Abstrak Laporan Kasus PKB - Dr. Rahdian Husa
Abstrak Laporan Kasus PKB - Dr. Rahdian Husa
Pendahuluan: Sirosis hati (SH) merupakan tahap akhir fibrosis hati progresif yang ditandai
oleh distorsi arsitektur hati dan pembentukan nodul regeneratif. SH menempati urutan
ketujuh penyebab kematian tersering diseluruh dunia. Angka kejadian SH di Indonesia akibat
hepatitis B berkisar 21,2-46,9%.
Kasus: Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke IGD dengan keluhan utama muntah
yang dirasakan sejak ± 5 hari SMRS. Muntah 1-2 x/hari, isi makanan dan cairan, volume
100-200 cc, warna kuning. Riwayat penyakit hepatitis B sejak April 2018. Riwayat keluarga,
dan kebiasaan konsumsi alkohol disangkal. Riwayat pengobatan entecavir 1x0,5mg,
propranolol 2x10mg, spironolakton 1x25mg. Pada pemeriksaan fisik konjungtiva anemis (+),
sklera ikterik (+), spider naevy (+), abdomen cembung, venektasi (+), hepatosplenomegali
(-), asites (+). Pada pemeriksaan penunjang Hb 8,4 gr/dL, Trombosit 44.000/uL, Albumin
2,54 g/dl, Globulin 4,47 g/dl, Na 130 mEq/L, PT 19,4, DNA VHB serum >110,000,000
IU/mL USG abdomen: kesan SH, transient elastography 38,7 kPa. Pasien didiagnosis sirrosis
hati dekompensata et causa hepatitis B. Ditatalaksana dengan entecavir 1x0,5mg, furosemide
1x20 mg, ranitidin 2x50mg, spironolakton 1x25mg, propranolol 2x10mg, asam folat 2x0,4
mg, metoclopramide 3x10mg. Skor CTP 8.