PEMBAHASAN
Penyakit difteri merupakan salah satu penyakit menular yang dapat menyebabkan
kejadian luar biasa. Penyakit difteri ini juga merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I). Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium
diphtheriae, oleh karena itu penyakitnya diberi nama serupa dengan kuman penyebabnya.
Sebelum era vaksinasi, toksin yang dihasilkan oleh kuman ini sering meyebabkan penyakit
yang serius, bahkan dapat menimbulkan kematian. Tapi sejak vaksin difteri ditemukan dan
imunisasi terhadap difteri digalakkan, jumlah kasus penyakit dan kematian akibat toksin
difteri menurun dengan drastis (Sariadji, Pracoyo, & Putranto, 2015)
Tanda dan gejala umumnya muncul 2-5 hari setelah terinfeksi, namun mungkin juga
baru muncul 10 hari kemudian. Penularan penyakit difteri terjadi melalui tetes udara yang
dikeluarkan oleh penderita ketika batuk atau bersin. Penularan juga dapat terjadi melalui tissu
atau sapu tangan atau bekas minum penderita atau menyentuh luka penderita.
Pada tahap lanjut penderita difteri dapat menyebabkan:
1) Nafas berhenti
2) Radang pada otot jantung dengan gagal jantung atau aritmia
3) Kelumpuhan saraf
4) Sehingga hampir setiap satu dari sepuluh orang yang menderita penyakit difteri akan
meninggal karenanya.
Anak-anak usia kurang dari 5 tahun dan orang tua usia diatas 60 tahun sangat beresiko
tertular penyakit difteri, demikian pula mereka yang tinggal di lingkungan padat penduduk
atau lingkungan yang kurang bersih dan juga mereka yang kurang gizi dan tidak diimunisasi
DTP (Andareto, 2015)
SUMBER