Anda di halaman 1dari 27

Mata Kuliah : Keperawatan Gerontik

Nama Dosen : Dr. Yusran Haskas, SKM.,S.Kep.,Ns,M.Kes

ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI PADA LANSIA YANG


TINGGAL DENGAN KELUARGA

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1

1. Maratul Aziza (NH0116085) 7. Jermina Elefina Letsoin(NH0116078)


2. Sinta Mariaty (NH0116164) 8. Gusti Ayu Bdul Wahab (NH0116090)
3. Muliana (NH0116099) 9. Irfa Murtafia S. (NH0116075)
4. Siti Regita Cahyani (NH0116167) 10. Hisnawati (NH0116068)
5. Marceniaty ( NH0116087) 11. Herman (NH0116065)
6. IndrawatiBaharuddin 12. Mirandi Esti Puspita (NH0115098)
(NH0116202)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES NANI HASANUDDIN

MAKASSAR

2020
PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA
I. DATA DEMOGRAFI
NAMA LANSIA : “Ny. J”
UMUR : 68 tahun
ALAMAT : Perintis Kemerdekaan VII
JENIS KELAMIN : Perempuan
KETURUNAN - ANAK : 8 orang
- CUCU : 14 orang
NAMA SUAMI/ISTRI : “Tn.P”
UMUR : Sudah meninggal

II. PENGKAJIAN
A. Fisik
Wawancara
1. Pandangan Lanjut Usia tentang kesehatannya : Ny. J mengatakan dia
sering merasa pusing dan pengelihatannya buram, mudah lelah dan dia
juga merasakan nyeri pada lutut.
2. Kegiatan yang mampu dilakukan Lanjut Usia :
Ny. J hanya melakukan kegiatan mandiri seperti mandi dan makan,
Ny. J sudah tidak bisa mencuci bajunya sendiri.
3. Kebiasaan Lanjut Usia merawat diri :
Ny.J biasanya mandi 2 kali sehari
4. Kekuatan fisik Lanjut Usia : otot, sendi, pengelihatan dan
pendengaran:
Ny. J sudah tidak bisa berjalan terlalu jauh karena Ny. J merasakan
sakit pada bagian lutut, pandangannya sudah buram dan pendengaran
Ny. J masih bagus
5. Kebiasaan makan, minum, istrahat/tidur, buang air besar/kecil :
Ny. J makan 3 kali sehari, minum sekitar 5 gelas setiap hari, tidur
siang paling lama 3 jam dan tidur malam 8 jam, buang air besar 1 kali
sehari setiap pagi
6. Kebiasaan gerak badan/olahraga/senam Lanjut Usia :
Ny. J biasa melakukan senam setiap hari jumat di puskesmas
taraweang jika ada anak klien yang mengantarkan ke puskesmas.
7. Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan :
Klien merasa sekarang sudah tidak bisa beraktivitas seperti mencuci
dan memasak karena jika ia beraktivitas terlau lama ia merasa pusing
dan pandangannya seperti terputar-putar, dia juga merasakan nyeri
pada lutut.
8. Kebiasaan Lanjut Usia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan
dalam minum obat : Ny. J mengatakan bahwa ia meminum obat yang
diberikan oleh perawat puskesmas dan meminumya pada ssat ia
merasa pusing.
9. Masalah-masalah seksual yang dirasakan : Ny. J tidak mempunyai
masalah seksual

Pemeriksaan fisik
 Pendekatan yang digunakan dalam pemeriksaan fisik yaitu :
- Head to toe
1. Kepala
Rambut Nampak beruban, tidak ada benjolan, tidak ada luka
dan tidak ada nyeri tekan.
2. Mata
Bentuk Nampak simetris, konjungtiva anemis, isokor,
pengelihatan kabur, tidak ada peradangan, tidak ada nyeri tekan
dan tidak ada benjolan.
3. Hidung
Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak ada peradangan, tidak ada
secret, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan.
4. Mulut dan tenggrokan
Mulut Nampak sedikit kotor, mukosa mulut kering, tidak ada
peradangan, gigi Nampak kuning, Nampak karies gigi, gigi
ompong, mengalami kesulitan pad saat mengunyah dan tidak
ada kesulitan menelan.
5. Telinga
Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak ada serumen, tidak ada
nyeri tekan dan tidak ada benjolan.
6. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada luka, tidak ada
nyeri tekan dan tidak ada benjolan.
7. Dada
Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada
nyeri tekan.
8. Abdomen
Tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
benjolan.
9. Genetalia
Tidak dilakukan pengkajian
10. Ekstremitas
Kekuatan otot ekstremitas atas 4, kekuatan otot ekstremitas
bawah
- System tubuh

1. Temperature
- Tempat pengukuran : aksila
- Suhu : 36,5ᵒc
2. Pulse (denyut nadi) : 88x/i
- Kecepatan : Normal
- Irama : Regular
- Volume : pulsus magnus
- Tempat pengukuran : radial
3. Respirasi (pernapsan) : 20x/i
- Kecepatan : Normal
- Irama : Normal dengan fase inspirasi dan ekspirasi
- Bunyi : Vesikuler
4. Tekanan darah : 180/90 mmHg
- Posisi pengukuran : duduk
5. Berat dan tinggi badan terakhir : BB : 65 kg, TB : 148 cm
6. Tingkat orientasi
a. Waktu : Ny. J kurang mengingat hari dan tanggal pada saat
di tanya.
b. Tempat : Ny. J bisa menyebutkan tempat tinggalnya
c. Orang : Ny. J
7. Memori (ingatan) : Kurang baik
8. Tidur
A. Kwantitas (lama tidur): 8 jam/ hari
B. Kwalitas : baik
C. Pola : teratur
9. Istrahat
a. Kwantitas (lama tidur): 2-3 jam/ hari
b. Kwalitas : baik
c. Pola : tidak teratur
10. Penyesuaian psikososial : Ny. J mengatakan dia sering bersosialisasi
di lingkungan rumahnya.

System persyarafan
1. Kesimetrisan raut wajah : simetris
2. Tingkat kesadara : composmentis
3. Pupil
- Kesamaan : isokor
4. Ketajaman pengelihatan : Ny. J mengatakan pengelihatannya kabur
5. Sensori deprivation (gangguan sensorik) :
6. Ketajaman pendengaran : Ny. J mengatakan pendengarannya masih
baik
7. Rasa sakit atau nyeri : Ny. J biasanya merasakan nyeri pada
lututnya

System Kardiovaskuler

1. Sirkulasi perifer
- Warna : Merah muda
- Kehangatan : Hangat
2. Denyut nadi apical : tidak dilakukan pengkajian
3. Pembengkakan vena jungularis : tidak ada pembengkakan vena
jungularis
4. Pusing : Ny. J mengatakan merasa pusing
5. Nyeri dada : Tidak ada nyeri dada
6. Edema : tidak ada edema

System Gastrointestinal
1. Status gizi :
2. Pemasukan diet : Ny. J tidak melakukan diet
3. Anoreksia : tidak terjadi anoreksia
4. Mual : tidak ada
5. Muntah : tidak ada
6. Mengunyah dan menelan : terjadi gangguan mengunyah yang
disebabkan karena gigi Ny. J sudah ompong dan tidak ada gangguan
menelan
7. Keadaan gigi : gigi terlihat ompong
8. Rongga mulut : mulut sedikit kotor dan terlihat karies gigi
9. Bising usus : Normal
10. Keadaan perut : baik
11. Konstipasi (sembelit) : tidak ada konstipasi
12. Diare : tidak ada diare
13. Inkontinensia alvi : tidak

System Genitoirinarius
1. Warna dan bau urine : Ny. J mengatakan warna urinnya berwarna
kuning bening dengan bau amoniak
2. Distensi kandung kemih : Tidak ada gangguan Distensi kandung
kemih
3. Inkontinensia : Tidak ada
4. Frekuensi : 3-4 kali sehari
5. Tekanan/desakan : tidak ada
6. Pemasukan cairan : 6-8 gelas sehari
7. Pengeluaran cairan :-
8. Dysuria : tidak ada
9. Seksualitas :-

System Kulit
1. Kulit
- Temperature : hangat
- Tingkat kelembaban : kering
- Keadaan luka : tidak ada
- Turgor kulit : tidak elastis
- Pigmen : putih
2. Jaringan parut : tidak ada
3. Keadaan kuku : bersih
4. Keadaan rambut : beruban
5. Gangguan—gangguan umum : tidak ada
System Muskuloskeletal
1. Kontraktur : Tidak ada kelainan
2. Tingkat mobilisasi
- Ambulasi : tidak menggunakan
alat bantu
- Kekuatan otot : lemah
- Kemampuan berjalan : pincang
3. Gerakan sendi : tidak ada gangguan
4. Paralisis : tidak lumpuh
5. Kifosis : tidak ada
B. Psikologis
 Pengenalan masalah-masalah utama
 Sikap terhadap proses penuaan : Ny. J mengatakan
bahwa ia menerima setiap proses-proses penuaan yang di alaminya.
 Perasaan dibutuhkan : Ny. J mengatakan ia
ingin mendapatkan perhatian dari semua anak-anaknya
 Pandangan terhadap kehidupan : Ny. J bersyukur
dengan kehidupan yang diberikan oleh alla SWT
 Koping stressor :-
 Penyesuaian diri : Ny. J mampu
menyesuaikan diri
 Kegagalan ; Ny. J tidak
merasakan kegagalan
 Harapan saat ini dan yang akan datang : Ny. J berharap diberi
kesehatan dan umur yang panjang
 Fungsi kognitif
- Daya ingat : Kurang baik
- Proses piker : Baik
- alam perasaan : Baik
- orientasi : Ny. J mampu
mengungkapakan perasaannya kepada keluarga
- kemampuan dalam penyelesaian masalah : Ny. J mampu
menyelesaikan masalahnya dengan baik
C. Sosial ekonomi
 Sumber keuangan : Ny. J mendapatkan
penghasilan dari anak dan menantunya
 Kesibukan dalam mengisi waktu : Ny. J menjaga cucunya yang
berumur 3 tahun
 Teman tinggal : Ny. J tinggal bersama anak,
menantu dan cucunya
 Kegiatan organisasi : tidak ada
 Pandangan terhadap lingkungannya : Ny. J mengatakan
lingkungan sekitarnya nyaman dan aman untuk di tempati
 Hubungan dengan orang lain diluar rumah: hubungan Ny. J dan
tetangganya baik
 Yang biasa mengunjungi : Ny. J biasanya di kunjungi
oleh keluarga dan anak-anaknya.
D. Spiritual
 Kegiatan ibadah : Ny. J melaksanakan sholat 5
waktu
 Kegiatan keagamaan : Ny. J biasanya mengikuti
acara pengajian di masjid jika anak atau menantunya mengantarkan
Ny. J ke masjid.
 Penampilan lansia : Rapi

E. Psikososial
 Tingkat ketergantungan : Ny. J tidak memiliki
ketergantungan
 Fokus diri :
 Perhatian : Ny. J mendapatkan
perhatian dari anak, menantu dan cucunya
 Rasa kasih sayang : Ny. J mendapatkan rasa
kasih sayang dari anaak, menantu dan cucunya

Pengkajian status fungsional, kognitif, afektif dan social

Pengkajian ini meliputi observasi kemampuan klien untuk melakukan


aktivtas kehidupan sehari-hari, fungsi kognitif, afektif dan social.
a. Pengkajian status fungsional
Mengukur kemampuan lansia untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara
mandiri. Penentuan kemandirian fungsional dapat mengidentifikasikan
kemampuan dan keterbatasan klien, menimbulkan pemilihan intervensi yang
tepat.
Kemandirian pada aktivitas kehidupan sehari-hari dapat diukur dengan
menggunakan INDEKS KATZ
Indeks kemandirian pada aktivitas kehidupan sehari-hari berdasarkan pada
evaluasi fungsi mandiri atau tergantung dari klien dalam mandi, berpakaian,
pergi ke kamar mandi, berpindah, kontinen dan makan.

INDEKS KATZ
Skor Kriteria
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke
kamar kecil, berpakaian dan mandi.
B Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali
satu dari fungsi tersebut.
C Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari kecuali
mandi dan satu fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari kecuali
mandi, berpakaian dan fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari kecuali
mandi, berpakaian, berpindah dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari kecuali
mandi, berpakaian, berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut
Lain- Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
lain diklasifiaksikan sebagai C, D, E, F, dan G

b. Pengkajian status kognitif dan afektif


Menggunakan Shart Portable Mental Status Questionare (SPMSQ) untuk
mendeteksi adanya tingkat kerusakan intelektual, terdiri dari 10 hal yang
mengetes orientasi, memori dalam hubungan dengan kemampuan perawatan
diri, memori jauh kemampuan matematis.

Shart Portable Mental Status Questionare (SPMSQ)


skor No Pertanyaan Jawaban
+ - 1 Tanggal brapa ini? Tanggal 6
2 Hari apa sekarang ? (hari, tanggal, bulan) Sabtu, 6 juli 2019
3 Apa nama tempat ini? Kampung cangko’e
dusun pampung baru
desa taraweang
4 Berapa nomor telepon anda? (tanyakan jika Ny. J tidak mempunyai
hanya klien tidak mempunyai telepon) telepon
4a Dimana alamat anda? (tanyakan jika hanya Kampung congko’e
klien tidak mempunyai handphone) dusun kampng baru
5 Berapa umur anda? 68 tahun
6 Kapan anda lahir? 1951
7 Siapa presiden Indonesia sekarang? Jokowi
8 Siapa nama presiden sebelumnya? SBY
9 Siapa nama kecil ibu anda? Ny. J tidak mampu
menyebutkan nama
kecil ibunya
10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 Ny. J tidak mampu
dari setiap angka baru, semua secara menjawab pertanyaan
menurun.

Penilaian SPMSQ
(1) Kesalahan 0-2 : fungsi intelektual utuh
(2) Kesalahan 3-4 : fungsi intelektual ringan
(3) Kesalahan 5-7 : fungsi intelektual sedang
(4) Kesalahan 8-10 : fungsi intelektual berat

(a) Bias dimaklumi bile lebih dari satu kesalahan bila subjek hanya
berpendidikan sekolah dasar.
(b) Bias dimaklumi bila kurang dari satu kesalahan bila subjek mempunyai
pendidikan diatas sekolah menengah atas.
(c) Bias dimaklumi bila lebih dari satu kesalahan untuk subjek kulit hitam
dengan menggunakan kriteria pendidikan yang sama.

Selain menggunaka frem diatas, untuk menguji aspek-aspek


kognitif dan fungsi mental orientasi, registrasi, dan kalkulasi, mengingat
kembali dan bahasa dapat mengunakan Mini Mental Statue Exam
(MMSE).
Nilai kemungkinan paling tinggi adalah 30, dan nilai 21 atau
kurang menunjukkan adanya kerusakan kognitif yang memerlukan
penyelidikan lanjut.

Mini Mental Statue Exam (MMSE).


Nilai max pasien Pertanyaan
Orientasi
5 5 (tahun) (musin) (tanggal) (hari) apa
sekarang?
5 5 Dimana kita : (Negara bagian) (wilayah)
(kota) (Rumah sakit) (lantai)
Registrasi
3 2 Nana 3 objek : 1 detik untuk mengatakan
masing-masing kemudian tanyakan klien
ketiga objek. Beri 1 poin untuk setiap
jawaban ulangi sampai ia mempelajari
ketiganya.
Perhatian dan kalkulasi
5 4 Seri 7”s. 1 poin setiap kebenaran.
Berhenti setelah 5 jawaban berganti eja
“kata” kebelakang
Mengingat
3 2 Meminta untuk mengulang ketiga objek di
atas
Berikan 1 poin untuk setiap kebenaran
Bahasa
9 9
Nama pensil, dan melihat (2 poin)
mengulangi hal berikut : “tidak ada jika, dan
atau tetapi” (1 poin)

Tingkat kesadaran sepanjang kontinum : Composmentis

Alat ukur status efektif digunakan untuk membedkan jenis depresi


serius yang mempengaruhi fungsi-fungsi dari suasana hati rendah umum
pada banyak orang. Depresi adalah umum pada lansia dan sering
dihubungkan dengan kacau mental disorintasi, hingga seorang lansia
depresi sering disalah mengertikan dengan dimensia. Pemeriksaan status
mental tidak dengan jelas membedakan antara depresi dengan dimensia,
sehingga pengkajian efektif adalah alat tambahan yang penting.
Inventaris Depresi Beck berisi 13 hal yang enggambarkan
berbagai gejala dan sikap yang berhubungan dengan depresi.

Inventaris Depresi Beck


skor Uraian
A. Kesedihan
0 Saya tidak merasa sedih
B. Pasimisme
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
C. Rasa kegagalan
0 Saya merasa tidak gagal
D. Ketidakpuasan
0 Saya tidak merasa tidak puas
E. Rasa bersalah
0 Saya tidak merasa benar-benar salah
F. Tidak menyukai diri sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
G. Membhayakan diri sendiri
0 Saya tidak mempunyai fikiran mengenai membahayan diri
sendiri
H. Menarik diri social
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain.
I. Kearagu-raguan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
J. Perubahan gambar diri
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari
sebelumnya
K. Kesulitan bekerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
L. Keletihan
2 Saya lelah untuk melakukan sesuatu
M. Anoreksia
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya.
6 Depresi ringan
Penilaian
0-4 : depresi tidak ada atau minimal
5-7 : depresi ringan
8-15 : depresi sedang
16 : depresi berat

Selain itu depresi lansia dapat di ukut dengan menggunakan Skala


Depresi Geriatric Yesavage dengan penilaian jika jawaban pertanyaan
sesuai dengan indikasih dinilai poin 1 (nilai 1 poin untuk setiap respons
yang cocok dengan jawaban ya atau tidak setelah pertanyaan). Nilai 5 atau
lebih dapat menandakan depresi.

Skala Depresi Geriatric Yesavage, bentuk singkat


1. Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan anda? (tidak)
2. Sudahkah anda mengeluarkan aktivitas dan minat anda? (ya)
3. Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong? (tidak)
4. Apakah anda sering bosan? (ya)
5. Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap waktu ? (ya)
6. Apakah anda taku sesuatu akan terjadi pada anda? (ya)
7. Apakah anda merasa bahagia setiap waktu? (ya)
8. Apakah anda lebih suka tinggal dirumah pada malam hari, dari pada
pergi dan melakukan sesuatu yang baru? (ya)
9. Apakah anda merasa bahwa anda mempunyai lebih banyak masalah
dengan ingatan anda daripada yang lainnya? (ya)
10. Apakah anda berfikir sangat menyenangkan hidup sekarang ini? (ya)
11. Apakah anda merasa sangat tidak berguna dengan keadaan anda
sekarang? (tidak)
12. Apakah anda merasa penuh berebergi?
13. Apakah anda berfikir bahwa situasi anda taka da harapan? (tidak)
14. Apakah anda berfikir bahwa banyak orang yang lebih baik dari pada
anda? (ya)

Pengkajian status social

Status social lansia dapat di ukut dengan menggunakan APGAR keluarga.


Penilaian jika pertanyaan yang dijawab selalu (poin2), kadang-kadang (poin
1), hamper tidak pernah (poin 0).

APGAR keluarga
No Fungsi Uraian Skor
Saya puas bahwa saya dapat kembali
pada keluarga (teman-teman) saya untuk
1 Adaptasi 2
membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
Saya puas dengan cara keluarga saya
(teman-teman) saya membicarakan
2 Hubungan 1
sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah dengan saya
Saya puas bahwa keluarga (teman-
teman) saya menerima dengan
3 Pertumbuhan 2
mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktivitas atau arah baru.
Saya puas dengan cara keluarga (teman-
teman) saya menegkspresikan efek dan
4 Afeksi 1
berespon terhadap emosi-emosi saya,
seperti marah, sedih, atau mencintai.
Saya puas dengan cara teman-teman
5 Pemecahan saya dan saya menyediakan waktu 2
bersama-sama

ANALISA DATA
No DATA MASALAH
1. DS: Gangguan rasa nyaman
- Ny.J mengatakan setiap tekanan berhubungan dengan
darahnya tinggi/naik merasakan ketidakmampuan keluarga
pusing dan nyeri dibagian kepala merawat anggota keluarga yang
pegal di daerah tengkuk mengalami nyeri hipertensi
- Keluarga mengatakan jika Ny.J khusunya Ny. J
merasakan nyeri itu sudah biasa
dan tidak dilakukan tindakan yang
perlu ditangani.
P: Nyeri karena TD tinggi
Q: Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R: Nyeri bagian kepala
S: Skala nyeri 5 (sedang)
T: Nyeri sering muncul ketika TD
tinggi
DO:
- Ny.J tampak lemah
- Ny.J tampak gelisah
TD : 180/90 mmhg
N:88x/mnt
S: 36,5ᵒc
P:20x/mnt
2 DS: Defisit pengetahuan berhubungan
- Ny.J mengatakan tidak mengerti dengan ketidakmampuan keluarga
tentang penyakit hipertensi. mengenal masalah hipertensi
- Keluarga mengatakan tidak tidak khususnya Ny.J
tau tentang penyakit hipertensi.
- Keluarga mengatakan Ny.J
mengetahui hipertensi tetapi tidak
tau cara mengatasinya.
- Keluarga mengatakan mau
mendengarkan penjelasan tentang
penyakit hipertensi.
DO:
- Keluarga dan Ny.J tampak
bingung.
- Keluarga tampak tidak mengerti
ketika ditanya.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


merawat anggota keluarga yang mengalami nyeri hipertensi khusunya Ny.
J
2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah hipertensi khususnya Ny.J

INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Rencana tindakan


Keperawatan
1 Gangguan rasa Setelah 1. Mengkaji tingkat
nyaman berhubungan dilakukan pengetahuan keluarga
dengan kunjungan tentang nyeri dan
ketidakmampuan rumah selama 4 hubungannya dengan
keluarga merawat hari diharapkan hipertensi
anggota keluarga yang nyeri berkurang 2. Memberikan penjelasan
mengalami nyeri pada kluarga cara
hipertensi khusunya mengurangi/mencegah
Ny. J nyeri
3. Mendemonstrasikan pada
keluarga dan Ny.J tentang
cara mengurangi nyeri
4. Memberikan pendidikan
kesehatan pada keluarga
tentang diet yang sesuai
dengan pederita hipertensi
yaitu diet rendah garam
5. Menganjurkan kepada
keluarga untuk memisahkan
makanan Ny.J yang sesuai
dengan diet
6. Menganjurkan pada
keluarga untuk mengatur
jadwal tidur Ny.J
7. Menganjurkan keluarga
untuk memeriksa Ny.J
secara rutin
2 Defisit pengetahuan Setelah 1. Kaji tingkat pengetahuan
berhubungan dengan dilakukan keluarga tentang penyakit
ketidakmampuan kunjungan hipertensi
keluarga mengenal selama 4 hari 2. Memberikan pendidikan
masalah hipertensi diharapkan kesehatan mengenai
khususnya Ny.J keluarga pengertian klasifikasi tanda
mengenal dan gejala penyebab dan
masalah komplikasi dari hipertensi
hipertensi 3. Berikan pendidikan
kesehatan pada keluarga
jika terjadi komplikasi
4. Memberikan pendidikan
kesehatan mengenai diet
rendah garam untuk Ny.J
5. Anjurkan kepada keluarga
dan Ny.J untuk membuat
jus timun
6. Anjurkan keluarga dan
Ny.J memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada
untuk pemeriksaan rutin

IMPLEMENTASI DAN KEPERAWATAN

Tgl/NO Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keprawatan
Selasa Gangguan rasa 1.Mengkaji tingkat S : Ny.J
14/04/2 nyaman b/d oengetahuan keluarga mengatakan setiap
0 ketidakmampua tentang nyeri dan tekanan darah naik
n keluarga hubungannya dengan Ny.J merasakan
merawat hipertensi. pusing dan nyeri
anggota 2. Memberikan penjelasan di bagian kepala.
keluarga yang pada keluarga cara Pegal di daerah
mengalami mengurangi/mencegah nyeri tengkuk.
hipertensi 3.Mendemonstrasikan pada -Keluarga
khususnya Ny.J keluarga dan Ny.J tentang mengatakan jika
cara mengurangi nyeri. Ny.J merasakan
4.Memberikan pendidikan nyeri itu sudah
kesehatan tentang diet yang biasa dan tidak
sesuai dengan penderita dilakukan tindakan
hipertensi. Yaitu diet rendah yang perlu
garam. ditangani.
5.Menganjurkan pada P: Nyeri karena
keluarga untuk memisahkan tekanan darah
makanan pada Ny.J sesuai tinggi
dengan diet. Q: Nyeri seperti
6. Menganjurkan pada tertusuk-tusuk
keluarga untuk mengatur R: Nyeri bagian
jadwal tidur Ny.J kepala
7. Menganjurkan keluarga S: Skala nyeri
untuk memeriksa Ny.J 5(sedang)
secara rutin. T: Nyeri sering
muncul ketika
tekanan darah
tinggi.
-Keluarga
mengatakan tidak
tau tentang
hubungan nyeri
dengan hipertensi
O: Ny.J Tampak
lemah, gelisah.
TD : 160/100
mmHg
N: 90x/m
RR: 20x/m
S: 37 c.
Klien tampak
bingung saat
ditanya.
A: Intervensi 1
tercapai sesuai
rencna.
P: Lanjutkan
intervensi
(2,3,4,5,6,7)

Selasa Defisit 1. Mengkaji tingkat S:


14/04/2 pengetahuan pengetahuan keluarga 1. Keluarga mau
0 b/d tentang penyakit memperkenalkan
ketidakmampua hipertensi diri dengan baik
n keluarga 2. Memberikan keluarga.
mengenal pendidikan kesehtana 2. Keluarga mau
masalah mengenai pengertian, memperkenalkan
hipertensi klasifikasi, tanda dan data-data keluarga.
khususnya gejala, penyebab dan
Ny.S komplikasi dari 3. Keluarga dan
hipertensi. Ny.J mengatakan
3. Memberikan tidak mengrti
pendidikan kesehatan dengan
pada keluarga jika penyakitnya.
terjadi komplikasi O: Keluarga
4. Memberikan tampak kooperatif
pendidikan kesehatan A: Intervensi 1
mengenai diet rendah tercapai sesuai
gram untuk Ny.J rencana
5. 5.Menganjurkan P:Melanjutkan
kepada keluarga dan intervensi
Ny.J untuk membuat (2,3,4,5,6)
jus timun.
6. Mnegnajurkan
keluarga dan Ny.J
untuk memanfaatkan
fasilitas kesehatan
yang ada untuk
pemeriksaan rutin.
Rabu Dx 1 1. Memberikan S: Keluarga
15/04/2 penjelasan pada mengatakan
0 keluarga cara mengerti dengan
mengurangi/mencega cara mengurangi
h nyeri nyeri
2. Mendemonstrasikan 2. Keluarga
pada keluarga dan mengaakan
Ny.J tentang cara mengerti dengan
mengurangi nyeri yang telah di
3. Memberikan demonstrasikan
pendidikan kesehatan O:Keluarga
sesuai dengan tampak mengerti.
penderita hipertensi A:Intervensi 2 dan
yaitu diet rendah 3 tercapai sesuai
garam. dengan rencana.
4. Menganjurkan pada P: Lanjutka
keluarga untuk intervensi
memisahkan (4,5,6,7).
makanan pada Ny.J
sesuai dengan diet
rendah garam untuk
Ny.J
5. Mengajurkan pada
keluarga untuk
mengatur jadwal tidur
Ny.S
6. Menganjurkan
keluarga untuk
memeriksa Ny.J
secara rutin.
Rabu Dx 2 2. Memberikan pendidikan S:
15/04/2 kesehatan mengenai 1. Keluarga
0 pengertian, klasifikasi, tanda mengataka
dan gejala, penyebab dan n mengerti
komplikasi dari hipertensi. tentang
3. Memberikan pendidikan penyakit
kesehatan pada keluarga jika hipertensi.
terjadi komplikasi. 2. Keluarga
4.Memberikan pendidikan mengataka
kesehatan mengenai diet n tau
rendah garam untuk Ny.J. keputusan
5. Menganjurkan kepada apa yang
keluarga dan Ny.J harus
untuk membuat jus dilakukan
timun. untuk Ny.J
6.Menganjurkan keluarga O:
untuk memanfaatan keluarga
fasilitas kesehatan tampak
yang ada untuk mengerti
pemeriksaan rutin. dan tidak
binggung.

A:intervensi 2 dan
3 tercapai sesuai
dengan rencana.
P: lanjutkan
intervensi(4,5,6)

Tgl/No Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
Rabu, Dx 1 4. Memberikan pendidikan S:
15 kesehatan sesuai dengan - Keluarga
April penderita hipertensi yaitu mengatakan
2020 diet rendah garam mengerti
5. Menganjurkan pada dengan
keluarga untuk memisahkan alasan
makanan pada Ny. J sesuai kenapa Ny. J
dengan diet harus makan
6. Menganjurkan pada dengan diet
keluarga untuk mengantur rendah garam
jadwal tidur Ny. J - Keluarga
7. Menganjurkan klien mengatakan
untuk memeriksa Ny. J mengerti dan
secara rutin akan
memisahkan
menu
makanan Ny.
J dari
anggota
keluarga
O:
- Keluarga
tampak
mengerti
- Ny. J tampak
mengerti
A:
Intervensi 4 dan 5
tercapai sesuai
rencana
P:
Lanjutkan intervensi
6 dan 7
Rabu, Dx 2 4. memberikan pendidikan S:
15 kesehatan mengenai diet - Keluarga
April redah garam untuk Ny. J mengatakan
2020 5. Menganjurkan kepada mengerti
keluarga dan Ny. J untuk dengan
membuat jus timun tujuan
6. Menganjurkan keluarga pemberian
da Ny. J memanfaatkan diet rendah
fasilitas kesehatan yang ada garam
untuk pemeriksaan rutin - Keluarga
mengatakan
mengerti dan
dapat
mendemonstr
asikan
pembuatan
jus timun
O:
- Keluarga dan
Ny. J tampak
mengerti
A : Intervensi 4 dan
5 tercapai sesuai
rencana
P : Lanjutkan
intervensi 6
Dx 1 6. Menganjurkan pada S:
keluarga untuk mengatur - Keluarga
jadwal tidur Ny. J mengatakan
7. Menganjurkan keluarga mengerti
untuk memeriksa Ny. J maksud dan
secara rutin tujuan
mengatur
jadwal tidur
untuk Ny. J
- Keluarga
mengatakan
akan
membawa
Ny. J
kefasilitas
kesehatan
terdekat
secara rutin
O:
- Keluarga
tampak
mengerti
A : Intervensi 1, 2, 3,
4, 5, 6, 7 tercapai
sesuai rencana
P : Intervensi
dihentikan
Dx 2 6. Menganjurkan keluarga S:
dan Ny. J memanfaatkan - Keluarga dan
fasilitas kesehatan yang ada Ny. J
untuk pemeriksaan rutin mengatakan
bersedia
untuk
pemeriksaan
kefasilitas
kesehatan
terdekat
O : Keluarga dan
Ny. J tampak
mengerti
A : Intervensi 1, 2, 3,
4, 5, 6 tercapai
sesuai rencana
P : Intervensi
dihentikan

DAFTAR PUSTAKA

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan indikator


Diagnostik,Edisi 1. Jakarta. DPP PPNI

PPNI ( 2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia :Definisi dan Tindakan


Keperawatan, Edisi 1. Jakarta. DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai