Anda di halaman 1dari 11

Laporan Observasi

Lingkungan Sekolah
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

Oleh

WAHYUDI P. SAID

151417158

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTLO

TAHUN 2019

.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. karena atas berkanan-Nya laporan hasil observasi
saya yang bertemakan “Pengelolaan Sarana dan Prasarana di Sekolah SDN 13 Kabila” dapat
diselesaikan. Saya juga mengucapkan terimaksih kepada semua pihak yang turut serta dalam
pembuatan makalah ini. Tanpa pihak lain, mungkin makalah ini tidak akan selesai tepat pada
waktunya.

Dalam hasil observasi ini mengulas tentang bagaimana teori sarana dan prasarana
pendidikan yang sebenarnya. Teori tersebut mencakup pengertian, jenis, peranan, dan standar
dari sarana dan prasarana tersebut. Makalah ini juga memaparkan hasil observasi saya
mengenai bagaimana ketersediaan atau pengelolaan dari sarana dan prasarana yang ada.
Selain itu,

Saya berharap apa yang ditulis dalam makalah ini dapat menambah pengetahuan
pembaca terutama tentang bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana di sekolah dengan
baik. Selain itu, saya berharap makalah ini dapat digunakan sebagai bahan ajar dalam proses
pendidikan yang mengenai sarana dan prasarana. Oleh sebab itu, saya berharap semoga hasil
observasi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sebagai informasi tentang sarana dan
prasarana yang ada di sekolah SDN 13 Kabila.

Saya sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak yang harus
diperbaiki. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan
agar kedepannya bisa lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................................

BAB 1. PENDAHULUAN............................................................................................

A. Latar Belakang....................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
C. Tujuan dan Manfaat............................................................................................

BAB 2 KAIJAN TEORI...............................................................................................

A. Pengertian lingkungan kelas...............................................................................


B. Prinsip penataan kelas………………………………………………………..
C. Tujuan penataan kelas………………………………………………………..

BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN......................................................................

A. Tujuan Observasi................................................................................................
B. Tempat Dan Waktu Observasi............................................................................
C. Metode Observasi...............................................................................................

BAB IV PAPARAN HASIL OBSERVASI.................................................................

Paparan Hasil Observasi.................................................................................................

BAB V PENUTUP.........................................................................................................

A. Kesimpulan.........................................................................................................
B. Saran...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Dunia pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan. Lingkungan adalah
sumber belajar yang vital. Pembelajaran yang menjadikan lingkungan sebagai objek belajar
dapat memberikan pengalaman nyata dan langsung kepada peserta didik. Seorang guru harus
mampu membuat siswa belajar mandiri.
Secara tradisional, sumber belajar adalah guru dan buku paket. Padahal sumber belajar yang
ada disekitar sekolah, di rumah, di masyarakat sangatlah banyak. Hanya saja kita belum dapat
memanfaatkan sumber belajar yang berlimpah tersebut.
Dalam pembelajaran terutama pembelajaran kelas rangkap, kemampuan guru dalam
memanfaatkan lingkungan sebagai salah satu sumber belajar sangatlah penting. Diantara
sumber belajar yang dapat dimanfaatkan adalah teman sesama guru di sekolah sendiri
maupun sekolah lain, masyarakat, keluarga, lingkungan sekolah dan rumah sekolah. Oleh
karenanya, seorang guru dituntut mampu mengenal dan memanfaatkan sumber belajar yang
tersedia disekitar siswa dan untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal terutama pada
pembelajaran kelas rangkap, sebagai guru kita perlu mengadakan kerjasama dengan berbagai
pihak. yang baik juga akan berdampak bagi mutu pendidikan. Hal ini sangatlah menarik
untuk dikaji lebih mendalam. Oleh karena itu, saya mempunyai inisiatif untuk melakukan
observasi mengenai lingkungan sekolah yang ada di SDN 13 Kabila.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai berikut:
1. Mengapa sekolah dan sejawat guru dianggap sebagai sumber belajar?
2. Mengapa sekolah dan lingkungan dianggapsebagai sumber belajar?
3. Mengapa lingkungan termasuk dianggap sebagai sumber belajar?

C. Tujuan dan Manfaat


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dan manfaatnya adalah:

1. Untuk mengetahui Lingkungan Sekolah di SDN 13 Kabila.


2. Untuk mengetahui sekolah dan lingkungan sebagai sumber belajar.
3.Untuk mengetahui bagaimana mengelola Lingkungan Sekolah yang baik.

4.Sebagai bahan untuk belajar baik bagi mahasiswa atau masyarakat umum.

5.Untuk menambah wawasan dan pengetahuan.

6.Untuk menambah pengalaman social education.

7.Untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Berbasis Sekolah

BAB II

KAJIAN TEORI
A. Pengertian lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses
pembelajaran dilaksanakan. Doyle (1979, 1986) mendeskripsikan sekolah sebagai sesuatu
yang bersifat multidimensional, serentak, segera, dan tidak dapat diprediksi. Ruang
sekolah adalah lingkungan yang kompleks dimana manusia berinteraksi, saling bergantung
antar satu orang ke orang lain, dan dengan berbagai karakter unik dalam lingkungan sosial
dan fisik yang spesifik

Faktor penting yang menentukan hasil belajar adalah lingkungan sekolah. Dalam
lingkungan sekolah yang menyenangkan, siswa akan senang belajar, dan secara langsung
akan meningkatkan hasil belajar. Sebaliknya jika lingkungan sekolah tidak nyaman maka
tidak akan mendukung hasil belajar yang maksimal. Lingkungan sekolah merupakan segala
sesuatu yang ada di sekitar siswa.

Lingkungan sekolah tersebut dapat bersifat fisik, misalnya ruang kelas, perabotan
kelas, kebersihan kelas, meja-kursi, dan lain lain. Lingkungan sekolah juga dapat bersifat non
fisik, misalnyai nteraksi, ketenangan, dan kenyamanan.

B.Prinsip Penataan sekolah

Berikut adalah empat prinsip dasar yang bisa digunakan ketika menyusun kelas (Evertson,
Emmer, & Worsham, 2006)

 Mengurangi hambatan di arena macet.

Gangguan dan kekacauan sering kali muncul di area macet. Ini meliputi area kerja
kelompok, meja siswa, meja guru, rautan, rak buku, ruang komputer, dan lokasi
penyimpanan. Sebisa mungkin, pisahkanlah area ini satu sama lain dan pastikanlah area
tersebut mudah didatangi.

 Memastikan bahwa guru bisa dengan mudah melihat semua siswa.

Sebuah tugas manajemen yang penting adalah memantau siswa dengan seksama.
Untuk melakukan ini, guru harus mampu untuk melihat semua siswa pada pada setiap waktu.
Pastikanlah ada barisan meja yang kosong di antara meja guru, lokasi pembelajaran, meja
siswa, dan semua area kerja siswa. Berdirilah di tempat-tempat yang berbeda di ruangan
untuk mencari tempat yang terhalangi.

 Membuat materi pengajaran yang sering digunakan dan persediaan siswa menjadi
mudah untuk diakses.

Hal ini meminimalisasi waktu persiapan dan pembersihan, begitu pula dengan kemunduran
dan istirahat dalam alur aktivitas.

 Memastikan bahwa siswa bisa dengan mudah mengobservasi presentasi seluruh


kelas.
Tetapkanlah dimana guru dan siswa akan mengambil tempat ketika presentasi seluruh
kelas terjadi. Untuk aktivitas ini, siswa seharusnya tidak perlu memindahkan kursi atau
menoleh. Untuk mencari tahu seberapa baik siswa bisa melihat dari tempat mereka, duduklah
di kursi mereka di bagian-bagian yang berbeda dari ruangan tersebut.

Menurut Louisell, ketika menata lingkungan fisik kelas, guru harus mempertimbangkan
beberapa hal sebagai berikut:

1. Visibility (keleluasan pandangan), artinya penempatan atau penataan barang-barang


di dalam kelas tidak mengganggu pandangan siswa sehingga mereka secara leluasa
dapat memandang guru, benda, atau kegiatan yang sedang berlangsung.
2. Accebility (mudah dicapai), artinya barang-barnag atau alat-alat yang biasa digunakan
oleh siswa dalam proses pembelajaran mudah dijangkau.
3. Fleksibilitas (keluwesan), artinya barang-barang yang ada di dalam kelas hendaknya
mudah untuk ditata dan dipindah-pindahkan sesuai dengan tuntutan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa dan guru.
4. Kenyamanan, baik bagi siswa maupun bagi guru sendiri.
5. Keindahan, berkenaan dengan usaha guru menata ruangan kelas yang menyenangkan
dan kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Ruangan kelas yang indah dan
menyenangkan, berpengaruh positif terhadap sikap dan tingkah laku siswa terhadap
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.

C.Tujuan Penataan Sekolah

Tujuan utama penataan lingkungan fisik kelas adalah mengarahkan kegiatan siswa
dan mencegah munculnya tingkah laku siswa yang tidak yang tidak diharapkan melalui
penataan tempat duduk, perabot, dan barang-barang lainnya yang ada di dalam kelas,
sehingga memungkinkan terjadinya interaksi aktif antara siswa dan guru serta antar siswa,
dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu penataan kelas harus memungkinkan guru dapat
memantau semua tingkah laku siswa sehingga dapat dicegah munculnya masalah disiplin.
Melalui penataan kelas, diharapkan siswa dapat memusatkan perhatiannya dalam proses
pembelajaran dan akan bekerja secara efektif.

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Tujuan Observasi
 Untuk mengetahui lingkungan kelas di SDN 13 Kabila
 Untuk mengetahui bagaimana mengelola lingkungan kelas yang baik.

B. Tempat Dan Waktu Observasi


 Lokasi Observasi

Observasi ini dilakukan di SDN 13 Kabila

 Waktu Observasi

Waktu dilakukan untuk penelitian ini hanya satu hari yaitu pada tanggal 07
November 2019

C. Metode Observasi

Untuk mengetahui dan memperoleh data yang dibutuhkan, maka saya menggunakan
beberapa teknik pengumpulan data diataranya :

 Observasi

Observasi dilakukan untuk memperoleh data dari lapangan dengan melalui


pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian. Data yang dimaksud antara lain
lingkungan kelas di SDN 13 Kabila

 Dokumentasi

Teknik ini pada dasarnya lebih mengutamakan kerja penulisan atau pencatatan atau
rekaman (recording) tentang setiap objek yang diteliti. Akan tetapi, pencatatan terhadap data-
data yang berbentuk catatan atau dokumen dijadikan sebagai pilihan prioritas.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN OBSERVASI

A. Paparan Hasil Observasi/Wawancara


Berikut beberapa paparan bapak selaku wakil ketua bagian di SDN 13 Kabila:

1.Lingkungan kelas di SDN 13 Kabila diklasifikasikan menjadi beberapa bagian,


diantaranya :

 Gedung
Gedung merupakan bangunan yang dibuat oleh manusia atau dapat juga disebut
sebagai ruangan. Ruangan yang terdapat di SDN 13 Kabila antara lain:
1. Ruang kelas 12
2. Ruang kepala sekolah 1
3. Ruang guru 1
4. Perpustakaan 1
5. Aula 1
6. Musholla 1
7. Lapangan

 Properti

Properti yang dimaksud merupakan perlengkapan yang digunakan untuk menunjang


proses pendidikan. Perlengkapan dibagi berdasarkan subjek yang akan memakainya,
antaralain :

1. Perlengkapan kelas merupakan perlengkapan yang digunakan siswa untuk


melakukan proses pendidikan. Perlengkapan tersebut terdiri meja, kursi,
komputer, layar proyektor, papan tulis, alat tulis, kipas angin, dan alat
kebersihan
2. Perlengkapan kantor merupakan perlengkapan yang digunakan staff pengajar
atau guru untuk melaksanakan proses pendidikan. Perlengkapan tersebut
terdiri dari meja, kursi, komputer, dan kipas angin.

 Pengelolaan Lingkungan Sekolah


Dalam mengelola Lingkungan Sekolah diperlukan partisipasi seluruh
keluarga sekolah untuk peduli terhadap lingkungan.Dalam pengelolaan lingkunga
sekolah, paling tidak ada 2 aspek yang perlu diperhatikan yaitu infrastruktur sekolah
dan kultur sekolah. Pertama, infrastruktur sekolah meliputi konstruksi bangunan yang
berventilasi, jalan, listrik, dan daya penerangan, telefon/ fax, sumber dan instalasi air
bersih, dan sarana pembuangan limbah. Kedua, kultur (syarat) sekolah sehat, antara
lain:
1. Menerapkan 7 K yaitu kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban,
kerindangan, kesehatan, dan keamanan.
2. Memiliki budaya yang ramah dan santun dengan nuansa kekeluargaan
3. Melaksanakan triaks UKS (penyelenggaraan pendidikan kesehatan,
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan
sekolah)
4. Memenuhi standar sekolah sehat.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sekolah adalah suatu instansi dengan sistemnya yang bertujuan untuk


merubah diri seseorang menjadi lebih baik. Sistem yang dimaksud ialah proses
pembelajaran. Pembelajaran yang menjadikan lingkungan sebagai objek belajar dapat
memberikan pengalaman nyata dan langsung kepada peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA
* Departemen Pendidikan Nasional, 2006. Pendidikan Lingkungan, Jakarta
* Departemen Pendidikan Nasional, 2006. Pendidikan Lingkungan
* Ensklopedia, Hubungan Pribadi dan Lingkungannya
* Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Amelia, Desi Anwar, Surabaya
sumber : hqsa.blogspot.com

Ali, Aisyah. 2008. Lingkungan sebagai Sumber Belajar. (Online), Tersedia: http://PKR SD
PDF/ [ 5 oktober 2012].

Abidin, M. Zainal. 20011. Pembelajarn Kelas Rangkap. (online), Tersedia:


http://www.masbied.com/2011/07/19/pembelajaran-kelas-rangkap/, [5 Oktober 2012].

Djalil, Aria. dkk. 2003. Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta : Universitas Terbuka.
 

Anda mungkin juga menyukai