Anda di halaman 1dari 14

Sejarah Hypnosis

Edi Sugianto 7 years ago Hipnotism, Ilmu Gendam Hipnotis

Sejarah hipnosis adalah catatan tentang perkembangan konsep, keyakinan, dan


praktik yang berkaitan dengan fenomena Trance, Hipnosis dan
Hipnoterapi dari zaman prasejarah sampai zaman modern. Karena hipnosis
adalah fenomena alamiah manusia, maka sejarah hipnosis juga berumur setua
manusia. Pemanfaatan Fenomena hipnosis untuk pengobatan sudah tercatat
sejak ribuan tahun yang lalu, meskipun istilah hipnosis baru pertama kali
diperkenalkan oleh James Braid pada tahun 1842. Braid mengadopsi istilah
hipnotisme sebagai suatu kondisi pikiran (state of mind) subject dan bukan teknik
yang diaplikasikan oleh operator, untuk membedakan pendekatan Braid (yang
unik dan berpusat kepada subjek/klien) dengan para Mesmerist yang berpusat
kepada operator.

Tradisional Hipnosis
Meskipun istilah hipnosis belum dipergunakan, namun metode-metode
pengobatan yang memanfaatkan fenomena hipnosis/trance sudah banyak
dilakukan sejak zaman sebelum masehi.

4000 SM
Di Assyo Babylonia, data arkeologis menunjukkan adanya praktik pengobatan
oleh pendeta dengan pemanfaatan pembakaran dupa dan pembacaan doa . Api
digunakan agar pasien konsentrasi. Sang pendeta memandang mata sang klien,
pada saat yang sama disampaikan doa permintaan kepada Tuhan untuk
mengusir penyakit. Selama proses penyembuhan diiringi dengan bunyi-bunyian
tifa dan gong.

2000 SM
Wang Tai peletak dasar pengobatan Cina mengajarkan bagaimana
memanfaatkan pikiran pasien untuk membantu menghilangkan penyakit baik fisik
maupun emosi. Kitab Hindu Weda bahkan mengajarkan metode agar pasien
memfokuskan pikiran terhadap organ tubuh tertentu yang memerlukan
penyembuhan.

1552 SM
Pada manuskrip di Mesir dilaporkan ada praktik dokter saat itu yang
menyembuhkan pasiennya dengan cara tangan sang dokter memegang kepala
pasien, sang pasien kemudian menutup mata dan konsentrasi kepada bagian
tubuh yang sakit, Sang dokter memperoleh kekuatan untuk menyingkirkan
peyakit.

1200 SM
Dokter Yunani , Aesclepius melakukan ritual penyembuhan dengan membuat
bangunan suci tidur . Pasien diminta tidur dan mendapakan penyembuhan
melalui mimpi.

1000 SM
Di Mesir terdapat bangunan suci yang dipergunakan khusus untuk ritual
penyembuhan. Pendeta melakukan penyembuhan dengan kekuatan sentuhan
dan kata-kata.

928 SM
Di Yunani, Chiron seorang dokter pada saat itu melakukan operasi dengan
membuat pasien terlebih dahulu masuk ke dalam keadaan trance yang diperoleh
melalui menghirup aroma wewangian dan mendengarkan rapalan doa.

400-377 SM
Dokter Yunani , Hyppocrates memperkenalkan keadaan trance yang merupakan
proses penyembuhan juga bagian dari upacara pelulusan . Ia pecaya bahwa
karakter, kepribadian dan sikap mental pasien berkaitan erat dengan tipe
penyakit yang diderita. Bahkan Hyppocrates mengatakan “jauh lebih penting
mengenal orang yang mengalami penyakit tertentu ketimbang mengetahui
penyakit apa yang di alami orang”. Ia juga mengatakan “Rasa sakit dialami oleh
tubuh, Sang jiwa melihatnya sambil menutup mata”.

300-270 SM
Raja Phyrus dari Mesir adalah Raja-Pendeta yang menyiapkan tempat yang
berguna untuk berdoa sekaligus tempat penyembuhan. Dia memberi nama “
Bangunan Suci Tidur”. Para peneliti menemukan pula dokumen dan gambar
yang menunjukkan posisi tubuh pasien yang dalam saat ini dinyatakan sedang
terinduksi dan mengalami trance.

70 SM
Kaisar Roma, Vespassian mengatakan bahwa ia bisa melakukan penyembuhan
hanya dengan menggunakan sentuhan. Injil menyatakan fenomena
penyembuhan alamiah jiwa-tubuh hingga dengan kekuatan supranatural.
Dengan keyakinan kepada Tuhan, adanya penyakit menandakan adanya
hukuman, penyembuhan dimaknai dengan adanya pemaafan.

Tahun 1060
Raja Edward dari Inggris menyatakan ia dapat melakukan penyembuhan dengan
menyentuh.
Magnetism & Mesmerism

Paracelsus
Paracelsus (1493-1541) adalah Dokter dari Swiss, yang pertama kali
menggunakan media magnet dalam pengobatan. Banyak pasiennya yang
menyatakan sembuh setelah tubuhnya dilewati magnet oleh Paracelsus.

Johann Joseph Gassner


Johann Joseph Gassner (1727-1779), Seorang imam Katolik pada waktu itu,
percaya bahwa penyakit disebabkan oleh roh-roh jahat dan bisa diusir dengan
mantra dan doa.

Maximilian Hell
Maximilian Hell (1720-1792), Pendeta Jesuit yang menggunakan lempengan
logam sebagai media penyembuhan. Salah satu muridnya adalah Franz
Mesmer.

Franz Anton Mesmer


Franz Anton Mesmer (1734 – 1815) meyakini bahwa ada kekuatan magnetik dan
cairan universal yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh manusia.
Apabila cairan dalam tubuh seseorang tersumbat atau tidak lancar maka orang
tersebut menjadi sakit secara fisik ataupun mental. Mesmer meng-klaim bahwa
dirinya memiliki kekuatan magnetis yang mampu melepaskan sumbatan dan
memperlancar aliran cairan dalam tubuh manusia dan menyembuhkan
penyakitnya. Teori Mesmer terdengar ilmiah, dan kebetulan bertepatan dengan
penemuan listrik dan perkembangan astronomi pada masa itu. Mesmer diyakini
sebagai dokter pertama yang memahami hubungan trauma psikologi terhadap
penyakit. Dia memperkenalkan keadaan seperti trance kepada pasien, yang
kelak dikenal sebagai mesmerism, dan dengan sukses mampu mengatasi
kelainan pada saraf. Metode ini dinamakan sebagai animal magnetism dan
populer dengan sebutan Mesmerisme. Teknik ini menjadi dasar bagi
hypnotherapy modern. Melalui efek sugesti yang ditimbulkan dalam proses
pengobatannya, banyak pasien yang berhasil disembuhkan dan membuat
Mesmer menjadi terkenal & kaya serta menimbulkan pro dan kontra dikalangan
dokter pada saat itu.
Tahun 1784 Raja Louis XVI membentuk komite khusus untuk menyelidiki metoda
pengobatan Mesmer yang beranggotakan Ahli Kimia Antoine Lavoisier, dokter
dan ahli Fisika Joseph Ignace Guillotin, Ahli Astronomi Jean Silvain Bailly, dan
Duta Besar Amerika Benjamin Franklin. Komite tersebut menyimpulkan bahwa
kesembuhan yang dialami pasien adalah akibat dari kepercayaan dan imajinasi
pasien tersebut, dan tidak terjadi karena transfer energi yang tidak nampak
(animal mesmerisme) dari mesmerist kepada pasiennya.

Marquis de Puységur
Marquis de Puységur adalah Murid dari Mesmer, yang pertama kali menciptakan
dan menjelaskan istilah Somnambulism.

Abbé Faria
Abbé Faria adalah pendeta Portugis yang mengklaim bahwa fenomena
magnetisme terjadi karena kekuatan pengharapan dan kerjasama dari dalam
pikiran pasien. Teori Faria ini dikembangkan oleh penerusnya dan memberikan
kontribusi yang besar terhadap teknik autosugesti.

Dr. James Esdaile


Dr. James Esdaile (1805-1859), Seorang dokter Skotlandia yang diberitakan
telah melakukan 345 tindakan operasi besar termasuk amputasi dengan
memanfaatkan keadaan trance mesmerisme sebagai anastesia alamiah.

Conventional Hipnosis
Pada masa inilah istilah hipnosis pertama kali dipergunakan dan metode
pengobatannya mulai beralih kepada client centered. Meskipun menggunakan
metode client centered namun para dokter dan psikolog pada masa ini masih
menggunakan gaya yang Authoritarian

James Braid
James Braid (1795 – 1860), Seorang dokter dan ahli bedah dari Skotlandia,
dengan spesialisasi pada kondisi mata & otot. James Braid-lah yang pertama kali
memperkenalkan istilah hypnosis / hypnotism. Tahun 1843 Braid menerbitkan
karyanya yang berjudul “Neurypnology or The Rationale of Nervous Sleep
Considered In Relation With Animal Magnetism“. [1] Setelah menyimpulkan
bahwa fenomena yang dialami pasien dalam proses magnetisme adalah
Fenomena tidurnya saraf, Braid menyebut fenomena tersebut hypnotism,
singkatan dari neuro-hypnotism. Hypnos sendiri merupakan nama Dewa Tidur &
Mimpi dari Yunani.

Braid bekerja sama dengan Profesor William Benjamin Carpenter, seorang


neuro-psikolog yang memperkenalkan teori sugesti ideo-motor reflex. Braid lalu
mengasimilasikan pengamatan Carpenter kepada teorinya sendiri, menyadari
bahwa pengaruh fokus perhatian adalah untuk meningkatkan respon ideo-motor
reflek.

Tahun 1847 Braid menemukan bahwa semua fenomena utama hipnotisme


seperti katalepsi, anastesia dan amnesia, dapat diinduksi “tanpa tidur”.
Berdasarkan penemuan itu, Braid menyadari bahwa pilihan kata hypnosis kurang
tepat, dan mencoba mengubahnya menjadi “monoideism” yang berarti
konsentrasi / fokus kepada satu ide. Tetapi sudah terlambat, karena kata
hipnosis sudah menjadi populer.

James Braid kemudian dikenal oleh banyak orang sebagai Hypnotherapist


pertama dan Bapak Hypnotisme Modern.

Ambroise-Auguste Liébault
Ambroise-Auguste Liébault (1864 – 1904) Merupakan pendiri dari Nancy School
dan orang pertama yang menuliskan pentingnya kerjasama atau building rapport
antara Hypnotist dengan pasiennya.

Hippolyte Bernheim
Hippolyte Bernheim Merupakan rekan dari Liébault dan ikut mendirikan Nancy
School. Bernheim menuliskan risalah ilmiah yang pertama tentang hypnosis
berjudul Suggestive Therapeutic pada tahun 1886.

Jean-Martin Charcot
Jean-Martin Charcot (1825 – 1893) adalah seorang ahli saraf dari Perancis yang
tidak setuju terhadap ide Liébault dan Bernheim bahwa sugesti adalah faktor
penting dari hypnosis. Charcot berpendapat bahwa hypnosis hanyalah
manifestasi lain dari suatu histeria. Terjadi pertentangan antara dua pemikiran
tersebut, dan sejarah pada akhirnya membuktikan bahwa pendapat Charcot
salah dan Liébault dan Bernheim yang benar.

Pada masa inilah proses Post Hipnotic Suggestion dideskripsikan untuk pertama
kalinya. Terjadi peningkatan yang luar biasa pada sensor acuity dan
memori/ingatan seseorang dibawah kondisi hypnosis. Mulailah terjadi
pergeseran aplikasi hypnosis dari yang semula digunakan oleh para dokter
bedah (untuk anastesia), kemudian diaplikasikan oleh para ahli saraf untuk
kesehatan mental/psikologis.

Hasil kerja & penelitian Charcot kemudian dilanjutkan oleh muridnya yaitu Pierre
Janet yang mengungkapkan teori dissociation.

Sigmund Freud
Sigmund Freud (1856 – 1939) adalah neurolog asal Austria yang menemukan
psikoanalisis. Konsep teori Sigmund Freud yang terkenal adalah tentang pikiran
bawah sadar (unconscious mind) yang mengendalikan sebagian besar perilaku
manusia.

Setelah mendengar tentang Liébault dan Bernheim pada tahun 1890 Freud
berkunjung ke Nancy. Pada awalnya, Freud adalah seorang pendukung antusias
hypnotherapy, dan menekankan regresi hypnosis dan abreaction (katarsis)
sebagai metode terapi. Bersama dengan Joseph Breuer Freud mengembangkan
teknik abreaction therapy menggunakan hypnosis. Namun, karena sering gagal
melakukan proses hypnosis terhadap pasien, Freud secara bertahap
meninggalkan hypnotisme dan menggunakan metode baru untuk
menyembuhkan penderita tekanan psikologis menggunakan psikoanalisa.

Penolakan Freud terhadap hipnosis menyebabkan kemunduran hipnosis dalam


dunia medis, meskipun demikian praktik stage hipnosis tetap populer pada masa
itu.

Pada periode ini terjadi peristiwa penting dalam dunia hipnosis yaitu:
1. Konggres Hipnotisme Internasional yang pertama pada tanggal 8-12
Agustus 1889
2. Pada tahun 1892 British Medical Association mengesahkan
penggunaan hipnosis untuk terapi dan menolak teori mesmerisme dalam
acara meeting tahunan BMA.
Modern Hipnosis
Pada masa ini peranan client dalam suatu proses hipnosis atau hipnoterapi
memegang peranan penting. Para terapis mulai menggunakan gaya yang
Permissive

Tahun 1951 adalah tahun berdirinya National Guild of Hypnotist (NGH), yang
merupakan organisasi hipnotis profesional pertama.

Pada tanggal 23 April 1955 British Medical Association (BMA) menyetujui


penggunaan hypnosis dalam psikoneurosis dan hypnoanesthsia dalam pain
management proses melahirkan dan pembedahan. BMA juga menyarankan agar
semua dokter dan mahasiswa kedokteran menerima pelatihan Hypnotherapy
Fundamental.

Pandangan Gereja Katolik dan asosiasi Medis Amerika


Pada tahun 1956 Paus Pius XII memberikan persetujuannya terhadap hypnosis,
mengubah pandangan Gereja Katolik Roma terhadap hypnosis yang
sebelumnya telah melarang hipnotisme hingga pertengahan abad 20. Beliau
menyatakan bahwa penggunaan hypnosis untuk diagnosa dan pengobatan oleh
tenaga medis profesional diperbolehkan.

Pada tahun 1958 American Medical Association (AMA) menyetujui laporan


penggunaan hypnosis untuk kepentingan medis.

Dua tahun setelah persetujuan dari AMA, American Psychological Association


(APA) menyetujui hypnosis sebagai cabang dari psikologi dan masuk dalam
divisi 30.[2]

Tahun 1961 Ernest Hilgard and André Muller Weitzenhoffer menciptakan


Stanford Hypnosis Susceptibility Scale (SHSS).
Milton H. Erickson
Milton H. Erickson (1901 – 1980) adalah seorang Psikiater Amerika Serikat yang
mengkhususkan diri pada medical hypnosis dan family terapi. Erickson adalah
pendiri dari American Society for Clinical Hypnosis.

Erickson berpendapat bahwa kondisi hypnosis (hypnosis state) atau trance


adalah peristiwa alamiah yang kita alami sehari-hari. Erickson meyakini bahwa
seorang terapis juga perlu masuk dalam kondisi trance ketika melakukan terapi.
Kepiawaian Milton Erickson dalam melakukan hypnotherapy telah menarik
perhatian Richard Bandler dan John Grinder, yang kemudian memodel Milton
Erickson dan menciptakan Neuro Linguistic Programming (NLP).

Dave Elman
Dave Elman (1900 – 1967) menulis buku berjudul Exploration in Hypnosis[3],
serta Hypnotherapy. Teknik induksi yang dilakukan Dave Elman sangat populer
dan banyak digunakan oleh para Hypnotherapist dan dikenal sebagai “Dave
Elman Induction“.

Dr. John Kappas


Dr. John Kappas (1925 – 2002) adalah tokoh yang mengidentifikasikan 3 tipe
sugestibilitas, yaitu :

1. Emotional Suggestibility / Sugestibilitas Emosional


2. Phisical Suggestibility / Sugestibilitas Fisik
3. Intellectual Suggestibility / Sugestibilitas Intelektual
Charles Tebbets
Charles Tebbets

Ormond McGill
Ormond McGill (1913 – 2005), dikenal sebagai The Dean of American
Hypnotists. Bukunya yang terkenal dan menjadi panduan para praktisi hipnosis
adalah "New Encyclopedia of Stage Hypnosis".

Berdasarkan piktograf yang ada, penggunaan hypnosis sudah ada sejak lama
sebelum sejarah itu sendiri dicatat.Di Eber Papyrus yang telah berusia kurang
lebih 3000 tahun mengkisahkan seorang peramal Yunani yang menggunakan
teknik hypnosis dalam pekerjaannya. Dalam lembar papyrus Yunani diceritakan
adanya suatu kuil pengobatan dimana seorang pendeta melalukan pengobatan
dengan mengucapkan suatu kata-kata kepada pasien yang telah dibuat tidur
dengan induksi. Di dinding kuil di India digambarkan suatu proses pengobatan
pada saat pasien dalam kondisi trans dengan melalui suatu tarian atau gerakan-
gerakan ritmis dalam acar ritual penyembuhan..

Pada sekitar tahun 1500 an Paracelcus memperkenalkan suatu istilah


Magnetisme, yaitu dengan magnet seseorang dapat disembuhkan penyakitnya,
seperti halnya yang dia lakukan kepada pasien-pasiennya.Pada tahun 1772,
seorang dokter bernama Franz Anton Mesmer (1734-1815) yang juga murid dari
seorang pendeta Kristen bernama Maxmillian Hell, melihat gurunya memberikan
pengobatan dengan magnet. Mesmer menyatakan bahwa dalam tubuh manusia
terdapat cairan universal yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan
tubuh.Cairan yang tidak mengalir dengan lancar, mungkin karena tersumbat,
menyebabkan manusia menjadi tidak sehat baik mental maupun fisik. Untuk itu
Mesmer menggunakan magnet untuk melepaskan sumbatan aliran cairan tadi.
Istilah ini dinamakan Animal Magnetism.

Metoda terapi yang dilakukan Mesmer adalah dengan mengisi penuh sebuah
bak dengan air lalu diisi besi. Pasien yang ingin diobati diminta memegang besi
dalam bak air itu.. Jika pasiennya lebih dari satu, mereka diminta memegang tali
yang menghubungkan satu sama lain dengan maksud agar energi magnet
tersebut mengalir ke tiap tubuh pasien. Kemudian pada saat pengobatan,
Mesmer melakukan suatu drama yang amat treatrikal dibantu dengan permainan
kepulan asap dan cermin. Hal ini membuat pasien yang ada menjadi hanyut dan
larut dalam imajinasi drama teatrikal tersebut bahkan ada beberapa diantaranya
yang menjadi trans dimana tubuhnya bergoncang hebat. Kadang-kadang ada
juga yang terhalusinasi oleh drama itu sehingga melihat seolah-olah tangan
Mesmer mengeluarkan asap saat Mesmer menggerak-gerakkan tangannya di
udara dan mengarahkannya ke bak. Pasien yang trans tadi kemudian disentuh
oleh Mesmer dan kemudian dinyatakan telah sembuh. Mesmer menyatakan
bahwa dia memiliki kekuatan khusus, suatu kesaktian. Dengan kekuatannya atau
kesaktiannya, dia dapat menyalurkan dan mengalirkan magnet ke dalam gelas.
Sehingga orang yang minum dari gelas itu dapat sembuh dari penyakitnya. Hal
ini membuat Mesmer menjadi sangat terkenal dan kaya, tetapi di sisi lain ia
mendapatkan perlawanan dari dunia medis ortodoks.

Ia dipanggil oleh komisi Akademi Kedokteran Perancis yang dikepalai oleh


Benjamin Franklin, dimana anggotanya termasuk Dr. Joseph Guillotine dan
Antonie Lavoisier, si ahli kimia, atas permintaan King Louis XVI, untuk diselidiki
keilmiahan dari metoda Animal Magnetism tersebut.Dari pertemuan itu
diisimpulkan oleh lembaga tersebut bahwa MESMER TIDAK MENGELUARKAN
KEKUATAN APAPUN. Mesmer tidak mengeluarkan apapun dari tangannya.
Tanpa magnetisme seperti yang biasa dilakukan Mesmer, pasien dapat juga
menjadi trans dan sembuh. Malahan ada juga, seperti yang dilihat oleh Benjamin
Franklin, ada seorang pasien yang menyentuh suatu benda, yang katanya telah
dialiri energi magnet Mesmer, tidak sembuh sama sekali.Tanpa permainan
drama treatrikal seperti yang dilakukan Mesmer, magnetisme tidak terjadi.
Sehingga disimpulkan pula bahwa cairan magnetis tidak ada!Animal magnetisme
tidak ada! Mesmer tidak menggunakan kesaktian apapun dalam menyembuhkan
pasiennya. Pasien sembuh karena terimajinasi sehingga larut dalam suatu
drama treatrikal….!!!.Sejak saat itu Mesmer terkucilkan dan pindah ke luar kota
dan akhirnya meninggal dengan tenang di Swiss.Tetapi pengikut Mesmer pada
saat itu sudah terlanjur banyak. Beberapa orang di antaranya adalah pendeta
Katolik bernama Fr. Joseph Gassner, yang melakukan mesmerisme melalui
kegiatan ritual.

Kemudian Marquis de Puysegur (1781-1825) yang menggunakan mesmerisme


dalam mengobati pasien. Dia yang pertamakali mengenalkan hypnotic state
seperti yang diketahui saat ini. Dalam pengobatannya, dia menemukan istilah
somnambulisme atau sleepwalker dimana saat ini menjelaskan keadaan
hypnosis yang sangat dalam.Dr John Elliotson (1791-1868) dan Dr. James
Esdaile (1808-1859) menggunakan mesmerisme sebagai alat anesthesia. Lebih
dari seratus orang yang telah dia obati dengan cara hypnosis mesmer.

Tetapi metoda dengan hypnosis ini menjadi tidak popular setelah diketemukan
chloroform selain mendapat pertentangan dari gereja ortodoks bahwa menurut
mereka Tuhan sudah melengkapi manusia dengan rasa sakit sehingga rasa sakit
tidak boleh dihilangkan.
Sekitar tahun 1842 seorang dokter ahli syaraf keturunan Skotlandia bernama
James Braid (1795 – 1860), memperkenalkan istilah Hypnosis yang diambil dari
nama salah satu Dewa Yunani, Hypnos – Dewa tidur. Istilah ini diambil dari ilmu
neurypnology yang berarti “nervous sleep”. Hal ini dilakukan agar keilmuan
hypnosis lebih diterima masyarakat. Dia yang pertamakali menyatakan bahwa
hypnosis adalah suatu fenomena psikis dan bukan fenomena fisik seperti yang
telah ada sebelum itu. Dia mempopulerkan ‘monoideaism’, yaitu orang akan
trans atau terhipnotis jika memandang ke satu titik dengan terus-menerus.

Hasil pengembangan Braid ini menarik perhatian Prof Jean Martin Charcot
(1825-1893), seorang neurologist (sebutan zaman dulu untuk seorang
psycholog), termasuk Piere Janet, Sigmund Freud dan Alfred Binet. Charcot
menyatakan bahwa hypnosis dapat dihasilkan secara mekanis tanpa sugesti
(suata anggapan yang sangat salah) tetapi dia mendapatkan mengenai
klasifikasi fenomena hypnosis. Freud menyatakan bahwa hypnosis hanya
dicapai jika pasien mencapai trans yang sangat dalam. Mereka Piere Janet dan
Freud, gagal menghipnosis orang normal karena tidak berhasil membangun
hubungan yang baik dengan klien pada saat interview. Akhirnya mereka
mengatakan bahwa hypnosis hanya untuk orang yang sakit mental dan
berbahaya. Kegagalan-kegagalan Freud dalam menentukan suatu subyek
hypnosis yang baik, membuat dirinya dan yang lainnya meninggalkan hypnosis.
Seperti kita ketahui saat ini, bahwa hypnotherapy sangat tergantung pada
keinginan dan sugestifitas klien. Hal ini tidak diketahui Freud. Akhirnya Freud
mengembangkan psikoanalisis dengan menganalisa perilaku manusia.

Di sisi lain ada dua orang professor, Dr. Ambroise Auguste Liebeault (1823-1904)
dan Bernheim, mengembangkan seni hypnosis ini. Mereka mengatakan bahwa
subyek dapat tidur dengan mudah dengan hanya diberikan sugesti saja. Beliau
melakukan terapi dengan hypnosis. Pendekatannya terhadap hypnosis sesuai
dengan keilmuan psikologi dan berkontribusi besar dalam psikiatri. Liebault
sering disebut sebagai “Bapak Hypnosis”.

Pada tahun 1940 an Jung dan Clark Hull juga telah mengembangkan hypnosis.
Mereka masih berpendapat bahwa proses hypnosis harus dilakukan secara
otoriter (perintah) agar klien mengikuti apa yang dikehendaki oleh therapist.
Jung tidak mau melanjutkan hal ini karena dia tidak ingin memaksakan kehendak
dirinya kepada klien.Pada tahun-tahun ini, hypnosis tidak berkembang dengan
baik. Hal ini terjadi karena setiap orang-orang terkenal di atas berangapan
bahwa dalam proses hypnosis, yang hebat adalah hypnotistnya atau orang yang
melakukan hypnosis dan bukan kliennya yang dihypnosis. Dengan kekuatannya,
mereka menggunakan pola otoriter kepada kliennya. Mereka menganggap
dirinya mempunyai kekuatan hebat atau kesaktian sehingga dengan ucapan
verbalnya saja seorang pasien dapat sembuh.

Pada pertengahan tahun 1940, ada seorang psikiatrist yang sangat jenius
bernama adalah Milton Erickson (1901-1980) yang merupakan salah satu murid
Hull. Bertentangan dengan pendahulunya, dia malah menyatakan bahwa dalam
suatu proses hypnosis, yang hebat adalah subyek hypnosis atau kliennya.
Karena klien dapat memahami dan mengikuti apa yang dikatakan oleh sang
terapis. Dia juga menyatakan bahwa hypnosis adalah proses yang wajar dan
tidak akan berproses bilamana bertentangan dengan nilai-nilai dasar dan
keinginan klien. Semua pengendalian proses hypnosis berada di klien. Untuk itu
dia mengubah pola-pola hypnosis yang selama ini menggunakan otoriter menjadi
permisif sehingga klien mau mengikuti apa yang dikatakan oleh terapisnya. Dia
juga yang mengembangkan pola-pola script hypnosis dari bentuk langsung
(direct) menjadi tidak langsung (indirect).Dia juga mengembangkan teknik-teknik
sugesti serta pendekatan ideodinamik (pola interaktif) dalam proses terapi.

Selama enam puluh tahun, M. Erickson rata-rata menghypnosis 14 orang per


harinya! Dengan berbagai macam teknik yang dilakukan Erickson, prosentasi
orang yang dapat dihipnosis dalam suatu komunitas menjadi naik. Orangnya
sangat kocak, bahkan dengan non verbal pun dia dapat menghypnosis orang
lain cukup hanya dengan bersalaman saja. Akibatnya banyak teman-teman
dekat Erickson tidak mau bersalaman dengannya karena takut dihypnosis.Atas
jasanya, maka hypnosis dapat diterima oleh Asosiasi Medis Amerika dan
Asosiasi Psikiatris Amerika sebagai alat terapi sejak tahun 1958.

Milton H. Erickson sering disebut sebagai Master of Communication padahal dia


seorang yang disleksia waktu masa remajanya, buta warna, dan polio sehingga
dia lumpuh. Dengan hanya berkomunikasi verbal atau non verbal yang benar,
orang dapat terhypnosis. Hal inilah yang kemudian dipelajari oleh Richard
Bandler dan John Grinder dalam mengembangkan NLP (Neuro Language
Programing) yang saat ini sangat poluper.

Orang-orang lain yang telah mengembangkan hypnosis setelah masa Erickson


adalah seperti Dave Elman (1900 – 1967) yang mengembangkan teknik induksi
cepat yang sangat berguna untuk dokter dan dokter gigi. Ormond Mc Gill yang
spesialisasinya sebagai seorang Stage Hypnotist dan dijuluki sebagai The Dean
of American Hypnotist.

Orang lainnya adalah Gil Boyne, Charles Tebbets (yang disebut sebagai
Grandfather of Modern Hypnosis), John Kappas, dll.Saat ini hypnosis telah
berkembang pesat, setiap orang mempunyai gaya tersendiri dalam
mengaplikasikannya.

Hypnosis juga menjadi salah satu yang mendasari ilmu NLP (Neuro Lanquage
Programming) yang dikembangkan oleh John Grinder dan Richard Blander,
dimana mereka juga belajar metoda/ patern dari teknik hypnosis dari Milton H.
Erickson. Saat ini NLP sangat populer khususnya dipergunakan dalam
pengembangan diri, motivasi dan pemberdayaan diri manusia. Di kalangan
motivator, mereka banyak menerapkan NLP dalam aplikasinya, seperti Anthony
Robbins, seorang konsultan pengembangan diri dimana salah satu kliennya
adalah ex Presiden USA-Bill Clinton, sebelum dia menjadi presiden.

Anda mungkin juga menyukai