Anda di halaman 1dari 13

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mampu mereview keterampilan yang pernah diajarkan pada blok


sebelumnya.
2. Mahasiswa mampu mengintegrasikan beberapa skill menjadi satu dalam pengelolaan
kasus pasien.
3. Mahasiswa mampu melakukan tatalaksana kasus pasien mulai dari awal penanganan
(anamnesis) sampai dengan memberikan terapi dan edukasi kepada pasien.

RENCANA PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa secara bergantian dalam satu kelompok berlatih kasus dengan berperan
sebagai dokter.
2. Hal yang harus dilakukan oleh mahasiswa adalah:
a. Mempraktekkan keterampilan anamnesis
b. Mempraktekkan keterampilan pemeriksaan fisik
c. Menentukan diagnosis
d. Memberikan terapi (termasuk menulis resep)
e. Menyampaikan edukasi kepada pasien

KASUS INTEGRATED SKILLS ANAK 1

KASUS :
Seorang anak perempuan, Sri, umur 3 tahun dibawa periksa ke dokter karena sakit demam
tinggi, disertai dengan nyeri di tenggorokkan dan nyeri menelan sejak 3 hari yang lalu. ibu
mengatakan Sri juga sakit pilek dan suaranya serak. Ingusnya berwarna putih keruh.

Tugas : Lakukan tatalaksana kasus tersebut (anamnesis, pemeriksaan fisik, menentukan


diagnosis, terapi (termasuk menulis resep) dan edukasi kepada pasien)

SKENARIO PASIEN SIMULASI

IDENTITAS
Nama : An.Sri
Umur : 3 tahun
BB : 14 kg

Nama Ibu : Ny. Dara


Umur : 33 tahun
Alamat : kumpe
Pekerjaan : IRT
KELUHAN UTAMA : Demam tinggi

RPS :
An.Sri menderita demam tinggi sejak 3 hari yang lalu dan terus menerus. Sri juga mengeluh
sakit di tenggorokan dan sakit kalau untuk menelan. Sri juga batuk dan pilek dengan ingus
berwarna putih keruh dan kadang-kadang disertai darah sedikit. Sejak sakit, Sri menjadi
rewel dan tidak mau makan. Minum masih mau walau harus dibujuk-bujuk. Ibu sudah
member obat penurun panas, tetapi sampai sekarang masih demam. Saat ini kondisi anak
tampak lemah dan leher tampak bengkak.

ANAMNESIS SISTEM
Sistem Cerebrospinal : demam (+), sakit kepala (+), kejang (-)
Sistem Respirasi : batuk (+) , pilek (+), sesak nafas(-)
Sistem Kardiovaskuler : pucat (-)
Sistem Gastrointestinal : mual (-), muntah (-), diare (-), kembung (-), sakit kalau mengunyah
dan menelan, nafsu makan menurun
Sistem Urogenital : BAK tidak ada keluhan
Sistem Muskuloskeletal : kelemahan anggota gerak (-), kejang (-)
Sistem Intergumentum : bercak-bercak merah (-)

RPD : Riwayat serupa (-), riwayat sering demam (-), kejang (-), alergi (-)

RPK : Riwayat keluarga dengan keluhan serupa(-), alergi (-)

RIWAYAT PERINATAL :
Riwayat Kehamilan : Selama hamil sehat, tidak pernah menderita demam. Kontrol ke
bidan setiap bulan. Hanya minum obat yang diberikan dokter dan diimunisasi TT 2 kali
Riwayat Persalinan : An. Sri lahir spontan cukup bulan di Rumah, ditolong dukun
beranak Preskep, langsung menangis, BBL 3000 gram PB 45 cm.

RIWAYAT MAKANAN : ASI ekslusif sampai umur 4 bulan, ASI dengan makanan
pendamping ASI sampai umur 1,5 tahun. Anak juga minum susu formula sampai
sekarang 2 gelas sehari, makan 3 kali sehari 1 piring. Nafsu makan selama ini baik. Lauk
ikan, telur, tahu, tempe.

RIWAYAT PERKEMBANGAN
Motorik kasar : anak sudah bisa naik sepeda tiga roda
Motorik halus : anak sudah bisa mencoret-coret, menggambar bentuk belum bisa
Bicara : Sudah bisa mengucapkan beberapa kalimat pendek
Sosial : anak sudah bisa bermain dengan anak-anak lain

RIWAYAT IMUNISASI : Hepatitis 1x, polio 1x, BCG 1x, DPt 1x, campak 1x (4x hepatitis,
4x polio, 1x BCG, 4x DPT, 2x campak)
Hepatitis B: lahir, 2, 3, 4
Polio & DPT: 2, 3, 4, 18 bln
BCG: 0-2 bln
Campak: 9, 18 bln

RIWAYAT KEPRIBADIAN, KEBIASAAN, DAN SOSIAL KELUARGA


Anak diasuh oleh ibu, ngompol malam hari pernah tapi sangat jarang. Anak sangat aktif
dan suka bermain dengan teman-temannya di rumah dan susah tidur siang. Anak belum
bersekolah

KONDISI LINGKUNGAN : Kesan kondisi lingkungan tempat tinggal OS cukup baik dan
memenuhi syarat kesehatan. Rumah tinggal permanen dengan lantai semen dan ventilasi
cukup. Sumber air bersih dari sumur. Tinggal di perumahan
CHECKLIST PENATALAKSANAAN PASIEN TERINTEGRASI

NAMA : NIM :
PEMERIKSAAN TANDA VITAL, PEMERIKSAAN HIDUNG DAN TENGGOROK
No Kriteria Penilaian Skor
0 1 2 3
1 Membina sambung rasa
2 Menanyakan identitas pasien
Nama ibu,nama anak,keluhan anak:
3 hari ini demam,demam terus menerus,
3 Menanyakan dan memastikan keluhan utama
4 Menggali:
RPS:
1. Demam nya sudah brp lama ya buk?/sejak
kapan demamnya?demam nya naik turun
atau ga bu? Demamnya lebih sering pada
saat kapan buk? disertai Menggil ga bu?
Berkeringat? Bu pada saat demam ibu ada
ngukur suhu nya ga tubuhnya ga pake
termometer? Kira2 brp suhunya bu?
2. Apakah ada keluhan lain buk spt bengkak
gitu bu? Bengkak nya sdh brp hari? Bengkak
nya menyebabkan gangguan apa ? sakit
tenggorokan?,sakit saat menelan?,sakit
kepala?,batuk?,batuk nya berdahak ga
bu?,pilek?,pileknya ingus nya warna apa
bu? ,mual?,muntah?
3. Pola makan nya gimana bu?
4. Bab nya lancar bu? Bak nya bu?
Ditangan,badan atau kaki nya ada merah2
gitu ga bu? Ada gatal2 ga bu?
5. Ada riwayat berpergian ga bu,ke tempat yg
anaknya memiliki gejala spt ini?

RPD
1. Sebelumnya pernah mengalami keluhan spt
ini tidak bu?
2. Ada minum obat ga untuk mengurangi
keluhan?
3. Pernah di rawat di rs bu?

RPK
1. Apakah dikeluarga ada yg mengalami
keluhan yg sama?
2. Ada penyakit turunan?
Kebiasaan dan lingkungan
1. Bu tetangga ibu ada mengalami keluhan yg sama
ga?
2. Teman2 nya ada megalami keluhan yg sama ga
bu?

KPSP

1. Perkembangan anak nya gimana bu?


2. apakah anaknya sudah bisa mencoret-
coret kertas tanpa bantuan/petunjuk?
3. Anaknya bisa ga meletakkan 4 buah
kubus satu persatu di atas kubus ,tanpa
menjatuhkan kubus lain?
4. Anak nya udah bisa berbicara berapa
kata bu?
5 Melakukan cross check
6 Menjelaskan prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan
dan meminta ijin kepada pasien untuk melakukan
pemeriksaan
7 Pemeriksa mencuci tangan sebelum melakukan
pemeriksaan
8 Mempersiapkan posisi pasien
BB:13 kg
Tb-
9 Pemeriksaan Nadi100x/menit
10 Pemeriksaan respirasi32x/menit
11 Pemeriksaan suhu aksila 39
12 Pemeriksaan tekanan darah90/60
13 Interpretasi hasil pemeriksaan vital sign
14 Melakukan inspeksi (kerangka dorsum nasi, luka, bibir
atas)
15 Melakukan palpasi dorsum nasi, ala nasi
Apakah trdp nyeri? Nyeri-

16 Melakukan pemeriksaan rhinoskopi anterior


17 Melakukan inspeksi cavum oris( plaitismus, trismus,
gerakan bibir dan sudut mulut, mukosa dan ginggiva, gigi
geraham rusak, lidah : parese, atrofi, tumor, palatum
durum, prosesus alveolaris bengkak)
Oral trush tidak ada
Trismus –
tonisil hiperemis +
pseudomembran +
18 Melakukan inspeksi dan palpasi tonsil( mobilitas tonsil,
besar tonsil, hiperemis, pseudomembran, tumor)
19 Melakukan inspeksi faring (hiperemis, granul)
Faring hiperemis+
Pembesaran KGB dikaanan dan kiri membesar
20 Interprestasi hasil pemeriksaan hidung dan tenggorokkan

Inspeksi:
Palpasi:
Rhinoskopi ant:
Cavium oris:
Tonsil:
Faring:

21 Memberikan saran kepada pasien dan keluarga


1. Melakukan imunisasi
2. Jaga higienitas
3. Cuci tangan sebelum makan

22 Mencatat hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik secara


sistematis
JUMLAH 53

Keterangan : PENGUJI
0 = tidak melakukan
1 = melakukan tapi salah
2 = melakukan tapi kurang sempurna
3 = melakukan dengan sempurna ( )

Basil gram + tdk berflora ada eksudat fibrin jaringan nekrotik


Hb 13,leukosit 10.000 tombosit 200.000
LAB: hb normal,leukosit normal,trombosit normal.
PCR –
PERIKSA THORAX DAN ABDOMEN

Penyakit Gejala Px fisik Px penunjang Tatalaksana


Difteria pada saluran  Darah rutin 1. Atasi obstruksi
nafas atas  laboratorium jalan nafas segera
dengan  PCR dengan konsultasi
disertai gejala  Pemeriksaan dengan ahli THT
sakit apus untuk melakukan
tenggorok, tenggorok tindakan
disfagia, (pengecatan trakeostomi
limfadenitis, sediaan 2. Segera diberikan
demam yang secara Ziehl- Anti Difteri
tidak tinggi, Nelsen dan Serum (ATS)
malaise dan kultur) 80.000–100.000
sakit kepala  Pemeriksaan KIsecara intravena
kadar gula (didahului dengan
darah, uji kulit)
analisis gas 3. Berikan antibiotika
darah, Procain
elektrolit dan Penisilin50.000-
EKG(deteksi 100.000
adanya KI/kgBB/hariselama
miokarditis) 10 hari, bila alergi
a.atasi hipoksia penisilin, berikan
b.atasi gangguan eritromisin 40
metabolik dan mg/kgBB/hari.
elektrolit
c.atasi Antibiotik pilihan adalah
hipoglikemid. Eritromisin atau Penisilin.
konsultasi ke ahli Rekomendasi pemberian
jantung bila adalah sebagai berikut:
terdeteksi - Penisilin prokain G
kelainan jantung 25000-50000 unit/kg/dosis
(pada anakanak), 1,2 juta
unit/dosis (pada orang
dewasa). Pemberian
intramuskular.
- Eritromisin 40-50
mg/kg/dosis, maksimum
dosis 2 g/dosis, terbagi 4
dosis. Pemberian peroral
dan parenteral
- Penisilin G 125-250 mg, 4
kali sehari intramuskular
dan intravena
- Terapi antibiotik diberikan
selama 14 hari

BERI OKSIGEN JUGA


SOALNYA PASIEN
NAPASNYA CEPAT

Non medikamentosa
Isolasi 3hari berturutturut
Dipantau dokter status
repiratori
KASUS INTEGRATED SKILLS ANAK 2

KASUS : Ibu Janet datang ke IGD dengan membawa An.sulthan usia 8 bulan dengan keluhan
kejang 20 menit yang lalu.

Tugas : Lakukan tatalaksana kasus tersebut (anamnesis, pemeriksaan fisik, menentukan


diagnosis, terapi (termasuk menulis resep) dan edukasi kepada pasien)

KELUHAN UTAMA : kejang

RPS : Kejang kelonjotan seluruh tubuh dengan mata mendelik ke atas. Kejang
berlangsung kurang lebih sekitar 4 menit. Seteleh kejang anak menangis. Saat ini anak tidak
lagi kejang. Sebelum kejang anak mengalami demam dengan suhu 400C. Sejak 2 hari yang
lalu anak demam, batuk pilek.

ANAMNESIS SISTEM
Sistem Cerebrospinal : demam (+), kejang (+)
Sistem Respirasi : batuk (+) , pilek (+), sesak nafas(-)
Sistem Kardiovaskuler : pucat (-)
Sistem Gastrointestinal : muntah (-), diare (-), kembung (-)
Sistem Urogenital : BAK tidak ada keluhan
Sistem Muskuloskeletal : kelemahan anggota gerak (-)

RPD : Riwayat serupa (-),

RPK : Riwayat keluarga dengan keluhan serupa(-), alergi (-)

RIWAYAT PERINATAL :
Riwayat Kehamilan : Selama hamil sehat, tidak pernah menderita demam. Kontrol ke
bidan setiap bulan.
Riwayat Persalinan : Anak lahir spontan cukup bulan di RS, ditolong bidan Preskep,
langsung menangis, BBL 3100 gram PB 45 cm.

RIWAYAT MAKANAN : ASI ekslusif sampai umur 6 bulan, saat ini ASI dengan makanan
pendamping ASI.

RIWAYAT PERKEMBANGAN
Motorik kasar : anak sudah bias duduk dengan kedua tangan menyangga tubuh
Motorik halus : anak sudah memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
Bicara : bersuara tanpa arti mamama, bababa, dadada
Sosial : mencari mainan/benda yang dijatuhkan,
RIWAYAT IMUNISASI : Hepatitis 3x, polio 3x, BCG 1x, DPt 3x.

RIWAYAT KEPRIBADIAN, KEBIASAAN, DAN SOSIAL KELUARGA


Anak diasuh oleh ibu, Anak sangat aktif dan merespon saat diajak komunikasi

KONDISI LINGKUNGAN : Kesan kondisi lingkungan tempat tinggal OS cukup baik dan
memenuhi syarat kesehatan. Rumah tinggal permanen dengan lantai semen dan ventilasi
cukup. Sumber air bersih dari sumur. Tinggal di perumahan
CHECKLIST PENATALAKSANAAN PASIEN TERINTEGRASI
NAMA :
NIM :
PEMERIKSAAN TANDA VITAL, PEMERIKSAAN FISIK
No Kriteria Penilaian Skor
0 1 2 3
1 Membina sambung rasa
2 Menanyakan identitas pasien
3 Menanyakan dan memastikan keluhan utama
Buk apa keluhan anak ibu shg dating kesini?
4 Menggali:
RPS
1. kejangnya sejak kapan bu? Durasi saat
Kejangnya berapa lama ya bu? Kejangnya
gimana bu? Dalam sehari kejangnya brp kali?
2. Apakah ada keluhan lain selain kejang bu?
Demam? Batuk?pilek?sesak nafas? Ada mual
muntah jg ga? Kembung? Diare? Ada merasa
lemah ga pada kaki dan tangan nya? BAB nya
gimana bu? BAKnya gimana?
3. Apakah ada factor yang memperberat keluhan
?faktor memperingan?
RPD
1. Apakah pernah menderita seperti ini sblmnya?
2. Apakah ada mengonsumsi obat untuk
mengurangi keluhan bu?
3. Pernah masuk rs?
4. Ada riwayat alergi ga bu?
RPK
1. Apakah keluarga ada yg menderita keluhan
spt ini bu?
2. Riwayat kunjangan antenatal care nya gimana
bu? Teratur ga?
3. Anaknya lahir cukup bulan ga bu?
Kebiasaan dan lingkungan?
1. Makan nya teratur ga bu?
2. Pola tidur nya gimana bu?
KPSP
1. Apakah anak ibu bisa memindahkan mainan
atau kue kering dari satu tangan ke tangan
yang lain?
2. Apakah anak ibu bisa benda-benda kecil
seperti kismis, kacang?kacangan, potongan
biskuit, dengan gerakan miring atau
menggerapai seperti gambar ?
3. Anaknya bisa ga duduk kalua tanpa disangga
oleh bantal, kursi atau dinding bu?
5 Melakukan cross check
6 Menjelaskan prosedur pemeriksaan yang akan
dilakukan dan meminta ijin kepada pasien untuk
melakukan pemeriksaan
7 Pemeriksa mencuci tangan sebelum melakukan
pemeriksaan
8 Mempersiapkan posisi pasien
9 Pemeriksaan Nadi:110x/menit
10 Pemeriksaan respirasi:25x/menit
11 Pemeriksaan suhu aksila:39,6
12 Pemeriksaan tekanan darah:-
Kesadaran:compos mentis
13 Interpretasi hasil pemeriksaan vital sign
14 Melakukan pemeriksaan fisik kepala :Normal
15 Pemeriksaan fisik thoraks: normal
16 Pemeriksaan Abdomen :normal
17 Interprestasi hasil pemeriksaan
18 Menyarankan pemeriksaan penunjang:
19 Menyebutkan diagnosa dan tatalaksana
20 Memberikan saran kepada pasien dan keluarga
21 Mencatat hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik
secara sistematis
JUMLAH 50

Keterangan : PENGUJI
0 = tidak melakukan
1 = melakukan tapi salah
2 = melakukan tapi kurang sempurna
3 = melakukan dengan sempurna ( )

Penyakit gejala Px fisik Px penunjang tatalaksana


Kejang Pemeriksaan Tata laksana kejang
laboratorium akut: diazepam rektal
yang dapat dapat diulang 2 kali
dikerjakan bila masih kejang. Bila
misalnya darah tidak diberikan
perifer, diazepam oral dengan
elektrolit dan dosis 0,3 mg/kg/kali 3
gula darah. kali sehari (lihat bagan
Pungsi lumbal penanganan kejang akut
untuk dan status epileptikus).
memeriksa Apabila ada tanda
cairan infeksi bakteri dapat
serebrospinal diberikan antibiotik.
dilakukan untuk Anti piretik juga dapat
menegakkan diberikan
atau Umum: antipiretik,
menyingkirkan kompres air hangatan
kemungkinan antibiotik bila perlu2.
meningitis. Khusus: -Saat kejang:
dengan diazepam rektal
atau intravenaSaat
tidak kejang:Diazepam
0,3 mg/kg/kali, 3 kali
sehari (oral) atau
diazepam rektal 5 mg
untuk BB < 10 Kgatau
10 mg untuk berat
badan> 10 kg (profilaksis
intermiten)Fenobarbital
4-5 mg/kg/hari 2 dosis
atau asam valproat 15-40
mg/kg/hari 2 -3 bosis
sehari (profilaksis
rumatan)

Px penunjang:
Darah rutin: hb:13 leukosit:11.000 trombosit:180.000
Diagnosis: kejang demam sederhana
Tatalaksana: antipiretik utk demam,diazepam utk kejang
Pencegahan:
 berikan obat rumataan fenobarbital,asam falvoat
 sediakan obat antikejang
pencegahan:
kejang demam sederhana cukup diedukasi mencegah kejang dengan menghindari
pencetusnya
wajib tanyakan apakah ada cedera kepala?
KEJANG px fisik harus tanya ada kaku kuduk? Blabla meni?

Anda mungkin juga menyukai