Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kontroversi rokok sedang marak di dunia. Banyak kalangan menyatakan
bahwa merokok dapat mengakibatan berbagai gangguan kesehatan dan merugikan
bagi perokok aktif maupun perokok pasif. Banyak negara-negara di eropa
khususnya negara-negara maju mulai membatasi peredaran rokok tembakau.
Padahal banyak perokok aktif yang masih mencari dan menginginkan agar
rokok dapat beredar dengan bebas dan tanpa dibatasi. Menyingkapi kontroversi
dan benyaknya permintaan konsumen banyak pabrik rokok yang mulai meracik
kandungan rokok yang komposisinya lebih aman, misalnya kandungan nikotin
pada rokok pada awalnya cenderung tinggi, namun kini kadar nikotin mulai
dikurangi, akan tetapi hali ini masih tetap ditentang oleh banyak kalangan karena
di dalam rokok tembakau masih banyak terdapat kandungan-kandungan bahan
yang berbahaya bagi tubuh.
Sejak tahun 2003, mulai ada perusahaan mengembangkan suatu device
pengganti rokok tembakau. Sebenarnya device ini telah ditemukan oleh Hebert A.
Gilbert sejak tahun 1963. Pada awalnya Gilbert mendiskripsikan device ini
sebagai “a smokeless non-tobacco cigarette”. Device ini di sebut e-cigarette
(rokok elektrik) yang kini disebut sebagai personal vaporizer yang dipatenkan
oleh Hon Lik.
Di Indonesia sedang marak isu naiknya harga rokok tembakau. Kebijakan
kenaikkan rokok ini dilakukan oleh pemerintah karena alasan kesehatan.
Pemerintah menyatakan betapa bahayanya akibat rokok tembakau oleh sebab itu
harga rokok dinaikkan dengan asumsi bahwa perokok aktif akan berfikir berkali-
kali untuk membeli rokok dan akhrinya akan mengurangi konsumsi rokok.
Isu ini membuat banyak kalangan muda perokok aktif berpikir untuk beralih
dari rokok tembakau ke rokok elektrik (personal vaporive/vape). Banyak yang
menyatakan juga bahwa rokok elektrik ini jauh lebih aman dari pada rokok
tembakau dan dalam hitungan secara ekonom akan lebih hemat jika mereka
menggungakan vape dibandingkan rokok tembakau. Sudah banyak pengguna vape
atau rokok elektrik tersebut di Indonesia.
Rokok elektrik atau vape merupakan alat pengganti rokok tembakau yang
mengeluarkan asap bukan dari pembakaran namun dari cairan yang diuapkan alat
atomizer dalam device tersebut. Vape mengeluarkan asap bukan dari pembakaran
sehingga tidak ada tar yang terkandung di asap tersebut. Untuk mengeluakan asap,
vape ini memerlukan cairan yang disebut e-juice atau e-liquid. Kandungan cairan
ini dianggap lebih aman karena kandungannya adalah foodgrade seperti,
propylene glikol, vegetable gliserin, essen, dan ada yang dicampur nikotin dan
tidak. Beberapa orang meyatakan bahwa vape ini dapat mebuat orang mengurangi
konsumen rokok tembakau dan dapat membantu perokok aktif dalam upaya
berhenti dari merokok.
Dari latar belakang tersebut membuat penulis dan teman-teman mengambil
kesempatan dari maraknya ketertarikan konsumen perokok tembakau yang beralih
ke vape untuk dijadikan peluang bisnis. Rencana bisnis yang akan dilakukan
adalah membuat suatu bar yang menjual device personal vaporizer dan cairannya
di mana konsumen dapat memilih rasa sesuai selera.
1.2 Data Perusahaan
a. Nama lengkap : Mohamad Noval
b. Bidang usaha : Jual barang
c. Jenis produk : Personal Vaporizer dan E-liquid
d. Alamar lengkap : jln.talasa no.36
e. Alamat e-mail : vapetex.yahoo.com
f. Instagram : vapetex
g. Nomor telepon : 082293662609
1.3 Penjelasan Produk
Produk yang dijual berupa device personal vaporizer mod dan starter kit untuk
pemula), komponen device (tank/RTA, RDA, coil, kapas, atomizer, drip tip)
dan e-liquid. Produk yang dijual dari berbagai merk seperti produk dari Amerika,
Jerman, China, dan indonesia. Penjualan device dengan sistem stock dan pre
order untuk merk premium.
Selain menjual device, produk yang dijual adalah e-liquid merk V-Cloud. E-
liquid ini diracik sendiri oleh bar tender Cloud Vape Bar, dengan rasa atau aroma
sesuai permintaan dari pelanggan. Bahan-bahan racikan e-liquid di bar ini
merupakan foodgrade yang diatur oleh FDA sehingga aman bagi manusia. Bahan-
bahannya terdiri dari propylene glikol, vegetable gliserin, essen perasa, nikotin
(optional).

1.4 Tujuan
a. Mendapatkan keuntungn dari produk ini
b. Menolong perokok tembakau aktif dalam upaya mengurangi merokok
(konvensional) “keep safe, keep vaping”
c. Mencukupi kebutuhan perokok untuk mendapatkan sensasi merokok yang
leboh sehat.
1.5 Potensi Bisnis
Rencana bisnis penjualan vape ini memiliki peluang yang cukup menjajikan
karena banyak perokok tembakau yang beralih ke vape ini karena banyak orang
yang menyatakan bahwa vaping lebih aman dari pada merokok dengan rokok
tembakau. Vaping juga sudah menjadi lifestyle bagi kalangan pemuda
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisis SWOT


A. Faktor Internal
a. Kekuatan (Strength)
i. Keunggulan produk
Kami menawarkan berbagai device dengan berbagai merk, mulai dari
harga ekonomis hingga device premium.
ii. Kreativitas
Dalam menawarkan produk e-juice, kami akan menawarkan rasa sesuai
selera konsumen yang diracik langsung di bar.
iii. Bahan baku mudah di dapat
Kami bekerja sama dengan penjual dan supplier device dan e-liquid
senior yang ada di Indonesia, yang bertempat di Jakarta
b. Kelemahan (Weakness)
i. Belum memiliki pengalaman penjualan device dan e-liquid. Hanya
mengandalkan saran dari pelaku bisnis senior.
B. Faktor Eksternal
a. Peluang (Opportunities)
i. Banyaknya konsumen
Banyak kalangan muda yang meminati dan sudah menjadi pengguna
vape. Mereka akan selalu membutuhkan e-liquid dan komponen vape
atau keinginan untuk upgrade device.
ii. Sistem pemasaran
Sistem pemasaran yang dilakukan melalui grup sosial media, dan
dengan cara melakukan promosi ke café-café yang dimiliki oleh teman
teman yang ada di Kota Poso.
b. Ancaman (Threats)
Sudah ada beberapa reseller dan toko vape di kota poso, untuk dapat
bersaing dan memenangkan persaingan perlu inovasi dan strategi dalam
bisnis ini
C. Strategi SWOT
a. SO: melakukan program promosi jitu, yaitu melalui grup sosial media dan
promosi ke café-café yang sudah ada di Poso dan bisa menjalin kerjasama
dengan café-café tersebut.
b. WO: melakukan latihan dalam meracik e-liquid, belajar bisnis dengan
segala fasilitas dan menjalin koneksi seluas-luasnya.
c. ST: melakukan promosi dengan gencar dan terus-menerus, memberikan
harga yang bersaing.
d. WT: menjaga kualitas produk, meningkatkan promosi, memperbaiki
sistemmanajemen.
2.2 Perencanaan Bisnis
A. Sasaran dan Target Pasar
Sasaran kami adalah seluruh kalangan masyarakat usia 18 tahun ke
atas untuk itu kami lebih mempromosikan ke pada kalangan eksekutif muda
dan mahasiswa di sekitaran Purwokerto. Promosi di lakukan dengan cara
broadcast melalui grup komuniatas vape yang sudah ada dan promosi di café-
café yang ada di Purwokerto.
B. Pembiayaan
a. Modal awal:
i. Ruko kontrakan : Rp 12.000.000/tahun
ii. Stock barang : Rp 15.000.000 (untuk 10
device, 10 RTA, 10 RDA,liquid, kapas)
iii. Bahan e-liquid : Rp 2.000.000 (bisa dibuat
menjadi 9 rasa terdiri dari 100 botol masing masing 20ml)
iv. Alat untuk meracik e-liquid : Rp 4.000.000
v. Gaji karyawan : Rp 700.000/bulan (1 karyawan)
b. Analisis titik impas (Break even point)
i. Keutungan penjualan per unit device : Rp 650.000-Rp500.000
: Rp 150.000
target per bulan tejual 10 unit : Rp 1.500.000
ii. keuntungan penjualan e-liquid
liquid yang dihasilkan 100 botol : @Rp 90.000x100
: Rp 9.000.000

jadi keuntungan perbulan adalah 1.500.000+9.000.00-700.000=9.800.000/bulan


lama modal balik:
jumlah modal awal dibagi keuntungan per bulan = 33.000.000/9.800.000=3,36bulan
jadi modal akan balik dalam 4 bulan.

2.3 Studi Kelayakan


A. Lokasi
Lokasi vapetex berada di jln talasa di mana lokasi ini termasuk lokasi strategi
karena berada di pinggir jalan besar dan dekat pusat keramaian kota Poso.
Selain itu konsumen bisa memilih dan memesan liquid sesuai selera di
tempat tersebut. Konsep tempat dibuat seperti mini bar dimana disediakan
tempat untuk kongkow.
Konsep Bar:

B. Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana yang digunakan dibuat sedemikian rupa supaya tetap
higenis, bersih, dan rapi, sehingga konsumen nyaman untuk kongkow di bar
tersebut.
C. Sumber Daya Manusia
Untuk usaha awal suber daya manusia yang tersedia adalah rekan sendiri
yang akan berjualan dan sebagai liquid bar tender di bar tersebut. Saya sendiri
akan membantu dalam membuat racikan lquid yang dijual. Liquid bar tender
sendiri sudah memiliki pengalaman yang lebih dalam meracik liquid sehingga
rasa dan kualitas yang didapatkan adalah baik.

2.4 Real Bussiness Plan


A. Pengembangan Produk
Liquid yang di jual akan disesuaikan sesuai dengan keingina konsumen.
B. Pengembangan wilayah pemasaran
Area pemasaran utama adalah sekitar tempat bar dan melaui grup vaping dan
anak muda yang ada di kota poso.
C. Kegiatan promosi
Promosi merupakan bagian dari proses pemasaran. Promosi sangat
mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan suatu usaha. Kami melakukan
promosi produk kami pada tahap awal melalui mulut ke mulut. Selanjutnya
dilakukan juga promosi melalui media sosial yang kini marak di dunia maya.
D. Strategi harga
Harga yang diberikan kami menggunakan harga yang bersaing, relatif lebih
murah dari pada pesaing (dengan observasi harga pesaing). Menentukan
harga sesuai dengan harga pasaran dan untuk mendapatkan harga yang lebih
murah mencari supplier utama supaya mendapatkan harga modal yang murah
sehingg tidak perlu memperkecil margin keuntungan.
E. Rencana pengembangan produk
a. Memperluas wawasan dibidang vaping
b. Menciptakan rasa liquid yang baru dan memperluas rasa liquid
c. Meningkatkan produksi
d. Analisis resiko usaha dan antisipasinya
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Personal vaporizer/vape/rokok elektrik merupakan suatu alat pengganti
rokok tembakau konvensional yang tetap menyajikan sensai merokok bagi
para perokok aktif. Device ini saat ini sedang digandrungi oleh banyak
kalangan muda dan cenderung menjadi lifestyle di kalangan orang muda.
Rencana bisnis vape bar merupakan suatu bisnis yang memiliki peluang besar
dan cukup menjajikan. Strategi dan promosi yang dilakukan harus inovatif
supaya dapat bersaing dengan pesaing yang sudah ada. Agar bisa bersaing juga
dapat menerapkan harga yang bersaing yang relative lebih murah untuk
menarik konsumen.

Anda mungkin juga menyukai