Anda di halaman 1dari 2

Seri Taujih Intikhobi

PRIBADI MUJAHID
Energi dan Inspirasi dari al-Qur’an Surah al-Anfal ayat 1-4.

Tujuh bulan jelang Pilgub & Pilkada. Betapa dakwah ini membutuhkan kader pemikul beban,
kader mujahid. Kitakah kader itu?
Allah SWT menjelaskan kepribadian Mujahid dalam kesehariannya yang harus memiliki iman
untuk mempertahankan kemurnian jihadnya sehingga sepenuhnya dibawah Ma’iyyatullah. Adapun
keseharian mereka adalah:
1. Quwwatu dzikrillah, yang tidak hanya rutin diucapkan, namun dzikir yang sampai
menggetarkan hatinya. Allah Maha Tahu terhadap niat Jihad kita. Dzikir Ma’tsurot merupakan
salah satu sumber energi kita dalam beramal dan memurnikan keikhlasan. Maka rutinkanlah ia.
Fahami dan renungi maknanya yang sangat dalam itu.
2. Quwwatutta’amul Ma’al qur’an. Sudahkah berasa bertambah iman kita saat bersama Al Qur'an?
Karena bertambahnya iman bersama Al Qur'an merupakan indikasi Quwwatutta’amul Ma’al
qur’an. Pertambahan iman karena Al Qur'an akan berfungsi sebagai bekal ruhi, fikri, ilmi, dan
kekuatan Jihad yang super efektif bagi orang-orang beriman. Karena hakikatnya Al Qur'an akan
selalu bersama orang-orang beriman dalam kehidupannya sehari-hari, khususnya dalam shalat-
shalatnya. Tilawah dan tadabbur ayat-ayat mulia ini merupakan muwashofat (karakter yang
melekat kuat) pada diri seorang da’i. Bagaimana mungkin ia menjadi mujadi jika jauh dari al-
Qur’an?
3. Selalu bertawakkal kepada Allah. Tawakkal menjadikan seorang Mujahid selalu optimis
terhadap seluruh Ikhtiar Jihadnya dan selalu berhusnuzhan atas taqdir Allah dari hasil jihadnya.
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa sikap inilah yang akan menjadikan orang-orang beriman selalu
ikhlas dalam beramal dan bersih dari polutan duniawi, karena Allah lah yang Maha Kuasa dalam
kehidupan ini. Dan pada akhirnya dengan tawakkal seorang Mujahid tidak akan pernah
kehabisan energi dalam jihadnya.
4. Menegakkan shalat sebagai bentuk berkomunikasi dan bermunajat kepada Allah, apalagi
disaat-saat jiwa kita merasakan beratnya beban dakwah dan jihad ini. Maka begitu banyak ayat-
ayat yang menjelaskan bahwa shalatlah yang dapat menjadi sarana yang paling efektif untuk
meringankan beban ini. Lihatlah surat Al Hijr ayat 97-98, “Dan Kami sungguh mengetahui
bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan. Maka bertasbihlah
dengan memuji Rabb mu diantara orang-orang yang sujud”. Ibnu Abbas mengatakan bahwa
sebagian besar perintah bertasbih dalam Al Qur'an maksudnya adalah melaksanakan shalat.
Adalah Rasulullah jika dihimpit oleh suatu permasalahan beliau menegakkan shalat.
5. Berinfaq. Amal ini merupakan bentuk bukti kecintaan dan dukungan orang beriman pada Allah
َ ِّ‫ه‬
dan RasulNya. Karena karakter manusia sangat mencintai hartanya. ‫لِْ َير َِهللََِِه ِ ل‬ ِ ُِِ‫وإِنَّهُل‬.َ Namun
karena cintanya kepada Allah dan RasulNya, dikeluarkanlah apa yang dicintai itu. Sehingga
disisi Allah akan menjadi sebuah penilaian Shidqul Iman dan Shidqul Jihad. Allah SWT akan
menggantinya dengan satu pembelaan dan kemenangan Jihad. Al-Qur’an menjelaskan orang
yang bakhil berinfaq berarti bakhil untuk dirinya sendiri.
Inilah sifat Mukminin Haqqa yang menjadi kepribadian seorang Mujahid yang berhak mendapatkan
derajat yang tinggi disisi Allah, ampunan Allah, pahala dan kemenangan. Semoga Allah Tabaroka wa
Ta’ala memberikan kemenangan bagi kita.

Anda mungkin juga menyukai