DISUSUN OLEH:
BAB II
PEMBAHASAN
A. Audit Value for Money
Audit sektor publik harus melaporkan fraud dan korupsi yang ada, serta
mencegah hal tersebut terjadi. Istilah lain untuk performance audit tersebut adalah
audit kinerja atau Value for Money Audit atau disingkat 3E’s audit (economy,
efficiency, and effectiveness audit). Pengertian audit kinerja menurut Bastian
(2007:47) adalah pemeriksaan secara objektif dan sistematik terhadap berbagai
macam bukti untuk dapat melakukan penilaian secara independen atas kinerja entitas
atau program atau kegiatan pemerintah yang diaudit. Dalam Pasal 4 ayat (3) UU No.
15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara, pengertian audit kinerja adalah audit atas pengelolaan keuangan negara yang
terdiri atas audit aspek ekonomi dan efisiensi serta audit aspek efektivitas. Sedangkan,
Value for money menurut Mardiasmo (2009:4) merupakan konsep pengelolaan
organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu ekonomis,
efisiensi, dan efektivitas.
Menurut Mahmudi (2007) dalam Ardila (2015) Value for Money juga
mengandung arti sebagai penghargaan terhadap nilai uang, dimana setiap rupiah harus
dihargai secara layak dan digunakan sebagaimana mestinya. Dalam kaitan dengan
penganggaran prinsip ini digunakan untuk belanja yang dilakukan serta pemanfaatan
sumber daya yang dimiliki. Sehingga, Pemerintah Daerah di tuntut semaksimal
mungkin dalam membelanjakan anggaran sehingga tidak terjadi defisit anggaran yang
ditetapkan, serta mendahulukan kegiatan prioritas dan mengacu pada peraturan yang
berlaku agar tercapainya ekonomis, efisien dan efektifitas.
Menurut Matthew dan Patrick (2013) inti dari konsep Value for Money dalam
organisasi sektor publik adalah prinsip bahwa dana publik harus digunakan sebaik
mungkin dan bahwa mereka yang menjalankan bisnis publik harus bertanggung
jawab atas pengelolaan sumber daya yang dipercayakan secara ekonomis, efisien dan
efektif dari sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Manajer sektor publik
memiliki kewajiban untuk menunjukkan bahwa sumber daya seperti orang, barang
dan uang, digunakan seproduktif mungkin, yaitu dengan memperhatikan Value for
Money, dalam mencapai hasil yang diinginkan. Kerangka pengukuran kinerja Value
for Money dibangun atas tiga komponen utama:
a. Komponen visi, misi, tujuan, sasaran dan target
b. Komponen input, proses, output dan outcome
c. Komponen pengukuran ekonomi, efisiensi dan efektifitas
Implementasi konsep value for money pada organisasi sektor publik perlu
gencar dilakukan seiring dengan menigkatkannya tuntutan akuntabilitas publik dan
pelaksanaan good governance. Implementasi konsep tersebut diyakini dapat
memperbaiki akuntabilitas konsep tersebut diyakini dapat memperbaiki kinerja sektor
publik dengan meningkatkan efektivitas layanan publik, meningkatkan mutu layanan
publik, menurunkan biaya layanan publik karena hilangnya inefisiensi dan
meningkatkan kesadaran akan penggunaan uang publik (public cots awareness).
Adapun Prasyarat-prasyarat yang harus dipenuhi dalam audit Value for Money yaitu:
1. Auditor (orang atau lembaga yang melakukan audit), auditee (pihak yang
diaudit), recipient (pihak yang menerima hasil audit).
2. Hubungan akuntabilitas antara auditee (subordinate) dan recipient (otoritas yang
lebih tinggi).
3. Independensi antara auditor dan auditee.
4. Pengujian dan evaluasi tertentu atas aktivitas yang menjadi
tanggungjawab auditee oleh auditor untuk audit recipient.
B. Tujuan Value for Money
Menurut (Halim 2002: 14) dalam Khalikussabir (2017) tujuan terkait
pelaksanaan value for money adalah:
1. Meningkatan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang diberikan
tepat sasaran.
2. Meningkatkan mutu pelayanan publik.
3. Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan terjadinya
penghematan dalam penggunan input.
4. Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik.
5. Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public costs awareness) sebagai akar
pelaksanaan akuntanbilitas publik.
C. Karakteristik Value for Money
Karakteristik Value for Money adalah sesuatu yang hanya dimiliki oleh audit
kinerja, yang membedakan audit kinerja dengan jenis audit lainnya. Menurut Profesor
Soemardjo Tjitrosidojo (1980) dalam Agung Rai (2008:45) terdapat beberapa
karakteristik dari audit Value for Money, adalah sebagai berikut:
1. Pemeriksa haruslah wajar (fair), objektif, dan realistis selain itu berfikir secara
dinamis, konstruktif, dan kreatif. Pemeriksa pun harus dapat bertindak secara
diplomatis.
2. Pemeriksa (atau setidaknya tim pemeriksa secara kolektif) harus mempunyai
pengetahuan keterampilan dari berbagai macam bidang, seperti ekonomi, hukum,
moneter, statistik, komputer, keinsinyuran, dan sebagainya.
3. Agar pemeriksaan dapat berhasil dengan baik, pemeriksa harus dapat berpikir
dengan menggunakan sudut pandang pejabat pimpinan organisasi yang
diperiksanya selain itu pemeriksa harus benar-benar mengetahui persoalan yang
dihadapinya, ia harus dapat mengantisipasi masalah serta cara penyelesaiannya,
dan memberikan gambaran tentang perbaikan-perbaikan yang dapat diterapkan
dalam organisasi yang diperiksanya.
4. Pemeriksaan operasional harus dapat berfungsi sebagai suatu “early warning
system” (sistem peringatan dini) agar pimpinan secara tepat pada waktunya,
setidak-tidaknya belum terlambat dapat mengadakan tindakan-tindakan korektif
yang mengarah pada perbaikan organisasinya.
Salah satu hal yang membedakan Value for Money audit dengan audit
konfensional adalah dalam hal laporan audit. Dalam audit yang konvensional, hasil
audit adalah berupa pendapat (opini) auditor secara independent dan obyektif tentang
kewajaran laporan keuangan sesuai dengan kriteria standar yang telah di tetapkan ,
tanpa pemberian recomendasi perbaikan. Sedangkan dalam Value for Money audit
tidak sekedar menyampaikan kesimpulan berdasarkan tahap audit yang telah
dilaksanakan. Karakteristik Value for Money audit dapat digambarkan dalam bagan
berikut:
Ekonomi Audit
Manajemen
3E Efisiensi Audit
Kinerja/Value
Audit For Money
Efektivitas Program
Agung Rai, I Gusti. 2008. Audit Kinerja pada Sektor Publik. Jakarta: Grafindo.
Ardila, Isna. 2015. Analisis Kinerja Keuangan dengan Pendekatan Value for Money pada
Pengadilan Negeri Tebing Tinggi. Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis, Vol. 15, No.
1.
Alwardat, Yousef Ali, et.al. 2014. Value for Money and Audit Practice in The UK Public
Sector. International Journal of Auditing, ISSN: 1090-6738.
Bastian, Indra. 2007. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Jakarta. Salemba Empat.
Grönlund, A., Svärdsten, F. & Öhman, P. 2011. Value for Money and The Rule of Law:
The (new) performance audit in Sweden. International Journal of Public Sector
Management, Vol. 24, No. 2.
Khalikussabir. 2017. Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Value for Money (Studi
Kasus pada Dinas PU Pengairan, PU Binamarga dan PU Cipta Karya pada
Kabupaten Probolinggo). E-jurnal Riset Manajemen.
Keping, Yu. 2018. Governance and Good Governance: A New Framework for Politycal
Analysis. Springer Paper.
Matthew, Kalubanga and Kakwezi Patrick. 2013. Value for Money Auditing and Audit
Evidence from A Procurement Perspective- A Conceptual Paper. International
Journal of Advances in Management and Economics, ISSN: 2278-3369.
Sari, Eka Nurmala. 2015. Accounting Practices Effectiveness and Good Governance:
Mediating Effects of Accounting Information Quality in Municipal Office of
Medan City, Indonesia. Research Journal of Finance and Accounting, Vol. 6, No.
2, ISSN: 2222-1679.
Sari, Kusuma Dewi Arum dan Wahyu Agus Winarno. 2012. Implementasi E-Government
dalam Upaya Peningkatan Clean and Good Governance di Indonesia. JEAM,
Vol. XI No. 1 ISSN: 1412-5366.
Sofiamira, Noni Aisyah, dan Asandimitra, Nadia. 2017. Capital Expenditure, Leverage,
Good Corporate Governance, Corporate Social Responsibility: Pengaruhnya
terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 20 No.2, ISSN:
1979-6471.
Sulistyanto, Andi, dkk. 2013. Analisis Pengukuran Kinerja dengan Pendekatan Value for
Money Sebagai Perwujudan Good Governance pada Dinas Kesehatan Kota
Madiun. Jurnal Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi, ISSN: 2337-9723.
Zeyn, Elvira. 2011. Pengaruh Penerapan Good Governance dan Standar Akuntansi
Pemerintahan terhadap Stabilitas Keuangan. Trikonomika, Vol. 10, No. 1 ISSN:
1411-514X