Yang Muda Berkuasa : Memebaca Arah Masa Depan
Pendidikan Indonesia Ditangan “Mas Menteri”
Ditetapkan oleh Presiden Joko
Widodo, di Istana Negara Jakarta, pada
tanggal 23 Oktober 2019 seorang
menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Indonesia berlatar belakang pengusaha
dan mantan CEO gojek yang bernama
Nadiem Anwar Makarim, B.A.,M.B.A.
Nadiem Makarim atau yang akrab
dipanggil “Mas menteri” lahir di
Singapura pada tanggal 4 Juli 1984 dari
pasangan Nono Anwar Makarim dan
Atika Algadri. Pendidikan terkahir
beliau yaitu meraih gelar Master of
Business Administration di Harvard
Business School.
Kini Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nadiem Makarim tengah
ramai diperbincangkan publik indonesia
bahkan luar negeri. Dilansir dalam
liputan6.com (23/10/2019) kantor berita
ternama Inggris, Reuters mengangkat
berita penunjukan Nadiem Makarim
melalui pemberitaan "Indonesia
president names Gojek co-founder as
education minister". Tak hanya
menyorot siapa sosok Nadiem Makarim?
mengapa dipilih menjadi menteri
pendidikan dengan latar belakangnya
yang bukan dari dunia pendidikan?
bagaimana program kerja mantan CEO
Gojek ini? Begitu antusisnya publik
dengan pengangkatan mantan CEO
gojek menjadi menteri pendidikan,
sehingga muncul isi-isu dan meme dari
warganet yang menggelitik mengenai
sistem pendidikan di tangan “Mas
Menteri”,salah satu isu seperti dilansir
dalam Tempo.co (25/11/2019) Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Nadiem Makarim ingin
memangkas waktu pendidikan SD, SMP,
dan SMA beredar di media sosial.
Seperti dilansir dari kompas tv
(24/10/2019) presiden Joko Widodo
mengungkapkan alasan “Mas Menteri”
dipilih menjadi menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Indonesia
“latar belakangnya yang mendirikan
perusahaan berbasis teknologi sehingga
kehlian di bidang teknologi tersebut bisa
digunakan untuk menerapkan standar
pendidikan yang sama bagi 300 ribu
sekolah dan 50 juta pelajar diseluruh
Indonesia” ujarnya.
Dilansir dalam kemdikbud.go.id
(1/11/2019) Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem
Makarim memastikan, teknologi tepat
guna akan menjadi salah satu
prioritasnya dalam pengembangan dan
perbaikan kualitas pendidikan
diIndonesia..“Mau nggak mau dengan
300.000 sekolah, 50 juta murid, mau
nggak mau peran teknologi akan sangat
besar di dalam semuanya, kualitas,
efisiensi, dan administrasi pendidikan
sebesar itu. Peran teknologi sangat
penting,” jelas Nadiem di Istana
Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Dalam pidato pertama “Mas Menteri”
pada tanggal 25 Oktober 2019 dalam
chanel youtube Dedi Mahardi yang
berjudul Pidato Hebat Mendikbud,
beliau menyampaikan 5 poin yang harus
dimasukkan ke dalam kurikulum, yaitu :
(1) Bahasa Inggris, bahasa inggris adalah
bahasa yang wajib di ketahui dan dikuasi
karena merupakan bahasa dunia.(2)
bahasa koding/programing, karena
bahasa koding diperlukan untuk
membangun dunia virtual, bahasa
koding merupakan cara berfikir untuk
menyelesaikan suatu permasalahan.(3)
Statistik, statistik perlu di pelajari dan
dikuasai dalam dunia pendidikan karena
dengan belajar statistik kita bisa
membaca chart, trend, serta untuk
menganalisis data untuk mengambil
keputusan. (4) Psikologi, Psikologi perlu
untuk dikuasai karena psikologi
digunkan untuk meyakinkan orang lain.
(5) Nasionalisme, Artinya sumber daya
yang di impor keluar negeri diambil
kembali ke indonesia untuk membangun
indonesia, kemudian pandangan
mengenai rektor yang dari luar negeri itu
diambil positifnya yaitu untuk memberi
pengaruh baik terhadap sistem
pendidikan di Indonesia.
Melihat dari isi pidato hebat
mendikbud, dampak terhadap guru
terkhusus bagi guru atau calon guru
matematika yaitu, mengenai poin ke 2
dan ke 3 yaitu bahasa koding/
programing dan statistika yang ingin
dimasukkan ke dalam kurikulum
pendidikan di indonesia, artinya
matematika tidak akan lekang ditelan
zaman, walaupun menteri berganti,
malahan akan semakin mendominasi.
Kenapa hal tersebut terjadi? Karena
bahasa koding /programing dan statistika
dominan dan sangat dekat hubungannya
dengan matematika.
Lagi-lagi pidato “Mas Menteri”
menjadi sorotan publik, baru-baru ini
dalam memeperingati Hari Guru
Nasional 2019 pidato yang disampaikan
mas menteri melalui vidio mendapatkan
respon yang beragam. Banyak yang
merespon positif, ada pula yang
memeberi catatan. Naskah pidato yang
dituliskan dalam 2 halaman tersebut
mencerminkan sifat milenial yang tidak
suka bertele-tele dan lebih menyukai
aksi ketimbang birokrasi. Dilansir dalam
tribunnews (25/11/2019) sepenggal
pidato mas menteri “guru tercinta
indonesia tugas anda adalah termulia dan
tersulit, anda ingin membantu murid
yang mengalami ketertinggalan di kelas,
tetapi waktu anda habis untuk
mengerjakan tugas administratif tanpa
manfaat yang jelas, kurikulum yang
terlalu padat dan kurangnya kepercayaan
untuk berinovasi sehingga menghambat
untuk berkarya, besok dimanapun anda
berada, lakukan perubahan kecil dikelas
anda : (1) ajaklah kelas-kelas berdiskusi,
bukan hanya mendengar. (2)berikan
kesempatan kepada murid untuk
mengajar dikelas.(3) cetuskan proyek
bakti sosial yang melibatkan seluruh
kelas. (4) temukan suatu bakat dalam diri
murid yang kurang percaya diri.
(5)tawarkan bantuan kepada guru yang
kesulitan”ujarnya.
Pidato tersebut pun menuai pro dan
kontra dari semua kalangan, salah
satunya yaitu datang dari politikus Fadli
Zon termuat dalam CNN Indonesia
(26/11/2019) menurutnya , mas menteri
lebih banyak memeberi pesan dan arahan
dari pada penghargaan pada guru.
“dalam naskah pidato mendikbud untuk
memperingati hari guru tahun ini, saya
melihat, kesejahteraan guru juga belum
menjadi perhatian utama,” kata fadli.
Menjawab pro dan kontra dari pidato
sebelumnya, dalam pidato mas menteri
memperingati puncak HGN pada 30
November 2019 dilansir dalam
Purwakarta Tv “Saya berjanji
penyederhanan aturan, Penyerdahanaan
kurikulum,penyederhanaanadministrasi,
penyederhanaan assassment, tapi mohon
berikan kami input dan waktu untuk
melakukan itu, yang kedua untuk
menciptakan organisasi disekolah yang
penuh dengan Kolaborasi, kreatifitas,
karakter yang baik akan sulit tercipta
kalau kesejahteraan guru tidak terjamin,
saya tahu ini masalah yang besar dan
rumit, tidak ada solusi cepat, tetapi saya
komit dan bekerja sama dengan
pemerintah daerah untuk menyelesaikan
masalah ini.”pungkasnya.
Berikut pidato yang tak lepas dari
perbincangan publik dalam youtube
kemndikbud (29/11/2019) “Dunia
pendidikan orientasinya ke masa depan.
Harus bisa menebak kebetuhan anak di
dunia nyata agar mereka sukses.
Kompetensi itu adalah creativity,
colaboration, communication, critical
thinking, computational logic (cara
berpikir secara matematika/logika), dan
compassion(kebatinan) kepada sesama.
Menciptakan generasi yang kreatif,
inovatif, dan bermoral/karakter”
Melihat pidato-pidato yang telah
disampaikan mas menteri di berbagai
kesampatan,maka kita akan menerawang
5 tahun kedepan pendidikan indonesia
akan seperti apa karena kebijakan
menteri? imbas untuk generasi
selanjutnya akan menciptakan generasi
yang seperti apa? Menjawab hal tersebut,
pendidikan indonesia 5 tahun kedepan
akan di bawa ke arah dimana adanya
hubungan antara sistem pendidikan
dengan dunia industri serta teknologi
memegang peranan penting untuk
memajukan pendidikan. Menjawab
mengenai masalah kurikulum yang tidak
ada habisnya, mas menteri pun
mengatakan bahwa akan ada
penyederhanaan kurikulum dan
penyederhanaan assassment agar beralih
ke arah yang sifatnya kompetensi bukan
hanya menghafal materi. Dalam hal ini
kompetensi yang harus dimiliki oleh
siswa yaitu creativity, colaboration,
communication, critical thinking,
computational logic (cara berpikir secara
matematika/logika),dancompassion(keb
atinan) sebenarnya kompetensi yang mas
menteri lontarkan tersebut sudah ada di
tuntutan kurikulum 2013 revisi 2016
yaitu pengintegrasian HOTS (High
Order Thinking Skills) dan keterampilan
abad 21 yang terdiri dari 4C
(Communication, Collaborative, Critical
Thinking, Creativity). Sehingga untuk 5
tahun kedepan kemungkinan jumlah
materi pelajaran akan di sederhanakan,
akan diciptakan suasana belajar yang
mengarah pada kompetensi diatas, dan
mengenai assasment yang erat kaitannya
dengan ujian nasional maka, akan dikaji
kembali apakah masih peru dilaksanakan
atau akan diganti dengan cara lain untuk
dijadikan sebagai tolak ukur nasional,
kemudian pembelajaran di kelas akan
dibuat lebih terbuka, tidak melulu pada
materi yang sangat padat tetapi akan
diajak untuk lebih dekat ke alam, kelas
diajak untuk berdiskusi, dan
memeberikan ruang seluas-luasnya
untuk siswa menyampaikan argumen
dan keahliannya. Kemudian mengenai
akan seperti apa generasi selanjutnya
akibat dari kebijakan mas menteri,
dilihat dari setiap penyempaian dari mas
menteri maka dalam sistem pendidikan
akan di fokuskan pada menciptakan
generasi muda atau SDM yang unggul
yang kreatif, inovatif, dan bermoral
/karakter, mampu menguasai bahasa
inggris, bahasa koding/pemograman,
statistika.
Tentunya pendidikan erat kaitannya
dengan guru, maka disini kita akan
berbicara mengenai bagaimana
kesejahteraan bagi guru? Dan bagaimana
harapan kita sebagai calon guru?
Berbicara mengenai kesejahteraan guru
maka tidak akan ada habisnya, setiap
pergantian menteri pendidikan seakan
menjadi harapan baru bagi seluruh guru
di indonesia untuk mendapat
kesejahteraan. Dalam pidato mas
menteri beliau kerap menyinggung
mengenai kesejahteraan guru yang akan
diusahakan untuk segera di realisasikan
secepatnya, dan mengenai beban guru
akan segala kerumitan administrasi
SUMBER
Liputan6.com (23 Oktober 2019).
Nadiem Makarim, Eks Bos Gojek yang
Jadi Menteri Jokowi Disorot Dunia.
Diakses pada 27 November 2018, dari
https://www.liputan6.com/global/read/4
093048/nadiem-makarim-eks-bos-
gojek-yang-jadi-menteri-jokowi-
disorot-dunia
“Mas Menteri” pun berjani akan
melakukan penyederhanaan administrasi
bagi guru. Harapan kita sebagai calon
guru masa depan semoga “Mas Menteri”
mengeluarkan kebijakan untuk lulusan
keguruan langsung diserap oleh
pemerintah, tanpa harus honorer terlebih
dahulu dengan gaji yang tidak sesuai,
tidak perlu melewati segala proses yang
panjang dan mempersulit, padahal di
indonesia sangat kekurangan tenaga
pendidik. Kemudian menanggapi adanya
program baru yaitu PPG , harapannya
program tersebut memang benar-benar
diperuntukkan untuk lulusan keguruan
saja, karena jika diperuntukkan untuk
umum maka akan lebih mempersulit kita
sebagai mahasiswa lulusan keguruan.
Untuk segala sesuatu yang
berhubungan dengan dunia pendidikan
sangat menarik untuk diperbincangkan.
Kami menunggu gebrakan yang
membawa dampak positif bagi seluruh
elemen yang terkait dalam dunia
pendidikan. Mari kita bekerjasama untuk
mewujudkan segala perubahan yang
nantinya akan dibuat oleh menteri muda
kita, Nadiem Makarim dengan
Kemerdekaan Belajarnya.
Tempo.co (25 November 2019). [Fakta
atau Hoaks] Benarkah Mendikbud
Nadiem Makarim Ingin Pangkas Waktu
Pendidikan SD, SMP, dan SMA?.
Diakses pada 27 November 2019, dari
https://cekfakta.tempo.co/fakta/491/fakt
a-atau-hoaks-benarkah-mendikbud-
nadiem-makarim-ingin-pangkas-waktu-
pendidikan-sd-smp-dan-sma
Kemedikbud.go.id (1 November 2019).
Mendikbud Ungkap Teknologi Tidak
untuk Gantikan Guru. Diakses pada 27
November 2019, dari
https://gtk.kemdikbud.go.id/read-
news/mendikbud-ungkap-teknologi-
tidak-untuk-gantikan-guru
Tribunnews.com (25 Nnovember 2019).
Ini 5 Point Penting Isi Pidato Hari Guru
Nadiem Makarim 25 November 2019.
Diakses pada 27 November 2019, dari
https://www.tribunnews.com/nasional/2
019/11/25/ini-5-poin-penting-isi-pidato-
hari-guru-nadiem-makarim-25-
november-2019
Cnnindonesia.com (26 November
2019). Fadli Kritik Pidato Nadiem:Tak
Ada Isu Kesejahteraan Guru. Diakses
pada 27 November 2019, dari
https://www.cnnindonesia.com/nasional
/20191126063728-20-451473/fadli-
kritik-pidato-nadiem-tak-ada-isu-
kesejahteraan-guru
Purwakarta Tv (30 November 2019).
Pidato Nadiem Makarim Di Hadapan
Ribuan Guru Se Indonesia HGN&HUT
Ke-74 PGRITK.Nasional 2019. Diakses
pasa 30 November 2019, dari
https://youtu.be/b_bg8vsJLrl
Dedi Mahardi (25 Oktober 2019).Pidato
Hebat Mendikbud. Diakses pada 26
November 2019, dari
https://youtu.be/xfEPXunrvQk
Kemendikbud RI (29 November 2019).
Menteri Nadiem Makarim Berbicara
Tentang Kepemimpinan Sekolah.
Diakses pada 1 Desember 2019, dari
https://youtu.be/bH1pHeeyuPw