Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SYARIAH

MAKANAN DAN CEMILAN RUMAHAN

Dosen pengampu : Abdul Fatah, L.C,. M.SEI

Disusun oleh :

Yulian Syamsul Maulidi 170810102052

Program Studi Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Jember

2019
BAB 1
LATAR BELAKANG

Nama Usaha : Masakan dan Cemilan Rumahan


Bidang Usaha : Kuliner
Jenis Produk : Makanan berat dan ringan
Tempat Usaha : Di rumah Jl. Mastrip 1/7 RT.03 RW.13 Kota Probolinggo

1.1 Identifikasi Kegiatan Usaha


Usaha ini dimulai dari rumah lebih tepatnya semua kegiatan hanya
dilakukan dari dapur, semua bisa dilakukan karena usaha ini mengandalkan ojek
online. Kegiatan produksi dilakukan dari dapur rumah, mengandalkan orang
rumah untuk memasak masakan rumahan seperti sup ayam, ayam geprek, tempe
tahu, nasi dan sebagainya nantinya ada beberapa paket menu yang tersedi.
Ditengah pandemi ini banyak pegawai, anak sekolah yang diluburkan dan
dihimbau untuk diam di rumah saja, akan tetapi saya disini melibatkan ojek online
yang mengandalkan penghasilan harian, yang secara tidak langsung saya dapat
membantu meski dampaknya kecil begitu juga membantu orang yang diam di
rumah saja untuk dapat merasakan makanan rumahan jika tidak sempat untuk
berbelanja ataupun malas masak.
Usaha ini dapat memberi manfaat bagi beberapa pihak meski tidak begitu
terasa signifikan. Driver ojek online dapat restoran baru yang buka didalam
aplikasinya, dimana saat ini banyak restoran yang nutup karena anjuran
pemerintah dengan adanya usaha yang saya bikin akan membuka peluang driver
ojek online untuk mendatkan orederan. Begitu juga masyarakat yang berdiam diri
dirumah dengan mudah mengakses aplikasi ojol untuk membeli makanan ataupun
cemilan tanpa keluar rumah, semua dapat diakses hanya dalam gengaman.

1.2 Tujuan
Tujuan Umum
A. Mendapatkan keuntungan
B. Memperoleh pengalaman yang berharga dalam berwirausaha
C. Menghidupkan perekonomian ditengah pandemi covid-19
Tujuan Khusus
A. Memenuhi tugas UTS mata kuliah studi kelayakan bisnis islam
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Kelayakan Aspek Pasar


Usaha yang saya bangun ini dilihat dari aspek pasar cukup
memungkinkan, karena ditengah pandemi ini banyak toko atau restoran yang
berada di Kota Probolinggo tutup meski ada yang buka tapi hanya melayani take
away. Restoran yang buka itu merupakan makan cepat saji yang pada dasrnya
bukan makan rumahan. Didukung dengan kebijkan pemerintah yang memberi
himbauan kepada masyarakatnya untuk berdiam diri di rumah sehingga membuat
peluang bisnis yang saya buat ini semakin besar, dengan begitu segementasi
pasarnya sudah jelas yaitu masyrakt yang sedang berdiam diri dirumah yang
biasanya berangkat kerja harus ke kantor sekarang semua kegiatan kantor
dikerjakan di rumah atau work from home begitu juga para pelajar yang
diharuskan belajar dari rumah.

2.2 Aspek Teknis dna Teknologi


Aspek teknis dan teknologi berkenaan dengan proses pembangunan
proyek secara teknis, teknologi, dan pengoperasiannya setelah proyek tersebut
selesai dibangun. Dalam usaha yang saya lakukan tidak bergitu banyak memakan
teknologi yang begitu canggih misalnya mesin-mesin penggoreng otomatis atau
sejenisnya, saya tidak menggunakan alat secanggih itu melain semuanya
dilakukan secara manual seperti hal menggoreng seperti biasanya. Semua
dilakukan manual karena jumlah produksi pada usaha saya juga tergantung dari
orderan yang masuk. Usaha masakan rumah ini mengandalkan aplikasi online
seperti Grab dan Gojek, jadi setiap ada orderan yang masuk barulah saya akan
memproduksi apa yang dipesan melalu aplikasi, saya sengaja memproduksinya
setelah ada orederan masuk dikarenakan supaya masakannya masih terasa hangat
pada saat dikonsumsi. Semua cukup mudah dilakukan hanya bermodal teknologi
android atau smart phone yang mendukung untuk mengoprasikan aplikasi
tersebut, cukup dari rumah usaha dapat jalan terus meski pandemic covid-19
melanda.
2.3 Aspek Financial
Usaha yang saya jalankan ini tidak memakan banyak biaya karena
sebagian barang yang dibutuhkan sudah ada, seperti : Kompor, wajan, panci, dan
alat masak lainnya. Akan tetapi untuk membeli bahan-bahanya pasti
mengeluarkan biaya, diantaranya:

No Nama Barang Jumlah Harga

1 Gas 3 kg 1 Tabung Rp. 18.000,-

2 Sayur-sayuran 1 paket Rp. 50.000,-

3 Ayam potong 2 Kg Rp. 50.000,-

4 Telur ayam ½ Kg Rp 11.000,-

5 Gula pasir ½ Kg Rp. 6.500,-

6 Garam 1 sachet Rp. 2.000,-

7 Bumbu Kaldu 2 sachet Rp. 1.000,-

8 Tahu 1 kresek Rp. 5.000,-

9 Tempe 1 potong Rp 6.000,-

10 Kotak sterofoam 2 lusin Rp 25.000,-

11 Plastic 1 bungkus Rp 5.500,-

12 Beras 2 Kg Rp. 25.000,-

13 Paket data 2,5 Gb Rp. 20.000,-

TOTAL VARIABLE COST Rp. 225.000,-

Biaya total = Variable Cost + Fixed Cost


= Rp 225.000,- + Rp 0
= Rp 225.000,-
Jadi, modal awal untuk memulai usaha ini sebesar Rp 225.000,- modal
yang bisa dikatakan relative tidak begitu besar bahkan jika memiliki tabungan
bisa untuk memulai usaha ini.

Analisis Keuntungan
Ekspetasi pendapatan = Rp 150.000,-
Bagi hasil terhadap aplikasi 20% = Rp 30.000,-
Keuntungan : Pendapatan – Bagi hasil = Rp 120.000,-
Jadi, saya mendapatkan keuntungan dalam satu hari sebesar Rp 120.000,-
Jika keuntungan atau laba yang didapat sebesar Rp 120.000,- maka dalam
kurun waktu 2 hari dapat mengembalikan modal awal, tapi dalam usaha atau
bisnis balik modal bukanlah tujuan dalam berbisnis melainkan bagaimana bisnis
yang dijalani mendapakan keuntungan sesuai dengan syariat islam.

2.4 Aspek Ekonomi

Analisis aspek ekonomi adalah mengkaji pengaruh perusahaan terhadap


perekonomian masyarakat yang mengitari warga masyarakat di lokasi perusahaan
berada dan beroperasi. Aspek ekonomi perlu ditelaah apakah keberadaan proyek
atau usaha akan memberikan manfaat secara ekonomi kepada berbagai pihak atau
sebaliknya. Usaha yang saya jalani ini dilihat dari aspek ekonomi mungkin lebih
besar dampaknya kepada perekonomian keluarga karena usaha yang dijalani
merupakan usaha kecil yang dioprasiakn oleh orang rumah sendiri. Ojek online
mungkin merasakan dampaknya dengan ada resto tambahn yang buka dalam
aplikasi membuat peluang driver ojol untuk mencapai target terpenuhi, dengan
kata lain meski di tengah pandemi covid-19 ini tidak menutup kemungkinan untuk
mendapatkan penghasialan harian yang cukup meski tidak sebesar seperti hari
biasanya. Perekonomian dalam pasar juga tidak berhenti begitu saja, karena saya
untuk menjalankan usaha ini pasti memerlukan barang yang ada dalam pasar
tradisional maupun modern.
BAB 3

KESIMPULAN

Makanan dan Cemilan rumahan merupakan usaha yang bergerak dibidang


kuliner. Lokasi yang berada di rumah sendiri merupakan lokasi yang saat ini
strategis ditengah pandemic covid-19 tanpa mengeluarkan biaya sewa.
Mengandalkan teknologi smartphone yang telah mendukung dalam menjalankan
aplikasi Grab dan Gojek, dimana untuk memperlancar pengoprasian
orderan/pesanan yang masuk. Modal awal yang tidak begitu besar untuk
menjalankan usaha kuliner ini sebesar Rp 225.000,- yang harapanya mendapatkan
laba bersih sebesar Rp 120.000,- per harinya, sehingga dalam kurun waktu 2 hari
saja dapat menutup modal awal yang telah dikeluarkan lalu uangnya diputar
kembali untuk mendapat keuntungan yang lebih kedepannya. Jadi, usaha ini
sangat rekomen untuk dijalankan karena semua dikerjakan dari rumah sesua
denagn kebijakan pemerintah saat ini yaitu work from home dan modal awal yang
cukup terjangkau.

Anda mungkin juga menyukai