Anda di halaman 1dari 11

TUJUAN POLITIK DALAM ISLAM

Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Agama Islam
Dosen : Prof. Dr. Abd. Rachman Assegaf
Nama mahasiswa : Muhamad Rizky Hiydar Akbar (NIM : 115.180.057)
Kelas O
Fakultas Teknologi Mineral Jurusan Teknik Geofisika
UPN Veteran Yogyakarta
Tahun akademik 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah


memberikan nikmat berupa akal dan pikiran hingga kami mampu
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Tujuan Politik dalam
Islam” dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Agama Islam. Sholawat beserta salam semoga senantiasa tercurah atas
Nabi Muhammad SAW,yang mana kepada pribadi beliaulah kita semua
senantiasa bercermin untuk menjalani hidup yang lebih terarah dan
berakhlaq al-karimah.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena


pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan -masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 24 September 2018

Penyusun
Muhamad Rizky H. A.
Daftar Isi

HALAMAN JUDUL…………………………………………………… i

KATA PENGANTAR………………………………………………… ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………….. 1
Latar Belakang……………………………………………………….… 1
Rumusan Masalah……………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………… 2
Pengertian Politik Islam………………………………………………..2
Politik dalam Islam……………………………………………………………2
Tujuan Politik…………………………………………………………………4
Tujuan Sistem Politik Islam………………………………………….. 4

BAB III PENUTUP………………………………………………… 5


Kesimpulan…………………………………………………………….. 5
Saran…………………………………………………………………………. 5
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 6
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Politik tidak pernah lepas dari kehidupan sehari-hari. Apalagi dalam
kehidupan bernegara, maka sudah barang tentu perlu pemahaman mengenai
pengertian dan tujuan sebuah politik.
Politik hanyalah sebagai alat untuk mencapai kemakmuran bersama, bukan
sebagai tujuan semata. Sehingga, dalam pelaksanaannya, pemimpin politik
haruslah adil dan bijaksana.
Di dalam al-Qur’an, Allah telah berfirman:
َّ ‫اس أَ ْن تَحْ ُك ُموا ِب ْال َعدْ ِل ۚ ِإ َّن‬
َ‫َّللا‬ ِ ‫َّللاَ يَأ ْ ُم ُر ُك ْم أ َ ْن ت ُ َؤدُّوا ْاْل َ َمانَا‬
ِ َّ‫ت ِإلَ ٰى أ َ ْه ِل َها َو ِإذَا َح َك ْمت ُ ْم بَيْنَ الن‬ َّ ‫ِإ َّن‬
‫يرا‬ً ‫ص‬ ِ ‫س ِمي ًعا َب‬ َّ ‫ظ ُك ْم ِب ِه ۗ ِإ َّن‬
َ َ‫َّللاَ َكان‬ ُ ‫نِ ِع َّما َي ِع‬
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum
di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Ayat di atas, merupakan imstruksi dari Allah, supaya kita sebagai
hambaNya, dituntut untuk selalu bersikap adil dan amanah terhadap tugas yang
kita emban.
Namun, dewasa ini banyak orang yang menganggap bahwa politik itu
buruk. Karena memang, banyak sekali perilaku para politisi kita saat ini, yang
tidak patut untuk dicontoh. Misalnya saja, kasus korupsi yang kian massif
dilakukan oleh mereka.
Oleh sebab itu, perlu pemahaman dan pencerahan terhadap permasalahan
tersebut. Dalam kehidupan bernegara, politik akan menjadi buruk apabila
dikuasai oleh orang-orang jahat. Maka dari itu, politik harus diisi oleh orang-
orang yang memiliki sikap seperti Rasul, yakni shidiq, amanah, tabligh, dan
fathanah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian politik Islam?
2. Apa yang dimaksud dengan politik dalam Islam?
3. Apa tujuan politik?
4. Apa tujuan sistem politik Islam?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian politik Islam


Politik secara umum diartikan dengan cara atau taktik untuk mencapai satu
tujuan. Politik secara umum berhubungan dengan berbagai cara dalam pencapaian
tujuan hidup manusia. Sedangkan secara khusus penekanannya kepada kekuasaan
dan pemerintahan.
Islam juga mengenal istilah politik yang disebut dengan siyasah. Kata ini
diambil dari akar kata “sasa-yasusu”,yang berarti mengemudikan, mengendalikan
mengatur dan sebagainya. Secara teknis permasalah politik di dalam Al-Qur’an
ditunjukkan kepada semua umat manusia yang lintas ras, etnik, waktu dan tempat.
Sehingga dengan hanya mengemukakan prinsip dan norma-norma politik umat
islam mampu menterjemahkannya disetiap waktu. Namun walaupun dalam islam
terdapat peluang untuk politik secara lebih luas dalam hal kekuasaan harus tunduk
terhadap hukum dan aturan allah. Artinya Allah adalah penguasa terhadap segala
sesuatu didalam semesta ini.

B. Politik dalam Islam


Tentunya sebagai agama yang mencakup semua aspek kehidupan, islam
tidaklah melupakan atau meninggalkan permasalahan politik, yang dikenal dengan
istilah “siyasah”. Jika dikatakan saasal waliy ar ro’iyah berarti pemimpin itu
memerintahkan, melarang dan mengendalikan rakyatnya. Karena itu menurut
terminologi bahasa siyasah menunjukkan arti mengatur, memperbaiki dan
mendidik.

Sedangkan menurut etimologi, siyasah (politik) memiliki makna yang berkaitan


dengan negara dan kekuasaan. Disebutkan bahwa ia adalah upaya memperbaiki
rakyat dengan mengarahkan mereka kepada jalan selamat di kehidupan dunia
maupun akherat serta mengatur urusan-urusan mereka. Al Bujairumiy mengatakan
bahwa politik adalah memperbaiki urusan-urusan rakyat dan mengatur perkara-
perkara mereka.
Politik dengan makna seperti ini merupakan dasar hukum, karena itu tindakan-
tindakan para penguasa negara yang terkait dengan kekuasaan disebut dengan
politik. . Ilmu politik adalah ilmu yang mengetahui tentang macam-macam
kekuasaan, perpolitikan sosial dan sipil, keadaan-keadaannya : seperti keadaan para
penguasa, raja-raja, pemimpin, hakim, ulama, ekonom, penanggung jawab baitul
mal dan yang lainnya. (al Mausu’ah al Fiqhiyah juz II hal 8963)
Syeikh Yusuf al Qaradhawi mengatakan bahwa islam bukanlah melulu aqidah
teologis atau syiar-syiar peribadatan, ia bukan semata-mata agama yang mengatur
hubungan antara manusia dengan Tuhannya, yang tidak bersangkut paut dengan
pengaturan hidup dan pengarahan tata kemasyarakatan dan negara.
Tidak, tidak demikian, islam adalah akidah dan ibadah, akhlak dan syariat yang
lengkap. Dengan kata lain, islam merupakan tatanan yang sempurna bagi kehidupan
individu, urusan keluarga, tata kemasyarakatan, prinsip pemerintahan dan
hubungan internasional.
Bahkan bagian ibadah dalam fiqih itu pun tidak lepas dari politik. Islam
memiliki kaidah-kaidah, hukum-hukum dan pengarahan-pengarahan dalam politik
pendidikan, politik informasi, politik perundang-undangan, politik hukum, politik
kehartabendaan, politik perdamaian, politik peperangan dan segala sesuatu yang
berpengaruh terhadap kehidupan. Maka tidak bisa diterima kalau islam dianggap
nihil dan pasif bahkan menjadi pelayan bagi filsafat atau ideologi lain. Islam tidak
mau kecuali menjadi tuan, panglima, komandan, diikuti dan dilayani. (Fatwa-fatwa
Kontemporer jlid 2 hal 897 – 898)
Ibnul Qoyyim mengutip perkataan Imam Abul Wafa’ ibnu ‘Aqil al Hambali
bahwa politik merupakan tindakan atau perbuatan yang dengannya seseorang lebih
dekat kepada kebaikan dan lebih jauh dari kerusakan, selama politik tersebut tidak
bertentangan dengan syara’. Ibnul Qoyyim juga mengatakan bahwa sesungguhnya
politik yang adil tidak bertentangan dengan syara’ bahkan sesuai dengan ajarannya
dan merupakan bagian darinya. Dalam hal ini kami menyebutnya dengan politik
(siyasah) karena mengikuti istilah mereka. Padahal, sebenarnya dia adalah keadilan
Allah dan Rasul-Nya. (at Thuruq al Hukmiyah hal 17 – 19)
Islam adalah agama yang mengikat segala sesuatunya dengan aturan agama,
begitupula didalam urusan politik ini. Islam tidak mengenal adanya penghalalan
segala cara untuk mencapai tujuan, meskipun tujuan itu mulia. Islam tidak hanya
melihat hasil tetapi juga proses untuk mendapatkan hasil.
Oleh karena itu didalam berpolitik pun seorang politisi maupun pemimpin islam
diharuskan berpegang dengan rambu-rambu syariah dan akhlak mulia. Dengan kata
lain bahwa segala cara berpolitik yang bertentangan dengan syariah atau melanggar
norma-norma agama dan akhlak islam maka ia dilarang.

C. Tujuan politik
Tujuan Politik ialah sebuah keadilan (justice). Ini disebabkan karena, keadilan
merupakan hal yang esensial bagi pemenuhan kecenderungan alamiah manusia.
Bahkan Allah mengharuskan untuk menegakkan keadilan walaupun dengan
keluarga dan kerabat terdekat kita. Surat al-Nisa Ayat 135, Allah berfirman yang
artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak
keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu
sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu.”

D. Tujuan sistem politik Islam


Tujuan sistem politik Islam adalah untuk membangunkan sebuah sistem
pemerintahan dan kenegaraan yang tegak di atas dasar untuk melaksanakan seluruh
hukum syariat Islam. Tujuan utamanya ialah menegakkan sebuah negara Islam
atau Darul Islam. Dengan adanya pemerintahan yang mendukung syariat, maka
akan tertegaklah Ad-Din dan berterusanlah segala urusan manusia menurut
tuntutan-tuntutan Ad-Din tersebut. Para fuqahak Islam telah menggariskan 10
perkara penting sebagai tujuan kepada sistem politik dan pemerintahan Islam:

1. Memelihara keimanan menurut prinsip-prinsip yang telah disepakati oleh ulamak


salaf daripada kalangan umat Islam
2. Melaksanakan proses pengadilan dikalangan rakyat dan menyelesaikan masalah
dikalangan orang-orang yang berselisih
3. Menjaga keamanan daerah-daerah Islam agar manusia dapat hidup dalam keadaan
aman dan damai
4. Melaksanakan hukuman-hukuman yang telah ditetapkan syarak demi melindungi
hak-hak manusia
5. Menjaga perbatasan negara dengan pelbagai persenjataan bagi menghadapi
kemungkinan serangan daripada pihak luar
6. Melancarkan jihad terhadap golongan yang menentang Islam
7. Mengendalikan urusan pengutipan cukai, zakat, dan sedekah sebagaimana yang
ditetapkan syarak
8. Mengatur anggaran belanjawan dan perbelanjaan daripada perbendaharaan negara
agar tidak digunakan secara boros atau kikir
9. Melantik pegawai-pegawai yang cekap dan jujur bagi mengawal kekayaan negara
dan menguruskan hal-ehwal pentadbiran negara
10. Menjalankan pengawalan dan pemeriksaan yang rapi dalam hal-ehwal awam demi
untuk memimpin negara dan melindungi Ad-Din
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulam
Politik secara umum diartikan dengan cara atau taktik untuk mencapai satu
tujuan. Politik secara umum berhubungan dengan berbagai cara dalam pencapaian
tujuan hidup manusia. Sedangkan secara khusus penekanannya kepada kekuasaan
dan pemerintahan.
Politik menurut Islam merupakan salah satu sarana untuk melaksanakan
syariat Sistem politik Islam secara keseluruhan bertujuan untuk mensejahterakan
umat Islam pada khususnya dalam segala aspek kehidupan
Tujuan sistem politik Islam adalah untuk membangunkan sebuah sistem
pemerintahan dan kenegaraan yang tegak di atas dasar untuk melaksanakan
seluruh hukum syariat Islam.
B. Saran
1. Untuk partai politik Islam, hendaknya tetap menjalankan fungsinya sebagai
partai politik dan memegang teguh akidah dan syariat Islam dengan
mengedepankan pemahaman terhadap politik Islam secara mendalam
2. Untuk masyarakat, hendaknya berperan aktif dalam mernciptakan suasana
politik yang kondusif dan demokratis
Daftar Pustaka

Poerwadarminta, W.J.S. 1986. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai


Pustaka
Marzuki. 2012. Pembinaan Karakter Mahasiswa Melalui Pendidikan Agama
Islam di Perguruan Tinggi Umum. Yogyakarta : Ombak
Anwar, Fuandy, dkk. 2008. Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi
Umum. Padang : UNP Perss
Zulpadli, Rahmat. 2012. Politik Islam
http://naturalisi.blogspot.com/2012/12/politik-islam.html
Hidayat, Nur. 2014. Makna dan Tujuan Politik Islam.
https://pkb6nurhidayat.wordpress.com/2014/02/10/makna-dan-tujuan-
politik-islam/
Miey, Aziz. 2009. Tujuan Sistem Politik dalam Islam.
https://pkb6nurhidayat.wordpress.com/2014/02/10/makna-dan-tujuan-
politik-islam/
Hamzah, Rian. 2012. Sistem Politik dalam Islam.
https://ikifuturity.wordpress.com/2012/08/11/sistem-politik-dalam-islam/
Sandi, Ruri. 2009. Politik Menurut Kacamata Islam.
https://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/politik-
dipandang-dari-kacamata-islam.htm#.W7CnaWgzbIU
Antonio, Dicky. 2014. Tujuan Politik Islam

http://crescentia27.blogspot.com/2014/09/tujuan-politik-
islam.html

Anda mungkin juga menyukai