Kurva Sigmoid PDF
Kurva Sigmoid PDF
LAPORAN
OLEH:
TENGKU MUAZIZAH
150301212
AGROEKOTEKNOLOGI 4B
FAKULTAS PERTANIAN
KURVA SIGMOID
LAPORAN
OLEH:
TENGKU MUAZIZAH
150301212
AGROEKOTEKNOLOGI 4B
Diperiksa Oleh
Asisten Korektor
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Adapun judul laporan ini adalah “Kurva Sigmoid” yang merupakan salah
Ir. Ratna Rosanty Lahay, M.P., Ir. Meiriani,M.P., Ir. Lisa Mawarni, M.Pi.,
Ir. Haryati, M.P., dan Ir. Revandy I.M. Damanik, M.Sc. Selaku dosen mata kuliah
serta kepada Abang dan kakak asisten yang telah banyak membantu penulis dalam
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Praktikum
Kegunaan Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
.)
Botani Tanaman Jagung (Zea mays L
Syarat Tumbuh
Iklim
Tanah
.).
Botani Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiate L
Syarat Tumbuh
Iklim
Tanah
Pertumbuhan
Perkembangan
Kurva Sigmoid
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
sigmoid merupakan kurva pertumbuhan pada fase vegetatif sampai titik tertentu
akibat pertambahn sel tanaamn dan kemudian melambat. Periode awal dengan laju
Laju pertumbuhan yang linier diikuti oleh fase yang lajunya menurun
unit terkecil penyusun suatu makhluk hidup. Karena pada bagian inilah
pertumbuhan terjadi sehingga menambah volume serta ukuran tubuh dari suatu
makhluk hidup. Perbedaan yang terdapat pada sel penyusun antara sel hewan dan
tumbuhan, membedakan kedua kelompok ini secara signifikan. Pada tumbuhan,
daerah petumbuhan dapat terjadi pada dua tempat, yaitu pada daerah meristematik
(Suparmuji, 2013).
Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis
terntenu. Batang jagung terdiri atas buku dan ruas. Daun jagung tumbuh setiap
buku, berhadapan satu sama lain. Bunga jantan terletak pada bagian terpisah pada
tanaman hari pendek, jumlah daunnya ditentukan pada saat inisiasi bunga jantan
Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu jenis kacang-
kacangan yang banyak di usahakan di Indonesia, seperti halnya kacang tanah dan
kedelai, akan tetapi pembudidayaan masih terbatas, terutama pada daerah tertentu
mempunyai daya adaptasi yang tinggi, umur yang relatif pendek, dan cocok
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui pola
Kegunaan Penulisan
Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dan sebagai bahan informasi bagi
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Perakaran tanaman jagung terdiri dari 4 macam akar, yaitu akar utama,
akar cabang, akar lateral, dan akar rambut. Sistem perakaran tersebut berfungsi
sebagai alat untuk mengisap air serta garam-garam mineral yang terdapat dalam
tanah, mengeluarkan zat organik serta senyawa yang tidak diperlukan dan alat
pernapasan. Akar jagung termasuk dalam akar serabut yang dapat mencapai
yang cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah
dan terbungkus pelepah daun yang berselang seling yang berasal dari setiap
dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun.
Permukaan daun ada yang licin dan ada pula yang berambut. Setiap stoma
dikelilingi oleh sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting
dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun (Sihotang, 2010).
Biji jagung merupakan jenis serealia dengan ukuran biji terbesar dengan
berat rata-rata 250-300 mg. biji jagung memiliki bentuk tipis dan bulat melebar
yang merupakan hasil pembentukan dari pertumbuhan biji jagung. Biji jagung
struktur embrio yang sempurna. Serta nutrisi yang dibutuhkan oleh individu baru
(Tambunan, 2013).
Buah jagung tersusun dari tongkol, biji dan daun pembungkus. Biji jagung
jenisnya. Umumnya buah jagung tersusun dalam barisan yang melekat secara
tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari
suku Poaceae, yang disebut floret. Bunga jantan tumbuh di bagian puncak
dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol yang tumbuh diantara
batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat
(Sihotang, 2010).
Syarat Tumbuh
Iklim
tetapi, untuk pertumbuhan yang baik bagi tanaman jagung khusunya jagung
hibrida, suhu optimum adalah 23oC-27oC. Suhu yang terlalu tinggi dan
memerlukan air yang cukup untuk pertumbuhan, terutama saat berbunga dan
pengisian biji. Curah hujan normal untuk pertumbuhan tanaman jagung adalah
yang di tanam di daerah dengan ketinggian kurang dari 800 m dpl akan
memberikan hasil yang tinggi.Jagung yang ditanam dengan ketinggian antara
800-1200 m dpl masih jug adapt berproduksi dengan baik (Harahap, 2007).
basah. Jagung dapat tumbuh di daerah yang terletak antara 0-50 °LU hingga
0-40 °LS. Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman ini memerlukan
curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase
pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air.
Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musim kemarau.
memberikan hasil biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah.
Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-34 °C, akan tetapi bagi
Pada proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar
Tanah
tumbuh optimal tanah harus gembur, subur dan kaya humus.Jenis tanah yang
dapat ditanami jagung antara lain: andosol (berasal dari gunung berapi), latosol,
grumosol, tanah berpasir. Pada tanah-tanah dengan tekstur berat (grumosol) masih
dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik dengan pengolahan tanah secara
baik. Sedangkan untuk tanah dengan tekstur lempung/liat (latosol) berdebu adalah
kandungan hara yang cukup. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang
jagung. Tanah yang gembur, subur, dan kaya akan humus dapat memberi hasil
yang baik. Drainase dan aerasi yang baik serta pengelolaan yang bagus akan
ditanami jagung adalah tanah andosol, tanah latosol, tanah grumosol, dan tanah
tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah pH
antara 5,6 - 7,5. Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi dan
ketersediaan air dalam baik. Tanah dengan kemiringan kurang dari 8 % dapat
ditanami jagung, karena disana kemungkinan terjadinya erosi tanah sangat kecil.
.).
Botani Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiate L
ketinggian kacang hijau mencapai 30-110 cm, sedangkan umurnya berkisar antara
50-120 hari tergantung pada lama penyinaran dan temperatur udara sekitar
terletak pada tandan ketiak yang tersusun atas 5 – 25 kuntum bunga, panjang
silinder, panjangnya mencapai 15 cm, sering lurus berbulu atau tanpa bulu dan
berwarna hitam atau coklat soga (towny brown) berisi sampai 20 butir biji yang
bundar. Biji berwarna hijau, memiliki warna yang kusam atau berkilap.
berikutnya berseling-seling serta beranak daun tiga, anak daunnya bundar telur
sampai berbentuk delta. Tangkai daunya cukup panjang dan lebih panjang dari
Kacang hijau berakar tunggang dan mempunyai akar lateral yang banyak
Syarat Tumbuh
Iklim
Keadaan iklim yang ideal untuk tanaman kacang hijau adalah daerah yang
bersuhu 25°C-27°C dengan kelembaban udara 50%- 80% curah hujan antara 50
mm -200 mm perbulan, dan cukup mendapat sinar matahari (tempat terbuka).
Jumlah curah hujan dapat mempengaruhi produksi kacang hijau. Tanaman ini
cocok ditanam pada musim kering (kemarau) yang rata-rata curah hujannya
rendah. Didaerah curah hujan tinggi, pertanaman kacang hijau mengalami banyak
(Jasmani, 2006).
pendek. Kacang hijau adalah tanaman musim hangat dan tumbuh dibawah suhu
(Sumarji, 2013).
(tergenang) tidak baik bagi pertumbuhan tanaman. Apabila air irigasi tidak
tersedia, maka curah hujan 100 – 200 mm /bulan dinilai cukup bagi pertumbuhan
Tanah
berlempung atau tanah lempung yang banyak mengandung bahan organik, seperti
tanah podsolik merah kuning (pmk) dan latosol. Kacang hijau dapat tumbuh pada
ketinggian < 2000 m dpl, dan tumbuh subur pada tanah liat atau liat berpasir yang
500 m dpl. Curah hujan yang rendah cukup di toleransi tanaman ini apalagi pada
tanah yang diairi seperti padi. Tanah yang ideal adalah tanah ber pH5,8 dengan
kandungan fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan belerang yang cukup agar
Tanaman kacang hijau merupakan tanaman satu musim dan dapat tumbuh
di segala macam jenis tanah yang mempunyai drainase baik, akan tetapi kacang
hijau 4 dapat tumbuh lebih baik pada tanah lempung sampai yang mempunyai
bahan organik tinggi. Biasanya jenis tanah yang bagi jagung, padi, kedelai, juga
baik bagi pertumbuhan kacang hijau. Keasaman tanah (pi I) tanah yang ideal bagi
pertumbuhan tanaman kacang hijau adalah sedikit asam (5,8-6,5) pada tanah yang
sangat asam baik karena akan menghambat penyediaan makanan bagi tanaman
(Sumarji, 2013).
Pertumbuhan
volume tubuh akibat bertambahnya sel-sel tubuh makhluk hidup, proses ini tidak
dapat dibalik atau dikembalikan serta dapat diukur dengan satuan pengukuran
tertentu dan dapat dinyatakan dengan suatu satuan karena bersifat kuantitatif.
hidup yang dapat diukur sebagai pertambahan bobot basah atau kering, isi,
panjang atau tinggi. Faktor iklim mempengaruhi pertumbuhan dan hasil seperti
Suhu, cahaya dan curah hujan mempengaruhi laju fotosintesis dan respirasi
Setiap makhluk hidup pasti mengalami masa kecil, karena hidup adalah
sebuah proses. Dimana semua makhluk hidup pasti tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan tidak dapat ditahan, apa pun tindakan makhluk hidup untuk
mencegahnya selama makhluk hidup itu masih hidup ia akan tetap tumbuh,
(Suparmuji, 2010).
itu bukan hanya dalam volume, tapi juga dalam bobot, jumlah sel, banyaknya
fenomena yang berbeda antara satu sama lain. Pertumbuhan volume sel dan
pertambahan jumlah sel. Pertambahan volume sel merupakan hasil sintesa dan
sel-sel yang meristematik yang saling menyatu. Pada ujung batang atau akar
menjadi 3 daerah, yaitu daerah pembentukan sel, daerah pembesaran sel dan
daerah pendewasaan sel. Pertumbuhan dan perkembangan berlansung secara terus
Perkembangan
sempurna. Prosesnya tidak sama, meski pada makhluk hidup yang memiliki
indukan yang sama. Kemudian, pada proses ini tidak dapat dinyatakan dengan
suatu ukuran tertentu karena bersifat kualitatif sehingga tidak dapat diukur dengan
satuan pengukuran. Contoh dari proses ini adalah waktu siapnya suatu tumbuhan
untuk berbunga dan berbuah, atau ketika telah terjadi diferensiasi fungsi
tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dinyatakn perubahan bentuk dan
dan luar dan penyesuaian diri antara genetic dan lingkungan. Faktor lingkungan
morfologi dari tanaman. Cahaya meliputi pada lekukan dari batang morfogenesis.
Temperature, kelembaban dan nutrisi mempunyai efek yang lebih halus, tetapi
irreversibel. Bila kita menanam biji tanaman, dapat diamati bahwa dari hari ke
hari terjadi perubahan tinggi. Secara kualitatif, terlihat bentuk awal (biji) yang
demikian sederhana menjadi bentuk tanaman yang lengkap. Pada tanaman yang
semakin banyak, akar semakin panjang dan bertambah banyak (Mariska, 2012).
tumbuhan adalah gen dan zat pengatur tumbuh. Pertumbuhan dan Perkembangan
Zat pengatur tumbuh (hormon) pada tanaman ialah senyawa organik yang dalam
Kurva Sigmoid
sigmoid merupakan kurva pertumbuhan pada fase vegetatif sampai titik tertentu
akibat pertambahn sel tanaamn dan kemudian melambat. Periode awal dengan laju
oleh banyak tumbuhan setahun dan beberapa bagian terbentuk dari tumbuhaN.
Kurva sigmoid menunjukkan ukuran kumulatif sebagai fungsi dan waktu. Tiga
fase utama biasanya mudah dikenali, fase logaritmik, linier dan penuaan
fase utama biasanya mudah dikenali: fase logaritmik, fase linier, dan fase
dengan waktu ini berarti bahwa laju pertumbuhan lambat pada awalnya, tapi
kemiringan yang konstan pada bagian atas kurva tinggi tanaman dan oleh
bagianmendatar kurva laju tumbuh di bagian bawah. Fase penuaan dicirikan oleh
laju pertumbuhan yang menurun saat tumbuhan sudah mencapai kematangan dan
tegakan , antara lain volume , tinggi, bidang dasar, biomassa dan diameter dengan
umur tegakan . Bentuk kurva pertumbuhan tegaan yang ideal akan mengikuti
bentuk ideal bagi pertumbuhan organisme ( termasuk tumbuh – tumbuhan ) , yaitu
mengikuti bentuk S sering dengan pertambahan waktu yang dikenal dengan nama
yang diteliti, tanah top soil sebagai media tanam berupa lapisan atas tanah yang
subur, pasir sebagai media tanam tambahan dalam penyusun media tanam dan
pupuk kompos sebagai campuran media tanam tambahan untuk menambah unsur
hara dengan rasio (top soil : kompos = 4:1) air untuk menyiram tanaman Jagung
dan Kacang Hijau. Polibag sebagai wadah media tanam, Label sebagai tanda per
polibag, Plang untuk tanda per grup, tali plastik untuk membuat batas lahan,
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cangkul sebagai
alat untuk mengolah tanah, batu bata sebagai alas polybag, meteran sebagai alat
untuk mengukur luas lahan, gembor sebagai alat tempat air untuk menyiram
tanaman, buku data sebagai alat untuk tempat data dituliskan, pena sebagai alat
untuk menulis data, penggaris sebagai alat untuk mengukur tinggi tanaman, beko
sorong sebagai alat untuk memindahkan polybag, pacak untuk menandai batas
Prosedur Praktikum
- Diisi media kedalam polybag yaitu campuran top soil kompos dengan
perbandingan 4:1
- Direndam benih jagung dan kacang hijau yang hendak ditanam dalam air selama
15 menit.
- Dibersihkan lahan dari gulma dan disusun batu bata sebanyak 4 buah dengan 2
- Ditanam benih yang sudah ditentukan pada polybag sebanyaj 2 benih tiap
polybag.
- Diamati jumlah daun (helai) dan tinggi tanaman (cm) tiap minggu.
Hasil
Komoditi .)
: Jagung (Zea mays L
Komoditi .)
: Jagung (Zea mays L
Komoditi .)
: Kacang Hijau (Vigna radiate L
Komoditi .)
: Kacang Hijau (Vigna radiate L
Pembahasan
tinggi tanaman jagung pada 1 mst adalah 14,7 cm , pada 2 mst adalah 29 cm, pada
3 mst dalah 45 cm, pada 4 mst adalah 74,5 cm, pada 5 mst adalah 96,2 cm, pada 6
mst adalah 105,5 cm, pada 7 mst adalah 113,5 cm dan pada 8 mst adalah 119,1
cm. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa tanaman jagung mengalami
pertambahan tinggi dari minggu pertama pertambahan tinggi terus terjadi. Hal ini
suatu proses bertambahnya ukuran atau volume tubuh akibat bertambahnya sel-sel
tubuh makhluk hidup, proses ini tidak dapat dibalik atau dikembalikan serta dapat
diukur dengan satuan pengukuran tertentu dan dapat dinyatakan dengan suatu
mst sebesar 9,2 cm, pada 2 mst sebesar 13,5 cm, pada 3 mst sebesar 17 cm, pada 4
mst sebesar 21,9 cm, pada 5 mst sebesar 31,7 cm, pada 6 mst sebesar 35,7 cm,
pada 7 mst sebesar 39,2 cm dan pada 8 mst sebesar 42 cm. Berdasarkan data hasil
hijau. Pertumbuhan terjadi terutama pada fase vegetatif, yaitu saat awal
pertumbuhan atau setelah massa berbunga. Hal ini sesuai dengan literatur
Nasution dan Sri (2010) yang menyatakan bahwa pertumbuhan suatu tanaman
adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah genetic, enzim,
hormone, seperti auksin, gyberelin, sitokinin dan lainnya. Faktor eksternal yang
kelembaban dan cahaya. Hal ini sesuai dengan literatur Siska (2000) faktor dalam
pada I mst sampai 4 mst yaitu dari tinggi tanaman 14,7 cm sampai 71,1 cm.Pada
tanaman kacang hijau fase logaritmik terjadi 1 mst sampai 4 mst. Fase ini
laju pertumbuhan lambat pada awalnya kemudian meningkat terus. Hal ini sesuai
dengan literatur Yulia (2011) yang menyatakan bahwa pada fase logaritmik,
ukuran bertambah secara eksponensial sejalan dengan waktu ini berarti bahwa laju
Dari data hasil pengamatan tanaman jagung mengalami fase linier pada
minggu ke 5 sampai ke 7. Pada tanaman kacang hijau fase linier terjadi pada 5 mst
sampai 6 mst. Pada fase ini pertumbuhan tanaman terjadi secara konstan dan
pertambahan tinggi dan daun tanaman tidak terlalu meningkat. Hal ini sesuai
dengan literatur Yulia (2011) yang menyatakan bahwa pada fase linier,
(asimptot) pada 8 mst. Pada tanaman kacang hijau mengalami fase penuaan
(asimptot) yaitu mulai dari 7 mst. Fase penuaan ini ditandai dengan laju
mencapai kematangan dan mulai menua. Hal ini sesuai dengan literature
vegetative sampai titik tertentu akibat pertumbuhan sel tanaman dan kemudian
melambat.
KESIMPULAN
1mst sebesar 14,7 cm dan jumlah daun 1,3 sampai 8 mst dengan tinggi
dari 1mst sebesar 9,2 cm dan jumlah daun 2,4 sampai 8 mst dengan tinggi
3. Faktor internal adalah genetik, enzim, hormone dan faktor eksternal yang
4. Fase logaritmik pada tanaman jagung terjadi pada 1 mst sampai 4 mst dan
5. Fase linier pada jagung terjadi dari 5 mst sampai 7 mst dan pada kacang
6. Fase penuaan pada jagung terjadi mulai dari 8 mst dan pada kacang hijau
DAFTAR PUSTAKA
Akil,M. dan H.A Dahlan. 2009. Budidaya Jagung dan Diseminasi Teknologi.
Balai Penelitian Tanaman Serelia Maros
Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.2000.Jagung.Jakarta: Kantor Deputi Menegristek
Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu dan Teknologi.
Nasution, A.H. dan Sri Endah. 2010. Kurva Sigmoid. Universitas Sumatera Utara.
Medan.
Putra,A.S. 2011. Evaluasi Varietas Kacang Hijau (Vigna radiata (L.) Wilczek)
Untuk Kecambah (Tauge). Universitas Sumatera utara.Medan.
Ramadani, B. W., N. Wayan dan Loekito. 2010. Penerapan Schnute Growth p ada
Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.). Universitas Brawijaya.
Malang.
Salisbury, F.B. dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB Press. Bandung.