Etika Profesi
Etika Profesi
Nim : 18021105009
Pelanggaran RTRW
Salah satu kasus pelanggaran RTRW yang terjadi dapat kita cermati di Provinsi
Riau yang melibatkan Gubernur Riau Aanas Maamun. Aanas diduga menerima
suap dari pihak pengusaha hutan tanaman industri agar segera mensahkan
rancangan RTRW provinsi Riau yang didalam nya terdapat rencana alih fungsi
lahan kawasan hutan seluas 1,6 juta Ha menjadi kawasan non hutan dan
kawasan hutan yang dapat di konversi.
Aspek etika dan moral mutlak diperlukan dan wajib di pahami oleh
setiap stakeholder baik dalam proses penyusunan tata ruang,
permasalahan pelaksanaan tata ruang dan penertiban tata ruang muncul
gambaran bahwa dilema RTRW yang terjadi di Provinsi Riau secara tidak
langsung juga diakibatkan oleh beberapa pihak “perencana” antara lain:
Instansi tingkat daerah (Dinas Kehutanan Provinsi/Kabupaten)
– Komisi Amdal
REVIEW
Kasus diatas hanya merupakan salah satu pelanggaran etika perencana yang
dilakukan oleh banyak pihak pemangku kepentingan terkait penyusunan tata
ruang. Potensi pelanggaran lainnya sangat mungkin terjadi bukan hanya pada
proses penyusunan RTRW tetapi juga pada proses pelaksanaan dan penertiban
tata ruang. Upaya peningkatan etikamutlak di perlukan, bukan hanya untuk
para tenaga perencana tetapi juga untuk para “perencana” dalam artian
luas.Penulis mencoba menyampaikan beberapa usaha yang dapat dilakukan
dalam upaya peningkatan etika yaitu :
uu no 26 2007 pasal 33
Pasal 11 Kawasan Hutan berdasarkan TGHK secara parsial telah diubah fungsi
dengan Keputusan Menteri dan telah dibebani izin penggunaan kawasan hutan
atau izin pemanfaatan hutan, namun dalam penunjukan kawasan hutan (dan
perairan) provinsi berdasarkan hasil paduserasi TGHK dan RTRWP ditunjuk
sebagai kawasan hutan dengan fungsi yang berbeda dengan hasil perubahan
fungsi parsial, maka fungsi kawasan hutan tersebut adalah sesuai dengan hasil
perubahan fungsi parsial.