KESETIMBANGAN
KELOMPOK : 1 (SATU)
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau
sehari hari.
kimia merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (IPA), yang
memiliki peran sejajar dengan cabang-cabang IPA lainnya, seperti fisika, biologi,
geologi, astronomi.
salah satu aspek kajian ilmu kimia. Larutan campuran zat-zat yang homogen yang
memiliki komposisi merata atau serba sama diseluruh bagian volumenya. Suatu
larutan mengandung satu zat terlarut atau lebih dari satu pelarut. Zat terlarut
tidak lagi mengalami perubahan, sebab zat-zat diruas kanan terbentuk dan terurai
farmasi (obat-obatan), misalnya banyak zat aktif yang harus berada dalam
C. Tujuan Percobaan
universal/ pH meter.
D. Manfaat Percobaan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
materi, perubahan suatu materi menjadi materi lain, serta energi yang menyertai
kimia merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (IPA), yang
memiliki peran sejajar dengan cabang-cabang IPA lainnya, seperti fisika, biologi,
Hakikat ilmu kimia merupakan salah satu ilmu dasar cabang dari sains
yang secara khusus mempelajari tentang eksistensi materi ditinjau dari segi
Kesetimbangan antara dua fasa dari zat yang sma dinamakan kesetimbangan fisis
Penguapan air dalam wadah tertutup pada suhu tertentu merupakan contoh
satu arah dan reaksi dua arah. Reaksi satu arah adalah reaksi kimia yang hasil
reaksinya tidak dapat berubah kembali menjadi pereaksinya. Adapun reaksi dua
arah merupakan kebalikan dari reaksi satu arah. Pada reaksi dua arah, hasil
Larutan adalah suatu campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih
zat dalam komposisi yang bervariasi. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam
larutan disebut (zat) terlarut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak
Larutan asam adalah larutan yang mempunyai rasa asam dan bersifat
korosif yaitu larutan yang dapat merusak logam marmer, dan berbagai bahan lain,
sedangkan basa adalah larutan yang memiliki rasa pahit dan bersifat kaustik yaitu
hanya mempengaruhi kecepatan reaksi, tetapi tidak ikut bereaksi (sukarjo, 1990).
Konsentrasi salah satu zat diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser kepihak
Interaksi asam basa ini menegaskan adanya suatu interaksi benda padat-
padat, padat-cair. padat-gas, cair-cair dan gas-gas setiap benda padat, cair dan gas
dapat bersifat basa atau asam kuat, tetapi dapatjuga bersfat basa atau asam lemah,
interaksi asam basa ini sangat berperan kuat sekali pada reaksi katalis, reaksi
permukaan atau reaksi kondisi cair. Karena benda benda di alam mempunyai
oksida oksida diskret yang bersifat basa atau asam tergantung perbandingan nya
(Supeno,2009).
sehari-hari. seperti pembersih oven, soda pembersih, dan soda kaustik merupakan
contoh basa dalam rumah tangga. Cuka, cairan aki, dan jus lemon merupakan
contoh asam dalam rumah tangga. Dalam larutan encer zat zat ini tidak terlalu
berbahaya. Akan tetapi, dalam larutan pekat asam dan basa dapat berbahaya dan
Asam dan basa juga di temukan dalam tubuh . dalam tubuh kadarasam dan
basa harus di regulasi terus menerus. Jika kadar asam terlalu tinggi (asidosis) atau
kadar basa terlalu tinggi (alkalosis), pasien dapat sakit berat atau bahkan
Sifat yang di miliki semua asam adalah bahwa didalam larutan asam akan
juga dikenal sebagai proton. Terdapat beberapa cara untuk mengenali atau
merupakan akseptor ion hidrogen. Basa yang dapat larut dalam air di sebut alkali
semua alkali adalah basa tapi tidak semua basa adalah alkali.
membentuk air
membentuk satu macam fase (homogen) dan sifat kimia setiap zat yang
membentuk larutan tidak berubah. Arti homogen menunjukkan bahwa tidak ada
melainkan menyebar secara merata diseluruh campuran. Sifat-sifat fisika zat yang
dicampurkan dapat berubah atau tidak tetapi sifat-sifat kimia tidak berubah
(Surnarya, 2007).
Ada dua komponen yang berhubungan dengan larutan yaitu pelarut dan
zat terlarut. pelarut adalah Zat yang digunakan sebagai media untuk melarutkan
zat lain. Umumnya pelarut merupakan jumlah terbesar dari sistem larutan. Zat
terlarut adalah komponen dari larutan yang memiliki jumlah yang lebih sedikit
dalam sistem larutan. Selain ditentukan oleh kuantita zat, istilah pelarut dan
struktur tidak berubah sedangkan zat terlarut dapat berubah (Surnarya, 2007).
dapat memberikan ion hidrogen, dan basa adalah suatu zat yang dapat menerima
Menurut Lewis Asam adalah jenis asam yang dapat menerima sepasang
elektron (akseptor), dan basa adalah jenis basa yang daapat menyumbangkan
mempunyai rasa.
Kegunaan : sampel
Kelarutan : Mudah larut dalam air panas, sukar larut dalam air
METODE PENELITIAN
1. Alat
Alat- alat yang digunakan yaitu ball filler , buret , corong (Pyrex), gelas
kimia (Iwaki) mL, labu ukur (Pyrex), pH meter, pipet tetes dan plat tetes.
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan yaitu Aquadest (H2O), Asam Asetat
B. Prosedur Kerja
di homegenkan.
homegenkan.
masing konsentrasi pada gelas ukur dengan gelas kimia yang akan di
warna.
b. Asam Formiat (CHOOH)
masing konsentrasi pada labu ukur dan gelas kimia, dan ditempelkan juga
A. Hasil
a. Tabel 1
No Metode Sampel
pengukuran CH3COOH HCOOH
-1 -2 -3 -4 -5 -1
10 10 10 10 10 10 10-2 10-3 10-4 10-5
1. pH Meter 2,61 2,61 3,27 5,22 7,20 0,9 1,34 1,81 1,93 1,96
2. pH Universal 3 3 4 6 6 2 2 3 3 3
b. Tabel 2
No Indikator Sampel
CH3COOH HCOOH
10-1 10-2 10-3 10-4 10-5 10-1 10-2 10-3 10-4 10-5
1. Metl Merah ( MM) ≤6,30 ≤6,30 ≤6,30 ≤6,30 ≥6,30 ≤6,30 ≤6,30 ≤6,30 ≤6,30 ≤6,30
3. Phenolphatalein (PP) ≤9,60 ≤9,60 ≤9,60 ≤9,60 ≥9,60 ≤9,60 ≤9,60 ≤9,60 ≤9,60 ≤9,60
B. PEMBAHASAN
menggunakan pH Meter yaitu (10-1 = 2,61), (10-2 = 2,61), (10-3 = 3,27), (10-4 =
5,22) dan (10-5 = 7,20), Kertas pH Universal yaitu (10-1 = 3), (10-2 = 3), (10-3 =
4), (10-4 = 6) dan (10-5 = 6), sedangkan dengan indikator (MM, MV, PP) yaitu
menggunakan pH Meter yaitu (10-1 = 0,9), (10-2 = 1,34), (10-3 = 1,81), (10-4 =
1,93) (10-5 = 1,96), Kertas pH Universal yaitu (10-1 = 2), (10-2 = 2), (10-3 = 3),
(10-4 = 3) (10-5 = 3), sedangkan dengan Indikator (MM, MV, PP) yaitu MM =
≤6,30], MV = [(10-1) = ≥2], ](10-2) = ≥2], [(10-3) = ≥2], [(10-4) = ≥2], [(10-5) =
PENUTUP
A. Kesimpulan
baik yaitu 0,01 pH dan berdasarkan pada kurva yang diamati pH meter lebih
menunjukan garis grafik yang semakin naik, dimana semakin naik garis
B. Saran
Sebaiknya bahan yang sudah rusak di buang agar para praktikum tidak
Yogyakarta.
Jakarta.
Pendidikna Genesha :
Sunarya, Yayan. 2007. “ Mudah dan Aktif Belajar Kimia “ PT.Setiap Purna inves
: Bandung
A. Skema Kerja
Dihomogenkan
Larutkan larutan dari labu ukur pertama sampai labu ukur kelima
Dihomogenkan
Pengambilan larutan dari labu ukur pertama ke labu ukur ke dua hingga labu ukur
ke lima
Dihomogenkan larutan dari labu ukur pertama sampai labu ukur kelima
c. ∝ = √𝑘𝑎. 𝑐
= √10-2 x 10-2
= √10-4
= 10-2
c. ∝ = √ ka.c
= √10-3 x 10-3
= √10-6
= 10-3
c. ∝ = √ka.c
= √10-5 x 10-1
= √10-6
= 10-3
CH3COOH dengan konsetrasi 10-2 dan pH = 3 berdasarkan pH Universal
Diketahui
pH = 3
HCOOH = 10-2
Ditanyakan
a. H+....?
b. Ka....?
c. α.....?
Penyelesainya
a. pH = -log H+
H+ = log –pH
H+ = 10-3
b. Ka = (H+)2
(HCOOH)
= (10-3)2
10-2
= 10-6
10-2
= 10-4
c. ∝ = √ka.c
= √10-4 x 10-2
= √10-6
= 10-3
c. ∝ = √ka.c
= √10-7 x 10-5
= √10-12
= 10
C. Foto pengamatan
NURSAFIKA (B1A119312)