Proposal Mini Riset Psikologi Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN MINI RISET

MK. PSIKOLOGI PENDIDIKAN


PRODI S1 PENDIDIKAN KIMIA

“ANALISIS PERBEDAAN BAKAT DAN MINAT SISWA DALAM


KESEHARIAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH”
DOSEN PENGAMPU: Dra. DORLINCE SIMATUPANG, M.Pd.

DISUSUN OLEH :

SELLY APRILIA NISA 4183131001


SRI DEWI SAPUTRI 4181131025
SUFFI PRATIWI 4181131024
SULISTIANI 4182131008
WINDA FOURTHELINA SIANTURI 4183131024

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN AJARAN
2019

2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah swt. Karena dengan bimbingan dan
petunjuk- Nya dapat diselesaikan tugas rekayasa ide ini yang berjudul
“ANALISIS PERBEDAAN BAKAT DAN MINAT SISWA DALAM
KESEHARIAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH”.Yang bertujuan sebagai salah
satu tugas perkuliahan Psikologi Pendidikan.
Penulis menyadari betul bahwa apa yang disajikan dalam tugas ini masih
banyak terdapat kekurangannya baik menyangkut isi maupun penulisan,
kekurangan- kekurangan tersebut terutama disebabkan kelemahan dan
keterbatasan pengetahuan maupun kemampuan penulis sendiri. Hanya dengan
kearifan dan bantuan dari berbagai pihak untuk memberikan teguran, saran dan
kritik yang konstruktif kekurangan-kekurangan tersebut dapat diminimalisir
sedemikian mungkin sehingga tugas ini dapat memberikan manfaat yang
maksimal bagi pembaca.
Dengan kesempatan ini penulis ingin menghaturkan ucapan terimakasih
kepada dosen pembimbing Psikologi Pendidikan. Demikianlah, mudah-mudahan
tugas ini memberikan manfaat kepada kita dan diridhai- Nya. Aamiin.

Medan, April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah.........................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
A. Defenisi Bakat...............................................................................................3
B. Jenis-Jenis Bakat...........................................................................................3
D. Jenis-Jenis Minat...........................................................................................4
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat...................................................4
BAB III IDENTIFIKASI PERMASALAHAN.......................................................7
Identifikasi Permasalahan.....................................................................................7
BAB IV SOLUSI DAN PEMBAHASAN.............................................................17
BAB V PENUTUP.................................................................................................18
Kesimpulan.........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap individu adalah berbeda.bahkan di dalam keluarga yang memiliki anak
kembar yang identik sekalipun pasti mempunyai perbedaan juga apalagi yang
tidak memiliki hubungan darah. Perbedaan yang dimaksud pada pembahasan ini
adalah perbedaan dalam intelegensi, bakat dan minat anak didik.Perbedaan-
perbedaan ini menjadi parameter yang sangat penting dalam kehidupan seorang
anak didik dalam mengembangkan dirinya terutama di lingkungan sekolah.
Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, baik yang berasal dari diri siswa (faktor internal) maupun dari luar siswa
(faktor eksternal).Faktor internal diantaranya adalah minat, bakat, motivasi, dan
tingkat intelegensi.Sedangkan faktor eksternal diantaranya adalah faktor metode
pembelajaran dan lingkungan.
Keberagaman-keberagaman yang dimiliki setiap individu menjadikan mereka
berbeda satu sama lain. Sehingga dalam proses belajar tertentu akanada kemajuan
belajar siswa yang berbeda-beda pula. Seorang guru merupakan fasilitator dalam
pembelajaran sehingga ia turut andil dalam perkembangan siswa didiknya.
Dengan memahami perbedaan intelegensi, bakat dan minat diharapkan seorang
guru akan mampu mengarahkan, mengembangkan dan mendukung pencapaian
prestasi anak didiknya sesuai dengan potensi yang dimilikinya sebab potensi
tersebut tidak akan berkembang tanpa adanya latihan. Dengan itu kami akan
mencari tau bagaimana cara untuk mengasah atau baik itu dalam melatih bakat
siswa mungkin tidak hanya itu kami juga akan menimbulkan minat siswa itu
dimana dan akan mencari tahu apa penyebab siswa/siswi itu susah untuk
menemukan bakat mereka dan juga minat mereka.

2.1 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara untuk mengasah atau melatih bakat siswa?
2. Bagaimana cara untuk menimbulkan minat siswa?
3. Apa penyebab siswa/siswi susah untuk menemukan bakat mereka dan
minat mereka?

1
3.1 Tujuan Masalah
1. Supaya siswa/siswi bisa mengembangkan minat dan bakat mereka.
2. Membantu siswa/siswi yang susah untuk mencari bakat dan minat
mereka.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi Bakat
Chaplin (1972) dan Reber (1988) mendeskripsikan bahwa Bakat (aptitude)
adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai
keberhasilan pada masa yang akan datang (Muhibbin syah, 2010:133).
Sedangkan menurut Semiawan, dkk, (1984:1), Bakat adalah kemampuan
bawaan yang merupakan potensi yangmasih perlu dikembangkan atau dilatih.
Sementara menurut Wijaya (1988:66)bakat adalah suatu kondisi pada
seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai
suatu kecakapan,pengetahuan, dan keterampilan khusus, misalnya: berupa
kemampuan berbahasa,kemampuan bermain musik, dan lain sebagainya.

2.2 Jenis-Jenis Bakat


1. Kinetik Fisik (Bodily Kinesthic)
Bakat dalam menggunakan badan untuk memecahkan masalah
danmengekspresikan ide serta perasaan.
2. Bahasa (Linguistic)
Bakat untuk menggunakan kata-kata, baik oral maupun verbal, secara
efektif.
3. Logika dan Matematis (Logical-Mathematical)
Bakat untuk mengerti dan menggunakan angka secara efektif,
termasukmempunyai kemampuan kuat untuk mengerti logika.
4. Musikalitas (Musical)
Bakat untuk memahami musik melalui berbagai cara.
5. Pemahaman Alam (Naturalist Intelligence)
Mengenali dan menggolongkan dunia tumbuhan dan binatang, termasuk
dalam pemahami fenomena alam

3
2.3 Defenisi Minat
1. Tampubolon (1991: 41)
Minat adalah suatu perpaduan keinginan dan kemauan yang dapat
berkembang jika ada motivasi.
2. Djali (2008: 121)
Minat pada dasarnya merupakan penerimaan akan sesuatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.
3. Mohamad Surya (2003: 100)
Minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam
menghadapi suatu objek
4. Slameto (2003: 180)
Minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal
atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Berdasarkan pengertian para ahli diatas maka dapat disimpukan minat
adalah suatu prosespengembangan dalam mencampurkanseluruh
kemampuan yang ada untukmengarahkan individu kepada suatu kegiatan
yang diminatinya.

2.4 Jenis-Jenis Minat


Menurut Guilford (1956) ada beberapa jenis minat, yaitu :
1. Minat vokasional, merujuk pada bidang – bidang pekerjaan.
 Minat profesional : minat keilmuan, seni dan kesejahteraan sosial.
 Minat komersial : minat pada pekerjaan dunia usaha, jual beli,
periklanan,akuntansi, kesekretariatan dan lain – lain.
 Minat kegiatan fisik, mekanik, kegiatan luar, dan lain – lain.
2. Minat avokasional, yaitu minat untuk memperoleh kepuasan atau hobi.
Misalnya petualang, hiburan, apresiasi, ketelitian dan lain – lain.

2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat


Muhibbin Syah (2003: 132) membedakan faktor-faktor yang mempengaruhi
minat menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) yang meliputi:

4
 aspek fisiologis
Kondisi jasmani dan tegangan otot (tonus) yang menandai tingkat
kebugaran tubuh siswa, hal ini dapat mempengaruhi semangat dan intensitas
siswa dalam pembelajaran.
 aspek psikologis
Aspek psikologis merupakan aspek dari dalam diri siswa yang terdiri
dari, intelegensi, bakat siswa, sikap siswa, minat siswa, motivasi siswa.
2. Faktor Eksternal Siswa
 Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial terdiri dari sekolah, keluarga, masyarakat dan teman
sekelas
 Lingkungan Nonsosial
Lingkungan sosial terdiri dari gedung sekolah dan letaknya, faktor
materi pelajaran, waktu belajar, keadaan rumah tempat tinggal, alat-alat
belajar.
3. Faktor Pendekatan Belajar
Faktor pendekatan belajar yaitu segala cara atau strategi yang digunakan
siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses mempelajari materi
tertentu.
Sedangkan menurut Crow (1973:22), ada beberapa faktor
yangmempengaruhi minat. Faktor-faktor tersebut adalah :
a. The Factor Inner Urge
Rangsangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang
sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan
minat. Misalnya kecenderungan terhadap belajar, dalam hal ini seseorang
mempunyai hasrat ingintahu terhadap ilmu pengetahuan.
b. The Factor Of Social Motive
Minat seseorang terhadap obyek atau sesuatu hal.Disamping itu juga
dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri manusia dan oleh motif sosial, missal
seseorang berminat pada prestasi tinggi agar dapat statussosial yang tinggi
pula.
c. Emosional Factor

5
Faktor perasaan dan emosi ini mempunyai pengaruh terhadap obyek
misalnya perjalanan sukses yang dipakai individu dalam suatu kegiatan
tertentu dapat pula membangkitkan perasaan senang dan dapat menambah
semangat atau kuatnya minat dalam kegiatan tersebut. Sebaliknya kegagalan
yang dialami akan menyebabkan minat seseorang berkembang.

6
BAB III
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
3.1 Identifikasi Permasalahan
Bagaimana cara untuk mengasah atau melatih bakat siswa?
Anak yang berbakat juga bisa mempelajari sesuatu dengan cara berbeda
dibanding anak lain. “Anak berbakat hanya memerlukan sedikit bantuan dari
orang dewasa.Mereka kerap memecahkan masalah dengan caranya sendiri,”
ungkap perempuan yang menyelesaikan MA dalam bidang Applied Anthropology
& Community and Youth Work Goldsmith College University of London.Anak
yang senang mengutak-atik mainan merupakan wujud dari minatnya terhadap
benda tersebut.Baginya, mengutak-atik mainan merupakan eksplorasi dari
keingintahuannya lebih lanjut.
Anak yang mempunyai bakat biasanya juga mampu memotivasi diri sendiri
untuk mempelajari hal-hal yang sangat disukainya.Anak yang senang bermain
piano atau berenang tak hanya berlatih saat gurunya datang. Mereka akan berlatih
piano atau berenang tanpa disuruh. “Idealnya, bakat yang dimiliki oleh anak
sejalan dengan minatnya.Dengan begitu, potensi atau kemampuan yang dimiliki
anak akan tergali secara optimal, sehingga anak mampu berprestasi”.
Bangkitkan Minat
Sayangnya tak semua bisa berjalan beriringan antara bakat dan minat.Ada anak
berbakat yang ternyata tidak berminat dengan bakat yang dimilikinya.Bila ini
terjadi, kata psikolog lulusan UI ini, diperlukan dukungan lebih banyak dari
orangtua, agar bakat anak bisa terasah secara optimal.  
Kalau tidak mendapat dukungan dari orangtua atau dibangkitkan minatnya,
bakat yang dimiliki anak tidak akan berkembang. Bisa saja anak tersebut agak
lambat untuk mengembangkan kemampuannya, terutama ketika menyadari bahwa
ia mempunyai bakat dalam bidang tertentu. Contohnya, di usia 40 tahun, saat
sudah mempunyai dua anak, ia membuat buku anak. Bakat yang dimilikinya baru
disadari saat dirinya menjadi seorang ibu. Sebenarnya hal serupa juga bisa terjadi
pada anak yang mempunyai minat dalam bidang tertentu, tetapi tidak
berbakat.Contohnya anak ingin mengikuti Indonesia Idol, tetapi tidak mempunyai
bakat menyanyi.Nah, pada anak tipe ini, dibutuhkan usaha yang lebih keras
dibandingkan anak berbakat.Caranya tentu saja dengan mengikuti les vokal untuk

7
mendapat suara yang baik.Yang penting, orangtua perlu memperkaya minat
anak.Jangan sampai anak hanya terpaku dengan satu minat saja. Anak yang
berminat pada sepakbola, misalnya, sebaiknya juga dikenalkan dengan kegiatan
lain.“Katakan pada anak bahwa olahraga tidak hanya sepakbola. Masih ada
kegiatan lain, seperti seni, yang bisa dikenalkan”.
Cara mudahnya adalah dengan mengenalkan anak kepada teman-teman sebaya
yang mempunyai beragam minat dan bakat.
Lakukan Tes Bakat 
Ada beberapa cara untuk mengenali bakat anak, yaitu: 
1. Melihat tingkah laku anak. Kegiatan apa yang sering dilakukannya? Anak
lebih berminat pada hal-hal apa?
2. Mengikuti perkembangan anak dengan cermat. 
3. Memberikan berbagai macam stimulus atau rangsangan kepada anak,
misalnya dengan memberikan les atau permainan yang variatif. 
4. Melakukan tes psikologi (tes bakat) untuk melihat kelebihan dan kelemahan
anak. Tes ini bisa dilakukan saat anak berusia 7 tahun atau saat masuk
sekolah. Pada usia tersebut sudah terlihat bakat serta minat anak.
Pahami Perkembangan Anak 
Menurut Dra. Clara Kriswanto, MA, CPBC, ada hal-hal yang perlu
diperhatikan oleh orangtua saat memberikan les untuk anak. 
1. Tidak mengutamakan pencapaian target. Penting diingat bahwa les diberikan
sebagai upaya pengenalan kegiatan kepada anak. 
2. Les sebaiknya diberikan oleh guru yang memahami perkembangan anak.
Jangan sampai guru memberi hukuman saat anak tidak bisa mengikuti les.
Clara mencontohkan, saat anaknya harus les piano, selalu menangis bila sudah
sampai di tempat les. Setelah ditilik, rupanya guru les kerap mencubit atau
memukul tangan anaknya bila tidak bisa mengikuti instruksi sang guru. 
3. Pastikan anak tetap memiliki waktu yang seimbang untuk bermain dan
istirahat. 
4. Jangan memaksakan kehendak kepada anak. Yang harus diutamakan adalah
minat anak. 
5. Tetap pantau perkembangan anak. 

8
6. Upayakan untuk mengembangkan semua aspek kemampuan anak.
Bakat Saja Tidak Cukup!
Psikolog Clara Kriswanto menegaskan bahwa bakat saja tidak cukup.
Setidaknya diperlukan tiga hal lain yang akan mengasah potensi anak :
a) Harus ada dukungan dari orangtua maupun lingkungan 
Dukungan yang diberikan tak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga
dukungan moril.Memberikan pujian (tanpa berlebihan dan terlalu sering) saat
anak menunjukkan kemampuan juga menjadi bentuk dukungan.Bentuk dukungan
juga bisa diberikan dengan tidak membanding-bandingkan anak dengan saudara
atau temannya, apalagi sampai mendapat label negatif.  
b) Tidak berhenti berusaha 
Kalau anak tidak berminat, padahal mempunyai bakat di bidang seni atau
olahraga, hendaknya orangtua tidak menyerah.Bisa saja anak merasa malas karena
terlalu banyak les, hingga kelelahan.Ada baiknya tidak mengikutkan les terlalu
banyak bagi anak.Orangtua hendaknya tidak memaksakan kehendak pada
anak.Hukuman fisik seperti mencubit atau memukul saat anak tidak berlatih harus
dihindari.Hukuman dapat membuat anak tidak tertarik pada kegiatan tersebut.
c) Berikan fasilitas yang memadai 
Fasilitas yang diberikan tidak harus selalu mahal.Sediakan fasilitas sesuai
kemampuan orangtua.

3.2 Bagaimana cara untuk menimbulkan minat siswa?


Cara meningkatkan minat serta motivasi belajar siswa bukanlah sesuatu yang
mudah dilakukan akan tetapi jika hal ini berhasil diaplikasikan maka akan sangat
besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa. Bagaiamana pun juga, baik itu
buku mahal, video pembelajaan berkualitas, teknik mengajar yang baik, jika
motivasi belajar siswa tidak ada maka kesemua itu tidak ada pengaruhnya sama
sekali. Motivasi belajar siswa adalah hal penting dan utama ketika ingin
meningkatkan prestasi belajar siswa. Motivasi, baik secara intrinsik atau
ekstrinsik, merupakan faktor kunci kesuksesan siswa dalam pembelajaran dan di
sini guru merupakan aktor utama nan penting dalam memberikan semangat serta
motivasi kepada siswanya. Tentu berbicara lebih gampang dibanding melakukan,

9
dalam memberikan motivasi kepada siswa dibutuhkan banyak waktu serta usaha
sehingga antusias mereka berkaitan dengan belajar dan kerja keras menjadi
meningkat.
Guru berpendidikan tinggi ataupun mereka yang memiliki keinginan untuk
melakukan yang terbaik untuk anak didiknya terkadang tidak memiliki
keterampilan dalam menjaga siswanya ditrek yang diharapkan, jadi mau guru baru
ataupun yang sudah berpengalaman membutuhkan cara serta ide tentang
bagaimana cara meningkatkan minat serta motivasi belajar siswa. Nah bagi anda
yang tengah mencarinya silahkan gunakan dan terapkan metode-metode berikut.
1. Berikan Siswa untuk Mengambil Keputusan serta Kontrol 
Saat sebuah instruksi dari guru menjadi sesuatu yang penting dalam menjaga
motivasi dan belajar siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih
beberapa pilihan dan kontrol terhadap apa yang terjadi di kelas sebenarnya adalah
salah satu cara terbaik yang bisa guru lakukan agar siswa terlibat dalam
pembelajaran. Contohnya, memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih
jenis tes apa yang diharapkan atau  juga materi jenis apa yang ingin dipelajari saat
pembelajaran. Hal ini setidaknya mampu memberikan motivasi belajar berlebih
bagi siswa.
2. Berikan Sebuah Instruksi yang Jelas
Murid akan teramat sangat frustasi jika diberikan sebuah tugas yang tidak ada
kejelasan akan tugas yang diberikannya tersebut Mereka akan semakin surut
motivasi dalam belajarnya yang dikarenakan ketidakfahaman terhadap tugas yang
diberikan. Setiap awal tahun, sebisa mungkin guru untuk memberikan instruksi,
peraturan dan harapan kepada siswa secara jelas agar kedepannya siswa faham
dengan maksud dan tujuan gurunya.
3. Ciptakan Lingkungan Kelas Bebas Ancaman
Terkadang ada guru yang sangat menekankan sebuah konsekuensi apabila ada
siswa yang melanggar, guru tersebut terus saja mengingat dan mengulang-ngulang
pembahasan ini setiap pertemuan. Tentu ini akan memberikan image negatif siswa
terhadap gurunya. Mereka akan beranggapan bahwa gurunya tersebut sudah tidak
pernah lagi percaya kepada mereka. Padahal dari pada membahas hal ini secara
terus-menerus, yang mana akan membuat diri siswa selalu dalam keadaan

10
terancam, lebih baik memberikan motivasi dengan memberikan kepercayaan
kepada siswa. Ketika guru membuat sebuah lingkungan yang aman dan lebih
mementingkan keyakinannya terhadap apa yang dilakukan siswa daripada
meletakkan konsekuensi terhadap siswa yang melanggar, akan lebih
memungkinkan siswa untuk tetap termotivasi untuk melakukan pekerjaan mereka.
4. Ubah Suasana Belajar
Kelas merupakan tempat yang sangat bagus untuk belajar, namun jika
dilakukan terlalu sering akan menimbulkan perasaan bosan dari diri siswa. Untuk
menghindari hal ini dan juga untuk meningkatkan ketertarikan siswa dalam
mempelajari suatu materi, berikan kesempatan kepada siswa untuk belajar di luar
kelas. Guru bisa melakukannya dengan membuat suatu kunjungan lapangan,
mendatangkan pembicara atau bahkan berkunjung ke suatu sekolah untuk
melakukan suatu penelitian. Hal ini akan menjadikan otak siswa fresh dan hal-hal
baru yang didapatkan akan menjadikan siswa semakin termotivasi untuk belajar.
5. Tawarkan model dan metode pembelajaran yang beranekaragam
Siswa terkadang bosan jika metode atau model pembelajarn yang diterapkan
gurunya itu-itu saja, ceramah lagi ceramah lagi, presentasi lagi-presentasi lagi.
Nah oleh karenanya, sebisa mungkin guru dalam menerapkan model atau metode
pembelajaran yang bervariasi, ini akan mengurangi kejenuhan siswa saat
pembelajaran bersama anda. Misalkan pertemuan pertama, metode yang
digunakan adalah ceramah, maka pertemuan selanjutnya guru bisa menggunakan
metode dan model lain dan seterusnya. Keanekaragaman dalam pembelajaran
akan membuat siswa tidak jenuh dan bahkan bisa meningkatkan motivasi belajar
siswa
6. Ciptakan Kompetisi yang Positif
Persaingan di dalam kelas tidak selalu hal yang buruk, bahkan bisa menjadi
sesuatu yang positif jika diterapkan untuk sesuatu yang positif. Lebih dari itu
kompetisi di dalam kelas juga mampu menumbuhkan motivasi siswa untuk
bekerja lebih ekstra dan keras. Menciptakan suasana kelas agar bisa
menumbuhkan persaingan positif, mungkin bisa melalui permainan kelompok
yang terkait dengan materi atau suatu kesempatan yang bias memamerkan
pengetahuan mereka

11
7. Tawarkan Hadiah
Siapa pun juga pasti akan senang dengan yang namanya hadiah, begitupun
siswa. Menawarkan hadiah kepada siswa jika mereka berhasil melakukan sesuatu
merupakan salah satu cara jitu untuk meningkatkan motivasi belajar. Hadiah
seperti buku, tiket menonton, paket makanan dan lain sebagainya merupakan
contoh yang mungkin sekiranya bisa guru berikan kepada anak didiknya yang
berhasil melakukan hal yang positif. Tapi ingat, dalam memberikan rewards harus
banyak yang dipertimbangkan. Guru setidaknya memikirkan kebutuhan dan
personal si siswa yang diharapkan dengan hadiah tersebut siswa bisa semakin
termotivasi dan semangat dalam belajarnya.

12
8. Berikan Tanggung Jawab Kepada Siswa
Menugaskan siswa sebuah pekerjaan kelasadalah cara yang bagus untuk
membangun komunitas dan untuk memberikan siswa rasamotivasi. Kebanyakan
siswa akan melihat pekerjaan kelas sebagai sesuatu yang istimewa daripada bebas
dan akan bekerja keras untuk memastikan bahwa mereka bisa.Hal ini juga dapat
berguna untuk memungkinkan siswa untuk bergiliran memimpin kegiatan
sehingga setiap siswa akan terasa penting dan dihargai. Salah satu penerapan
model pembelajaran Jigsaw sangat cocok untuk poin yang satu ini, yang mana
didalamnya sangat menekankan tanggung jawab dari setiap siswa.
9. Berikan Kesempatan kepada Siswa untuk Belajar Secara Berkelompok
Banyak siswa akan merasa senang untuk mencoba memecahkan masalah,
melakukan percobaan dan bekerja pada proyek-proyek tertentu dengan siswa lain
secara berkelompok. Interaksi sosial dapat membuat mereka bersemangatn
tentang hal-hal di dalam kelas dan siswa bisa memotivasi satu sama lain untuk
mencapai tujuan. Guru perlumemastikan bahwa kelompoknya seimbangdan adil,
sehingga beberapa siswa tidak melakukan lebih banyak pekerjaan daripada yang
lain.
10. Dorong Mereka untuk Merefleksikan Diri.
Kebanyakan anak-anak ingin sukses, mereka hanya perlu dibantu untuk
mencari tahu apa yang harus mereka lakukan dalam rangka mencapai tujuan
mereka. Salah satu carauntuk memotivasi siswa adalah dengan mengarahkan dan
membiarkan mereka bekerja keras untuk melihat potensi di dalam diri mereka
sendiri dan menentukan kekuatan dan kelemahan yang mereka punya. Siswa akan
lebih jauh lebih termotivasi dengan menciptakan jenis-jenis kritik yang muncul
dari diri mereka sendiri ketimbang dari gurunya.
11. Bersemangat.
Salah satu cara terbaik agar siswa menjadi termotivasi adalah dengan
memperlihatkan semangat anda saat mengajar. Ketika Anda terlihat sangat
gembira dan bersemangat saat mengajar, para siswa pun akan jauh lebih
bersemangat lagi dalam belajar. Simple bukan?

13
12. Mengenal siswa
Mengenal siswa Anda tidak hanya sekedar tahu nama saja. Siswa pun ingin
gurunya memiliki hati yang tulus dan peduli terhadap mereka berkaitan dengan
keberhasilan mereka. Ketika siswa merasa dihargai oleh gurunya, maka akan
tercipta suatu lingkungan belajar yang aman dan memotivasi mereka untuk
bekerja lebih keras, karena mereka ingin mendapatkan pujian dan umpan balik
yang baik dari seseorang yang sudah mereka anggap berharga dan menghormati
mereka sebagai individu.
13. Mengetahui Minat Siswa
Mengetahui siswa juga memiliki keuntungan lain bagi para guru, yaitu anda
selaku guru bisa mengaitkan materi pembelajaran dengan sesuatu yang menjadi
minat siswa. Misalkan siswa disuatu kelas sangat senang dengan yang namanya
musik, guru fisika bisa menjelaskan materi bunyi tentang frekuensi dan peridoe
dengan alat bantu seperti gitar dan sebagainya. Begitupun materi pelajaran lain,
tinggal pintar-pintar guru saja dalam mengaitkannya. Mengaitkan materi dengan
minat siswa akan memberikan motivasi belajar yang sangat efektif.
14. Bantu Siswa untuk Menemukan Motivasi dari dalam dirinya
Hal ini merupakan cara yang sangat baik untuk meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar. Bantulah siswa dalam menemukan alasan pribadi mereka untuk
melakukan suatu pekerjaan, khusunya belajar, apakah karena mereka menemukan
bahan yang menarik? Ingin bisa masuk ke perguruan tinggi? atau hanya suka
belajar? Adalah salah satu hadiah yang paling hebat yang dapat guru berikan
kepada anak didiknya jika mereka berhasil membantu siswanya untuk
menemukan motivasi dari dalam dirinya.
15. Kelola Kecemasan Siswa
Beberapa siswa tidak ikut berperan aktif di dalam kelas bisa disebabkan
karena kecemasan. Kecemasan takut salah, kecemasan tidak dihargai atau
kecemasan-kecemasan lainnya. Sebagai seorang guru pastikan untuk memberikan
sebuah arahan dan masukan yang setidaknya bisa mengurangi atau bahkan
menghilangakn kecemasannya tersebut.

14
16. Buatlah Tujuan yang Tinggi tetapi Masih bisa Dicapai
Jika anda sebagai seorang guru tidak bisa memaksakan siswanya untuk
menggapai apa yang bisa ia capai, paling tidak usahakan mereka untuk
memaksakan diri mereka sendiri dalam mencapainya. Tumbuhkan perasaan dari
dalam diri mereka untuk memaksimalkan kemampuan yang dimilikinya. Jangan
pernah takut untuk mendorong siswa untuk mendapatkan lebih banyak dari
mereka. Ini dilakukan untuk kebaikan si siswa sendiri dan membantu menggapai
kesuksesannya.
17. Berikan Feedback dan Bantu Menemukan Solusi
Siswa yang sudah berjuang dalam mengerjakan tugas, dan tetap mengalami
kesulitan, terkadang menjadikan mereka merasa frustrasi dan tentunya ini akan
menurunkan motivasi. Dalam situasi inisangat penting bagi seorang guru untuk
membantu siswanya dalam belajar persis di mana mereka mengalami kesulitan.
18. Track Progress
Hal ini akan sangat sulit bagi siswa untukmelihat seberapa jauh kemampuan
mereka,khusunya bagi mereka yang mengalami kesulitas pada mata pelajaran
tertentu. Track Progress dapat berguna di kelas, tidak hanya untuk guru, tetapi
juga bagi siswa. Guru dapatmenggunakan ini sebagai cara untukmemotivasi
siswa, yang memungkinkan mereka untuk melihat secara visual seberapa jauh
prestasi belajar mereka sepanjang tahun. 
19. Jadikan Kelas menjadi Menyenangkan
Siswa yang melihat kelas sebagai tempat di mana mereka bisa bersenang-
senang (Positif) akan lebih termotivasi untuk memperhatikan dan melakukan
pekerjaandalam kegiatan pembelajaran daripada mereka yang menganggapnya
sebagai sebuah tugas. Menambahkan sebuah kegiatan yang menyenangkan di
kelas bisa membantu siswa yang kesulitan untuk tetap terlibat dan akan membuat
kelas menjadi tempat yang jauh lebih ramah untuk semua siswa.
 

15
20. Berikan Kesempatan untuk Melakukan
Siswa,bahkan yang terbaik sekalipun, bisamenjadi sangat frustrasi dan
kehilangan motivasi ketika diri mereka tidak mendapatkan pengakuan dari siswa
lain terlebih dari gurunya. Pastikan bahwa semua siswa mendapatkan kesempatan
untuk terlibat dalam suatu kegiatan pembelajaran. Ini akan meningkatkan motivasi
dari dalam diri mereka untuk melakukan yang terbaik. 

3.3 Apa penyebab siswa/siswi susah untuk menemukan bakat mereka dan
minat mereka
Psikolog Pendidikan, Dr. Lucia RM Royanto Msi, MSpEd menyebut ada
beberapa faktor yang membuat anak tidak tumbuh sesuai bakat dan minat
mereka. Di antaranya eksternal dan internal."Pertama adalah tidak ada dukungan
dari orangtua atau anak benar-benar dilarang. Sehingga mereka tidak bebas
melakukan apa yang disukai. Dengan begitu anak menjadi takut mengerjakan
sesuatu yang mereka suka," ujar Lucia dalam acara Anchor Boneeto Bantu
Orangtua Temukan dan Gali Minat-Bakat Anak di Lotte Shopping Avenue
Jakarta, Rabu (13/4/2016).
Kedua, adanya kerbatasan fasilitas.Misalnya, anak berminat dalam hal musik
namun kondisi tidak memungkinkan untuk anak mengikuti les atau membeli alat
musik."Ketiga, nutrisi tidak seimbang.Kurang gizi membuat anak tidak optimal
mengembangkan bakat dan minat.Secara fiisik dan emosi menjadi terhambat,"
pungkasnya.

16
BAB IV
SOLUSI DAN PEMBAHASAN
Jadi solusi untuk kita menyelesaikan permasalan siswa baik itu mengetahui
bakat siswa atau melatihnya dilanjutkan dengan menimbulkan minat nya dan
penyebab apa saja yang berpengaruh pada pengembangan bakat dan minat
mereka. Terlebih dahulu kita harus mengetahui penyebab anak itu sulit
mengetahui minat dan bakat apa saja yang ia miliki diantaranya adalah tidak
adanya dukungan dari orang tua, adanya keterbatasan fasilitas, dan yang ketika
kurangnya asupan nutrisi atau gizi pada sianak. Setelah kita mengetahui
kemungkinan penyebabnya ada pada anak kita dapat memperbaikinya mulai sejak
itu agar anak tidak terus-terusan berada dalam konflik yang sama. Selanjutnya
setelah anak selesai dari penyebab tersebut anak dapat mengetahui bakat yang ia
miliki melalui tes bakat, dan tidak hanya itu kita juga harus mengetahui
perkembangan pada anak, bakat saja tidak cukup untuk menampung segalanya
namun peran orang tua disini sangatlah berperan seperti oranag tua akan
membeerikan dukungan penuh terhadap bakat yang disukai anak, memfasilitasi
bakat anak, dan tidak berhenti berusaha dikala anak mulai merasa bosan
dibakatnya.
Selain dari orang tua dari guru juga sangat berperan seperti Berikan Siswa
untuk Mengambil Keputusan serta Kontrol, Berikan Sebuah Instruksi yang Jelas,
Ciptakan Lingkungan Kelas Bebas Ancaman, Ubah Suasana Belajar, Tawarkan
model dan metode pembelajaran yang beranekaragam, Ciptakan Kompetisi yang
Positif, Tawarkan Hadiah, Berikan Tanggung Jawab Kepada Siswa, Berikan
Kesempatan kepada Siswa untuk Belajar Secara Berkelompok, Dorong Mereka
untuk Merefleksikan Diri, Bersemangat., Mengenal siswa, Mengetahui Minat
Siswa, Bantu Siswa untuk Menemukan Motivasi dari dalam dirinya, Kelola
Kecemasan Siswa, Buatlah Tujuan yang Tinggi tetapi Masih bisa Dicapai,
Berikan Feedback dan Bantu Menemukan Solusi, Track Progress, Jadikan Kelas
menjadi Menyenangkan, Berikan Kesempatan untuk Melakukan.

17
BAB V
METODE PENELITIAN DAN HASIL PENELITIAN
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di dengan subjek orang. Pengumpulan data dilakukan
dengan memberikan beberapa questioner kepada siswa/siswi Hasil Penelitian
simpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan dari terkait analisis minat dan bakat siswa
daakam keseharian di lingkungan sekolah adalah guru dan orang tua selaku
fasilitator dan motivator bagi anak dalam mencapai tujuan kehidupan
mereka.memiliki peran yg sangat penting untuk lebih peka dan lebih paham
terkait minat dan bakat dari anak-anak. guru selaku motivator dan fasilitator di
lingkungan sekolah hendaknya lebih bisa mendekatkan diri terlebih dahulu
dengan para peserta didik guna untuk bisa mengetahui segala hal yg menarik
minat seorang peserta didik hingga bakat apa yg ia miliki setelah melakukan
metode pendekatan seorang guru bisa melakukan beberapa instrumen tes kepada
peserta didik untuk lebih mengetahui secara detail apa saja yg menjadi minat dan
bakat dari peserta didik. lalu ada banyak hal yg bisa di lakukan oleh seorang guru
apabila ia telah mengetahui apa saja yg mampu menarik minat peserta didik ia
akan berusaha untuk mengoptimalkannya sehingga nantinya mampu membawa
dampak positif bagi tujuan pembelajar dan juga ketercapaian indikator2 belajar
bagi peserta didik, selain itu guru juga diharapkan mampu mengetahui hal2 apa
saja yg menjadi bakat si peserta didik agar kelak guru tersebut bisa membimbing
dan mengarahkan peserta didik tadi utk lebih mengasah bakatnya melalui minat
dan kemauan yg ia miliki.apabila guru dan peserta didik sudah memiliki
kedekatan ataupun hubungan emosional yg cukup baik di awal pembelajaran
maka hal ini akan jauh lebih memudahkan seorang gru untuk bisa membantu
seluruh peserta didiknya mengembangkan bakat dan minatnya yg juga akan
berdampak positif terhadap kemajuan dan hasil akhir dari proses
pembelajaran.lalu hal apa yg bisa di lakukan orang tua dalam membantu anak
mengembangkan minat dan bakat yg dimiliki oleh anaknya, disinilah di perlukan
kedekatan ataupun pengakraban antara orang tua dan guru, keduanya memiliki
harapan yg sama pastinya yaitu utk membantu anak-anak tadi mempersiapkan

18
segala sesuatunya utk bisa melanjutkan kehidupannya kelak.jadi orang tua dapat
melakukan konseling ataupun bertanya hal-hal yg terkait dengan kemajuan anak
selama di sekolah. dan disini tugas guru di tuntut untuk bisa menjelaskan dan
memberi gambaran terkait hal apa saja yg mampu menarik minat anaknya dan
sekaligus hal apa yg menjadi bakat anknya. sehingga selain di sekolah irg tua juga
bisa membantu anak untuk bisa mengembangkan minat dan bakatnya di rumah
melalu les-les tambahan di luar jam sekolah. dan yg terpenting org tua akan lebih
bisa memfasilitasi segala sesuatu untuk bisa menunjang pembelajaran anak-
anaknya.

19
DAFTAR PUSTAKA
http://idekreatifguru.blogspot.com/2016/01/cara-meningkatkan-minat-serta-
motivasi-belajar-siswa.html?m=1
https://lifestyle.okezone.com/read/2016/04/13/196/1362024/ternyata-ini-
penyebab-bakat-anak-tak-berkembang
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/4828/1/Andi%20Rezky%20Adzan
%20Subhi.pdf

20

Anda mungkin juga menyukai