Metode Perkolasi PDF
Metode Perkolasi PDF
A. Pengertian Perkolasi
industri.
B. Prinsip Perkolasi
derajat kehalusan tertentu tetapi jangan terlalu halus karena mengganggu filtrasi
pelarut melalui simplisia. Karena simplisia diletakkan dalam bentuyk lapisan tebal
dalam alat percolator. Pertama kali tanaman dibasahi dengan pelarut ekstraksi.
Sebagai aturan umumhal tersebut dilakukan diluar percolator dan dibiarkan memelar
pembentukan lapisan ditutup dengan pelarut pada unit percolator besar (Skala
industri), pelarut dibuat selalu dalam keadaan mengalir, dengan system pompa dan
aliran bergerak dari bawah menuju kebagian atas, untuk secepatnyya mencapai
keadaan kesetimbangan.
Ekstraksi dapat disempurnakan dengan system refluk lemah, dibawah tekanan atau
Ekstraksi hanya dapat dicapai hanya satu percolator saja, untuk mengurangi
lebih rendah untuk mngekstraksi simplisia baru atau simplisia dengan bermacam
tingkat penyarian. Dengan kuantitas pelarut yang sesuai dan jumlah percolator yang
dibutuhkan, beberapa jenis ekstrak dapat dibuat secara langsung tanpa perlu
dipekatkan.
D. Skematik Alat
tergantung pada jenis serbuk simplisia yyang akan disari . Serbuk kina yang
mengandung sejumlah besar zat aktif yang larut tidak baik bila dipeyrkolasi dengan
alat peyrkolasi yang sempit sebab perkolator akan segera menjadi pekat dan berhenti
mengalir . Pada pembuatan tintur dan ekstrak cair , jumlah cairan penyyari yang
tesedia lebih besar dibandingkan dengan cairan penyari yang tersedia lebih besar
dibandingkan dengan jumlah caiyran penyari yang diperlukan untuk melarutkan zat
aktif. Pada keadaan tersebut , pemmbuatan sediaan digunakan percolator lebar untuk
jumlah bahan yang disari. Jumlah bahan yang disari tidak lebih dari
2/3 tinggi percolator. Perkolator dibuat dari gelas, baja tahan karat,
atau bahan lain yang tidak saling mempengaruhi dengan obat atau
cairan penyari.
bejana perkolattor, tetapi dibasahi atau dimaserasi telebih dahulu dengan cairan
penyari. Maserasi dilakukan dalam bejana tertutup. Maserasi ini penting terutama
pada seruk simplisia yang mengandung bahan mudah mengembang bila terkena air,
misalnya serbuk rimpang tanaman suku Zingiberaceae. Bila serbuk simplisia tersebut
langsung dialiri dengan cairan penyari maka cairan penyari ytidak akan menembus
keseluruh sel dengan sempurna. Hal iini disebabkan karena tidak seluruh sel
yyang keras,y yang zat aktifnya suliit disari atau jumlah cairan penyyarinya terbatas.
Jika serbuk simplisia sebelumnyya dibasahi dengan cairan penyari tidak akan
mengalami hambatan . Setelah seluruh sel serbuk mengembang maka lairan cairan
penyari akan merata, sehingga dapat menembus seluruh sel dengan sempurna.
bagian leher percolator diberi kapas, gabus bertoreh atau dengan cara lain. Kapas atau
gabus yahrus dijaga dengan sampai basah oleh air, kecuali bila cairan penyari
mengandung air. Hal tersebut perlu diperhatikan teruyytama bila serbuk simplisia
adanya ar dalam kapas atau gabus tersebut . Endapan tersebut akan menghalangi
digunting teratur. Pengguntingan tersebut bertujuan agar kertas saring tersebut dapat
dilakukan sedikit demi sedikit sambil tiap kali ditekan. Penekanan ini merupkan salah
satu usaha untuk mengatur kecepatan pengaliran cairan penyari.setelah serbuk yyang
dimaserasi itu dii masukkan ke dalam perkolaor, kemudian ditutup dengan kertas
masih tergenang dengan cairan penyari. Cairan penyari harus selalu ditambahkan
sehingga terjaga adanya lapisan cairan penyari di atas permukaan massa. Untuk
Setelah massa didiamkan 24 jam dalam percolator, keran di buka, keran diatur
dapat dilakukan pemeriksaan zat aktif secara kualitatif pada perkolat terakhir.
Penyarian kine, pyule pandak, pulai, perkolat dihentikan bila reaks alkaloid sudah
negaytif. Untuk jenitri dan daun the dapat ditentukan dengan reaksi terhadap zat aktif
tannin. Untuk obat yang belum diketahui zat aktifnyya dapat dilakukan uji
1. Reperkolasi
Untuk menghindari kehilangan minyk atsiri pada pembuatan sari, maka cara
perkolasi dapat diganti dengan reperkolasi . pada perkolasi dilakukan pemekatan sari
dilakyukn dengan cara simplisia dibagi dalam beberapa percolator, hasil percolator I
dipisahkan menjadi perkolat I dan sari selanjutnya disebut susulan II, sususlan II
digunakan untuk menyari percolator II. Hasil percolator ke dua dipisahkan menjadi
perkolat II dan sari selanjutnya disebut susulan II.Pekerjaan tersebut diulang sampai
mendapat perkolat yang diinginkan. Untuk cara reperkolasi dapat dilakukan pada
herba timi.
2. Perkolasi Bertingkat
Dalam proses perkolasi biasa, perkolat yang dihasilkan tidak dalam kadar
yang maksimal. Selama cairan penyari melakukan penyarian serbuk simplisia, maka
terjadi aliran melalui lapisan serbuk dari atas sampai ke bawah disertai pelarutan zat
aktifnya. Proses penyarian tersebut akan menghasilkan perkolayt yyang pekat pada
tetesan pertama dan pada tetesan terakhir akan diperoleh perkolat yang encer.
bertingkat. Serbuk simplisia yang hampir tersari sempurna, sebelum dibuang disari
dengan cairan penyari yang baru. Penyarian akhir serbuk smplisia dengan
menggunakan cairan penyari yang baru, diharapkan agar serbuk simplisia tersebut
dapat tersari sempurna. Sebaliknyya serbuk simplisia yang baru di sari dengan
perkolayt yang hampir jenuh. Dengan demikian akan diperoleh perkolat akhir yang
Cara ini cocok jika digunakan untuk perusahaan obat tradisional, termasuk
peryusahaan yang memproduksi sediaan galenik. Agar diperoleh cara yang tepat
ditetapkan.
Percolator yan g disunakan dalam cara perkolasi ini agak berlainan dengan
Percolator diatur dalam suatu derettan dan tiap-tiap percolator berlaku sebagai
percolator pertama.
perbedaan.
a. Keuntungan
halnya maserasi.
b. Kerugian
dalam percolator
3. Simplisia lebihy memadat (kompak) sesudah beberapa kali terjadi proses ekstraksi
4. Perolehan kembali pelarut yang tertahan di dalam ampas sering memerlukan proses
tmbahan dan hal yang sama berlaku untuk mengelurkan ampas dan menarik bahan