Anda di halaman 1dari 22

BUDIDAYA IKAN LELE

Di Susun Oleh :

Fadella Kurnia Dewi


Rizky Catur
Ahmad Fadolli
Ulviana Agustina
Desti Ari Puspita
Enggar Kurniasih
Yuni Astuti
Laelatul Khasanah
Yunita Putriani H
Ika Febriana Putri P
Gilang Parlindungan
Elsa Tri Pangestu
Ahmad Latief

Kelas : XI IPA 3
LEMBAR PENGESAHAN

            Laporan Riset & Observasi berjudul “BUDIDAYA IKAN LELE”  diajukan sebagai
tugas dalam mata pelajaran Prakarya & Kewirausahaan tahun pelajaran 2019/2020 di SMAN
1 Kampar Kiri Tengah dan dinyatakan telah mendapat persetujuan.

Nama Kelompok

1. Nama lengkap : Fadella Kurnia Dewi


2. Nama lengkap : Rizky Catur
3. Nama lengkap : Ahmad Fadolli
4. Nama lengkap : Ulviana Agustina
5. Nama lengkap : Desti Ari Puspita
6. Nama lengkap : Enggar Kurniasih
7. Nama lengkap : Yuni Astuti
8. Nama lengkap : Laelatul Khasanah
9. Nama lengkap : Yunita Putriani H
10. Nama lengkap : Ika Febriana Putri P
11. Nama lengkap : Gilang Parlindungan
12. Nama lengkap : Elsa Tri Pangestu
13. Nama lengkap : Ahmad Latief

Kampar Kiri Tengah, 05 Februari 2020

Menyetujui, Mengesahkan,
Guru Pembimbing Kepala SMAN 1 Kampar Kiri Tengah

SRI WULANDARI, S. E M. HASMI, M. Pd


NIP. 19650605 198901 1 001
HALAMAN PERSETUJUAN

JUDUL                       : BUDIDAYA IKAN LELE

1. Nama lengkap : Fadella Kurnia Dewi


2. Nama lengkap : Rizky Catur
3. Nama lengkap : Ahmad Fadolli
4. Nama lengkap : Ulviana Agustina
5. Nama lengkap : Desti Ari Puspita
6. Nama lengkap : Enggar Kurniasih
7. Nama lengkap : Yuni Astuti
8. Nama lengkap : Laelatul Khasanah
9. Nama lengkap : Yunita Putriani H
10. Nama lengkap : Ika Febriana Putri P
11. Nama lengkap : Gilang Parlindungan
12. Nama lengkap : Elsa Tri Pangestu
13. Nama lengkap : Ahmad Latief

KELAS                        : XI IPA 3


ASAL SEKOLAH       : SMAN 1 Kampar Kiri Tengah
TANGGAL PERSETUJUAN  : 05 Februari 2020

Menyetujui, Diketahui,
Guru Pembimbing Kepala SMAN 1 Kampar Kiri Tengah

SRI WULANDARI, S. E M. HASMI, M. Pd


NIP. 19650605 198901 1 001
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati saya ucapkan terima kasih, pada setiap pihak yang terkait.
Atas terselesaikannya laporan ini, yang berjudul ‘BUDIDAYA IKAN LELE’ Tanpa
mengurangi rasa hormat, saya persembahkan laporan ini untuk :

1. Bapak M. Hasmi M. Pd selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Kampar Kiri Tengah. Yang
telah memberi kesempatan pada kami selaku penulis, dalam menyelesaikan laporan
ini.
2. Kepada Orang tua kami yang tercinta yang telah merawat, mendidik, mendukung, dan
tak hentinya mendoakan kami selama ini.
3. Ibu Sri Wulandari, S. E, yang menjadi guru pembimbing kami selama kami membuat
laporan ini. Terima kasih atas kritik dan saran yang membangun, dukungan, nasihat
yang berarti, serta ilmu dan pengetahuan yang sangat berguna demi terselesaikannya
laporan ini.
4. Seluruh teman-teman saya yang berada di SMAN 1 Kampar Kiri Tengah, yang juga
selalu memberi saran yang berguna untuk lapoan kami. Serta dukungan yang tak
henti-hentinya.
5. Orang-orang yang secara tidak langsung telah membantu kami, dalam menyelesaikan
penelitian dan laporan ini.
6. Terima kasih juga untuk seluruh pembaca, semoga tulisan kami ini senantiasa
memberi manfaat dan berguna.
HALAMAN MOTTO

“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”

(HR. Ahmad, Ath-Thabrani, ad-Daruqutin)

“Masa lalu telah berlalu, begitu pula dengan kesedihan yang telah dibuatnya pun harusnya
ikut berlalu bersama datangnya hari ini”

(Mario Teguh)

“Berikan yang terbaik dari apa yang engkau miliki dan itu mungkin tidak akan pernah cukup.
Tetapi tetaplah berikan yang terbaik. Jangan pedulikan apa yang orang lain pikirkan atas
perbuatan baik yang engkau lakukan. Percayalah bahawa TUHAN tertuju pada orang-orang
yang jujur dan DIA melihat ketulusan hatimu”

(Bunda Teresa)

“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung padamurka orang
tua”

(Hasan. at-Tirmidzi : 1899,HR. al-Hakim : 7249, ath-Thabrani dalamal-Mu’jam al-Kabiir:

14368, al-Bazzar : 2394)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmatNya kami dapat menyelesaikan laporan tentang BUDIDAYA IKAN LELE.
Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai BUDIDAYA IKAN LELE. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa
yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
sarana yang membangun.
Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.

Kampar Kiri Tengah, 28 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v

KATA PENGANTAR ............................................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................................... 8


B. Tujuan Penulisan.................................................................................................. 8
C. Manfaat Penulisan ............................................................................................... 8
D. Hasil Yang Diharapkan ....................................................................................... 8
E. Metode Penulisan ................................................................................................ 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Dasar Teori .......................................................................................................... 9


B. Jenis-jenis Lele Yang Di Budidayakan ............................................................... 9

BAB III PEMBAHASAN

A. Budidaya Lele .....................................................................................................10


B. Penyiapan Kolam Tempat Budidaya Ikan Lele ...................................................10
C. Pemilihan Benih Lele ..........................................................................................12
D. Pakan Untuk Budidaya Ikan Lele .......................................................................13
E. Pengelolaan Air ...................................................................................................14
F. Pengendalian Hama dan Penyakit .......................................................................15
G. Panen Budidaya Ikan Lele ..................................................................................15

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .........................................................................................................16
B. Saran ....................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 17

LAMPIRAN...................................................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penulis berusaha memperkenalkan dan memberikan gambaran tentang
pembudidayaan ikan lele yang sangat menarik sehingga banyak orang yang ingin
membudidayakannya.
B. Tujuan Penulisan
Laporan observasi ini bertujuan untuk memahami dan mengenalkan pembudidayaan
sehingga penulis dapat membandingkan tentang keadaan lingkungan sekitarnya baik
berhubungan dengan masyarakat sekitar lokasi maupun tentang keindahan tempat itu sendiri,
yang merupakan bagian kekayan kita. Dalam laporan ini penulis juga bertujuan untuk
mengajak setiap pembaca agar melakukan pembudidayaan, dan pembudidayaan ikan lele
merupakan salah satu contohnya. Tujuan laporan ini bukan hanya itu, tetapi masih banyak
lagi, terutama dalam penambahan pengetahuan serta pengalaman.

C. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Menambahakan kajian pendidikan, khususnya tentang pembudiayaan dan unsur-unsur
meliputinya.
2. Manfaat Praktis
Memberikan pengetahuan kepada peneliti dan pembaca aktivitas observasi, sehingga
dapat memahami bagaimana cara pembudayaan yang baik bagi si pembaca, agar si pembaca
dapat melakukan dengan maksimal. Memberikan setiap gambaran bagi setiap sekolah untuk
lebih meningkatkan observasi dalam proses pembelajaran di luar lingkungan sekolah.

D. Hasil yang diharapkan

Penulis berharap dalam laporan observasi dapat berjalan dengan lancar dan sesuai
dengan yang diharapkan. Atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa dalam kegiatan yang
sedemikian rupa berjalan seperti yang diharapkan.

E. Metode Penulisan
Dalam pembuatan laporan ini menggunakan data dari penjelasan narasumber.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Dasar Teori
Lele merupakan salah satu komoditas unggulan. Pengembangan usahanya dapat
dilakukan mulai dari benih sampai ukuran konsumsi. Setiap segmen usaha ini sangat
menguntungkan. Selain untuk konsumsi lokal, pasar lele telah mulai di ekspor dan
permintaannya cukup besar.
Tingkat kenaikan produksi lele konsumsi secara Nasional kenaikannya sebesar 18,3
% per tahun. Pada tahun 1999 produksi lele sebesar 24.991 ton Pada tahun 2003 produksi lele
sebesar 57.740 ton.
Revalitas lele sampai dengan akhir tahun 2009 diperkirakan mencapai produksi
175.000 ton atau meningkat rata-rata 21,64 % pertahun. Tingkat kebutuhan benih lele juga
meningkat pesat. Pada tahun 1999 dibutuhkan 156 juta ekor, pada tahun 2003 dibutuhkan 360
juta ekor, sedangkan pada akhir tahun 2009 diperkirakan akan dibutuhkan 1,9 milyar ekor
atau meningkat 46 % per tahun.

B. Jenis-jenis Lele Yang Di Budidayakan


Jenis lele yang banyak dibudidayakan di Indonesia dan dijumpai di pasaran saat ini
adalah ikan lele dumbo (Clarias Gariepinus). Dalam kegiatan budidaya secara intensif, ikan
lele didorong untuk tumbuh secara maksimum hingga mencapai ukuran optimal. Lele dumbo
merupakan komoditas yang dapat dipelihara dengan padat tebar tinggi dalam lahan terbatas
(hemat lahan) di kawasan marginal dan hemat air. Untuk kolam ukuran 15 m2 lele dumbo
dapat ditebar sebanyak 5.250 ekor benih. Selama 2, 5 bulan dapat diproduksi lele sebanyak
450 kg dengan nilai fcr (Fed Caonversion Ratio) satu.
Sementara itu, lele lokal (Clanius Batracus) sudah langka dan jarang ditemukan
karena pertumbuhannya sangat lambat dibandingkan lele dumbo. Secara umum, sosok lele
lokal mirip dengan lele dumbo, hanya ukuran tubuhnya tidak sebesar lele dumbo. Dalam
makalah ini akan banyak dibahas tentang lele dumbo, khususnya pula tahap pembenihan dan
pembesaran.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Budidaya lele

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang sanggup hidup dalam kepadatan tinggi.
Ikan ini memiliki tingkat konversi pakan menjadi bobot tubuh yang baik. Dengan sifat seperti
ini, budidaya ikan lele akan sangat menguntungkan bila dilakukan secara intensif.
Terdapat dua segmen usaha budidaya ikan lele, yaitu segmen pembenihan dan segmen
pembesaran. Segmen pembenihan betjuan untuk menghasilkan benih ikan lele, sedangkan
segmen pembesaran bertujuan untuk menghasilkan ikan lele siap konsumsi. Pada kesempatan
kali ini akan membahas tahap-tahap persiapan budidaya ikan lele segmen pembesaran.

B. Penyiapan kolam tempat budidaya ikan lele

Ada berbagai macam tipe kolam yang bisa digunakan untuk tempat budidaya ikan
lele. Setiap tipe kolam memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing bila ditinjau dari
segi usaha budidaya. Untuk memutuskan kolam apa yang cocok, harap pertimbangkan
kondisi lingkungan, ketersediaan tenaga kerja dan sumber dana ada.
Tipe-tipe kolam yang umum digunakan dalam budidaya ikan lele adalah kolam tanah,
kolam semen, kolam terpal, jaring apung dan keramba. Namun dalam artikel ini kita akan
membahas kolam tanah, mengingat jenis kolam ini paling banyak digunakan oleh para
peternak ikan. Sebagai pengetahuan tambahan, silahkan baca cara membuat kolam ikan.
Tahapan yang harus dilakukan dalam menyiapkan kolam tanah adalah sebagai berikut:

1. Pengeringan dan pengolahan tanah

Sebelum benih ikan lele ditebarkan, kolam harus dikeringkan telebih dahulu. Lama
pengeringan berkisar 3-7 hari atau tergantung pada teriknya sinar matahari. Sebagai patokan,
apabila permukaan tanah sudah retak-retak, kolam bisa dianggap sudah cukup kering.

Pengeringan kolam bertujuan untuk memutus keberadaan mikroorganisme jahat yang


menyebabkan bibit penyakit. Mikroorganisme tersebut bisa bekembang dari periode budidaya
ikan lele sebelumnya. Dengan pengeringan dan penjemuran, sebagian besar mikroorganisme
patogen akan mati.
Setelah dikeringkan, permukaan tanah dibajak atau dibalik dengan cangkul.
Pembajakan tanah diperlukan untuk memperbaiki kegemburan tanah dan membuang gas
beracun yang tertimbun di dalam tanah.

Bersamaan dengan proses pembajakan, angkat lapisan lumpur hitam yang terdapat di
dasar kolam. Lumpur tersebut biasanya berbau busuk karena menyimpan gas-gas beracun
seperti amonia dan hidrogen sulfida. Gas-gas itu terbentuk dari tumpukan sisa pakan yang
tidak dimakan ikan.

2. Pengapuran dan pemupukan

Pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan membantu


memberantas mikroorganisme patogen. Jenis kapur yang digunakan adalah dolomit atau
kapur tohor.Pengapuran dilakukan dengan cara ditebar secara merata di permukaan dasar
kolam. Setelah ditebari kapur, balik tanah agar kapur meresap ke bagian dalam. Dosis yang
diperlukan untuk pengapuran adalah 250-750 gram per meter persegi, atau tergantung pada
derajat keasaman tanah. Semakin asam tanah semakin banyak kapur yang dibutuhkan.

Langkah selanjutnya adalah pemupukan. Gunakan paduan pupuk organik ditambah


urea dan TSP. Jenis pupuk organik yang dianjurkan adalah pupuk kandang atau pupuk
kompos. Dosisnya sebanyak 250-500 gram per meter persegi. Sedangkan pupuk kimianya
adalah urea dan TSP masing-masing 15 gram dan 10 gram per meter persegi. Pemupukan
dasar kolam bertujuan untuk menyediakan nutrisi bagi biota air seperti fitoplankton dan
cacing. Biota tersebut berguna untuk makanan alami ikan lele.

3. Pengaturan air kolam

Ketinggian air yang ideal untuk budidaya ikan lele adalah 100-120 cm. Pengisian
kolam dilakukan secara bertahap. Setelah kolam dipupuk, isi dengan air sampai batas 30-40
cm. Biarkan kolam tersinari matahari selama satu minggu.

Dengan kedalaman seperti itu, sinar matahari masih bisa tembus hingga dasar kolam
dan memungkinkan biota dasar kolam seperti fitoplankton tumbuh dengan baik. Air kolam
yang sudah ditumbuhi fitoplankton berwarna kehijauan. Setelah satu minggu, benih ikan lele
siap ditebar. Selanjutnya, air kolam ditambah secara berkala sesuai dengan pertumbuhan ikan
lele sampai pada ketinggian ideal.
C. Pemilihan benih ikan lele

Tingkat kesuksesan budidaya ikan lele sangat ditentukan oleh kualitas benih yang
ditebar. Ada beberapa jenis ikan lele yang biasa dibudidayakan di Indonesia. Silahkan baca
lebih lanjut mengenai jenis-jenis ikan lele budidaya. Kami merekomendasikan jenis ikan lele
Sangkuriang yang dikembangkan BBPBAT Sukabumi. Ikan lele sangkuriang merupakan
hasil perbaikan dari lele dumbo. BBPBAT mengembangkan ikan lele sangkuriang karena
kualitas lele dumbo yang saat ini beredar di masyarakat semakin menurun dari waktu ke
waktu.

Benih ikan lele bisa kita dapatkan dengan cara membeli atau melakukan pembenihan
ikan lele sendiri. Untuk membuat pembenihan sendiri silahkan baca cara pembenihan ikan
lele dan teknik pemijahan ikan lele.

1. Syarat benih unggul

Benih yang ditebar harus benih yang benar-benar sehat. Ciri-ciri benih yang sehat
gerakannya lincah, tidak terdapat cacat atau luka dipermukaan tubuhnya, bebas dari bibit
penyakit dan gerakan renangnya normal. Untuk menguji gerakannya, tempatkan ikan pada
arus air. Jika ikan tersebut menantang arah arus air dan bisa bertahan berarti gerakan
renangnya baik.

Ukuran benih untuk budidaya ikan lele biasanya memiliki panjang sekitar 5-7 cm.
Usahakan ukurannya rata agar ikan bisa tumbuh dan berkembang serempak. Dari benih
sebesar itu, dalam jangka waktu pemeliharaan 2,5-3,5 bulan akan didapatkan lele ukuran
konsumsi sebesar 9-12 ekor per kilogram.

2. Cara menebar benih

Sebelum benih ditebar, lakukan penyesuaian iklim terlebih dahulu. Caranya, masukan
benih dengan wadahnya (ember/jeriken) ke dalam kolam. Biarkan selama 15 menit agar
terjadi penyesuaian suhu tempat benih dengan suhu kolam sebagai lingkungan barunya.
Miringkan wadah dan biarkan benih keluar dengan sendirinya. Metode ini bermanfaat
mencegah stres pada benih.
Tebarkan benih ikan lele ke dalam kolam dengan kepadatan 200-400 ekor per meter
persegi. Semakin baik kualitas air kolam, semakin tinggi jumlah benih yang bisa ditampung.
Hendaknya tinggi air tidak lebih dari 40 cm saat benih ditebar. Hal ini menjaga agar benih
ikan bisa menjangkau permukaan air untuk mengambil pakan atau bernapas. Pengisian kolam
berikutnya disesuaikan dengan ukuran tubuh ikan sampai mencapai ketinggian air yang ideal.

D. Pakan untuk budidaya ikan lele

Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya ikan lele. Ada banyak
sekali merek dan ragam pakan di pasaran. Pakan ikan lele yang baik adalah pakan yang
menawarkan Food Convertion Ratio (FCR) lebih kecil dari satu. FCR adalah rasio jumlah
pakan berbanding pertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR, semakin baik kualitas
pakan.

Untuk mencapai hasil maksimal dengan biaya yang minimal, terapkan pemberian
pakan utama dan pakan tambahan secara berimbang. Bila pakan pabrik terasa mahal, silahkan
coba membuat sendiri pakan lele alternatif.

1. Pemberian pakan utama

Sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele harus banyak mengandung protein hewani.
Secara umum kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele adalah protein (minimal 30%),
lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%), vitamin dan mineral. Berbagai pelet yang dijual
dipasaran rata-rata sudah dilengkapi dengan keterangan kandungan nutrisi. Tinggal kita
pandai-pandai memilih mana yang bisa dipercaya. Ingat, jangan sampai membeli pakan
kadaluarsa.

Pakan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. Secara umum setiap harinya ikan lele
memerlukan pakan 3-6% dari bobot tubuhnya. Misalnya, ikan lele dengan bobot 50 gram
memerlukan pakan sebanyak 2,5 gram (5% bobot tubuh) per ekor. Kemudian setiap 10 hari
ambil samplingnya, lalu timbang dan sesuaikan lagi jumlah pakan yang diberikan. Dua
minggu menjelang panen, persentase pemberian pakan dikurangi menjadi 3% dari bobot
tubuh.
Jadwal pemberian pakan sebaiknya disesuaikan dengan nafsu makan ikan.
Frekuensinya 4-5 kali sehari. Frekuensi pemberian pakan pada ikan yang masih kecil harus
lebih sering. Waktu pemberian pakan bisa pagi, siang, sore dan malam hari.
Ikan lele merupakan hewan nokturnal, aktif pada malam hari. Pertimbangkan pemberian
pakan lebih banyak pada sore dan malam hari. Si pemberi pakan harus jeli melihat reaksi
ikan. Berikan pakan saat ikan lele agresif menyantap pakan dan berhenti apabila ikan sudah
terlihat malas untuk menyantapnya.

2. Pemberian pakan tambahan

Selain pakan utama, bisa dipertimbangkan juga untuk memberi pakan tambahan.
Pemberian pakan tambahan sangat menolong menghemat biaya pengeluaran pakan yang
menguras kantong.

Apabila kolam kita dekat dengan pelelangan ikan, bisa dipertimbangkan pemberian
ikan rucah segar. Ikan rucah adalah hasil ikan tangkapan dari laut yang tidak layak
dikonsumsi manusia karena ukuran atau cacat dalam penangkapannya. Bisa juga dengan
membuat belatung dari campuran ampas tahu.

Keong mas dan limbah ayam bisa diberikan dengan pengolahan terlebih dahulu.
Pengolahannya bisa dilakukan dengan perebusan. Kemudian pisahkan daging keong mas
dengan cangkangnya, lalu dicincang. Untuk limbah ayam bersihkan bulu-bulunya sebelum
diumpankan pada lele.

Satu hal yang harus diperhatikan dalam memberikan pakan ikan lele, jangan sampai
telat atau kurang. Karena ikan lele mempunyai sifat kanibal, yakni suka memangsa
sejenisnya. Apabila kekurangan pakan, ikan-ikan yang lebih besar ukurannya akan memangsa
ikan yang lebih kecil.

E. Pengelolaan air

Hal penting lain dalam budidaya ikan lele adalah pengelolaan air kolam. Untuk
mendapatkan hasil maksimal kualitas dan kuantitas air harus tetap terjaga. Awasi kualitas air
dari timbunan sisa pakan yang tidak habis di dasar kolam. Timbunan tersebut akan
menimbulkan gas amonia atau hidrogen sulfida yang dicirikan dengan adanya bau busuk.
Apabila sudah muncul bau busuk, buang sepertiga air bagian bawah. Kemudian isi
lagi dengan air baru. Frekuensi pembuangan air sangat tergantung pada kebiasaan pemberian
pakan. Apabila dalam pemberian pakan banyak menimbulkan sisa, pergantian air akan lebih
sering dilakukan.

F. Pengendalian hama dan penyakit

Hama yang paling umum dalam budidaya ikan lele antara lain hama predator seperti
linsang, ular, sero, musang air dan burung. Sedangkan hama yang menjadi pesaing antara lain
ikan mujair. Untuk mencegahnya yaitu dengan memasang saringan pada jalan masuk dan
keluar air atau memasang pagar di sekeliling kolam.

Penyakit pada budidaya ikan lele bisa datang dari protozoa, bakteri dan virus. Ketiga
mikroorganisme ini menyebabkan berbagai penyakit yang mematikan. Beberapa diantaranya
adalah bintik putih, kembung perut dan luka di kepala dan ekor.
Untuk mencegah timbulnya penyakit infeksi adalah dengan menjaga kualitas air, mengontrol
kelebihan pakan, menjaga kebersihan kolam, dan mempertahankan suhu kolam pada kisaran
28oC. Selain penyakit infeksi, ikan lele juga bisa terserang penyakit non-infeksi seperti
kuning, kekurangan vitamin dan lain-lain. Untuk mengetahui lebih jauh tentang pengendalian
penyakit silahkan baca pengendalian hama dan penyakit ikan lele.

G. Panen budidaya ikan lele

Ikan lele bisa dipanen setelah mencapai ukuran 9-12 ekor per kg. Ukuran sebesar itu
bisa dicapai dalam tempo 2,5-3,5 bulan dari benih berukuran 5-7 cm. Berbeda dengan
konsumsi domestik, ikan lele untuk tujuan ekspor biasanya mencapai ukuran 500 gram per
ekor.
Satu hari (24 jam) sebelum panen, sebaiknya ikan lele tidak diberi pakan agar tidak
buang kotoran saat diangkut. Pada saat ikan lele dipanen lakukan sortasi untuk misahkan lele
berdasarkan ukurannya. Pemisahan ukuran berdampak pada harga. Ikan lele yang sudah
disortasi berdasarkan ukuran akan meningkatkan pendapatan bagi peternak.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Ukuran kolam ikan lele yang benar yaitu panjang 5 m dan lebar 2,5 m serta dengan
kedalaman 2 m
2. Dalam pemeliharaan ikan lele harus teratur serta rutin dalam pemberian makan. Pemberian
makan dilakukan 3 kali dalam sehari yaitu Pagi, Petang, dan Malam dengan ukuran (2
kg/kolam)
3. Dalam pembudidayaan ikan lele kita juga harus mengetahui penyakit apa saja yang bisa
menyerang ikan dan cara penanggulangannya. Seperti penyakit Tuberculosis, Jamur, Radang,
dll.

B. Saran

Dengan adanya karya ilmiah ini penyusun ingin menyampaikan saran yang perlu
diperhatikan oleh para pembudidaya ikan lele :
1. Bagi masyarakat yang ingin meningkatkan penghasilan melalui peternakan sebaiknya
dilakukan dengan sungguh-sungguh jangan setengah-setengah.
2. Perhatikan pula cara pembudidayaannya, memberi makan, pemilihan bibit, pembuatan
kolam agar hasilnya seperti yang kita harapkan
3. Penggantian air dalam kolam juga harus diperhatikan karena hal itu juga sangat
berpengaruh.
DAFTAR PUSTAKA

http://alamtani.com/budidaya-ikan-lele.html
http://www.likethisya.com/budidaya-ikan-lele-sukses.html
http://organichcs.com/2014/04/25/peluang-usaha-ternak-lele-dengan-kolam-terpal-seri-
ternak-lele-bag-2/
http://www.usahaternak.com/2013/11/tips-ternak-lele-kolam-terpal.html
http://www.seocontoh.com/2014/01/contoh-motto.html

http://edifarlan.blogspot.com/2014/03/laporan-praktikum-budidaya-ikan-lele.html
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai