Bahan Ajar Matematika 2 - Bab 8 - 9
Bahan Ajar Matematika 2 - Bab 8 - 9
PERSAMAAN DIFERENSIAL
PENDAHULUAN
Persamaan Diferensial (PD) adalah suatu persamaan di mana terdapat satu atau lebih
turunan fungsi. Dengan kata lain adalah suatu persamaan yang melibatkan variabel-variabel
tak bebas dan derivatif-derivatifnya terhadap variabel-variabel bebas.
Persamaan diferensial sangat penting di dalam matematika untuk rekayasa, sebab banyak
hukum dan hubungan fisik muncul secara matematis dalam bentuk persamaan diferensial.
Contoh:
d2y dy
(a). x 2
2
6x 0
dx dx
(b). y e x sin x
Contoh:
2T 2T
(a) 0
x 2 y 2
8-1
2. Menurut orde,
Orde dari suatu persamaan diferensial ditentukan oleh orde tertinggi turunan fungsi
yang ada dalam persamaan.
Contoh:
dy
(a). x y2 0 adalah PDB orde satu
dx
d2y
(b). xy 2
y 2 sin x 0 adalah PDB orde dua
dx
d3y dy
(c). 3
y e 4x 0 adalah PDB orde tiga
dx dx
3. Menurut derajat,
Derajat dari suatu persamaan diferensial adalah pangkat tertinggi dari turunan fungsi
orde tertinggi yang ada dalam persamaan.
Contoh:
2 5
d3y d2y y
(a). 3 2 2 ex adalah PDB, orde tiga, derajat dua
dx dx x 1
2 2
dy d y
(b). 3 adalah PDB orde dua, derajat satu
dx dx 2
x y y y 0
3 4
(c). adalah PDB orde dua, derajat tiga
8-2
LINIERITAS DAN HOMOGENITAS
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) orde-n dikatakan Linier, bila dapat dinyatakan dalam
bentuk:
a0 x y n a1 x y n 1 ... an 1 x y an x y F x
dengan a 0 x 0.
Jika tidak, maka persamaan diferensial biasa dikatakan tidak linier.
Contoh:
d2y dy
(a). x 2
3 2 xy sin x adalah PDB linier orde dua
dx dx
2
d2y dy x
(b). y 2
x x ye
2
adalah PDB tidak linier orde dua
dx dx
Contoh:
d2y dy
(a). x 2 3x 2 xy sin x adalah PDB linier orde dua, dengan
dx dx
koefisien variabel, tidak homogen
2
d y dy
(b). x 2
3x 2 xy 0 adalah PDB linier orde dua, dengan
dx dx
koefisien variabel, homogen
2
(c). d y dy adalah PDB linier orde dua, dengan
2
3 2 y sin x
dx dx
koefisien konstan, tidak homogen
2
d y dy
(c). 2
3 2y 0 adalah PDB linier orde dua, dengan
dx dx
koefisien konstan, homogen
8-3
SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA
Untuk mencari solusi dari suatu Persamaan Diferensial Biasa (PDB), maka harus mencari
fungsi yang memenuhi persamaan tersebut.
Artinya suatu fungsi y = f (x) dikatakan merupakan solusi dari suatu persamaan diferensial
biasa jika persamaan tersebut tetap terpenuhi dengan digantikannya y dan turunan-turunannya
dalam persamaan tersebut oleh f (x) dan turunan-turunannya.
Contoh:
y ke x dy
adalah solusi dari persamaan y0
dx
Jawab:
Diketahui, y ke x
dy
Turunan pertama dari y adalah ke x
dx
Jika y dan turunan pertamanya dimasukkan ke dalam persamaan diferensial, maka
akan kita peroleh,
ke x ke x 0
Dengan demikian persamaan terpenuhi.
Ada beberapa jenis solusi PDB, yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Solusi Bentuk Eksplisit
yaitu solusi PDB yang mana merupakan suatu fungsi dengan variabel bebas dan
variabel tak bebas yang dapat dibedakan dengan secara jelas. Solusi bentuk eksplisit
dinyatakan dalam bentuk, y = f (x),
Contoh: y = x2 + 5x + 4
2. Solusi Bentuk Implisit
yaitu solusi PDB yang mana merupakan suatu fungsi dengan variabel bebas dan
variabel tak bebas yang tidak dapat dibedakan dengan secara jelas. Solusi bentuk
implisit dinyatakan dalam bentuk, f (x, y) = 0,
Contoh: x2 + y2 = 25 atau x2 + y2 – 25 = 0
Penyelesaian bentuk eksplisit dan penyelesaian bentuk implisit, keduannya secara singkat
biasa disebut sebagai penyelesaian PDB.
8-4
Selanjutnya, solusi PDB terbagi dalam tiga jenis, yaitu:
1. Solusi Umum (Penyelesaian Umum)
yaitu solusi PDB yang masih mengandung konstanta sembarang, misalnya C.
Contoh:
dy y
PDB: 3 , mempunyai solusi umum y Cx 3
dx x
Contoh:
Seperti diketahui bahwa pada solusi umum suatu PD mengandung konstanta sembarang,
misalnya C. Konstatan tersebut dapat dicari dengan adanya syarat tambahan.
Syarat tambahan tersebut, misalnya untuk satu nilai variabel bebas yang mempunyai satu atau
lebih nilai syarat disebut syarat awal (initial condition). PD dengan syarat awal dikatakan
sebagai masalah nilai awal (initial value problem).
Jika syarat yang diberikan pada PD lebih dari satu nilai variabel bebas, disebut syarat batas
(boundary condition). PD dengan syarat batas dikatakan sebagai masalah nilai batas
(boundary-value problem).
8-5
Contoh:
2.
2 x y 1 dx x 2 1 dy 0
dr
3. r tan cos 2
d
y y 2 y 2 0
2
4.
8-6
y y
5. y2 0
x t
Jawab: PDP
Variabel bebas (x, t) dan variabel tak bebas y.
D. Soal/Pertanyaan
Klasifikasikan Persamaan Diferensial berikut sebagai:
PDB atau PDP
PD Linier atau non-Linier
Nyatakan variabel bebas dan tak bebasnya
d2y dy
1. 2
10 y0
dx dx
u u
3. xt 0
x t
4. y lV y t 1
dx x 1 3 y
5.
dy y 2 3 x
E. Pustaka
K, Erwin (2011), Advanced Engineering Mathematics, 10th Edition, John Wiley & Sons,
United States of America.
8-7