Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SOSIOLOGI EKONOMI MENGENAI PRODUKSI

Untuk memenuhi Tugas Kelompok


Mata Kuliah Sosiologi Ekonomi
Dosen: Achmad Luthfi Prawirayuda, SH, MH.

  
Disusun oleh:

1.Adam Malik ( 2016120452)


2.Galuh Sehati Hadiyani (2016121462)
3.Hendi Novaldi(2016121464)
4.Nurliza Meidisyubina(2016121114)

UNIVERSITAS PAMULANG
Jalan Surya Kencana No. 1, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15417
Web:  www.unpam.ac.id

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh…

Bismillahirrahmanirohim
Segala puji syukur bagi Allah SWT, pengatur dan pemelihara seluruh
alam. Shalawat dan salam kepada Nabi dan Rasulnya Muhammad SAW atas
bimbingannya maka penulis bisa menyelesaikan sebuah makalah sosiologi
ekonomi yang berjudul “produksi”
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Sosiologi Ekonomi. Tujuan membuat makalah ini agar seluruh mahasiswa dan
mahasiswi dapat meninjau dan mengetahui tentang produksi dalam sosiologi
ekonomi dengan melalui beberapa cara seperti,diskusi dan sebagainya. Karena itu
sangat diharapkan bagi mahasiswa dan mahasisiwi ekonomi untuk memahami
semua yang berkaitan dengan ekonomi.
Terima kasih tak lupa saya haturkan untuk kerja sama dan kekompakan
teman sekelompok sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Dan tak lupa pula kami haturkan terima kasih atas bantuan makalah ini
dikerjakan.
Kami meyakini bahwa makalah ini tidak lepas dari kekurangan yang
tentunya masih dinanti kritik dan saran dari berbagai pihak untuk
penyempurnaannya.
Wassalamualaikumsalam wr.wb

Tangerang, Januari 2017

Penyusun,

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1      Latar Belakang Masalah...............................................................................4
1.2.     Rumusan Masalah........................................................................................4
1.3      Tujuan...........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian produksi.......................................................................................5
2.2 Faktor-faktor produksi..................................................................................5
2.3  Tujuan dan manfaat produksi.......................................................................7
2.4 Sektor - sektor dalam kegiatan produksi.....................................................12
2.5 .Cara perluasan produksi..............................................................................14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................19

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang


Manusia sebagai makhluk hidup tentunya membutuhkan makan dan minum guna
mempertahankan kelangsungan hidup. Untuk itu manusia harus bekerja,banting
tulang tiap harinya demi mendapatkan uang. Uang tersebut digunakan untuk
membeli kebutuhan hidup,baik sandang, papan maupun pangan. Manusia disebut
sebagai manusia sejahtera ketika sudah mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.
Misalnya seorang suami yang sudah mampu memenuhi kebutuhan keluarganya,
istri dan anak-anaknya.
Barang dan jasa merupakan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi manusia baik
secara individu maupun kelompok. Manusia pun melakukan kegiatan ekonomi,
dimana manusia itu berusaha dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaannya
yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya masyarakat. Kegiatan
ekonomi merupakan gejala bagaimana cara orang atau masyarakat memenuhi
kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa. Cara yang dimaksud tersebut
berkaitan dengan semua aktivitas orang dan masyarakat yang berhubungan
dengan produksi, distribusi, penukaran, dan konsumsi barang-barang ataupun
jasa-jasa langka.

1.2      Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan produksi ?
2. Apa saja faktor-faktor produksi ?
3. Apa tujuan dari produksi dan manfaatnya ?
4. Bagaimana cara memperluas produksi ?
5. Apa tujuan dari peningkatan hasil produksi ?

1.3      Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini antar lain:
1. Menyelesaikan tugas kelompok untuk matakuliah Sosiologi Ekonomi.
2. Mengetahui tentang makna dari produksi.
3. Mengetahui faktor-faktor produksi beserta proses-prosesnya.

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah
nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat
dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa
mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah
daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan
produksi barang.
Pengertian produksi menurut Magfuri adalah mengubah barang agar mempunyai
kegunaan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi produksi merupakan segala
kegiatan untuk menciptakan atau menambah guna atas suatu benda yang
ditunjukkan untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran (Magfuri, 1987 :
72). Sedangkan produksi menurut Ace Partadireja setiap proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa dinamai proses produksi karena proses produksi
mempunyai landasan teknis yang dalam teori ekonomi disebut fungsi produksi
(Ace Partadireja, 1987 : 21).

2.2 Faktor-faktor produksi


Dalam ilmu ekonomi, faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam
sebuah proses produksi barang dan jasa.
Sumber daya fisik
Faktor produksi fisik ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta dan
barang mentah lainnya yang dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor yang
termasuk di dalamnya adalah tanah, air, dan bahan mentah.
Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun
tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga
dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja,
terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja.
Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas
(kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.
Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi tenaga kerja terdidik,
tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga
kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga
memiliki keahlian di bidangnya, misalnya dokter, insinyur, akuntan, dan ahli
hukum. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau
latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya.
Misalnya tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir. Sementara itu, tenaga kerja
tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan
pendidikan dan latihan dalam menjalankan pekerjaannya. Misalnya tukang sapu,
pemulung, dan lain-lain.
Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja rohani dan
tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang menggunakan
pikiran, rasa, dan karsa. Misalnya guru, editor, konsultan, dan pengacara.
Sementara itu, tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang menggunakan
kekuatan fisik dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang las, pengayuh becak,
dan sopir.

5
Modal
Yang dimaksud dengan modal adalah barang-barang atau peralatan yang
dapat digunakan untuk melakukan proses produksi. Modal dapat digolongkan
berdasarkan sumbernya, bentuknya, berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan
sifatnya. Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua: modal sendiri
dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan
sendiri. Misalnya setoran dari pemilik perusahaan. Sementara itu, modal asing
adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan. Misalnya modal yang berupa
pinjaman bank.
Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret dan modal
abstrak. Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses
produksi. Misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan. Sedangkan yang
dimaksud dengan modal abstrak adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata,
tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya hak paten, nama baik, dan hak
merek.
Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu dan
modal masyarakat. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan
dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah
rumah pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di bank. Sedangkan yang
dimaksud dengan modal masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah
dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi. Contohnya
adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.
Terakhir, modal dibagi berdasarkan sifatnya: modal tetap dan modal lancar.
Modal tetap adalah jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang.
Misalnya mesin-mesin dan bangunan pabrik. Sementara itu, yang dimaksud
dengan modal lancar adalah modal yang habis digunakan dalam satu kali proses
produksi. Misalnya, bahan-bahan baku.
Kewirausahaan
Faktor kewirausahaan adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan
seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor produk
Sumber daya informasi
Sumber daya informasi adalah seluruh data yang dibutuhkan perusahaan untuk
menjalankan bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan kondisi pasar, pengetahuan yang
dimiliki oleh karyawan, dan data-data ekonomi lainnya.

6
2.3Tujuan Dan Manfaat Produksi
Tujuan Produksi
Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai
kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam
jumlah yang mencukupi. Orang atau perusahaan yang menjalankan suatu proses
produksi disebut Produsen.
Kita dapat melihat bahwa tanpa kegiatan produksi, kebutuhan manusia yang
banyak ragamnya itu tidak dapat dipenuhi. Kemajuan dalam hal melakukan
produksi ada hubungannya dengan standar hidup. Jadi, secara umum tujuan
produksi adalah memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran.
Perlu diketahui bahwa dalam kegiatan produksi ada pihak yang terkait. Pihak
Pertama adalah pihak yang menghasilkan barang dan jasa yang kita sebut sebagai
produsen. Sedangkan pihak kedua adalah pihak yang mengkonsumsi barang dan
jasa yaitu konsumen.
Karenanya, tujuan produksi juga dapat dilihat secara khusus dari sudut
kepentingan pihak-pihak tersebut. Bagi pihak produsen, tujuan produksi adalah
untuk meningkatkan keuntungan serta menjaga kesinambungan perusahaan.
Sementara bagi masyarakat atau konsumen, tujuan produksi adalah untuk
menyediakan berbagai benda pemuas kebutuhan.

 Jenis proses produksi di tinjau dari segi wujud proses produksi

a.       Proses produksi kimiawi


Proses produksi kimiawi merupakan suatu proses produksi yang menitikberatkan
kepada adanya proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia. Contoh
perusahaan obat-obatan, perusahaan tambang minyak.

b. Proses produksi perubahan bentuk


Proses perubahan bentuk adalah proses produksi dimana dalam pelaksanaannya
menitikberatkan pada perubahan masukan (input) menjadi keluaran (output)
sehingga didapatkan penambahan manfaat atau faedah dari barang tersebut.
Contohnya perusahaan mebel, perusahaan garmen.

c.   Proses produksi assembling


Proses produksi assembling merupakan suatu proses produksi yang dalam
pelaksanaan produksinya lebih mengutamakan pada proses penggabungan dari
komponen-komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan atau membeli
komponen produk yang dibeli dari perusahaan lain. Contohnya perusahaan yang
memproduksi peralatan elektronika, perakitan mobil.

d.      Proses produksi transportasi


Proses produksi transportasi merupakan suatu proses produksi dengan jalan
menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang ataupun manusia. Dengan
adanya pemindahan tempat tersebut maka barang atau manusia yang bersangkutan
ini akan mempunyai kegunaan atau merasakan adanya tambahan manfaat.
Contohnya perusahaan kereta api, perusahaan angkutan.

7
e.       Proses produksi penciptaan jasa administrasi
Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah suatu proses produksi yang
memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang lain atau
lembaga-lembaga yang memerlukannya. Pemberian metode penyusunan,
penyimpanan dan penyajian data serta informasi yang diperlukan oleh masing-
masing perusahaan yang memerlukannya merupakan jasa yang diproduksi oleh
perusahaan-perusahaan semacam ini. Contohnya lembaga konsultan manajemen
dan akuntansi, biro konsultan manajemen.

 Jenis proses produksi ditinjau dari segi arus proses produksi

a.       Proses produksi terus menerus (Continous processes)


Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang mempunyai
pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam
perusahaan. Proses produksi secara kontinu dilakukan pada industri dengan skala
produksi besar. Contoh industri yang melakukan produksi secara kontinu adalah
industri gelas. Gelas dipanaskan sehingga berbentuk lunak dan kemudian
dialirkan ke mesin pencetak untuk dibentuk. Proses pencairan dan pencetakan
berlangsung secara terus menerus tanpa terhenti. Proses produksi pada umumnya
dihentikan berdasarkan keperluan perawatan dan perbaikan. Secara rutin (bisa
sebulan sekali, enam bulan sekali, atau setahun sekali) proses produksi dihentikan
dan dilakukan perawatan dan pemeriksaan menyeluruh (overhaul) terhadap alat-
alat proses.
Pada proses produksi secara kontinu umum digunakan sistem yang
terotomatisasi. Dengan bantuan PLC (Programmable Logic Controller) atau
pengontrol otomatis lain, kesalahan proses produksi akibat kecerobohan manusia
dapat dikurangi sehingga proses produksi dapat berlangsung terus menerus
dengan kondisi yang stabil atau bahkan mendekati tunak (semua keadaan konstan
dan tidak berubah).
Ciri-ciri :
1.      Produksi dalam jumlah besar, variasi produk sangat kecil dan sudah
distandarisir.
2.      Menggunakan product lay out atau departmentation by product.
3.      Mesin bersifat khusus.
4.      Operator tidak mempunyai keahlian yang tinggi.
5.      Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi
terhenti.
6.      Tenaga kerja sedikit.
7.      Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil.
8.      Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman
yang banyak.

Kebaikan:
1.      Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan
distandardisir.

8
2.      Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.
3.      Biaya tenaga kerja rendah.
4.      Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.

Kekurangan:
1.      Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.
2.      Proses produksi mudah terhenti yang menyebabkan kemacetan seluruh
proses produksi.
3.      Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.

b.      Proses produksi terputus-putus (intermitten processes)


Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi dimana arus proses
yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama.
pada umumnya dilakukan oleh industri proses kimia dengan skala produksi kecil
atau menengah dan industri manufaktur.
Contoh dari industri yang umumnya melakukan proses produksi secara terputus-
putus adalah industri manufaktur seperti industri sepatu dan industri proses kimia
seperti industri farmasi, tinta, cat, dan perekat. Pada proses produksi terputus-
putus tinta dan cat, dikenal teknik colour-run. Teknik ini berlangsung dengan
memproduksi warna paling muda terlebih dahulu, seperti misalnya kuning muda,
dilanjutkan dengan warna yang lebih tua, seperti misalnya jingga, kemudian
merah dan seterusnya hingga mencapai warna hitam dan proses produksi diulang
lagi. Dengan menggunakan teknik ini, pencucian dan rekonfigurasi mesin antar
partai dapat diminimalkan. Namun demikian, warna putih (yaitu warna opaque,
bukan transparan), adalah satu-satunya warna yang tidak dapat diproduksi dengan
menggunakan teknik ini karena pigmen putih dapat memengaruhi warna lain.
Ciri-ciri:
1.      Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar.
2.      Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan kurang otomatis.
3.      Operator mempunyai keahlian yang tinggi.
4.      Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan di salah
satu mesin.
5.      Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.
6.      Persediaan bahan mentah tinggi.
7.      Membutuhkan tempat yang besar.
Kelebihan:
Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan
dengan mesin bersifat umum yaitu system pemindahan menggunakan tenaga
manusia, diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin yang bersifat umum
dan proses produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu
mesin.
Kekurangan:
1.      Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produk berbeda
tergantung pemesanan.
2.      Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.
3.      Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.

9
4.      Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena
menggunakan banyak tenaga kerja dan mempunyai tenaga ahli.
c.       Proses produksi campuran
Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus
dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa
setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh

 Jenis proses produksi ditinjau dari segi keutamaan proses produksi


Pada umumnya manajemen perusahaan akan mengadakan pemisahan jenis proses
produksi dalam perusahaan atas dasar keutamaan proses produksi dalam
perusahaan yang bersangkutan yaitu proses produksi utama dan proses produksi
bukan utama.
1.      Proses produksi utama
merupakan proses produksi dimana proses produksi tersebut sesuai dengan tujuan
didirikannya perusahaan yang bersangkutan. Jadi merupakan kegiatan inti
perusahaan. Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain:
        Proses Produksi Terus Menerus, yakni proses produksi dimana terdapat
pola atau urutan proses produksi yang pasti dan tidak berubah-ubah dari waktu ke
waktu.
        Proses Produksi terputus-Putus, yakni proses produksi dimana terdapat
beberapa pola atau urutan pelaksanaan produksi. Pola pelaksanaan produksi yang
digunakan hari atau bulan ini sangat mungkin akan berbeda dengan pola atau
urutan pelaksanaan proses produksi pada bulan yang lalu atau bulan yang akan
datang.
        Proses Produksi Proses, merupakan prosesproduksi dimana pelaksanaan
pengolahan baha baku sampai dengan barang jadi akan melalui suatu proses
persenyawaan atau pemecahan. dengan demikian pelaksanaan proses produksi
akan sangat bergantung pada jenis bahan baku dan bahan penolong yang
digunakan.
        Proses Produksi Proses yang Sama, merupakan jenis proses produksi
dimana terdapat beberapa pekerjaan serta urutan yang sama dalam proses
produksi meski produk yang dihasilkan berbeda-beda.
        Proses Produksi Proyek Khusus, merupakan suatu proses produksi yang
dilaksanakan katrena adanya beberapa program khusus atau adanya kepentingan
khusus. Apabila proses produksi yang dilaksanakan untuk program tersebut
selesai, maka proses produksi juga akan berakhir.
        Proses Produksi Industri Berat, yaitu proses produksi dimana terdapat
berbagai macam aktivitas sehubungan dengan penyelesaian produksi yang sangat
komplek. Sedemikian kompleknya sehingga proses tersebut dibagi menjadi
subproses-subproses.

10
2.      Proses Produksi Bukan Utama
merupakan proses produksi yang dilaksanakan sehubungan dengan adanya
kepentingan khusus. Proses produksi bukan utama ini hanya merupakan kegiatan
penunjang dalam perusahaan yang bersangkutan. yang termasuk dalam kelompok
ini antara lain:
        Penelitian
        Model
        Prototype
        Percobaan
        Demonstrasi
Di dalam kegiatan produksi pasti ada modal. Modal adalah semua alat
yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan barang dan jasa, dengan imbalan
berupa bunga modal kepada pemodal. Modal dibagi 4, yaitu :
- Modal tetap.
- Modal lancar.
- Modal sendiri.
- Modal asing
Modal tetap adalah modal yang memberikan jasa untuk proses produksi dalam
waktu lama, atau lebih dari satu kali putaran proses produksi.
Modal lancar adalah modal yang memberikan jasa hanya sekali dalam proses
produksi. Modal ini sekali dipakai dalam proses produksi, kemudian berubah sifat
atau wujudnya menjadi barang lain.
Modal sendiri adalah modal yang diserahkan pemilik modal kepada badan usaha.
Laba yang diperoleh dan tidak atau belum diserahkan kepada pemilik modal,
dengan sendirinya digolongkan sebagai modal sendiri.
Modal asing adalah modal yang diberikan oleh orang-orang atau badan-badan lain
kepada suatu badan usaha sebagai pinjaman.
Manfaat yang diciptakan
Berdasarkan manfaat yang diciptakan proses produksi bias dilakukan
dengan cara yang berbeda-beda tergantung manfaat yang diciptakan. Berdasarkan
hal tersebut diatas kegiatan atau manfaat dapat dibagi menjadi 5 manfaat yaitu
manfaat dasar, manfaat bentuk, manfaat waktu, manfaat tempat dan manfaat
milik.
Manfaat Dasar (Primary Utility)
Manfaat dasar akan terjadi jika kegiatan yang dilakukan perusahaan
merupakan kegiatan yang bergerakdalam bidang pengambilan dan penyediaan
barang-barang atau hasil-hasil yang sudah tersedia oleh alam. Misalnya:
perusahaan tambang, perikanan dan lain-lain.
Manfaat Bentuk (Form Utility)
Proses produksi yang menciptakan manfaat bentuk adalah meubel. Proses
produksi ini terjadi setelah manfaat dasar dilakukan kemudian baru dilakukan
proses selanjutnya untuk menciptakan manfaat yang lebih baik lagi.
Manfaat Waktu (Time Utility)
Manfaat waktu dihubungkan dengan kenaikan nilai barang yang
mempunyai selisih waktu, misalnya: disimpan dipergudangan (bulog) setelah
harga-harga naik maka beras yang tidak habis dalam masa turunnya harga karena
waktu berjalan terus menyebabkan nilai beras tersebut bertambah.
Manfaat Tempat (Place Utility)

11
Manfaat tempatdapat kita lihat pada perusahaan transportasi. Perusahaan
apakah itu? Perusahaan kereta api maupun pesawat terbang akan menyebabkan
bertambahnya manfaat barang yang dipindahkan itu. Contoh hasil pertanian yang
dibawa ke kota ataupun di ekspor ke luar negeri.
Manfaat Pemilik (Ownership Utility)
Manfaat pemilik adalah usaha untuk memindahkan barang dari milik
orang yang satu ke orang yang lain. Contohnya: pedagang, took, dealer,
distributor,pengecer dan sebagainya.
Teknik Proses Produksi
Penggolonga proses produksi menurut teknik atau sifat proses produksi
akan menentukan jenis atau bentuk pokok yang dipakai dalam proses produksi.
Berdasarkan tekniknya dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :
Proses Ekstraktif
Proses produksi yang dijalankan dengan mengambil langsung dari sumber alam
yang telah tersedia. Misalnya: proses penambangan, perusahaan perikanan,
perkebunan dan sebagainya.
Proses Analisis
Proses analisis adalah proses untuk menguraikan atau memisahkan dari suatu
bahan mentah tertentu menjadi beberapa bentuk yang menyerupai jenis aslinya.
Contohnya: pertamina.
Proses Pabrikasi
Seperti proses analisis tetapi dalam menggunakan alat seperti mesin. Menjadikan
bentuk baru beberapa macam tanpa harus sejenis aslinya. Contoh: pakaian,
proses pembutaan sepatu dan sebagainya
Proses Sintetis
Proses mengkombinasikan beberapa bahan (persenyawaan zat kimia) dalam suatu
bentuk produk. Contoh: perusahaan kimia, obat-obatan dan sebagainya.
Proses Assembling
Proses assembling berarti merangkai produk jadi atau setengah jadi menjadi
produk baru (barang baru) tanpa merubah bentuk fisik susunan kimiawinya.
Contoh: perusahaan listrik.

2.4 Sektor-Sektor Dalam Produksi

1. Produksi sektor primer


Produksi sektor primer adalah mengolah eksplorasi sumber alam. Contoh
produksi sektor primer adalah seperti kegiatan pertanian, pertambangan dan
perikanan.

2. Produksi sektor sekunder


Produksi sektor sekunder adalah mengolah hasil sektor primer menjadi barang
siap pakai. Contoh produksi sektor sekunder adalah seperti kegiatan pabrik susu
dan penerbitan buku.

3. Produksi sektor tersier


Produksi sektor tersier adalah menyediakan jasa. Contoh produksi sektor tersier
adalah seperti kegiatan perbankan, pendidikan yang dilakukan guru, kegiatan
salon kecantikan dan kegiatan perancangan interior rumah.

12
4.Produksi Sektor Publik
Produksi Sektor Publik Adalah Kegiatan produksi yang dimiliki oleh negara atau
pemerintah . contoh produksi sektor publik adalah Perusahaan Listrik Negara
( PLN) Kegiatan PT Pos Indonesia dan PT KAI

5.Produksi Sektor Swasta


Produksi Sektor swasta adalah kegiatan Produksi yang dimiliki oleh perseorangan
atau Kelompok tertentu ( Bukan Pemerintah ) . contoh sektor produksi swasta
Kegiatan Produksi Bca grup , Astra Grup , dan media indonesia
6.Produksi Sektor Konsumsi
Produksi Sektor Konsumsi adalah Kegiatan Produksi Yang menghasilkan barang
atau jasa yang langsung dapat Memenuhi kebutuhan manusia

7.Produksi Sektor Investasi


Produksi Sektor Investasi adalah Kegiatan produksi yang mengahasilkan barang
atau jasa yang dibutuhkan oleh produksi sektor konsumsi

13
2.5 Garis Perluasan produksi
Tujuan akhir dari setiap produsen adalah memaksimalkan keuntungan.
Untuk itu, ia harus mengorganisir produksinya seefisien mungkin.Tingkat
efisiensi tertinggi terjadi pada tingkat kombinasi faktor produksi di mana tingkat
batas penggantian secara teknis. Perluasan Garis adalah isocline yang
menunjukkan tingkat output yang akan dihasilkan bila harga produksi tetap tidak
berubah. Jadi, garis perluasan produksi menunjukkan bagaimana proporsi faktor
produksi seharusnya berubah bila output atau besarnya biaya produksi berubah,
sedang harga dari faktor produksi itu sendiri tetap.

Hal ini terjadi bila suatu perusahaan memperkenalkan barang baru dalam
suatu kategori produk tertentu dengan merek yang sama. Barang baru itu bisa
dalam rasanya, dalam bentuknya, warnanya, bahan-bahannya (ingredients), atau
ukuran pembungkusnya. Contoh Danone, misalnya akhir - akhir ini
memperkenalkan beberapa perluasan garis, termasuk tujuh rasa yoghurt baru,
yoghurt bebas lemak dan yoghurt besar ukuran ekonomi.

Perluasan produksi dan peningkatan mutu


Seorang produsen akan selalu berusaha meningkatkan jumlah dan mutu
produksinya dengan cara antaralain yakni sebagai berikut :

1. Ekstensifikasi.
2. Intensifikasi.
3. Diversifikasi.
4. Rasionalisasi.
5. Meningkatkan kualitas bahan baku lewat pemilihan dan pengawasan bahan
baku serta berbagai penelitian.
6. meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia).
7. Mekanisasi.
8. Rehabilitasi.

** Ekstensifikasi adalah usaha peningkatan hasil produksi dengan menambah


faktor produksi. Misalnya, petani ingin meningkatkan hasil produksinya dengan
menambah luas tanahnya atau menambah pekerjanya, dan perusahaan industri
ingin menambah hasil produksinya dengan menambah mesin atau pabriknya.

**Intensifikasi adalah peningkatan hasil produksi tanpa menambah faktor-faktor


produksi.
Misalnya, petani ingin meningkatkan hasil padi dan palawijanya dengan
melaksanakan panca usaha tani, yaitu mengolah tanah dengan baik, memilih bibit
unggul, mengairi dengan teratur, memberi pupuk yang teratur, dan memberantas
hama tanaman.

**Diversifikasi adalah usaha peningkatan hasil produksi dengan


penganekaragaman faktor produksi.
Misalnya, petani menanam jagung, di sela-sela tanaman  jagung ditanami lagi
kacang tanah (ini biasa disebut tanaman tumpang sari).

14
** Rasionalisasi adalah upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara
mengeluarkan kebijaksanaan yang rasional yang mengarah pada efisiensi produksi
agar produktivitas optimal.
**Mekanisme yaitu dilakukan dengan mengganti alat-alat produksi lama dengan
mesin/alat produksi yang lebih modern

**Rehabilitasi adalah perbaikan fisik segala fasilitas serta sarana dan prasarana
yang menunjang kegiatan ekonomi.

Jangka Waktu Produksi


Jangka waktu dibedakan menjadi 2 yaitu sebagai berikut:
a.       Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel dapat
disesuaikan, namun input tetap tidak dapat disesuaikan.

b.      Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input
variabel maupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah.

a. Produksi Pada Masyarakat Pra Kapitalis

Secara etimologis, kapitalis berasal dari kata “capital”, yang akar katanya
berasal dari kata Latin “caput” yang berarti “kepala”. Sedangkan maknanya
dipahami pada abad ke-12 dan 13 sebagai dana, persediaan barang, sejumlah uang
dan bunga uang pinjaman (Berger, 1990;21). Adapun kapitalis, menurut Berger
(1990;21), mengacu pada pemilik “kapital”. Sementara itu, konsep usaha
kapitalis, menurut Max Weber seperti dikutip Berger (1990;21) merupakan suatu
kegiatan ekonomi yang ditujukan pada suatu pasar dan dipacu untuk
menghasilkan laba dengan adanya pertukaran. Sedangkan yang dimaksud dengan
pasar dalam konteks ini adalah satu sistem pengaturan produksi dan distribusi
barang untuk pertukaran bagi pencapaian tujuan memperoleh laba, keuntungan
atau margin berdasarkan hukum permintaan dan penawaran.
Dari definisi Weber tentang usaha kapitalis dan batasan tentang pasar
tersebut, dapat dibuat pengertian bahwa masyarakat pra-kapitalis adalah
masyarakat yang melakukan kegiatan ekonomi tidak ditujukan untuk pasar dan
tidak untuk menghasilkan laba melalui pertukaran (Damsar, 2009:75).
Menurut Polanyi dan kawan-kawan (1975/1971:43, 68), ekonomi dalam
masyarakat pra-kapitalis (aslinya mereka menggunkan konsep pra industri),
melekat (embedded) dalam institusi sosial, agama, dan politik. Maksudnya adalah
fenomena seperti perdagangan, pasar dan uang diilhami oleh tujuan selain mencari
keuntungan atau membuat laba. Kehidupan ekonomi diatur oleh resiprositas,
redistribusi dan kerumahtanggaan (householding).
Selain itu, pada masyarakat pra-kapitalis, mekanisme pasar tidak boleh
mendominasi kehidupan ekonomi, oleh sebab itu penawaran dan permintaan
bukan sebagai pembentuk harga tetapi lebih pada tradisi. Masyarakat pra kapitalis
mencakup; pertama, masyarakat yang sudah tersentuh revolusi pertanian.
Masyarakat dalam konteks ini adalah kelompok masyarakat yanghidup dari sistem
sosial ekonomi pertanian. Masyarakat seperti ini juga bisa disebut dengan
masyarakat agraris. Kedua, masyarakat yang belum tersentuh revolusi pertanian.
Masyarakat dalam konteks ini merupakan kelompok kecil masyarakat yang hidup

15
berpindah-pindah, berkelana mencari makanan melalui meramu, menangkap ikan,
berburu, berladang dan lain sebagainya.

b. Produksi Pada Masyarakat Kapitalis dan Pasca-Kapitalis

Masyarakat kapitalis adalah masyarakat di mana dalam melakukan


kegiatan ekonomi ditujukan untuk pasar, menghasilkan laba serta untuk
mengakumulasi modal melalui pertukaran. Masyarakat kapitalis dibangun di atas
ekonomi pasar, yaitu suatu sistem ekonomi yang dikontrol, diatur dan diarahkan
oleh pasar itu sendiri. Peraturan dalam produksi dan distribusi barang
dipercayakan kepada mekanisme mengatur dirinya sendiri (self regulating
mechanism). Ekonomi jenis ini berasal dari suatu harapan bahwa umat manusia
akan megambil sikap sedemikian rupa untuk mendapatkan uang sebanyak-
banyaknya. Dalam masyarakat kapitalis, uang berfungsi sebagai daya beli dan
produksi dikontrol oleh harga.
Sementara itu, dalam masyarakat pasca kapitalis, sebenarnya landasannya
sama dengan masyarakat kapitalis, yaitu masyarakat industri. Dalam model
masyarakat ini, produk lebih terspesialisasi dan memerlukan jangka waktu yang
pendek. Produksi dikontrol melalui sistem yang lebih fleksibel. Penggunaan
teknologi baru menyebabkan tenaga kerja memiliki keterampilan berbeda,
pendidikan yang lebih baik, dan bertangung jawab.
Untuk mempermudah pemahaman terhadap masyarakat kapitalis dan
pasca kapitalis, akan digunakan pendekatan Fordisme dan Pasca Fordisme di
mana fordisme merujuk pada ekonomi masyarakat kapitalis, sementara pasca-
Fordisme merujuk pada masyarakat pasca kapitalis. Fordisme menurut George
Ritzer (2002) serta Ritzer dan Goodman (2003; 200-201) merupakan gagasan,
prinsip, dan sistem yang ditumbuh kembangkan oleh Henry Ford. Tokoh ini
berjasa dalam mengembangkan sistem produksi massal modern tertama melalui
penciptaan suatu sistem perakitan model bergilir (assembly line).

Produksi untuk digunakan versus produksi untuk dijual


Semua barang mempunyai dua jenis nilai yang berbeda yaitu nilai
guna(use value) dan nilai tukar (exchange value). Nilai guna suatu barang adalah
nilai kebergunaan atau keuntungan suatu barang atau keuntungan yang diberikan
oleh barang tersebut gunakan.Sebagai contoh, nilai guna sepasang pakaian adalah
manfaat bagi pemakainya sebagai alat untuk melindungi tubuh dari teriknya panas
matahari atau dinginnya tiupan angin kencang. Demikian pula dengan nilai guna
sepeda motor adalah kegunaanya sebagai alat transportasi untuk memudahkan
mobilitas geografis dari suatu lokasi ke lokasi lain.Sedangkan nilai tukar adalah
nilai suatu barang yang akan di dapatkan ketika barang tersebut ditukarkan dengan
benda lain. Sebagai contoh, jika seseorang bersepakat untuk memberika 400
pasang pakain kepada seseorang sebagai ganti dari sepeda motor, maka nilai tukar

16
sepeda motor ini 400 pasang pakaian. Dengan kalimat lain, kita dapat mengatakan
bahwa nilai tukar sepasang pakaian adalah 1/400 nilai tukar sepeda motor. Nilai
tukar dapat diukur atau dinilai bedasarkan barang berharga lain seperti emas, atau
dengan perantaraan medium pertukaran, yaitu uang.

   Nilai guna suatu barang dapat di dasarkan dalam hal berikut ini :
1.      Nilai guna total (total utility) adalah kepuasan total yang dinikmati oleh
konsumen dalam mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa secara keseluruhan.
2.      Nilai guna maksimal (marginal utility )adalah tambahan kepuasan yang
dinikmati oleh konsumen dari setiap tambahan barang atau jasa yang
dikonsumsinya.
3.      Nilai guna yang semakin turun (diminishing return) atau pemenuhan secara
vertical yaitu nilai guna yang diperoleh konsumen untuk setiap tambah konsumsi
yang dilakukan pada mulanya meningkat, tetapi sampai pada titik tertentu akan
mengalami penurunan.
       

   Nilai tukar dapat dibedakan menjadi dua antara lain sebagai berikut :
1.      Nilai tukar subjektif, yaitu nilai tukar suatu barang menurut sudut pandang
pemiliknya, misal beras ditukar dengan apel.
2.      Nilai tukar objektif, yaitu nilai tukar suatu barang yang berlaku secara umum
berdasarkan barang itu sendiri, misal sepeda motor dan televise.

17
BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Dalam perekonomian terdapat berbagai organisasi perusahaan seperti perusahaan
perseorangan ,perkongsian, perseroan terbatas,perusahaan milik Negara dan
koperasi. Dalam teori ekonomi berbagai bentuk perusahaan itu tidak dibeda-
bedakan.Setiap perusahaan dipimpin oleh seorang tenaga kerja yang memiliki
keahlian keusahawanan (kewirausahaan). Tenaga kerja ini akan menggunakan
factor-faktor produksi lain dan mengorganisasikannya untuk menjalankan kegiatan
ekonomi.Fungsi produksi menggambarkan berapa jumlah produksi maksimum yang
mampu diproduksi oleh produsen pada setiap kombinasi input atau faktor produksi
yang ada.
Tujuan dari produksi tersebut salah satunya untuk memenuhi kebutuhan manusia dan
menghasilkan barang dan jasa. Untuk itu sebelum mencapai tujuan yang diharapkan
perlu di rencanakan dulu cara pengelolaan faktor produksi tersebut.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://www.kampus-info.com/2012/05/pengertian-produksi-menurut-para-ahli.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Produksi

https://id.wikipedia.org/wiki/Faktor_produksi

http://www.materibelajar.id/2016/07/sektor-sektor-produksi-dalam-ekonomi.html

http://www.ilmuekonomi.net/2015/11/pengertian-ekstensifikasi-diversifikasi-dan-
intensifikasi-serta-cara-meningkatkan-produksi-petani.html

www.ekonomi-holic.com/2012/09/produktivitas-dan-cara-peningkatannya.html

www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-rehabilitasi

http://purnamiap.blogspot.co.id/2014/10/contoh-makalah-produksi-lengkap.html
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_bisnis/Bab_6.pdf
http://jumi16.blogspot.co.id/2014/11/makalah-proses-produksi-sosiologi.html
http://sintarista.blogspot.co.id/2014/04/makalah-sosiologi-ekonomi-produksi.html
http://e-learning.unpam.ac.id

19

Anda mungkin juga menyukai