Anda di halaman 1dari 1

Malang, 22 Februari 2020

Nama : Mahesya Surya S. R


Off / NIM : Bioteknologi – G / 190343672004
MatKul : Struktur Hewan dan Tumbuhan

Analisis Jurnal Struktur Hewan


STUDI HISTOLOGIS USUS BESAR SAPI ACEH

A. Abstraksi
Sapi aceh merupakan rumpun sapi asli Indonesia yang mempunyai keseragaman bentuk, fisik, dan komposisi
genetik serta kemampuan adaptasi dengan baik pada keterbatasan lingkungan, sehingga perlu dilindungi,
dilestarikan, dan dikembangkan keunggulannya. Penelitian pada jurnal ini bertujuan untuk mengetahui struktur
histologis usus besar sapi aceh.

B. Isi Jurnal
Studi histologis usus besar sudah pernah dilaporkan diantaranya pada sapi bali (Suwiti et al., 2010), kambing
(Kadam et al., 2007), dan kerbau oleh (Singh et al., 2012). Namun studi histologis usus besar pada sapi aceh
belum pernah dilaporkan, oleh karena itu penelitian ini sangat perlu dilakukan untuk melengkapi informasi
tentang studi histologis usus besar sapi aceh.
Pada jurnal ini difokuskan pada bagaimana struktur histologis usus besar (sekum, kolon, dan rectum) pada
sapi aceh. Dijelaskan tentang definisi sapi aceh, keunggulan sapi aceh, dan histologis tentang usus besar sapi
aceh. Dijelaskan bahwa hewan sapi adalah termasuk dalam golongan hewan ruminansia (: pemamah biak, hewan
dengan ruang perut yg banyak) yang memiliki keistimewaan pada alat pencernaannya. Fungsi dari sistem
pencernaan adalah menghidrolisis komponen-komponen yang terdapat pada makanan untuk diubah menjadi
produk daging, mengabsorbsi zat-zat nutrisi, dan mengekresikan yang tidak diabsorbsi sebagai residu melalui
anus. Usus merupakan suatu bagian yang berfungsi dalam penyerapan nutrisi pada proses pencernaan Salah satu
bagian dari usus yang berfungsi menyerap air, fermentasi sisa ingesta, serta pembentukan feses adalah usus besar.
Secara anatomi usus besar terbagi pada tiga bagian yaitu sekum, kolon, dan rektum. Usus besar terletak diantara
anus dan ujung akhir ileum, bagian ini lebih pendek dan kurang berkelok kelok dibandingkan usus halus. Secara
umum struktur histologis usus besar tersusun atas tunika mukosa, submukosa, muskularis, dan serosa. Tunika
mukosa terdiri dari lamina epitelia, lamina propria, dan lamina muskularis mukosa. Tunika submukosa terdiri atas
jaringan ikat padat tidak beraturan, pembuluh darah, limfe, saraf, dan ditandai dengan adanya kelenjar. Tunika
muskularis terdiri atas lapisan otot polos yang tersusun memanjang (longitudinal) dan melingkar (transversal),
sedangkan tunika serosa terdiri dari jaringan ikat longgar, pembuluh darah, dan sel adipose. Metode penelitian
yang digunakan adalah penelitian dalam bentuk eksploratif. Sampel berasal dari tiga ekor sapi aceh jantan
dewasa yang dipotong di rumah potong hewan Lambaro, Aceh Besar. Sampel kemudian dibuat menjadi
preparat histologis dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE) dan dilakukan pengukuran ketebalan
masing-masing lapisannya dengan menggunakan mikroskop Olympus CX31 yang dipadukan dengan
software toupview. Pembuatan preparat histologis usus besar mengacu pada metode Kiernan (1990). Proses
tersebut dimulai dengan dehidrasi jaringan menggunakan alkohol dengan konsentrasi bertingkat (80%, 90%,
95%, absolut I, dan absolut II), penjernihan dengan larutan silol, infiltrasi jaringan dalam parafin cair, dan
dilanjutkan dengan embedding menggunakan parafin cair hingga menjadi blok parafin (blocking). Tahap
selanjutnya dilakukan sectioning menggunakan mikrotom dengan ketebalan 5 μm, kemudian irisan
diletakkan pada tissue bath, lalu diambil dengan object glass untuk selanjutnya diinkubasikan ke dalam slide
warmer. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah struktur histologis usus besar yaitu tunika
mukosa, submukosa, muskularis, dan serosa, serta ketebalan dari setiap lapisannya. Data yang diperoleh
dianalisis secara kuantitatif yang disajikan dalam bentuk gambaran histologis dan ditabulasikan dalam
bentuk rataan±simpangan baku. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan hasil, struktur histologis sekum,
kolon, dan rektum sapi aceh memiliki lapisan yang sama, namun memiliki ketebalan yang berbeda pada tiap
lapisan. Ketebalan lapisan berhubungan dengan fungsi dan letak dari usus besar, dimana rektum memiliki
ketebalan lapisan yang lebih tebal dibandingkan sekum, dan kolon.

Anda mungkin juga menyukai