MANFAR
MANFAR
Manajemen Farmasi
Oleh:
Kelompok 1 SI VIIB :
Dhea Ananda 16010
Fiona fitri anisa16010
Leni triani 16010
Septhreza ummizry 1601049
Serlin partika sari 16010
Taskia yulia putri 1601055
Yola marina dwi putri 1601061
Yoga yudhistrira 1701091
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI .......................................................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..........................................................................................
1.2. Tujuan Penulisan .......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dari manajemen persediaan.......................................
2.2 Karakteristik Persediaan............................................................................
2.3 Fungsi Persediaan .....................................................................................
2.4 Tujuan Persediaan .....................................................................................
2.5 Manfaat Manajemen Persediaan...........................................................................
2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Persediaan...............................................................
2.7 pengendalian persediaan..................................................................
2.8 model-model tingkat persediaan yang optimal..................................................
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan penyertaan-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun secara berkelompok untuk memenuhi salah satu tugas dari mata
kuliah Manajemen Farmasi. Makalah ini diharapkan dapat mempertajam wawasan serta
kajian mengenai Manajemen Farmasi secara khusus mengenai Manajemen Persediaan.
Ahirnya, kami selaku penyusun makalah berharap agar makalah ini dapat
memberikan manfaat. kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih memiliki
kekurangan di dalamnya, meskipun telah diusahakan semaksimal mungkin. Untuk itu,
seluruh saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan makalah ini sangat
diharapkan.
Pekanbaru, November 2019
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu
perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory control), karena kebijakan
persediaan secara fisik akan berkaitan dengan investasi dalam aktiva lancar di satu sisi
dan pelayanan kepada pelanggan di sisi lain. Pengaturan persediaan ini berpengaruh
terhadap semua fungsi bisnis (operation, marketing, dan finance). Berkaitan dengan
persediaan ini terdapat konflik kepentingan diantara fungsi bisnis tersebut. Finance
menghendaki tingkat persediaan yang rendah, sedangkan Marketing dan operasi
menginginkan tingkat persediaan yang tinggi agar kebutuhan konsumen dan kebutuhan
produksi dapat dipenuhi.
Persediaan dapat diartikan sebagai stok barang yang akan dijual atau digunakan untuk
periode tertentu. Tanpa adanya persediaan, perusahaan akan dihadapkan pada sebuah risiko,
tidak dapat memenuhi keinginan para konsumennya. Persediaan dapat muncul secara sengaja
maupun tidak disengaja. Secara sengaja berarti adanya perencanaan untuk mengadakan
persediaan, sedangkan secara tidak sengaja biasanya terjadi apabila persediaan ada akibat
barang tidak terjual yang disebabkan rendahnya permintaan.
Maka perlu ada pengaturan terhadap jumlah persediaan, baik bahan-bahan maupun
produk jadi, sehingga kebutuhan proses produksi (perusahaan) maupun kebutuhan
konsumen dapat dipenuhi. Tujuan utama dari pengendalian persediaan adalah agar
perusahaan selalu mempunyai persediaan dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat,
dan dalam spesifikasi atau mutu yang telah ditentukan sehingga kontinuitas usaha dapat
terjamin (tidak terganggu). Hal ini sejalan dengan prinsip manajemen persediaan yaitu
besarnya jumlah investasi (bahan baku) yang tepat dan waktu pemesanan yang tepat.
Dari penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa manajemen persediaan sangat penting
artinya bagi perusahaan. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk lebih mengetahui dan
memahami bagaimana teori-teori manajemen persediaan diapliasikan secara benar dalam suatu
perusahaan agar membawa manfaat yang baik dalam pencapaian laba yang diinginkan. Oleh
sebab itu penulis akan mengkaji lebih dalam mengenai manajemen persediaan melalui sebuah
studi pustaka yang dituangkan dalam makalah.
PEMBAHASAN
Persediaan juga dapat didefinisikan sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-
barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu
untuk memnuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap waktu (Rangkuti, 2007).
Sementara Hani Handoko (2000) mengemukakan bahwa persediaan (inventory) adalah
suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya-sumber daya
organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan baik internal
maupun eksternal.
Dapat dikatakan bahwa tidak ada perusahaan yang beroperasi tanpa persediaan,
meskipun persediaan hanyalah suatu sumber dana yang menganggur, karena sebelum
persediaan digunakan berarti dana yang terikat didalamnya tidak dapat digunakan untuk
keperluan yang lain. Begitu pentingnya persediaan ini sehingga para akuntan
memasukannya dalam neraca sebagai salah satu bagian dari aktiva lancar oleh karena itu
dibutuhkan manajemen persediaan yang efektif agar perusahaan dapat menjalankan
usahanya dengan lancar.
2.2 Karakteristik Persediaan
2) Two-bin method
Two-bin method adalah pengendalian persediaan yang titik pemesanan ulang
dicapai jika salah satu dari dua peti penyimpanan persediaan kosong.
4) Just-in-time system
Just-in-time system adalah sistem pengendalian persediaan yang produsen
mengkoordinasikan produksinya dengan pemasok sehingga bahan baku dan
komponen-komponen lain tiba dari pemasok tepat pada saat dibutuhkan dalam
proses produksi. Sasaran akhir dari manajemen persediaan adalah untuk
meminimumkan biaya dalam perubahan tingkat persediaan. Untuk
mempertahankan tingkat persediaan yang optimum, diperlukan jawaban atas
dua pertanyaan mendasar sebagai berikut:
B) Metode ABC
Merupakan pendekatan sederhana dalam manajemen persediaan dengan ide dasar
adalah membagi persediaan menjadi tiga atau lebih kelompok. Dibalik ide ini
adalah bahwa perusahaan dapat menggunakan bahan baku yang relatif mahal
(high tech) dan beberapa bahan baku yang relatif murah juga. Misalnya kelompok
A : tingkat persediaan dibiarkan rendah, C: karena bahan mentah relatif murah,
maka tingkat persediaan tinggi, B: rata-rata. Sudana (2011) mengatakan bahwa
klasifikasi ABC merupakan konsep untuk mengendalikan persediaan, yang mana
persediaan barang yang mahal memerlukan pengendalian yang lebih ketat
dibandingkan dengan persediaan yang murah. Pada umumnya, perusahaan
memiliki jenis persediaan yang sangat beragam ditinjau dari harga
maupunkontribusinya terhadap penjualan. Oleh karena itu,
penerapan suatu metode manajemen persediaan terntentu perlu disesuaikan
dengan jenis persediaannya. Agar manajemen persediaan dapat dilakukan dengan
tepat, persediaan tersebut perlu dikelompokkan berdasarkan harga dan
kontribusinya terhadap penjualan. Salah satu cara untuk mengelompokkan
persediaan dikenal dengan nama klasifikasi ABC.
Hubungan antara Biaya Pesanan, Biaya Penyimpanan dan Jumlah biaya seluruhnya
dalam satu periode
Agar pembelian bahan yang sudah ditetapkan dalam EOQ tidak mengganggu
kelancaran kegiatan produksi, maka diperlukan waktu pemesanan kembali bahan baku.
Faktor-faktor yang mempengaruhi reorder point adalah:
1. Lead time
2. Tingkat pemakaian bahan baku rata-rata persatuan waktu tertentu.
3. Persediaan pengaman (safety stock)
Berdasarkan ketiga faktor tersebut maka reorder point dapat dihitung menggunakan
rumus berikut ini:
𝑅𝑒𝑜𝑟𝑑𝑒𝑟 𝑃𝑜𝑖𝑛𝑡=(𝐿𝐷 𝑥 𝐴𝑈)+𝑆𝑆
Contoh tersebut dalam kondisi yang bersifat pasti, ketika pesanan datang, jumlah
pesanan adalah sama dengan jumlah pesanan yang ekonomis (EOQ), pemesanan harus
dilakukan sebelum persediaan habis, karena perusahaan harus selalu memiliki persediaan
untuk memperkecil risiko kehabisan persediaan, dan dibutuhkan waktu untuk melakukan
pemesanan sampai barang yang dipesan tiba di perusahaan. Dengan asumsi bahwa jangka
waktu pemesanan (lead time) dan pemakaian persediaan adalah pasti, maka pesanan
persediaan akan datang tepat ketika jumla persediaan adalah habis atau nol.
Gambar EOQ dengan ROP
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen persediaan sangat penting dalam sebuah perusahaan.
Merencanakan jumlah persediaan untuk di simpan di gudang hingga melakukan
pengontrolan terhadap barang persediaan yang akan digunakan harus dapat di atur
dengan baik sehingga tujuan dapat tercapai.
Persediaan sebagai kekayaan perusahaan, memiliki peranan penting dalam operasi
bisnis. Persediaan memiliki dua karakteristik penting, yakni: Persediaan tersebut
merupakan milik perusahan dam Persediaan tersebut siap dijual kepada para
konsumen.
Pengendalian persediaan sangat penting dalam sebuah perusahaan karena jika
persediaan terlalu banyak maka biaya penyimpanan dan pemeliharaan pun akan
meningkat dan resiko kerusakan pun akan meningkat sehingga menyebabkan
kualitas barang akan menurun.
Untuk mengendalikan tingkat persediaan sampai pada tingkat optimal, dapat
digunakan berbagai model diantaranya : Persediaan Pengaman (Safety Stock),
Metode ABC, Just In Time, Metode EOQ (Economic Order Quantity), dan Reorder
Point (ROP).
DAFTAR PUSTAKA
Rangkuti, Freddy. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
_______. 2007. Strategi Promosi Yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated
Marketing Communciation, PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.