Anda di halaman 1dari 11

DASAR-DASAR PENGANGGARAN MODAL DAN

PENGANGGARAN MODAL KHUSUS KONDISI PASTI

DOSEN PENGAMPU
BUTET WULAN TRIFINA, S.E., M.M.

DISUSUN OLEH :

ELSA MELASARI (174022354)

WONG LIDYANA (174022372)

PUTRI DARMAWATI (174022361)

MEISKE FRANSISKA VARENTININGSIH KAIRUPAN (174022310)

AGNES OKTAVIANI (174022346)

UNIVERSITAS BALIKPAPAN
FAKULTAS EKONOMI
AKUNTANSI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunianya sehingga
penulis dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Dasar -
dasar penganggaran modal dan penganggaran modal khusus kondisi pasti” disusun untuk
memenuhi salah satu tugas kuliah manajemen keuangan yang dibimbing oleh ibu Butet Wulan
Trifina, S.E., M.M.

Makalah ini membahas tentang pengertian mengenai penganggaran modal dan pentingnya
penganggaran modal , klasifikasi usulan investasi dan sifat investasi, arus kas untuk penganggaran
modal, dan sebagainya yang terkait tentang penganggaran modal itu sendiri.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari
segi EYD, kosa kata, tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karenanya penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk kami jadikan sebagai bahan
evaluasi.

Demikian, semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide/gagasan yang menambah wawasan
kita.

Balikpapan, 14 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

COVER

DAFTAR ISI..................................................................................................................................iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penganggaran modal adalah istilah yang sering kita dengar pada saat berhubungan
dengan uang. Tapi seringkali istilah penganggaran modal disalah tafsirkan sebagai alat untuk
menghitung keuntungan saja, padahal penganggaran modal (capital budgeting) bukan hanya
sekedar itu saja. Maka dari itu kita harus memahami betul pengertian dari penganggaran
modal (capital budgeting) agar penafsiran tidak hanya terbatas pada mencari keuntungan saja
tetapi melakukan keputusan investasi yang akan berdampak bagus pada jangka panjang
maupun jangka pendek bagi perusahaan. Di suatu perusahaan, seorang manajer keuangan
harus paham betul dengan capital budgeting ini sebab seorang manajerlah yang akan
memutuskan investasi atau penanam modal ini dapat diinvestasikan agar berdampak baik
pada perusahaan.
            Di sebagian besar perusahaan, capital budgeting adalah salah satu sumber utama
keuntungan perusahaan tersebut. Karena dengan adanya capital budgeting mereka dapat
menghitung tingkat keuntungan yang akan mereka dapatkan pada jangka panjangnya

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan pentingnya dari penganggaran modal ?


2. Bagaimana klasifikasi usulan investasi ?
3. Bagaimana sifat dari investasi ?
4. Bagaimana arus kas untuk penganggaran modal ?
5. Apa pengertian dari saling meniadakan ( Mutually exclusive) ?
6. Apa devinisi dari beda umur ?
7. Bagaimana kasus dari investasi penggantian ?
8. Bagaimana cara sewa usaha atau membeli dengan term loan ?
9. Apa pengertian dari pencatuan modal ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan
bermanfaat bagi kita semua.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan pentingnya penganggaran modal


Penganggaran modal (capital budgeting) terdiri dari 2 kata yaitu penganggaran
(budgeting) dan modal (capital). “Penganggaran” dimaksudkan sebagai proses menyusun
anggaran termasuk merinci arus kas awal, arus kas masuk dan arus kas keluar dari suatu
investasi atau proyek selama umur dan pada akhir periode. “Modal” dapat dipahami dari
2 sisi yaitu sebagai sumber pembiayaan jangka panjang (sources) dan penempetannya
pada barang-barang modal atau aktiva tetap sebagai sumber daya (resources) yang akan
mendatangkan penghasilan melalui operasi perusahaan.
Dengan demikian penganggaran modal (capital budgeting) adalah proses perencanaan
penyusunan anggaran untuk investasi barang-barang modal atau proyek.
Barang-barang modal dapat berupa aktiva berwujud seperti mesin, peralatan, bangunan
atau berupa aktiva tidak berwujud seperti pembangunan software, riset dan
pengembangan, paten yang umurnya atau manfaatnya lebih dari satu tahun.
Dalam penganggaran modal manajemen harus mampu mengidentifikasi barang modal,
usulan investasi harus sesuai dengan kebutuhan operasi perusahaan, karena pengadaan
barang modal akan berdampak pada beban tetap non kas (penyusutan atau amortisasi)
yang akan ditanggung oleh perusahaan.
Dari semua kumpulan peluang investasi atas barang modal atau proyek yang ada,
manajemen akan melakukan kajian atau analisis investasi untuk menentukan investasi
mana yang layak diterima.
Keputusan investasi atas barang-barang modal merupakan keputusan strategis karena
menyangkut :
1. Jumlah dana yang diinvestasikan yang besar
2. Umur investasi lebih dari 1 tahun
3. Sesuai dengan pendekatan alokasi aktiva (asets allocation approach)
4. Modal yang diinvestasikan hanya akan kembali ke kas melalui penyusutan atau
amortisasi sebagai beban tetap non kas perusahaan.
5. Hasil penjualan dalam kondisi tidak pasti , sementara beban tetap non kas
(penyusutan) harus tetap diperhitungkan sehingga investasi barang modal akan
menimbulkan risiko bisnis atau usaha.

2
6. Prospek perusahaan tergantung pada pemanfaatan barang-barang modal.
Betapa pentingnya proses perencanaan penganggaran modal karena akan berdampak
luas dan bersifat jangka panjang pada perusahaan. Aktivitas dari departemen lain
yang ada dalam perusahaan (misalnya divisi pemasaran, produksi, dan divisi lain)
akan dipengaruhi oleh keputusan penganggaran modal. Penganggaran modal
merupakan bagian dari rencana strategis perusahaan untuk mendukung peramalan
penjualan untuk beberapa tahun kedepan.

2.2 Klasifikasi usulan investasi


Usulan investasi dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan jangka panjang
yang selalu disesuaikan dengan kondisi persaingan yang semakin ketat. Perusahaan yang
berorientasi sebagai trendsetter selalu berusaha untuk berada selangkah didepan untuk
menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dan lebih baik daripada produk atau jasa
para pesaing.
Dari beberapa kemungkinan yang dihadapi perusahaan, maka usulan investasi atas
barang-barang modal dapat berupa :
1. Pengadaan barang modal baru, untuk mendukung rencana diferensiasi atau
diversifikasi produk.
2. Pengadaan barang modal baru sebagai pengganti (replacement) barang modal yang
lama yang kurang efisien disbanding barang modal baru
3. Pengadaan tambahan barang modal baru untuk mendukung peningkatan penjualan
(ekspansi) untuk produk/jasa yang sama
4. Pengadaan barang modal untuk mendukung ketentuan yang berlaku misalnya alat
pengendali pencemaran lingkungan
5. Pengadaan barang modal untuk mendukung riset dan pengembangan.

Barang modal harus sesuai dengan kualitas, kapasitas dan waktu yang dibutuhkan
perusahaan.

2.3 Sifat investasi


Alternative investasi yang diusulkan biasanya sangat beragam, sehingga perlu dilakukan
kajian atas peringkat investasi yang disusulkan. Peringkat investasi dilakukan menurut
criteria yang ditetapkan dan diperhadapkan dengan kebutuhan serta modal yang tersedia.
Dari beberapa usulan investasi yang menguntungkan, perlu dilihat sifat diantara investasi
tersebut apakah bersifat saling meniadakan (mutually exclusive) atau bersifat tidak saling
bergantung/bebas (independent) atau bersifat kesatuan (contingent).
1. Usulan investasi yang bersifat saling meniadakan adalah jika investasi tersebut
mempunyai fungsi yang sama atau pada objek sama.

3
2. Usulan investasi yang tidak saling bergantung atau bersifat bebas adalah usulan
investasi yang masing-masing usulan mempunyai fungsi atau pada objek yang
berbeda.
3. Investasi yang bersifat kesatuan adalah apabila dalam suatu proyek harus
diperhitungkan secara utuh meskipun dalam proyek tersebut dapat dibagi-bagi.

2.4 Arus kas untuk penganggaran modal


Memperkirakan arus kas dari suatu investasi riel merupakan pekerjaan yang rumit, dalam
menentukan arus kas investasi riel diperlukan suatu studi yang lengkap dan melibatkan
banyak pihak. Arus kas keluar pada awal periode sebagai modal awal tidak hanya sebesar
harga beli barang modal, tetapi termasuk biaya pemasangan, uji coba dan lainnya.
Demikian juga arus kas keluar selama umur proyek tergantung pada aktivitas atau
rencana penjualan yang akan mendatangkan arus kas masuk.
Jumlah arus kas operasi dari suatu investasi yang diperhitungkan adalah tambahan arus
kas operasi ( additionaloperating cash flow –OCF) atau proceeds yang dapat dihitung
dalam formulasi :

Δ arus kas operasi = Δ NCF + Δ Interest ( 1 - t )


Δ arus kas operasi = Δ NI + Δ Dep + Δ Interest (1 - t)
Δ arus kas operasi = Δ NOPAT + Δ DEP
Δ arus kas operasi = Δ EBIT ( 1-t ) + Δ DEP
Δ arus kas operasi =[( Δ R – Δ VC – Δ FCC – Δ Dep)(1 - t)] + ΔDep

Keterangan :
Δ = Delta, tambahan/selisih antara kondisi awal dengan sesudah
tambahan investasi
NCF = Net cash flow, arus kas bersih
NI,EAT = Net income, earning after tax
Dep = Depreciation, penyusutan
t = Tax rate, tarif pajak
R = Revenue, pendapatan dari penjualan
VC = Total variable cost
FCC = Fixed cost cash, biaya tetap tunai

2.5 Saling meniadakan ( Mutually exclusive)


Investasi yang mempunyai sifat saling meniadakan dapat terjadi karena usulan investasi
tersebut mempunyai fungsi yang sama misalnya usulan investasi untuk memindahkan
barang pada pabrik dari departemen produksi ke departemen penyimpanan barang siap
untuk dijual yang dapat dipindahkan dengan ban berjalan atau pick-up. Apabila pilihan
pada usulan investasi ban berjalan, maka akan meniadakan usulan investasi pick-up
karena kedua alternative tersebut mempunyai fungsi yang sama yaitu memindahkan
barang. Contoh berikutnya adalah pilihan investasi pada sebidang tanah yang dapat
dibangun pom bensin atau lapangan futsal. Apabila pilihan pada pom bensin, maka akan
4
meniadakan usulan investasi lapangan futsal atau sebaliknya karena bangunan berada
pada objek yang sama.
Pada usulan investasi yang bersifat saling meniadakan demikian, manajemen akan
memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham dengan cara memilih alternative yang
mempunyai criteria yang terbaik dari usulan yang saling meniadakan.

2.6 Beda umur


Dalam kenyataannya usulan investasi riel atau proyek tidak sederhana, pilihan investasi
tidak selalu sama umurnya (misalnya umur taksi dengan mikrolet meskipun jumlah
investasinya relative sama). keputusan untuk memilih kedua alternative didasarkan pada
nilai NPV untuk umur yang berbeda adalah tidak adil, sehingga keputusannya harus
didasarkan pada umur yang sama atau dengan nilai NPV rata-rata tahunan geometric,
untuk menentukan pilihan terbaik dari usulan beda umur, maka dapat dilakukan dengan 2
cara yaitu :
1. Menyamakan umur dengan kelipatan terkecil atau seolah-olah akan terjadi rangkaian
penggantian (replacement chain).
2. Annuitas tahunan ekuivalen (Equivalent Annual Annuity- EAA).
Metode dengan menentukan annuitas tahunan ekuivalen yaitu yang menghasilkan
nilai rata-rata tahunan berdasarkan annuitas akan lebih sederhana. Pada metode ini
dicari nilai NPV tahunan ekuivalen dari masing-masing usulan dan kemudian dipilih
yang menghasilkan EAA terbesar.

NPVi (1+i)n−1
EAA = PVIFA 0 , dimana PVIFAO =
(1+i)n x k

*PVIFAO = Present value index factor annuity ordinary

2.7 Investasi Penggantian


Salah satu topik yang akan dibahas pada penganggaran modal khusus ini adalah kasus
investasi penggantian dengan tukar tambah (replacement in trade-in investment).
Perusahaan selalu mengikuti perkembangan teknologi, karena teknologi baru akan
mempunyai kelebihan tertentu daripada teknologi sebelumnya. Kelebihan dapat berupa
peningkatan kualitas, kecepatan atau efisiensi yang secara keseluruhan akan berdampak
pada arus kas perusahaan. Dalam keadaan demikian manajemen akan mempertimbangkan
untuk mengganti barang modal lama dengan barang modal baru.
Penggantian barang modal baru yang memiliki kelebihan daripada barang modal lama,
tentunya akan dibeli dengan harga yang berlaku di pasar dan dipastikan akan lebih mahal
daripada harga beli barang modal lama.
Penggantian barang modal lama dengan barang modal baru akan diperlakukan sebagai
tukar tambah (trade-in), sehingga arus kas bersih dari penjualan barang modal lama akan
diperhitungkan sebagai pengurang dari modal awal barang modal baru. Jumlah arus kas
dari barang modal lama tergantung pada harga jual barang modal lama yang
diperhitungkan. Apabila harga jual barang modal lama yang diperhitungkan lebih tinggi
daripada nilai buku (book value) tetapi tidak lebih tinggi daripada harga belinya, maka
perusahaan akan memperoleh keuntungan biasa (ordinary gain-OG).
5
2.8 Sewa usaha atau membeli dengan term loan
Melalui sewa usaha akan menimbulkan biaya sebesar sewa yang dibayarkann setiap
periode dengan jumlah yang sama. Sewa tersebut akan menghemat pajak (tax saving)
sebesar sewa dikalikan dengan tarif pajak. Sehingga arus kas keluar yang diperhitungkan
adalah sebesar sewa setelah dikurangi pajak atau sewa (1-t). Membeli barang modal
dengan utang akan menimbulkan 2 jenis biaya yang harus diperhitungkan yaitu bunga
pinjaman dan penyusutan. Kedua jenis biaya tersebut akan menghemat pajak, sehingga
arus kas keluar yang diperhitungkan adalah jumlah [(bunga + penyusutan)(1-t)].
Ada 2 metode yang dapat dilakukan untuk menentukan alternatif terbaik antara
menyewa atau membeli dengan utang berjangka yang didasarkan pada :
1. Nilai keuntungan bersih melalui sewa, dan
2. Perbandingan arus kas keluar pada awal periode.

1). Metode NAL


Berdasarkan Nilai Keuntungan Bersih Melalui Sewa (Net advantage to leasing-NAL)
yaitu jumlah penghematan yang timbul sekarang karena kita memilih alternatif melalui
leasing dibandingkan dengan membeli. Nilai NAL dapat diperoleh dengan 2 formulasi
sbb :
BP(1  t )  BS (1  t )  BD(t ) NS (1  t )
NAL    NPA
(1  i ) t (1  i ) n
Keterangan :
NAL = Net Advantage to Leasing
BP = Biaya Peme;iharaan yang akan ditanggung
T = Tarif pajak penghasilan
BS = Biaya Sewa periodik
BD = Biaya Depresiasi
NS = Nilai Sisa
i = Biaya bunga setelah pajak
NPA = Nilai Perolehan Aktiva
2). Metode Perbandingan Biaya Arus Kas Keluar Sekarang
Pengadaan barang melalui utang, artinya bahwa cicilan periodik akan dibayarkan pada jumlah
yang sama dan bunga didasarkan pada jumlah yanng terutang. Karena barang menjadi aktiva
perusahaan, maka akan muncul penyusutan sehingga dengan membeli akan memunculkan biaya
relevan yang akan diperhitungkan yaitu biaya pemeliharaan, penyusutan dan bunga yang akan
memperoleh penghematan pajak, serta penghematan pajak atas keuntungan dari nilai sisa jika ada.
Untuk menentukan pilihan membeli dengan utang atau menyewa, maka kembali pada tujuan
memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham yaitu akan memilih biaya terendah yaitu arus
kas keluar yang terendah.
2.9 Pencatuan modal (capital rationing)
Pada satu periode penganggaran, jumlah modal yang tersedia untuk investasi barang
modal jumlahnya adalah tertentu. Sementara jumlah usulan investasi yang layak diterima
mungkin melebihi jumlah modal yang tersedia. Untuk itu, perusahaan menghadapi
pencatuan modal yaitu jumlah modal yang tersedia untuk diinvestasikan lebih sedikit
daripada jumlah modal yang dibutuhkan berdasarkan sejumlaha usulan investasi yang
layak diterima. Keterbatasan dana tersebut dapat dipahami karena dana yang disiapkan

6
bersumber dari internal perusahaan, artinya sumber eksternal baik saham baru atau utang
tidak diperhitungkan.
Dalam keadaan demikian, manajemen yang selalu berusaha memaksimumkan
kesejahteraan pemegang saham harus menseleksi kombinasi dari seluruh usulan investasi
untuk dipilih pada periode penganggaran. Kombinasi usulan investasi yang dipilih adalah
kombinasi usulan investasi yang menghasilkan NPV terbesar.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penganggaran sebagai proses menyusun anggaran termasuk merinci arus kas


awal, arus kas masuk dan arus kas keluar dari suatu investasi atau proyek selama umur
dan pada akhir periode. Dalam penganggaran modal manajemen harus mampu
mengidentifikasi barang modal, usulan investasi harus sesuai dengan kebutuhan operasi
perusahaan, karena pengadaan barang modal akan berdampak pada beban tetap non kas
(penyusutan atau amortisasi) yang akan ditanggung oleh perusahaan. Penganggaran
modal meliputi seluruh priode investasi yang mencakup pengeluaran-pengeluaran (cost)
dan manfaat (benefit) yang dikuantifikasi, sehingga memungkinkan untuk diadakan
penilaian dan membandingkannya dengan alternatif investasi lainnya. Ada beberapa
manfaat penganggaran modal yang dapat diketahui, diantaranya: Agar tidak terjadi over
investment atau under investment. Dapat lebih terperinci dan teliti karena dana semakin
banyak dan dalam jumlah yang sangat besar. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang
lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka waktunya lebih dari satu
tahun. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.

Anda mungkin juga menyukai