Reaksi Kondensasi
Reaksi Kondensasi
A. LATAR BELAKANG
Reaksi kondensasi senyawa karbonil banyak dilakukan karena merupakan salah satu jalan
pintas untuk menciptakan rantai karbon baru. Reaksi ini terjadi antara dua senyawa yang memiliki gugus
karbonil dengan bantuan basa. Seperti adisi nukleofilik pada gugus karbonil, salah satu senyawa
berperan sebagai nukleofilik oleh bantuan basa. Dalam percobaan kali ini, yang disintesis adalah
dibenzalaseton. Dibenzalaseton dapat dibuat melalui kondensasi aseton dengan benzaldehid dalam
suasana basa.
B. RUMUSAN MASALAH
Runusan masalah dalam makalah ini yaitu bagaimana menjelaskan dan memahami tentang
kondensasi benzoin.
C. TUJUAN
Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu untuk menjelaskan dan memahami tentang kondensasi
benzoin.
D. MANFAAT
Adapun manfaat dalam makalah ini yaitu dapat menjelaskan dan memahami tentang kondensasi
benzoin.
E.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Suatu reaksi kondensasi ialah reaksi dimana dua molekul atau lebih bergabung menjadi satu
molekul yang lebih besar dengan atau tanpa hilangnya suatu molekul kecil (seperti air). Kondensasi aldol
merupakan suatu reaksi adisi dimana tidak dilepaskannya suatu molekul kecil. Bila suatu aldehid diolah
dengan basa NaOH dalam air, ion enolat yang terjadi cepat bereaksi pada gugus karbonil dari molekul
aldehid yang lain. Hasilnya ialah adisi suatu molekul aldehid ke molekul aldehid yang lain (Fessenden
dan Fessenden, 1986).
Pada pembuatan senyawa dibenzalaseton, reagen yang dipakai ialah benzaldehid dan aseton
dalam suasana basa. Kondensasi senyawa karbonil yang terdiri dari dua reagen berbeda menghasilkan
kombinasi produk yang bermacam-macam, untuk itulah reagen yang dipakai perlu diperhatikan agar
produk yang tidak diinginkan dapat dihindari. Pada percobaan ini, penggunaan benzaldehid sangat tepat
untuk menghasilkan senyawa dibenzalaseton, karena benzaldehid tidak memiliki hidrogen alfa, sehingga
tidak memungkinkan pembentukannya menjadi ion enolat yang bertindak sebagai nukleofil, sedang
aseton bisa menjadi ion enolat karena adanya basa NaOH yang ditambahkan (http://chem-de-
fun.blogspot.com/2011/04/reaksi-kondensasi-senyawa-karbonil.html).
Kondensasi aldol sangatlah penting dalam sintesis organik karena menghasilkan ikatan karbon-
karbon dengan baik. Kondensasi aldol umumnya didiskusikan pada pelajaran kimia organik tingkat
universitas. Dalam bentuk yang biasa, ia melibatkan adisi nukleofilik sebuah enolat keton ke
sebuah aldehida, membentuk β-hidroksi keton, atau sebuah "aldol" (aldehida + alkohol), sebuah unit
struktural yang dijumpai pada molekul alami dan obat-obatan.
Na
ma kondensasi aldol juga umumnya digunakan untuk merujuk reaksi aldol itu sendiri yang dikatalisasi
oleh aldolase (terutama dalam biokimia). Namun reaksi aldol sebenarnya bukanlah sebuah reaksi
kondensasi karena ia tidak melibatkan pelepasan molekul yang kecil
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kondensasi_aldol).
Reaksi yang menghasilkan ikatan karbon-karbon baru merupakan sesuatu yang sangat
berguna bagi pakar kimia organik, biokimia dan ahli-ahli yang membutuhkan sintesis molekul kimia
organik yang besar dari molekul kimia yang kecil. Reaksi Grignard merupakan salah satu bentuk
penggunaan reaksi tersebut untuk menghasilkan kerangka karbon. Reaksi kondensasi adalah reaksi
dimana dua molekul senyawa organik tergabung, dengan atau tanpa mengeluarkan suatu senyawa
molekul (Petrucci, 1987).
Benzaldehida (C6H5CHO) adalah sebuah senyawa kimia yang terdiri dari cincin benzena dengan
sebuah substituen aldehida. Ia merupakan aldehida aromatik yang paling sederhana. Pada suhu kamar,
ia berupa cairan tidak berwarna dengan aroma seperti badam (almond). Ia merupakan komponen utama
pada ekstrak kacang almond, dan dapat diekstraksi dari beberapa sumber alami seperti aprikot, ceri, dan
biji persik. Pada saat ini, benzaldehida pada umumnya dibuat dari toluena menggunakan berbagai
macam proses yang berbeda (http://id.answers.yahoo.com/question/index?
qid=20110115041805AAcAt8l).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Erlenmeyer 125 ml
Gelas kimia 50 ml
Corong buchner
Pipet volume 10 ml dan 25 ml
Filler
Kertas saring
2. Bahan
Benzaldehid
Aseton
Etanol
NaOH
Aquades
B. PROSEDUR KERJA
dicampur dan diaduk dibagi menjadi dua
A. HASIL PENGAMATAN
Reaksi
B. PEMBAHASAN
pada ion alkoksida yang terbentuk untuk menghasilkan ion hidroksida yang diperlukan pada reaksi tahap
awal. dan di aduk selama 16 menit agar pencampuran dapat sempurna.
Kemudian campuran kedua dimasukkan. Pada keadaan tersebut, anion beradisi pada karbon
karbonil dari molekul aldehida lain dan membentuk sebagian kecil enolat. Setelah terdapat padatan yang
mengendap, campuran larutan disaring dengan menggunakan kertas saring dan corong sehingga filtrat
dan padatan yang berwarna kuning tersebut dapat terpisah. Padatan kuning tersebut merupakan kristal
dibenzalaseton. Untuk memperoleh kristal kuning dibenzalaseton yang benar-benar murni, dilakukan
rekristalisasi dengan menggunakan pelarut etanol.
Rekristalisasi merupakan suatu pemurnian kristal atau senyawa hasil isolasi dengan menggunakan
pelarut tertentu sehingga diperoleh senyawa atau kristal yang benar-benar murni. Pelarut etanol
digunakan dalam rekristalisasi dibenzalaseton karena etanol merupakan cairan volatil yang mudah
menguap sehingga zat-zat yang tidak diinginkan akan menguap bersama etanol. Melalui proses
rekristalisasi tersebut akhirnya diperoleh kristal dibenzalaseton yang benar-benar murni dalam bentuk
serbuk berwarna kuning.
C. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kondensasi aldol merupakan
suatu reaksi antara dua molekul aldehid atau dua molekul keton membentuk senyawa yang mengandung
gugus aldehid (karbonil) dan alkohol (OH), dimana reaksi ini dilakukan dalam suasana basa, sehingga
diperoleh dibenzalaseton berbentuk kristal kuning.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, R.J. dan Fessenden, J.S., 1992, Kimia Organik Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.