1. Unit Radiologi
2. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
3. Unit Rawat Jalan
4. Unit Rawat Inap
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PASIEN RAWAT JALAN UMUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN 1. Merupakan proses kegiatan pemeriksaan
Radiodiagnostik di RS Hj Bunda Halimah
bagi pasien rawat jalan
2. Besarnya biaya pemeriksaan bagi pasien
sesuai tarif di RS Hj. Bunda Halimah
TUJUAN Sebagai pedoman dalam menyelenggarakan
pelayanan Radiologi
Pelayanan Pasien rawat jalan umum di Instalasi
KEBIJAKAN Radiologi menitikberatkan pada kepentingan
Pasien.
1. Membawa surat permintaan
pemeriksaan Radiologi dari
poliklinik/rawat inap atas perintah
dokter yang memeriksa
2. Pasien menuju radiologi
3. Petugas Radiologi memberitahukan
jumlah biaya pemeriksaan Radiologi
yang diminta, memberi nota biling
pemeriksaan, dan meminta Pasien
untuk membayarnya di Loket
pembayaran RS Hj. Bunda Halimah.
4. Formulir permintaan pemeriksaan
Radiologi yang telah dilampiri
PROSEDUR kwitansi pembayaran diserahkan ke
Bagian administrasi Radiologi,
untuk dicatat ke dalam buku
Register Radiologi
5. Petugas Radiologi melakukan
pemeriksaan radiologi yang diminta
6. Pengambilan hasil expertise dapat
dilakukan oleh pasien atau keluarganya
pada waktu yang telah di tentukan
dengan menunjukan kwitansi
pembayaran.
Dokomen terkait:
1. Formulir permintaan pemeriksaan
radiologi
2. Kwitansi pembayaran
3. Buku register radiologi
4. Hasil foto rontgen
Pasien
Radiologi
Kasir
Periksa
Selesai
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
1/1
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
Suatu tata urutan pengenalan pekerjaan untuk calon
PENGERTIAN pegawai di Radiologi.
Untuk memastikan bahwa evaluasi karyawan masa
TUJUAN pengenalan berjalan obyektif sehingga cepat
menyesuaikan diri.
Evaluasi calon karyawan dilakukan oleh kepala
KEBIJAKAN Radiologi dengan mendapat masukan dari staf radiologi
yang lain.
Pelaksanaan
Untuk Radiografer :
Hari pertama
orientasi secara
keseluruhan di
Radiologi.
Hari kedua
pengenalan tata
cara pengunaan
alat rontgen
(pesawat X-ray
PROSEDUR dan kamar gelap)
Hari ketiga
sampai hari
sepuluh diberi
tugas untuk
orientasi/ikut
mengerjakan
pemeriksaan
tanpa kontras
seperti thorax,
extremitas,
vertebrae.
PEMERIKSAAN EXTREMITAS
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
Pemeriksaan secara Radiodiagnostik organ extremitas
PENGERTIAN atas dan extremitas bawah.
Untuk melaksanakan pemeriksaan radiologi dengan
cepat, tepat, menyenangkan dan efisien untuk
TUJUAN menunjang klinisi menegakkan diagnosa kelainan pada
extremitas.
1. Pemeriksaan dilakukan oleh radiografer.
KEBIJAKAN 2. Ekspertise oleh dokter spesialis radiologi.
3. Pemeriksaan dilakukan di Radiologi.
Persiapan:
Formulir permohonan pemeriksaan radiologi diisi
dan ditandatangani oleh dokter pengirim dengan
disertai keterangan klinis dari pasien tersebut
selanjutnya diterima dibagian radiologi.
Tidak diperlukan persiapan khusus untuk pasien.
Pelaksanaan:
1. Prosedur administrasi dilakukan yaitu catat
identitas pasien pada buku pendaftaran pasien dan
buku pemakaian film, beri nomor Rontgen.
2. Radiografer menyiapkan alat:
Kaset 18 x 24 cm, 24 x 30 cm, 30 x 40 cm, 35 x
43 cm, 35 x 35 cm
Lysholm ukuran 24 x30 cm dan 35 x 43 cm
3. Extrimitas superior:
Clavicula : dibuat foto AP (Antero
Posterior)
Scapula : dibuat foto AP dan tangensial
Humerus : dibuat foto AP dan lateral
Elbow joint : dibuat foto AP dan lateral
PROSEDUR Antebrachi : dibuat foto AP dan lateral
Perg. Tangan : dibuat foto AP dan lateral
Manus : dibuat foto AP, lateral /
obliq
4. Extrimitas inferior :
Pelvis : dibuat foto AP
Coxae : dibuat foto AP axial.
Femur : dibuat foto AP dan lateral
Artic.genu : dibuat foto AP,
lateral/skyline
Cruris : dibuat foto AP dan lateral
Ankle joint : dibuat foto AP lateral
Pedis : dibuat foto AP dan
lateral/obliq
Os calceneus : dibuat foto lateral dan axial
5. Setiap kali foto maka kaset dikirim ke bagian
KCR sistem untuk diproses pembuatan gambar.
6. Radiografer membuat identitas pasien pada
formulir hasil pemeriksaan radiologi dan pada
amplop foto Rontgen.
7. Radiografer menyerahkan foto Rontgen ke dokter
spesialis radiologi untuk dibaca dan dibuatkan
expertisenya pada formulir hasil pemeriksaan
radiologi.
8. Pemeriksaan radiologi selesai:
• Untuk pasien rawat inap/IGD segera
memberitahu perawat ruangan/IGD foto bisa di
lihat di IGD. Dan hasil pasien dirawat/berada
agar segera dijemput, foto rontgen dan hasil
bacanya dalam satu amplop akan diambil
oleh perawat ruangan/IGD.Untuk pasien rawat
jalan foto rontgen dan hasil bacanya dalam satu
amplop akan dikirim kembali ke dokter
pengirim melalui pasien tersebut atau
keluarganya.
PEMERIKSAAN KEPALA
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PEMERIKSAAN VERTEBRA
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
1/1
Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Direktur
PROSEDUR
PERSIAPAN ALAT:
1. Apron
2. Film
3. Bengkok
4. Lampu Standart
PROSEDUR 5. Salpingo Set stiril
6. Speculum Vagina
7. Sonde Uterus
8. Portio Tang
9. Hand Schoon
PERSIAPAN BAHAN :
1. Urografin 76%
2. Jelli
3. Cairan antisptik
4. Kasa steril tata laksana
Penderita tidur telentang dengan posisi litotomi. Bagian bawah
pasien dialasi dengan perlak untuk menggeser pasien. Urografin
76% disiapkan dalam spuit 20 cc dan dipasang pada salpingo
set.
Vagina dibuka menggunakan speculum (untuk melihat
cervix)
Portio bagian atas diklem dengan portio tang
Salpingo set dimasukkan pada tabung uterus, kemudian
dikunci dengan portio tang supaya tidak lepas. Kontras
siap dimasukkan.
Pasien digeser hingga dibawah tabung sinar –x
Kontras dimasukkan diikuti dengan fluoroscopy pembuatan
foto AP Pelvis ,saat kontras mengisi uterus sebanyak 20 cc
Masukkan lagi kontras 10 cc sampai mengisi cavum uteri
dan ketua tuba di foto AP Oblique kanan dan kiri
- Unit Radiologi
UNIT TERKAIT
- Unit Pengirim pasien
PROSEDUR PEMERIKSAAN IVP BAYI
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Teknik radiografi untuk menghasilkan gambar tajam dari
lapangan suatu organ tertentu dan organ yang tak
dikehendaki akan dikaburkan
TUJUAN Untuk mengetahui kelainan spesifik dari organ Femur
KEBIJAKAN • Dilakukan di Radiologi.
• Dilakukan oleh dokter spesialis radiologi.
1. Syarat-Syarat:
Tentukan titik fulcrum nya dengan melihat foto
lateral (menghitung dengan penggaris pada vertebra
yang sakit, tepat pada pertengahannya sampai
dengan soft tissue)
Lateral dari meja samping yang sakit / pertengahan
vertebra itulah titik fulcrumnya.
2. Persiapan Alat
PROSEDUR • Casette
• Marker R/L
3. Tata Laksana
Tomogram femur
a) Kita gunakan tombol kura-kura, gerakan tabung
linier dengan sudut 30 derajat
b) Perkiraan Fulcrum
Tomogram Coronal / AP : 6; 7; 8
Tomogram Sagital / Lat : 5; 6; 7
Rawat jalan / Poliklinik
Rawat Inap
UNIT TERKAIT
UGD
Dokter pengirim dari luar
PROSEDUR PEMERIKSAAN TOMOGRAPHY
CERVICAL
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Teknik radiografi untuk menghasilkan gambar tajam dari
lapangan suatu organ tertentu dan organ yang tak
dikehendaki akan dikaburkan
TUJUAN Untuk mengetahui kelainan spesifik dari organ Ginjal
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Teknik radiografi untuk menghasilkan gambar tajam dari
lapangan suatu organ tertentu dan organ yang tak
dikehendaki akan dikaburkan
TUJUAN Untuk mengetahui kelainan spesifik dari organ Larynx
KEBIJAKAN • Dilakukan di Radiologi.
- Dilakukan oleh dokter spesialis radiologi.
1. Syarat-Syarat:
Tentukan titik fulcrum nya dengan melihat foto lateral
(menghitung dengan penggaris pada vertebra yang
sakit, tepat pada pertengahannya sampai dengan soft
tissue)
Lateral dari meja samping yang sakit / pertengahan
vertebra itulah titik fulcrumnya.
- Persiapan Alat
Casette
•
Marker R/L
•
PROSEDUR
- Tata Laksana
Tomogram Larynx
a) Kita gunakan tombol kura-kura, gerakan tabung
linier dengan sudut 30 derajat
b) Fulcrum diukur pada jakun setinggi jugulum
c) Expose:
- Inspirasi
- Phonasi (pasien disuruh bunyi iiii)
- Valsava (pasien disuruh niup pelan-pelan mulut
ditutup rapat tak terputus-putus sambil mengedan)
Rawat jalan / Poloklinik
Rawat Inap
UNIT TERKAIT
UGD
Dokter pengirim dari luar
PROSEDUR PEMERIKSAAN TOMOGRAPHY
LUMBAL
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Teknik radiografi untuk menghasilkan gambar tajam dari
lapangan suatu organ tertentu dan organ yang tak
dikehendaki akan
dikaburkan
TUJUAN Untuk mengetahui kelainan spesifik dari organ Lumbal
KEBIJAKAN - Dilakukan di Radiologi.
- Dilakukan oleh dokter spesialis radiologi.
1. Syarat-Syarat:
Tentukan titik fulcrum nya dengan melihat foto lateral
(menghitung dengan penggaris pada vertebra yang
sakit, tepat pada pertengahannya sampai dengan soft
tissue)
Lateral dari meja samping yang sakit / pertengahan
vertebra itulah titik fulcrumnya.
2. Persiapan Alat
PROSEDUR - Casette
- Marker R/L
3. Tata Laksana
Tomogram Lumbal
a) Kita gunakan tombol kura-kura, gerakan tabung
linier dengan sudut 30 derajat
b) Perkiraan Fulcrum
Tomogram Coronal / AP : 5; 6; 7
Tomogram Sagital / Lat : 11; 12; 13
Rawat jalan / Poloklinik
Rawat Inap
UNIT TERKAIT
UGD
Dokter pengirim dari luar
PROSEDUR PEMERIKSAAN TOMOGRAPHY
THORACAL
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Teknik radiografi untuk menghasilkan gambar tajam dari
lapangan suatu organ tertentu dan organ yang tak
dikehendaki akan dikaburkan
TUJUAN Untuk mengetahui kelainan spesifik dari organ Thoracal
KEBIJAKAN • Dilakukan di Radiologi.
- Dilakukan oleh dokter spesialis radiologi.
1. Syarat-Syarat:
Tentukan titik fulcrum nya dengan melihat foto lateral
(menghitung dengan penggaris pada vertebra yang sakit,
tepat pada pertengahannya sampai dengan soft tissue)
Lateral dari meja samping yang sakit / pertengahan
vertebra itulah titik fulcrumnya.
- Persiapan
- Casette
PROSEDUR
- Marker R/L
- Tata Laksana
Tomogram Thoracal
a) Kita gunakan tombol kura-kura, gerakan tabung linier
dengan sudut 30 derajat
b) Perkiraan Fulcrum
Tomogram Coronal / AP : 5; 6; 7
Tomogram Sagital / Lat : 12; 13; 14
Rawat jalan / Poloklinik
Rawat Inap
UNIT TERKAIT
UGD
Dokter pengirim dari luar
PROSEDUR PEMERIKSAAN UGI
(Upper Gastrointestinal)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Merupakan pemeriksaan saluran pencernaan bagian
atas, mulai dari esophagus distal sampai duodenum
dengan bahan kontras dan mengunakan sinar- X
TUJUAN Untuk mengiagnosa kelainan-kelainan pada saluran
pencernaan bagian atas
KEBIJAKAN 1. Penyuntikan/pemberian bahan kontras
dilakukan di Radiologi.
2. Dilakukan oleh Radiografer.
Syarat-Syarat:
Penderita disuruh puasa selama 6 jam sebelum
pemeriksaan dilakukan.
Menandatangani formulir persetujuan Tindak Medis
Persiapan Alat
Gelas
Sendok
Spuit 2,5 cc
Persiapan Bahan:
- Barium, Air, Buscopan 1 Amp, Bic. Natrit, Citrit
Acid, Film
Tata Laksana:
PROSEDUR - Foto polos Abdomen
- Pemeriksaan UGI pada dewasa menggunakan
double kontras.
Barium sulfat:
Campur Barium Sulfat dengan air hangat dengan
perbandingan 1:2 sebanyak + 200 cc
Tambah asam citrate seujung sendok kecil dan
setengah sendok teh nabic
Letakkan asam citrate letakkan di ujung lidah.
Minumkan campuran barium dan nabic pada penderita
Suntik penderita dengan buscopan melalui intravena
atau intra muskuler untuk memperlambat peristaltic
gaster
Setelah kontras diminumkan penderita diposisikan:
Fundus ------------------ PO
Fundus kosong -------------- RAO
Bulbus isi ------------------ RAO
Bulbus kosong ----------------- LPOO
Untuk melihat gambaran esophagus penderita
diberikan minum sebanyak 3 sendok barium +
air dengan perbandingan 1: 1
Rawat jalan / Poloklinik
Rawat Inap
UNIT TERKAIT
UGD
Dokter pengirim dari luar
PENGGUNAAN MARKER
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR Direktur
OPERASIONAL
PROSEDUR Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Memberikan tanda pada setiap kali foto Rontgen
TUJUAN Supaya tidak terjadi kekeliruan pada setiap kali foto yang
dibuat
KEBIJAKAN Meletakkan marker atau tanda ditiap-tiap foto yang akan
dibuat
1. Letakkan marker pada bidang yang tidak menutupi obyek
2. Letakkan marker pada bagian kaset yang terkena sinar- x
3. Letakkan marker dengan perekat ( plester)
4. Letakkan marker sesuai posisi pasien
5. Gunakan marker yang sesuai jenis pemeriksaan
6. Marker R untuk pemeriksaan exstremitas kanan, posisi
PROSEDUR
lateral kanan atau posisi tubuh bagian kanan
7. Marker L untuk pemeriksaan exstremitas kiri, posisi
lateral kiri atau posisi tubuh bagian kiri
8. Marker angka untuk identitas pasien atau penunjuk waktu
pada pemeriksaan IVP
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Pemakaian tempat x-ray film
TUJUAN Untuk menghasilkan x-foto yang optimal
- Pilih ukuran Casette sesuai kebutuhan
- Perhatikan posisi Casette
KEBIJAKAN - Bersihkan dari kotoran
1. Isi kaset yang sesuai dengan ukurannya
2. Gunakan kaset dengan sisi yang
bertuliskan “Tube Side” menghadap
tabung sinar -x
3. Bersihkan kaset apabila terkena kotoran
terutama bila terkena media kontras
PROSEDUR
4. Letakkkan kaset pada tempat yang aman,
jangan sampai terjatuh atau terbentur
5. Isi kaset dengan film dan tutuplah kaset
apabila tidak terpakai
6. Gunakan film yang sesuai dengan jenis
screen
UNIT TERKAIT Unit Radiologi
PEMAKAIAN APRON
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Menghidupkan alat sebelum di operasionalkan,
dan mematikan
TUJUAN Bagaimana mengoperasionalkan alat yang benar
KEBIJAKAN Menghidupkan dan mematikan pesawat sesuai
prosedur
1. Hidupkan UPS
2. Tekan tombol ON pada USG
3. Tekan tombol ON pada printer
4. Lakukan pemeriksaan USG sesuai
permintaan
PROSEDUR
5. Tekan tombol OFF pada USG
6. Tekan tombol OFF pada printer
7. Bersihkan tranduser setelah pemakaian
8. Tutup kembali kain penutup USG
9. Matikan UPS
UNIT TERKAIT Unit Radiologi
OPERASIONAL PESAWAT RONTGEN
‘SIEMENS”
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Menghidupkan dan mematikan pesawat x-ray
secara aman
TUJUAN Menghidupkan dan mematikan pesawat x-ray
yang benar dan aman
KEBIJAKAN - Hidupkan panel listrik (PLN)
- Hidupkan pesawat x-ray
- Matikan pesawat x-ray
- Matikan panel listrik (PLN)
MENGHIDUPKAN
1. “ON” kan switch pada panel listrik
2. Switch “ON” pada control table dan
tunggu sampai tanda “OVER
LOAD” hilang
3. Tekan tombol pilihan kondisi
radiografi
MENGOPERASIONALKAN
1. Posisikan pasien sesuai kebutuhan
PROSEDUR 2. Posisikan tube dan kaset stand /
bucky table sesuai kebutuhan foto
3. Setelah posisi sesuai, brake semua
posisi
4. Atur kolimasi sesuai kebutuhan, tidak
melebihi area obyek / film
5. Lakukan expose
MEMATIKAN ALAT
1. Posiskan tube pada posisi aman
2. Pada control table posiskan semua
indicator ke posisi terendah
3. Switch “OFF” kontrol table
4. Switch “OFF” panel listrik
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Melakukan pertolongan pada pasien alergi
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Menjelaskan persiapan USG
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Merupakan pemeriksaan saluran pencernaan
bagian atas, mulai dari esophagus distal sampai
duodenum dengan bahan contras
dan mengunakan sinar X
TUJUAN Untuk mengiagnosa kelainan-kelainan pada
saluran pencernaan
bagian atas
KEBIJAKAN • Dilakukan di Radiologi.
• Dilakukan oleh dokter spesialis radiologi.
Syarat-Syarat:
Keluarga diberikan pengarahan tentang foto
UGI yang akan dilakukan
Penderita harus puasa selama 4 jam sebelum
pemeriksaan.
Keluarga bersedia Menandatangani
formulir persetujuan Tindakan dan
inform concent
PROSEDUR Persiapan Alat
Gelas
Sendok
Spuit 2,5 cc
NGT + Spuit 20 cc bila perlu
Persiapan Bahan
Barium, Air, Buscopan 1 Amp, Bic.
Natrit, Citrit Acid, Film
Foto polos Abdomen Pemeriksaan UGI pada
anak menggunakan single kontras. Barium sulfat
dicampur dengan air hangat dengan
perbandingan 1;4 sebanyak + 30 cc dimasukkan
pada botol / dot. Pada saat pemeriksaan
diharapkan penderita sudah dalam keadaan lapar,
sehingga muda dalam memberikan /
meminumkan kontras.
Setelah kontras diminumkan penderita
diposisikan:
Fundus ------------------------------- LPO
Fundus kosong --------------------- RAO
Bulbus isi ---------------------------- RAO
Bulbus kosong ---------------------- LPOO
Kontras dapat dimasukkan melalui
NG tube bila perlu
Anastesia bila perlu
Unit Radiologi
Rawat jalan / Poloklinik
UNIT TERKAIT Rawat Inap
UGD
Dokter pengirim dari luar
PROSEDUR URETHROGRAPHY
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh
Radiologi dengan dibantu radiographer untuk
melihat kelainan pada saluran urethra
TUJUAN Mendiagnosa atau melihat adanya kelainan pada
daerah parsprostatica, pars bulbosa,
parsmembranacea
KEBIJAKAN - Dilakukan di Radiologi.
- Dilakukan oleh dokter spesialis radiologi.
Syarat-Syarat:
Penderita diminta untuk mengosongkan
kandung kemih sebelum pemeriksaan
dilakukan
Menandatangani formulir Persetujuan
Tindak Medis
Persiapan Alat
Disposible syringe 50 cc
Brodney clamp / penile clamp
Mongkok steril
Persiapan Bahan
PROSEDUR Kontras media
Aquadest
Vaseline
Film
Tata Laksana
Plainfoto
Kontras media dicampur air dengan
perbandingan 1:2 (+ 30 cc)
Lakukan foto urethrogram dengan posisi
oblique (kaset 24/30)
Usahakan urethra sejajar dengan femur
Bila perlu dibuat posisi lateral
Hasil pemeriksaan di baca Radiologist
Hasil baca di entri ke computer
Hasil evaluasi dari Radiologist diserahkan ke
penderita
Unit Radiologi, Rawat jalan / Poliklinik
UNIT TERKAIT Rawat Inap, IGD,
Dokter pengirim dari luar
PROSEDUR VERTEBRAE THORACALIS
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Pemeriksaan foto rontgen pada ruas-ruas tulang
belakang
TUJUAN Untuk mengetahui kelainan radiologi pada ruas-
ruas tulang pinggang
KEBIJAKAN 1. Dilakukan oleh radiografer
2. ekspertise oleh radiolog
1. Persiapan alat dan bahan
a. Kaset dan film ukuran 30 cm x 40 cm
b. Pesawat x-ray
c. Marker R atau L
d. Lysolm grid atau bucky table
2. Teknik pemeriksaan
A. Proyeksi antero posterior (AP)
a. PP : pasien supine diatas meja
pemeriksaan, tangan berada
disamping tubuh
b. PO : dada true AP ditengah-tengah
kaset
c. FFD : 90 cm
d. CR : vertikal tegak lurus kaset
PROSEDUR e. CP : thoracal 5-6
f. Grid : (+)
g. Kondisi : 55 KV ; 2 mAs
h. Kaset dan film : 30 cm x 40 cm
B. Proyeksi lateral
a. PP : pasien tidur miring kearah yang
diperiksa diatas meja pemeriksaan,
tangan diatas PO : lumbal true
lateral di tengah-tengah kaset
b. FFD : 90 cm
c. CR : vertikal tegak lurus kaset
d. CP : lumbal 3
e. Grid : (+)
f. Kondisi : 85 KV ; 12 mAs
g. Kaset dan film : 30 cm x 40 cm
Unit Radiologi
UNIT TERKAIT
Unit Pengirim Pasien
PEMERIKSAAN VERTEBRAE LUMBAL
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Pemeriksaan foto rontgen pada ruas-ruas tulang
pinggang
TUJUAN Untuk mengetahui kelainan radiologi pada ruas-
ruas tulang pinggang
KEBIJAKAN 3. Dilakukan oleh radiographer
4. ekspertise oleh radiolog
1. Persiapan alat dan bahan
a. Kaset dan film ukuran 30 cm x 40 cm
b. Pesawat x-ray
c. Marker R atau L
d. Lysolm grid atau bucky table
2. Teknik pemeriksaan
B. Proyeksi antero posterior (AP)
a. PP : pasien supine diatas meja
pemeriksaan, tangan berada
disamping tubuh
b. PO : lumbal true AP di tengah-
PROSEDUR tengah kaset
c. FFD : 90 cm
d. CR : vertikal tegak lurus kaset
e. CP : lumbal 3
f. Grid : (+)
g. Kondisi : 70 KV ; 10 mAs
h. Kaset dan film : 30 cm x 40 cm
C. Proyeksi lateral
a. PP : pasien tidur miring kearah
yang diperiksa diatas meja
pemeriksaan, tangan diatas kepala
dan lutut ditekuk
b. PO : lumbal true lateral di tengah-
tengah kaset
c. FFD : 90 cm
d. CR : vertikal tegak lurus kaset
e. CP : lumbal 3
f. Grid : (+)
g. Kondisi : 85 KV ; 12 mAs
h. Kaset dan film : 30 cm x 40 cm
Unit Radiologi
UNIT TERKAIT
Unit Pengirim Pasien
PEMERIKSAAN PELVIS DAN OS SACRUM
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Pemeriksaan foto rontgen pada ruas-ruas tulang
panggul
TUJUAN Untuk mengetahui kelainan radiologi pada ruas-ruas
tulang panggul
KEBIJAKAN 1. Dilakukan oleh radiografer
2. ekspertise oleh radiolog
A. Persiapan alat dan bahan
a. Kaset dan film ukuran 30 cm x 40 cm
dan 24 cm x 30 cm
b. Pesawat x-ray
c. Marker R atau L
d. Lysolm grid atau bucky table
B. Teknik pemeriksaan
C. Proyeksi pelvis dan os sacrum antero
posterior (AP)
a. PP : pasien supine diatas meja
pemeriksaan
b. PO : pelvis dan os sacrum true AP
PROSEDUR
ditengah-tengah kaset yang dipasang
melintang
c. FFD : 90 cm
d. CR : vertikal tegak lurus kaset
e. CP : pada titik MSL antara SIAS dengan
sympisis pubis
f. Grid : (+)
g. Kondisi : 70 KV ; 10 mAs
h. Kaset dan film : 30 cm x 40 cm
D. Proyeksi sacrum lateral
a. PP : pasien tidur miring kearah yang
diperiksa diatas meja pemeriksaan,
tangan diatas kepala dan lutut ditekuk
b. PO : sacrum true lateral ditengah-tengah
kaset
c. FFD : 90 cm
d. CR : vertikal tegak lurus kaset
e. CP : SIAS
f. Grid : (+)
g. Kondisi : 85 KV ; 12 mAs
h. Kaset dan film : 24 cm x 30 cm
E. Proyeksi pelvis outlet
a. PP : pasien supine diatas meja
pemeriksaan
b. PO : pelvis true AP
c. FFD : 100 cm
d. CR : sudut sinar chepalad 20-35 derajat
untuk laki-laki dan 30-45 derajat untuk
perempuan
e. CP : 3-5 cm distal ke sympisis pubis
atau trochanter mayor
f. Grid : (+)
g. Kondisi : 70 KV ; 10 mAs
h. Kaset dan film : 30 cm x 40 cm
F. Proyeksi pelvis inlet
a. PP : pasien supine diatas meja
pemeriksaan
b. PO : pelvis true AP
c. FFD : 100 cm
d. CR : sudut sinar caudad 40 derajat
e. CP : sinar langsung pada titik garis
tengah setinggi SIAS
f. Grid : (+)
g. Kondisi : 70 KV ; 10 mAs
h. Kaset dan film : 30 cm x 40 cm
Unit Radiologi
UNIT TERKAIT
Unit Pengirim Pasien
PEMERIKSAAN MANUS
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
Pemeriksaan foto rontgen pada tulang-tulang
PENGERTIAN telapak tangan
Untuk mengetahui kelainan radiologi pada os
TUJUAN manus
1. Pemeriksaan dilakukan oleh radiografer
KEBIJAKAN 2. Ekspertise dilakukan oleh radiolog
A. Persiapan alat dan bahan
a. Kaset dan film ukuran 24 cm x 30
cm
b. Pesawat x-ray
c. Marker R atau L
B. Teknik pemeriksaan
C. Proyeksi PA
a. PP : pasien duduk ditepi meja
pemeriksaan
b. PO : telapak tangan menempel pada
kaset true AP
PROSEDUR c. FFD : 90 cm
d. CR : vertikal tegak lurus kaset
e. CP : caput metacarpal 3
f. Grid : (-)
g. Kaset dan film : 24 cm x 30 cm
dibagi 2
h. Kondisi : 45 KV : 2 mAs
D. Proyeksi obelique postero anterior
a. PP : pasien duduk ditepi meja
pemeriksaan
b. PO : jari tangan diatur renggang
ujung jari tangan menempel pada
kaset dengan sisi telapak tangan
jari kelingking menempel pada
kaset
c. FFD : 90 cm
d. CR : vertikal tegak lurus kaset
e. CP : caput metacarpal 3
f. Grid : (-)
g. Kaset dan film : 24 cm x 30 cm
dibagi 2
h. Kondisi : 45 KV ; 2 mAs
E. Proyeksi lateral
a. PP : pasien duduk ditepi meja
pemeriksaan
b. PO : manus diletakkan pada kaset
true lateral
c. FFD : 90 cm
d. CR : vertikal tegak lurus kaset
e. CP : pertengahan manus
f. Grid : (-)
g. Kaset dan film : 24 cm x 30 cm
h. Kondisi : 55 KV ; 3 mAs
Unit Radiologi
UNIT TERKAIT
Unit Pengirim Pasien
PEMERIKSAAN ANTEBRACHI
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Pemeriksaan foto rontgen pada tulang-tulang
lengan atas
TUJUAN Untuk mengetahui kelainan radiologi pada humerus
KEBIJAKAN 1. Pemeriksaan dilakukan oleh radiografer
2. Ekspertise dilakukan oleh radiolog
1. Persiapan alat dan bahan
a. Pesawat x-ray
b. Kaset dan film ukuran 30 cm x 40 cm
c. Marker R atau L
2. Teknik pemeriksaan
A. Proyeksi antero posterior (AP)
a. PP : pasien berdiri pada chest stand
menghadap tabung rontgen atau supine
diatas meja pemeriksaan
b. PO : humerus letakkan diatas kaset true
AP
c. FFD : 90 cm
PROSEDUR d. CR : horizontal untuk posisi berdiri
vertikal untuk posisi
supine tegak lurus kaset
e. CP : pertengahan humerus
f. Grid : (-)
g. Kaset dan film : 30 cm x 40 cm
h. Kondisi : 52 KV ; 2 mAs
B. Proyeksi lateral
a. PP : pasien berdiri pada chest stand
menghadap tabung rontgen atau supine
diatas meja pemeriksaan
b. PO : siku ditekuk letakkan humerus
diatas kaset true lateral
c. FFD : 90 cm
d. CR : horizontal untuk posisi berdiri
vertikal untuk posisi supine tegak lurus
kaset
e. CP : pertengahan humerus
f. Grid : (-)
g. Kaset dan film : 30 cm x 40 cm
h. Kondisi 52 KV ; 2 mAs
Unit Radiologi
UNIT TERKAIT
Unit Pengirim Pasien
PEMERIKSAAN ELBOW JOINT
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Pemeriksaan foto rontgen pada sendi siku
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
Pemeriksaan foto rontgen pada tulang paha
PENGERTIAN
Untuk mengetahui kelainan radiologi pada os femur
TUJUAN
1. Pemeriksaan dilakukan oleh radiografer
KEBIJAKAN 2. Ekspertise dilakukan oleh radiolog
1. Persiapan alat dan bahan
a. Pesawat x-ray
b. Kaset dan film ukuran 30 cm x 40 cm
c. Marker R atau L
2. Teknik pemeriksaan
A. Proyeksi antero posterior (AP)
a. PP : pasien supine diatas meja
pemeriksaan
b. PO : letakkan femur diatas kaset true
AP
c. FFD : 90 cm
d. CR : vertikal tegak lurus kaset
PROSEDUR e. CP : pertengahan humerus
f. Grid : (-)
g. Kaset dan film : 30 cm x 40 cm
h. Kondisi : 55 KV ; 3 mAs
B. Proyeksi lateral
a. PP : pasien supine diatas meja
pemeriksaan
b. PO : letakkan femur diatas kaset true
lateral
c. FFD : 90 cm
d. CR : vertikal tegak lurus kaset
e. CP : pertengahan femur
f. Grid : (-)
g. Kaset dan film : 30 cm x 40 cm
h. Kondisi 55 KV ; 3 mAs
Unit Radiologi
UNIT TERKAIT
Unit Pengirim Pasien
PEMERIKSAAN os CRURIS
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Pemeriksaan foto rontgen pada tulang paha
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Pemeriksaan foto rontgen pada sendi lutut
Unit Radiologi
UNIT TERKAIT
Unit Pengirim Pasien
PEMERIKSAAN ANKLE JOINT
(PERGELANGAN KAKI)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
Pemeriksaan foto rontgen pada sendi kaki
PENGERTIAN
Untuk mengetahui kelainan radiologi terhadap
TUJUAN ankle joint
1. Pemeriksaan dilakukan oleh radiografer
KEBIJAKAN 2. Ekspertise dilakukan oleh radiolog
1. Persiapan alat dan bahan
a. Pesawat x-ray
b. Kaset dan film ukuran 24 cm x 30 cm
c. Marker R atau L
2. Teknik pemeriksaan
B. Proyeksi lateral
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Pemeriksaan foto rontgen pada tulang-tulang
telapak kaki
TUJUAN Untuk mengetahui kelainan radiologi pada os pedis
KEBIJAKAN 1. Pemeriksaan dilakukan oleh radiografer
2. Ekspertise dilakukan oleh radiolog
A. Persiapan alat dan bahan
a. Kaset dan film ukuran 24 cm x 30
cm
b. Pesawat x-ray
c. Marker R atau L
B. Teknik pemeriksaan
C. Proyeksi antero posterior (AP)
a. PP : pasien duduk diatas meja
pemeriksaan
b. PO : telapak kaki menempel pada
kaset true AP
c. FFD : 90 cm
d. CR : vertikal tegak lurus kaset
e. CP : caput metatarsal 3
PROSEDUR f. Grid : (-)
g. Kaset dan film : 24 cm x 30 cm
dibagi 2
h. Kondisi : 45 KV : 2 mAs
D. Proyeksi obelique
a. PP : pasien duduk diatas meja
pemeriksaan
b. PO : pedis membentuk sudut 45
derajat dari kaset dengan sisi
kelingking menempel pada kaset
c. FFD : 90 cm
d. CR : vertikal tegak lurus kaset
e. CP : caput metatarsal 3
f. Grid : (-)
g. Kaset dan film : 24 cm x 30 cm
dibagi 2
h. Kondisi : 45 KV ; 2 mAs
E. Proyeksi lateral
a. PP : pasien duduk diatas meja
pemeriksaan
b. PO : pedis diletakkan pada
kasetdengan posisi true lateral
c. FFD : 90 cm
d. CR : vertikal tegak lurus kaset
e. CP : pertengahan pedis
f. Grid : (-)
g. Kaset dan film : 24 cm x 30 cm
Kondisi : 55 KV ; 3 mAs
Unit Radiologi
UNIT TERKAIT
Unit Pengirim Pasien
PENEMPATAN LINEN KOTOR
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Suatu tindakan penempatan atau pemisahan
linen yang telah terpakai baik linen infeksius
maupun non infeksius.
TUJUAN Dengan adanya pemisahan linen kotor maka
resiko untuk terkena akibat linen yang
ierinfeksius dapat dihindari.
KEBIJAKAN Pemisahan linen kotor dilakukan oleh perawat
radiologi atau petugas radiologi dan dilakukan
secara tepat.
- Linen yang kotor dipilah sebelum diletakkan
ke bagian masing-masing apakah linen
tersebut terkena infeksi atau tidak terkena
infeksi.
• Jika linen kotor terkena infeksi maka linen
tersebut ditempatkan pada tempat linen
infeksius.
• Jika linen tersebut tidak terkena infeksi
PROSEDUR
maka linen tersebut diletakkan ditempat
linen non infeksius.
• Petugas radiologi menginformasikan kepada
petugas linen
ketika akan mengambil linen kotor tentang
infeksi apa yang telah terkena pada linen
kotor tersebut.
Unit Radiologi
UNIT TERKAIT
Unit Laundry
PERMINTAAN BARANG UMUM
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
PENGERTIAN Suatu tata cara untuk mengajukan permintaan
barang umum kepada gudang umum dari
Radiologi.
TUJUAN Untuk memastikan semua permintaan barang
umum melalui
prosedur yg benar sehingga masuk dan keluar
barang umum di Radiologi dan termonitor
dengan baik.
KEBIJAKAN Menetapkan alur permintaan barang umum
dari Radiologi
Persiapan:
Formulir permintaan barang umum harus diisi
lengkap dan ditandatangani oleh petugas yang
meminta dan atasan yang
bersangkutan, selanjutnya dikirim ke gudang
umum.
Pelaksanaan :
- Setiap hari Rabu dan Jumat pada setiap
minggunya (kecuali Rabu dan Jumat hari
PROSEDUR
libur, maka akan jatuh hari berikutnya)
petugas radiologi akan memeriksa jumlah
pemakaian barang umum yang ada di
Radiologi, sehingga akan terlihat jumlah
barang umum yang masuk keluar dan jumlah
akhir barang.
- Petugas Radiologi mengisi formulir
permintaan barang umum, lalu petugas
radiologi dan atasannya menandatangani
formulir tersebut.
- Permintaan barang umum dapat diajukan
dengan memperhatikan stok minimum dan
maksimum barang umum tersebut di
Radiologi
- Permintaan barang umum ke gudang umum
diajukan pada hari Selasa dan Kamis, kecuali
bila sangat diperlukan
- Barang umum yang sudah diminta diserahkan
oleh petugas
gudang umum dan diambil oleh petugas
radiologi dengan
disertai lembar distribusi gudang umum.
- Petugas radiologi akan memeriksa dan
memberi tanda pada lembar distribusi gudang
umum apakah barang yang diberikan sudah
sesuai.
- Petugas radiologi akan menyimpan barang
yang sudah diperiksa di tempat penyimpanan
di radiologi.
- Kepala radiologi akan memusnahkan file
permintaan barang umum yang sudah
disimpan 3 tahun dan membuat berita
acara pemusnahannya.
1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR
Agustus 2019 Drg. Bramantio, SpOrt
Suatu tata cara untuk mengajukan permintaan
PENGERTIAN perbaikan sarana, prasarana dan alat di
Radiologi.
Untuk memastikan bahwa setiap ada
kerusakan/gangguan sarana, prasarana dan alat
di Radiologi segera dapat dilaporkan dan
TUJUAN segera mendapat perbaikan dari Maintenance
sehingga pelayanan radiologi dapat berjalan
lancar.
Perbaikan sarana, prasarana dan alat di
KEBIJAKAN Radiologi dilakukan oleh bagian
"Maintenance" atau oleh pihak ketiga.
Pelaksanaan:
- Bila ada kerusakan/gangguan dari sarana,
prasarana dan alat di Radiologi maka segera
membuat laporan ke bagian "Maintenance".
- Laporan dibuat oleh bagian Radiologi
(pelapor) dengan mengisi formulir laporan
kerusakan "Maintenance" dan akan
PROSEDUR diperiksa serta ditandatangani oleh kepala
Radiologi, kecuali bila sangat mendesak
maka cukup oleh pelapor.
- Formulir laporan kerusakan Maintenance
yang sudah lengkap dikirim ke bagian
Maintenance
- Perbaikan dilakukan oleh bagian
"Maintenance", bila pekerjaan telah
diselesaikan maka akan dibuatkan formulir
pelaksanaan kerja oleh yang melakukan
perbaikan dan pihak pemohon bila setuju
maka tanda tangan.
- Dokumen laporan kerusakan dan laporan
pelaksanaan kerja harus diarsipkan.
UNIT TERKAIT IPSRS