti-bukti Kami kepada Fir’aun dan pemuka-
pemuka kaumnya, lalu mereka mengingkari bukti-bukti itu.
Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang
yang berbuat kerusakan.” (Q.S. al-A’raf [7]: 103)

35
Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an
Berikut Surah Yunus ayat 57.

Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu


pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi
penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat
bagi orang yang beriman.” (Q.S. Yunus [10]: 57)

Surah Hud ayat 97 sebagai berikut.

Artinya: “Kepada Fir’aun dan para pemuka kaumnya, tetapi mereka


mengikuti perintah Fir’aun, padahal perintah Fir’aun
bukanlah (perintah) yang benar.” (Q.S. Hud [11]: 97)

Surah al-Mu’minun ayat 46 sebagai berikut.

36
Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an
Artinya: “Kepada Fir’aun dan pembesar-pembesar kaumnya, tetapi
mereka angkuh dan mereka memang kaum yang
sombong.” (Q.S. al-Mu’minun [23]: 46)
Surah az-Zukhruf ayat 46 sebagai berikut.

Artinya: “Dan sungguh, Kami telah mengutus Musa dengan


membawa mukjizat-mukjizat Kami kepada Fir’aun dan
pemuka-pemuka kaumnya. Maka Musa berkata, “Sesung-
guhnya aku adalah utusan dari Tuhan seluruh alam.” (Q.S.
az-Zukhruf [43]: 46)
Surah al-Qasas
. . ayat 32 sebagai berikut.

Artinya: “Masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, dia akan keluar


putih (bercahaya) tanpa cacat, dan dekapkanlah kedua
tanganmu ke dadamu apabila ketakutan. Itulah dua
mukjizat dari Tuhanmu (yang akan engkau pertunjukkan)
kepada Fir’aun dan para pembesarnya. Sungguh, mereka
adalah orang-orang fasik.” (Q.S. al-Qasas
. . [28]: 32)

37
Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an
Surah Yunus ayat 83 sebagai berikut.

Artinya: “Maka tidak ada yang beriman kepada Musa, selain


keturunan dari kaumnya dalam keadaan takut bahwa
Fir’aun dan para pemuka (kaum)nya akan menyiksa
mereka. Dan sungguh, Fir’aun itu benar-benar telah berbuat
sewenang-wenang di bumi, dan benar-benar termasuk
orang yang melampaui batas.” (Q.S. Yunus [10]: 83)

Surah al-An’am ayat 34 sebagai berikut.

Artinya: “Dan sesungguhnya rasul-rasul sebelum engkau pun telah


didustakan, tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan
penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai
datang pertolongan Kami kepada mereka. Dan tidak ada
yang dapat mengubah kalimat-kalimat (ketetapan) Allah.
Dan sungguh, telah datang kepadamu sebagian dari berita
rasul-rasul itu.” (Q.S. al-An’am [6]: 34)

38
C. Bacaan Tsamuda

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


Da pada kata tsamuda dibaca pendek satu harakat jika dibaca
washol. Sedangkan jika dibaca waqaf, huruf dal menjadi mati (sukun)
dan alif tidak berfungsi apa-apa. Alif tersebut merupakan alif tambahan
bagi qurra yang membaca kata tsamuda dengan tsamudan (dengan
tanwin).

dibaca

dibaca

Kata-kata tersebut ditemukan di dalam Surah Hud ayat 68, al-


Furqan 38, al-Ankabut ayat 38, dan an-Najm ayat 51.
Surah Hud ayat 68.

Artinya: “Seolah-olah mereka belum pernah tinggal di tempat itu.


Ingatlah, kaum Samud mengingkari Tuhan mereka.
Ingatlah, binasalah kaum Samud.” (Q.S. Hud [11]: 68)

Surah al-Furqan ayat 38

39
D. Bacaan Li syaiin

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


Artinya: “Dan (telah Kami binasakan) kaum ‘Ad dan Samud dan
penduduk Rass serta banyak (lagi) generasi di antara
(kaum-kaum) itu.” (Q.S. al-Furqan [25]: 38)

Surah al-’Ankabut ayat 38.

Artinya: “Juga (ingatlah) kaum ‘Ad dan Samud, sungguh telah nyata
bagi kamu (kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat
tinggal mereka. Setan telah menjadikan terasa indah bagi
mereka perbuatan (buruk) mereka, sehingga menghalangi
mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah orang-
orang yang berpandangan tajam,” (Q.S. al-’Ankabut [29]: 38)

Surah an-Najm ayat 51

Artinya: “Dan kaum Samud, tidak seorang pun yang ditinggalkan-


Nya (hidup).” (Q.S. an-Najm [53]: 51)

Kata tersebut ditemukan di dalam Surah al-Kahf ayat 23. Cara


membacanya adalah sya dibaca pendek satu harakat.

40
E. Bacaan Hamain
.

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


dibaca

Surah al-Kahf ayat 23.

Artinya: “Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu,


Aku pasti melakukan itu besok pagi.” (Q.S. al-Kahf [18]:
23)

Bacaan hamain
. terdapat di dalam Surah a- Hijr ayat 26, 28, dan
33. Cara membacanya adalah ma dibaca pendek satu harakat, karena
sebenarnya alif tersebut adalah hamzah sehingga jika dibaca waqaf
akan menjadi hama’.

Surah al-Hijr
. ayat 26

Artinya: “Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam)


dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang
diberi bentuk.” (Q.S. al-Hijr
. [15]: 26)

41
F. Bacaan Salasila

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


Surah al-Hijr
. ayat 28

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para


malaikat, “Sungguh, Aku akan menciptakan seorang
manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi
bentuk.” (Q.S. al-Hijr
. [15]: 28)

Surah al-Hijr
. ayat 33

Artinya: “Ia (Iblis) berkata, “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada
manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah
liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk.” (Q.S. al-Hijr
. [15]: 33)

Jika kita membaca Surah al-Insan, kita akan menemukan kata


salasila, tepatnya pada ayat 4. Cara membaca kata tersebut adalah
sebagai berikut.

42
G. Bacaan Qawarira

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


1) Jika washol, maka la dibaca pendek satu harakat.

menjadi

2) Jika waqaf, ada dua cara dalam membacanya, yaitu (1) la dibaca
panjang satu alif dan (2) lam menjadi mati.

Surah al-Insan ayat 4

Artinya: “Sungguh, Kami telah menyediakan bagi orang-orang kafir


rantai, belenggu dan neraka yang menyala-nyala.” (Q.S.
al-Insan [76]: 4)

Selain salasila, di dalam Surah al-Insan kita juga akan


menemukan dua kata qawarira, tepatnya pada ayat 15 dan 16. Adapun
cata membacanya adalah sebagai berikut.

43
Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an
1) Pada ayat 15, ra dibaca pendek satu harakat jika dalam keadaan
washol. Sedangkan dalam keadaan waqaf, ra dibaca panjang
satu alif.

jika washal dibaca

jika washal dibaca

2) Pada ayat 16, ra dibaca pendek satu harakat jika dalam keadaan
washol. Sedangkan dalam keadaan waqaf, ra dibaca mati
(sukun).

jika washal dibaca

jika washal dibaca

Surah al-Insan ayat 15-16

Artinya: “Dan kepada mereka diedarkanbejana-bejana dari perak


dan piala-piala yang bening laksana kaca, kristal yang

44
H. Bacaan Ana

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


jernih terbuat dari perak, mereka tentukan ukurannya yang
sesuai (dengan kehendak mereka).” (Q.S. al-Insan [76]”
15-16)

Ketika membaca Al-Qur’an kita sering menemukan kata ana.


Ana yang menjadi .damir munfasil mutakallim wahdah jika dibaca
washol, maka na dibaca pendek satu harakat. Sedangkan jika ingin
diwaqafkan karena istirahat, maka na dibaca panjang satu alif.

dibaca

Contohnya pada ayat berikut.

Artinya: “‘Ifrit dari golongan jin berkata, “Akulah yang akan


membawanya kepadamu sebelum engkau berdiri dari
tempat dudukmu; dan sungguh, aku kuat melakukannya
dan dapat dipercaya.” (Q.S. an-Naml [27]: 39)

Sedangkan ana yang bukan dlomir mutakallim wahdah, na-nya


tetap dibaca panjang. Ana yang seperti itu, di dalam Al-Qur’an ada
empat, yaitu:

45
Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an
Berikut Surah Luqman ayat 15.

Artinya: “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan


Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu
tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya,
dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah
jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya
kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beri-
tahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S.
Luqman [31]: 15)

Artinya: “Dan orang-orang yang menjauhi Tagut (yaitu) tidak


menyembahnya dan kembali kepada Allah, mereka pantas

46
Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an
mendapat berita gembira; sebab itu sampaikanlah kabar
gembira itu kepada hamba-hamba-Ku.” (Q.S. az-Zumar
[39]: 17)
Surah al-Furqan ayat 49

Artinya: “Agar (dengan air itu) Kami menghidupkan negeri yang


mati (tandus), dan Kami memberi minum kepada sebagian
apa yang telah Kami ciptakan, (berupa) hewan-hewan
ternak dan manusia yang banyak.” (Q.S. al-Furqan [25]:
49)
Surah ali-Imran ayat 119

Artinya: “Beginilah kamu! Kamu menyukai mereka, padahal


mereka tidak menyukaimu, dan kamu beriman kepada
semua kitab. Apabila mereka berjumpa kamu, mereka ber-

47
Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an
kata, “Kami beriman,” dan apabila mereka menyendiri,
mereka menggigit ujung jari karena marah dan benci
kepadamu. Katakanlah, “Matilah kamu karena kemarahan-
mu itu!” Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala isi hati.”
(Q.S. ali-Imran [3]: 119)

Begitu juga dengan na pada kata-kata berikut.

Semuanya dibaca panjang satu alif baik saat dibaca washol


maupun waqaf.

48
A. Bacaan Bisalismu

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


Bacaan yang Perlu Diperhatikan

Banyak pembaca Al-Qur’an yang masih awam mengalami


kesalahan dalam membaca, terutama pada ayat-ayat yang terdapat
bacaan garibnya. Berikut beberapa hal yang perlu mendapatkan
perhatian khusus dalam membaca Al-Qur’an.

Bacaan ini ditemukan di dalam Surah al-Hujurat


. ayat 11. Hal
yang perlu diperhatikan adalah kata bi’salismu. Cara membacanya
adalah lam pada al ta’rif (al) diberi harakat kasroh karena iltiqous
sakinain, yaitu bertemunya dua sukun. Kedua sukun tersebut adalah
lam dan sin, sebab asalnya bacaan tersebut adalah bi’sal ismu.
Sukun lam pada huruf al diubah menjadi kasroh karena ada pedoman
“Assukunu iza hurrika
. hurrika bilkasri”.

dibaca

49
Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an
Berikut Surah al-Hujarat
. ayat 11

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum


mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka
(yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang
mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan
(mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi
perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari
perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling
mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil
dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan
adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan
barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-
orang yang zalim.” (Q.S. al-Hujarat
. [49]: 11)

50
B. Bacaan Fissamawat

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


Di dalam Surah al-Ahqaf
. ditemukan bacaan yang perlu mendapat
perhatian, tepatnya pada ayat 4. Bacaan itu adalah fisamawat. Adapun
cara membacanya, sebagai berikut.
1) Jika memulai membaca dari kata ituni, hamzah yang mati diganti
ya. Hamzahnya washal diberi harakat kasrah dengan panjang
satu alif sehingga menjadi ituni.

dibaca

2) Jika kata ituni diwashalkan dengan kata assamawat, hamzah


yang mati tetap. Hamzahnya washal mati sehingga menjadi i’tuni.

Berikut petikan Surah al-Ahqaf


. ayat 4

51
C. Bacaan Ma’an dan yang Serupa

D. Ha Damir
.

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Terangkanlah (kepadaku)
tentang apa yang kamu sembah selain Allah; perlihatkan
kepadaku apa yang telah mereka ciptakan dari bumi, atau
adakah peran serta mereka dalam (penciptaan) langit?
Bawalah kepadaku kitab yang sebelum (Al-Qur’an) ini atau
peninggalan dari pengetahuan (orang-orang dahulu), jika
kamu orang yang benar.” (Q.S. al-Ahqaf
. [46]: 4)

Setiap ada hamzah dengan fathah tanwin yang terletak di akhir


kata, seperti ma’an, jika dibaca waqaf, maka hamzah harus panjang
satu alif meskipun pada penulisannya tidak disertai alif. Mad seperti
ini disebut mad’iwad. . Hal ini berlaku untuk semua hamzah yang
terletak di akhir kata.

jika washal dibaca

jika washal dibaca

.
Setiap ada ha’silah,
. yaitu ha’ .damir mufrod muzakkar yang jatuh
setelah huruf hidup, seperti rabbahu, yarohu, lahu, dan bihi, jika dibaca
waqaf, maka ha harus dibaca sukun. Jangan tetap dibaca dummah
atau kasrah satu harakat.

jika wakaf dibaca

52
E. Panjang Mad Tabi’i
.

F. Pengambilan Napas

G. Kehati-hatian dalam Membaca

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


Panjang mad .tabi’i adalah satu alif, baik di tengah maupun akhir
kata. Sebagian orang sering salah ketika membaca mad tabi’i . di akhir
kata atau kalimat. Mereka membaca mad tabi’i . lebih dari satu alif.
Seharusnya, mad tabi’i
. dibaca panjang satu alif, baik di tengah
maupun akhir kata atau kalimat.

Ketika membaca ayat yang panjang, seringkali napas kita tidak


kuat sehingga harus mengambil napas. Jika hal itu terjadi, sebaiknya
kita menghentikan bacaan kita dahulu, mengambil napas, kemudian
baru melanjutkan membaca kembali. Jangan sampai kita mengambil
napas di tengah kata atau di antara dua kata yang seharusnya terus
disambung membacanya. Jika kehabisan napas, sebaiknya kita
berhenti sesuai peraturan. Ambillah napas dan lanjutkan membaca
dengan mengulangi lagi satu atau dua kata yang telah dibaca sesuai
dengan siaqul kalam (kesesuaian makna kalimat).

Selain hal-hal yang telah disebutkan di atas, ada beberapa


bacaan lagi yang perlu menjadi perhatian khusus. Bacaan-bacaan
tersebut sebagai berikut.

1) Bacaan Surah Hud ayat 66, Surah al-Maarij

ayat 11

53
Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an
2) Bacaan “Surah al-Baqarah ayat 277, Surah

at-Taubah ayat 5, Surah at-Taubah

ayat 11, Surah al-Hajj


. ayat 41

3) Bacaan Surah al-A’raf ayat 176

4) Bacaan Surah al-Mursalat ayat 20

5) Bacaan Surah al-Baqarah ayat 125

6) Bacaan Surah al-Kahf ayat 65

7) Bacaan Surah al-Kahf ayat 64

8) Bacaan Surah Taha


. ayat 47

9) Bacaan Surah Taha


. ayat 47

10) Bacaan Surah al-Kahf ayat 62

11) Bacaan Surah al-Kahf ayat 61

12) Bacaan Surah al-Ahzab


. ayat 10

13) Bacaan Surah al-Maidah ayat 38

14) Bacaan Surah al-Baqarah ayat 35

54
1. Bacaan Yaumiidz

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


15) Bacaan Surah al-Baqarah ayat 35

16) Bacaan Surah an-Naml ayat 21

17) Bacaan Surah at-Taubah ayat 47

18) Bacaan Surah Maryam ayat 46

19) Bacaan Surah al Hasyr


. ayat 13

20) Bacaan Surah al-A’raf ayat 145

21) di semua tempat

22) di semua tempat

23) di semua tempa

bukan

Hati-hati dalam membaca lafaz di dalam Surah Hud

ayat 66 dan Surah al-Ma’arij ayat 11. Jangan sampai dibaca

55
2. Bacaan Wa Atawu

3. Bacaan Idgham

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


Hati-hati dalam membaca lafaz di dalam Surat al-

Baqarah ayat 277, Surah at-Taubah ayat 5, Surah at-Taubah ayat 11,
dan Surah al-Hajj
. ayat 41. Huruf ta’ dibaca fathah dan wawu dibaca
dummah jika washal. Jika waqaf, wawu-nya dibaca sukun karena
lafaz ini adalah fiil madi.
. Jangan sampai keliru dibaca (fiil

amr).

Hati-hati dalam membaca lafaz di dalam Surah


.
al-A’raf ayat 176. Jika dibaca washal, huruf sa diidgamkan dengan
.
huruf zal sehingga menjadi

menjadi

Begitu pula lafaz di dalam Surah al-Mursalat

ayat 20. Huruf qaf diidgamkan dengan huruf kaf sehingga menjadi

dan qalqalahnya qaf juga hilang.

56
4. Bacaan Mad

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


menjadi

Di dalam Al-Qur’an terdapat beberapa beberapa lafaz yang perlu


diperhatikan dalam membacanya, terutama yang berkaitan dengan
madnya. Lafaz-lafaz tersebut adalah:

1) terdapat dalam Surah al-Baqarah ayat 125

2) terdapat dalam Surah al Kahf ayat 65

3) terdapat dalam Surah al Kahf ayat 64

4) terdapat dalam Surah Taha


. ayat 47

5) terdapat dalam Surah Taha


. ayat 47

6) terdapat dalam Surah al-Kahf ayat 62

7) terdapat dalam Surah al-Kahf ayat 61

8) terdapat dalam Surah al-Ahzab


. ayat 10

9) terdapat dalam Surah al-Maidah ayat 38

10) terdapat dalam Surah al-Baqarah ayat 35

11) terdapat dalam Surah al-Baqarah ayat 35

57
.
5. Bacaan Laazbahannahu
.

6. Bacaan Saurikum

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


Semua lafaz di atas, suku kata terakhirnya harus dibaca panjang
satu alif, baik dalam keadaan waqaf maupun washal.

Hati-hati dalam membaca lafaz di dalam Surah

an-Naml ayat 21. Di sebagian Mushaf, lafaz tersebut ditulis

di mana ada tambahan satu alif. Adapun cara mem-

bacanya adalah alif yang satu tidak dianggap karena merupakan alif

ziyadah sehingga menjadi

dibaca

Hati-hati membaca lafaz di dalam Surah al-A’raf

ayat 145. Wawu tidak berfungsi sebagai huruf mad sehingga bacaan
u- dibaca pendek satu alif. Wawu tersebut merupakan wawu
limunasabatil hamzatil madlmumah.

dibaca

58
7. Bacaan Ulaika, Uli dan Uli

Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an


Semua lafaz di dalam Al-Qur’an,

alif berdummahnya dibaca pendek satu alif.

dibaca

dibaca

dibaca

59
Garib dan Musykilat dalam Bacaan Al-Qur’an
Umar, Abdullah. K.H. Mustalahut
. . Tajwid. Semarang: Toha Putra.

Nur Hadi. Belajar Ilmu Tajwid. Semarang: Aneka Ilmu.

60

Anda mungkin juga menyukai