Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH SOSIOLOGI

NILAI BUDAYA, NORMA SOSIAL, DAN


PENYIMPANGAN PERILAKU SOSIAL

KELOMPOK 12 :

1. Adelia putri
2. Nabila Umi Kalsum
3. Prima Dinar Ainur Rofiq
4. Nadila Okti

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

D IV KEPERAWATAN TANJUNG KARANG

TAHUN 2019

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Makalah Sosiologi Nilai Budaya,
Norma Sosial, dan Penyimpangan Perilaku Sosial.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga tentang Makalah Keperawatan Sosiologi Nilai
Budaya, Norma Sosial, dan Penyimpangan Perilaku Sosialdapat memberikan manfaat.

Bandar Lampung, 10 September 2019

Penyusun

i
Daftar isi

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................................

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1

A. Latar belakang .......................................................................................................................... 1


B. Rumusan masalah .................................................................................................................... 1
C. Tujuan ...................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................... 2

A. Nilai budaya ............................................................................................................................. 2


1. Pengertian Nilai Budaya .................................................................................................... 2
2. Fungsi Nilai Budaya .......................................................................................................... 3
3. Karakteristik dan Ciri-ciri Budaya serta Kebudayaan ....................................................... 3
4. Bentuk-bentuk Kebudayaan ............................................................................................... 4
5. Contoh Nilai Budaya di Masyarakat .................................................................................. 4
B. Norma sosial ............................................................................................................................ 7
1. Pengertian Norma Sosial.................................................................................................... 7
2. Ciri-ciri Norma Sosial ........................................................................................................ 8
3. Macam-macam Norma Sosial ............................................................................................ 9
4. Fungsi Norma Sosial ........................................................................................................ 10
C. Penyimpangan prilaku sosisal ................................................................................................ 10
1. Pengertian Penyimpangan Sosial ..................................................................................... 10
2. Penyebab Prilaku Menyimpang ....................................................................................... 11
3. Bentuk Penyimpangan Sosial .......................................................................................... 12
4. Penggolongan Perilaku Menyimpang .............................................................................. 14
5. Contoh Penyimpangan Sosial .......................................................................................... 15
6. Dampak Perilaku Penyimpangan Sosial .......................................................................... 15
7. Pencegahan Penyimpangan Sosial ................................................................................... 16
BAB III PENUTUP .......................................................................................................................... 18
Kesimpulan ........................................................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 19

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia mempelajari sosiologi karena beraneka ragamnya kebudayaan dan arah
hidup manusia dan masyarakat. Dan membuat ilmu ini dipelajari oleh berbagai profesi
yang mengedepankan pengabdian kepada masyarakat. Sebagai sebuah sarana untuk
mengenali manusia sebagai klien mereka.
Dalam dunia keperawatan, yang hampir keseluruhannya bertujuan untuk melayani
hidup satu manusia atau lebih. Memerlukan ilmu ini sebagai salah satu pendukung
keahlian dalam profesinya. Sosiologi mempelajari tata cara hidup masyarakat, dan
perawat bertugas memberikan asuhan keperawatan dalam rangka memnuhi kebutuhan
dasar manusia pasiennya. Suatu kajian dalam ilmu sosiologi berupa nilai-nilai budaya
dan norma sosial, perlu dipelajari oleh seorang perawat. Karena saat ia berinteraksi
dan melakukan proses keperawatan kepada pasiennya, ia harus memperhatikan nilai
budaya dan norma yang dipegang pasiennya ataupun dirinya sendiri. Agar pemenuhan
kebutuhan pasiennya dapat terlaksana dengan baik dan tidak terjadi kesalahan presepsi
antara keduanya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan nilai budaya dalam masyarakat?
2. Bagaimana penjelasan norma sosial dalam masyarakat?
3. Bagaimana penjelasan penyimpangan prilaku sosial?

C. Tujuan
1. Mengetahui penjelasan nilai budaya dalam masyarakat.
2. Mengetahui penjelasan norma sosial dalam masyarakat.
3. Mengetahui penjelasan penyimpangan prilaku sosial

BAB II

PEMBAHASAN

i
A. Nilai Budaya

1. Pengertian

Nilai budaya itu sendiri sduah dirmuskan oleh beberapa ahli seperti :
a. Koentjaraningrat
Menurut Koentjaraningrat (1987:85) lain adalah nilai budaya terdiri dari
konsepsi – konsepsi yang hidup dalam alam fikiran sebahagian besar
warga masyarakat mengenai hal – hal yang mereka anggap amat mulia.
Sistem nilai yang ada dalam suatu masyarakat dijadikan orientasi dan rujukan
dalam bertindak. Oleh karena itu, nilai budaya yang dimiliki seseorang
mempengaruhinya dalam menentukan alternatif, cara – cara, alat – alat, dan
tujuan – tujuan pembuatan yang tersedia.
b. Clyde Kluckhohn dlam Pelly
Clyde Kluckhohn dalam Pelly (1994) mendefinisikan nilai budaya sebagai
konsepsi umum yang terorganisasi, yang mempengaruhi perilaku yang
berhubungan dengan alam, kedudukan manusia dalam alam, hubungan orang
dengan orang dan tentang hal – hal yang diingini dan tidak diingini yang
mungkin bertalian dengan hubungan orang dengan lingkungan dan sesama
manusia.
c. Sumaatmadja dalam Marpaung
Sementara itu Sumaatmadja dalam Marpaung (2000) mengatakan bahwa pada
perkembangan, pengembangan, penerapan budaya dalam kehidupan,
berkembang pula nilai – nilai yang melekat di masyarakat yang mengatur
keserasian, keselarasan, serta keseimbangan. Nilai tersebut dikonsepsikan
sebagai nilai budaya.
Jadi Nilai budaya adalah seperangkat nilai-nilai yang disepakati dan
tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, atau lingkungan
masyarakat, yang telah mengakar pada kebiasaan, kepercayaan (believe), dan
simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang bisa dibedakan satu dan
lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau
sedang terjadi.
Nilai-nilai budaya akan terlihat pada simbol-simbol, slogan, moto, visi misi,
atau sesuatu yang tampak sebagai acuan pokok moto suatu lingkungan atau
organisasi. Ada tiga hal yang berkaiatan dengan nilai-nilai budaya yaitu:

i
1. Simbol-simbol, slogan atau yang lainnya yang kasat mata (jelas)
2. Sikap, tingkah laku, gerak gerik yang muncul sebagai akibat adanya slogan atau
moto tersebut
3. Kepercayaan yang tertanam (believe system) yang telah mengakar dan menjadi
kerangka acuan dalam bertindak dan berperilaku (tidak terlihat).

2. Fungsi Nilai Budaya


Nilai budaya memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan bermasyarakat,
diantaranya yaitu:

1. Sebagai salah satu pedoman bagi perilaku manusia di masyarakat


2. Sebagai faktor pendorong munculnya pola berpikir masyarakat
3. Sebagai salah satu sumber tatanan cara berperilaku yang cukup
penting,misalnya hukum adat dan kebiasaan, aturan mengenai sipan santun,
dan lain sebagainya

3. Karakteristik Dan Ciri – Ciri Budaya Serta Kebudayaan


Kebudayaan memiliki karakteristik yang dapat membedakannya dengan yang
lainnya yaitu :
a. Kebudayaan mempunya sifat kedaerahan tertentu dan dapat menjadi ikon
daerah tersebut.
b. Didalam kebudayaan terkandung adat istiadat yang khas.
c. Kebudayaan memiliki unsur yang bersifat asli dan tradisional.
d. Kebudayaan pada suatu daerah dianut oleh masyarakat yang tinggal di daerah
tersebut.
e. Terdapat bahasa dan seni daerah yang membedakannya dengan daerah lain.
f. Terdapat unsur kepercayaan yang dianut oleh masyarakat.
g. Terdapat peninggalan sejarah seperti: candi, stupa, prasasti dan lain-lain.

4. Bentuk – Bentuk Kebudayaan


Bentuk atau wujud kebudayaan terbagi menjadi beberapa jenis. Secara umum
kebudayaan memiliki tiga bentuk. Tiga bentuk kebudayaan dapat dijelaskan
sebagai berikut:

i
1. Gagasan atau ide
Gagasan atau ide merupakan wujud kebudayaan yang lahir dari ide-ide atau
pemikiran manusia. Gagasan atau ide inilah yang menjadi cikal bakal
terbentuknya suatu nilai-nilai, norma-norma serta aturan yang berlaku dalam
masyarakat. Gagasan-gagasan tersebut dijumpai dalam bentuk tulisan yang
terkumpul dalam suatu buku.
2. Aktivitas manusia
Aktivitas manusia merupakan bentuk dari kebudayaan yang sebagai aplikasi
dari pemikirannya yang terwujud dalam bentuk perilaku yang berpola dalam
kehidupan bermasyarakat. Aktivitas ini merupakan suatu bentuk sistem sosial
yang berkaitan dengan tingkah laku masyarakat. Aktivitas ini bersifat konkret
karena dapat diperhatikan dan dapat didokumentasikan sebagai bagian dari
kebudayaan.
3. Karya
Karya merupakan kebudayan yang berbentuk fisik. Karya ini lahir dari adanya
gagasaan kreatif yang dimiliki manusia dan dipratikkan hingga menghasilkan
suatu produk yang memiliki nilai. Karya ini merupakan hasil dari aktivitas,
wujudnya berupa yang bersifat konkret. Contoh bentuk kebudayaan ini adalah
artepak , candi-candi, prasasti dan lain-lain.

5. Contoh Nilai Budaya di Masyarakat


1. Selalu Mengatakan “Permisi”
Di beberapa daerah di Indonesia, terutama di Jawa, orang berusaha
untukmemiliki sikap yang baik. Mereka selalu mengatakan “permisi” dengan
membungkukkan badan ketika berjalan di depan orang lain. Sikap itu adalah
ciri nilai budaya di Jawa.
2. Seorang Gadis Dilarang Makan Di Depan Pintu
Ada juga banyak mitos dari Jawa kuno. Itu bisa menjadi bagian dari nilai
budaya, karena diterapkan hingga sekarang. Ada mitos bahwa perempuan
tidak boleh makan di depan pintu. Beberapa orang mengatakan, gadis-gadis itu
akan jauh dari jodoh mereka (makan di depan pintu menghalangi datangnya
jodoh), tetapi beberapa orang juga mengatakan bahwa itu adalah sikap tidak
sopan, itulah sebabnya mitos itu masih terjadi dan dipercaya oleh masyarakat.

i
3. Grebekkan Maulud

Jawa Tengah termasuk salah satu wilayah di Indonesia dengan nilai budaya
yang begitu banyak, karena daerahnya terdiri dari banyak kerajaan. Ada ritual
“Grebekkan” dalam kalender Maulud Nabi Muhammad SAW. Upacara
budaya itu untuk merayakan ulang tahun Nabi Muhammad SAW. Upacara ini
bisa kita temukan di daerah Yogyakarta dan Solo.

4. Sedekah Bumi

Ada nilai budaya yang dinamakan “Sedekah Bumi”, konsepnya sama dengan
“Grebekan” tetapi “Sedekah Bumi” adalah upacara untuk merayakan hasil
panen yang didapat masyarakat dari sawah. Itu sebagai bentuk rasa syukur
terhadap Bumi yang memberi kita kehidupan.

Dalam upacara ini, penduduk akan duduk bersama di suatu tempat dan
kemudian membagikan yang mereka miliki seperti nasi, buah, sayuran dan
banyak lauk. Acara “Sedekah Bumi” masih banyak dilaksanakan di desa-desa
yang ada di Indonesia.

5. Tradisi Bayi Baru Lahir

Orang Indonesia yang memiliki bayi yang baru lahir, sang ayah akan
mengumandangkan “adzan” di telinga bayi. Sebenarnya ini adalah budaya
muslim yang sudah menjadi nilai budaya Indonesia. “Adzan” sebagai doa
untuk memanggil orang-orang muslim agar datang ke masjid.

6. Menjadi Ramah

Orang Indonesia dikenal ramah. Mereka selalu mengatakan halo jika bertemu
orang lain. Anda bisa bertanya pada turis di beberapa tempat wisata, dan
mereka akan mengatakan bahwa orang Indonesia ramah. Mereka selalu
menyapa dan tersenyum ketika bertemu orang baru. Nilai budaya itu
menggambarkan bahwa orang Indonesia suka memiliki teman baru dan
melakukan sesuatu bersama.

i
7. Mengucap Salam

Orang Indonesia selalu mengatakan salam ketika mereka masuk atau keluar
dari ruangan. Salam, seperti Assalamualaikum (untuk orang muslim), atau
permisi. Anda akan mendengar kalimat itu ketika orang Indonesia masuk dan
keluar dari sebuah ruangan, karena itulah nilai budaya Indonesia.

8. Merayakan Idul Fitri

Salah satu nilai budaya Indonesia terjadi di Idul Fitri. Itu adalah momen
terbesar bagi umat Muslim. Orang Indonesia merayakan Idul Fitri dengan
pergi atau saling berkunjung ke rumah tetangga. Dari pintu ke pintu, mereka
akan berjabat tangan satu sama lain dengan makan bersama beberapa makanan
khusus yang dimasak di Idul Fitri.

9. Saling Toleransi

Toleransi adalah nilai budaya Indonesia, karena Indonesia adalah negara


multikultural. Meskipun mereka berasal dari agama yang berbeda, mereka
akan saling membantu ketika mereka memiliki aktivitas. Misalnya, dalam Idul
Fitri, orang-orang Kristen membantu umat Islam untuk membersihkan masjid.
Mereka membersihkan masjid bersama tanpa perbedaan.

10. Selalu Makan Nasi

Beras adalah bagian dari nilai budaya Indonesia. Orang Indonesia selalu
sarapan, makan siang, dan makan malam dengan nasi dan lauk varian.

Sama halnya dengan budaya Eropa yang mengonsumsi roti. Banyak orang
Indonesia merasa bahwa mereka tidak dapat makan tanpa nasi, meskipun
mereka sudah banyak makan-makanan lainnya. Bahkan ada ungkapan “belum
makan” jika yang dimaksud adalah belum makan nasi.

i
B. Norma Sosial

1. Pengertian norma sosial

Kaidah atau norma yang ada di masyarakat merupakan perwujudan nilai-nilai yang
dianut oleh masyarakat tersebut. Ada hubungan anatara nilai dan norma. Jika nilai
merupakan sesuatu yang baik, diinginkan, dicita-citakan oleh masyarakat maka
norma merupakan aturan bertindak yang dibenarkan untuk mewujudkan cita-cita
tersebut.

Norma adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu. norma
disebut pula peraturan sosial menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan
dalam menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma di masyarakat bersifat
memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial
yang telah terbentuk sejak lama.

a. Berdasarkan tingkat daya ikatnya, Norma Sosial dibedakan menjadi:


1. Cara (Usage)

Adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan oleh individu-


individu dalam suatu masyarakat. Norma ini berdaya ikat sangat lemah,
sehingga pelanggaran terhadap norma ini tidak mendapat sanksi yang berat.
Contoh: bersendawa setelah makan bagi sekelompok masyarakat dianggap
tidak sopan, namun merupakan hal yang biasa bagi kelompok masyarakat
lain, mengeluarkan ingus di sembarang tempat, buang air sambil berdiri.
2. Kebiasaan (folkways)
Perilaku yang terjadi secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama akan
membentuk kebiasaan (folkways). Norma ini diakui keberadaannya di tengah-
tengah masyarakat sebagai salah satu standar dalam interaksi sosial. Kebiasaan
(folkways) tergolong sebagai norma ringan sehingga pelanggaran terhadap
norma ini akan dikenai sanksi berupa gunjingan, sindiran, atau teguran. Di
antara contoh dari norma ini adalah menerima pemberian dengan tangan
kanan, makan dengan tangan kanan, mengetuk pintu jika ingin memasuki
kamar orang lain, memberi salam pada saat bertamu, menerima tamu dengan
ramah dan sopan.

i
3. Tata kelakuan (mores)
Tata kelakuan adalah sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sikap-sikap
hidup dari sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna
melaksanakan pengawasan oleh sekelompok masyarakat terhadap anggota-
anggotanya. Contoh: melarang berbuat kriminal pada setiap anggota
masyarakat dengan disertai adanya sanksi agar masyarakat menjadi teratur
dengan adanya larangan tersebut.
Fungsi tata kelakuan adalah:
a. Memberi batasan-batasan pada perilaku individu dalam kelompok
masyarakat tertentu.
b. Mendorong seseorang agar sanggup menyesuaikan tindakan-tindakan
dengan tata kelakuan yang berlaku dalam kelompoknya.
c. Membentuk solidaritas atas anggota-anggota masyarakat dan sekaligus
memberikan perlindungan terhadap keutuhan dan kerja sama dalam
masyarakat tersebut.
4. Adat istiadat (customs)
Adat istiadat adalah sekumpulan tata kelakuan yang paling tinggi
kedudukannya karena bersifat kekal dan berintegrasi sangat kuat terhadap
masyarakat yang memilikinya. Diantara keempat klasifikasi tersebut, adat
istiadat memiliki konsekuensi yang paling keras bagi pelanggarnya, seperti
dikucilkan dari masyarakat karena dianggap sebagai pangkal masalah dalam
tata kehidupan masyarakat tersebut.

2. Ciri-ciri norma sosial

1. Umumnya tidak tertulis

2. Hasil dari kesepakatan masyarakat

3. Warga masyarakat sebagai pendukung sangat menaatinya

4. Apabila norma dilanggar maka yang melanggar norma harus menghadapi sanksi

5. Norma sosial kadang-kadang bisa menyesuaikan perubahan sosial, sehingga


norma sosial bisa mengalami perubahan.

i
3. Macam-macam norma sosial

a. Menurut resmi tidaknya norma, dibedakan menjadi:


1) Norma resmi (formal)\

Yaitu patokan atau aturanyang dirumuskan dan diwajibkan dengan tegas oleh
pihak yang berwenang kepada semua anggota masyarakat, bersifat memaksa
bagi semua anggota masyarakat. Contoh: seluruh hukum yang tertulis dan
berlaku di indonesia

2) Norma tidak resmi (nonformal)

Yaitu patokan atau aturan yang dirumuskan secra tidak jelas dan
pelaksanaanya tidak diwajibkan bagi anggota masyarakat. Norma itu tumbuh
dari kebiasaan masyarakat, norma ini bersifat tidak memaksa. Contoh: aturan
makan, minum, berpakaian.

b. Menurut kekuatan sanksinya, dibedakan menjadi:


1) Norma agama

Yaitu peraturan sosial yang sifatnya mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar
atau diubah karena berasal dari wahyu Tuhan. Contoh: melaksanakan
sembahyang, penyembahan kepada-Nya, tidak berbohong, tidak berjudi, dan
tidak mabuk-mabukan.

2) Norma hukum (laws)

Norma hukum adalah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga


tertentu misalnya pemerintahan atau negara. Contoh: wajib membayar pajak,
bagi pengendara motor/mobil wajib memiliki SIM, dll.

3) Norma kesopanan

Yaitu sekumpulan peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal yang


berkenaan dengan bagaimana seweorang harus bertingkah laku yang wajar
dalam kehidupan bermasyarakat. Pelanggaran terhadap norma ini akan
mendapatkan celaan, kritik, dll. Contoh: tidak membuang ludah sembarangan
dan selalu mengucapkan terima kasih jika diberi sesuatu.

i
4) Norma kesusilaan

Yaitu peraturan sosial yang berasal dari hati nurani. Norma ini menghasilkan
akhlak, sehingga seseorang dapat membedakan apa yang dianggap baik apa
yang dianggap jelek. Pelanggaran terhadap norma ini, berakibat sanksi
pengucilan secara fisik (diusir) ataupun batin (dijauhi). Contoh: berpegangan
tangan, berpelukan di tempat umum antara laki-laki dan perempuan.

5) Norma kelaziman

Yaitu tindakan manusia mengikuti kebiasaan yang umumnya dilakukan tanpa


harus pikir panjang karena kebiasaan itu dianggap baik, patut, sopan, dan
sesuai dengan tata krama. Contoh: cara berpakaian dan cara makan.

6) Norma mode (fashion)

Yaitu cara dan gaya dalam melakukan dan membuat sesuatu yang sifatnya
berubah-ubah serta diikuti banyak orang. Contoh: mode pakaian, mode
rambut, dll.

4. Fungsi norma sosial

1. Sebagai aturan atau pedoman tingkah laku dalam masyarakat

2. Sebagai alat untuk menertibkan dan menstabilkan kehidupan sosial

3. Sebagai sistem kontrol sosial dalam masyarakat

C. Penyimpangan Prilaku Sosial

1. Pengertian Penyimpangan Sosial

Penyimpangan adalah tindakan atau prilaku yang tidak sesuai dengan norma dan
nilai yang di anut dalam lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun
masyarakat. Penyimpangan terhadap nilai dan norma dalam masyarakat disebut
dengan deviasi (devation), sedangkan pelaku atau individu yang melakukan
penyimpangan disebut divian (deviant).

i
Berikut ini pengertian penyimpangan sosial yang di kemukakan oleh beberapa
tokoh.
1. James W van de Zanden, penyimpangan sosial sebagai perilaku yang oleh

sejumlah besar orang di anggap tercela dan di luar batas toleransi.


2. Bruce J. Cohen, penyimpangan sosial sebagai perbuatan yang mengabaikan

norma dan terjadi jika seseorang atau kelompok tidak mematuhi patokan
baku

dalam masyarakat (dalam buku Sosioloigi ; Suatu Pengantar, Terjemahan).

Teori Penyimpangan sosial

1. Teori Anatomi, Adalah kosekuensi dari perkembangan norma masyarakat


yang makin lama makin kompleks sehingga tidak tidak ada pedoman jelas
yang dapat di pelajari dan di patuhi warga masyarakat sebagai dasar dalam
memilih dan bertindak yg benar.

2. Teori Pengendalian, Pengendalian dari dalam yang berupa norma-norma yang


di hadapi dan Pengendalian yang bersal dari luar,yaitu imbalan sosial terhadap
konformitas dan sanksi atau hukuman bagi masyarakat yang melanggar norma
tersebut.

3. Teori Raekasi Sosial, Teori ini umumnya pemberian cap atau stigma
mengubah perilaku masyarakat terhadap seseorang yang menyimpang, apabila
seseorang melakukan penyimpangan maka lambat laun akan melakukan
penyimpangan sekunder.

4. Teori Sosialisasi, Menurut para ahli sosiologi, munculnya perilaku


menyimpang di dasarkan dengan adanya ketidakpatuhan masyarkat untuk
menghayati norma dan nilai yang dominan.

2. Penyebab Perilaku Menyimpang

Terjadinya perilaku penyimpangan dapat dipengaruhi oleh hal-hal berikut ini:

a. Tidak mempunyai seseorang sebagai panutan dalam memahami dan meresapi


tata nilai atau norma-norma yang berlaku di masyarakat. Kondisi semacam ini
lazim disebut sebagai hasil proses sosialisasi yang tidak sempurna.

i
Akibatnya, ia tidak bisa membedakan hal-hal yang baik ataupun yang
buruk, benar atau salah, pantas atau tidak pantas, dan sebagainya.

b. Pengaruh lingkungan kehidupan sosial yang tidak baik, misalnya lingkungan

yang seringterjadi tindak penyimpangan, seperti prostitusi, perjudian, mabuk-


mabukan, dan sebagainya.

c. Proses bersosialisasi yang negatif, karena bergaul dengan para pelaku


penyimpangan sosial,seperti kelompok preman, pemabuk, penjudi, dan
sebagainya.

d. Ketidakadilan, sehingga pihak-pihak yang dirugikan melakukan protes, unjuk


rasa, bahkan bisa menjurus ke tindakan anarkis

Pada lingkungan komunitas yang rawan dan kondusif bagi tumbuhnya


perilaku menyimpang adalah sebagi berikut.
1. Jumlah penduduk yang berdesak desakan dan padat.
2. Penghuni berstatus ekonomi rendah.
3. Kondisi perkampungan yang sangat buruk.
4. Banyak terjadi disorganisasi familiar dan sosial yang bertingkat tinggi.

3. Bentuk Penyimpangan Sosial

a. Berdasarkan sifat

1. Penyimpangan bersifat positif

Penyimpangan bersifat positif adalah penyimpangan yang mempunyai


dampak positif ter-hadap sistem sosial karena mengandung unsur-
unsur inovatif, kreatif, dan memperkaya wawasan seseorang.
Penyimpangan seperti ini biasanya diterima masyarakat karena sesuai
perkembangan zaman. Misalnya emansipasi wanita dalam kehidupan
masyarakat yang memunculkan wanita karier.

i
2. Penyimpangan bersifat negatif

Penyimpangan bersifat negatif adalah penyimpangan yang bertindak ke


arah nilai-nilai sosial yang dianggap rendah dan selalu mengakibatkan hal
yang buruk seperti pencurian, perampokan, pelacuran, dan pemerkosaan.

b. Berdasarkan kadar penyimpangannya


1. Penyimpangan primer (primary deviation)
Penyimpangan primer adalah penyimpangan yang dilakukan seseorang
yang hanya bersifat temporer dan tidak berulang-ulang. Misalnya seorang
siswa yang terlambat masuk sekolah karena ban sepeda motornya bocor,
seseorang yang menunda pembayaran pajak karena alasan keuangan yang
tidak mencukupi, atau pengemudi kendaraan bermotor yang sesekali
melanggar rambu-rambu lalu lintas.
2. Penyimpangan sekunder (secondary deviation)
Penyimpangan sekunder adalah perilaku menyimpang yang nyata dan
seringkali terjadi, sehingga berakibat cukup parah serta menganggu orang
lain. Misalnya orang yang terbiasa minum-minuman keras dan selalu
pulang dalam keadaan mabuk.

c. Berdasarkan pelakunya
1. Penyimpangan individual (individual deviation)
Penyimpangan individual adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang
yang menyimpang dari norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan.
Misalnya, seseorang bertindak sendiri tanpa rencana melaksanakan suatu
kejahatan. Macam-macam penyimpangan individu:
a. Pembandel, yaitu penyimpangan karena tidak patuh pada nasihat orang
tua agar mengubah pendiriannya yang kurang baik.
b. Pembangkang, yaitu penyimpangan karena tidak taat pada peringatan
orang-orang.
c. Pelanggar, yaitu penyimpangan karena melanggar norma-norma umum
yang berlaku. Misalnya orang yang melanggar rambu-rambu lalu lintas
pada saat di jalan raya.

i
d. Perusuh atau penjahat, yaitu penyimpangan karena mengabaikan
norma-norma umum sehingga menimbulkan kerugian harta benda atau
jiwa di lingkungannya. Misalnya pencuri, penjambret, penodong, dan
lain-lain.
e. Munafik, yaitu penyimpangan karena tidak menepati janji, berkata
bohong, berkhianat, dan berlagak membela.
2. Penyimpangan kelompok (group deviation)
Penyimpangan kelompok adalah tindakan yang dilakukan oleh
sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompok yang bertentangan
dengan norma masyarakat yang berlaku. Misalnya, sekelompok orang
menyelundupkan narkotika atau obat-obatan terlarang lainnya.
3. Penyimpangan campuran (combined deviation)
Penyimpangan seperti itu dilakukan oleh suatu golongan sosial yang
memiliki organisasi yang rapi, sehingga individu ataupun kelompok
didalamnya taat dan tunduk kepada norma golongan dan mengabaikan
norma masyarakat yang berlaku. Misalnya, remaja yang putus sekolah dan
pengangguran yang frustasi dari kehidupan masyarakat, dengan di bawah
pimpinan seorang tokoh mereka mengelompok ke dalam organisasi rahasia
yang menyimpang dari norma umum (geng).

4. Penggolongan Perilaku Menyimpang


a. Tindakan non-conform,
yaitu tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai atau norma-norma yang
berlaku. Contohnya: mengenakan sandal jepit ke sekolah, meninggalkan jam-
jam pelajaran, merokok di area larangan merokok, membuang sampah bukan
pada tempatnya dan sebagainya.
b. Tindakan antisosial
yaitu tindakan yang melawan kebiasaan masyarakat atau kepentingan umum.
Bentuk tindakan itu antara lain: menarik diri dari pergaulan, tidak mau
berteman, keinginan untuk bunuh diri, minum-minumman keras,
menggunakan narkotika, dan lain-lain.
c. Tindakan kriminal

i
yaitu tindakan yang nyata-nyata telah melanggar hukum tertulis dan
mengancam jiwa atau keselamatan orang lain. Misalnya: pencurian,
perampokan, perkosaan, pembunuhan, korupsi dan lain-lain.

5. Contoh Penyimpangan Sosial


a. Penyalahgunaan narkotika
Penyalahgunaan narkotika dengan dosis teratur dapat bermanfaat untuk
keperluan kesehatan, yaitu suntikan dalam peruses pembedahan. Penggunaan
dengan dosis melampaui dapat menimbulkan efek negative, yakni overdoasis.
b. Perilaku seksual di luar nikah
Adnya gambar – gambar porno bai itu di media cetak dan di media elektronik.
Akibat penyimpangan seksual yang paling mengerikan saat ini adalah.
Penyakit AIDS.
c. Perilaku krimainal lainnya
Antara lain seperti pencurian, perampokan, dan pembunuhan juga termasuk
dalam perilaku menyimpang yang sering di lakukan oleh orang – orang yang
tidak mempunyai tanggung jawab.
d. Homoseksualitas
Homoseksualitas adalah kecenderungan seseorang untuk tertarik kepada
sesame jenis kelamin sebagai mitra seksual nya.
e. Kenakalan remaja
Kenakalan ramaja sering menimbulkan kecemasan sosial karena remaja
sebagai generasi penerus terperosok kearah perilaku negative.
f. Perkelahian pelajar
Perkelahian pelajar sebenarnya termasuk dalam kenakalan remaja karena
merupakan bentuk perilaku menyimpang.

6. Dampak Perilaku Penyimpangan Sosial


Berbagai bentuk perilaku menyimpang yang ada di masyarakat akan membawa
dampak bagi pelaku maupun bagi kehidupan masyarakat pada umumnya.
1. Dampak Bagi Pelaku
Berbagai bentuk perilaku menyimpang yang dilakukan oleh seorang individu
akan memberikan dampak bagi si pelaku. Berikut ini beberapa dampak
tersebut.

i
a. Memberikan pengaruh psikologis atau penderitaan kejiwaan serta tekanan
Mentalterhadap pelaku karena akan dikucilkan dari kehidupan
masyarakat atau dijauhi dari pergaulan.
b. Dapat menghancurkan masa depan pelaku penyimpangan.
c. Dapat menjauhkan pelaku dari Tuhan dan dekat dengan perbuatan dosa.
d. Perbuatan yang dilakukan dapat mencelakakan dirinya sendiri.

2. Dampak Bagi Orang Lain/Kehidupan Masyarakat


Perilaku penyimpangan juga membawa dampak bagi orang lain atau
kehidupan masyarakat pada umumnya. Beberapa di antaranya adalah meliputi
hal-hal berikut ini.
3. Dapat mengganggu keamanan, ketertiban dan ketidakharmonisan dalam
masyarakat.
4. Merusak tatanan nilai, norma, dan berbagai pranata sosial yang berlaku di mas
yarakat.
5. Menimbulkan beban sosial, psikologis, dan ekonomi bagi keluarga pelaku.
6. Merusak unsur-unsur budaya dan unsur-unsur lain yang mengatur perilaku
individu dalam kehidupan masyarakat

7. Pencegahan Penyimpangan Sosial

1. Keluarga
Upaya pencegahan perilaku penyimpangan sosial di rumah memerlukan
dukungan dari semua anggota keluarga, baik keluarga inti maupun
keluarga luas. Di dalam hal ini, masing-masing anggota keluarga harus
mampu mengembangkan sikap kepedulian, kompak, serta saling
memahami peran dan kedudukannya masing-masing di keluarga.
Meskipun keterlibatan seluruh anggota keluarga sangat dibutuhkan,
namun orang tua memegang peran utama dalam membentuk perwatakan
dan membina sikap anak-anaknya.

i
Hal ini dikarenakan orang tua merupakan figur utama anak yang dijadikan
panutan dan tuntunan, sehingga sudah sepantasnya jika orang tua harus mampu
memberi teladan bagi anak-anaknya. Orang tua dapat melakukan beberapa hal,
seperti berikut ini.
a. Menciptakan suasana harmonis, perhatian, dan penuh rasa kekeluargaan.
b. Menanamkan nilai-nilai budi pekerti, kedisiplinan, dan ketaatan beribadah.
c. Mengembangkan komunikasi dan hubungan yang akrab dengan anak.
d. Selalu meluangkan waktu untuk mendengar dan menghargai pendapat anak,
sekaligus mampumemberikan bimbingan atau solusi jika anak mendapat
kesulitan.
e. Memberikan punnish and reward, artinya bersedia memberikan teguran atau
bahkan hukuman jika anak bersalah dan bersedia memberikan pujian
atau bahkan hadiah jika anak berbuat baik atau memperoleh prestasi
f. Memberikan tanggung jawab kepada anak sesuai tingkat umur dan
pendidikannya.

2. Lingkungan Tempat Tinggal Dan Teman Sepermainan


Lingkungan tempat tinggal juga dapat mempengaruhi kepribadian
seseorang untuk melakukan penyimpangan sosial. Seseorang yang tinggal
dalam lingkungan tempat tinggal yang baik, warganya taat dalam
melakukan ibadah agama dan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik
maka keadaan ini akan memengaruhi kepribadian seseorang menjadi baik
sehingga terhindar dari penyimpangan sosial dan begitu juga sebaliknya.
3. Media massa
Media massa baik cetak maupun elektronik merupakan suatu wadah
sosialisasi yang dapat mempengaruhi seseorang dalam kehidupan sehari-
hari. Langkah pencegahan agar tidak terpengaruh akibat media massa
adalah apbila kamu ingin menonton acara di televisi dengan memilih
acara yang bernilai positif dan menghindari tayangan yang dapat
membawa pengaruh tidak baik.

i
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Nilai budaya adalah seperangkat nilai-nilai yang disepakati dan tertanam
dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, atau lingkungan masyarakat, yang
telah mengakar pada kebiasaan, kepercayaan (believe), dan simbol-simbol, dengan
karakteristik tertentu yang bisa dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku
dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.
Norma adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu.
norma disebut pula peraturan sosial menyangkut perilaku-perilaku yang pantas
dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya.
Penyimpangan adalah tindakan atau prilaku yang tidak sesuai dengan norma
dan nilai yang di anut dalam lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun
masyarakat.

i
DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, wahid iqbal.2009.Sosiologi Untuk Keperawatan.Jakarta:salemba medika

https://www.ilmudasar.com/2018/02/Budaya-dan-Kebudayaan-adalah.html

http://dosensosiologi.com/nilai-budaya/

https://id.wikipedia.org/wiki/Norma_sosial

https://www.academia.edu/37810958/MAKALAH_TENTANG_PERILAKU_MENYIMPANG

Anda mungkin juga menyukai