Anda di halaman 1dari 37

KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dan kami buat dengan
waktu yang telah di tentukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan
makalah seperti ini, pembaca dapat belajar dengan baik dan benar mengenai Karbohidrat.
Penulis mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi sumbangsi
kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Dan tentunya penulis juga menyadari,
bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena
keterbatasan kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan
kemajuan ilmu pengetahuan.
Amien.

Bengkulu, Maret 2016

Penulis

ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI HALAMAN AWAL................................................................... i


KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan........................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................6
A. Pengertian karbohidrat..................................................................................6
B.Fungsi karbohidrat.........................................................................................7
C.Klasifikasi karbohidrat.................................................................................. 8
D.Sifat-sifat karbohidrat..................................................................................14
E. Perbedaan α glikosida dengan β glikosida..................................................19
F.Struktur amilum dan selulosa.......................................................................21
G.Manfaat karbohidrat....................................................................................22
H.Sumber makanan yang mengandung karbohidrat.......................................24
I.Metabolisme karbohidrat..............................................................................29
J.Kelebihan dan kekurangan karbohidrat........................................................33
BAB III PENUTUP .......................................................................................37
A. Kesimpulan ...............................................................................................37
B. Saran ..........................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................41
iii

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktifitas, baik yang telah merupakan
kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya atau yang hanya kadang-
kadang saja kita lakukan. Untuk melakukan aktifitas itu kita memerlukan enrgi. Energi yang
diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan
makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein dan
lemak atau lipid.
Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energi
matahari. Karbohidrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbon dioksida dan air dengan
bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. Selanjutnya glukosa yang terjadi diubah menjadi
amilum dan disimpan pada bagian lain, misalnya pada buah atau umbi. Proses pembentukan
glukosa dari karbon dioksida dan air disebut proses fotosintesis.

Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau


senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung
gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya,
istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n ,yaitu
senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air.
Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada
pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur. Karbohidrat menyediakan kebutuhan
dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan
nutrient utama sel. Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga
tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga
yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi selular untuk menjalankan sel-sel
tubuh.
Selain itu, kerangka karbon monoksakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk
sintesis jenis molekul organic kecil lainnya,termasuk asam amino dan asam lemak. Sebagai
nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 4 Kalori. Dalam menu makanan
orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup tinggi, yaitu
antara 70%-80%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini misalnya padi-padian atau serealia
(gandum dan beras), umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar), dan gula.

Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Misalnya, pada


vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel
tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul
tersebut pada proses respirasi selular untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka
karbon monoksakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organic
kecil lainnya,termasuk asam amino dan asam lemak.
Karbohidrat merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan bagi tubuh dimana karbohidrat
tersebut diklasifikasikan lagi kedalam beberapa bagian seperti monosakarida, disakarida dan
polisakarida. Selain itu, agar dapat digunakan oleh sel yang terdapat didalam tubuh maka,
karbohidrat perlu melalui beberapa proses yaitu melalui proses metabolisme.
Karbohidrat yang diperlukan oleh tubuh tentunya memiliki takaran ataupun batasan.
Sehingga, jika kadar karbohidrat didalam tubuh seseorang meningkat atau berlebih maka akan
mengacu timbulnya penyakit. Begitupun sebaliknya, jika kadar karbohidrat didalam tubuh
seseorang menurun atau kurang maka akan juga mengacu timbulnya penyakit.

B. RUMUSAN MASALAh
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang maka rumusan masalah yang terdapat
dalam penulisana makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian karbohidrat?
2. Apa saja fungsi karbohidrat bagi tubuh?
3. Apa saja klasifikasi karbohidrat?
4. Apa saja sifat-sifat karbohidrat?
5. Bagaimana membedakan α glikosida dengan β glikosida ?
6. Bagaimana struktur amilum dan selulosa ?
7. Apa saja manfaat karbohidrat?
8. Apa saja sumber makanan yang mengandung karbohidrat?
9. Bagaimana proses metabolisme karbohidrat yang terjadi didalam tubuh?
10. Apa dampak yang ditimbulkan apabila seseorang kelebihan dan kekurangan karbohidrat?

C. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian karbohidrat.
2. Untuk mengetahui fungsi karbohidrat bagi tubuh.
3. Untuk mengetahui klasifikasi karbohidrat.
4. Untuk mengetahui sifat-sifat karbohidrat.
5. Untuk mengetahui perbedaanα glikosida dengan β glikosida.
6. Untuk struktur amilum dan selulosa.
7. Untuk mengetahui manfaat karbohidrat.
8. Untuk mengetahui sumber makanan yang mengandung karbohidrat.
9. Untuk mengetahui proses metabolisme karbohidrat yang terjadi didalam tubuh.
10. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat kelebihan dan kekurangan
karbohidrat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah senyawa organik terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O). Contoh glukosa (C6H12O6), sukrosa (C12H22O11), sellulosa (C6H10O5)n. Rumus
umum karbohidrat adalah Cx(H2O)y atau CnH2nOn. Karbohidrat juga dapat diartikan polihidroksi
aldehid (aldose) atau polihidroksi keton (ketose) dan turunannya atau senyawa yang bila
dihidrolisa akan menghasilkan salah satu atau kedua komponen diatas.
Karbohidrat berasal dari bahasa Jerman, yaitu “Kohlenhydrate” dan dari bahasa Perancis,
yaitu “Hydrate de Carbon”. Penamaan ini didasarkan atas komposisi unsur karbon yang
mengikat hidrogen dan oksigen dalam perbandingan yang selalu sama seperti pada molekul air
yaitu perbandingan 2 : 1. Karena komposisi yang demikian, senyawa ini pernah disangka sebagai
hidrat karbon, tetapi sejak 1880 senyawa tersebut bukan hidrat dari karbon.
Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar" artinya
gula. Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan gula. Melihat
struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai suatu polihidroksialdehid atau
polihidroksiketon. Karbohidrat memegang peranan penting dalam sistem biologi khususnya
dalam respirasi.
Karbohidrat dihasilkan oleh proses fotosintesa didalam tanaman-tanaman yang memiliki
klorofil. Karbohidrat dapat dioksida menjadi energi, misalnya glukosa dalam sel jaringan
manusia dan binatang. Fermentasi karbohidrat oleh kamir atau mikroba lain dapat menghasilkan
CO2, alkohol, asam organik dan zat-zat organik lainnya. Karbohidrat merupakan sumber energi
bagi aktivitas kehidupan manusia disamping protein dan lemak.

B. FUNGSI KARBOHIDRAT
Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai berikut:
a. Sumber bahan bakar.
b. Sumber energi utama dan dapat diganti dengan sumber energi yang lain pada beberapa
organ tubuh manusia, yaitu otak, lensa mata dan sel saraf.
c. Bahan sintesis senyawa organic lainnya.
d. Pati dan glikogen berperan sebagai cadangan makanan.
e. Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
f. Membantu proses penyerapan kalsium.
g. Sebagai materi pembangun.
h. Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat dengan atom C lima buah
merupakan komponen asam nukleat (DNA dan RNA).
i. Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai unsur struktural dan penyangga
dalam dinding sel bakteri dan tanaman.
j. Sebagai pelumas sendi kerangka.
C. KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
1. Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana susunan molekulnya. Dalam
tubuh monosakarida langsung diserap oleh dinding usus halus, kemudian masuk ke dalam aliran
darah. Monosakarida adalah hasil akhir pemecahan sempurna dari karbohidrat yang lebih
kompleks susunannya dalam proses pencernaan.
Monosakarida yang penting yaitu glukosa, fruktosa dan galaktosa. Glukosa disebut juga
dekstrosa, banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayuran. Semua karbohidrat dalam tubuh
akhirnya akan dirubah menjadi glukosa. Fruktosa atau levulosa terdapat bersama glukosa dalam
buah dan sayuran terutama dalam madu. Galaktosa hanya ditemukan berasal dari penguraian
disakarida.
Buah-buahan mengandung monosakarida seperti glukosa dan fruktosa. Apabila dua
molekul monosakarida berikatan akan terbentuk disakarida dan mengeluarkan air. Dalam bentuk
lebih panjang lagi (2-10) monosakarida akan membentuk oligosakarida dan dalam rantai yang
lebih panjang lagi (>10) monosakarida akan membentuk polisakarida.
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai atau
cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau cincin ini secara terpisah
atau sebagai gugus hidroksil (OH).
Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukosa, fruktosa,
dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama,
yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada
cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon. Perbedaan
dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan dalam tingkat kemanisan, daya larut,
dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut.
Monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk isomer
dekstro (D). Gugus hidroksil ada karbon nomor 2 terletak di sebelah kanan. Struktur kimianya
dapat berupa struktur terbuka atau struktur cincin. Jenis heksosa lain yang terdapat dalam ilmu
gizi adalah manosa. Monosakarida yang mempunyai lima atom karbon disebut pentosa,
seperti ribosa dan arabinosa.
Karbohidrat dalam golongan ini merupakan karbohidrat yang paling sederhana (glukosa)
karena terdiri atas 3-6 atom C dan tidak bisa lagi dihidrolisa. Monosakarida biasanya mudah
larut dalam air dan umumnya terasa manis sehingga secara umum disebut juga sebagai gula.
Penamaannya juga berakhiran –osa.
Ada beberapa jenis monosakarida yang paling dikenal dan memegang peranan terpenting
dalam kehidupan, yaitu:
a. Trios, yakni jenis monosakarida yang memiliki 3 atom C. Contohnya ialah Gliserosa,
Gliseraldehid, Dihidroksi aseton.
b. Tetrosa, yakni jenis monosakarida yang memiliki 4 atom C. Contohnya adalah threosa,
Eritrosa, xylulosa.
c. Pentosa jenis monosakarida yang memiliki 5 atom C. Contohnya ialah Lyxosa, Xilosa,
Arabinosa, Ribosa,Ribulosa.
d. Hexosa jenis monosakarida yang memiliki 6 atom C. Contoh hexosa adalah Galaktosa,
Glukosa, Mannosa dan fruktosa. Diantara keempatnya ini yang amat dikenal dalam kehidupan
sehari-hari ialah galaktosa, fruktosa dan glukosa.
a) Glukosa, terkadang orang menyebutnya gula anggur ataupun dekstrosa. Banyak dijumpai
di alam, terutama pada buah-buahan, sayur-sayuran, madu, sirup jagung dan tetes tebu. Di dalam
tubuh glukosa didapat dari hasil akhir pencernaan amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa.
b) Fruktosa, disebut juga gula buah ataupun levulosa. Merupakan jenis sakarida yang paling
manis, banyak dijjumpai pada mahkota bunga, madu dan hasil hidrolisa dari gula tebu.
c) Galaktosa, tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang ada di dalam tubuh
merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.
d. Heptosa, yakni monosakarida yang memiliki 7 atom C. Contohnya ialah Sedoheptulosa.

2. Disakarida
Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang
berikatan melalui gugus -OH dengan melepaskan molekul air. Disakarida dapat dihidrolisis oleh
larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida. Contoh dari disakarida
yaitu:
a. Sukrosa yakni gula yang kita pergunakan sehari-hari, sehingga lebih sering disebut gula
meja (table sugar) atau gula pasir dan disebut juga gula invert. Sukrosa mempunyai dua molekul
monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Sumber sukrosa
ialah dari tebu (100% mengandung sukrosa), bit, gula nira (50%), dan jelly.
b. Maltosa Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa.
Di dalam tubuh maltosa didapat dari hasil pemecahan amilum, lebih mudah dicema dan rasanya
lebih enak dan nikmat. Dengan Jodium amilum akan berubah menjadi warna biru. Amilum
terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas, yaitu:
a) Amilosa yaitu larut dengan air panas dan mempunyai struktur rantai lurus.
b) Amilopektin yaitu tidak larut dengan air panas dan mempunyai sruktur rantai bercabang.
c. Laktosa yang mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul
glukosa dan satu molekul galaktosa. Laktosa kurang larut di dalam air. Sumber laktosa hanya
terdapat pada susu sehingga disebut juga gula susu.

3. Polisakarida
Polisakarida merupakan senyawa yang terdiri dari gabungan molekul-
molekul monosakarida yang banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak
molekul monosakarida. Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 6
monosakarida dengan rantai lurus/cabang. Berikut adalah macam-macam polisakarida :
a. Amilum (pati atau tepung). Amilum tidak larut di dalam air dingin, tetapi larut di dalam air
panas membentuk cairan yang sangat pekat seperti pasta; peristiwa ini disebut “gelatinisasi”.
Beberapa sifat pati adalah mempunyai rasa yang tidak manis, tidak larut dalam air dingin tetapi
di dalam air panas dapat membentuk sol atau jel yang bersifat kental. Sifat kekentalannya ini
dapat digunakan untuk mengatur tekstur makanan, dan sifat jel nya dapat diubah oleh gula atau
asam.
Pati di dalam tanaman dapat merupakan energi cadangan; di dalam biji-bijian pati terdapat dalam
bentuk granula. Penguraian tidak sempurna dari pati dapat menghasilkan dekstrin yaitu suatu
bentuk oligosakarida. Molekulnya lebih sederhana jika dibandingkan dengan tepung dan bersifat
mudah larut dalam air, mudah dicerna, sehingga baik untuk makanan bayi. Pati dapat dihidrolisis
dengan enzim amylase. Pati terdiri dari amilosa dan amilopektin. Beras ketan amilosa (1-2%),
beras biasa amilosa > 2 %.
b. Dekstrin. Dekstrin Merupakan zat antara dalam pemecahan amilum. Molekulnya lebih
sederhana, lebih mudah larut di dalam air, dengan jodium akan berubah menjadi wama merah.
c. Glikogen. Glikogen merupakan cadangan karbohidrat dalam tubuh yang disimpan dalam
hati dan otot. Jumlah cadangan glikogen ini sangat terbatas. Bila diperlukan oleh tubuh, diubah
kembali menjadi glukosa. Glikogen merupakan “pati hewani”, terbentuk dari ikatan 1000
molekul, larut di dalam air (pati nabati tidak larut dalam air) dan bila bereaksi dengan iodium
akan menghasilkan warna merah. Sumber utama glikogen banyak terdapat pada kecambah,
serealia, susu, syrup jagung (26%).
d. Selulosa. Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama hemiselulosa, pektin,
dan protein membentuk struktur jaringan yang memperkuat dinding sel tanaman. Selulosa
dengan amilosa bedanya pada ikatan glukosidanya. CMC (carboxymethil cellulose) merupakan
salah satu contoh turunan selulosa yang digunakan pada pembuatan 15 es krim untuk
memperbaiki tekstur dan kristal laktosa sehingga lebih halus. Selain itu CMC digunakan pada
Industri makanan untuk memperbaiki tekstur. Polisakarida ini lebih sukar diuraikan dan
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : memberi bentuk atau struktur pada tanaman, tidak larut
dalam air dingin maupun air panas, tidak dapat dicerna oleh cairan pencernaan manusia sehingga
tidak menghasilkan energi, tetapi dapat membantu melancarkan pencernaan makanan, dapat
dipecah menjadi satuan-satuan glukosa oleh enzim dan mikroba tertentu. Ikatan-ikatan selulosa
yang panjang dapat membentuk kapas atau serat rami. Selulosa dan hemiselulosa terdapat pada
bagian-bagian yang keras dari biji kopi, kulit kacang, buah-buahan dan sayuran. Hampir 50%
karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah selulosa, karena selulosa merupakan
bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan.
e. Inulin. Inulin merupakan pati pada akar/umbi tumbuhan tertentu. Inulin juga merupakan
fruktosan dan mudah larut dalam air hangat.
f. Glikosaminoglikan. Glikosaminoglikan merupakan karbohidrat kompleks. Umumnya
menyusun jaringan misalnya tulang, elastin, dan kolagen pada manusia.
g. Glikoprotein. Glikoprotein ini terdapat di cairan tubuh dan jaringan, umumnya terdapat
pada membrane sel dan merupakan protein karbohidrat.
Berdasarkan pada dapat atau tidaknya dicerna, karbohidrat diklasifikasikan menjadi dua yaitu
sebagai berikut:
a. Karbohidrat dapat dicerna
Karbohidrat dapat dicerna contohnya adalah amilum yaitu pati dan tepung padi-padian dan umbi-
umbian. Glikogen adalah karbohidrat kompleks yang terdapat pada hewan yaitu pada bagian
daging dan hati.
b. Karbohidrat yang tidak dapat dicerna
Contohnya yaitu fiber atau yang terdapat pada buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan
dan selaput ari pada bulit-bulir padi. Walaupun tidak dapat dicerna, serat makanan masih
berguna bagi tubuh karena dapat mengenyangkan, memperlancar buang air besar, menghambat
penyerapan kolesterol dan glukosa pada makanan.

D. SIFAT-SIFAT KARBOHIDRAT.
Beberapa Sifat Kimia Karbohidrat:
1. Sifat Mereduksi

Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam
suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat
maupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau
keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam
misalnya ion Cu++ dan ion Ag+ yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu misalnya:

1. Pereaksi Fehling

Pereaksi ini dapat direduksi selain oleh karbohidrat yang mempunyai sifat mereduksi, juga dapat
direduksi oleh reduktor lain. Pereaksi Fehling terdiri atas dua larutan, yaitu larutan Fehling A dan
larutan Fehling B. Larutan Fehling A adalah larutan CuSO4 dalam air, sedangkan larutan Fehling
B adalah larutan garam Knatartrat dari NaOH dalam air. Kedua macam larutan ini disimpan
terpisah dan baru dicampur menjelang digunakan untuk memeriksa suatu karbohidrat.

1. Pereaksi Benedict

Pereaksi ini berupa larutan yang mengandung kuprisulfat, natriumkarbonat dan natriumsitrat.
Glukosa dapat mereduksi ion Cu++ dari kuprisulfat menjadi ion Cu+ yang kemudian mengendap
sebagai Cu2O. Adanya natriumkarbonat dan natriumsitrat membuat pereaksi Benedict bersifat
basa lemah. Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning atau merah bata. Warna
endapan ini tergantung pada konsentrasi karbohidrat yang diperiksa.
1. Pereaksi Barfoed

Pereaksi ini terdiri atas larutan kupriasetat dan asam asetat dalam air, dan digunakan untuk
membedakan antara monosakarida dengan disakarida. Monosakarida dapat mereduksi lebih
cepat daripada disakarida. Jadi Cu2O terbentuk lebih cepat oleh monosakarida daripada oleh
disakarida, dengan anggapan bahwa konsentrasi monosakarida dan disakarida dalam larutan
tidak berbeda banyak. Tauber dan Kleiner membuat modifikasi atas pereaksi ini, yaitu dengan
jalan mengganti asam asetat dengan asam laktat dan ion Cu+ yang dihasilkan direaksikan dengan
pereaksi warna fosfomolibdat hingga menghasilkan warna biru yang menunjukkan adanya
monosakarida. Disakarida dengan konsentrasi rendah tidak memberikan hasil positif. Perbedaan
antara pereaksi Barfoed dengan pereaksi Fehling atau Benedict ialah bahwa pada pereaksi
Barfoed digunakan suasana asam.
2. Pembentukan Furfural

Dalam larutan asam yang encer, walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya stabil. Tetapi
apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakarida menghasilkan furfural atau
derivatnya. Reaksi pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air
dari suatu senyawa.
Pentosa-pentosa hampir secara kuantitatif semua terdehidrasi menjadi furfural. Dengan dehidrasi
heksosa-heksosa menghasilkan hidroksimetilfurfural. Oleh karena furfural apabila direaksikan
dengan α naftol atau timol, reaksi ini dapat dijadikan reaksi pengenal untuk karbohidrat.
Pereaksi Molisch terdiri atas larutan α naftol dalam alkohol. Apabila perekasi ini ditambahkan
pada larutan glukosa misalnya, kemudian secara hati-hati ditambahkan asam sulfat pekat, akan
terbentuk dua lapisan zat cair. Pada batas antara kedua lapisan itu akan terjadi warna ungu karena
terjadi reaksi kondensasi antara furfural dengan α naftol. Walaupun reaksi ini tidak spesifik
untuk karbohidrat, namun dapat digunakan sebagai reaksi pendahuluan dalam analisis kualitatif
karbohidrat. Hasil negatif merupakan suatu bukti bahwa tidak ada karbohidrat.

3. Pembentukan Osazon

Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan membentuk osazon
bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal
dan titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidarat. Hal ini sangat penting artinya karena
dapat digunakan untuk mengidentifikasi karbohidrat dan merupakan salah satu cara untuk
membedakan beberapa monosakarida, misalnya antara glukosa dan galaktosa yang terdapat
dalam urine wanita yang sedang dalam masa menyusui.
Pada reaksi antara glukosa dengan fenilhidrazin, mula-mula terbentuk D-glukosafenilhidrazon,
kemudian reaksi berlanjut hingga terbentuk D-glukosazon. Glukosa, fruktosa dan manosa dengan
fenilhidrazin menghasilkan osazon yang sama.

4. Pembentukan Ester
Adanya gugus hidroksil pada karbohidrat memungkinkan terjadinya ester apabila direaksikan
dengan asam. Monosakarida mempunyai beberapa gugus –OH dan dengan asam fosfat dapat
menghedakinya menghasilkan ester asam fosfat. Gugus hidroksil dari monosakarida bereaksi
dengan asam fosfat membentuk ester sebagai berikut :

OH OH
-CH2OH + HO-P=O -CH2-O-P=O+H2O
OH OH

5. Isomerisasi

Dalam larutan asam encer monosakarida dapat stabil, tidak demikian halnya apabila
monosakarida dilarutkan dalam basa encer. Glukosa dalam larutan basa encer akan berubah
sebagian menjadi fruktosa dan manosa. Ketiga monosakarida ini ada dalam keadaan
keseimbangan. Demikian pula, apabila yang dilarutkan itu fruktosa atau manosa, keseimbangan
antara ketiga monosakarida akan tercapai juga. Reaksi ini dikenal sebagai transformasi Lobry de
Bruin van Eckenstein yang berlangsung melalui proses enolisasi.

6. Pembentukan Glikosida

Apabila glukosa direaksikan dengan metilalkohol, menghasilkan dua senyawa. Kedua senyawa
ini dapat dipisahkan satu dari yang lain dan keduanya tidak memiliki sifat aldehida. Keadaan ini
membuktikan bahwa yang menjadi pusat reaksi adalah gugus –OH yang terikat pada atom
karbon nomor 1. Senyawa yang terbentuk adalah suatu asetal dan disebut secara umum
glikosida. Ikatan yang terjadi antara gugus metil dengan monosakarida disebut ikatan glikosida
dan gugus –OH yang bereaksi disebut gugus –OH glikosidik.Glikosida banyak terdapat dalam
alam, yaitu pada tumbuhan. Bagian yang bukan karbohidrat dalam glikosida ini dapat berupa
metilalkohol, gliserol atau lebih kompleks.

E. PERBEDAAN α GLIKOSIDA DENGAN β GLIKOSIDA.


Ikatan α glikosida dengan β glikosida:

1. PENGERTIAN GLIKOSIDA

Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua bagian senyawa, yaitu gula dan bukan
gula. Keduanya dihubungkan oleh suatu bentuk ikatan berupa jembatan oksigen (O –
glikosida, dioscin), jembatan nitrogen (N-glikosida, adenosine), jembatan sulfur (S-
glikosida, sinigrin), maupun jembatan karbon (C-glikosida, barbaloin). Bagian gula biasa
disebut glikon sedangkan bagian bukan gula disebut sebagai aglikon atau genin. Apabila glikon
dan aglikon saling terikat maka senyawa ini disebut sebagai glikosida.

1. PEMBENTUKAN GLIKOSIDA

Apabila glukosa direaksikan dengan metal alkohol, menghasilkan dua senyawa.Kedua senyawa
ini dapat dipisahkan satu dari yang lain dan keduanya tidak memiliki sifat aldehida. Keadaan ini
membuktikan bahwa yang menjadi pusat reaksi adalah gugus –OH yang terikatpada atom
karbonnomor
1. Senyawa yang terbentuk adalah suatu asetal dan disebut secara umum glikosida. Ikatan yang
terjadi antara gugus metal dengan mono sakarida disebut ikatan glikosida dan gugus –OH yang
bereaksidisebutgugus –OH glikosidik.
Metilglikosida yang dihasilkan dari reaksi glukosa dengan metal alcohol disebut juga
metilglukosida. Ada dua senyawa yang terbentuk dari reaksi ini, yaitu metil–α–D–glukosida atau
metil-α-D-glukopiranosida dan metil-β-D-glukosida atau metil-β-D-glukopiranosida. Kedua
senyawa ini berbeda dalam hal rotasi optic, kelarutan serta sifat fisika lainnya. Dengan hidrolisis,
metil glikosida dapat diubah menjadi karbohidrat dan metilalkohol. Glikosida banyak terdapat
dalam alam, yaitu pada tumbuhan. Bagian yang bukan karbohidrat dalam glikosida ini dapat
berupa metilalkohol, gliserol atau lebih kompleks lagi misalnya sterol. Di samping itu antara
sesama monosakarida dapat terjadi ikatan glikosida, misalnya pada molekul sukrosa terjadi
ikatan α-glukosida-β-fruktosida.
F. STRUKTUR AMILUM DAN SELULOSA.
1.StrukturAmilum
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih,
tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk
menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang (Kimball,
1983). Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Kandungan patitersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilo pektin, dalam
komposisi yang berbeda-beda.
2. Struktur Selulosa
Untuk struktur kimia selulosa terdiri dari unsur C, O, H yang membentuk rumus molekul
(C6H10O5)n ,dengan ikatan molekulnya ikatan hidrogen yang sangat erat.

Gugus fungsional dari rantai selulosa adalah gugus hidroksil. Gugus – OH ini dapat berinteraksi
satu sama lain dengan gugus –O, -N, dan –S, membentuk ikatan hidrogen. Ikatan –H juga terjadi
antara gugus –OH selulosa dengan air. Gugus-OH selulosa menyebabkan permukaan selulosa
menjadi hidrofilik. Rantai selulosa memiliki gugus-H di kedua ujungnya. Ujung –C1 memiliki
sifat pereduksi. Struktur rantai selulosa distabilkan oleh ikatan hidrogen yang kuat disepanjang
rantai. Di dalam selulosa alami dari tanaman, rantai selulosa diikat bersama-sama membentuk
mikrofibril yang sangat terkristal (highly crystalline) dimana setiap rantai selulosa diikat
bersama-sama dengan ikatan hidrogen.

G. MANFAAT KARBOHIDRAT.
1. Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan
sumber utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyakdi dapat di alam dan
harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori. Sebagian karbohidrat di
dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera,
sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi
lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak. Seseorang
yang memakan karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi gemuk.
2.Pemberi Rasa Manis pada Makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida. Gula tidak
mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalag gula yang paling manis. Bila tingkat
kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7;
maltosa 0,4; laktosa 0,2.
3.Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya,
bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.

4.Pengatur Metabolisme Lemak


Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan
bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan
ini dibentuk menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. pH cairan menurun.
Keadaan ini menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat merugikan tubuh.
5.Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus dan memberi
bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus. Serat makanan
mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit divertikulosis, kanker usus
besar, penyakiut diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan kadar kolesterol
darah tinggi. Laktosa dalam susu membantu absorpsi kalsium. Laktosa lebih lama tinggal dalam
saluran cerna, sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan.
6.Pembentuk Makhluk Hidup
Karbohidrat juga dapat berfungsi sebagai pembentuk makhluk hidup. Dinding sel
merupakan salah satu bagian paling penting dari sel. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung sel.
Komponen pembentuk dinding sel tersebut adalah selulosa yang merupakan salah satu bentuk
karbohidrat. Selain itu karbohidrat juga dapat ditemukan di bagian-bagian terluar pada serangga.

H. SUMBER MAKANAN YANG MENGANDUNG KARBOHIDRAT.


Karbohidrat merupakan senyawa yang keberadaannya sangat melimpah di dunia ini.
Banyak sekali jenis makanan yang mengandung karbohidrat. Berikut ini beberapa diantaranya:

1. Beras Merah
Kandungan tinggi seratnya yang membuat nasi merah dianggap sebagai sumber karbohidrat yang
baik dan sehat. Nasi merah juga mengandung magnesium, zat besi, vitamin B, vitamin B2,
vitamin B3 dan vitamin B6. Beras merah juga bisa mengurangi kolesterol jahat “LDL” tanpa
mengurangi kolesterol baik “HDL”. Makan dua porsi atau lebih beras merah juga mengurangi
resiko diabetes.

2. Kentang rebus
Makanan sumber karbohidrat yang terakhir ini memang tidak diragukan lagi. Kandungan pati
yang tinggi menyebabkan makanan ini menimbulkan rasa kenyang dan juga menghasilkan kalori
yang cukup besar. Oleh karena itu tak heran jika sebagian orang dapat menahan lapar hingga
siang hanya dengan sarapan kentang.

3. Ubi Jalar
Ubi jalar adalah sumber karbohidrat yang sehat untuk penderita sakit maag, diabetes, masalah
berat badan dan radang sendi. Nutrisi yang terkandung di dalamnya adalah serat, mangan,
tembaga, potasium, zat besi, vitamin A, vitamin C dan vitamin B6. Ubi jalar juga kaya akan
beta-karoten yang merupakan antoiksidan yang banyak ditemukan pada sayuran berdaun hijau.
4. Sagu
Sagu menjadi makanan pokok bagi penduduk di daerah Maluku atau Papua. Tanaman sagu biasa
tumbuh di daerah rawa-rawa di daerah Indonesia Timur dan jarang ditemukan di daerah Barat
Indonesia. Bentuknya seperti bubuk yang kemudian akan diolah. Masyarakat Indonesia Timur
ini mengolah sagu menjadi bentuk seperti bubur yang lengket yang disebut papeda yang biasa
disantap dengan ikan kuah kuning.

5. Singkong
Singkong juga menjadi salah satu makanan pokok di Indonesia. Akar tanaman ini dapat menjadi
makanan yang mengenyangkan. Biasa disajikan dengan dibuat menjadi tiwul, digoreng atau
direbus.

6. Roti Gandum Utuh


Ada banyak roti gandum yang dijual di pasaran. Tapi apakah itu benar-benar gandum utuh yang
kaya serat? Belum tentu. Jangan hanya percaya dengan label ‘wholewheatbread’ di kemasan.
Lihat juga daftar bahan-bahannya. Jika tertulis tepung terigu, sirup jagung, gula fruktosa atau
pengembang/perasa buatan, sebaiknya jangan membelinya.

7. Bijirin Gandum
Bijirin gandum tidak mengalami pengolahan yang terlalu banyak dibandingkan olahan yang
banyak ditemui pada roti putih dan pasta. Mengonsumsi gandum utuh membuat perut terasa
kenyang lebih lama dan bisa meningkatkan metabolisme, karena tubuh memerlukan banyak
tenaga untuk memrosesnya. Bijirin gandum bisa dikonsumsi dalam bentuk barley, beras merah
dan beras coklat.

8. Jagung
Jagung merupakan makanan pokok untuk daerah Madura dan Nusa Tenggara Timur. Rasanya
yang manis membuat banyak orang yang menyukainya. Memiliki kandungan asam folat dan
serat yang baik untuk tubuh. Pada daerah-daerah tertentu, jagung dibuat menjadi nasi jagung.
Dengan cara praktis Anda dapat mencoba memakannya dengan cara direbus atau dibakar.

9. Kacang-Kacangan
Kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang hijau, buncis, kacang panjang, kedelai dan
polong mengenyangkan perut dengan segera, tapi bisa bertahan dalam waktu lama. Kacang dan
polong kaya akan folicacid, serat, vitamin, protein juga karbohidrat kompleks. Pastikan Anda
menggunakan bahan yang segar dan tanpa pengawet. Bukan yang sudah diolah dalam kaleng
atau kemasan beku.

10. Kacang Polong


Seperti halnya kacang, kacang polong juga jenis karbohidrat sehat yang proses pencernaannya
lambat sehingga sangat baik dikonsumsi oleh orang yang tidak dapat memproses gula dengan
baik. Kacang polong mengandung vitamin K, mangan, vitamin C dan tinggi serat.

11. Buah-Buahan Segar


Buah-buahan mengandung gula alami fruktosa yang tidak membuat tubuh gemuk. Selain itu juga
mengandung mineral dan kaya nutrisi tapi tidak mengandung banyak kalori. Meskipun buah
umumnya mengandung karbohidrat sederhana dan lemak, tapi juga kaya serat sehingga bereaksi
seperti karbohidrat kompleks ketika dicerna.

12. Buah Berry


Tingginya kadar vitamin C dan vitamin E membuat jenis buah ini termasuk dalam sumber
karbohidrat sehat. Selain sumber vitamin, fitonutrien dalam buah berry juga berfungsi sebagai
antioksidan yang memberikan banyak manfaat bagi tubuh.

13. Buah Apel


Buah apel adalah karbohidrat yang sehat dan rendah kalori. Nutrisi yang terkandung di dalamnya
seperti kalsium, vitamin C, vitamin A, folat, vitamin K dan kalium. Apel sangat baik dimakan
bagi penderita asma, mengurangi resiko kanker dan penyakit jantung serta menyehatkan
pencernaan.

14. Sayuran Hijau


Bayam, kubis, brokoli dan semua jenis sayuran berdaun hijau merupakan sumber karbohidrat
sehat dan berkalori rendah. Sayuran hijau juga mengandung kalsium dan vitamin K serta
merupakan jenis karbohidrat yang direkomendasikan untuk penderita diabetes. Sayuran ini juga
dikenal bisa mengurangi resiko penyakit jantung dan kanker. Nutrisi penting dalam sayuran
berdaun hijau adalah vitamin C, kalium, magnesium dan asam folat.

15. Oatmeal
Oatmeal memiliki kadar glycemicindex yang rendah (tidak meningkatkan level insulin) sehingga
menjadi salah satu pilihan diet sehat. Cara terbaik mengonsumsi oat adalah dengan
mencampurkan 1 cangkir oat, sejumput kayu manis, 3/4 cangkir susu skim rendah lemak dan 1
sendok teh madu. Anda juga bisa menambahkan potongan pisang, peach, kacang almond atau
kismis.

16. Pasta
Spaghetti, fettuccini, fusilli, cocciolini atau macaroni adalah beberapa bentuk pasta yang biasa
kita temui. Pasta sebenarnya berasal dari tepung terigu yang diolah dan menghasilkan bentuk
kering yang beraneka ragam. Biasa diolah dengan cara dipanggang, direbus kemudian
ditambahkan saus seperti bolognaise atau carbonara.

I. METABOLISME KARBOHIDRAt

a. Glikolisis
Glikogen adalah molekul polisakarida yang tersimpan dalam sel-sel hewan bersama
dengan air dan digunakan sebagai sumber energi. Ketika pecah di dalam tubuh, glikogen diubah
menjadi glukosa, sumber energi yang penting bagi hewan. Glikolisis adalah serangkaian reaksi
biokimia dimana glukosadioksidasi menjadi molekul asam piruvat. Energi yang dihasilkan
disimpan dalam senyawa organik berupa adenosine triphosphate atau yang lebih umum dikenal
dengan istilah ATP dan NADH
b. Glikogenesis
Glikogenesis adalah proses pembentukan glikogen dari glukosa kemudian disimpan dalam hati
dan otot. Glikogen merupakan bentuk simpanan karbohidrat yang utama di dalam tubuh dan
analog dengan amilum pada tumbuhan. Unsur ini terutama terdapat didalam hati (sampai 6%),
otot jarang melampaui jumlah 1%. Akan tetapi karena massa otot jauh lebih besar daripada hati,
maka besarnya simpanan glikogen di otot bisa mencapai tiga sampai empat kali lebih banyak.
Proses glikogenesis adalah sebagai berikut:
1) Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang lazim terjadi juga
pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir oleh heksokinase sedangkan di hati oleh
glukokinase.
2) Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan bantuan katalisator
enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan mengalami fosforilasi dan gugus fosfo akan
mengambil bagian di dalam reaksi reversible yang intermediatnya adalah glukosa 1,6-bifosfat.
Enz-P + Glukosa 1-fosfat↔Enz + Glukosa 1,6-bifosfat↔Enz-P + Glukosa 6-fosfat
3) Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) untuk membentuk
uridin difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh enzim UDPGlc pirofosforilase.
UDPGlc + PPi↔UTP + Glukosa 1-fosfat
4) Hidrolisis pirofosfat inorganic berikutnya oleh enzim pirofosfatase inorganik akan menarik
reaksi kearah kanan persamaan reaksi.
5) Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh UDPGlc membentuk ikatan glikosidik dengan
atom C4 pada residu glukosa terminal glikogen, sehingga membebaskan uridin difosfat. Reaksi
ini dikatalisir oleh enzim glikogen sintase. Molekul glikogen yang sudah ada sebelumnya
(disebut glikogen primer) harus ada untuk memulai reaksi ini. Glikogen primer selanjutnya dapat
terbentuk pada primer protein yang dikenal sebagai glikogenin.
UDP + (C6)n+1◊ UDPGlc + (C6)n
c. Glukoneogenesis
Glukoneogenesis adalah suatu pembentukan glukosa dari senyawa yang bukan
karbohidrat. Glukoneogenesis penting sekali untuk menyediakan glukosa, apabila didalam diet
tidak mengandung cukup karbohidrat. Saraf medulla dari ginjal, testes, jaringan embrio dan
eritrosit memerlukan glukosa sebagai sumber utama penghasil energi. Glukosa diperlukan oleh
jaringan adiposa untuk menjaga senyawa antara siklus asam sitrat. Didalam mammae, glukosa
diperlukan untuk membuat laktosa. Didalam otot, glukosa merupakan satu-satunya bahan untuk
membentuk energi dalam keadaan anaerobik.
Untuk membersihkan darah dari asam laktat yang selalu dibuat oleh sel darah merah dan
otot, dan juga gliserol yang dilepas jaringan lemak, diperlukan suatu proses atau jalur yang bisa
memanfaatkannya. Pada hewan memamah biak, asam propionat merupakan bahan utama untuk
glukoneogenesis. Jalur yang dipakai dalam glukoneogenesis adalah modifikasi dan adaptasi dari
jalur Embden-Meyerhof dan siklus asam sitrat. Enzim tambahan yang diperlukan dalam proses
ini adalah :
a) Piruvat karboksilase dan Fosfoenolpiruvat karboksikinase
Dalam keadaan puasa, enzim piruvat karboksilase dan enzim fosfoenolpiruvat
karboksikinase sintesisnya meningkat. Sintesis enzim ini juga dipengaruhi oleh hormon
glukokortikoid. Dalam keadaan puasa, oksidasi asam lemak dalam hepar meningkat. Ini
membawa akibat yang menguntungkan untuk glukoneogenesis karena akan menghasilkan ATP,
NADH dan oksaloasetat.
Asam lemak dan asetil-KoA akan menghambat enzim-enzim fosfofruktokinase, piruvat
kinase dan piruvat dehidrogenase, mengaktifkan enzim-enzim piruvat karboksilase dan fruktosa
1,6-bisfosfatase. Substrat untuk glukoneogenesis adalah:
1) Asam laktat yang berasal dari otot, sel darah merah, medulla dari glandula supra-renalis,
retina dan sumsum tulang
2) Gliserol, yang berasal dari jaringan lemak
3) Asam propionat, yang dihasilkan dalam proses pencernaan pada hewan memamah biak.
4) Asam amino glikogenik
d. Glikogenolisis
Jika glukosa dari diet tidak dapat mencukupi kebutuhan, maka glikogen harus dipecah
untuk mendapatkan glukosa sebagai sumber energi. Proses ini dinamakan glikogenolisis.
Glikogenolisis seakan-akan kebalikan dari glikogenesis, akan tetapi sebenarnya tidak demikian.
Untuk memutuskan ikatan glukosa satu demi satu dari glikogen diperlukan enzimfosforilase.
Enzim ini spesifik 4 glikogen untuk menghasilkanglukosauntuk proses fosforolisis
rangkaian 1 1-fosfat. Residu glukosil terminal pada rantai paling luar molekul glikogen dibuang
secara berurutan sampai kurang lebih ada 4 buah residu glukosa yang 6.tersisa pada tiap sisi
cabang 1
(C6)n-1 +(C6)n + Pi Glukosa 1-fosfat
Glukan transferase dibutuhkan sebagai katalisator pemindahan unit trisakarida dari satu
cabang ke 6 terpajan. Hidrolisis ikatancabang lainnya sehingga membuat titik cabang 1 6
memerlukan kerja enzim enzim pemutus cabang (debranching enzyme) yang1 spesifik. Dengan
pemutusan cabang tersebut, maka kerja enzim fosforilase selanjutnya dapat berlangsung.

J. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KARBOHIDRAT


Setiap makanan yang dikonsumsi memiliki fungsi dan manfaat yang baik bagi tubuh.
Namun, jika jumlah dan asupan zat gizi yang dikonsumsi terlalu berlebihan ataupun tidak
mencukupi maka dapat menyebabkan berbagai penyakit. Penyakit yang ditimbulkan akibat
kelebihan karbohidrat yaitu sebagai berikut:
a. Diabetes Melitus
Diabetes diturunkan dari bahasa Yunani yaitu diabêtês yang berarti pipa air melengkung
(syphon). Diabetes dinyatakan sebagai keadaan di mana terjadi produksi urin yang melimpah
pada penderita diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit yang melibatkan hormon
endokrin pankreas, antara lain insulin dan glukagon. Manifestasi utamanya mencakup gangguan
metabolisme lipid, karbohidrat, dan protein yang pada gilirannya merangsang kondisi
hiperglikemia. Kondisi hiperglikemia tersebut akan berkembang menjadi diabetes mellitus
dengan berbagai macam bentuk manifestasi komplikasi.
b. Obesitas
Obesitas atau kegemukan adalala kelebihan gizi yang ditandai dengan adanya
penimbunan lemak secara berlebihan dalam tubuh sehingga menaikkan berat badan. Kegemukan
hanya dapat terjadi jika ada kelebihan energi karena berbagai sebab, antara lain kelebihan zat
gizi, kelainan bagian otak tertentu, kelainan hormon endokrin, faktor keturunan, dan akibat
pemakaian obat tertentu.
Kelebihan berat antara lain disebabkan ketidakseimbangan konsumsi kalori dengan
kebutuhan energi, dimana konsumai terlalu berlebihan dibanding kebutuhan energi. Kelebihan
energi itu disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Pada keadaan normal, jaringan lemak itu
ditimbun di beberapa tempat, diantaranya dalam jaringan subkutan dan dalam jaringan tirai
khusus (ementum).
c. Jantung Koroner
Penyakit jantung dimulai ketika kolesterol, bahan lemak, dan kalsium tertumpuk dalam
arteri. Ketika ini terjadi dalam arteri yang mensuplai jantung, penumpukan ini, atau plak,
menyebabkan arteri menyempit, sehingga pengiriman oksigen ke jantung berkurang.
Pengurangan pengiriman oksigen ke jantung dapat membuat nyeri dada, juga disebut angina.
Penyakit jantung dimulai ketika kolesterol, bahan lemak, dan kalsium membangun di arteri,
sebuah proses yang dikenal sebagai aterosklerosis.
Hubungan antara penyakit jantung dan serangan jantung ketika plak terjadi sampai ke
titik dan pecah, hal itu menyebabkan bekuan darah terbentuk di arteri koroner. Bekuan darah
memblok darah mengalir ke otot jantung, menyebabkan serangan jantung. Dalam skenario
terburuk, serangan jantung tiba-tiba atau gangguan irama fatal dapat terjadi. Penyumbatan arteri
koroner oleh plak dapat menyebabkan serangan jantung (myocardial infarction) atau gangguan
irama fatal (serangan jantung tiba-tiba).
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan karbohidrat yaitu sebagai berikut:
a. Marasmus
Gangguan akibat kekurangan asupan makanan yang mengandung karbohidrat dapat
mengakibatkan penyakit di antaranya adalah penyakit yang sering mengenai anak balita (di
bawah lima tahun) disebut juga penyakit marasmus. Ciri-ciri penyakit marasmus yaitu:
a) Selalu merasa kelaparan
b) Anak sering menangis
c) Tubuh menjadi sangat kurus, biasanya pada anak yang terkena penyakit busung lapar
d) Kulit menjadi keriput
e) Pernapasan terganggu akibat tekanan darah dan detak jantung yang tidak stabil
Penyakit marasmus akan mengakibatkan tumbuh kembang anak menjadi terhambat,
perkembangan kecerdasannya menjadi lambat, dan tidak menutup kemungkinan akan berdampak
pada perkembangan psikologisnya
b. Kekurangan Kalori dan Protein (KKP)
Penyakit kekurangan kalori dan protein pada dasaraya terjadi karena defisiensi energi dan
defisiensi protein, disertai susunan hidangan yang tidak seimbang. Penyakit KKP terutama
menyerang anak yang sedang tumbuh, dan dapat pula menyerang orang dewasa, yang biasanya
kekruangan makan secara menyeluruh.
Penyakit KKP memyerang anak yang sedang tumbuh pesat (balita), terutama berusia 2-4
tahun. Beberapa gejala yaitu anak kelihatan kurus seolah-olah hanya tinggal kulit pembalut
tulang, muka berkerut seperti orang tua dan kulit di dekat pantat juga tampak berlipat-lipat, anak
tergeletak pasif; apatis; tanpa respon terhadap keadaan sekitar, dan bila dipegang tidak terasa
jaringan lemak subkutan diantara lipatan kulitnya.
Pada anak yang kekurangan protein (kwashiskor) ditemui gejala antara lain, anak aptis,
rambut kepala halus dan jarang, rambut bewarna kemerahan, rambut kusam tidak hitam
mengkilap seperti pada anak sehat, rambut ini sering mudah dicabut tanpa terasa sakit oleh
ponderita. Kadang kala terdapat uban yang memperkuat diagnosa.

c. Hipoglikemia
Hipoglikimia (kadar glukosa darah yang abnormal-rendah) terjadi kalau kadar glukosa
turun di bawah 50 hingga 60 mg/dl (2,7 hingga 3,3mmol/L). Faktor-faktor yang menyebabkan
hipoglikemia yaitu:
a) Asupan karbohidrat kurang, Makan tertunda atau lupa, porsi makan kurang.
b) Diet slimming, anorexia nervosa.
c) Muntah, gastroparesis.
d) Menyusui.
e) Absorbsi yang cepat, pemulihan glikogen otot.
f) Alkohol, pemakaian alkohol dalam jumlah banyak tanpa makan dalam waktu yang lama bisa
menyebabkan hipoglikemia yang cukup berat sehingga menyebabkan stupor.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab I sampai bab II maka dapat disimpulkan bahwa
karbohidrat adalah senyawa organik yang terdiri dari unsur carbon (C), hidrogen (H) dan oksigen
(O). Rumus umum senyawa karbohidrat yaitu Cx(H2O)y Karbohidrat merupakan senyawa yang
memiliki banyak jenis ataupun klasifikasi. Karbohidrat memegang peranan yang sangat penting
bagi tubuh. Untuk dapat digunakan oleh tubuh, karbohidrat perlu mengalami beberapa proses
metabolisme di dalam tubuh. Meskipun sangat penting bagi tubuh, karbohidrat jika di konsumsi
terlalau banyak atau bahkan kurang dikonsumsi maka dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Dari paparan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa:
 Karbohidrat merupakan senyawa makromolekul yang tersusun atas unsur karbon (C
), hidrogen ( H ), dan oksigen ( O ). Karbohidrat merupakan senyawa organik. Memiliki rumus
senyawa CnH2nOn.

 Karbohidrat dibagi menjadi dua:

1. Sederhana : karbohidrat yang cepat diserap oleh tubuh


2. Kompleks : karbohidrat yang memerlukan waktu untuk bisa di serap oleh tubuh.
 Karbohidrat berdasarakan ukuran molekulnya dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1. Monosakarida : merupakan karbohidrat yang paling sederhana, tidak dapat dihidrolisis lagi
menjadi karbohidrat yang lebih kecil. Monosakarida terpenting dibagi menjadi ;
ü. glukosa disebut juga dengab gula darah
ü. galaktosa
ü.fruktosa yang merupakan gula termanis.
1. Disakarida : karbohidrat yang terbentuk dari dua monosakarida, dapat dihidrolisis
menjadi monosakarida. Disakarida terpenting dibagi menjadi ;
ü. maltosa : glukosa + glukosa, banyak digunakan dala makanan bayi
ü. laktosa : glukosa + galaktosa, disebut dengan gula susu
ü . sukrosa : glukosa + fruktosa, disebut juga dengan sakarosa. Merupakan gula produksi seprti
gula pasir dan gula tebu.
1. Polisakarida : karbohidrta hasil polimerisasi glukosa, hidrolisis sempurna akan
menghasilkan glukosa. Polisakarisa terpenting dibagi menjadi ;
ü. selulosa merupakan bahan dasar kertas
ü. amilum disebut juga kanji/aci
ü. glikogen : merupakan cadangan energi dalam tubuh manusia
 Reaksi yang terjadi pada karbohidrat

 Hidrolisis : polisakarida H2O/H+ disakarida H2O/H+ monosakarida

 Fermentasi : glukosa ragi etanol + CO2

 Dehidarasi : karbohidrat H2SO4 karbon + H2O

 Manfaat karbohidrat :

 Sumber energi

 Pemberi rasa manis pada makanan

 Pengehemat protein

 Pengatur metabolisme lemak

 Membantu pengeluaran feses

 Pembentuk makhluk hidup

 Sumber makanan yang mengandung karbohidrat

 Nasi

 Jagung

 Sagu

 Singkong

 Ubi

 Kentang

 Oat (berasal dari gandum)

 Pasta

 Buah

 Sayur
 Akibat yang ditimbulakan kerena berlebihnya mengkonsumsi karbohidrat

 Rasa mudah kantuk

 Obesitas

 Jantung

 Stroke

 Akibat yang ditimbulkan karena kekurangan karbohidrat

 Gangguan pada gizi

 Marasmus

 Gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak.

B. SARAN
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh maka perlu kiranya manusia
mengetahui apa dan bagaimana itu karbohidrat sehingga manusia dapat memanfaatkannya sebaik
mungkin.

Jenis Gangguan Metabolik


Ada ratusan jenis gangguan metabolik, yang dibagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu:

Gangguan metabolisme karbohidrat


Beberapa contoh penyakit yang termasuk dalam kelompok gangguan metabolisme
karbohidrat atau gula adalah:

 Diabetes
Diabetes mengakibatkan kadar gula dalam darah meningkat.
 Galaktosemia
Galaktosemia merupakan kelainan metabolisme yang menyebabkan tubuh tidak
mampu memecah gula jenis galaktosa dengan baik. Galaktosa adalah jenis gula
yang terdapat dalam susu.
 Sindrom McArdle
Suatu kelainan yang menyebabkan tubuh tidak mampu memecah glikogen.
Glikogen adalah bentuk gula yang tersimpan di seluruh jaringan tubuh, terutama
otot dan hati.

Gangguan metabolisme protein


Beberapa jenis penyakit yang termasuk dalam kelompok gangguan metabolisme
protein adalah:

 Fenilketonuria
Fenilketonuria terjadi ketika kadar asam amino (protein) fenilalanin dalam darah
terlalu tinggi.
 Maple syrup urine disease (MSUD)
Penyakit urine sirup mapel terjadi ketika tubuh tidak mampu menyerap asam
amino.
 Alkaptonuria
Alkaptonuria terjadi ketika tubuh tidak mampu memecah asam amino tirosin dan
fenilalanin dengan baik, sehingga urine penderitanya berwarna hitam kecoklatan
ketika terpapar udara.
 Ataksia Friedreich
Ataksia Friedreich terjadi saat protein jenis frataksin di dalam tubuh berkurang
dan memicu kerusakan pada saraf yang mengendalikan kemampuan berjalan
dan kerja jantung.

Gangguan metabolisme lemak


Penyakit yang termasuk kelompok gangguan metabolisme lemak antara lain:

 Penyakit Gaucher
Penyakit Gaucher adalah penyakit yang membuat tubuh tidak mampu memecah
lemak, sehingga lemak menumpuk di hati, limpa, dan sumsum tulang. Gangguan
ini akan memicu kerusakan tulang.
 Penyakit Tay-Sachs
Penyakit Tay-Sachs mengakibatkan penumpukan lemak di otak.
 Xanthoma
Gangguan pada kulit yang muncul akibat adanya penumpukan lemak di bawah
permukaan kulit.

Penyebab Gangguan Metabolik


Gangguan metabolik paling sering disebabkan oleh kelainan genetik yang diturunkan
dalam keluarga. Kelainan genetik ini memengaruhi kinerja kelenjar endokrin dalam
menghasilkan enzim yang digunakan dalam proses metabolisme. Akibatnya, jumlah
enzim yang dihasilkan akan berkurang atau bahkan tidak diproduksi sama sekali.
Hilang atau rusaknya enzim pencernaan juga menyebabkan zat-zat beracun di dalam
tubuh tidak dapat dikeluarkan dan menumpuk di aliran darah. Kondisi ini dapat
memengaruhi fungsi organ dalam tubuh.

Gejala Gangguan Metabolik


Gejala gangguan metabolik berbeda-beda, tergantung jenis gangguan terjadi. Namun,
ada beberapa gejala umum dari gangguan metabolik, yaitu:

 Tubuh terasa lemas


 Mual dan muntah
 Tidak nafsu makan
 Sakit perut
 Bau napas, keringat, air liur, dan urine yang tidak sedap
 Mata dan kulit berwarna kuning
 Perkembangan fisik terlambat
 Kejang

Gejala tersebut dapat muncul secara tiba-tiba (akut), atau secara perlahan dan
berkepanjangan (kronis). Untuk beberapa kasus, gejala gangguan metabolik dapat
muncul beberapa minggu setelah bayi dilahirkan. Sedangkan pada kondisi lain, gejala
membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun untuk berkembang.
Selain gejala di atas, gejala gangguan metabolik pada anak dapat terlihat dari
pertumbuhan fisik yang terhambat dan anak tidak mampu melakukan berbagai hal yang
seharusnya sudah dapat dilakukan oleh anak seusianya.

PROTEIN

Istilah protein barasal dari bahasa Yunani proteis, yang berarti “pertama”. Istilah itu pertama

kali digunakan pada tahun 1838. Dalam kehidupan, fungsi protein sangat penting. Msalnya,

semua enzim tumbuhan dan hewan merupakan protein. Bersama lipida dan tulang, protein

membentuk rangka tubuh. Selain itu, protein juga membentuk otot, antibodi, hemoglobin dan

berbagai hormon.

Protein merupakan polimer dari sekitar 20 asam ∝ - amino. Massa molekul relatifnya adalah

sekitar 6.000 hingga beberapa juta. Unsur utama penyusun protein adalah C, H, O, dan N.

beberapa protein mengandung unsur belerang (s). fosforus (p), besi (Fe), mangan (Mn),

tembaga (Cu), dan iodin (I). pada akhir tahun 1800, unit protein terkecil yang berup asap ∝ -

amino berhasil didefinisikan.


Secara struktur asam amino digambarkan sebagai berikut:

Karbon ∝ O

R – CH – C

NH2 OH

Asam amino berbeda dalam gugus alkoholnya

Asam Amino Sebagai Ion Dipolar

Asam amino memiliki sebuah gugus asam karboksilat dan gugs amino dalam sebuah molekul.

Akibatnya suatu asam amino mengalami reaksi asam-basa untuk membentuk ion dipolar, yaitu

suatu ion yang memiliki muatan positif dan negative. Ion dipolar memiliki sebuah muatan

positif dan muatan negative sehingga muatan listrik netral. Ion dipolar bersifat amfoter, yaitu

dapat bereaksi dengan asam dan asam. Sifat itu disebabkan karena adanya muatan positif dan

negative.

Klasifikasi Asam Amino Berdasarkan Rantai Samping

Berdasarkan rantai sampingannya, asam amino dibedakan menjadi 3 yaitu:

Asam amino netral

Asam amino netral dibedakan menjadi asam amino polar dan asam amino nonpolar.

Asam amino netral yang bersifat plar ada 6, yaitu asparagin, sistein, qlutamin, serin, trenoin

dan tirosin. Kapolar ini terjadi karena rantai cabangnya mengandung gugus polar, misalnya –

OH. Karena sifatnya yang polar, maka asam amino ini larut dalam air.

Asam amino netral nonpolar ada9 yaitu alanin, qlisin, isolevsin, levsin, metionin, fenilalanin,

prolin, triptofan, dan valin. Empat dari Sembilan asam amino ini yaitu alanin, valin, levsin, dan

isolevin memiliki rantai karbon.

Titik Isolistrik

Jika asam amino alanin dimasukkan dalam larutan asam (PH rndah) alanin berubah menjadi

bermuatan positif (kation). Jika PH terus dinaikkan, kation akan berubah menjadi ion dipolar

netral, dan akhirnya berubah menjadi bermuatan negative. Harga PH yang menyebabkan asam

amino memiliki muatan listrik netral disebut titik isolistrik. Titik isolistrik untuk alanin adalah

pada PH 6,0. Pemisah asam amino disebut elektroforesis.


Urutan Asam Amino dalam Peptida

Dua asam amino dapat membentuk dua peptide yang berlainan. Misalnya, glisin dan alanin

dapat membentuk dua dipeptida dengan kependekan Gly-Ala dan Ala-Gly.

Dari glisin dari alanin dari alanin dari glisin

OOOO

H2NCH2C NHCHCOH dan H2NCHC NHCH2COH

CH3 CH3

Menurut perjanjian, sisa asam amino dengan gugus karboksil yang bebas ditulis de sebelah

kanan dari rumus dab di sebut asam amini C – terminal. Adapunsisa asam amino dengan gugus

∝ - amino bebas yang ditulis di sebalah kiri disebut asam amino N – terminal.

Sifat-sifat protein

Protein sangat sukar dimurnikan karena terdapat dalam bentuk kompleks bersama dengan

lemak, karbohidrat, dan campuran protein lainnya. Factor lain yang membuat sukar

dimurnikan adalah protein sangat mudah rusak oleh panas, asam, basa, dan pelarut organic.

Pada tahun 1940, protein mulai dapat dipisahkan dan dimurnikan sehingga para ahli kimia

dapat mempelajari urutan asam amino dari protein.

Klarifikasi Protein

Protein sederhana merupakan protein yang terdiri atas amino tanpa ada gugus kimia lain,

misalnya, enzim, robonuklease. Nmunprotein kompleks merupakan protein-protein yang

mengandung gugus kimia lain yang disebut gugus prostetik protein kompleks lainnya adalah

nucleoprotein, mukoprotein, dan lipoprotein.

Protein sirat adalah bentuk protein yang tidak dapat larut dalam air yang ditemukan dalam

kulit, rambut, dan jaringan pengikat tulang.

Klasifikasi Protein Berdasarkan Fungsi Biologisya

Berdasarkan fungsi biologis, protein, transor, protein, nutrient (penyimpan), protein kontraktil,

protein structure, protein pertahanan, dan protein pengatur. Enzim merupakan protein yang
berfungsi sebagai kataisator brokimia. Hamper semua reaksi organic dapat di katalisis oleh

enzim. Aktivitas enzim bergantung pada ketahanan struktur sekunder, tersier, dan kuarter.

Suatu enzim merupakan protein elips yang sisa asam amino polarnya ada bagian luar sehingga

dapat dipastikan larutan dalam cairan tubuh.

Protein transport merupakan protein yang mengikat dan memindahkan molekul atau sel darah

merah mengikat oksigen di paru-paru dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.

Protein natrium (penyimpan) adalah proteinyang berfungsi mengubah energi kimia menjadi

energy gerak. Misalnya, aktin dan myosin yang berperan dalam system kontraksi otot rangka.

Protein struktur adalah protein yang berperan dalam kekuatan struktur biologi atau

perlindungan. Misalnya, kalagen (banyak terdapat pada rambut, kuku, bulu burung), fibrion

(komponen utama pada serat surat dan jarring laba-laba).

Protein pertahanan (antibody) adalah protein yang melindungi organisme terhadap serangan

organisme lain (penyakit). Misalnya, imunoglobin atau anti bodi dapat menetralkan protein

asing ilepaskan oleh bakteri dan virus.

LEMAK

Istilah lemak berasal dari kata Yunani, yitu lipos. Lemak adalah senyawa yang tidak larut dalam

air sehingga dapat dipisahkan dari sel dan jaringan dengan pelarut nonpolar, misalnya dietil

eter dan ktoroform.

Struktur dan Tata Nama Lemak dan Minyak

Struktur lemak pada umumnya memiliki perbedaan yang tidk mencolok. Misalnya, lemak

daging dengan minyak jagung merupakan trimester yang terbentuk dari triol qliseral dan asam

karboksilat yang memiliki tiga rantai panjang dan disebut asam lemak. Senyawa trimester itu

disebut triasigliserol atau trigliserida tanpa memerhatikan senyawa itu diambil ari lemak atau

minyak.

CH2OH HOOCR CH2 – Ooc – R

CHOH + HOOCR1 - 3OH CH – OOC – R1

Ch2OH HOOCR11 CH2 – OOC – R11


Gliserol asam lemak suatu triasilqliserol

Klasifikasi Lemak

Berdasarkan asalnya, lemak dibedakan menjadi lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati

biasanya disebut minyak, sdangkan lemak hewani basanya disebut lemak. Lemak dan minyak

dapat juga dibedakan berdasarkan wujudnya pada suhu kamar. Lemak wujud padat dan minyak

berwujud cair pada suhu kamar. Lemak hewani menngandung banyak sterol yang disebut

kolesterol, sedangkan lemak nabati mengandung firosterol dan lebih banyak mengandung asam

lemak dari hewan darat, seperti lemak sapi, lemak babi, lemak susu biasanya berwujud padat.

Sifat Fisik dan Kimia Lemak dan Minyak

Lemak dan minyak memiliki sifat yang spesifik, yaitu memiliki gugus hidrokarbon hidrofob

yang sangat banyak dan memiliki gugus hidrokarbon hidrofil yang sangat sedikit. Hal ini

menunjukkan bahwa lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam larutan nonpolar. Minyak

dan lemak terdiri atas berbagai macam trigliserida sehingga titik cairannya tidak tajam, tetapi

merupakan suatu kisaran tertentu. Kekuatan ikatan antarradikal asam lemak mempengaruhi

titik cairannya. Maka kuat ikatan antarmolekul makin banyak panas yang di perlukan untuk

mencairkannya.

Contoh:

Asam butirat dengan C = 14 titik cair = -7,9oC

Asam sitrat dengan C = 18 titik cair = 64,5oC

Lemak atau minyak dapat bereaksi dengan NaOH dan KOH membentuk sabun. Akibatnya,

reaksi antarlemak atau minyak dengan NaOH atau KOH disebut reaksi pebunan.

Kegunaan Lemak dan Minyak

Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang enting untuk menjaga kesehatan dan sebagai

sumber energi yang lebih efektif daripada karbohidrat dan protein. Dalam pengelolaan bahan

pangan minyakdan lemak berfungsi sebagai pengantar panas, misalnya minyak goreng. Minyak

goreng berfungsi sebagai pengantar panas, penambah gurih, dan penambah kalori bahan

pangan. Mutu minyak goreng ditentukan oleh titik asapnya, yaitu suhu pemanasan minyak
sampai terbentuk akrolin yang dapat menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan.

OH OH OH O

H – C – C – C – H H – C – CH = CH2 + 2H2O

H H H Akrolin Air

Gliserol

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Secara sederhana, penggolongan karbohidrat dapat ditulis:

Penggolongan karbohidrat dapat ditulis sebagai berikut:

Polisakarida (> 10 unit sakarida)

H2O

Karbohidrat Olisakarida (2-10 unit sakarida)

H2O

Monosakarida (satu unit sakarida)

Sifat monosakarida yaitu bersift optis aktif, oksidasi, dan reduksi.

Polisakarida adalah polinus yang terbentuk dari pengulangan monosakarida dengan ikatan

glikosida.

Dalam kehidupan, fungsi protein sangat penting misalnya, semua tumbuhan dan hewan

merupakan protein.

Protein transpor merupakan protein yang mengikat dan memindahkan molekul atau ion yang

spesifik.

Protein pengatur adalah protein yang berfungsi mengatur aktivtas fisiologi.

Berdasarkan asalnya, lemak dibedakan menjadi lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati

bisa disebut minyak, sedangkan lemak hewani bisa disebut lemak.

Kerusakan yang utama dari lemak dan minyak adalah timbulnya bau dan rasa tengik yang

disebut proses ketengikan.


Shortening merupakan lemak padat yang memiliki sifat plastis dan kestabilan tertentu,

umumnya berwarna putih sehingga disebut mentega putih.

Anda mungkin juga menyukai