BELAJAR GASAN FINAL

SIRAH NABAWIYAH

1. Pada awal Islam, di kota Madinah hidup berbagai suku dan agama, termasuk umat Yahudi
dan kalangan munafik. Bagaimana interaksi Nabi dan umat Islam dengan mereka? Faktor
apa yang menyebabkan orang Yahudi diusir dari Madinah? Dan kenapa Nabi tidak pernah
memerangi kalangan munafik padahal telah beberapa kali melakukan pengkhianatan?
2. Setelah perang Badr, perang yang dihadapi Nabi dan para sahabat adalah perang Uhud. Apa
saja yang menjadi pemicu perang ini? Jelaskan nilai-nilai yang dapat diambil oleh umat
Islam dari peristiwa besar dan sebutkan ayat tentang perang Uhud!
3. Beberapa poin dalam perjanjian Hudabiyah dinilai sebagian sahabat sangat merugikan umat
Islam dan bahkan mereka protes dengan kebijakan Nabi dalam perjanjian Nabi ini. Sebutkan
beberapa poin yang dianggap merugikan tersebut dan apa saja hikmah tersembunyi dari
kebijakan yang diambil dari Nabi tersebut?

Jawaban :

1. Interaksi pertama yang dilakukan oleh Nabi terhadap penduduk Yahudi di Madinah setelah
diangkat menjadi pemimpin Madinah adalah mengadakan perjanjian tertulis kepada mereka,
yang dikenal dengan Piagam Madinah. Perjanjian tersebut berisi keuntungan pada kedua
belah pihak, yakni bagi Umat Islam dan Yahudi Madinah. Dimana orang-orang Yahudi
mendapat perlindungan dari Nabi dan mereka diminta untuk membayar jizyah kepada
pemerintah sebagai imbalan.
Faktor yang melatarbelakangi diusirnya kaum Yahudi dari Madinah adalah mereka
melanggar perjanjian yang dibuat dengan Nabi, maka sebagai hukuman atas perbuatan
mereka, maka mereka diusir dari Madinah.
Alasan Nabi tidak pernah memerangi kaum munafik adalah karena walaupun mereka itu
orang munafik yang secara hakikat termasuk kafir karena menolak patuh dan percaya kepada
Nabi, tapi mereka juga adalah orang beragama Islam setelah mereka sebelumnya
mengucapkan kalimat syahadat dengan mulut mereka, jadi Nabi tidak akan memerangi orang
yang telah bersyahadat walau dia munafik, karena kemuliaan Nabi yang tidak akan
 memerangi orang yang beriman kepadanya walau mereka menutupi kebenciannya kepada
Nabi didalam hatinya.
2. Alasan dilakukannya perang Uhud oleh kaum kafir adalah
a. Alasan ekonomi, mereka akan memakan waktu lama dan ongkos yang besar untuk
berdagang, karena tidak bias melewati kota Madinah yang dikuasai oleh kaum muslimin,
jadi mereka harus mengambil jalan memutar, sehingga menambah ongkos perjalanan
yang juga menambah harga jual barang, sehingga banyak yang tidak laku
b. Alasan kehormatan, mereka yang sebelumnya dikenal sebagai bangsa penguasa tanah
Arab malah dikalahkan oleh kaum muslimin yang baru-baru saja muncul ditengah-
tengah mereka pada perang Badr, jadi mereka meniatkan pembalasan untuk
mengembalikan kebanggaan itu dari kekalahan sebelumnya
c. Alasan balas dendam, mereka tidak mau terhinakan dibawah kaum muslimin yang
mereka benci, jadi mereka ingin mengadakan perang ulang untuk membalas kematian
keluarga mereka pada perang Badr dan juga untuk mengubur perkembangan umat Islam.
d. Alasan agama, mereka tidak suka jika Nabi terus-terusan menyebarkan dakwah Islam
kepada penduduk Arab dan sekitarnya, yang pada nantinya malah membuat agama nenek
moyang mereka sirna di bumi ini, jadi mereka ingin membunuh kaum muslimin dan Nabi
pada perang Uhud ini agar dakwah Islam terhenti dan agama mereka kembali eksis
dikalangan suku-suku Arab

Hikmah yang bias diambil dari kejadian perang Uhud ini adalah tetaplah patuh dan mentaati
perintah Nabi, dalam keadaan lapang maupun susah, karena kekalahan atau wafatnya banyak
dari kaum muslimin pada perang ini adalah disebabkan kelalaian dari regu pemanah yang
diminta oleh Nabi sebelumnya agar tidak beranjak dari tempatnya hingga perang benar-
benar selesai, namun mereka melanggar perintah itu dengan mengambil harta rampasan
perang sebelum perang selesai, ini adalah contoh pentingnya mentaati perintah pemimpin
agar terhindar dari kekacauan.

Ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan peristiwa perang Uhud ini adalah QS. Ali Imran
ayat 140, 165 dan 172

3. Perjanjian Hudaibiyah yang dinilai memberi kerugian bagi umat Islam ada pada perjanjian
nomor satu dan empat, yaitu
Poin satu, Kaum muslimin belum boleh memasuki Mekkah pada tahun ini karena perjanjian
tersebut, walau kaum muslimin sudah jauh-jauh datang dari Madinah untuk berumrah ke
Baitullah, dan baru boleh melakukannya tahun depan, itupun hanya dalam waktu tiga hari
dan hanya diperbolehkan membawa pedang yang disarungkan untuk menjaga diri. Padahal
pada saat itu kaum muslimin telah memiliki banyak kekuatan dan cukup kuat untuk melawan
dan menguasai kaum Quraisy Mekkah, tapi Nabi lebih ingin jalan damai selama jalan itu
masih bias ditempuh walau itu harus kembali memulangkan kaum muslimin dari Mekkah
untuk sekarang
Poin empat, siapapun dari kaum Quraisy yang lari dari kaumnya untuk beriman kepada Nabi
dan berada dibawah perlindungan beliau tanpa izin walinya, maka ia harus dikembalikan
kepada kaumnya. Dan barangsiapa yang lari dari Muhammad untuk kembali kafir tanpa izin
walinya, maka mereka tidak dikembalikan kepada Muhammad. Poin ini dinilai merugikan
Islam secara tekstual karena kaum yang murtad dari Islam maka dia tidak akan kembali
kepada Nabi dan kaum muslimin untuk diberi hukum, dan yang masuk Islam dari kaum kafir
maka ia harus dikembalikan kepada kaumnya, yang bermakna bahwa kaum murtad akan
mengurangi kekuatan kaum muslimin sedangkan kaum beriman akan tetap berada dipihak
Quraisy. Namun sebenarnya poin ini tidak menguntungkan kaum muslimin dan juga kaum
Quraisy, karena tidak pernah terjadi sebelumnya kaum yang beriman kepada Nabi kembali
murtad, yang berarti kaum Quraisy tidak akan menambah jumlahnya dengan murtadnya
kaum muslimin, Karena mereka memang tidak akan murtad.
Hikmah dari keputusan Nabi untuk memenuhi syarat perjanjian Hudaibiyah ini adalah
karena beliau ingin agar kaum muslimin dapat memasuki tanah kelahirannya dengan aman
tentram tanpa gangguan dari kaum kafir Mekkah, dan juga beliau tidak suka dengan
mengadakan peperangan yang sebenarnya bias dihindari, karena hanya akan membunuh
manusia yang mungkin suatu hari nanti akan masuk Islam