Permanganometri (Pembakuan KMnO4)
Permanganometri (Pembakuan KMnO4)
2. JUDUL
Pembakuan KMnO4 0,1 N dengan larutan standar primer asam oksalat
(C2H2O4)
3. TUJUAN
Mahasiswa dapat melakuakan pembakuan KMnO4 dan menentukan kadar
C2H2O4 (asam oksalat) dengan metode permanganometri
4. DASAR TEORI
Titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat
dengan menggunakan zat lain yang sudah dikethaui konsentrasinya.
Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di
dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatan reaksi asam basa
maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redox untuk titrasi yang
melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi
yang melibatan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya. (pada
praktikum hanya dibahas tentang titrasi asam basa)
Permanganometri merupakan metode titrasi dengan menggunakan
kalium permanganat, yang merupakan oksidator kuat sebagai titran untuk
penetapan kadar zat. Titrasi ini didasarkan pada reaksi oksidasi ion
permanganat. Permanganat bereaksi secara beraneka, karena mangan
dapat memiliki keadaan oksidasi +2, +3, +4, +6, dan +7. Oksidasi ini
dapat berlangsung dalam suasana asam, netral dan alkalis.
Kalium permanganat dapat bertindak sebagai indikator, dan
umumnya titrasi dilakukan dalam suasana asam karena akan lebih
mudah mengamati titik akhir titrasinya. Namun ada beberapa senyawa
yang lebih mudah dioksidasi dalam suasana netral atau alkalis contohnya
hidrasin, sulfit, sulfida, sulfida dan tiosulfat (Matasak, 2012).
6. CARA KERJA
A. Menimbang Asam oksalat 0,1 N menggunakan neraca analitik digital
1. Dipastikan neraca dalam keadaan datar (Gelembung udara pada
waterpass harus terletak tepat di tengah lingkaran)
2. Dihidupkan neraca terlebih dahulu dengan tombol “on” ditekan
pada neraca agar saat dipakai suhu sudah dalam keadaan stabil
3. Dipastikan neraca dalam 0,0000 g, namun jika belum stabil
dapat menekan tombol zero atau tare untuk dapat mengenolkan
neraca
4. Dibuka neraca dengan menggeser pintu neraca yang terletak
pada bagian samping kanan neraca
5. Ditimbang botol timbang dengan membuka tutup botol
timbang dan meletakkanya disamping
6. Dicatat berat botol timbang setelah skala menunjukkan stabil
7. Dibuka kembali neraca, lalu membuka wadah asam oksalat
dan tutup wadah asam oksalat diletakkan di sebelah kanan
dalam keadaan terbuka ke atas, lalu asam oksalat dimasukkan
ke dalam botol timbang di dalam neraca menggunakan sendok
penyu secara kontinyu dengan cara mengetuk gagang sendok
penyu secara perlahan
8. Tidak ada bahan yang tercecer selama penambahan asam
oksalat dalam botol timbang
9. Penambahan dihentikan pada ± 10% berat yang ditimbang
10. Wadah asam oksalat ditutup dan diletakkan di samping kiri
dan sendok penyu di atas wadah diarahkan serong kiri
11. Ditutup botol timbang dan neraca saat penimbangan
12. Dicatat berat setelah skala menunjukkan stabil
13. Diambil botol timbang dan bahan lalu menutup kembali neraca
7. HASIL PENGAMATAN
A. Penimbangan asam oksalat 0,1 N
𝐵𝑀 126
BE = = = 63
𝑛 2
𝑔𝑟 ×1000
N =
𝐵𝐸 ×𝑉
𝑔𝑟 ×1000
0,1 =
63 ×100
gr = o,63 gram
80,02
Rata-rata = 3
= 26,6867 ml
Menentukan Normalitas KMnO4
Titrasi I
Mek H2C2O4 = Mek KMnO4
V1 × N1 = V2 × N2
25 × 0,104 = 26,36 × N2
N2 = 0,0986
Titrasi II
Mek H2C2O4 = Mek KMnO4
V1 × N1 = V2 × N2
25 × 0,104 = 26,72 × N2
N2 = 0,0973
Titrasi III
Mek H2C2O4 = Mek KMnO4
V1 × N1 = V2 × N2
25 × 0,104 = 27,02× N2
N2 = 0,0962
0,0013+0,0001+ 0,0011
Rata-rata bias =
3
0,0025
=
3
= 0,00083
Menghitung BTR
𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑖𝑎𝑠
BTR = × 1000
𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠
0,00083
= × 1000
0.0973
= 8,2219 btr
8. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum didapatkan :
1. Berat C2H2O4 = 0,6552 gram
2. Normalitas oksalat = 0,104 N
3. Rata-rata titrasi = 26,6867 ml
4. Rata-rata normalitas titrasi = 0.0973 N
5. Rata-rata bias = 0,00083
6. BTR = 8,2219 btr
Pembimbing Praktikan