Optic Nerve Glioma Pada Anak Perempuan Berusia 4 Tahun
Optic Nerve Glioma Pada Anak Perempuan Berusia 4 Tahun
Computed Magnetic
tomography resonance
(CT) imaging (MRI)
Identitas pasien Keluhan utama Riwayat penyakit sekarang
• Nama : An. D • Mata kanan menonjol • Mata kanan menonjol sudah 4
• Jenis kelamin : Perempuan bulan.
• Usia : 4 th • Terkadang terasa sakit
• Pergerakan bola mata masih baik
• Kemerahan (-).
Riwayat penyakit dahulu
Tidak ada riwayat penyakit seperti ini sebelumnya
Tidak ada riwayat trauma
Riwayat kelahiran
aksial T2 w (A), aksial STIR (B), aksial (C) dan koronal (D) T1FS dengan kontras.
saraf optik tampak isointense dengan white matter pada semua sequance (panah putih tebal). CSF di
ruang subarachnoid di sekitar segmen intraorbital (panah putih tipis di A dan B). Pada gambar C
tampak koroid enhanced (1) yang dapat dibedakan dari sclera yang hypointense (2).
VISUAL PATHWAY
Epidemiologi
25% tumor terbatas pada saraf
Most common intrinsic optic nerve opticus, 40% - 75% melibatkan
tumors (65%) chiasm dan sekitarnya.
hipotalamus : dapat disertai dengan hidrosefalus, sindrom diencephalic, pubertas dini atau deficit
endokrinologis.
• Usia middle-age
• Gejala awal yang menyerupai neuritis optik
Dewasa • Progress kebutaan dalam waktu lima hingga enam minggu
(agresif) • Prognostik jelek : Kematian dalam beberapa bulan
Komponen Rosenthal fibers
Benign pilocytic dan eosinophilic granular
Anak anak astrocytoma (WHO grade I) bodies, proliferasi vascular
dan atypia sering ditemukan
Kalsifikasi
(intracranial
/ visual
pathway)
Mengetahui adanya erosi atau
CT Scan kalsifikasi yang dapat
membantu dalam membuat
diagnosis banding
Without NF1 : pembesaran saraf optic yang
fusiformis unilateral, dapat meluas ke chiasma,
traktus opticus dan struktur disekitarnya Pelebaran kanalis optic
Enhanced pada pemberian
kontras
With NF1 : pembesaran saraf optic yang irregular,
kinking dan tortuosity
MRI
Penggambaran anatomi
Menilai jaringan soft tissue
Evaluasi patologi intrakranial yang terkait
Proliferasi glial intraneural sehingga memperluas dari dimensi saraf itu sendiri
Pelebaran dari saraf optic dengan intensitas sinyal isointense pada T1-weighted, isointense - hyperintense pada
gambar T2-weighted dan enhancement bervariasi pasca injeksi kontras, beberapa mungkin menunjukkan
inhomogenitas dengan area nekrosis atau pembentukan kista
T1 T2 T1+ C
MRI pada anak perempuan usia 8 tahun tanpa NF1. Tampak Pelebaran fusiform dari saraf optikus
kiri terlihat sampai pada anterior diskus optikus, yang isointense pada T1WI, hiperintens pada
T2WI dengan enhancement homogen
perineural form
Proliferasi glial dominan pada ruang subarachnoid yang mengelilingi saraf optic yang relatif baik
(perineural arachnoidal gliomatosis)
Hipointens pada T1WI dan pada T2WI tampak gambaran double-intensity (‘pseudo cerebrospinal
fluid’) yaitu hiperintens (lesi tumor) dengan central hipointens (saraf optikus) karena adanya PAG,
pasca injeksi kontras tampak enhancement
PAG, karakteristik pada pencitraan MRI yaitu hipointensitas pada T1WI (A) dan hiperintensitas pada gambar
T2WI (B). Perhatikan juga saraf optik yang terlihat di dalam neoplasma (panah).
( a ) Axial T1WI. ( b ) T2WI ( c ) coronal T2WI
Optic
Nerve
Hemangio
blastoma
Optic Nerve Sheat • lebih sering pada dewasa
Meningioma • neurofibromatosi tipe 2
Margin halus
non
enhancing
dot sign
pada Isointens dengan grey
koronal matter pada T1WI
Intensitas sinyal lesi
lebih tinggi dibanding
saraf optic yang ada di
tengahnya pada T2WI
dan pemberian kontras
enhanced pada lesinya
Fat-suppressed T1 axial (A) coronal
(B) MRI, with gadolinium showing
globular configuration of optic nerve
sheath meningioma with tram track
sign on axial image.
Neurofibromatosis 1
Sampai eksplorasi
Karakteristik = dilakukan atau
Diagnostik
optic nerve glioma hasil biopsi lesi
diperoleh
Dimungkin berasal
Sangat jarang, dari serat simpatis
Berasal dari secara teoritis kecil yang
schwannoma optik menginervasi
sel Schwann seharusnya tidak pembuluh darah di
ada sekitar saraf optik
dan selubungnya