JAWABAN KASUS
Oleh
I Wayan Pebi Mahendra (1391662006)
2015
KASUS
“TRANSAKSI ENRON YANG DIPERTANYAKAN”
Pendahuluan
Pemahaman tentang sifat transaksi yang dipertanyakan pada Enron bersifat fundamental
dalam pemahaman mengapa Enron gagal. Berikut ini adalah gambaran singkat dari esensi
transaksi penting utama dengan SPE, termasuk Chewco, LJM1, LJM2, dan Raptors.
Enron Corporation adalah sebuah perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston,
Texas, Amerika Serikat. Sebelum bangkrutnya pada akhir 2001, Enron mempekerjakan sekitar
21.000 orang pegawai dan merupakan salah satu perusahaan terkemuka di dunia dalam bidang
listrik, gas alam, bubur kertas dan kertas, dan komunikasi. Enron mengaku penghasilannya pada
tahun 2000 berjumah $101 miliar.
Transaksi Chewco
Enron mengadakan proyek yang dinamakan Chewco, Chewco tidak bisa menarik
investor luar sehingga Enron mensiasati dengan cara memutar dana yang ada di perusahaan dan
anak perusahaan. Enron tidak mengeluarkan modal, sekalipun mengeluarkan modal tetapi kurang
dari 3 persen, dan itu tidak sesuai dengan pengaturan keuangan yang seharusnya 3 persen.
Chewco pada bulan November 1997 dibuatkan struktur modal baru oleh Enron dan Kopper,
tetapi pada proyek ini pula Enron tidak juga mendapatkan investor luar. Enron tetap kembali
kepada sistem awal yaitu memutar dana yang ada di perusahaan. Tahun 2001 kasus Enron mulai
terbongkar di depan umum dan Dewan Direksi memulai penyelidikan sehingga membawa pada
pengajuan kebangkrutan.
Bulan Agustus 2001 penurunan nilai saham Enron yang mengakibatkan penurunan kredit
Raptor, mengharuskan adanya pengiriman saham Enron yang begitu banyak sehingga membuat
dilusi laba per saham Enron disadari menjadi terlalu besar untuk dipertahankan.
Transaksi anatara Enron dan LJM2 yang memberikan dampak terbesar pada laporan
keuangan Enron melibatkan empat SPE yang dikenal sebagai “Raptor”. Memperluas konsep
yang mendasari transaksi Rhythms, Enron berusaha menggunakan nilai “tertanam” dari
ekuitasnya untuk mengatasi penurunan nilai tertentu investasi pedagangnya.
2. Kenneth Lay adalah Ketua Dewan dan CEO dalam waktu yang lama. Bagaimana
mungkin dia berkontribusi atas kurangnya tata kelola yang baik?
Jawaban :
Pada tanggal 16 Oktober 2001, Enron menerbitkan laporan keuangan triwulan ketiga.
Dalam laporan itu disebutkan bahwa laba bersih Enron telah meningkat menjadi $393
juta, naik $100 juta dibandingkan periode sebelumnya. CEO Enron Kenneth Lay,
berpendapat bahwa Enron secara berkesinambungan memberikan prospek yang
sangat baik. Namun sebenarnya, Kenneth Lay dengan sengaja menutupi adanya biaya
akuntansi khusus (special accounting charge/expense) yang tidak dirinci, sebesar $1
miliar yang sesungguhnya menyebabkan hasil aktual pada periode tersebut menjadi
rugi $644 juta. Para analis dan reporter kemudian mencari tahu lebih jauh mengenai
beban $1 miliar tersebut, dan ternyata berasal dari transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh CFO Enron. Sehingga, akibat hal inilah
menyebabkan tata Kelola Perusahan Enron menjadi tidak baik, karena Kenneth Lay
melakukan Moral Hazard, dan merugikan publik.
3. Aspek manakah dari system tata kelola Enron yang gagal untuk bekerja dengan baik?
Jelaskan?
Jawaban :
Dari aspek Manajemen Enron yang kurang sehat, sebagai berikut :
o Pihak manajemen Enron telah melakukan berbagai macam pelanggaran
praktik bisnis yang sehat melakukan (Deception, discrimination of
information, coercion, bribery) dan keluar dari prinsif good corporate
governance. Akhirnya Enron harus menuai suatu kehancuran yang tragis
dengan meninggalkan hutang milyaran dolar.
o Enron merekrut banyak karyawan dari KAP Andersen, yang merupakan
partner Enron. Sehingga KAP Andersen menjadi tidak Independen dalam
melakukan proses Audit Enron.
4. Mengapa tidak lebih banyak whistleblower yang berani bersuara, dan mengapa tidak
ada yang membuat perbedaan yang signifikan? Bagaimana cara mendorong
whistleblower agar lebih berani bersuara?
Jawaban :
Kasus enron melibatkan banyak pihak, baik pihak internal maupun eksternal seperti KAP
Anderson, dan mereka juga diberikan iming - iming keuntungan yang besar dari transaksi-
transaksi tersebut. Sehingga mereka lebih memilih diam karena mendapat keuntungan hanya
dengan berdiam saja, namun sebenarnya hal tersebut merupakan praktik tidak sehat / suap.
5. Apa yang harus dilakukan oleh auditor internal untuk membantu direktur?
Jawaban :
Auditor internal seharusnya tetap menjaga independensi dalam proses audit operasional
perusahaan dan bertanggungjawab terhadap Direksi. Juga bertindak sebagai fidusia
professional yang menjaga kepentingan pemegang saham dan Dewan Direksi.
b) Kegiatan eksekutif.
a. Board of Director (dewan direktur, direktur eksekutif dan direktur non eksekutif)
membiarkan kegiatan-kegitaan bisnis tertentu mengandung unsur konflik kepentingan
dan mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi berdasarkan informasi yang hanya bisa
di akses oleh Pihak dalam perusahaan (insider trading), termasuk praktek akuntansi
dan bisnis tidak sehat sebelum hal tersebut terungkap kepada publik.
b. Adanya Deception Information, yang dilakukan pihak manajemen Enron maupun
KAP Arthur Andersen, mereka mengetahui tentang praktek akuntansi dan bisnis yang