Fraktur Salter Haris-Imaging
Fraktur Salter Haris-Imaging
Oleh:
Pembimbing Residen:
dr. Ernawati
Konsulen Pembimbing :
Prof.Dr.dr.Muhammad Ilyas, Sp.Rad (K)
Fakultas : Kedokteran
Universitas : Universitas Hasanuddin
Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian
Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Makassar, November 2018
Konsulen Penguji Residen Pembimbing
Mengetahui,
DAFTAR ISI
2
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
I. KASUS...................................................................................................................4
1.2. Anamnesis……………………………………………………………….4
1.4.PemeriksaanLaboratorium………………………………........................7
1.6. Diagnosis…………………………………………………………………9
1.7. Penanganan………………………………………………………………9
II. DISKUSI…………………………………………………………………….10
2.1. Pendahuluan…………………………………………………………….10
2.2.Epidemiologi………………………………………………………….....11
2.3. Anatomi…………………………………………………………………11
2.6.Resume Klinis………………………………………………...................18
I. KASUS
1.1 Identitas Pasien
Nama : An. MY
3
Tgl Lahir/Umur : 16-7-2004 / 14 tahun
Alamat : Talumae Sidenreng Rappang
No. RM : 862787
Hari/tgl masuk : 14/11/2018
Ruangan : HCU Bedah Saraf Lontara 3
1.2 Anamnesis
a. Keluhan utama : Penurunan Kesadaran
b. Anamnesis terpimpin :
Penurunan kesadaran dialami pasien sejak 8 jam sebelum masuk
rumah sakit wahidin sudirohusodo setelah mengalami kecelakaan lalu
lintas. Tidak ada riwayat penurunan kesadaran atau pingsan. Tidak ada
muntah dan tidak ada kejang. Epistaksis ada. Tidak ada keluar darah dari
telinga.
Mekanisme terjadinya trauma pada pasien, pasien tidak
menggunakan helm pada saat mengendarai motor. Pasien tiba-tiba
menabrak motor dari arah yang berlawanan, kemudian terjatuh dengan
kepala terbentur aspal terlebih dahulu.
c. Riwayat penyakit sebelumnya : tidak ada
d. Riwayat penyakit keluarga : tidak ada
4
Tekanan Darah : 117/83 mmHg
Nadi : 109x/ menit
Pernapasan : 20x /menit
Suhu : 36,7ᵒ C
c. Pemeriksaan Fisis
1) Kepala :
Look : Normosefal, hematoma pada regio frontalis dextra,
laserasi (-)
Feel : Krepitasi (-)
2) Mata :
Tampak brill hematom pada mata kanan dan kiri
Pupil : Isokor dengan diameter 2,5 mm/2,5 mm.
Refleks cahaya (+)
3) THT :
Perdarahan aktif tidak ada
Leher : JVP normal, pembesaran kelenjar limfe (-)
4) Thoraks :
Inspeksi : Bentuk dan pergerakan simetris, retraksi (-)
Auskultasi : Bunyi nafas bronkovesikuler kiri dan kanan, ronki (-),
wheezing (-)
Palpasi : Krepitasi (-), Nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
4) Jantung :
Bunyi Jantung I/II normal regular, murmur (-)
5) Abdomen :
Inspeksi : tampak cekung, ikut gerak napas, warna kulit sama
dengan sekitarnya
Auskultasi : Bunyi peristaltik ada kesan normal
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani
6) Ekstremitas:
5
Right Forearm Region
Look : Deformitas (+), Swelling (+), Hematom (+), Luka (-)
Feel : Tenderness sulit dinilai
Move : Pergerakan aktif dan pasif wrist join sulit dinilai
NVD : Sensibilitas sulit dinilai, arteri radialis dan ulnaris teraba,
CRT <2 detik
Right Femur Region
Look : Deformitas (+), Swelling (+), Hematom (+), Luka (-)
Feel : Tenderness sulit dinilai
Move :
- Pergerakan aktif dan pasif hip joint sulit dinilai karena terjadi
penurunan kesadaran
- Pergerakan aktif dan pasif knee joint sulit dinilai karena penurunan
kesadaran
NVD : Sensibilitas sulit dinilai, arteri dorsalis pedis dan arteri
tibialis posterior teraba, CRT <2 detik.
6
(14/11/18)
HGB 10,9 g/dL 12.0 – 16.0 g/dL
INR 1,17 --
7
1.5. Pemeriksaan Radiologi
a. Foto Antebrachii Bilateral AP/Lateral : (14/11/2018)
8
1.6 Diagnosis
Diagnosis Klinis : Traumatic Brain Injury GCS 14
Closed Fracture Right Distal Radius Salter Harris Tipe V
Closed Fracture 1/3 Proximal Right Femur
Diagnosis Radiologi: Fraktur Salter Harris os Radius Tipe V
1.7 Penanganan
1. IVFD NaCL 0,9% 20 tpm
2. Ceftriaxone 750 mg/12 jam/intravena
3. Apply volar slab below elbow, prone and functional position
4. Skin traction right lower limb load 3 kg
5. Kraniotomi/Trepanasi Konvensional (Bedah Saraf)
9
II. DISKUSI
2.1. PENDAHULUAN
Fraktur adalah hilangnya kontinuitas dari tulang ,tulang rawan sendi,tulang
rawan epifisis baik yang bersifat total ataupun bersifat parsial. Kebanyakan fraktur
terjadi karena kegagalan tulang menahan tekanan terutama tekanan
membengkok ,memutar dan tarikan. Fraktur epifisis merupakan suatu fraktur
tersendiri dan di bagi dalam :
Tulang adalah jaringan yang terstrukutr dengan baik dan mempunyai lima fungsi
utama, yaitu :1
10
2. Sebagai pengumpil dan tempat melekat otot
3. Sebagai bagian dari tubuh untuk melindungi dan mempertahankan alat-alat
dalam,seperti otak, sumsum tulang belakang, jantung ,dan paru-paru
4. Sebagai deposit kalsium,fosfor,magnesium,dan garam
5. Sebagai organ yang befungsi sebagai jaringan hemopeotik untuk
memproduksi sel-sel darah merah, sel-sel darah putih, dan trombosit
2.2 EPIDEMIOLOGI
Cedera physeal biasa terjadi pada anak anak dan terdiri dari 15% sampai
30% dari seluruh cedera tulang. Fraktur Harris-Salter dideskripsikan secara
eksklusif pada anak-anak dan tidak untuk pada tulang yang telah berkembang baik
seperti pada orang dewasa.
11
tinggi. Anak perempuan terkena pada usia yang lebih muda (11 sampai 12 tahun)
dibandingkan dengan anak laki-laki (12 sampai 14 tahun). 17
2.3. ANATOMI
mineral dibanding orang dewasa muda. Oleh karena itu ,tulang pada anak-anak
kartilago yang unik dan ketebalan yang bervariasi, tergantung dari umur penderita
dan lokal epifisis. Perisosteum pada anak-anak mempunyai struktur fibrosa yang
sangat kuat dari pada tulang. Suplai darah untuk pertumbuhan tulang dimulai dari
sirkulasi metafisis dan berakhir pada diafisis (pada neonatus, pembuluh darah
1. Tulang panjang atau tulang tubuler (seperti femur, tibia, fibula, ulna, dan
humerus)
2. Tulang pendek atau tulang kuboid (seperti tulang vertebra, tulang karpal)
Selanjutnya ,tulang terdiri atas kompak pada bagian luar yang disebut
dengan korteks dan bagian dalam yang bersifat spongiosa berbentuk trabekula dan
luarnya dilapisi periosteum.
12
Gambar 2.1. Struktur tulang.14
Tulang rawan (kartilago) lempeng epifisis tidak sama dengan tulang rawan
hialin dan tulang rawan artikuler oleh karena tulang rawan lempeng epifisis
mempunyai struktur pembuluh darah , zona-zona susunan biokimia sehingga
memberikan gambaran matriks yang unik.
13
1. Tipe I
Terjadi pemisahan total lempeng epifisis tanpa adanya fraktur pada tulang,
sel-sel pertumbuhan lempeng epifisis masih melekat pada epifisis. Fraktur ini
meliputi zona hipertrofi dan zona kalsifikasi.
Fraktur ini terjadi oleh karena adanya shearing force dan sering terjadi
pada bayi baru lahir dan pada anak-anak yang lebih muda. 1,2,3,9,12,13
Gambar 2.3. Foto X-Ray AP seorang anak perempuan usia 10 tahun dengan
Fraktur Salter-Harris Tipe 1.5,13
2. Tipe II
14
Gambar 2.4 . Foto X-Ray Lateral dengan Fraktur Salter Harris tipe II.13
Trauma yang menghasilkan jenis fraktur ini biasanya terjadi karena trauma
shearing force dan membengkok dan umumnya terjadi pada anak-anak yang lebih
tua. Periosteum mengalami robekan pada daerah konveks tetapi begitu sulit
kecuali bila reposisi terlambat harus dilakukan tindakan operasi. 1,2,3,9,12,13
3. Tipe III
Gambar 2.5 . Fraktur Salter Harris tipe III pada distal tibia.13
4. Tipe IV
15
sebagian metafisis. Jenis fraktur ini misalnya fraktur kondilus lateralis humeri
pada anak-anak. 1,2,3,9,12,13
5. Tipe V
16
Penatalaksanaan pada fraktur ini bertujuan untuk mengoreksi perbedaan panjang
kaki atau deformitas.
Gambar 2.8.Foto X-Ray Lateral dengan Fraktur Salter Harris tipe II distal tibia.15
B. CT-Scan
17
Gambar 2.9 . Gambaran CT-Scan coronal bone window fraktur salter harris tipe
III distal tibia.15
C. MRI
18
GEJALA KLINIS TERKAIT PADA KASUS
19
Gambar 2.11. Fraktur buckle (torus) distal radius.19
Fraktur buckle (torus) terjadi ketika korteks tulang terkompresi dan
menonjol, tanpa ekstensi dari fraktur kedalam kortex. Tipe fraktur ini terjadi
sekitar 1 dari 25 anak-anak dan merepresentasikan 50% fraktur anak pada
pergelangan tangan.19
20
DAFTAR PUSTAKA
21
15. Weerakkody, Yuranga MD; Gaillard, Frank Prof et al. Salter Harris
Classification. 2014. Available at : https://radiopaedia.org/articles/salter-
harris-classification
16. Smeltzer, Suzanne C. Bare, Brenda G. Textbook of Medical Surgical Nursing.
2007
17. Foris LA, Waseem M. Fracture, Salter Harris. 2018. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430688/
18. Smith, Derek MD. Distal radial buckle fracture. 2018. Available at :
https://radiopaedia.org/cases/distal-radial-buckle-fracture
19. Ben-Yakov, M., & Boutis, K. (2016). Buckle fractures of the distal radius in
children. CMAJ :Canadian Medical Association journal = journal de
l'Association medicale canadienne, 188(7), 527.
22