Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

LEMBAGA – LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL

(Disusun untuk memenuhi tugas presentasi yang diampu oleh David Kaluge , SE., MS.,

M.Ec.Dev., Ph.D)

Disusun Oleh:

Silvia Nurfita Arini (175020401111032)

Ardiansyah Rio Setiawan (175020401110350)

Christina (175020407111007)

Aulia Kurnia Chandrasari (175020407111013)

PROGRAM STUDI EKONOMI , KEUANGAN DAN PERBANKAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul, “Lembaga –

Lembaga Pendukung Pasar Modal” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang

diberikan oleh Bapak David Kaluge , SE., MS., M.Ec.Dev., Ph.D selaku dosen pengampu

dalam mata kuliah topik khusus pasar modal kelas GB. Selain itu, makalah ini juga bertujuan

untuk menambah wawasan tentang lembaga-lembaga penunjang pasar modal bagi para

pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak David Kaluge , SE., MS., M.Ec.Dev.,

Ph.D selaku dosen pengampu dalam mata kuliah topik khusus pasar modal kelas GB yang

telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai

dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi

sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan

makalah ini.

Malang, 1 Februari 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.....................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang...................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................5

1.3 Tujuan.................................................................................................................................5

BAB II........................................................................................................................................6

PEMBAHASAN........................................................................................................................6

2.1 Lembaga Penunjang..........................................................................................................6

2.2 Bank Kustodian..................................................................................................................6

2.3 Biro Administrasi Efek.....................................................................................................8

2.4 Wali Amanat......................................................................................................................9

2.5 Pemeringkat Efek............................................................................................................11

BAB III....................................................................................................................................13

PENUTUP................................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti diketahui bahwa di era modern seperti sekarang, peran pasar modal sangat

penting bagi perekonomian suatu negara. Pengertian pasar modal secara umum

adalah tempat untuk dilaksanakannya kegiatan jual beli instrumen pembayaran berjangka

panjang, seperti surat utang atau obligasi, ekuiti atau saham, reksa dana atau mutual

funds, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Di antara fungsi pasar modal

adalah sebagai sarana menambah modal usaha dan sebagai sarana peningkatan

pendapatan negara.

Pada setiap transaksi yang terdapat dalam pasar modal tentunya membutuhkan banyak

instrumen pendukung agar transaksi yang terjadi akan terjalin dengan lancar, yakni

terciptanya suatu kesepakatan antara pemilik dan pembeli saham pada level harga tertentu

dengan mempertimbangkan keuntungan yang akan di dapat oleh pembeli saham atau

sering disebut juga dengan investor. Selain para pelaku yang menjalankan kegiatan jual

beli sahamnya, pasar ini juga membutuhkan kekuatan hukum yang biasanya disebut

dengan lembaga.

Lembaga-lembaga yang menunjang lancarnya kegiatan pasar modal juga harus

mempunyai dasar yang kuat mengenai modal saham dan juga bursa efek yang nantinya

mereka juga akan membantu jika pasar dalam keadaan yang membutuhkan bantuan dari

lembaga untuk menyelesaikannya dengan cepat. Maka berikut ini akan dijelaskan secara

rinci tentang apa saja lembaga yang menunjang kerja dari pasar ini dan juga peran yang

mereka punya dalam setiap transaksinya mengenai saham dan kepemilkan perusahaan

oleh para pembeli saham atau yang sering disebut dengan investor.

4
Sementara instrumen pasar modal sendiri terdiri dari beberapa instrumen seperti

saham, obligasi dan derivatif. Adapun pelaku pasar modal pun terdiri dari banyak pihak,

mulai dari investor, emiten, perusahaan dan pemerintah. Dalam bekerjanya pasar modal

di Indonesia, dibutuhkan beberapa lembaga penunjang. Hal ini sudah diatur oleh Undang-

Undang dimana tiap lembaga memililki fungsi dan tugas masing-masing.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja fungsi lembaga-lembaga pendukung dalam pasar modal?

2. Bagaimana cara kerja lembaga-lembaga pendukung dalam pasar modal?

1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui lembaga-lembaga pendukung yang

ada dalam pasar modal serta cara kerja dan manfaat lembaga tersebut di dalam pasar

modal.

1.4 Manfaat

Hasil makalah ini pada akhirnya dapat memberikan manfaat secara terperinci antara

lain sebagai berikut :

1. Bagi penulis / peneliti, bisa mendapatkan pengetahuan tentang lembaga-lembaga

pendukung, manfaat dan cara kerjanya di dalam pasar modal.

2. Untuk lembaga (almamater), dapat dijadikan sebagai bahan referensi yang

digunakan bahan acuan dan motivasi kepada mahasiswa untuk dijadikan bahan

pembelajaran.

3. Untuk masyarakat, dapat menambah pengetahuan / wawasan masyarakat

mengenai apa saja lembaga pendukung di dalam pasar modal.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Lembaga Penunjang

Lembaga Penunjang adalah institusi penunjang yang turut serta mendukung

pengoperasian Pasar Modal dan bertugas dan berfungsi melakukan pelayanan kepada

pegawai dan masyarakat umum.

Lembaga Penunjang ini terdiri dari Bank Kustodian, Biro Administrasi Efek,

Wali Amanat, dan Pemeringkat Efek.

2.2 Bank Kustodian

Bank Kustodian merupakan lembaga keuangan yang bertanggung jawab

menyimpan dan menjaga berbagai aset perusahaan investasi secara kolektif. Aset

dapat mencakup semua jenis sekuritas termasuk saham atau obligasi, serta aset seperti

perhiasan atau barang berharga lainnya. Manajer investasi hanya memiliki hak untuk

mengelola dana berupa cash maupun instrumen investasi, namun untuk alasan

keamanan seluruh aset tersebut wajib disimpan di Bank Kustodian, sehingga menutup

kemungkinan salah satu pihak dalam menggelapkan dana investor. Untuk menjadi

bank kustodian, sebuah institusi harus mendapat izin dari Bank Indonesia serta

mendapat persetujuan dari OJK.

6
Pasal 1 angka 3 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 24/POJK.04/2017

Tahun 2017 tentang Laporan Bank Umum Sebagai Kustodian (“POJK 24/2017”)

mendefinisikan Bank Kustodian adalah Bank Umum yang telah memperoleh

persetujuan OJK untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Kustodian.

Kustodian, menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar

Modal (“UU 8/1995”) serta POJK 24/2017, adalah pihak yang memberikan jasa

penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk

menerima dividen, bunga, dan hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili

pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

Bank kustodian juga merupakan pihak yang terlibat dalam kegiatan

pengelolaan reksa dana. Pengelolaan Reksa Dana, baik yang berbentuk Perseroan

maupun yang berbentuk kontrak investasi kolektif, dilakukan oleh Manajer Investasi

berdasarkan kontrak. Kontrak pengelolaan Reksa Dana berbentuk Perseroan dibuat

oleh direksi dengan Manajer Investasi. Kontrak pengelolaan Reksa Dana terbuka

berbentuk kontrak investasi kolektif dibuat antara Manajer Investasi dan Bank

Kustodian.

Fungsi dari bank kustodian bukan hanya menyimpan dana, berikut ini adalah

beberapa fungsi bank kustodian lainnya, yaitu:

a) Mengerjakan Fungsi Administrasi

Bank Kustodian bertanggung jawab melakukan proses administrasi dan

pencatatan dari setiap intrumen yang disimpannya. Proses pencatatan yang dilakukan

termasuk jual-beli saham, pengiriman surat konfirmasi atas transaksi jual-beli,

pengalihan dan perhitungan unit, pencairan deposito, hingga pengiriman laporan

bulanan.

b) Mengawasi Manajer Investasi

7
Bank Kustodian juga bertugas mengawasi manajer investasi agar tidak

mengambil kebijakan yang dapat merugikan investor pemilik modal. Apabila terjadi

pengelolaan yang menyalahi ketentuan, bank kustodian memiliki tanggung jawab

memperingatkan pihak manajer investasi. Jika peringatan tersebut tidak dihiraukan

oleh pihak manajer bank kustodian bertugas membawa kasus ini ke OJK (Otoritas

Jasa Keuangan).Untuk alasan keamanan bank kustodian mutlak tidak boleh memiliki

hubungan spesial dengan salah satu pihak, baik manajer investasi maupun investor.

Sebagai contoh, bila Bank XXX merupakan manajer investasi pada salah satu produk

reksadana, maka asset dari produk reksadana tersebut tidak boleh disimpan di Bank

Kustodian yang memiliki hubungan dengan Bank XXX, meskipun ada kemungkinan

Bank XXX juga memiliki izin sebagai bank kustodian.

Berdasarkan data Badan Pengawas Pasar Modal Indonesia berikut adalah bank

kustodian di Indonesia:

 Bank Central Asia

 Standard Chartered Bank

 Bank Internasional Indonesia

 Bank CIMB Niaga

 HSBC

 Citibank N.A

 Bank Permata

 Lippo Bank

 Bank Negara Indonesia

 Bank Sumitomo Mitsui

8
2.3 Biro Administrasi Efek

Biro Administrasi Efek adalah perseroan yang dapat menyelenggarakan

kegiatan usaha berdasarkan kontrak dengan Emiten untuk pencatatan pemilikan Efek

dan pembagian hak yang berkaitan dengan Efek sebagai Biro Administrasi Efek dan

telah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan. Fungsi biro administrasi efek

bertujuan untuk menyediakan jasa bagi emiten dalam bentuk pencatatan dan

pemindahan kepemilikan efek-efek emiten. Hal tersebut berlaku baik pada perdana

maupun pada pasar sekunder. Kegiatan lain yang dilakukan oleh bursa administrasi

efek adalah membuat laporan yang diminta BAPEPAM dan menyusun daftar

pemegang saham dan perubahannya untuk melakukan pembukuan pemegang saham

atas permintaan emiten.

Fungsi dan Tujuan Biro Administrasi Efek

Biro administrasi efek berfungsi dan bertujuan untuk menyediakan jasa

bagi emiten dalam bentuk pencatatan dan pemindahan kepemilikan efek-efek

emiten.  baik pada saat pasar perdana maupun pada pasar sekunder

Dalam melakukan IPO (go public) perusahaan dapat menunjuk Biro

Administrasi Efek (BAE) yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan untuk

membantu perusahaan dalam melakukan administrasi kepemilikan saham

perusahaan.

2.4 Wali Amanat

Wali amanat menurut Pasal 1 angka 30 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995

tentang Pasar Modal (UU Pasar Modal) adalah pihak yang mewakili kepentingan

pemegang efek yang bersifat utang.

9
Kegiatan usaha sebagai Wali Amanat dapat dilakukan oleh :

a) Bank umum; dan

b) Pihak lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah

Mengenai tugas pokok dari wali amanat diatur dalam Lampiran Peraturan

Nomor VI.C.4 – Keputusan BAPEPAM-LK Nomor KEP-412/BL/2010 Tahun 2010

tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang.

Tugas pokok dan tanggung jawab Wali Amanat yaitu :

o Mewakili kepentingan para pemegang Efek bersifat utang, baik di dalam

maupun di luar pengadilan sesuai dengan Kontrak Perwaliamanatan dan

Peraturan perundang-undangan;

o Mengikatkan diri untuk melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab

sebagaimana dimaksud dalam butir 1) sejak menandatangani Kontrak

Perwaliamanatan dengan emiten, tetapi perwakilan tersebut mulai berlaku

efektif pada saat Efek bersifat utang telah dialokasikan kepada pemodal;

o Melaksanakan tugas sebagai Wali Amanat berdasarkan Kontrak

Perwaliamanatan dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan Kontrak

Perwaliamanatan; dan

o Memberikan semua keterangan atau informasi sehubungan dengan

pelaksanaan tugas-tugas perwaliamanatan dengan pelaksanaan tugas-tugas

perwaliamanatan kepada BAPEPAM dan LK (sekarang OJK).

Wali amanat memiliki kewajiban dalam menjalankan tugasnya, yaitu :

o Sebelum penandatanganan Kontrak Perwaliamanatan, Wali Amanat wajib

melakukan uji tuntas (due diligence) terhadap emiten.

o Wali Amanat wajib membuat dan menandatangani surat pernyataan di atas

materai cukup yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan

10
dengan Kontrak Perwaliamanatan, yang menyatakan bahwa Wali Amanat

telah melakukan uji tuntas sebagaimana dimaksud dalam huruf a;

o Wali Amanat wajib melaksanakan tugas, fungsi dan kewajiban sebagaimana

telah ditetapkan dalam Kontrak Perwaliamanatan;

o Wali Amanat wajib bertanggung jawab untuk memberikan ganti rugi kepada

pemegang Efek bersifat utang atas kerugian karena kelalaian dalam

pelaksanaan tugasnya sebagaimana diatur dalam Kontrak Perwaliamanatan

dan peraturan perundang-undangan.

o Wali Amanat wajib melaporkan kepada BAPEPAM dan LK (sekarang OJK)

paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah ditemukan adanya indikasi kelalaian

Emiten sebagaimana dimaksud dalam point sebelumnya.

2.5 Pemeringkat Efek

PT. PEFINDO atau "PT Pemeringkat Efek Indonesia"didirikan di Jakarta

pada tanggal 21 Desember 1993, melalui inisiatif Badan Pengawas Pasar

Modal (BAPEPAM) dan Bank Indonesia. Pada tanggal 31 Agustus 1994, PEFINDO

memperoleh izin usahanya dari BAPEPAM dengan Nomor. 39/PM-PI/1994 dan

menjadi salah satu lembaga penunjang pasar modal di Indonesia.

Tugas utama PEFINDO adalah untuk menyediakan suatu peringkat atas risiko

kredit yang objektif, independen, serta dapat dipertanggung jawabkan atas penerbitan

surat hutang yang diperdagangkan kepada masyarakat luas.

Disamping melaksanakan kegiatannya dalam melakukan pemeringkatan surat

hutang, PEFINDO juga menerbitkan dan mempublikasikan informasi kredit

sehubungan dengan pasar perdagangan efek. Publikasi ini terdiri dari opini kredit atas

perusahaan-perusahaan penerbit obligasi beserta sektor aset acuannya.

11
PEFINDO adalah Perseroan Terbatas yang sahamnya per Desember 2006

tercatat dimiliki oleh 96 perusahaan domestik, yang terdiri dari dana

pensiun, perbankan, asuransi, Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya dan

perusahaan sekuriti.

Guna meningkatkan metodologi pemeringkatan yang digunakan dan kriteria

dalam melakukan pemeringkatan, maka PEFINDO didukung oleh mitra globalnya

yaitu Standard & Poor's Rating Services (S&P's). PEFINDO juga aktif berpartisipasi

dalam Asian Credit Rating Agencies Association (ACRAA).

Dalam menjalankan usahanya, Perusahaan Pemeringkat Efek wajib

berdomisili dan melakukan kegiatan operasional di Indonesia. Selain itu, Perusahaan

Pemeringkat Efek juga wajib memiliki prosedur dan metodologi pemeringkatan yang

dapat dipertanggungjawabkan, sistematis, dan telah melalui tahapan pengujian serta

dilaksanakan secara konsisten dan bersifat transparan. Selanjutnya, Perusahaan

Pemeringkat Efek yang melakukan pemeringkatan atas permintaan Pihak tertentu,

wajib membuat perjanjian pemeringkatan dengan Pihak dimaksud.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pasar modal dalam menjalankan kegiatannya memiliki empat lembaga

pendukung, diantaranya yaitu kustodian, biro administrasi efek, wali

amanat dan pemeringkat efek. Lembaga-lembaga pendukung ini

membantu pengoperasian Pasar Modal, lembaga ini bertugas dan berfungsi

melakukan pelayanan kepada pegawai dan masyarakat umum. Lembaga

ini diatur oleh Undang-undang dimana tiap lembaga memiliki fungsi dan

tugas masing-masing.

Dengan adanya lembaga-lembaga yang menunjang berjalannya

transaksi jual beli saham dan memfasilitasi perusahaan atau pemilik saham

dalam pasar modal jika dibutuhkan, maka para pelaku pasar mendapat

keamanan dan jaminan atas keamanan transaksi mereka. Mereka tahu

kemana harus mengadu jika mengalami masalah-masalah tertentu dalam

proses transaksi jual beli saham. Lembaga penunjang ini siap memberi

13
informasi yang lengkap tentang bagaimana transaksi jual beli saham akan

terjalin dengan lancar dengan adanya lembaga yang menjaminnya.

DAFTAR PUSTAKA

Merah putih.com.2018.Mengenal Apa Itu Bank Kustodian dan Fungsinya.

https://merahputih.com/post/read/apa-bank-kustodian-fungsinya (Diakses

1 Februari 2020).

OJK.2016.Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal.

https://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/Pages/Lembaga-dan-Profesi-

Penunjang.aspx (Diakses 1 Februari 2020).

OJK.2016.UU RI NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR

MODAL. https://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/regulasi/undang-

undang/Documents/Pages/undang-undang-nomor-8-tahun-1995-tentang-

pasar-modal/UU%20Nomor%208%20Tahun%201995%20(official).pdf

(Diakses 30 Januari 2020).

14
Sahamoke.2018.Lembaga Penunjang di Pasar Modal.

https://www.sahamok.com/pasar-modal/lembaga-penunjang-di-pasar-

modal/ (Diakses 31 Januari 2020).

Sovia Hasanah.2018. Tugas dan Kewajiban Wali Amanat.

https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5a96124cf26be/tugas-

dan-kewajiban-wali-amanat/ (Diakses 1 Februari 2020)

Wikipedia.2017.Pemeringkat Efek Indonesia.

https://id.wikipedia.org/wiki/Pemeringkat_Efek_Indonesia (Diakses 1

Februari 2020).

15

Anda mungkin juga menyukai