Disusun Oleh :
SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
2020
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat-Nya kepada kami
sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah “NILAI NILAI BUDAYA (pandangan hidup, cinta
kasih, penderitaan, keadilan, tangggung jawab, harapan )” ini dengan baik dan tepat waktu
sesuai ketentuan.
Shalawat dan salam kami haturkan kepada junjungan kita Baginda Agung Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarga dan sahabatnya yang setia mengorbankan jiwa, raga dan lainnya
untuk tegaknya syi’ar Islam, yang pengaruh dan manfaatnya hingga kini masih terasa.
Meskipun demikian kami mengakui bahwa apa yang kami sajikan kedalam makalah ini
masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, Kritik dan
Saran dari pembaca yang budiman sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah
selanjutnya. Jikalau dalam makalah ini terdapat kebenaran dan kegunaan, semua itu berasal
dari Allah SWT dan sebaliknya jikalau didalamnya terdapat kekurangan dan ketidak
sempurnaan semuanya itu karena kekurangan dan keterbatasan kami sendiri.
Akhir kata, terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak-pihak yang telah membantu
suksesnya tugas ini. Semoga dalam penyusunan selanjutnya bisa jauh lebih baik dari ini.
Aamiin
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar belakang
B.Rumusan Masalah
4
BAB 2
PEMBAHASAN
Budaya sendiri adalah hal yang tidak dapat dipisahkan. Untuk memahami maknanya,
dapat dijelaskan secara etimologis dan terminologis. Secara etimologis, budaya berasal dari
bahasa Sanskerta. Budaya berasal dari bahasa Sanskerta dari kata “buddhayah”. Buddhayah
adalah semua yang berhubungan dengan akal dan pikiran manusia. Sedangkan secara
Terminologi beberapa ahli berpendapat bahwa budaya adalah segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan ide dan selera, dalam bentuk tindakan dan karya yang telah dihasilkan
manusia dalam perilaku kehidupan bermasyarakat.dan ada pula yang berpendapat bahwa
budaya merupakan suatu sistem dalam masyarakat dalam bentuk pola-pola terpadu yang
mengatur perilaku manusia.
Nilai-nilai budaya dan budaya adalah nilai-nilai yang telah berlaku di masyarakat,
baik di dalam organisasi maupun di lingkungan masyarakat, disepakati dengan kesepakatan
bersama. Nilai-nilai budaya dalam masyarakat dapat dicirikan dengan adanya objek yang
menjadi kebiasaan, kepercayaan masyarakat, simbol, dan properti yang berbeda satu sama
lain.
Segala sesuatu yang dianggap sebagai nilai budaya akan digunakan sebagai referensi
untuk ide-ide pemikiran masyarakat yang akan membentuk perilaku masyarakat. Nilai-nilai
yang ada harus berfungsi untuk memungkinkan masyarakat menanggapi peristiwa dan
perkembangan dalam kehidupan mereka.
Nilai-nilai budaya dan budaya tidak dapat dipisahkan dari beberapa hal penting
dalam bentuk simbol-simbol dalam masyarakat, seperti slogan yang biasa digunakan oleh
masyarakat, sikap atau perilaku yang tumbuh dalam masyarakat karena adanya simbol dan
keyakinan masyarakat .
5
B. Konsep Nilai Budaya
Penerapan dalam berbagai lini kehidupan tentang nilai budaya akan menjadikan
konsep dari serangkaian unsur penanaman dalam kebiasaan masyarakat. Untuk itulah
beberapa konsepsi inilah pembentuk nilai budaya.
1.Simbol-simbol
Pembentukan dalam proses nilai budaya akan senantiasa memerlukan simbul yang
dapat dijadikan sebagai slogan secara jelas. Hal ini penting dilakukan selain sebagai
karakteristik juga akan menimbulkan dorongan setiap kelompok atau organisasi untuk
mencintai budayanya.
2. Sikap
Nilai budaya selalu tidak terlepaskan dari kebudayaan tentang sikap yang erat
kaitannya dengan tindak laku manusai dalam menimbulkan gerak gerik yang dapat
mendorong atau menghambat tujuan suatu masyarakat.
3. Kepercayaan
Konsep dalam nilai budaya akan senantiasa tertanam (believe system) pada setiap
diri manusia, lantaran menjadi kerangka acuan dalam bertindak dan berperilaku. Kondisi
tersebut kemudian diperkuat kembali bahwa setiap agama akan memiliki nilai budaya yang
tidak terpisahkan dari masa lalu.
1. Pandangan Hidup
Pandangan hidup cendrung diikat oleh nilai-nilai sehingga berfungsi sebagai pelengkap
dalam pembuatan, pembenaran atau rasionalisasi nilai-nilai. Pandangan hidup memberi
pandangan pada nilai-nilai yang dimilikinya sendiri baik Bangsa, Negara maupun manusia
yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekat untuk mewujudkannya.
6
Pandangan hidup bermacam-macam sumbernya, namun dapat diklasifikasikan menjadi tiga
kelompok, yaitu:
1. Pandangan hidup yang bersumber dari agama yaitu pandangan hidup yang mempunyai
kebenaran mutlak.
2. Pandangan hidup yang bersumber dari ideologi merupakan abstraksi dari nilai-nilai
budaya suatu Negara tau bangsa. Misalnya, ideologi pancasila dapat menjadi sumber
pandangan hidup.
2. CINTA KASIH
Cinta dan Kasih adalah sesuatu yang sangat berkesan bagi semua manusia Makna cinta
dan kasih yaitu sama semua menghasilkan makna yang tiada batas.tiap orang juga pasti
juga pendapatnya berbeda-beda. Cinta adalah kekuatan manusia yang paling tinggi oleh
karena itu semua orang memiliki cinta. Selain itu Cinta juga sumber kekuatan dari
segalanya, kita tidak akan dapat mewujudkan setiap impian kita tanpa cinta karena cinta
dapat memberikan dorongan dan motivasi terhadap diri seseorang.untuk menghasilkan
sesuatu yang dinginnkan dapat tercapai dengan indah. Sedangkan kasih adalah perasaan
sayang kepada orang yang manaruh hatinya kepada seseorang. sehingga kata kasih
memperkuat rasa cinta, Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka
(sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh hatinya. Banyak orang
memaknakan arti cinta itu kepada pasangannya dan sedangkan kasih itu diberikan kepada
ibu,ayah, adik,kakak, nenek,kakek,teman,sahabat,saudara lainya bahkan kita bisa
memberikan kasih kepada orang lain yang belum kita kenal sebelumnya. sejauh ini terlihat
berbeda antara cinta dan kasih,
3. PENDERITAAN
Penderitaan adalah bahasa yang sering kita dengar. Penderitaan berasal dari
kata derita.Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. penderitaan bisa bersifat lahir dan bersifat batin. Setiap manusia memiliki
penderitaan yang berbeda –beda. Manusia dikatakan menderita apa bila dia memiliki
masalah, depresi karena tekanan hidup, dan lain lain.
7
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia
bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Akibat penderitaan yang
bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula
yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu
tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain,
apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.
Menurut agama penderitaan itu adalah teguran dari tuhan. Penderitaan ada yang
ringan dan berat contoh penderitaan yang ringan adalah ketika seseorang mengalami
kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan contoh dari penderitaan berat
adalah ketika seorang manusia mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia
merasa tertekan jiwanya sampai terkadang Ingin mengakhiri hidupnya.
Penderitaan adalah termasuk realitas manusia di dunia. Namun peranan individu juga
menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.Suatu pristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Penderitaan adalah bagian dari kehidupan.
4. KEADILAN
Keaadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil
adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates
memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta
bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya
8
dengan baik. sebuah negara ideal akan bersandar pada empat sifat baik: kebijakan,
keberanian, pantangan (atau keprihatinan), dan keadilan.
Jadi Keadilan adalah yang dimana pada kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang yang ditempatkan sesuai
tempatnya.
• Keadilan legal atau keadilan moral Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum
merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi
kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan
menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat
Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal
• Keadilan distributive Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana
bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama
diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).
• Keadilan komutatif Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat
dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas
pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung
ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan
pertalian dalam masyarakat
5. Tanggung Jawab
9
(5) Keadilan Perbaikan
Harapan tentang tentang Nilai budaya kita memang sudah mulai menghilang
seiringnya waktu, banyak budaya maupun nilai budaya yang telah ditinggalkan dan manusia
sekarang mementingkan suatu urusan individu/kelompok tanpa melihat bahwa banyak
orang yang memerlukan suatu nilai budaya yang telah kita miliki sejak lama, adapun
harapan yang kita butuhkan untuk bisa membangkitkan nilai-nilai budaya bangsa seperti,
Pandangan hidup yang sudah tidak selaras lagi dan tidak selaras lagi dengan nilai-nilai
rasional terhadap bangsa,
tidak adanya sifat peduli pun merupakan salah satu penyebab nilai-nila budaya
menghilang kenapa? Karena Cinta dan Kasih adalah sesuatu yang sangat berkesan bagi
semua manusia Makna cinta dan kasih yaitu sama semua menghasilkan makna yang tiada
batas.tiap orang juga pasti juga pendapatnya berbeda-beda. Cinta dan Kasih adalah sesuatu
yang sangat berkesan bagi semua manusia Makna cinta dan kasih yaitu sama semua
menghasilkan makna yang tiada batas.tiap orang juga pasti juga pendapatnya berbeda-
beda.
Sehingga tidak ada penderitaan manusia maupun ringan, sedang maupun berat,
karena menurut agama penderitaan itu adalah teguran dari tuhan, oleh karena itu Segala
tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan
sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman,
pemaksaaninformasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan
politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Jika semua itu terlaksana maka nilai-budaya kita
akan selalu tercermin terhadap siapa saja dan aka n menjadi pedoman bagi rakyat.
10
BAB 3
PENUTUP
A .KESIMPULAN
1. Nilai budaya adalah suatu bentuk konsepsi umum yang dijadikan pedoman dan petunjuk
didalam bertingkah laku baik secara individual, kelompok atau masyarakat secara
keseluruhantentang baik buruk, benar salah, patut atau tidak patut.
2. Sistem nilai budaya ini merupakan rangkaian dari konsep-konsep abstrak yang hidup
dalammasyarakat, mengenai apa yang dianggap penting dan berharga, tetapi juga menjadi
pedomandan pendorong perilaku manusia dalam hidup yang memanifestasi kongkritnya
terlihat dalamtata kelakuan. Dari sistem nilai budaya termasuk norma dan sikap yang dalam
bentuk abstraktercermin dalam cara berfikir dan dalam bentuk konkrit terlihat dalam
bentuk pola perilakuanggota-anggota suatu masyarakat.
3.Orientasi atau focus dari nilai budqaya adalah untuk membahas dan juga menyelesaikan 5
permasalahan dalam hidup yaitu
(5) hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.Tindakan nilai merupakan
hal asasi yang terpenting untuk menentukan sesuatu baikatau buruk. Kalau hal ini sudah
jelas maka kita akan bisa berkata perbuatan saya salah atau perbuatan saya baik, maka
berdosalah saya jika demikian dan berpahalalah tindakan saya jikademikian. Islam
menekankan setiap tindak
an harus dilandasi niat lillahita’ala (karena Allahta’ala) untuk membedakan tindakan etis
selain Allah, sehingga jika tidak dilandasi niat karena
11
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, semoga kalian dapat memahami dan mengerti
tentang Perkembangan Nilai Budaya .selain dari itu saya juga mengharapkan kritikan
dari kalian
12
DAFTAR PUSTAKA
http://indrie-swetie.blogspot.com/2011/03/nilai-nilai-ilmu-budaya-dasar-dan.html
https://rumusbilangan.com/pengertian-nilai-budaya/
https://dosensosiologi.com/nilai-budaya/
https://bintangprassetyo.blogspot.com/2012/03/hubungan-cinta-kasih-dengan-ilmu-budaya.html
syifamss.wordpress.com/2016/05/22/manusia-dan-keadilan-manusia-dan-penderitaan-manusia-
dan-pandangan-hidup/
https://asrikoe.wordpress.com/2011/12/22/nilai-dan-norma-dalam-kehidupan-masyarakat/
www.google.com/ 20 feb 2018 23:18
https://miswarymyusuf.blogspot.co.id/2015/07/makalah-perkembangan-nilai-budaya.html
Bennet., dkk. (1998). Pendidikan yang Patut dan Menyenangkan: Penerapan Teori
Developmentally Appropriate Practices (DAP). Jakarta: Indonesia Heritage Foundation
Hurlock, E. B. (1991). Perkembangan Anak Jilid 1 (Alih Bahasa: Meitasari Tjandrasa dan
Muslichach Zarkasih). Jakarta : Erlangga
http://longsani.blogspot.com/2014/07/makalah-permainan-tradisional.html
http://abdulkudus.staff.unisba.ac.id/files/2012/01/PKM-GT-2011-IPB-Irma-Inovasi-Media-
Pembelajaran.pdf
http://www.academia.edu/6245754/PERMAINAN_TRADISIONAL_SEBAGAI_WAHANA_
PENDIDIKAN_KARAKTER_YANG_MENYENANGKAN
13