Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM PENGANTAR LABORATORIUM MEDIK III

1. WAKTU DAN TEMPAT


Hari/Tanggal : Selasa/12 Desember 2017
Tempat : Laboratorium Kimia Analitik

2. JUDUL
Pembakuan KMnO4 0,1 N dengan larutan standar primer asam oksalat
(C2H2O4)

3. TUJUAN
Mahasiswa dapat melakuakan pembakuan KMnO4 dan menentukan kadar
C2H2O4 (asam oksalat) dengan metode permanganometri

4. DASAR TEORI
Titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat
dengan menggunakan zat lain yang sudah dikethaui konsentrasinya.
Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di
dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatan reaksi asam basa
maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redox untuk titrasi yang
melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi
yang melibatan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya. (pada
praktikum hanya dibahas tentang titrasi asam basa)
Permanganometri merupakan metode titrasi dengan menggunakan
kalium permanganat, yang merupakan oksidator kuat sebagai titran untuk
penetapan kadar zat. Titrasi ini didasarkan pada reaksi oksidasi ion
permanganat. Permanganat bereaksi secara beraneka, karena mangan
dapat memiliki keadaan oksidasi +2, +3, +4, +6, dan +7. Oksidasi ini
dapat berlangsung dalam suasana asam, netral dan alkalis.
Kalium permanganat dapat bertindak sebagai indikator, dan
umumnya titrasi dilakukan dalam suasana asam karena akan lebih
mudah mengamati titik akhir titrasinya. Namun ada beberapa senyawa
yang lebih mudah dioksidasi dalam suasana netral atau alkalis contohnya
hidrasin, sulfit, sulfida, sulfida dan tiosulfat (Matasak, 2012).

5. ALAT DAN BAHAN


A. Alat :
1. Buret
2. Statip
3. Klem
4. Corong
5. Erlenmeyer
6. Gelas kimia
7. Botol timbang
8. Pengaduk
9. Labu ukur 100 ml
10. Gelas ukur 25 ml
11. Penangas air
12. Termometer
13. Botol semprot
14. Pipet tetes
15. Pipet volune 25 ml
16. Kertas saring
17. Tisu
B. Bahan :
1. Larutan KMnO4
2. Asam oksalat (C2H2O4)
3. Larutan H2SO4
4. Aquades

6. CARA KERJA
A. Menimbang Asam oksalat 0,1 N menggunakan neraca analitik digital
1. Dipastikan neraca dalam keadaan datar (Gelembung udara pada
waterpass harus terletak tepat di tengah lingkaran)
2. Dihidupkan neraca terlebih dahulu dengan tombol “on” ditekan
pada neraca agar saat dipakai suhu sudah dalam keadaan stabil
3. Dipastikan neraca dalam 0,0000 g, namun jika belum stabil
dapat menekan tombol zero atau tare untuk dapat mengenolkan
neraca
4. Dibuka neraca dengan menggeser pintu neraca yang terletak
pada bagian samping kanan neraca
5. Ditimbang botol timbang dengan membuka tutup botol
timbang dan meletakkanya disamping
6. Dicatat berat botol timbang setelah skala menunjukkan stabil
7. Dibuka kembali neraca, lalu membuka wadah asam oksalat
dan tutup wadah asam oksalat diletakkan di sebelah kanan
dalam keadaan terbuka ke atas, lalu asam oksalat dimasukkan
ke dalam botol timbang di dalam neraca menggunakan sendok
penyu secara kontinyu dengan cara mengetuk gagang sendok
penyu secara perlahan
8. Tidak ada bahan yang tercecer selama penambahan asam
oksalat dalam botol timbang
9. Penambahan dihentikan pada ± 10% berat yang ditimbang
10. Wadah asam oksalat ditutup dan diletakkan di samping kiri
dan sendok penyu di atas wadah diarahkan serong kiri
11. Ditutup botol timbang dan neraca saat penimbangan
12. Dicatat berat setelah skala menunjukkan stabil
13. Diambil botol timbang dan bahan lalu menutup kembali neraca

B. Membuat larutan asam oksalat 0,1 N sebanyak 100 ml


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dibilas semua alat gelas dengan aquades sebanyak tiga kali
3. Diletakkan corong pada labu ukur dan memasang sepotong
tisue diantara labu ukur dan corong supaya terdapat udara
diantara labu ukur dengan corong dan agar larutan dapat
mengalir di leher labu ukur
4. Dilarutkan asam oksalat dengan aquades pada botol timbang
kemudian mengaduk menggunakan pengaduk hingga larut
5. Dimasukkan larutan asam oksalat ke dalam labu ukur dengan
cara botol timbang ditempatkan pada batang pengaduk supaya
tidak tercecer
6. Dilakukan langkah 4, 5 dan 6 sampai seluruh asam oksalat
larut dan tidak tertinggal dalam botol timbang
7. Dibilas botol timbang dan pengaduk di atas labu ukur yang
terpasang corong
8. Ditambahkan aquades sampai 1/2 volume labu ukur, kemudian
digoyangkan
9. Ditambahkan aquades sampai 3/4 volume labu ukur, kemudian
digoyangkan
10. Ditambahkan aquades sampai ±0,5 cm di bawah tanda tera
11. Dikeringkan dinding labu ukur di atas tanda tera menggunakan
kertas saring yang digulung dan kertas saring tidak boleh
tercelup dalam larutan
12. Ditambahkan aquades sedikit demi sedikit menggunakan pipet
tetes sampai miniskus bawah mencapai batas tanda tera
13. Selama menepatkan tidak memegang di bawah tanda tera
14. Selama menepatkan di atas tanda tera tetap kering dan pipet
tetes tidak boleh menyentuh dinding leher labu ukur,
diusahakan larutan tidak terciprat ke atas, jika terciprat maka
harus dikeringkan dengan kertas saring lagi
15. Pembacaan ketepatan mata sejajar dengan tanda tera
16. Pembacaan ketepatan penambahan pelarut benar yaitu miniskus
bawah tepat di garis tanda tera
17. Ditutup labu ukur dan mencampur larutan dengan cara
membolak-balikkan labu ukur tegak lurus dan perlahan sampai
gelembung udara sampai dibagian atas 3 – 5 kali
18. Dibilas pipet volume dengan larutan asam oksalat sebanyak 1
kali
19. Dipindahkan larutan ke dalam labu erlemeyer sebanyak 25 ml
menggunakan pipet volume
20. Ditambahkan 20 ml asam sulfat 4N menggunakan gelas ukur
ke dalam erlenmeyer
21. Dipanaskan larutan yang ada dalam erlenmeyer dengan
penangas air hingga suhu >70°

C. Pembuatan larutan standardisasi larutan KMnO4 dengan asam


oksalat 0,1 N
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses
titrasi
2. Dibilas buret sebanyak 3 kali dengan menggunakan aquades
kemudian dibilas dengan menggunakan larutan KMnO4 0,1 N
saebanyak 1 kali
3. Dipasang buret pada statif
4. Dipasang corong pada buret dan memasukan larutan KMnO4
ke dalam buret. Mencatat volume awal sebelum dilakukan
titrasi
5. Diletakan labu erlenmeyer yang terisi larutan asam oksalat 0,1
N dan penambahan asam sulfat 20 ml juga telah dipanaskan di
bawah kran buret
6. Saat proses titrasi tangan kiri memutar dan mengatur kran
buret dan tangan kanan mengoyangkan labu erlenmeyer, jika
warna berubah menjadi merah muda tipis penambahan KMnO4
dihentikan dengan menutup kran
7. Setelah berubah, mencatat volume akhir titrasi, kemudian
menghitung hasil akhir titrasi

7. HASIL PENGAMATAN
A. Penimbangan asam oksalat 0,1 N
𝐵𝑀 126
BE = = = 63
𝑛 2

𝑔𝑟 ×1000
N =
𝐵𝐸 ×𝑉
𝑔𝑟 ×1000
0,1 =
63 ×100
gr = o,63 gram

Berat botol timbang = 19,5753 gram


Berat botol timbang + berat C2H2O4 = 20,2305 gram
Berat C2H2O4 = 0,6552 gram

Menentukan Normalitas asam oksalat


BE = 63
𝑔𝑟 1000
N oksatlat = ×
𝐵𝐸 𝑚𝑙 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
0,6552 1000
= ×
63 100
= 0,104 N
B. Hasil titrasi KMnO4 0,1 N dengan asam oksalat 0,1 N
Titrasi Volume awal Volume akhir Selisih
I 0,37 26,73 26,36
II 0,65 27,37 26,72
III 0.63 27,65 27,02
Jumlah 80,02

80,02
Rata-rata = 3

= 26,6867 ml
Menentukan Normalitas KMnO4
Titrasi I
Mek H2C2O4 = Mek KMnO4
V1 × N1 = V2 × N2
25 × 0,104 = 26,36 × N2
N2 = 0,0986
Titrasi II
Mek H2C2O4 = Mek KMnO4
V1 × N1 = V2 × N2
25 × 0,104 = 26,72 × N2
N2 = 0,0973
Titrasi III
Mek H2C2O4 = Mek KMnO4
V1 × N1 = V2 × N2
25 × 0,104 = 27,02× N2
N2 = 0,0962

0,0986+ 0,0973+ 0,0962


Rata-rata N titrasi =
3
= 0.0973 N
Menghitung rata-rata bias
1. | 0,0986 − 0.0973| = 0,0013
2. | 0,0974 − 0.0973| = 0,0001
3. | 0,0962− 0.0973| = 0,0011

0,0013+0,0001+ 0,0011
Rata-rata bias =
3
0,0025
=
3

= 0,00083

Menghitung BTR
𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑖𝑎𝑠
BTR = × 1000
𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠
0,00083
= × 1000
0.0973
= 8,2219 btr

8. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum didapatkan :
1. Berat C2H2O4 = 0,6552 gram
2. Normalitas oksalat = 0,104 N
3. Rata-rata titrasi = 26,6867 ml
4. Rata-rata normalitas titrasi = 0.0973 N
5. Rata-rata bias = 0,00083
6. BTR = 8,2219 btr

Pembimbing Praktikan

Tim Pengantar Lab Medik Riska Livia Ramadanti


NIM. P07134117068

Anda mungkin juga menyukai