Anda di halaman 1dari 4

Prinsip-Prinsip Kebijakan Fiskal Dalam Ekonomi Islam

Prinsip Islam tentang kebijakan fiskal dan anggaran belanja bertujuan untuk
mengembangkan suatu masyarakat yang didasarkan atas distribusi kekayaan
berimbang dengan menempatkan nilai-nilai material dan spritual pada tingkat yang
sama. Kebijakan fiskal dianggap sebagai alat untuk mengatur dan mengawasi
perilaku manusia yang dipengaruhi melalui insentif yang disediakan dengan
meningkatkan pemasukan pemerintah (melalui perpajakan pinjaman atau jaminan
terhadap pengeluaran pemerintah) Kebijakan fiskal dalam suatu negara tentulah
diharapkana sesui dengan prinsip dan nilai-nilai Islam karena tujuan pokok agama
Islam adalah mencapai kesejahteraan umat manusia secara keseluruhan.
Dalam masalah pengeluaran, al-Quran telah menetapkan suatu kebijakan
pengeluaran yang luas untuk distribusi pendapatan kekayaan berimbang. Dalam al-
Quran dinyatakan ”dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan,
katakanlah yang lebih dari keperluan, (Qs. 2 219) ini bukanlah berarti
mengeluarkan uang untuk hal-hal yang tidak menentu. Islam bukan hanya
mencegah taoi mengutuk pemborosan (Qs. 17:27). Penimbunan juga dikutuk
karena kekayaan tak dapat beredar dan manfaatnya tidak dapat dinikmati oleh
masyarakat.
Anggaran belanja pada masa awal pemerintahan Islam adalah sangat sederhana
dan tidak serumit sistem anggaran modern. Pendapatan negara yang masih baru ini
berbeda dari tahun ke tahun. berbagai negara bagian mengirimkan sejumlah
tertentu dari penghasilannya misalnya penguasa Palestina membayar 100 dinar tiap
tahun, Bandar Aylah di teluk Aqabah membayar 300 dinar tiap tahun, Daerah
Najran di Yaman mengirimkan 2000 potong pakaian. Dimasa awal pemerintahan
Islam, dasar anggarannya adalah pengeluaran ditentukan oleh jumlah penghasilan
yang tersedia dan ketika ini kebijakan angaran belum berorientasi pada
pertumbuhan. Konsep anggaran yang berlaku di masa ini adalah konsep anggaran
berimbang dalam pengertian pengeluaran dan penerimaan negara adalah sama.
Sehingga pada masa awal pemerintahan Islam jarang terjadi defisit anggaran,
karena pemerintah melakukan kebijakan pengeluaran berdasarkan pemasukan.
Dalam ekonomi konvensional, kebijakan fiskal dapat diartikan sebagai langkah
pemerintah untuk membuat perubahan-perubahan dalam sistem pajak atau dalam
pembelanjaan. Tujuannya tentu untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang
dihadapi negara. Kebijakan fiskal meliputi pajak dan pembelanjaan (goverment
expenditure). Sedangkan dalam konsep ekonomi Islam, kebijakan fiskal bertujuan
untuk mengembangkan suatu masyarakat yang didasarkan atas distribusi kekayaan
berimbang dengan menempatkan nilai-nilai materil dan spirituil pada tingkat yang
sama Kebijakan fiskal menurut ekonomi Islam diharapkan melaksanakan fungsi
alokasi, distribusi dan stabilisasi dalam suatu negara yang mempunyai ciri khas
tertentu dari nilai orientasi, dimensi etik dan sosial dalam pendapatan dan
pengeluaran negara Islam. Sistem perpajakan Islam harus menjamin bahwa hanya
golongan kaya dan makmur yang mempunyai kelebihanlah yang memikul beban
utama pajak.
Bagaimana DBMS menyelesaikan masalah dalam lingkungan file tradisional

Dengan memperkecil redundasi dan inkonsistensi data dengan meminimalisasi


file-file yang terpisah  yang mempunyai data sama. DBMS tidak dapat
menghilangkan redunsi, melainkan mengendalikan redundasi data. Menggunakan
DBMS dapat menghilangkan inkonsistensi data karena pada sistem ini memastikan
bahwa data yang sama memilki nilai yang sama..

 Tantangan dalam menangani besarnya volume data

Sampai 5 tahun sebagian besar data dikumpulkan oleh organisasi yang terdiri atas
data transaksi yang dapat ditempatkan dengan mudah kedalam kolom danbaris
pada DBMS Relasional. Kemungkinan data-data yang ada memiliki struktur atau
tidak sesuai dengan produk DBMS relasional yang mengorganisasikan data
kedalam bentuk kolom dan baris.

 Infrastruktur Bisnis

Kebutuhan akan data yang berkapabilitas besar memerlukan infraksruktur bisnis


yang terkini dan memiliki rabgkaian perangkat untuk memperoleh informasi-
informasi yang diperlukan dari berbagai jenis data yang berbeda yang ada dalam
organisasi. Kemampuan-kemampuan tersebut meliputi data warehouse, data marts,
hadoop, in-memory computing, serta platform analitis.

Data warehouse dan data mart

Data warehouse adalah data yang menyimpan data historis dan data terkini yang
berpengaruh bagi kepentingan pengambil jeputusan diseluruh perusahaan.
Sedangkan data mart adalah bagian dari data warehouse yang diringkas atau
dikhususkan untuk penanganan jenis-jenis data tertentu pada database yang
terpisah untuk kelompok pengguna yang lebih ditentkan.

Hadoop

Hadoop adalah perangkat kerja open source yang dikelola oleh Apache software
foundation yang memungkinkan pendistribusian proses data berkapasitas besar
secara paralel pada komputer-komputer berbiaya terjangkau.

Komputasi dalam memori

Komputasi dalam memori adalah cara yang lain untuk memfasilitasi analisis data
yang besar.

Platform analitis

Para vendor database komersial telah mengembangkan Platform analitis yang


berkecepatan timggi yang terspesialisasi dengan menggunakan baik teknologi
terkait maupun yang tidak terkait yang dioptimalkan untuk menganalisis kumpulan
data yang besar.

Pemrosesan Analisis Online (OLAP)

OLAP mendukung analisis data yang multidimensional yang memungkinkan bagi


para pengguna untuk melihat data yang sama dalam cara-cara yang berbeda dengan
menggunakan banyak dimensi. Masing-masing aspek dari informasi seperti
produk, penetapan harga, biaya, wilayah, atau periode wakti, mewakili dimensi
yang berbeda. OLAP memungkinkan bagi para pengguna untuk memperoleh
jawaban-jawaban secara online atas pertanyaan-pertanyaan khusus.

Tampilan ini memperlihatkan suatu model multidimensional yang dapat diciptakan


untuk mewakili pelanggan, waktu penjualan, dan produk

Data Mining

Data mining memberikan wawasan pada korporat, data yang tidak dapat diperoleh
dengan OLAP dengan menemukan pola-pola yang tersembunyi serta hubungan
dalam database yang benar dan aturan menarik kesimpulan dari mereka untuk
memprediksikan perilaku pada masa yang akan datang. Tipe informasi yang dapat
diperoleh dari data mining yaitu :

 Asosiasi merupakan kejadian yang dikaitkan dengan suatu peristiwa tunggal.


Contoh : ketika keripik jagung dibeli, maka minuman cola akan dibeli
sebanyak 65%, tetapi ketika terdapat promosi, maka cola yang dibeli
meningkat mejadi 85%
 Dalam sekuen, peristiwa-peristiwa akan dikaitkan berdasarkan waktu.
Contoh : jika sebuah rumah dibeli, terdapat 65% kemungkinan sebuah
kulkas baru akan dibeli juga dalam dua minggu, dan 45% kemungkinan
sebuah oven akan dibeli dalam waktu sebulan setelah rumah itu dibeli.
 Klasifikasi membahas pola-pola yang menggambarkan kelompok yang mana
suatu barang dimiliki dengan memeriksa barang yang ada, yang telah
diklasifikasikan dan dengan menarik kesimpulan dari serangkaian aturan.
Contoh : bisnis kartu kredit atau perusahaan telepon akan khawatir
kehilangan para pelanggannya yang loyal. Klasifikasi dapat membantu untuk
menemukan ciri-ciri pelanggan yang memiliki kecenderungan untuk
berhenti dan dapat menyediakan suatu model untuk membantu para manajer
dalam memprediksikan siapakah pelanggan tersebut sehingga para manajer
dapat merancang kampanye-kampanye khusus untuk mempertahankan
pelanggan tersebut.
 Pengklasteran (clustering) bekerja dengan cara yang sama seperti klasifikasi
ketika tidak ada kelompok yang masih belum didefinisikan.
Contoh : menemukan daya tarik kelompok atas kartu bank atau membagi
suatu database ke dalam kelompok-kelompok pelanggan yang didasarkan
pada demografis dan tipe dari investasi pribadi.
 Peramalan menggunakan serangkaian nilai yang ada untuk meramalkan
berapa besar dari nilai lainnya.
Contoh : peramalan akan menemukan pola-pola dalam data untuk membantu
para manajer dalam mengestimasi nilai masa mendatang dari variabel-
variabel yang terus-menerus, seperti angka penjualan.

Teks Mining dan Web Mining

Perangkat teks mining tersedia untuk membantu bisnis dalam menganalisis data
yang tidak terstruktur. Alat bantu ini dapat mengestrak elemen-elemen kunci dari
rangkaian data yang besar yang tidak terstruktur, menemukan pola hubungan, dan
meringkas informasi.

Web merupakan sumber utama lainnya dari data besar yang tidak terstruktur untuk
mengungkapkan pola, kecenderungan, dan wawasan dalam perilaku konsumen.
Web mining merupakan penemuan serta analisis pola dan informasi yang
bermanfaat dari World Wide Web. Bisnis akan beralih kepada web mining untuk
membantu mereka dalam memahami perilaku konsumen, melakukan evaluasi atas
keefektifan situs web tertentu, atau kuantitas dari keberhasilan suatu kampanye
pemasaran.

Web mining akan mencari pola dalam data melalui penelusuran konten,
penelusuran struktur, dan penelusuran penggunaan. Penelusuran konten merupakan
proses untuk mengestrak pengetahuan dari konten dalam laman web, seperti teks,
gambar, audio, dan data video. Penelusuran struktur memeriksa data yang terkait
dengan struktur dari situs web tertenty, seperti tautan yang menunjuk pada suatu
dokumen mengindikasikan popularitas dari dokumen tersebut, sementara itu,
tautan keluar dari suatu dokumen mengindikasikan pengayaan atau mungkin
variasi dari topik yang tercakup dalam dokumen. Penelusuran penggunaan
menelaah data interaksi pengguna yang dicatat oleh server web kapan pun
permintaan dari sumber daya situs web tersebut diterima.

Anda mungkin juga menyukai