Anda di halaman 1dari 8

BIOTROPIC The Journal of Tropical Biology

Vol 1. No 1. Februari 2017

KULTUR SEL BABY HAMSTER KIDNEY (BHK) MENGGUNAKAN MEDIA DULBECCO’S


MODIFIED EAGLE MEDIUM (DMEM)
Mashita Andiana*1, Yuanita Rachmawati, M.Sc.2 , Drh.Sri Susila Andayani3
1Mahasiswa Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negri Sunan Ampel
Surabaya,

2Dosen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negri Sunan Ampel Surabaya,

3Dokter Hewan Pusat Veteriner Farma Surabaya

*Email : mashitaandiana1305@gmail.com

ABSTRAK
Kultur sel merupakan suatu proses saat sel hidup ditempatkan ke dalam suatu media yang
dapat membuat sel tersebut berkembang biak atau tumbuh secara in vitro, Kultur sel dapat
berupa kultur sel primer maupun cell line, Metode dalam kultur sel terdiri atas kultur
monolayer dan kultur suspensi. Pembuatan media kultur untuk pertumbuhan sel diusahakan
memenuhi kriteria. Konstituen dasar dari media kultur yang paling banyak digunakan adalah
BSS (Balanced Sald Solution). Untuk mendapatkan pertumbuhan sel yang optimal, media kultur
ditambahkan serum. Serum yang biasa digunakan dalam kultur adalah serum anak sapi (calf
serum), serum fetus sapi (foetal bovine serum), serum kuda dan serum manusia. Perhitungan sel
menggunakan counting chamber. Metode yang digunakan adalah revival kemudian split sel, stor
sel dan menghitung sel. Hasil revival jumlah sel tertinggi didapat dari botol nomer 3 dengan
jumlah sel 310 yaitu botol dengan sel BHK label tahun 2016, dan hasil split sel yang paling tinggi
juga didapat dari botol kultur nomer 3 dengan jumlah sel 345 dan 311.

Kata Kunci: Kultur sel, BHK, Counting Chamber

PENDAHULUAN berupa kultur sel primer maupun cell


Kultur sel merupakan suatu line. Kultur sel primer merupakan
proses saat sel hidup ditempatkan ke kultur yang dimulai dari sel, jaringan,
dalam suatu media yang dapat membuat organ yang diperoleh langsung dari
sel tersebut berkembang biak atau organisme asalnya, sedangkan cell line
tumbuh secara in vitro (Ma’at, 2011). ialah kultur yang diperoleh dari
Media kultur buatan yang digunakan subkultur pertama dari kultur primer.
untuk menumbuhkan sel di luar tubuh Kultur sel primer memiliki beberapa
organisme dibuat semirip mungkin kelemahan di antaranya kebutuhan
dengan cairan biologis pada saat sel hewan percobaan sebagai bahan baku
berada dalam tubuh organisme kultur yang besar dan kemungkinan
(Echalier, 1997). Kultur sel dapat besar adanya kontaminasi virus atau
Biotropic 2017. 1. (1): 1 –8
Kultur Sel Baby Hamster Kidney (BHK) menggunakan Meia Dulbecco’s Modified Eagle Medium (DMEM)

mikroba yang dapat menginfeksi hewan laktalbumin hidroksilat yang diperoleh


percobaan yang akan digunakan sebagai dari hidrolisis enzimatis protein susu,
stok kultur (Ma’at, 2011). itupun kebanyakan digunakan dalam
Keterbatasan teknik kultur sel campuran bersama media culture
antara lain dalam pembuatan kultur sel (defined media) guna meningkatkan
memerlukan keahlian dan keterampilan sifat-sifat pertumbuhannya.
khusus yang menjamin bahwa seluruh Pembuatan media kultur untuk
mata rantai prosedur pembuatannya pertumbuhan sel diusahakan memenuhi
terkontrol secara aseptis (Freshney, kriteria. Konstituen dasar dari media
2005). kultur yang paling banyak digunakan
Metode dalam kultur sel terdiri adalah BSS (Balanced Sald Solution)
atas kultur monolayer dan kultur yang disusun dari garam anorganik,
suspensi. Metode kultur monolayer natrium bikarbonat dan suplemen
digunakan jika sel yang akan dikultur glukosa. Untuk membuat media kultur
merupakan sel yang melekat, sedangkan yang kompleks, misalnya medium Eagle
metode kultur suspensi digunakan MEM (Minimum Esential Medium)
untuk sel yang tidak melekat (Ma’at, diperlukan penambahan bahan-bahan
2011). Prinsip umum maupun metode seperti asam amino, vitamin, dan
yang digunakan dalam kultur sel mineral.
invertebrata, relatif sama dengan Berikut adalah macam-macam
prinsip maupun metode kultur yang media yang digunakan dalam kultur sel :
digunakan dalam kultur sel vertebrata Minimun Essential Media (MEM)
(Vlak et al., 1996). Eagle’s Minimal Essential Medium (
Sebelum tahun 1960, media EMEM) medium kultur yang
kultur yang berasal dari alam/ natural dikembangkan oleh Harry Eagle, yang
masih banyak digunakan, seperti: cairan mengandung asam amino , garam,
amniotik, ekstrak embrio dan cairan yag glukosa dan vitamin, salah satu variasi
berasal dari berbagai jaringan tubuh. dari EMEM yaitu Dulbecco’s modified
Karena kesulitan dalam standarisasi Eagle’s medium (DMEM) yang
akhirnya media tersebut banyak mengandung vitamin dan asam amino 4
ditinggalkan dan yang masih banyak kali lebih besar dan mengandung 2-4
digunakan hingga saat ini tinggal serum, kali lebih banyak glukosa dan terdapat
tryptose phosphate broth dan tambahan unsur besi dan phenol red

2
Biotropic 2017. 1. (1): 1 –8
Kultur Sel Baby Hamster Kidney (BHK) menggunakan Meia Dulbecco’s Modified Eagle Medium (DMEM)

(Ma’at, 2011). Media Dulbecco’s modified atau manusia. Media ini meliputi
Eagle’s medium (DMEM) memiliki tambahan level inositol dan glukosa
konsentrasi asam amino 2 kali lebih serta mengandung L-glutamin.
tinggi dari media Roswell Park Medium 199 sering digunakan
Memorial Institute 1640 (RPMI 1640) dalam produksi vaksin, virologi dan
(Mather dan Roberts, 1998). Media kultur dari berbagai tipe sel “Non
Roswell Park Memorial Institute transformed”. Untuk pemakaian jangka
medium 1640 (RPMI 1640) merupakan panjang di anjurkan untuk penambahan
media yang banyak digunakan untuk suplemen serum. Formula medium 199
kultur vertebrata, media RPMI 1640 mengandung garam Earle’s dan L-
memiliki variasi jumlah asam amino glutamin dan tidak mengandung
yang hampir sama dengan Grace’s, natrium bikarbonat.
tetapi memiliki konsentrasi asam amino Media Roswell Park Memorial
yang lebih kecil dibanding Grace’s Institute (RPMI) 1640 banyak
(Mather dan Roberts, 1998). digunakan untuk kultur sel dan kultur
Basal Medium Eagle (BME) jaringan, secara tradisional digunakan
Media ini dikembangkan oleh Harry untuk kultur sel-sel limfoid. Medium
Eagle, dan merupakan salah satu RPMI mengandung fosfat dalam jumlah
medium kultur sintetik yang banyak besar dan diformulasi untuk digunakan
digunakan untuk mengkultur sel. Ada dalam lingkungan atmosfer dengan 5%
beberapa medium basal yang di CO2 dan digunakan dalam bentuk bebas
kembangkan oleh Eagle dengan sedikit serum untuk pertumbuhan sel limfoid.
perbedaan dikomposisinya. Media ini Untuk mendapatkan
digunakan untuk menunjang pertumbuhan sel yang optimal, media
pertumbuhan sel HeLa. kultur ditambahkan serum. Serum yang
McCoy’s 5A Medium pada biasa digunakan dalam kultur adalah
awalnya diformulasikan untuk serum anak sapi (calf serum), serum
menumbuhkan sel hepatoma Novikoff fetus sapi (foetal bovine serum), serum
dan ternyata juga baik untuk kuda dan serum manusia. Namun yang
menumbuhkan dan merangsang paling sering digunakan adalah calf
proliferasi sel karsioma Walker 256 serum dan foetal bouvine serum.
termasuk juga sel yang mengalami Produsen serum mensyaratkan asal
transformasi ataupun sel normal tikus atau sumber hewan yang diambil

3
Biotropic 2017. 1. (1): 1 –8
Kultur Sel Baby Hamster Kidney (BHK) menggunakan Meia Dulbecco’s Modified Eagle Medium (DMEM)

serumnnya harus berasal dari daerah disayat dan diambil ginjalnya. Kemudian
yang bebas dari penyakit tertentu, ginjalnya ditempatkan pada cawan petri
misalnya virus mulut dan kuku. yang mengandung Hank’s BSS fascia dan
Counting chamber merupakan jaringan ikat dibuang kemudian
suatu kaca obyek tebal, diatasnya dipotong menjadi 4 bagian dan
diasahkan suatu dataran yang dalamnya ditempatkan di gelas kecil dan dicuci
0,1 mm. Pada dataran ini di buat garis- beberapa kali dengan Hank’s BSS dan
garis berbentuk 16 persegi besar, pada dicincang. Kemudian cincangan ginjal
setiap persegi besar di bagi lagi menjadi dimasukan ke labu tripsinizing dan
16 persegi kecil. Panjang sisi persegi dibilas dengan Hank’s BSS da ditambah
kecil 0,05 mm. Jika di atas bagian yang tripsin, kemudian ditempatkan di
diasah ini di letakan sebuah kaca tutup, magnetic stirer lalu dibuang
maka terbentuk suatu ruang yang supernatannya, disaring kedalam
tingginya adalah 0,1 mm. tabung centrifuge dan ditambahkan
media pertumbuhan, lalu disentrifugasi
METODE dibuang supernatannya lalu dicuci
Penelitian ini dilakukan di dengan Hank’s BSS dan kembali
Laboratorium Pengujian Mutu dan disentrifugasi. Resuspen sel dimedia
Pengembangan Produk (PMPP) Pusat pertumbuhan dan diencerkan dengan
Veteriner Farma (PUSVETMA) kristal violet kemudian dihitung sel
Surabaya. Alat yang digunakan dalam hidup dan ditempatkan kedalam wadah
penelitian ini antara lain adalah alat inkubasi, diinkubasi dan diperiksa
bedah, botol kultur, pipet ukur, cawan keadaan selnya.
petri, labu tripsinizing, magnetic stirrer, Preparasi Suspensi Kultur BHK
centrifuge, inkubator. Dan bahan yang Media dari tiap botol kultur
digunakan adalah hamster usia 4-8 dituang kemudian dicuci dengan PBS 2
minggu, tripsin 0.2%, hank’s BSS, media sampai 3x lalu ditambahkan tripsin dan
tumbuh (15% fetal bovine serum + diinkubasi. Kemudian tripsin dibuang
eagle). dari botol kultur dan ditambah media
Preparasi Kultur Primer BHK yang baru lalu dikocok dan diamati.
Pertama hamster di anesthesi kemudian Revival
vena jugularisnya dipotong dan Sel yang disimpan pada suhu -
dikeluarkan darahnya, lalu hamster 80◦c dicairkan dengan cara di inkubasi

4
Biotropic 2017. 1. (1): 1 –8
Kultur Sel Baby Hamster Kidney (BHK) menggunakan Meia Dulbecco’s Modified Eagle Medium (DMEM)

pada suhu 37◦c, setelah mencair sel di Hitung Sel


sentrifuge selama 10 menit kemudian Sel didalam botol kultur diambil
supernatan dibuang dan sel dari suhu -20◦C kemudian di hangatkan
ditambahkan dengan media DMEM pada suhu 37◦C, setelah sel mencair sel
(Dulbecco’s modified Eagle’s medium) + di ambil dengan menggunakan pipet
FBS (Fetal Bouvine Serum) dan di tetes lalu di teteskan pada objek glass
masukan ke dalam botol kultur ( total lalu ditetesi dengan pewarna untuk
sel + media kultur adalah 8-10 ml). Sel + memudahkan perhitungan sel,
media disimpan pada suhu 37◦c dan kemudian sel + pewarna di teteskan
dilakukan pengamatan setiap harinya. pada Counting chamber dan dilakukan
Split Sel ( Memperbanyak Sel) perhitungan dibawah mikroskop.
Sel di ambil dari inkubator suhu
37◦c kemudian dilakukan split dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
cara : media dibuang kemudian dicuci Hasil dari penelitian disajikan dalam
dengan PBS 2-3 kali, setelah itu botol tabel
diberi firsen tripsin dan dikocok pelan. Tabel 1.Jumlah Sel Hidup pada Tiap
Kemudian seluruh cairan dari botol Botol Kultur
kultur di sedot dengan menggunakan Nomer Botol Jumlah
pipet dan di bagi kedalam 2 botol kultur Botol 1 (2014) 310
. Lalu masing-masing botol kultur di beri Botol 2 (2015) 297
media dan di pelihara pada suhu 37◦c. Botol 3 (2016) 325
Media diganti setiap 2-3 hari sekali. Tabel 2. Perbandingan Jumlah Sel Tiap
Stor Sel Botol Setelah di Split dan Diinkubasi
Prepare media Stor. Pelarut a. 301
DMSO + FBS di dinginkan dikulkas, Botol 1 (2014)
b. 275
setelah dingin media dibuang kemudian a. 326
dicuci dengan PBS, lalu di tambah firsen Botol 2 (2015)
b. 210
tripsin dan dikocok pelan. Kemudian
a. 345
botol ditambah media dan disentrifuge. Botol 3 (2016)
b. 311
Supernatan dibuang lalu endapan diberi
media kemudian dimasukan ke vial-vial
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui
dan di dinginkan, setelah 24 jam
bahwa botol kultur 1 yang tercatat
dipindahkan ke suhu -80◦c.
adalah sel BHK yang dikultur dari tahun
5
Biotropic 2017. 1. (1): 1 –8
Kultur Sel Baby Hamster Kidney (BHK) menggunakan Meia Dulbecco’s Modified Eagle Medium (DMEM)

2014 jumlah selnya terhitung 310 dikeluarkan darahnya. Lalu hamster di


sedangkan botol kultur 2 tahun 2015 bedah dan di ambil organ ginjalnya,
terhitung jumlah sel hidupnya sebanyak ginjal diambil dari hamster dengan usia
297 dan botol 3 tahun 2016 jumlah sel tidak lebih dari 4-8 minggu. Kemudian
yang terhitung sebanyak 311. Jumlah sel ginjal dibersihkan jaringan ikat dan
yang didapat adalah jumlah sel yang fascianya lalu ditempatkan pada cawan
dihitung dari satu counting camber. petri yang mengandung Hank’s BSS,
Dapat dilihat bahwa Sel BHK yang Hank’s BSS adalah larutan garam
dikultur sejak tahun 2014 dan diamati standar yang banyak digunakan dalam
kembali pada awal tahun 2017 masih penelitian biomedis untuk mendukung
menunjukan jumlah sel yang sama pertumbuhan berbagai jenis sel. Larutan
dengan sel yang baru dikultur . Setelah ini adalah non-toksik, melainkan
itu tiap botol kultur displit menjadi 2 biokompatibel dengan sel ligamen
dan diinkubasi selama 3 hari kemudian periodontal, pH seimbang sebesar 7,2
dihitung kembali jumlah selnya, dan dan memiliki osmolalitas 320 mOsm/kg.
didapatkan hasil yang dijelaskan pada Lalu ginjal di potong menjadi 4 bagian
Tabel 2. Dan dapat dilihat bahwa hasil untuk mempermudah proses
yang didapat pada botol 1(a) jumlah pencincangan, kemudian ginjal dicuci
selnya adalah 301 dan pada botol 1(b) dengan menggunakan Hank’s BSS lalu
sebanyak 275 sel, kemudian pada botol dicincang sampai ukurannya kurang
2 (a) jumlah selnya lebih banyak yakni lebih 1 mm. Cincangan ginjal
326 dan botol 2(b) sebanyak 210 saja. dimasukkan kedalam labu tripsinizing
Dapat dilihat pada tabel bahwa botol dan dibilas dengan Hank’s BSS sebanyak
3(a) adalah botol dengan jumlah sel 20 ml , setelah itu tripsin 0.2%
yang paling besar yakni 345 sedangkan dimasukan kedalam labu sebanyak 5
botol 3(b) 311 sel. Perbedaan jumlah ml/ginjal dan di tempatkan di magnetic
sel tidak signifikan seperti pada saat sel stirrer pada suhu ruang selama 10
sebelum displit. menit. Kemudian setelah di stirrer
Persiapan hamster supernatan dari jaringan dibuang.
hamster di anesthesi untuk Kemudian tambahkan kembali tripsin
mempermudah proses pembedahan. 0.2% sebanyak 5ml/ginjal dan
Kemudian bagian vena jugularis ditempatkan di magnetic stirrer dengan
(pembuluh darah dileher) dipotong dan suhu 4oC selama satu malam. Kemudian

6
Biotropic 2017. 1. (1): 1 –8
Kultur Sel Baby Hamster Kidney (BHK) menggunakan Meia Dulbecco’s Modified Eagle Medium (DMEM)

hari berikutnya saring suspensi ke dengan tahap : media lama dibuang


dalam tabung centrifuge lalu tambahkan kemudian botol dicuci dengan PBS
media pertumbuhan (DMEM) dan (Phosphate-buffered saline) 2-3 kali,
lakukan sentrifugasi 65X g selama 10 kemudian botol diberi firsen tripsin
menit, setelah selesai sentrifugasi buang yang digunakan sebagai pelepas sel dari
supernatan. Kemudian cuci dengan dinding botol kuktur. Setelah itu botol
menggunakan Hank’s BSS sebanyak 3 dituangi media baru kemudian di kocok
kali dan lakukan sentrifugasi kembali dengan menggunakan pipet. Setelah
selama 10 menit. Kemudian resuspen tercampur sel + media kemudian
sel pada media pertumbuhan lalu diamati dibawah mikroskop.
encerkan suspensi dengan kristal violet, Split Sel
penambahan kristal violet untuk Selain penggatian media, sel juga
pewarnaan pasa sel. Lalu amati dan diperbanyak (split sel) , langkah
hitung sel dengan nukleus dan melakukan split sel yang pertama
sitoplasma penuh. Kemudian tempatkan adalah ,sel di ambil dari inkubator suhu
kedalam wadah dan inkubasi sel pada 37◦c kemudian dilakukan split dengan
suhu 37oC, amati pertumbuhannya dan cara : media dibuang kemudian dicuci
ganti medianya selama 3-4 hari sekali. dengan PBS 2-3 kali, setelah itu botol
Revival diberi firsen tripsin dan dikocok pelan
Hal yang pertama dilakukan supaya seluruh sel terlepas dari dinding
adalah sel di sentrifuge selama 10 menit botol kultur. Kemudian seluruh cairan
kemudian supernatan dibuang dan sel dari botol kultur di sedot dengan
ditambahkan dengan media DMEM menggunakan pipet dan di bagi kedalam
(Dulbecco’s modified Eagle’s medium) + 2 botol kultur dengan takaran yang
FBS (Fetal Bouvine Serum) dan di sama. Lalu masing-masing botol kultur
masukan ke dalam botol kultur ( total di beri media dan di pelihara pada suhu
sel + media kultur adalah 8-10 ml). Sel + 37◦c. Media diganti setiap 2-3 hari
media disimpan pada suhu 37◦c dan sekali.
dilakukan pengamatan setiap harinya. Stor Sel
Pada proses pengamatan, apabila dilihat Langkah-langkah stor sel yang
sel sudah menempel pada botol kultur, pertama adalah, Prepare media Stor.
maka media harus diganti dengan yang Pelarut DMSO + FBS 1 : 9 di dinginkan
baru. Penggantian media dilakukan dikulkas, setelah dingin media dibuang

7
Biotropic 2017. 1. (1): 1 –8
Kultur Sel Baby Hamster Kidney (BHK) menggunakan Meia Dulbecco’s Modified Eagle Medium (DMEM)

kemudian dicuci dengan PBS 2-3 kali, Ma’at, Suprapto. 2011. Teknik Dasar
lalu di tambah firsen tripsin dan dikocok Kultur Sel. Surabaya: Airlangga
University Press
pelan agar sel dapat terlepas dari botol
kultur. Kemudian botol ditambah media Mather JP, Roberts PE, 1998.
dan disentrifuge. Supernatan dibuang Introduction to Cell and Tissue
Culture Theory and Technique.
lalu endapan diberi media kemudian New York: Plenum Press
dimasukan ke vial-vial dan di dinginkan
Priosoeryanto BP. Penggunaan teknik
pada suhu -20◦C, setelah 24 jam biakan sel dalam berbagai
dipindahkan ke suhu -80◦C. pengujian di bidang biomedis.
Dalam Pelatihan Pemanfaatan
Teknik Kultur Jaringan dan
KESIMPULAN
Histokimia. FKH IPB, 2003.
Berdasarkan hasil perhitungan sel
Vlak, J.M, Gooijer CD de, Tramper J, &
yang telah dilakukan dapat disimpulkan
Miltenburger HG, 1996. Insect
bahwa hasil revival jumlah sel tertinggi
Cell Culture Fundamental and
didapat dari botol nomer 3 yaitu botol Apllied Aspect. USA: Kluwer
dengan sel BHK label tahun 2016, dan hasil Academic Publishers
split sel yang paling tinggi juga didapat dari
botol kultur nomer 3.

DAFTAR PUSTAKA
Djuwita I. Biologi kultur jaringan. Dalam
Pelatihan Pemanfaatan Teknik
Kultur Jaringan dan Histokimia.
FKH IPB, 2003.

Echalier G, 1997. Drosophila Cell in


Culture. New York: Academic
Press.

Goosen MFA, Daugulis AJ, & Faulkner,


1993. Insect Cell Culture
Enginering. New York: Marcel
Dekker, Inc.

Invitrogen. 2009. DMEM dulbecco’s


modified eagle media

Anda mungkin juga menyukai