Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN SURVEY PASAR TRADISIONAL GADANG DAN

PASAR MODERN TRANSMART PADA KOMODITAS


“CABAI MERAH DAN KEDELAI”

KELOMPOK 3:
ACHMAD SYAHREZA R 185040100111038
M. ABDILLAH THOHA 184040100111047
DEWI ADRIANA FITRIA 185040101111058
INTAN SALVA ANGGRAENI 185040101111078

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat yang diberikan
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Survey Pasar Tradisional dan Pasar
Modern Praktikum Pemasaran Hasil Pertanian. Laporan ini disusun berdasarkan
dari kegiatan survey pasar di Pasar Gadang dan Transmart, Kota Malang pada
tanggal 24 Oktober 2019. Survey pasar dilakukan Untuk mengetahui karakteristik
produk yang dijual di pasar tradisional Gadang dan pasar modern Transmart,
terutama pada komoditas cabai merah dan kedelai.
. Penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten praktikum Pemasaran
Hasil Pertanian yang telah membantu proses penyusunan laporan survey pasar
praktikum Pemasaran Hasil Pertanian. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan demi sempurnanya laporan ini. Penulis berharap laporan
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat dijadikan acuan bagi pembaca
untuk mempelajari matakuliah Pemasaran Hasil Pertanian.

Malang, November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... v
1. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum ..................................................................................... 1
1.3 Manfaat Praktikum ................................................................................... 2
2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 3
2.1 Pengertian Pasar ....................................................................................... 3
2.2 Fungsi Pasar ............................................................................................. 3
2.3 Jenis Pasar ................................................................................................ 3
2.4 Struktur Pasar ........................................................................................... 4
2.5 Market Share dan CR4 ............................................................................. 5
2.6 Indeks Herfindhal ..................................................................................... 6
2.7 Indeks Rosenbluth .................................................................................... 7
2.8 Koefisien Gini .......................................................................................... 7
3. BAHAN DAN METODE .................................................................................. 9
3.1 Tempat dan Waktu ................................................................................... 9
3.2 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 9
4. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 10
4.1 Gambaran Umum Pasar .......................................................................... 10
4.2 Karakteristik Produk............................................................................... 11
4.3 Penentuan Harga dan Pihak yang menentukan ...................................... 12
4.4 Diferensiasi Harga antar Pasar ............................................................... 13
4.5 Analisis Keuntungan Pedagang .............................................................. 14
4.6 Analisis Struktur Pasar ........................................................................... 15
5. PENUTUP ........................................................................................................ 20
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 20
5.2 Saran ....................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 21
LAMPIRAN ......................................................................................................... 22

iii
DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman


1. Perbedaan Antara Cabai Merah Besar Yang Dijual Di Pasar Gadang Dan
Transmart.......................................................................................................... 11
2. Perbedaan Antara Kedelai Yang Dijual Di Pasar Gadang Dan Hypermart ...... 12
3. Keuntungan Pedagang Cabai Merah ................................................................. 14
4. Keuntungan Pedagang Kedelai ......................................................................... 14
5. Perhitungan Market Share, IHH dan CR4 Cabai Merah ................................... 15
6. Klasifikasi Kelas Penjual Cabai Merah............................................................. 16
7. Perhitungan Koefisien Gini ............................................................................... 16
8. Perhitungan Market Share, IHH dan CR4 Kedelai ........................................... 17
9. Klasifikasi Kelas Penjualan Kedelai ................................................................. 18
10. Perhitungan Koefisien Gini Kedelai ............................................................... 19

iv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Teks Halaman
1. Foto ............................................................................................................................... 22

v
vi
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era sekarang ini atau tepatnya era globalisasi manusia lebih sering
menggunakan media teknologi untuk beraktivitas, baik itu berupa internet, E-
COMMERCE, M-BANKING ataupun hal yang membantu mengurusi kegiatan
manusia baik dalam hal ekonomi, tetapi dibalik kemajuan teknologi itu pasar
yang biasanya menjadi inti jual beli yang dilakukan masyarakat perlahan mulai
ditinggalkan dikarenakan kemajuan teknologi yang memudahkan masayarakat
untuk berbelanja baik kebutuhan pokok ataupun sekedar pemuas keinginan
saja,selain itu keadaan pasar yang hanya tetap dengan kesan basah,berbau tidak
sedap dan dengan bangunan seadaanya seperti terpal ataupun hanya memakai
kayu triplek juga menjadi salah satu faktor mengapa masyarakat sekarang
jarang yang berbelanja ke pasar khususnya pasar tradisional.
Keadaan yang mengharuskan masyarakat harus berbelanja kepasar makan
masyarakat akan lebih memilih pasar modern atau biasa disebut dengan istilah
Supermarket. Dikarenakan perbedaan tempat yang lebih bersih sehingga
barang yang diperjualbelikan disana telah mendapat label higienis sehingga
masyarakat tidak perlu khawatir akan menggunakan produk barang barang
pasar modern atau Supermarket. Tetapi harga yang ditawarkan oleh
Supermarket lebih mahal ketimbang pasar tradisional. Maka dari itu pada
praktikum Pemasaran Hasil Pertanian yang disusun berdasarkan survey yang
telah dilakukan baik pada pasar tradisional Gadang maupun pasar modern
Transmart yang bertujuan untuk mengetahui struktur pasar dan produk antara
dua jenis pasar tersebut.
1.2 Tujuan Praktikum
a. Untuk mengetahui dan memahami karakteristik produk yang dijual di pasar
tradisional Gadang dan pasar modern Transmart.
b. Untuk mengetahui dan memahami penentuan harga cabai merah dan kedelai
di pasar tradisional Gadang dan pasar modern Transmart.
c. Untuk mengetahui dan memahami differensiasi harga antar pasar.

1
d. Untuk mengetahui dan memahami struktur pasar yang ada di pasar
tradisional Gadang dan pasar modern Transmart dengan menggunakan
perhitungan.
1.3 Manfaat Praktikum
a. Dapat mengetahui dan memahami karakteristik produk yang dijual di pasar
tradisional Gadang dan pasar modern Transmart.
b. Dapat mengetahui dan memahami penentuan harga di pasar tradisional
Gadang dan pasar modern Transmart.
c. Dapat mengetahui dan memahami differensiasi harga antar pasar.
d. Untuk mengetahui dan memahami struktur pasar yang ada di pasar
tradisional Gadang dan pasar modern Transmart dengan menggunakan
perhitungan.

2
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pasar
Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. Pengertian
pasar lebih luas daripada hanya sekedar tempat pertemuan antara penjual dan
pembeli untuk mengadakan transaksi jual beli-barang/jasa. Pasar mencakup
keseluruhan permintaan dan penawaran, seluruh kontak atau interaksi antara
penjual dan pembeli untuk mempertukarkan barang dan jasa (Indrawati, 2014).
Pasar menurut Sadono (2005) adalah suatu tempat atau proses interaksi antara
permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu,
sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah
yang diperdagangkan.
2.2 Fungsi Pasar
Fungsi pasar ialah sebagai mata rantai yang mempertemukan penjual (yang
mempunyai barang dan menginginkan uang) dengan pembeli (yang mempunyai
uang dan menginginkan barang). Penjual dan pembeli tidak perlu bertemu muka:
dapat melalui surat, telepon atau e-mail, melalui iklan di surat kabar atau dengan
bantuan perantara, asal saja keinginan pihak yang satu dapat diketahui oleh pihak
yang lain (Indrawati, 2014).
2.3 Jenis Pasar
Berdasrkan jenisnya, pasar dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Pasar Tradisional
Menurut Peraturan Presiden RI No. 112 Tahun 2007, pasar tradisional
adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk
kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda
yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat
atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli
barang dagangan melalui tawar menawar.
Lebih lanjut, Samuelson dan Nordhaus (2000) mengemukakan pasar
tradisional sebagai berikut: “Pasar tradisional adalah suatu bentuk pasar nyata
sebagaimana definisi pasar, dimana barang yang diperjualbelikan bisa
dipegang oleh pembeli dan memungkinkan terjadinya tawar menawar secara

3
langsung antara penjual dan pembeli. Barang yang diperjualbelikan di pasar
tradisional biasanya adalah barang kebutuhan sehari-hari”.
Sebagian besar pasar tradisional secara keleluasaan distribusi dapat
dikategorikan sebagai pasar lokal, karena hanya menjangkau daerah tertentu
yang luas cakupannya sempit. Kebanyakan pedagang pasar tradisional tidak
mempunyai catatan penjualan, biaya produksi maupun biaya-biaya lainnya
jarang sekali dihitung dengan seksama (Asakdiyah, 2004). Pasar tradisional
juga merupakan pasar yang mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat,
baik lapisan masyarakat kalangan atas, menengah, maupun masyarakat
kalangan bawah.
2. Pasar Modern
Menurut Peraturan Presiden RI No.112 Tahun 2007, pada dasarnya pasar
modern tidak jauh berbeda dari pasar tradisional, namun pasar modern terdapat
penjual dan pembeli yang tidak bertransaksi secara langsung melainkan
konsumen atau pembeli melihat label harga yang terdapat dalam barang
tersebut, berada dalam bangunan serta pelayanannya dilakukan secara mandiri
atau swalayan dan dapat juga dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang
dijual tersebut, selain dari bahan makanan, terdapat juga barang lainnya yang
dijual dan biasanya dapat bertahan lama. Adapun pasar modern yang diatur
keberadaan lokasinya bahwa minimarket boleh berlokasi pada setiap sistem
jaringan jalan, termasuk sistem jaringan jalan lingkungan pada kawasan
pelayanan lingkungan (perumahan) di dalam kota/perkotaan.Berdasarkan luas
lantai toko minimarket memiliki luas lantai < 400 m2.
2.4 Struktur Pasar
Berdasarkan kepada ciri-ciri jenis barang yang dihasilkan struktur pasar
memiliki bentuk-bentuk yang dibedakan menjadi empat yaitu (Sukirno, 2010):
a. Pasar Persaingan Sempurna merupakan struktur pasar yang paling
ideal, karena dianggap sebaga struktur pasar yang akan menjamin
terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi
(optimal) efisiensinya. (Sukirno, 2010). Dimana sudah terjadi di pasar
dan penjual hanya dapat menerima harga yang telah terjadi di pasar dan
penjual hanya dapat menerima harga atau merubahnya

4
b. Pasar Monopoli suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu
perusahaan saja, perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak
mempunyai barang pengganti yang sangat dekat (Sukirno, 2010).
c. Pasar Persaingan Monopolistik, pasar ini merupakan gabungan dari
pasar monopoli dan pasar persaingan sempurna. Pasar ini memiliki tipe
familiar atau sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, karena
bentuk pasar yang masih murni (Rizkyanti, 2010). Dalam pasar
persaingan monopolistik terdapat produk subtitusi, sehingga setiap
keputusan yang diambil oleh produsen dapat memberikan keuntungan
bagi satu perusahaan yang akan diikuti oleh perusahaan lainnya
d. Pasar Oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari beberapa produsen
dan memiliki beraneka ragam sifat yang berbeda, dimana barang yang
hasilkan semuanya berbeda corak. (Setyowati, E., R. Damayanti,
Subagyo, R. Badrudin, S.K, Algifari, H. Subiyakto, S. Fatmawati,
2003).
2.5 Market Share dan CR4
a. Market Share
Pangsa pasar adalah perbandingan antara hasil penjualan suatu
perusahaan dengan total penjualan industri. Pangsa pasar menggambarkan
struktur pasar yang relatif lebih baik dibandingkan dengan hanya melihat
jumlah perusahaan yang bersaing didalam industri yang bersangkutan. Jika
kita hanya melihat jumlah perusahannya saja akan membawa kita pada
penilaian yang keliru mengenai struktur industry. Elemen ini merupakan
indikator dalam menentukan tingkat kekuasaan pasar (market power) suatu
perusahaan.Semakin tinggi pangsa pasarnya, maka semakin tinggi pula
kekuatan pasar yang dimiliki (Hasibuan, Y.L, 2017)
b. CR4
Rasio konsentrasi merupakan elemen struktur pasar yang sering
digunakan dalam studi ekonomi industri dalam menganalisa SCP.
Seringkali titik awal penelitian mengenai organisasi industri adalah
deskripsi mengenai struktur pasar, dan rasio konsentrasi merupakan
pendekatan pengukuran yang paling sering digunakan. Konsentrasi

5
merupakan gabungan dari pangsa pasar beberapa perusahaan terbesar
(Leading Firm) di dalam suatu industri. Biasanya konsentrasi ini diukur
minimal pada dua perusahaan dan paling banyak delapan perusahaan
terbesar.
Rasio konsentrasi yang sering digunakan adalah indeks
parsial.Karakter dari indeks parsial ini adalah hanya berdasarkan pada
beberapa perusahaan terbesar yang ada dalam industry.Misalnya hanya
berdasarkan 4 atau delapan perusahaan terbesar.Rasio konsentrasi
berdasarkan empat perusahaan terbesar merupakan ukuran yang paling
sering digunakan.Dalam teori organisasi industri, rasio ini merupakan
pendekatan dari kekuatan monopoli. Adapun rumus CR4 adalah:

CR4= jumlah konsentrasi dari 4 perusahaan yang mempunyai Market


Share terbesar.

Dimana :
CR4 = Rasio Kosentrasi
Kr = Jumlah Perusahaan yang diamati
Krtotal = Jumlah Seluruh Sektor yang diamati
*Dengan Kriteria :
1) CR4 < 20% menunjukkan pasar persaingan sempurna
2) 20% < CR4 < 40% menunjukkan pasar monopolitis
3) 40% < CR4 < 80% menunjukkan pasar oligopoly
4) CR4 > 80% menunjukkan pasar monopoli
(Aminursita, 2018)
2.6 Indeks Herfindhal
Index-Herfindahl-Hirschman (IHH) muncul dikarenakan adanya
kelemahan pada perkembangan rasio konsentrasi. IHH merupakan jumlah dari
kuadrat market share untuk semua perusahaan dalam suatu pasar industri, yang
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar derajat konsentrasi pembeli dari
suatu wilayah pasar. (Baladina, 2012) Sehingga dapat diketahui rumus dari
IHH adalah :
IHH = (Kr1)2 + (Kr2)2 . . . + (Krn)2

6
Dimana :

IHH =Indeks-Herfindahl-Hirshman
n = total penjual yang berada pada wilayah pasar produk
Kri = Pangsa produksi ke i ( i = 1,2,3, . . . n)
*Klasifikasi struktur pasar dalam Indeks Herfindahl yaitu :
IHH = 1, mengarah monopoli atau monopsoni I
HH = 0, mengarah persaingan sempurna
0 < IHH < 1, mengarah oligopoli
(Aminursita, 2018)
2.7 Indeks Rosenbluth
Menurut Wahyudi & Dwiastuti (2018), bahwa perhitungan Indeks
Rosenbluth didasarkan pada peringkat produsen dalam pemasaran suatu
komoditi dari segi pangsa pasarnya.
1
R = (2 ∑𝑛
𝑖=1 𝑖.𝑆𝑖)−1

Dimana :
R = Indeks Rosenbluth
Si = Pangsa pasar perusahaan ke-i (i = 1,2,..,n)
Nilai Indeks Rosenbluth berkisar antara 1/n ≤ R ≤ 1. Jika nilai yang
diperoleh mendekati batas minimum maka struktur pasar yang terbentuk
cenderung pasar persaingan sempurna, sedangkan apabila mendekati batas
maksimum maka struktur pasar yang terbentuk cenderung pasar Oligopoli.
2.8 Koefisien Gini
Menurut Wahyudi & Dwiastuti (2018), Koefisien Gini merupakan suatu
ukuran untuk mengetahui tingkat ketimpangan dalam distribusi pangsa pasar
(market share) antar produsen suatu komoditi pertanian yang terlibat dalam
pemasaran komoditi tersebut.
R= ∑𝑖𝑘=𝑛(𝑃𝑘−1 𝑞𝑘 − 𝑃𝑘 𝑞𝑘−1 ) ∗ 1/10.000
Dimana :
R = Koefisien Gini.
Pk = Persentase kumulatif jumlah pedagang ke-i.
Pk-1 = Persentase kumulatif jumlah pedagang sebelum kelas ke - i.

7
qk = Persentase kumulatif jumlah volume pembelian dalam kelas ke–i.
qk-1 = Persentase kumulatif jumlah volume. pembelian sebelum kelas
ke– i.
K = Jumlah kelas produsen.
Adapun kriteria indeks gini adalah, 0,0 < IG ≤ 0,4 struktur pasar
persaingan sempurna/ monopolistik, 0,4< IG ≤ 0,8 struktus pasar oligopsoni,
dan 0,8 ≤ IG < 1 struktur pasar monopsoni.

8
3. BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu
Kegiatan survey lapang ini dilakukan di dua tempat yaitu pasar tradisional yang
bertempat di pasar tradisional Gadang dan pasar modern yang bertempat di
Transmart. Survey ini dilakukan pada hari Kamis, 24 Oktober 2019.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data pada survey kali ini adalah
dengan melakukan wawancara dengan para pedagang cabai merah dan kedelai di
pasar tradisional Gadang dan melakukan pengamatan terhadap karakteristik produk
atau komoditas cabai merah dan kedelai pada pasar modern Transmart.

9
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Pasar
Pasar Gadang merupakan salah satu pasar tradisional yang cukup ramai oleh
aktivitas perdangan dan turut berperan penting dalam memajukan pendapatan
daerah sebab pusat perdagangan di kabupaten Malang terdapat di pasar ini. Pasar
Gadang yang letaknya bersebelahan dengan Terminal Gadang ini adalah pasar yang
tidak ada istirahatnya sama sekali. Bahkan di tengah malam pun, masih ada
aktivitas. Pasar Gadang berada di Jalan Kolonel Sugiono, Kota Malang. Pasar ini
pun telah berdiri sjak tahun 1982. Luas wilayah pasar pun sekitar 3 Ha. Pasar
Gadang di kepalai oleh Bapak Junaedi selaku Kepala Pasar Gadang yang masih
bertugas sampai saat ini. Meskipun merupakan pasar tradisional namun pasar ini
memiliki fasilitas pendukung yang cukup lengkap, seperti: kantor, penerangan,
tempat parkir, dan gerobak sampah. Kebanyakan produk sayuran dan daging di
pasar ini lebih segar dari pasar lainnya. Hal ini dikarenakan para petani banyak yang
langsung mengirim ke tempat ini dari kebun mereka. Pedagang di pasar Gadang ini
berasal dari daerah sekitar. Sebagian besar pedagang adalah orang Madura dan
sisanya merupakan orang Jawa. Untuk menuju lokasi Pasar Gadang pun tidak
sulit,pembeli atau pedagang bisa mengunakan angkot, motor,ataupun mobil.
Transmart adalah sebuah perusahaan ritel di Indonesia yang merupakan
pemilik dari jaringan supermarket Carrefour serta Carrefour Express. Saat ini,
Transmart merupakan salah satu anak perusahaan dari Trans Corp Trans Retail.
Masuknya Transmart di Kota Malang menjadi daya tarik dan dipercaya mampu
menaikkan nilai jual di kawasan ini. Meskipun terbilang sebagai pusat perbelanjaan
dan hiburan baru, Transmart nyatanya ramai dikunjungi oleh para keluarga dna
orang-orang di berbagai kota-kota besar. Kesuksesan Transmart tidak lepas dari
kontribusi unit usaha media lainnya yang ada di Perusahaan miliki Chairul Tanjung
seperti Trans TV, Trans 7, hingga production house MD Pictures. Selain Transmart,
Carrefour & Electronic Pro adalah brand lain yang dimiliki oleh Trans Corp. Di
Kota Malang, Carrefour lebih dahulu dibangun dan masih beroprassi hingga saat
ini di Jalan Ahmad Yani, Blimbing, dan Jalan KH Agus Salim.

10
4.2 Karakteristik Produk
Berdasarkan hasil tinjuan kita di “Pasar Gadang dan Transmart”. Terdapat
beberapa perbedaan pada komoditas yang kami teliti seperti cabai merah besar dan
kedelai.
Tabel 1. Perbedaan antara cabai merah besar yang dijual di pasar gadang dan transmart
KATEGORI PASAR GADANG TRANSMART
Kemasan Pasar hanya menjual cabai Transmart menjual cabai
merah besar ecer atau dijual merah besar yang sudah
kiloan,jadi tidak ada kemasan dikemas dalam sterofoam
khusus.kemasannya hanya dan ditutup dengan plastik
berupa kantong plastik. wrap. Selain itu, juga
sudah tertera harga yang
telah disesuaikan dengan
berat cabai merah besar.
Kualitas Cabai merah besar yang dijula Sedangkan di Transmart ,
di pasar Gadang ini kualitasnya cabai merah besar tentu
cukup bagus. Namun, belum saja sudah dilakukan
dilakukan penyortiran, jadi penyortiran terlebih
cabai merah besar dengan dahulu, jadi kualitasnya
kualitas baik dan buruk sudah tidak diragukan
menjadi satu. lagi.
Harga Harga cabai merah besar di Sedangkan di Transmart,
pasar Gadang rata-rata sama cabai merah merah besar
antar penjual yaitu antara Rp dipatok dengan harga Rp
25.000 hingga Rp 35.000 48.900/ kg.

11
Tabel 2. Perbedaan antara kedelai yang dijual di pasar gadang dan hypermart
KATEGORI PASAR GADANG HYPERMART
Kemasan Pedagang kedelai di pasar gadang Sedangkan di Transmart,
menggunakan kemasan berupa sudah dalam bentuk
kantong plastik biasa. Namun, kemasan dengan berat
beberapa pedagang sudah 500 g.
menimbangnya dan mengemasnya
menggunakan plastik.
Kualitas Kedelai yang dijual di pasar Gadang Kualitas kedelai yang
memiliki kualitas yang tidak kalah dijual di Transmart
dengan kedelai yang dijual di kualitas sudah sangat
supermarket. Beberapa pedagang bagus dan merupakan
juga sudah mengemasnya dengan kedelai pilihan, terlihat
rapi pada plastik. dari ukuran kedelai yang
relatif besar.
Harga Harga untuk satu kilogram kedelai Sedangkan di Transmart
yang ditawarkan yaitu berkisar untuk 500 g kedelai
antara Rp 10.000 hingga Rp 15.000. dibandrol dengan harga
Rp 10.950, yang mana
lebih mahal daripada
harga pasar.

4.3 Penentuan Harga dan Pihak yang menentukan


Penentuan harga pada cabe ditentukan oleh pedagang atau pasar itu sendiri
tergantung dengan kualitas dari produk yang dijual. Pada cabe contohnya kualitas
yang lebih baik dijual lebih mahal daripada cabe yang berkualitas rendah. Selain itu
juga tergantung pada harga yang ditentukan oleh pemasok. Jika pedagang membeli
cabe pada pemasok yang memasang harga yang tinggi maka pedagang otomatis
akan menjual dengan harga yang lebih mahal. Contohnya pedagang membeli cabe
kepada pemasok dengan harga Rp.30.000/kg kemudian pedagang akan menjualnya
pada konsumen dengan harga Rp.35.000/kg dengan selisih keuntungan
Rp.5.000/kg.

12
Sedangkan penentuan harga pada komoditas kedelai memiliki mekanisme yang
sama dengan cabai. Tergantung dari keadaan pasar dan kualitas dari kedelai yang
dijual. Contohnya jika pedagang membeli kedelai dengan harga Rp.10.000/kg,
pedagang akan menjualnya kepada konsumen dengan harga Rp.15.000/kg dengan
selisih keuntungan Rp.5.000/kg.
Dapat di simpulkan pedagang mendapat peran penuh dalam pengambilan
keputusan harga dan untung rugi pada hasil dagangannya. Penentuan harga
ditentukan oleh mekanisme pasar dan modal yang dikeluarkan oleh pedagang untuk
menjalankan usahanya.
4.4 Diferensiasi Harga antar Pasar
Deferensiasi merupakan segala upaya yang dilakukan produsen maupun
pedagang untuk menciptakan perbedaan diantara pesaingnya dengan tujuan
memberikan nilai yang terbaik pada konsumen. Salah satu komponen yang sering
digunakan dalam membedakan antar pesaing adalah harga ini dikarenakan
konsumen terpusat kepada harga yang termurah dengan berapa besar tingkat nilai
yang didapatkan. Diferensiasi harga di suatu pasar dapat menunjukkan tingkat
persaingan di dalamya.
Berdasarkan hasil survey pasar tradisional “Pasar Gadang” dan pasar modern
“Transmart” diketahui bahwa diferensiasi yang mencolok terjadi adalah dalam segi
harga. Pada pasar Gadang terlihat banyak sekali pesaing yang menjual komoditas
sejenis dengan harga yang relatif sama sedangkan di Hypermart hanya terdapat satu
jenis harga dengan satu komoditas.
Harga yang terdapat di pasar tradisional dengan di pasar modern sangat
berbeda jauh, ini disebabkan adanya penambahan perilaku khusus seperti
pengemasan ulang, perawatan dan penyimpanan modern pada komoditas yang
dijual di pasar modern sehingga dapat menambah nilai pada komoditas yang dijual,
hal tersebut sedangkan pasar tradisional tidak menambahkannya.

13
4.5 Analisis Keuntungan Pedagang
a. Komoditas Cabai Merah
Tabel 3. Keuntungan Pedagang Cabai Merah
Nama Volume Harga Harga Beli Total Profit(Rp)
Pedangang Penjualan(kg) Jual(Rp/kg) (Rp/kg) Revenue
(Rp)
Amir 100 34.000 30.000 3.400.000 400.000
Waina 10 35.000 30.000 350.000 50.000
Cemani 100 27.000 25.000 2.700.000 200.000
Nurwati 25 26.000 23.000 650.000 75.000
Sundari 100 35.000 30.000 3.500.000 500.000
Sari 20 35.000 30.000 700.000 100.000
22.000 19.000 11.000.000 1.500.000
Sutarji 500
Heri 500 25.000 23.000 12.500.000 1.000.000
Sarkawi 50 28.000 23.000 1.400.000 250.000
Sumiyati 100 35.000 32.000 3.500.000 300.000
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa 10 pedagang
komoditas cabai merah yang ada di Pasar Gadang memiliki keuntungan
rata-rata dari sebesar Rp. 419.500 setiap hari. Dengan keuntungan paling
besar mencapai Rp. 1.500.000 per hari dan keuntungan paling kecil Rp.
50.000 per hari.
b. Komoditas Kedelai
Tabel 4. Keuntungan Pedagang Kedelai
Nama Volume Harga Harga Beli Total Profit(Rp)
Pedangan Penjualan(kg) Jual(Rp/kg) (Rp/kg Revenue
(Rp)
Kustini 0,5 12.000 10.000 6.000 1.000
Sadan 1 12.000 10.000 12.000 2.000
Sarni 1,5 12.000 10.000 18.000 3.000
Ridya 20 10.000 9.000 200.000 20.000
Hj. Fatma 10 15.000 10.000 150.000 50.000
Suprini 0,5 12.000 10.000 6.000 1.000
12.000 9.000 216.000 54.000
Laili 18
Rahmad 15 15.000 10.000 225.000 75.000
Wati 13 10.000 8.000 130.000 26.000
Sutikno 8 12.000 10.000 96.000 16.000
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa 10 pedagang
komoditas kedelai yang ada di Pasar Gadang memiliki keuntungan rata-
rata dari sebesar Rp. 24.800 setiap hari. Dengan keuntungan paling besar
Rp. 75.000 per hari dan keuntungan paling kecil hanya Rp. 1.000 per hari.

14
4.6 Analisis Struktur Pasar
a. Komoditas Cabai Merah
Tabel 5. Perhitungan Market Share, IHH dan CR4 Cabai Merah
Market share Indeks Herfindahl Concretation for Biggest 4

Nilai Kosentrasi (100*Kr1)2


Kosentrasi market kumulatif + Ms1 + . . . + Ms4 x 100%
CR4
rasio share dari market (100*Kr2)2 + IH
(%) share (%) ...+
(100*Krn)2
0,066 6,64 6,645 44,15

0,007 0,66 7,309 0,44

0,066 6,64 13,954 44,15

0,017 1,66 15,615 2,76

0,066 6,64 22,26 44,15


2400 (33,22 + 33,22 + 6,64
0,013 1,33 23,589 1,77 80%
+6,64)× 100%
0,332 33,22 56,812 1103,74

0,332 33,22 90,035 1103,74

0,033 3,32 93,357 11,04

0,066 6,64 100 44,15

1 100

Berdasarkaan hasil perhitungan Market share dan CR4 diatas menunjukkan


bahwa pasar komoditas cabai merah memiliki nilai sebesar 80%, dimana bila CR4
diantara 60-80 % disebut oligopoli ketat yang berarti struktur pasar cabai merah
bersifat oligopoli ketat. Hasil perhitungan Indeks Herfindahl, komoditas cabai
merah memiliki nilai sebesar 2400, dimana bila IHH 1.800-10.000 struktur pasar
bersifat monopoli dengan tingkat konsentrasi tinggi, berarti struktur pasar cabai
merah bersifat monopoli dengan tingkat konsntrasi tinggi.

15
 Indeks Rosenbluth
1
R = (2 ∑𝑛
𝑖=1 𝑖.𝑆𝑖)−1

1
= [{2×(1×6,64)+(2×0,66)+(3×6,64)+(4×1,66)+(5×6,64)+(6×1,33)+(7×33,22)+(8×33,22)+(9×3,32)+(10×6,64)}−1]

1
= [2 ×670,43]−1
1
= (1340,86)−1
1
= 1339,86

= 0,000746
Berdasarkan perhitungan indeks Rosenbluth, menunjukkan bahwa
komoditas cabai merah memiliki nilai sebesar 0,000746, dimana nilai IR
mendekati batas minimun maka struktur pasar yang terbentuk adalah
pasar persaingan sempurna.

 Indeks Gini
Tabel 6. Klasifikasi Kelas Penjual Cabai Merah
Klasifikasi Presentase Presentase
Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah
Penjual Penjualan(Kg)
Penjualan Penjual Penjualan
10-108 8 80 505 33,55
109-207 0 0 0 0,00
208-206 0 0 0 0,00
307-405 0 0 0 0,00
406-504 2 20 1000 66,45
JUMLAH 10 100 1505 100,00
Tabel 7. Perhitungan Koefisien Gini
Perhitungan indeks gini
Pk qk pk -1*qk pk*qk-1
80 33,55 0 0
80 33,55 2684 2684
80 33,55 2684 2684
80 33,55 2684 2684
100 100 8000 3355
420 234,2 16052 1
R = ∑𝑖𝑘=𝑛(𝑃𝑘−1 𝑞𝑘 − 𝑃𝑘 𝑞𝑘−1 ) ∗ 1/10.000

R = (16052-11407)*1/10.000

16
R = 0,46
Berdarkan perhitungan koefisien Gini pada komoditas pasar cabai
merah, memiliki nilai sebesar 0,46, dimana bila nilai koefisien gini 0,4<
IG ≤ 0,8 struktur pasar oligopsoni berarti struktur pasar cabai merah
bersifat oligopsoni.

b. Komoditas Kedelai
Tabel 8. Perhitungan Market Share, IHH dan CR4 Kedelai
Market share Indeks Herfindahl Concretation for Biggest 4

Nilai Kosentrasi (100*Kr1)2


Ms1 + . . . + Ms4 x 100%
Kosentrasi market kumulatif +
CR4
rasio share dari market (100*Kr2)2 + IH
(%) share (%) ...+
(100*Krn)2
0,01 0,57 0,57 0,33

0,01 1,14 1,71 1,31

0,02 1,71 3,42 2,94

0,23 22,86 26,28 522,45

0,11 11,43 37,71 130,61 1679,35


0,01 0,57 0,33 (20,57+ 22,86 +17,14
38,28 75%
+14,86)× 100%
0,21 20,57 58,85 423,18

0,17 17,14 75,99 293,88


0,15 14,86 90,85 220,73

0,09 9,14 100 83,59

1,00 100

Berdasarkaan hasil perhitungan Market share dan CR4 diatas menunjukkan


bahwa pasar komoditas kedelai memiliki nilai sebesar 75%, dimana bila CR4
diantara 60-80 % disebut oligopoli ketat yang berarti struktur pasar kedelai bersifat
oligopoli ketat. Hasil perhitungan Indeks Herfindahl, komoditas kedelai memiliki
nilai sebesar 1679,35 , dimana bila IHH 1.000-1.800 struktur pasar bersifat
Oligopoli dengan tingkat konsentrasi sedang, berarti struktur pasar kedelai bersifat
oligopoli dengan tingkat konsntrasi sedang.

17
 Indeks Rosenbluth

1
R = (2 ∑𝑛
𝑖=1 𝑖.𝑆𝑖)−1

=
1
[{2×(1×0,57)+(2×1,14)+(3×1,71)+(4×22,86)+(5×11,43)+(6×0,57)+(7×20,57)+(8×17,14)+(9×14,86)+(10×9,14)}−1]

1
= [2 ×666,29]−1
1
= (1333,84)−1
1
= 1332,84

= 0,00075
Berdasarkan perhitungan indeks Rosenbluth, menunjukkan bahwa
komoditas kedelai memiliki nilai sebesar 0,00075, dimana nilai IR
mendekati batas minimun maka struktur pasar yang terbentuk adalah
pasar persaingan sempurna.

 Indeks Gini
Tabel 9. Klasifikasi Kelas Penjualan Kedelai
Klasifikasi Presentase Presentase
Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah
Penjual Penjualan(Kg)
Penjualan Penjual Penjualan
0,5-7,8 4 40 3,5 4,00
7,9-11,8 2 20 18 20,57
11,9-15,8 2 20 28 32,00
15,9-19,8 1 10 18 20,57
19,9-23,8 1 10 20 22,86
JUMLAH 10 100 87,5 100,00

18
Tabel 10. Perhitungan Koefisien Gini Kedelai
Perhitungan indeks gini
Pk Qk pk -1*qk pk*qk-1
40 4 0 0
60 24.57.00 998.00.00 240
80 56,57 81460.48.00 83,16666667
90 77,14 148108.48.00 5091,3
100 100 216000.00.00 7714
370 233,71 18606,98 13128,47
𝑖
R = ∑𝑘=𝑛(𝑃𝑘−1 𝑞𝑘 − 𝑃𝑘 𝑞𝑘−1 ) ∗ 1/10.000

R = (18606,98 – 13128,47)*1/10.000

R = 0,55
Berdarkan perhitungan koefisien Gini pada komoditas pasar
kedelai, memiliki nilai sebesar 0,55, dimana bila nilai koefisien gini 0,4<
IG ≤ 0,8 struktur pasar adalah pasar oligopsoni, berarti struktur pasar
kedelai bersifat oligopsoni.

19
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Survey yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat beberapa perbedaan
karakteristik komoditas baik di pasar tradisional Gadang dan pasar modern
Transmart. Perbedaan terletak di bagian fisik luar, kemasan, serta harga dan
penentuan harganya. Jika dapat digambarkan secara garis besar, untuk komoditas
cabai merah terdapat perbedaan harga yang signifikan antara kedua jenis pasar
tesebut. Sementara itu untuk produk yang berada di pasar modern Transmart
mempunyai kualitas fisik serta kemasan yang lebih baik daripada produk yang
berada di pasar tradisional Gadang. Kemudian harga jual yang ditetapkan untuk
cabai merah di pasar modern sudah ditentukan oleh pemilik perusahaan, berbeda
dengan pasar tradisional Gadang dimana pedagangnya menentukan sendiri harga
produknya. Selanjutnya untuk produk kedelai juga memiliki perbedaan kualitas dan
harga yang cukup jauh antara kedua pasar tersebut.
Berdasarkan hasil pembahasan yang didapatkan dari pengolahan data survey
pasar yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa pada komoditas cabai merah dan
kedelai yang ada pada pasar tradisional Gadang mempunyai struktur pasar oligopoli
karena memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi pada cabai merah dan konsentrasi
sedang pada komoditas kedelai yang ditentukan berdasarkan dari hasil perhitungan
analisis pasar.
5.2 Saran
Peran pasar sangat kuat di masyarakat sehingga jika pasar tradisional
menginginkan margin keuntungan yang lebih tinggi maka perlu melakukan perilaku
khusus pada produk yang dijualnya atau melakukan diferensiasi produk sehingga
dapat menambah nilai pada produknya dan dapat bersaing dengan pasar modern.

20
DAFTAR PUSTAKA
Aminursita. 2018. Identifikasi Struktur Pasar Pada Industri Keramik Di Kota
Malang. J. Ilmu Ekonomi . 2(3): 409 – 418.
Asakdiyah. (2004). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat
Pendapatan Pedagang Pasar Tradisional Di Kota Yogyakarta. Jurnal.
Hasibuan, Y.L. 2017. Analisis Industri Gorden Di Pasar Wisata Pasar Bawah Kota
Pekanbaru Melalui Pendekatan Structure, Conduct, Performance. J. Fekom.
4(1): 728-742.
Samuelson, Paul A. Dan William D. Nordhaus. (2000). Ilmu Mikro Ekonomi.
Jakarta: Pt Media Global Edukasi.
Setyowati, E., R. Damayanti, Subagyo, R. Badrudin, S.K, Algifari, H. Subiyakto,
S. Fatmawati, dan A. P. (2003). Ekonomi Mikro (Pengantar). Yogyakarta:
Sekolah Tinggi Ekonomi YKPN.
Sukirno, S. (2010). Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Kharisma Putra
Utama Offset.
Wahyudi dan Dwiastuti. 2018. Analisis Struktur, Perilaku Dan Penampilan Pasar
Benih Padi Di Kabupaten Sumenep. Malang: Universitas Brawijaya.
Indrawati. 2014. Analisis Sumber Modal Pedagang Pasar Tradisional Di Kota
Pekanbaru. J. Ekonomi. 22(1): 1-8.
Sadono, 2005. Mikro ekonomi.Jakarta :PT Raja Grafindo.

21
LAMPIRAN
Lampiran 1. Foto

22
23

Anda mungkin juga menyukai