Anda di halaman 1dari 33

LABORATORIUM KIMIA DASAR

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

LAPORAN LENGKAP KIMIA DASAR

KESETIMBANGAN

KELOMPOK : 1 (SATU)

ASISTEN : ASTUTI AINI SYAHNAZ

UNIVERSITAS MEGAREZKY

MAKASSAR

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktu, dan

sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau

transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang di temukan

sehari hari.

kimia merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (IPA), yang

memiliki peran sejajar dengan cabang-cabang IPA lainnya, seperti fisika, biologi,

geologi, astronomi.

Hampir semua materi kimia berkaitan dengan larutan. Larutan adalah

salah satu aspek kajian ilmu kimia. Larutan campuran zat-zat yang homogen yang

memiliki komposisi merata atau serba sama diseluruh bagian volumenya. Suatu

larutan mengandung satu zat terlarut atau lebih dari satu pelarut. Zat terlarut

merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah

komponen yang terdapat dalam jumlah yang banyak.

Keadaan setimbang merupakan suatu keadaan dimana konsentrasi seluruh zat

tidak lagi mengalami perubahan, sebab zat-zat diruas kanan terbentuk dan terurai

kembali dengan kecepatan yang sama.

Pengetahuan mengenai kesetimbangan kimia ini sangat diperlukan dibidang

farmasi (obat-obatan), misalnya banyak zat aktif yang harus berada dalam

keadaan pH yang stabil atau setimbang.


B. Maksud Percobaan

Menentukan kesetimbangan asam lemah.

C. Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari percobaan kesetimbangan ini adalah:

1. Menentukan pH larutan asam lemah dengan menguunakan indikator kertas pH

universal/ pH meter.

2. Menentukan derajat asam lemah berdasarkan nilai pH-nya.

3. Menentukan pengaruh pengenceran terhadap nilai derajat ionisasi asam lemah.

D. Manfaat Percobaan

Kami dapat mengetahui cara penetapan kesetimbangan asam dan basa


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari struktur materi, sifat-sifat

materi, perubahan suatu materi menjadi materi lain, serta energi yang menyertai

perubahan materi (prananda, 2017).

kimia merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (IPA), yang

memiliki peran sejajar dengan cabang-cabang IPA lainnya, seperti fisika, biologi,

geologi, astronomi (Wayan, 2014).

Hakikat ilmu kimia merupakan salah satu ilmu dasar cabang dari sains

yang secara khusus mempelajari tentang eksistensi materi ditinjau dari segi

struktur sifat-sifat, perubahan, dan perubahan energi yang menyertai perubahan

tersebut (Wayan, 2014).

Kesetimbangan kimia merupakan proses dinamik. Reaksi kesetimbangan

kimia melibatkan zat-zat yang berbeda untuk reaktan dan produknya.

Kesetimbangan antara dua fasa dari zat yang sma dinamakan kesetimbangan fisis

(physical equilibrium) karena perubahan yang terjadi hanyalah proses fisis.

Penguapan air dalam wadah tertutup pada suhu tertentu merupakan contoh

kesetimbangan fisis (Bulaksumur, 2013).

Reaksi kesetimbangan/reaksi kimia dapat dikelompokkan menjadi reaksi

satu arah dan reaksi dua arah. Reaksi satu arah adalah reaksi kimia yang hasil

reaksinya tidak dapat berubah kembali menjadi pereaksinya. Adapun reaksi dua

arah merupakan kebalikan dari reaksi satu arah. Pada reaksi dua arah, hasil

reaksinya dapat berubah kembali menjadi pereaksinya (Supeno,2009).


Reaksi ksetimbangan, dikenal istilah reaksi ke kanan (reaksi maju) dan

reaksi ke kiri (reaksi balik) (Supeno,2009).

Derajat ionisasi (α) merupakan perbandingan antara jumlah zat yang

mengion dengan jumlah zat mula-mula (Hariman, 2015).

Larutan adalah suatu campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih

zat dalam komposisi yang bervariasi. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam

larutan disebut (zat) terlarut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak

daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut (supriadi, 2017).

Larutan asam adalah larutan yang mempunyai rasa asam dan bersifat

korosif yaitu larutan yang dapat merusak logam marmer, dan berbagai bahan lain,

sedangkan basa adalah larutan yang memiliki rasa pahit dan bersifat kaustik yaitu

licin, seperti bersabun (Hariman, 2015).

Indikator asam basa merupakan suatu senyawa organic yang dapat

berubah warna berubahnya pH (Hariman, 2015).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan yaitu Katalisator,

konsentrasi, perubahan volume dan temperatur.

katalisator adalah tidak berpengaruh terhadap kesetimbangan, zat ini

hanya mempengaruhi kecepatan reaksi, tetapi tidak ikut bereaksi (sukarjo, 1990).

Pengaruh konsentrasi apabila dalam sistem kesetimbangan homogen.

Konsentrasi salah satu zat diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser kepihak

zat tersebut (sukarjo, 1990).

Perubahan volume bila reaksi diikuti perubahan volume, perubahan

tekanan akan mengakibatkan kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah

pengurangan volume atau yang volumenya keci (Bulaksumur, 2013).


Pengaruh temperatur bila temperatur dinaikkan maka kesetimbangan

reaksi bergeser ke arah endotermis (ke kanan) (Bulaksumur, 2013).

Interaksi asam basa ini menegaskan adanya suatu interaksi benda padat-

padat, padat-cair. padat-gas, cair-cair dan gas-gas setiap benda padat, cair dan gas

dapat bersifat basa atau asam kuat, tetapi dapatjuga bersfat basa atau asam lemah,

interaksi asam basa ini sangat berperan kuat sekali pada reaksi katalis, reaksi

permukaan atau reaksi kondisi cair. Karena benda benda di alam mempunyai

oksida oksida diskret yang bersifat basa atau asam tergantung perbandingan nya

(Supeno,2009).

Asam dan basa merupakan substansi yang umum yang di temukan

sehari-hari. seperti pembersih oven, soda pembersih, dan soda kaustik merupakan

contoh basa dalam rumah tangga. Cuka, cairan aki, dan jus lemon merupakan

contoh asam dalam rumah tangga. Dalam larutan encer zat zat ini tidak terlalu

berbahaya. Akan tetapi, dalam larutan pekat asam dan basa dapat berbahaya dan

bersifat korosif (james, 2008).

Asam dan basa juga di temukan dalam tubuh . dalam tubuh kadarasam dan

basa harus di regulasi terus menerus. Jika kadar asam terlalu tinggi (asidosis) atau

kadar basa terlalu tinggi (alkalosis), pasien dapat sakit berat atau bahkan

meninggal (james, 2008).

Sifat yang di miliki semua asam adalah bahwa didalam larutan asam akan

berdisosiasi untuk mendonorkan ( memberikan ) ion hidrogen H+. Contohnya

pada asam klorida :

HCl(aq) H+(aq) + Cl- (aq)

Asam klorida ion hidrogen ion klorida


Jadi suatu asam di definisikan sebagai donor ion hidrogen. Ion hidrogen

juga dikenal sebagai proton. Terdapat beberapa cara untuk mengenali atau

menjelaskan suatu asam : (james, 2008).

1. memiliki rasa asam

2. bersifat korosif – membakar jaringan

3. membuat kertas lakmus menjadi merah

4. bereaksi dengan basa membentuk garam dan air ( netralisasi )

5. memiliki pH kurang dari 7

Basa merupakan zat kimia yang berlawanan dengan asam. Basa

merupakan akseptor ion hidrogen. Basa yang dapat larut dalam air di sebut alkali

semua alkali adalah basa tapi tidak semua basa adalah alkali.

Alkali berdiosiasi dalam air tidak memberikan ion hidroksida OH-

NaOH(aq) Na+(aq) + OH - (aq)

Natrim hidroksida ion natrium ion hidroksida

Ion hidroksida dapat menerima ion hidrogen untuk kemudian

membentuk air

OH- (aq) + Na+ (aq) H 2O(I)

Ion hidroksida ion hidrogen air

Beberapa cara lain di gunakan untuk mengenali atau menjelaskan suatu

basa : (james, 2008).

1. memiliki rasa sed ikit pahit atau rasa logam

2. bersifat korosif ( membakar jaringan )

3. membuat kertas lakmus menjadi biru

4. bereaksi dengan asam akan membentuk garam dan air ( netral ).


5. memiliki Ph lebih dari 7

Larutan didefinisikan sebagai campuran dua atau lebih zat yang

membentuk satu macam fase (homogen) dan sifat kimia setiap zat yang

membentuk larutan tidak berubah. Arti homogen menunjukkan bahwa tidak ada

kecenderungan zat-zat dalam larutan terkonsentrasi pada bagian-bagian tertentu,

melainkan menyebar secara merata diseluruh campuran. Sifat-sifat fisika zat yang

dicampurkan dapat berubah atau tidak tetapi sifat-sifat kimia tidak berubah

(Surnarya, 2007).

Ada dua komponen yang berhubungan dengan larutan yaitu pelarut dan

zat terlarut. pelarut adalah Zat yang digunakan sebagai media untuk melarutkan

zat lain. Umumnya pelarut merupakan jumlah terbesar dari sistem larutan. Zat

terlarut adalah komponen dari larutan yang memiliki jumlah yang lebih sedikit

dalam sistem larutan. Selain ditentukan oleh kuantita zat, istilah pelarut dan

terlarut juga ditentukan oleh sifat fisikanya (strukturnya). Pelarut memiliki

struktur tidak berubah sedangkan zat terlarut dapat berubah (Surnarya, 2007).

Menurut bronsted-Lowry, asam didefinisikan sebagai suatu zat yang

dapat memberikan ion hidrogen, dan basa adalah suatu zat yang dapat menerima

hidrogen (Oxtoby, 2001).

Menurut Lewis Asam adalah jenis asam yang dapat menerima sepasang

elektron (akseptor), dan basa adalah jenis basa yang daapat menyumbangkan

(mendonor) sepasang elektron (Oxtoby, 2001).


B. Uraian Bahan

1. Aquadest (Dirjen POM, 1979. hal 96).

Nama resmi : AQUA DESTILLATA

Nama lain : Air suling

Barat molekul : 18,02

Rumus molekul : H2O

Kelarutan : Larut dalam etanol gliser

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak

mempunyai rasa.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan :Sebagai pelarut

2. Asam Formiat (Dirjen POM, 1979. hal 648).

Nama resmi : ASAM METANOAT

Nama lain : asam Format / Asam semut

Barat molekul : 46,03

Rumus molekul : HCOOH

Kelarutan : Dapat bercampur dengan etanol

Pemerian : Cairan tidka berwarna, bau sangat tajam, sangat korosif.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai Sampel

3. Asam Asetat (Dirjen POM, 1979. hal 41).

Nama resmi : ACIDUM ACETICUM

Nama lain : Asam Asetat, Asam Cuka

Barat molekul : 60,05


Rumus molekul : CH3COOH

Kelarutan : larut dalam air, sukar larut dalam etanol ( 95%)

Pemerian : Cairan jernih, tidak erwarna, rasa asam tajam

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : sampel

4. Metil Merah (Dirjen POM, 1979. hal 703).

Nama resmi : TROPOELIN

Nama lain : Metil Merah

Barat molekul : C14H14N3NaO3S

Rumus molekul : 327,33

Kelarutan : Mudah larut dalam air panas, sukar larut dalam air

dingin, sangat sukar larut dalam etanol.

Pemerian : Serbuk jingga kekuningan

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup.

Kegunaan : Larutan indikator asam basa.

5. Phenolphtalein(Dirjen POM, 1979. hal 675).

Nama resmi : PENOLPHTALEEIN

Nama lain : Fenolftalein

Barat molekul : 318,32

Rumus molekul : C20H14O4

Kelarutan : Sukar larut dalam air, larut dalam etanol

Pemerian : Serbuk hablur putih, putih atau kekuningan

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Larutan indikato


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan

1. Alat
Alat- alat yang digunakan yaitu ball filler , buret , corong (Pyrex), gelas
kimia (Iwaki) mL, labu ukur (Pyrex), pH meter, pipet tetes dan plat tetes.

2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan yaitu Aquadest (H2O), Asam Asetat

(CH3COOH), Asam Formiat (HCOOH), Indikator Metil Merah (MM), Metil

Violet (MV), Masker, Kertas pH Universal dan phenolphtalein (PP).

B. Prosedur Kerja

1. Pembuatan Bahan Baku

a. Asam Asetat (CH3COOH)

Berdasarkan pada pembuatan bahan baku CH3COOH yaitu sebelum di

pipet CH3COOH, Labu ukur di isi aquadest sedikit kemudian di pipet

CH3COOH sebanyak 5 mL pada lemari asam ke dalam labu ukur 50 mL

dan di cukupkan volumenya dengan aquadest hingga tanda batas kemudian

di homegenkan.

b. Asam Formiat (HCOOH)

Berdasarkan pada pembuatan bahan baku HCOOH yaitu sebelum di

pipet HCOOH, Labu ukur di isi aquadest sedikit kemudian di pipet

HCOOH sebanyak 5 mL pada lemari asam ke dalam labu ukur 50 mL dan


di cukupkan volumenya dengan aquadest hingga tanda batas kemudian di

homegenkan.

2. cara kerja percobaan

a. Asama Asetat ( CH3COOH)

Berdasrkan hasil percobaan ini mejelaskan bahwa pada percobaan

pertama pada kesetimbangan asam lemak yaitu CH3COOH sebanyak 3 ml.

sebelum di pipet CH3COOH di tempelkan dahulu label dengan masing-

masing konsentrasi pada gelas ukur dengan gelas kimia yang akan di

gunakan. kemudian di masukan akuades sedikit ke dalam labu ukur yang

konsentrasi 10-1 kemudian di pipet CH3COOH pada lemari asam sebanyak

5 ml kemudian di cukupkan sampai tanda batas dan dihomogenkan.

kemudian mempipet larutan CH3COOH sebanyak 5 ml pada labu ukur

dengan konsentrasi 10-1 kemudian dimasukkan kedalam labu ukur dengan

konsentrasi 10-2 dan dicukupkan samapi tanda batas dan dihomogenkan.

dan seterusnya hingga mencapai konsentrasi 10-5. Lalu dituangkan hasil

pengenceran kedalam gelas ukur dengan konsentrasi masing-masing dan

diukur pH menggunakan dua metode yaitu pH meter dan kertas pH

universal sehingga didapat hasil pH dari masing-masing konsentrasi.

Kemudian diuji perubahan warnanya pada plat tetes dengan menambahkan

5 tetes dengan masing-masing konsentrasi dan indikator kemudian

ditambahkan indikator ( MM, MV,PP ) sehingga dihasilkan perubahan

warna.
b. Asam Formiat (CHOOH)

Berdasarkan hasil percobaan ini menjelaskan bahwa pada percobaan

kedua pada kesetimbangan asam lemah yaitu HCOOH sebanyak 5 mL,

sebelum di pipet HCOOH ditempelkan terlebih dahulu label pada masing-

masing konsentrasi pada labu ukur dan gelas kimia, dan ditempelkan juga

pada plat tetes dengan label indikator, kemudian dimasukkan sedikit

Aquadest ke dalam labu ukur yang konsentrasi 10-1 kemudian di pipet

HCOOH pada lemari asam sebanyak 5 mL, lalu dicukupkan volumenya

dengan Aqusdest hingga tanda batas dan dihomogenkan. kemudian dipipet

HCOOH pada labu ukur konsentrasi 10-1 kemudian dimasukkan kedalam

labu ukur konsentrasi 10-2 dan dicukupkan volumenya dengan Aquadest

hingga tanda batas kemudian di homogenkan dan seterusnya hingga

mencapai konsentrasi 10-5. kemudian dituangkan sedikit ke dalam gelas

ukur dengan konsentrasinya masing-masing dan di ukur pH nya dengan

menggunakan metode pH meter dan pH Universal sehingga dihasilkan pH

dari masing-masing konsetrasi, kemudian di uji perubahan warnanya pada

plat tetes dengan menambahkan 5 tetes dengan masing-masing indikator

dan konsetrasinya kemudian ditambahkan indikator pada indikator yang

tepat (MM,MV,PP) sehingga dihasilkan perubahan warna.


BAB IV

HASIL DAN PENGAMATAN

A. Hasil

a. Tabel 1
No Metode Sampel
pengukuran CH3COOH HCOOH
-1 -2 -3 -4 -5 -1
10 10 10 10 10 10 10-2 10-3 10-4 10-5
1. pH Meter 2,61 2,61 3,27 5,22 7,20 0,9 1,34 1,81 1,93 1,96

2. pH Universal 3 3 4 6 6 2 2 3 3 3

b. Tabel 2

No Indikator Sampel
CH3COOH HCOOH
10-1 10-2 10-3 10-4 10-5 10-1 10-2 10-3 10-4 10-5

1. Metl Merah ( MM) ≤6,30 ≤6,30 ≤6,30 ≤6,30 ≥6,30 ≤6,30 ≤6,30 ≤6,30 ≤6,30 ≤6,30

2. Metil Violet ( MV) ≥2,0 ≥2,0 ≥2,0 ≥2,0 ≥2,0 ≥2 ≥2 ≥2 ≥2 ≥2

3. Phenolphatalein (PP) ≤9,60 ≤9,60 ≤9,60 ≤9,60 ≥9,60 ≤9,60 ≤9,60 ≤9,60 ≤9,60 ≤9,60

B. PEMBAHASAN

a. Hasil pengukuran nilai pH asam asetat ( CH3COOH)

Berdasarkan hasil pengukuran nilai pH asam asetat ( CH3COOH) dengan

menggunakan pH Meter yaitu (10-1 = 2,61), (10-2 = 2,61), (10-3 = 3,27), (10-4 =

5,22) dan (10-5 = 7,20), Kertas pH Universal yaitu (10-1 = 3), (10-2 = 3), (10-3 =

4), (10-4 = 6) dan (10-5 = 6), sedangkan dengan indikator (MM, MV, PP) yaitu

MM = [(10-1) = ≤ 6,30], [(10-2) = ≤ 6,30], [(10-3) = ≤ 6,30], [(10-4) = ≤ 6,30],

[(10-5) = ≥6,30], MV = [(10-1) = ≥2,0)], [(10-2) = ≥2,0], [(10-3) = ≥2,0], [(10-4) =


≥2,0], [(10-5) = ≥2,0] dan PP = [(10-1) = ≤9,60], [(10-2) = ≤9,60], [(10-3) =

≤9,60], [(10-4) = ≤9,60], [(10-5) = ≥9,60].

b. Hasil pengukuran nilai pH asam asetat (HCOOH)

Berdasarkan hasil pengukuran nilai pH asam asetat (HCOOH) dengan

menggunakan pH Meter yaitu (10-1 = 0,9), (10-2 = 1,34), (10-3 = 1,81), (10-4 =

1,93) (10-5 = 1,96), Kertas pH Universal yaitu (10-1 = 2), (10-2 = 2), (10-3 = 3),

(10-4 = 3) (10-5 = 3), sedangkan dengan Indikator (MM, MV, PP) yaitu MM =

[(10-1) = ≤6,30], [(10-2) = ≤6,30], [(10-3) = ≤6,30], [10-4) = ≤6,30], [(10-5) =

≤6,30], MV = [(10-1) = ≥2], ](10-2) = ≥2], [(10-3) = ≥2], [(10-4) = ≥2], [(10-5) =

≥2] dan PP = [(10-1) = ≤9,60], [(10-2) = ≤9,60], [(10-3) = ≤9,60], [(10-4) =

≤9,60], [(10-5) = ≤9,60].


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang di lakukan maka dapat disimpulkan bahwa:

pada pengukuran asam basa pH meter lebih akurat dibandingkan dengan

kertas pH universal karena pH meter memiliki tingkat ketelitian yang lebih

baik yaitu 0,01 pH dan berdasarkan pada kurva yang diamati pH meter lebih

akurat dibandingkan dengan kertas pH universal karna pada kurva pH meter

menunjukan garis grafik yang semakin naik, dimana semakin naik garis

grafiknya maka semakin akurat hasil yang didapat.

B. Saran

Sebaiknya bahan yang sudah rusak di buang agar para praktikum tidak

keliru dalam pengambilan bahan dan di dalam pembuatan larutan sebaiknnya

dilakukan dengan hati-hati karena jika terjadi kecerobohan akan mengakibatkan

kesalahan dalam pembuatan larutan.


DAFTAR PUSTAKA

Bulaksumur. 2013. “ Kesetimbangan Kimia” Gadjah Mada University Press :

Yogyakarta.

Dirjan POM. 1979. “Farmakope Indonesia Edisi III “. Depkes RI : Jakarta.

Djumat, Hariman Hi. 2015. “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa

pada Materi Larutan Asam Basa dengan Menggunakan

Pendekatan Inkuiri”. EDUKASI, Jurnal Pendidikan : Ternate.

James, J, Dkk. 2002. “Prinsip-Pripsip Sains untuk Keperawatan”. Erlangga :

Jakarta.

Oxtoby, D.Dkk. 2001. “Kimia Modern”. Erlangga : Jakarta.

Prof. Dr. Sukarjo. 1990. “ Kimia Anorganik”. Rineka Cipta : Yogyakarta.

Subagia, I Wayan. 2014. “ Paradigma Pembelajaran Kimia SMA”. Universitas

Pendidikna Genesha :

Sunarya, Yayan. 2007. “ Mudah dan Aktif Belajar Kimia “ PT.Setiap Purna inves

: Bandung

Supriadi, Bambang. 2017. “Pengaruh Konsentrasi Larutan Terhadap Laju

Kenaikan Suhu Larutan”. Universitas Jember : jember.


LAMPIRAN

A. Skema Kerja

1. Skema pembuatan kesetimbangan Asam Formiat (HCOOH)

Pengambilan Aquadest (air suling)

Pengambilan larutan asam formiat (HC3OOH) 5 mL

Dimasukkan kedalam labu ukur

Dihomogenkan

Diambil larutan dari labu ukur pertama ke labu ukur kedua

Larutkan larutan dari labu ukur pertama sampai labu ukur kelima

Semua larutan di homogenkan

Penentuan indikator warna pada larutan CH3COOH

Diukur kelima konsetrasi dengan menggunakan kertas pH Universal

Larutan HCOOH dituang kedalam gelas kimia

Pengukuran kelima konsentrasi dengan menggunakan pH Mete


2. Skema pembuatan larutan kesetimbangan Asam Asetat (CH3COOH)

Pengambilan larutan Asam Asetat (CH3COOH) sebanyak 5 mL

Penambahan Aquadest pada labu ukur hingga tanda batas

Dihomogenkan

Pengambilan larutan dari labu ukur pertama ke labu ukur ke dua hingga labu ukur

ke lima

Dihomogenkan larutan dari labu ukur pertama sampai labu ukur kelima

Penentuan indikator warna

pengukuran nilai pH dengan menggunakan kertas pH Universal

Pengukuran nilai pH dengan menggunakan pH Meter


B. Perhitungan

1. Asam Formiat (HCOOH)


HCOOH dengan konsentrasi 10-1 dan pH : 2 berdasarkan pH Universal
Diketahui
pH = 2
HCOOH = 10-1
Ditanyakan
a. H+....?
b. Ka....?
c. α.....?
Penyelesaian
a. pH = -log H+
H+ = log-pH
H+ = 10-2
b. Ka = (H+)2
(HCOOH)
= (10-3)2
10-1
= 10-6
10-1
= 10-3
c. ∝ = √ka x c
= √10-3 x 10-1
= √10-4
= 10-2

HCOOH dengan konsetrasi 10-2 dan pH = 2 berdasarkan pH Universal


Diketahui
pH = 2
HCOOH = 10-2
Ditanyakan
a. H+....?
b. Ka....?
c. α.....?
Penyelesainya
a. pH = -log H+
H+ = log –Ph
H+ = 10-2
b. Ka = (H+)2
(HCOOH)
= (10-2)2
10-2
= 10-4
10-2
= 10-2

c. ∝ = √𝑘𝑎. 𝑐
= √10-2 x 10-2
= √10-4
= 10-2

HCOOH dengan konsetrasi 10-3 dan pH = 3 berdasarkan pH Universal


Diketahui
pH = 3
HCOOH = 10-3
Ditanyakan
a. H+....?
b. Ka....?
c. α.....?
Penyelesainya
a. pH = -log H+
H+ = log –pH
H+ = 10-3
b. Ka = (H+)2
(HCOOH)
= (10-3)2
10-3
= 10-6
10-3
= 10-3

c. ∝ = √ ka.c
= √10-3 x 10-3
= √10-6
= 10-3

HCOOH dengan konsetrasi 10-4 dan pH = 3 berdasarkan pH Universal


Diketahui
pH = 3
HCOOH = 10-4
Ditanyakan
a. H+....?
b. Ka....?
c. α.....?
Penyelesainya
a. pH = -log H+
H+ = log –pH
H+ = 10-3
b. Ka = (H+)2
(HCOOH)
= (10-3)2
10-4
= 10-6
10-4
= 10-2
c. ∝ = √ka.c
= √10-2 x 10-4
= √10-6
=10-3

2. Asam Asetat (CH3COOH)


CH3COOH dengan konsetrasi 10-1 dan pH = 3 berdasarkan pH Universal
Diketahui
pH = 3
HCOOH = 10-1
Ditanyakan
a. H+....?
b. Ka....?
c. α.....?
Penyelesainya
a. pH = -log H+
H+ = log –pH
H+ = 10-3
b. Ka = (H+)2
(CH3COOH)
= (10-3)2
10-4
= 10-6
10-1
= 10-5

c. ∝ = √ka.c
= √10-5 x 10-1
= √10-6
= 10-3
CH3COOH dengan konsetrasi 10-2 dan pH = 3 berdasarkan pH Universal
Diketahui
pH = 3
HCOOH = 10-2
Ditanyakan
a. H+....?
b. Ka....?
c. α.....?
Penyelesainya
a. pH = -log H+
H+ = log –pH
H+ = 10-3
b. Ka = (H+)2
(HCOOH)
= (10-3)2
10-2
= 10-6
10-2
= 10-4
c. ∝ = √ka.c
= √10-4 x 10-2
= √10-6
= 10-3

CH3COOH dengan konsetrasi 10-3 dan pH = 4 berdasarkan pH Universal


Diketahui
pH = 4
HCOOH = 10-3
Ditanyakan
a. H+....?
b. Ka....?
c. α.....?
Penyelesainya
a. pH = -log H+
H+ = log –pH
H+ = 10-4
b. Ka = (H+)2
(HCOOH)
= (10-4)2
10-3
= 10-8
10-3
= 10-5
c. ∝ = √ka.c
= √10-5 x 10-3
= √10-8
= 10-4

CH3COOH dengan konsetrasi 10-4 dan pH = 6 berdasarkan pH Universal


Diketahui
pH = 6
HCOOH = 10-4
Ditanyakan
a. H+....?
b. Ka....?
c. α.....?
Penyelesainya
a. pH = -log H+
H+ = log –pH
H+ = 10-6
b. Ka = (H+)2
(CH3COOH)
= (10-6)2
10-4
= 10-12
10-4
= 10-8
c. ∝ = √ka.c
= √10-8 x 10-4
= √10-12
= 10-6

CH3COOH dengan konsetrasi 10-5 dan pH = 6 berdasarkan pH Universal


Diketahui
pH = 3
HCOOH = 10-4
Ditanyakan
a. H+....?
b. Ka....?
c. α.....?
Penyelesainya
a. pH = -log H+
H+ = log –pH
H+ = 10-6
b. Ka = (H+)2
(CH3COOH)
= (10-6)2
10-5
= 10-12
10-5
= 10-7

c. ∝ = √ka.c
= √10-7 x 10-5
= √10-12
= 10
C. Foto pengamatan

1. Asam Formiat (HCOOH)

LABORATORIUM KIMIA DASAR LABORATORIUM KIMIA DASAR


PROGRAM STUDI S1 FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR MAKASSAR

Gambar 1 : Alat yang digunakan Gambar 2 : Pengambilan Aquades


(air suling).

LABORATORIUM KIMIA DASAR LABORATORIUM KIMIA DASAR


PROGRAM STUDI S1 FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKI
MAKASSAR MAKASSAR

Gambar 3 : Pengambilan larutan asam Gambar 4 : Proses penghomogenan


HCOOH larutan asam HCOOH
LABORATORIUM KIMIA DASAR LABORATORIUM KIMIA DASAR
PROGRAM STUDI S1 FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR MAKASSAR

Gambar 5 : Proses pengambilan Gambar 6 : Proses penghomogenan


larutan dari labu ukur larutan dari labu ukur
pertama ke labu ukur pertama sampai labu ukur
kedua kelima

LABORATORIUM KIMIA DASAR LABORATORIUM KIMIA DASAR


PROGRAM STUDI S1 FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR MAKASSAR

Gambar 7 : Setelah semua larutan di Gambar 8 : Proses penentuan


homogenkan indikator wanar pada
larutan HCOOH
LABORATORIUM KIMIA DASAR LABORATORIUM KIMIA DASAR
PROGRAM STUDI S1 FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR MAKASSAR

Gambar 9 : Pengukuran kelima Gambar 10 : Larutan HCOOH


konsentrasi dengan dituang kedalam gelas
mennggunakan kertas PH kimia
Universal

LABORATORIUM KIMIA DASAR


PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR

Gambar 11 : Pengukuran kelima


konsentrasi dengan
menggunakan PH Meter
2. Asam Asetat (CH3COOH)
LABORATORIUM KIMIA DASAR LABORATORIUM KIMIA DASAR
PROGRAM STUDI S1 FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR MAKASSAR

Gambar 1 : Alat yang digunakan Gambar 2 : Pengambilan larutan


Asam Asetat
(CH3COOH)

LABORATORIUM KIMIA DASAR LABORATORIUM KIMIA DASAR


PROGRAM STUDI S1 FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR MAKASSAR

Gambar 3 : Penambahan Aquades Gambar 4 : Proses penghomogenan


Pada labu ukur hingga
tanda batas
LABORATORIUM KIMIA DASAR LABORATORIUM KIMIA DASAR
PROGRAM STUDI S1 FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR MAKASSAR

Gambar 5 : Proses penghomogenan Gambar 6: Setelah proses


Labu ukur pertama sampai penghomogenan kelima
Labu ukur kelima larutan CH3COOH

LABORATORIUM KIMIA DASAR LABORATORIUM KIMIA DASAR


PROGRAM STUDI S1 FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR MAKASSAR

Gambar 7 : Proses penentuan Gambar 8 : Pengukuran nilai PH


indikator warna dengan menggunakan
Kertas PH Universal
LABORATORIUM KIMIA DASAR
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR

Gambar 9 : Pengukuran nilai pH


dengan menggunakan pH
Meter
D. Foto Kelompok

KELOMPOK SATU (1)

BUDIMAN KILIBIA (B1A119311)

CITRA DEWI (B1A119302)

NURSAFIKA (B1A119312)

RISKA FEBRIANI ATALLA SAFI (B1A119327)

Anda mungkin juga menyukai