Bab 1 Gastritis
Bab 1 Gastritis
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
TINJAUAN PUSTAKA
3. Fisiolofi nyeri
Munculnya nyeri berkaitan erat dengan reseptor dan adanya
rangsangan.Reseptor nyeri yang dimaksud adalah nociceptor
merupakan ujung-ujung syarat sangat bebas yang memilki sedikit
atau bahkan tidak memilki myelin yang tersebar pada kulit dan
mukosa, khususnya pada visera, persendian, dinding arteri, hati
dan kandung empedu.Reseptor nyeri dapat memberikan respons
akibat adanya stimulasi atau rangsangan.Stimulasi tersebut dapat
berupa zat kimiawi seperti histamine, bradikinin, prostagiandin, dan
macam-macam asam yang dilepas apabila terdapat kerusakan
saling bertautan.Di antara lapisan dua dan tiga terbentuk substntia
gelatinosa yang merupakan saluran utama impuls. Kemudian,
impuls nyeri menyebrangi sum-sum tulang belakang pada
interneuron dan bersambung ke jalur spinal asendens yang paling
utama, yaitu jalur spinothalamic tract (STT) atau jalur spinotalamus
dan spinothalamic tract (SRT) yang membawa informasi tentang
sifat dan lokasi nyeri. Dari proses transmisi terdapat dua jalur
mekanisme terjadinya nyeri, yaitu jalur opiatedan jalur nonopiate.
Jalur opiate ditandai oleh pertemuan reseptor pada otak yang
terdiri atas jalur spinal desendens dari thalamus yang melalui otak
tengah dan medula ke tanduk dorsal dari sum-sum tulang
belakang yang terkonduksi dengan nociceptor impuls supresif.
Serotin merupakan neurotransmitter dalam impuls supresif. Sistem
supresif lebih mengaktifkan stimulasi nociceptor yang
ditransmisikan oleh serabut A. jalur nonopiate merupakan jalur
desenden yang tidak memberikan respons terhadap naioxone
yang kurang banyak diketahui mekanismenya (Hidayat&Uliyah,
2014)
4. Pengaturan Kenyamanan nyeri pada Gastritis
Makanan sangat penting bagi tubuh kita.Tubuh kita
membutuhkan asupan nutrisi berupa karbohidrat, lemak, protein
dan senyawa-senyawa gizi penting lainnya.Asupan makanan ini
harus didukung dengan pengaturan pola makan yang sesuai.Pola
makan yang teratur sangat penting bagi kesehatan tubuh kita,
sedangkan pola makan yang tidak teratur dapat menyebabkan
gangguan di sistem pencernaan atau penyakit yang mungkin
terjadi dan sering dibiarkan oleh banyak orang, salah satunya
adalah penyakit maag. Penyakit gastritis ini jika dibiarkan akan
semakin parah, terlebih jika tidak ada pengaturan pola makan yang
baik dan benar, maka akan menimbulkan kekambuhan yang akan
mengganggu aktifitas penderita (Sulastri, 2012)
Pola makan yang dianjurkan adalah pola yang sumbangan
energinya 60-70% berasal dari karbohidrat, 15-20% dari protein
dan 20-30% dari lemak, disamping cukup akan vitamin, mineral
dan serat. Pola makan tersebut terbagi dalam 3 periode yaitu,
sarapan, makan siang dan makan malam. Peranan sarapan tidak
boleh diabaikan, karena makanan menentukan kerja tubuh dari
pagi hingga siang hari
Salah satu penyebab utama meningkatnya asam lambung
adalah pola makan yang tidak teratur.Makanan atau minuman
yang dikonsumsi dan masuk kedalam lambung berfungsi
mengurangi kepekatan asam lambung sehingga tidak sampai
menggerogoti lambung.
5. Edukasi kenyamanan nyeri pada penyakit Gatritis
1) Teknik relaksasi nafas dalam
a) Pengertian
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan metode
yang efektif untuk mengatasi nyeri kronis.Relaksasi yang
sempurna dapat mengurangi ketegangan otot kejenuhan,
dan ansiets sehingga dapat mencegah peningkatan
intensitas nyeri.Tigaa hal utama yang diperlukan dalam
teknik relaksasi adalah posisi klien yang tepat, pikiran yang
berisitirahat dan lingkungan yang tenang.
b) Prosedur teknik relaksasi nafas dalam
Prosedur teknik relaksasi nafas dalam adalah :
1) Bina hubungan saling percaya
2) Jelaskan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan
3) Minta klien untuk duduk atau mengambil posisi yang
nyaman, rileks, dan tanpa beban
4) Minta klien untuk mengambil nafas dalam melalui hidung
sehingga rongga paru terisi darah bersih, kemudian
menghembuskannya melalui mulut secara perlahan dan
membayangkannya keluar dari setiap bagian tubuh.
Bersamaan dengan hal ini, minta klien untuk
memusatkan perhatian dan menikmati perasaan yang
muncul saat otot klien menjadi lemas dan rileks.
5) Minta klien untuk bernafas secara normal selama sekitar
1-2 menit
6) Selanjutnya, minta klien untuk kembali mengambil nafas
dalam dan menghembuskannya secara perlahan sambil
merasakan udara mengalir dari tangan dan kaki menuju
ke paru untuk selanjutnya dibuang ke luar
7) Minta klien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan
tangan serta udara yang dikeluarkan dan merasakan
kehangatannya
8) Anjurkan klien kembali melakukan prosedur no.5 dengan
memusatkan perhatian pada kaki, tangan, punggung,
abdomen, dan bagian tubuh yang lain.
9) Setelah merasa rileks, minta klien untuk meningkatkan
irama pernafasan secaran perlahan. Gunakan
pernafasan dada atau abdomen.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Studi Kasus
Rancangan penelitian ini menggunakan studi kasus deskriptif
observasional.Metode penelitian deskriptif observasional adalah suatu
metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran tentang suatu keadaan secara objektif. Metode ini digunakan
untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang
dihadapi pada situasi sekarang (Setiadi, 2013)
Studi kasus ini adalah studi untuk melihat gambaran proses asuhan
keperawatan yang terjadi pada 2 pasien dengan diagnose medis
penyakit gastritis dengan masalah keperawatan gangguan kebutuhan
kenyamanan nyeri.
B. Subjek Studi Kasus
Subjek yang digunakan pada studi kasus ini adalah 2 pasien yang
mengalami Penyakit Gastritis dengan masalah keperawatan gangguan
kebutuhan kenyamanan nyeri.Pengambilan subjek dalam penelitian ini
mempertimbangkan kriteria inklusi dan eksklusi.
1. Kriteria inklusi
a. Bersedia menjadi responden dan mau menandatangani
informant consent
b. Pasien dengan diagnose Gastritis yang mengalami gangguan
kenyamanan nyeri
c. Pasien berjenis kelamin perempuan
d. Usia
2. Kriteria eksklusi adalah keadaan yang menyebabkan subjek
memenuhi kriteria inklusi namun tidak dapat diikut sertakan dalam
penelitian
a. Pasien yang mengalami penurunan kesadaran
b. Pasien dengan konsumsi analgetik