Anda di halaman 1dari 105

KRITIK ASKEP KEPERAWATAN

KELUARGA KASUS A

Oleh:

Widya lestari

1711020155

6C

Keperawatan S1 Fakultas

Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Purwokerto


ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA
TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA : DEWASA AWAL
PADA KELUARGA Ny.T
DI DESA KALIORI RT 02 / RW 04 KECAMATAN KALIBAGOR KABUPATEN
BANYUMAS

Disusun Oleh :

AGIL FITRI SUSANTI,

S.Kep NIM. 1911040101

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2019/2020
I. Pengkajian

a. Data Umum

1) Nama KK : Tn. R

2) Usia : 44 Tahun

3) Pendidikan : SMK

4) Pekerjaan : Pedagang

5) Alamat : Desa Kaliori rt 09/ rw 04

6) Komposisi anggota keluarga :

No Nama Usia J Hub Pend Peker Imunisasi


K
B P D Hep Cam
C o P
G l T
1 Tn. R 43 th L Suami Smk Dagang     

2 Ny. T 44 th P Istri Smk Dagang     

3 Nn. E 20 th P Anak Smk Belum     

bekerja

4 Sdr. J 14 th L Anak Smp Belum     

bekerja

5 Nn.E 11th P Anak Smp Belum   v  

bekerja

6 Sdr. H 8 th L Anak Sd Belum     

bekerja
7) Genogram

Tn.
44
R 4
t4
h

P
P L

Keterangan :
: Laki – laki

: Perempuan

: Meninggal
: Garis Perkawinan

: Garis Keturunan
: Tinggal dalam satu rumah
: Cerai

8) Tipe keluarga

keluarga inti (suami, istri, 3 anak)

9) Latar belakang budaya

Suku bangsa keluarga Ny. T adalah suku jawa dan asli orang Banyumas
10) Agama

Keluarga Ny.T mayoritas agama yang dianut adalah islam.

11) Social ekonomi keluarga

Ny. T dan Suaminya Tn.R adalah keluarga pedagang dipasar dan buka toko

sembako dirumah setiap harinya. Kesehatan Ny.T setiap harinya cukup baik

namun Tekanan darah selalu tinggi / disebut Hipertensi.

Tingkat status social ekonomi terkadang slalu tercukupi dan dibantu oleh

anak pertamanya yang sedang kuliah dan bekerja.

12) Aktivitas rekreasi keluarga

Ny.T mengatakan tidak pernah berlibur kemana mana, dan selalu pergi

kepasar bersama suaminya. Hiburan keluarga Ny.T adalah menonton tv

bersama dengan anak anaknya, terkadang berpindah kerumah ibu nya untuk

mengobrol.

b. Riwayat Dan Tahap Perkembangan

1) Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Ny.T saat ini memasuki tahap perkembangan keluarga dewasa awal

karena Ny.T masih memiliki anak pertama dengan usia 20 tahun.

2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Ny. T beserta Tn. R memiliki tugas perkembangan keluarga dewasa awal yang

harus terjaga dan terpenuhi oleh keluarga :

 Terkait keadaan penyakit yangdialami oleh Ny.T yang sudah 14 tahun di

alaminya.

3) Riwayat keuarga inti

 Ny.T merupakan anak ke enam dari delapan bersudara,

 Tn.R merupakan anak ke tiga dari empat bersaudara


4) Riwayat keluarga sebelumnya

Keluarga Ny. T dengan suaminya Tn. R memiliki penyakit yang berbeda dan

mengalami penyakit itu sudah beberapa tahun yang lalu.

Ny. T mengalami sakit Hipertensi dan dahalunya sakit Kolesterol dengan tinggi

Trigeserid 830, namun sakit yang masih dirasakan sampai sekarang adalah

Hipertensi dengan gejala yang masih suka hilang timbul, sedangkan pada Tn.R

mengalami sakit gagal ginjal dan wasir sudah beberapa dari tahun yang lalu,

dengan difonisnya terkena gagal ginjal disarankan oleh dokter untuk mengoprasi

, namun Tn.R tidak mau untuk dioprasi dikarena takut dna masih kekar untuk

berobat jalan saja dirumahnya.

c. Data Lingkungan

1) Karakteristik rumah :

Ny. T tinggal bersama suami dna tiga orang anak, tinggal di rumah permanen

dan status kepemilikan milik suami dna istri, luas rumah 9x18 meter2 , lantai

keramik dan plester semen rata, atap rumah genting , isi rumah ada ruang tamu,

tiga kamar tidur, ruangan tv, 1 kamar mandi dan 1 toilet jongkok, dapur dna rak

piring, warung sembakoan. Kondisi rumah cukup baik dan nyaman, kebersihan

kurang pada warung dan toilet kurangnya cahaya yang masuk ke toilet sehingga

ruangan redup.ventilasi dalam rumah cukup baik dan adanya cahaya masuk

rumah. Penerangan menggunakan lampu listrik dari jam 3 sore. Air yang

digunakan menggunakan air sumur secara dialirkan yang terkadang mengalami

susahnya air untuk keluar.

Untuk pembuangan libah ditumpuk dna dibakar setelah tong sampah

penuhkeuarga Ny.T memiliki jamban keluarga pribadi.


2) Denah rumah

C. PIRING DAPUR

Rk.
WC PI
RI
NG

K1

R. TV K2

K3
U

R. TAMU
WARUNG

TERAS RUMAH

3) Karakteristik tetangga dan komunitas Rw

Sebagian besar dari tetangga samping rumah saling sapa dan mempunyai

hubungan yang dekat karena jarak rumah tetangga berdekatan. Hubungan

keluarga Ny.T dengan tetangga sangat baik dan ramah. Sampai saat ini tidak ada

budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan. Sedangkan sarana transortasi

yang digunakan oleh warga adalah sebagian besar sepeda motor dan ada juga

yang menggunakan mobil.

4) Mobilitas geografis keluarga

Aktivitas sehari hari Ny.T yaitu berjualan dan jaga warung sesudah selese

berjualan dipasar bersama suami Tn.R


5) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Setiap harinya berkumpul dengan keluarganya teruama bersama ibu karena

rumah bersebelahan dan lebih mudah untuk saling duduk bersama di depan

rumah pada sore hari. Ny.T juga sering melakukan aktivitas bermain bola voli

bersama ibu ibu desa didepan rumahnya dan menjalin hubungan yang sangat

baik, dan rutin mengikuti kegiatan ibu ibu didesanya seperti arisan,

pengajian dan olahraga.

6) Sistem pendukung keluarga

Ny.T tinggal bersama suami Tn.R dan tiga orang anak, rumah berdekatan

dengan ibu nya Ny.T, dalam keluraga Ny.T salalu bercerita jika ada sesuatu hal

dan yang memutuskan/memberi saran tebaik dan bis diterima oleh semua

anggota keluarga adalah anak yang tedekat Ny.T, dan dalam keluarga Ny.T jika

ad ayang mengalami sakit keluarga harus tau dan menjadi pendukung nomor 1

untuk menuju kesembuhan

d. Struktur keluarga

1) Pola komunikasi keluarga

Hubungan komunikasi antar keluarga terjalin dengan baik dan harmonis.

Keluarga sebaian besar berkomunikasi menggunakan bahasa jawa ( ngoko).

Keluarga Ny.T bila ada permasalahan selalu terbuka dan berdiskusi tentang

masalah yang sedang dialaminya dan mencari jalan keluarga atau meminta

pendapat yang baik untuk permasalahan yang sedang dihapainya. Apabila setiap

dirasa ada yang kurang cocok, ataupun ada masalah selalu dikomunikasikan

dengan keluarga, sehingga tidak ada kesalahpahaman.


2) Struktur kekuatan keluarga

Didalam aktivitas sehari hari keluarga selalu memperhatikan dan merasakan

bahwa mengatasi masalah bukanlah hal yang mudah untuk diterimanya,maka

dari itu jika ada permasalahan dalam keluarga akan menjadi tanggung jawab

keluarga, dan keputusan yang diambil adalah keputusa untuk bersama.

3) Struktur peran

Ny.T berperan sebagai ibu rumah tangga namun memiliki jiwa yang

bertanggung jawab atas kehidupan bersama anak anak dan suaminya, meskipun

Ny.T mengalami sakit Hipertensi selama 14 tahun. Suaminya pun memiliki

tanggung jawab dna memiliki usaha berjualan dipasar bersama istrinya untuk

menafkahi ke tiga anaknya yang masih menjadi tanggung jawabnya.

4) Nilai atau norma keluarga

Seluruh mayarakat di desa kaliori khusus rt 9 mayoritas beragama islam

meskipun tidak semua warga berasal dari jawa. Keluarga Ny.T dan suaminya

Tn.R beragama islam dan memiliki nilai nilai norma yang dianut seperti sopan

santun dan tata karma terhadap semua anggota keuarga.

e. Fungsi keluarga

1) Fungsi efektif

Keluarga Ny.T dan suaminya Tn.R saling menyayangi dan menghormati satu

sama lain dengan saling menghargai .

2) Fungsi sosialisasi

Interaksi setiap anggota keluarga baik, andara Ibu Ny.T dengan Suami Tn.R.

3) Fungsi perawatan kesehatan

a. Mengenal masalah keluarga


Keluarga mengatakan sebagian kecil mengerti tentang penyakit yang

dialaminya dan sebagian tidak mengerti tentang penyakit yang dialaminya

dalam keluarga, tetapi sedikit mengetahui apa penyebab munculnya penyakit

tersebut yang dialaminya dan kurang faham bagaimana cara penangannya.

Ny. T mengatakan jika meraskan tid ena badan seprti pusing dan tengkuk

leher terasa pegal panas terkadang membeli obat langsung keapotek dan jika

tid ada perubahan barulah membawa berbobat ke rumah sakit, namun

terkadang Ny.T mencoba membuat ramuan herbal sendiri di rumahnya

dengan merebus daun sledri atau rebusan daun alpukat yang dipercayai

menurunkan tekanan darah yang dialami oleh Ny.T.

b. Mengambil keputusan

Masalah yang terjadi pada keluarga Ny.T dan suaminya Tn.R dalam

mengambil keputusan dibuktikan dengan memeriksakan kesehatannya pada

saat sakit tid kunjung sembuh adlaah Rumah Sakit namun jika tidak cukup

uang memeriksakan pada puskesmas atau hanya membeli obat diapotek.

c. Merawat anggota keluarga

Ny.T mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit akan membawanya

ke puskemas jika hanya sakit biasa dan ringan, namun jika sakit parah akan

dibawa langsung ke Rumah Sakit, dan akan diobatin dengan sendiri jika

sudah tahu cara penanganan atau pengobatan secara alami dengan baik dna

dapat diterapkan pada saat sakit.

d. Memelihara lingkungan

Lingkungan rumah Ny.T sudah bisa dikatakan sedikit bersih dan rapi,

namun bada kamar mandi dan toilet terlihat sedikit kotor pad alantai dna
tembok kamar mandi ataupun toilet, dna kurang bersih pada warung tempat

jual sembakoan Ny.T dirumahnya.

e. Memanfaatkan fasilias kesehatan

Fasilitas kesehatan yang digunakan keluarga Ny.T adalah Puskesmas dan

Rumah Sakit.

4) Fungsi reproduksi

Keluarga Ny.T dengan Suami Tn.R memiliki 4 orang anak , dan dilahirkan anak

pertama secara normal, sedangkan anak ke dua secara sesar karena Ny.T

mengalami kenakan tekanan darah, dan anak ke riga empatpun dilahirkan secara

sesar.

5) Fungsi ekonomi

Keluarga Ny.T dengan Suami Tn.R masih berjualan dan membuka warung

dirumahnya meskipun memiliki sakit Hipertensi pada Ny.T dan didapatkan

penghasilan satu bulan kurang lebih biasanya Rp 1.000.000.

f. Stress dan Koping keluarga

1) Stressor jangka pendek dan panjang

a. Stressor jangka pendek

Ny.T mengatakan tidak ada masalah yang sangat serius, tetapi hanya saja jika

tiba tiba Ny.T mengalami skit yang tidak kunung sembuh.

b. Stressor jangka panjang

Penyakit Ny.T merupakan stressor jangka panjang, begitu juga penyakit

suaminya Tn.R stressor jangka panjang.


2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor

Ny.T sudah beradaptasi dengan penyakit yang dideritanya selama 14 tahun, dan

begitu juga pada Tn.R sudah terbiasa dan dapat beradaptasi pada penyakit yang

dialaminya meskipun diharuskan untuk dioprasi dan belum ingin dilakukannya.

3) Strategi koping yang digunakan

Ny.T dan Tn.R mengatakan dalam menghadapi permasalahan selalu berdiskusi

secara bersama dan secara kekeluargaan terlebih dahulu pada saat sebelum

mengambil keputusan secara pribadi, berfikir positif dan tenang adalah untuk

memberikan keputusan yang bisa diterima oleh keluarga.

4) Strategi adaptasi fungsional

Ny.T dan Tn.R mengatakan apabila ada masalah dalam keluarga akan

dibicarakan bersama dan mencari pencerahan masalahnya.

g. Pemeriksaan fisik

No Pemeriksaan Fisik Tn.R Ny.T

1 Kepala Bentuk massocepal, tidak Bentuk massocepal, tidak


terdapat lesi atau jejas terdapat lesi atau jejas
2 Mata Bentuk simetris, pupil isokor, Bentuk simetris, pupil isokor,
sclera ikterik, konjungtiva sclera ikterik, konjungtiva
ananemis, tidak menggunakan ananemis, tidak
kacamata menggunakan kacamata
namun mata kanan min 0,8.
3 Hidung Bentuk simetris, tidak terdapat Bentuk simetris, tidak
polip terdapat polip
4 Telinga Bentuk simetris, tidak terdapat Bentuk simetris, tidak
serumen dan bersih terdapat serumen dan bersih
5 Mulut Mulut tampak bersih namun Mulut tampak bersih namun
bibir sedikit hitam, mukosa bibir bibir sedikit kemerahan,
lembab, tidak ada stomatitis, mukosa bibir lembab, tidak
gigi masih lengkap dan terlihat ada stomatitis, gigi masih
sedikit kuning, terdapat karies lengkap dan terlihat putih
gigi, kemampuan menghisap bersih, terdapat sedikit ada
dan mengecap normal karies gigi, kemampuan
menghisap dan mengecap
normal
6 Leher Tidak ada pembesaran kelenjar Tidak ada pembesaran
thyroid, tidak ada ganguan kelenjar thyroid, tidak ada
menelan ganguan menelan
7 Dada Paru paru : Paru paru :
 Inspeksi : tidak terjadi  Inspeksi : tidak terjadi
retraksi dinding dada retraksi dinding dada
 Palpasi : tidak ada massa  Palpasi : tidak ada
 Perkusi : resonart massa
 Auskultasi : vesikuler  Perkusi : resonart
 Auskultasi : vesikuler
8 Abdomen Jantung : Jantung :
 Inspeksi : tidk terdapat  Inspeksi : tidk
jejas terdapat jejas
 Palpasi : tidak ada  Palpasi : tidak ada
pembesaran jantung pembesaran jantung
 Auskultasi : bunyi  Auskultasi : bunyi
jantung S1 S2 Lup Dub jantung S1 S2 Lup
normal Dub normal
9 Ekstremitas Tangan & Kaki : Tangan & Kaki :
 Tidak ada oedem, tidak  Tidak ada oedem,
aja benjolan atau fraktur, tidak aja benjolan atau
kekuatan otot normal fraktur, kekuatan otot
5 5 normal
5 5 5 5
Terdapat teflek patologis 5 5
pada ekstremitas atas dan Terdapat teflek
bawah patologis pada
ekstremitas atas dan
bawah
10 Tanda tanda vital TD : 120/ 75 mmHg TD : 150/ 80 mmHg
N : 85x/menit N : 82x/menit
Rr :21x/menit Rr :22x/menit
GDS : 100 mg/dL GDS : 96 mg/dL

h. Harapan keluarga

1. Harapan keluarga terhadpa petugas kesehatan adlaah bisa membatu mengatasi

permasalahan kesehatan warga disekitarnya dengan memberikan pelayanan yang

baik dan ramah dan dapat memberikan informasi

2. Harapan keluarga terdapat masalah yang dihadapi adalah agar masalah dapat

segera teratasi dan terselesaikan dengan mendapat solusi yag terbaik.

II. ANALIS DATA

No Data Masalah Keperawatan

1 DS : Domain 1 :Promosi kesehatan


 Ny.T mengatakan pernah mengalami
Kelas 2 : Manajemen Kesehatan
sakit Kolesterol atau Trigeserid yang
Diagnosa : Ketidakefektifan
tinggi 830, dan sudah 14 tahun
terkena penyakit Hipetensi semenjak Pemeliharaan Kesehatan keluarga
setelah melahirkan anak ke duanya.
(00099)
 Ny.T mengatakan jika tekanan darah
naik sering merasakan kelapa pusing,
tengkuk leher kencang dan panas,
tidak napsu makan serta tidak dapat
beraktivitas seperti biasanya
 Ny.T mengatakan kebiasaanya suka
makan kerupuk dan makanan asin,
bahkan memakan telor goreng
hamper setiap harinya
 Ny.T mengatakan jika merasakan
sakit yang tidak kunjung sembuh
segera berobat kerumah sakit, dan
jika sakit biasa mengkonsumsi obat
apotek
 Ny.T mengatakan rutin melakukan
olahraga sore yaitu voly bersama ibu
ibu desa, jika cuaca tidak hujan.

DO :
 Ny.T terlihat sudah biasa beradaptasi
dengan penyakitnya yang sudah 14
tahun ini.
 Ny.T terlihat tidak memiliki tenaga,
merasa lemas lesu ketika keadaannya
sedang tidak sehat.
 Ny.T terlihat lebih sering
mengkonsumsi obat amlodipine pada
sakit dan membelinya diapotek
 Ny.T terlihat bersemangat sekali
ketika bermain voly bersama saya
dan ibu ibu desa pada sore hari.
Ttv :
TD : 150/ 80 mmHg
N : 82x/menit
Rr :22x/menit
GDS : 96 mg/dL

2 DS : Domain 1 : Promosi Kesehatan


 Ny.T mengatakan pola makan yang
Kelas 2 : Manajemen Kesehatan
harus dihindari sudah diterapkan
dalam sehari harinya, namun Ny.T Diagnosa : Ketidakefektifan
lebih suka makan makanan yang
manajemen kesehatan (00078)
gurih seperti kerupuk
 Ny.T mengatakan jika memasak
masakan sudah mengurangin bumbu
bumbu asin.
DO :
 Ny.T terlihat sedang memakan
makanan yang gurih dan berminyak
pada saat saya mengunjungin
rumahnya
 Terlihat masih banyak ada bumbu
bumbu asinan di dapur Ny.T
memasak yang digunakan untuk
mengolah makanan.

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan keluarga (00099)

2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan (00078)

IV. RENCANA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan keluarga (00099)

No Kriteria Skala Bobot Skor Pembenaran

1 Sifat masalah : 1 3/3 x  Ny.T mengatakan sudah 14

 Aktual 3 1=1 tahun mengalami penyakit

 Resiko 2 Hipertensi dan belum sembuh.

 Potensial/Sejahtera 1  Ny.T mengatakan jika tekanan


darah naik sering merasakan
kelapa pusing, tengkuk leher
kencang dan panas, tidak
napsu makan serta tidak dapat
beraktivitas seperti biasanya.

2 Kemungkinan masalah 2 1/2 x  Masalah dapat dirubah dengan

dapat dirubah : 2 =1 cara penyuluhan tentang

 Mudah 2 Hipertensi dan diberikan

 Sebagian 1 Demonstrasi pembuatan Jus

 Tidak dapat 0 pisang ambon dengan Air

kelapa muda

3 Potensial masalah untuk 1 2/3 x  Potensial masalah untuk

dicegah : 1 = dicegah cukup baik. Ny.T saat

 Tinggi 3 2/3 ini sudah bisa sedikit demi

 Cukup 2 sedikit untuk mengurangi

 Rendah 1 mengkonsumsi makanan asin

atau bumbu masakan asin,

tidak seperti awal pada saat

terkena Hipertensi, dan

tekanan darah stabil di 150

mmHg

4 Menonjolnya masalah : 1 2/2 x  Ny.T selalu mengkonsumi

 Masalah berat harus 2 1=1 obat amlodipine yang dibeli

segera ditangani diapotek ketika sakit yang

 Ada masalah tapi dirasakan muncul tiba tiba, dan

tidak perlu segera 1 akan memeriksakan dirinya

ditangani kerumah sakit jika tidak

 Masalah tidak kunjung sembuh.


dirasakan 0

Total Skor 3 2/3

2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan (00078)

No Kriteria Skala Bobot Skor Pembenaran

1 Sifat masalah : 1 2/3 x  Ny.T mengatakan masih suka

 Aktual 3 1 = makan makanan yang gurih

 Resiko 2 2/3 dan asin

 Potensial/Sejahtera 1

2 Kemungkinan masalah 2 1/2 x  Kurangnya pengetahuan

dapat dirubah : 2=1 keluarga Ny.T , khususnya

 Mudah 2 Ny.T kemungkinan kebiasaan

 Sebagian 1 makan makanan asin dna

 Tidak dapat 0 masak menggunakan bumbu

bumbu asin dapat dikurangin.

3 Potensial masalah untuk 1 1/3 x  Ny.T sudah lama terkena

dicegah : 1 = Hipertensi. Sehingga untuk

 Tinggi 3 1/3 menormalkan tekanan

 Cukup 2 darahnya kemungkinan

 Rendah 1 tidaklah mudah dalam batasan

normal.

4 Menonjolnya masalah : 1 1/2 x  Ny.T sudah sedikit

 Masalah berat harus 2 1=½ mengurangin makanan yang

segera ditangani berbumbu asin bahkan sudah


 Ada masalah tapi mencoba meminum ramuan

tidak perlu segera 1 herbal yang dibikin sendiri

ditangani seperti jus sledri

 Masalah tidak

dirasakan 0

Total Skor 2,5

V. PRIORITAS MASALAH

1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga (3 2/3)

2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan (2,5)


VI. PERENCANAAN

Tujuan
No Domain dan Diagnosa NOC NIC
(TUK & TUM)

1 Domain 1 : TUK : 1. Keluarga mampu mengenal 1. Keluarga mampu mengenal

Promosi kesehatan Setelah dilakukan Domain IV : Kesehatan Keluarga Domain III : Perilaku

Kelas 2 : intervensi Level 1 : Pengetahuan kesehatan dan Level 1

Manajemen Kesehatan keperawatan perilaku Memberikan dukungan fungsi

Diagnosa: diharapkam Hasil yang menggambarkan sikap, psikososial dan memfasilitasi

Ketidakefektifan keluarga mampu pemahaman dan tindakan terhadap perubahan gaya hidup.

Pemeliharaan memelihara kesehatan dan penyakit.

Kesehatan keluarga kesehatan anggota

(00099) keluarga

TUK 1 : Level 2 Level 2

Setelah dilakukan Kelas S : Pengetahuan tentang Kelas S : Pendidikan

intervensi kesehatan Intervensi yang memfasilitasi keluarga

keperawataan Hasil yang menggambarkan pemahaman untuk belajar tentang apa itu Hipertensi

keluarga mampu keluarga dalam pemanfaatan informasi


mengenal untuk meningkatkan, mempertahankan

masalah dan perbaikan kesehatan.

kesehatan Level 3 : Hasil Leverl 3 : Intervensi

Pengetahuan : proses penyakit (1803) Manajemen nutrisi (1100)

Pengetahuan : manajemen diri Hipertensi 1. Diskusi dengan keluarga mengenai

(3107) makanan apa saja yang dapat

Pengetahuan : prosedur penanganan dikonsumsi dan tida dapat

(1814) dikonsumsi

2. Diskusi dengan keluarga tentang

penyebab Hipertensi.

TUK 2 : 2. Keluarga mampu mengambil 2. Keluarga mampu mengambil

Setelah dilakukan keputusan memutuskan

intervensi Level 1 Level 1

keperawatan Domain IV : Kesehatan Keluarga Domain III : Perilaku

keluarga dapat Pengetahuan kesehatan dna perilaku Perawatan dukungan fungsi

mengambil psikososial dan perubahan gaya

keputusan hidup.
Level 2 Level 2

Kelas Q : Perilaku Kesehatan Kelas R : Bantuan koping

Hasil yang menggambarkan tindakan Intervensi untuk membantu diri

keluarga untuk meningkatkan atau sendiri membangun kekuatan,

memperbaiki kesehatan. beradapatasi dengan perubahan

fungsi, atau mencapai fungsi yang

lebih tinggi

Level 3 Level 3 : intervensi

Hasil : 5250 : dukungan membuat

Berpartisipasi dalam memutuskan keputusan

perawatan kesehatan (1606) 1. Identifikasi keputusan yang telah

Level 2 diambil

Kelas R : Kepercayaan tentang 2. Identifikasi keuntungan dan

kesehatan kerusakan dari keputusan yang

Hasil yang menggambarkan ide dan diambil.

persepsi keluarga yang mempengaruhi

perilaku sehat.
Level 3

Hasil :

1700 : Kepercayaan mengenai kesehatan

TUK 3 : 3. Keluarga mampu merawat 3. Keluarga mampu merawat


Setelah dilakukan Level 1 Level 1
tindakan Domain VI : Kesehatan keluarga Domain III : Perilaku
keperawatan, Hasil menggambarkan status kesehatan,
keluarga mampu perilaku, atau fungsi keluarga secara
menerapkan cara keseluruhan, atau sebagai individu yang
pembuatan jus merupakan anggota keluarga.
dalam kehidupan Level 2 Level 2
sehari harinya. Kelas X : Keluarga sejahtera Kelas O :

Hasil menggambarkan lingkungan Intervensi yang dilakukan untuk

keluarga, status kesehatan, kompetensi memperkuat atau meningkatkan perilau

social keluarga sebagai unit. yang diinginkan atau mengubah

perilaku yang tidak diinginkan.


Level 3 Level 3

Hasil : Intervensi

2600 koping keluarga 4352 managemen perilaku (berlebihan

2602 fungsi keluarga atau kurang perhatian) :

2609dukungan keluarga selama perawatan 1. Demonstrasikan pada keluarga cara

membuat jus pisang ambon dengan

air kelapa muda

2. Berikan kesempatan keluarga untuk

mempraktekan cara membuat jus

pisang ambon dengan air kelapa

muda

3. Berikan dukungan pada keluarga

untuk slalu meminum jus secara

rutin untuk mengontrol tekanan

darah tinggi.
TUK 4 : 4. Keluarga mampu memodifikasi 4. Keluarga mampu memodifikasi

Setelah dilakkan lingkungan lingkungan

tindakan Level 1 Level 1

keperawatan, Domain IV Domain V

diharapkan Pengetahuan kesehatan dan perilaku Level 2

keluarga mampu Hasil yang menggambarkan sikap Kelas X : Perawatan sepanjang hidup

memodifikasi pemahaman, dan tindakan terhadap 7150 : terapi keluarga

pembuatan jus kesehatan dan penyakit. 1. Identifikasi bersama keluarga

dengan cara Level 2 tentang bagaimana cara menerapkan

ditumbuk jika Kelas S : Perilaku kesehatan pembuatan jus tanpa di blender

tidak ada blender Outcome yang menggambarkan 2. Motivasi keluarga terutama Ny.T

pemahaman individu dalam untuk dapat mengkonsumsi jus

mengaplikasikan informasi untuk pisang ambon dengan air kelapa

meningkatkan, memelihara, dan menjaga muda setiap harinya

kesehatan. Level 2

Kelas X: Perawatan sepanjang hidup


Level 3 Level 3 : Intervensi

Hasil : 1. Mengaplikasikan cara pembuatan

1501 : penapilan peran jus pisang ambon dengan air kelapa

1502 : ketrampilan intraksi peran hijau dengan cara aturan yang benar

1503 : keterlibatan peran 2. Identifikasi efek dalam pemberian

1504 : dukungan social jus setiap harinya adakah

peningkatan keperubahan pada tensi

yang tinggi turun/ tidak

3. Memotivasi keluarga untuk selalu

memberikan dukungan

TUK 5 : 5. Keluarga mapu memanfaatkan 5. Keluarga mapu memanfaatkan

Setelah dilakukan fasilitas pelayanan kesehatan fasilitas pelayanan kesehatan

tindakan Level 1 Level 1

keperawatan, Domain V : Kesehatan yang dirasakan Domain VI : Sistem Kesehatan

keluarga Ny.T Level 2 Intervensi untuk mendukung

dapat Kelas T : Kontrol Risiko dan Keamanan pemanfaatan pelayanan kesehatan


memanfaatkan Level 3 Level 2

pembuatan jus Hasil : Kelas D : Dukungan nutrisi

pisang ambon 1928 Kontrol risiko Hipertensi Intervensi untuk memodifikasi atau

dapat diganti mempertahankan status nutrisi.

dengan Level 3

menggunakan Intervensi :

sledri yang 1100 Manajemen Nutrisi

memang sudah 1120 Terapi Nutrisi

pernah Ny.T Motivasi keluarga agar dapat

mencoba, atau memanfaatkan fasilitas bahan yang

bahkan pisang sudha disarankan untuk pembuatan jus

dna air kelapa dalam pengontrolan tekanan darah

hijau dapat tinggi.

dikonsumsi secara

langsung tanpa di

jus atau tumbuk.


TUM : 1. Keluarga mampu mengenal masalah 1. Keluarga mampu mengenal

Setelah dilakukan Level 1 masalah

intervensi Domain IV : Pengetahuan tentang Level 1

keperawatan, kesehatan dan perilaku Domain III : Perilaku

diharapkan Memberikan dukungan fungsi

keluarga mampu psikososial dan memfasilitasi keluarga

memelihara untuk belajar.

kesehatan anggota Level 2 Level 2

keluarga. KelasGG : Pengetahuan kondisi kesehatan Kelas S : Pendidikan kesehatan

TUK 1 : intervensi yang memfasilitasi keluarga

Setelah untuk belajar

dilakukan Level 3 Level 3

tindakan selama Hasil : Intervensi

1 minggu 1803 : pengetahuan proses penyakit 5510 pendidikan Kesehatan

keluarga mampu

mengenal

masalah
kesehatannya.

2 Domain 1 : TUK 2 : 2. Keluarga mampu mutuskan 2. Keluarga mampu memutuskan

Promosi Kesehatan Setelah dilakukan Level 1 Level 1

Kelas 2 : tindakan selama Domain IV : Pengetahuan kesehatan Domain III :

Manajemen Kesehatan 1 minggu dan perilaku Perawatan dukungan fungsi psikologis

Diagnosa: keluarga mampu dan perubahan gaya hidup

Ketidakefektifan mengenal Level 2 Level 2

manajemen kesehatan masalah Kelas Q : Perilaku Sehat Kelas R : Bantuan Koping

keluarga (00080) Hasil yang menggambarkan tindkan Intervensi untuk membantu sendiri

keluarga untuk meningkatkan atau membangun kekuatan beradaptasi

memperbiki kesehatan. dengan perubahan fungsi, atau

mencapai fungsi yang lebih tinggi

Level 3 Level 3

Hasil : Intervensi

1606 : Partisipasi dalam keputusan 5250 : Dukungan pengambilan

perawatan kesehatan. keputusan


TUK 3 : 3. Keluarga mampu merawat 3. Keluarga mampu merawat

Setelah dilakukan Level 1 Level 1

tindakan selama 1 Domain IV : Pengetahuan kesehatan Domain 3 : perilaku

minggu, keuarga dan perilaku Perawatan untuk mendukung fungsi

dapat menunjukan Level 2 psikososisal dan memfasilitasi

perilaku yang Kelas FF : manajemen kesehatan perubahan gaya hidup

adaptif saat Hasil yang menggambarkan tindakan Level 2

merawat anggota individu untuk mengelola kondisi akut atau Kelas O : terapi perilaku

keluarga. kronis Intervensi untuk memfasilitasi fungki

Kelas3 keluarga dan meningkatkan kesehatan

Hasil: dan kesejahteraan anggota keluarga

3102 : manajemen penyakit kronik sepanjang hidupnya.

4. Keluarga mampu memodifikasi 4. Keluarga mampu memodifikasi

lingkungan lingkungan

Level 1 Level 1

Domain V : Kondisi kesehatan yang Doman IV : Pengetahuan kesehatan

diterima dan perilaku


Hasil yang menggambarkan sikap,

pemahaman, dan tindakan terhadap

kesehatan dna penyakit .

Level 2 Level 2

Kelas U : Kesehatan dan kualitas hidup Kelas T : Kontrol dan keamanan

Hasil yang menggambarkan status

kesehatan yang diterima individu dna

situasi yang terkait dengan kehidupan

Level 3 Level 3

Hasil : Intervensi

2009 : status kenyamanan lingkungan Hasil :

6480anajemen lingkungan

5. Keluarga mampu memanfaatkan 5. Keluarga mampu memanfaatkan

fasilitas pelayanan kesehatan fasilitas pelayanan kesehatan

Level 1 Level 1

Domain IV : Pengetahuan tentang Domain VI : Sistem kesehatan

kesehatan dna perilaku Intervensi untuk mendukung


pemanfaatan pelayanan kesehatan

Level 2 Level 2

Kelas : Perilaku sehat Kelas B : Management informal

Hasil yang menggambarkan tindakan Intervensi untuk memfasilitasi

individu untuk meningkatkan atau komunikasi tentang pelayanan

memperbaiki kesehatan. kesehatan

Level 3

Intervensi

8100 : Rujukan
VII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No.
Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
Dx

Selasa/ 11 TUK 1 : S: Agil

Februasi 2020 Setelah dilakukan intervensi keperawatan  Ny.T mengatakan sudah mengerti tentang

keluarga mampu mengenal masalah apa itu hipertensi

kesehatan :  Ny.T mengatakan sudah mengetahui

1. Memberikan dukungan fungsi makanan apa saja yang dapat dikonsumsi

psikososial dan memfasilitasi dan yang tidak dikonsumsi

1 perubahan gaya hidup O:

2. Mengintervensi keluarga untuk belajar  Ny.T terlihat sangat aktif dan

tentang apa itu hipertensi memperhatikan saat diberikannya

3. Mendiskusikan dengan keluarga penyuluhan

mengenai makanan apa saja yang dapat A : Masalah teratasi sebagian

dionsumsi dan tidak pada penderita P : Anjurkan Ny.T untuk selalu memperhatikan

hipertensi pola makanan setiap harinya, supaya tidak


4. Mendiskusikan dengan keluaga mengakibatkan tekanan darah tinggi menjadi naik.

penyebab hipertensi.

TUK 2 :

1. Memberikan dukungan fungsi

psikososial dan perubahan gaya hidup

2. Mengidentifikasi keputusan yang telah

diambil

Rabu/ 12 TUK 3 : S: Agil

februari 2020 1. Mendemonstrasikan pada keluarga cara  Ny.T mengatakan bahwa sudah mengerti

membuat jus pisang dan air kelapa cara pembuatan jus pisang ambon dengan

muda air kelapa muda

2 2. Memberikan kesempatan untuk  Ny.T mengatakan bahwa baru pertama

memperaktekan cara membuat jus kalinya membuat jus pisang ambon dengan

pisnag a,bon dengan air kelapa muda air kelapa muda

3. Memberikan dukungan pada Ny.T O :

untuk mau secara rutin mengkonsumsi  Ny.T terlihat sangat antusias saat
jus untuk mengontrol tekanan darah menyakan bagaimana cara pembuatan jus

dan ingin mencoba membuatnya sendiri

A : Masalah Teratasi

P : Memberikan dukungan terhadap keluarga yang

memiliki permasasalahan pada kesehatannya.

Kamis/ 13 TUK 4 : S: Agil

februasi 2020 1. Mengidentifikasi keluarga tentang  Ny.T mengatakan bahwa akan mencoba

bagaimana cara menerapkan pembuatan untuk rutin meminum ramuan jus kali ini

jus tanpa diblender untuk mengontrol tekanan darah


3
2. Memotivasi keluarga untuk O :

mengkonsumsi jus pisang ambon  Ny.T terlihat merasa senang pada saat

dengan air kela muda setiap hari. diberikan demonstrasi pembuatan jus

3. Mengidentifikasi efek dari pemberian secara langsung


jus setiap harinya apakah ada perubahan A : Masalah teratasi

atau tidak pada tekanan darah tinggi. P : Lanjutkan intervensi

Memotivasi Ny.T bahwa jus pisang ambon dan air

kelapa hijau memiliki banyak kandung dan baik

untuk mengontrol tekanan darah tinggi

Jumat/ 14 TUK 5 : S: Agil

februari 202 1. Mengintervensi dalam mendukung  Ny.T mengatakan jika ada keluarga yang

pemanfaatan pelayanan kesehatan sakit, selalu membawanya berobat keRs

2. Mengintervensi dalam komunikasi jika keadaannya tidak kunjung kunjung

tentang pelayanan kesehatan sembuh

 Keluarga Ny.T selalu menggunakan


4
pelayanan balai pengobatan untuk berobat

baik Rumah sakit ataupun Puskesmas

O:

 Keluarga Ny.T terlihat merasa kwatir jika

ada yang sakit


A : Masalah teratasi sebagian

P : Memotivasi keluarga untuk menciptakan rasa

kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya

menjaga kesehatan
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

Fasilitas Yankes Puskesmas kaliori No. Register

Nama Perawat yang Agil Fitri Susanti Tanggal 14 februari 2020


mengkaji Pengkajian

1. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Bpk. S Bahasa sehari- Jawa, Banyumas, Indonesia
hari

Alamat Rumah & Telp Desa kaliori rt 09 rw 04 Jarak yankes Puskesmas


terdekat

Agama & Suku ISLAM Alat Transportasi Motor

DATA ANGGOTA KELUARGA

N Nama Hub Umur JK Suku Pendid Pekerja Status Gizi TTV (TD, Status Alat
o dgn KK ikan an Saat (TB, BB, N, S, P) Imunisasi Bantu/
Terakh Ini BMI) Dasar Protesa
ir

1 Bapak S Suami 65 L jawa SD Buruh Tb 168, TD: Lengkap Tidak ada


125/75
Thn Bb 68
mmHg
N:
85x/mnt
R:
22x/mnt

2 Ibu T Istri 61 P jawa SD IRT Tb 159, TD: Lengkap Tidak ada


165/80
Thn Bb 56
mmHg
N:
80x/mnt
R:
22x/mnt
LANJUTAN

N Nama Penampilan Status Kesehatan Riwayat Penyakit/ Analisis Masalah


o Umum Alergi Kesehatan INDIVIDU
Saat ini

1 Bapak S Badan sehat Bpk mengataan tidak Tidak ada Bapak S mengataan tidak
mengeluh sakit ada riwayat apapun

2 Ibu. T Badan sehat Ibu K mengatakan kondisi Tidak ada Ibu K mengatakan tidak
kesehatannya kurang sehat memiliki riwayat
penyakit apapun, yang
dirasakan sekarang
hanya batuk dan
tekanan darahnya
tinggi. Yang kadang
merasakan kepala
pusing cekot cekot,
tengkuk leher kencang
dan panas serta mata
terasa pegal panas. Jika
Ibu T sakit Ibu T
biasanya pergi ke
Puskesmas atau
membeli obat di Apotek

2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT (terlampir)

3. DATA PENUNJANG KELUARGA


Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga

 Kondisi Rumah : Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan :
Ya/ Tidak*
Rumah keluarga Bpk S merupakan rumah milik sendiri. Ya, ditolong oleh bidan desa
Rumah Bpk S terlihat cahaya yang redup dan lembab.  Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif :
Rumah Bpk S terdiri dari 5 kamar tidur, satu ruang tamu Ya/ Tidak*
dan satu dapur & 2 kamar mandi. Rumah Bpk S lanta Ya,
rumah menggunakan kramik. Langit-langit rumah tidak  jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
menggunakan ternit dan atap rumah dari genteng dan Ya/ Tidak*
bambu Ya
 Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
 Ventilasi :
Ya/ Tidak*
Cukup/Kurang ventilasi sedang, Disetiap ruangan Ya
terdapat jendela sebagai tempat ventilasi tetapi jendela  Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
jarang dibuka,sehingga kadang tidk ada cahaya yang Ya/ Tidak*
masuk ke dalam rumah. Ya
Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
 Pencahayaan Rumah : Ya/ Tidak*
Ya, tetapi jarang menggunaan sabun
Baik/ Tidak* Untuk sarana penerangan keluarga Bpk S
Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :
menggunakan listrik semuanya
Ya/ Tidak*
 Saluran Buang Limbah Ya
Menjaga lingkungan rumah tampak bersih :
: Baik /Cukup/Kurang* Ya/ Tidak*
Kurang baik Tidak, rumah tampak sedikit berantakan
Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
Sumber Air Bersih : Ya/ Tidak*
Sehat/Tidak Sehat Ya
 Menggunakan jamban sehat :
Sehat menggunakan sumur Ya/ Tidak*
Ya
 Jamban Memenuhi Syarat Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
Ya/ Tidak*
: Ya/Tidak*
Tidak
Ya, jamban menggunaan leher angsa  Makan buah dan sayur setiap hari : Ya/ Tidak*
Ya
 Tempat Sampah:  Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Ya/ Tidak*
Ya
Ya/Tidak*
 Tidak merokok di dalam rumah : Ya/ Tidak*
Ya Tidak, bapak D Tidak merokok

 Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah Anggota


Keluarga 8m2/orang : Ya/Tidak* ukuran rumah 9x14m3

4. KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA


1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit:  Ada  Tidak
Ada, karena jika ada yang sakit langsung dibawa ke puskesmas
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :  Ya  Tidak
Tidak, karena keluarga tidak memeriksakan kesehatannya
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya:  Ya  Tidak
Tidak
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :  Ya  Tidak
Tidak
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila tidak diobati/dirawat :
 Ya  Tidak
Tidak, karena hanya dipreriksakan ke bidan desa
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang kesehatan yang dialami anggota keluarganya:  Keluarga  Tetangga
 Kader  Tenaga kesehatan,
Keluarga yaitu Bapak S dan ibu T
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:  Tidak perlu ditangani karena akan
sembuh sendiri biasanya
 Perlu berobat ke fasilitas yankes  Tidak terpikir
Perlu berobat ke fasilitas yankes
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara aktif :
 Ya  Tidak,
Ya, memperhatikan pola makan keluarga
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya :
 Ya  Tidak ,
Tidak, keluarga tidak mengetahui kebutuhan masalah kesehatan yang dialami
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialaminya:
 Ya  Tidak,
Ya, jika anaknya demam langsung dikompres dan diberi obat dari bidan
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Ya  Tidak,
Tidak
12) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan anggota
keluarganya :
 Ya  Tidak,
Tidak

5. HASIL PEMBINAAN BERDASARKAN TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA


Kunjungan Pertama (K-1) : BHSP Perawat : Agil Kunjungan Keempat (K-4) : review materi hipertensi dan
cara mengatasi hipertensi
Perawat : Agil
Kunjungan Kedua (K-2) : Pengkajian Perawat : Agil Kunjungan Kelima (K-5) : penkes teknik batuk efektif dan
nafas dalam
Perawat : Agil

Kunjungan Ketiga (K-3) : penkes hipertensi Kunjungan Keenam (K-6) : evaluasi teknik batuk efektif dan
Perawat : Agil nafas dalam
Perawat : Agil

Penjelasan cara menilai Tingkat Kemandirian Keluarga terlampir.

Lampiran

2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT

Nama Individu yang sakit : Ibu T Diagnosa Medik :

Sumber Dana Kesehatan : Rujukan Dokter/ Rumah Sakit :

Keadaan Umum Sirkulasi/ Cairan Perkemihan Pernapasan


 Pola BAK …x/hr,vol ..ml/hr
Kesadaran :compos mentis  Edema  Bunyi jantung: .....  Hematuri  Poliuria  Sianosis
 Oliguria  Disuria  Sekret / Slym
GCS :  Asites  Akral dingin
 Inkontinensia  Retensi
TD: 160/80 mmHg  Tanda Perdarahan:  Nyeri saat BAK  Irama ireguler
N : 80x/mnt
R : 22x/mnt purpura/ hematom/  KemampuanBAK  Wheezing
: Mandiri/
 Takikardia petekie/  Ronki
Bantu ........................................
 Bradikardia hematemesis/ sebagian/tergantung*
 Otot bantu napas
 Tubuh teraba hangat melena/ epistaksis*  Alat bantu: Tidak/Ya*……… ..................
 Gunakan Obat
 Menggigil  Tanda Anemia : Pucat/  Alat bantu nafas
:Tidak/Ya*...
....................
Konjungtiva pucat/ Lidah
 Kemampuan BAB
 Dispnea
pucat/ Bibir pucat/ :Mandiri/
 Sesak
Akral pucat* Bantu
sebagian/tergantung*  Stridor
 Tanda Dehidrasi:  Alat bantu: Tidak/Ya*...
 Krepirasi
mata cekung/ turgor kulit

berkurang/ bibir kering *

 Pusing  Kesemutan

 Berkeringat  Rasa Haus

 Pengisian kapiler  2 detik


Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori

Fungsi Penglihatan : Fungsi perabaan :


 Mual Muntah  Kembung  Tonus otot  Buram  Kesemutan pada …….............
 Tak bisa melihat  Kebas pada ..........................…
Nafsu Makan :  Kontraktur  Alat bantu …........  Disorientasi  Parese
 Visus ………........  Halusinasi 
Berkurang/Tidak*  Fraktur
Disartria
 Sulit Menelan Nyeri otot/tulang* Fungsi pendengaran :  Amnesia  Paralisis
 Kurang jelas  Refleks patologis ……
 Disphagia  Drop Foot Lokasi  Tuli  Kejang : sifat …….. lama ..……
……...........…  Alat bantu frekwensi
 Bau Nafas
....................................
 Tremor Jenis
Kerusakan gigi/gusi/ lidah/  Tinnitus Fungsi Penciuman
……......…......…..
Fungsi Perasa  Mampu
geraham/rahang/palatum*  Mampu  Terganggu
 Malaise / fatique
 Terganggu
 Distensi Abdomen  Atropi
 Bising Usus:  Kekuatan otot Kulit
................................ ....….............…..
 Jaringan parut  Memar  Laserasi  Ulserasi  Pus
 Konstipasi  Postur tidak normal ………
.................
 Diare.......x/hr
 Bulae/lepuh  Perdarahan bawah  Krustae
 RPS Atas : bebas/ terbatas/
 Hemoroid, grade
 Luka bakar Kulit ...... Derajat ......  Perubahan warna…….
..................... kelemahan/ kelumpuhan
 Decubitus: grade … Lokasi ………..….
 Teraba Masa abdomen (kanan / kiri)*
......... Tidur dan Istirahat
 RPS Bawah
 Stomatitis  Warna :bebas/terbatas/  Susah tidur
...................
kelemahan/kelumpuhan  Waktu tidur ………………………………………………………………
 Riwayat obat pencahar
......... (kanan / kiri)*  Bantuan obat, …………………………………………..………………

 Maag  Berdiri : Mandiri/ Bantu


 Konsistensi ..........
sebagian/tergantung*
Diet Khusus:
Tidak/Ya*................  Berjalan : Mandiri/ Bantu

 Kebiasaan makan-minum sebagian/tergantung*

: Mandiri/ Bantu  Alat Bantu :


Tidak/Ya*..............
sebagian/
 Nyeri :
Tergantung* Tidak/Ya*.......................

 Alergi makanan/minuman :

Tidak/Ya*..................................

 Alat bantu :
Tidak/Ya*.............

Mental Komunikasi dan Budaya Kebersihan Diri Perawatan Diri Sehari-hari

 Cemas  Denial  Marah  Interaksi dengan Keluarga  Gigi-Mulut kotor  Mandi : Mandiri/ Bantu

 Takut  Putus asa : Baik/ tehambat*  Mata kotor  Kulit kotor sebagian/tergantung*
Depresi ......................
 Perineal/genital kotor  Berpakaian : Mandiri/
 Rendah diri  Menarik  Berkomunikasi : Bantu
diri  Hidung kotor  Kuku
Lancar/ terhambat* kotor sebagian/tergantung*
 Agresif Perilaku ...............
kekerasan  Telinga kotor  Menyisir Rambut : Mandiri/
 Kegiatan sosial sehari-hari :
 Respon pasca trauma .....  Rambut-Kepala kotor Bantu
 Tidak mau melihat bagian ……………………………………. sebagian/tergantung*
tubuh yang rusak

Keterangan Tambahan terkait Individu

Diagnosa Keperawatan Individu/ Keluarga


- Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
- Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko

MENGETAHUI :
Data Kode Diagnosa Keperawatan Kode NOC Kode Intervensi

- Ibu T mengatakan 00080  Ketidakefektifan manajemen 1803 pengetahuan: proses penyakit 5510 penkes pengajaran proses penyakit yang
sudah mengalami kesehatan keluarga dialaminya
sakit batuk tida

k sembuh-sembuh dan
tekanan darahnya
tinggi.
- Ibu T mengatakan
sudah batuk selama 1
tahun yang lalu dan
tekanan darah tinggi
sejak 6 bulan yang
lalu
- Ibu T mengatakan
batuk dahaknya susah
keluar dan ngos-
ngosan jika jika dia
beraktifitas lebih
- Ibu T mengatakan
saat ini masih kontrol
pengobatan di RS
Wiradadi Husada
- Ibu T mengatakan
tidak mengetahui apa
penyebab dan
pencegahan sakit yang
dialami
- Ibu T mengatakan
dirinya terbiasa
dengan tensi tinggi

Keluarga mampu memutuskan

1606  Berpartisipasi dalam 5250  Dukungan membuat keputusan


memutuskan perawatan
kesehatan

Keluarga mampu merawat

0005  Toleransi terhadap aktivitas 4352 - managemen perilaku


- memodifikasi perilaku
4360
Keluarga mampu memodifikasi Lingkungan

1908  Deteksi Risiko 7130  Pemeliharaan proses keluarga


 Ibu T mengatakan (00188)  Perilaku Kesehatan Cenderung
sering membakar Berisiko
sampah karena
P ERENCANAAN K Keluarga mampu memanfatkan FasKes
selain Ibu T tidak Perilaku
ada yang membakar 7910  konsultasi
sampah 1603: perilaku pencarian kesehatan  rujukan
8100
Motivasi keluarga agar dapat memanfaatkan

- Ibu T mengatakan fasilitas kesehatan untuk menggontrol

saat malam hari kesehatan keluarga

susah tidur

- Ibu T terlihat sedang


membuang dan
membakar sampah Pengetahuan kesehatan dan perilaku.
didepan rumah

- Rumah Ibu T sedikit


berantakan

- Ventilasi udara dan


sinar matahari hanya
masuk melalui pintu
dan jendela depan
rumah sehingga
rumah Ibu T terlihat
kurang pencahayaan
-Kebersihan
bergantung dengan
keinginan berubah
dari individu

Keluarga mampu mengenal masalah

1805

Pengetahuan: perilaku kesehatan

5510 Pendidikan kesehatan

Keluarga mampu memutuskan

5390 Peningkatan kesehatan diri

1602 perilaku promosi kesehatan 5250 Dukungan membuat keputusan

Keluarga mampu merawat

1811 pengetahuan: aktifitas yang disarakan

1805 Pengetahuan: perilaku kesehatan


1806 pengetahuan: sumber-sumber kesehatan

Keluarga mampu memodifikasi lingkungan

2009 Status kenyamanan: lingkungan 6480 Manajemen lingkungan

Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas


kesehatan

1603 Perilaku mencari pelayanan kesehatan 7910 konsultasi

8100 rujukan
LAPORAN PENDAHULUAN KUNUNGAN KE-1 PADA NY T DENGAN
KELUARGA INTI TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA : DEWASA
AWAL

DI WILAYAH RT 09 RW 04 DESA KALIORI KABUPATEN KALIBAGOR

KABUPATEN BANYUMAS

Disusun Oleh :

Agil Fitri Susanti S,Kep

NIM 1911040101

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN KUNJUNGAN KELUARGA

Kunjungan Ke-1 Hari Selasa, 11 Februari 2020

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga sebagai system sosial merupakan kelompok terkecil dari masyarakat. Didalam

menentukan masalah pada suatu keluarga maka diperlukan beberapa unsur yang sangat terkait dalam

melakukan proses keperawatan. Unsur-unsur yang dimaksudkan dalam proses keperawatan ini meliputi

pengkajian,penetapan diagnose keperawatan,perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Setiap tahap-

tahap dari proses keperawatan sangatlah penting dalam membantu mengatasi masalah kesehatan

keluarga secara akurat.

Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses perawatan, mengingat pengkajian

sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data-data yang ada pada keluarga. Sebelum

melakukan pengkajian pada keluarga Ny. T, terlebih dahulu perawat membina hubungan saling percaya

dengan seluruh anggota keluarga yang tinggal di rumah Ny. T untuk memudahkan perawat dalam

mengumpulkan data secara akurat sehingga dengan hasil pendataan yang akurat mampu memudahkan

perawat dalam menentukan masalah yang ada dalam diri klien atau anggota keluarga.

Setelah itu perawat menjelaskan tujuan dari kunjungan pertama ini yaitu untuk mengidentifikasi

masalah kesehatan yang ada didalam keluarga baik yang dirasakan secara pasti atau disadari maupun

masalah kesehatan yang masih beresiko ataupun masalah yang akan berpotensia terjadi. Kemudian

perawat juga membuat kontrak waktu yang telah disepakati bersama antara perawat dan anggota

keluarga untuk melakukan pengkajian keluarga yaitu selama 2 x seminggu atau selama 2 minggu

melakukan kunjungan minimal selama 5x. Sasaran dalam asuhan keperawatan keluarga ini yakni

keluarga Ny. T yang memiliki penyakit Hipertensi, dan tinggal di Desa Kaliori Rt 09 Rw 04.

B. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

1) Data umum

2) Lingkungan

3) Fungsi keluarga

4) Harapan keluarga

5) Pemahaman klien terhadap masalah kesehatan yang dihadapi

6) Kemampuan keluarga untuk memprioritaskan masalah kesehatan yang ada.


C. Masalah Keperawatan Keluarga

Belum ada karena pengkajian belum dilakukan


II. RENCANA KEPERAWATAN

a. Diagnosa Keperawatan Keluarga

Belum dapat dirumuskan karena pengkajian belum dilakukan

b. Tujuan umum

Setelah melakukan interaksi dan bertatap muka dengan keluarga selama 30 menit diharapkan:

1. Keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan mahasiswa secara terapetik

2. Mendapatkan data , menyimpulkan dan memprioritaskan masalah keperawatan

c. Tujuan khusus

1) Terkumpulnya data umum, lingkungan, fungsi keluarga, pemeriksaan fisik, dan harapan keluarga.

2) Teridentifikasinnya masalah kesehatan keluarga.

3) Klien mampu mengenal masalah keperawatan yang ada.

III. RENCANA KEGIATAN

a. Topik : Pengkajian Keluarga.

b. Metode : Wawancara dan Observasi

c. Media : Format pengkajian , alat tulis, alat pemeriksaan fisik

d. Waktu : Hari Selasa, 11 Februari 2020, Pukul 15.00 WIB

e. Tempat : Rumah Ny. T di Desa Kaliori Dusun 3 Rt 09 Rw 04.

Strategi Pelaksanaan

1) Orientasi :

a) Mengucapkan salam

b) Memperkenalkan diri

c) Menjelaskan tujuan kunjungan

d) Memvalidasi keadaan klien dan keluarga

2) Kerja :

a) Melakukan pengkajian keluarga dan observasi

b) Mengidentifikasi masalah kesehatan

c) Memberikan penghargaan pada hal-hal positif yang dilakukan

d) Mengidentifikasi pemahaman keluarga terhadap masalah kesehatan

e) Mengidentifikasi kemampuan keluarga untuk memprioritaskan masalah

3) Terminasi:
a) Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya

b) Mengucapkan salam

f. Kriteria hasil

1) Struktur :

a) LP (Laporan Pendahuluan) disiapkan

b) Alat bantu atau media disiapkan

2) Proses :

a) Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan

b) Keluarga aktif dalam kegiatan

g. Hasil :

1) Didapatkan : data umum lingkungan, fungsi keluarga, harapan keluarga pemahaman klien terhadap

masalah kesehatan yang dihadapi, dan kemampuan keluarga untuk memprioritaskan masalah

kesehatan yang ada.

2) Teridentifikasinnya masalah kesehatan.

3) Terciptanya rasa saling percaya dan membuat kontrak selanjutnya.


LAPORAN PENDAHULUAN KUNUNGAN KE-2 PADA NY T DENGAN

KELUARGA INTI TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA : DEWASA

AWAL DI WILAYAH RT 09 RW 04 DESA KALIORI KABUPATEN

KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS

Disusun Oleh :

Agil Fitri Susanti, S.Kep

1911040101

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PURWOKERTO 2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN KUNJUNGAN KELUARGA

Kunjungan Ke-2 Hari Rabu, 12 Februari 2020

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan kontrak waktu yang telah disepakati pada kunjungan kesatu. Hari Selasa 11

Februari 2020 untuk dilakukan pendidikan kesehatan pada keluarga Ny T untuk dapat ditindak

lanjuti sebagai data untuk pemberian asuhan keperawatan terhadap keluarga Ny T. Keluarga Ny T

merupakan keluarga yang berada di tahap perkembangan dewasa awal karena Ny.T memiliki anak

yang masih berumur 20 tahun. Sedangkan umur Bpk R 43 tahun dan umur Ny.T 44 tahun. Setelah

dikaji pada kunjungan ke 1 di dapatkan bahwa tahap perkembangannya dalam masalah yaitu pada

Ny.T mengalami hipertensi sudah 14 tahun, walaupun saat ini tekanan darah sedikit normal dan

seimbang dalam batasan 150 mmHg, kadang masih merasakan kepala pusing, tengkuk leher

kencang, lemas. Awal mula Ny.T mengalami hipertenti yaitu pada saat melahirkan anak ke duanya

di RSU Siaga Medika Banyumas. Ny.T juga mengatakan dulunya Ibu Ny.T mempunyai riwayat

hipertensi tetapi sekarang sudah tidak hanya saja terkadang masih merasakan pusing. Ny.T

mengatakan jika badan merasakan sudah tidak karuan atau pusing, Ny.T sudah yakin pasti tekanan

darah naik sehingga sulit untuk beraktitas dan kepala seperti ditusuk tusuk, tengkuk leher kencang.

Ny.T mengatakan jika sakit langsung berobat ke RSUD Banyumas dan diberikannya obat Amlodipin

diminum setiap hari 2x sehari dan dikonsumsi selama masih merasakan sakit, dan jika obat habis

Ny.T membeli di apotek dengan resep yang sama dari Dokter. Ny.T juga menceritakan bahwa

memiliki riwayat penyakit Kolestrol yang terkadang masih merasakan sakit dan lemas pada kaki

sehingga susah untuk beraktifitas, jika merasakan sakit tiba tiba Ny.T langsung memeriksakan cek

Kolestrol di RSUD Banyumas dan mengkonsumsi obat jika masih merasakan sakit, jika sudah

sembuh obat tidak lagi dikonsumsi dan Ny.T mengatakan jika obat habis selalu membeli di apotek

dengan resep yang sama dari Dokter. Ny.T ini adalah seorang pedagang bersama suaminya di pasar

dan mempunyai usaha warung di rumah, jika sepulang dari pasar kegiatan dirumah adalah menjaga

warung, Ny.T mengatakan jika tidak bisa kepasar itu tandanya sedang tidak sehat dan yang berjuala

hanya suami nya. Sedangkan Ny.T ini adalah seorang ibu dengan 4 orang anak, namun anak pertama

sedang bekerja di Jakarta dan Ny.T hanya tinggal bersama 3 anak dan suami.
Jadi kesimpulannya tahap perkembangan keluarga Ny.T mengalami penyakit hipertensi selama

14 tahun. Mahasiswa telah melaksanakan intervensi mengenalkan masalah (TUK 1) sampai cara

merawat anggota keluarga (TUK 5) untuk meminimalkan aktivitas dan merawat kesehatan supaya

sedikit demi sedikit bisa sembuh dan tidak menggangu aktifitas sehari – harinya. Untuk

mengevaluasi sejauh mana pencapaian TUK – TUK tersebut dan menyelesaikan TUK 5 dengan

memberikan pendidikan kesehatan mengenai Hipertensi

B. Data yang didapat saat Kunjungan I

1. Data umum (identitas)

Nama kepala keluarga dan anggota keluarga

No Nama Hub. Kel L/P Umur Pend. Pekerjaan

1 Bpk. R Suami L 43 th SMK Wirausaha

2 Ibu. T Istri P 44 th SMK Wirausaha

3 E Anak P 20 th DIPLOMA Kerja

4 J Anak L 14 th SMA Belum Bekerja

5 E Anak P 11 th SD Belum Bekerja

5 H Anak L 8 th Belum Belum Bekerja

Sekolah

2. Komposisi anggota keluarga

Jumlah anggota keluarga Bpk. R yaitu hanya 5 meliputi Bpk D, dan Ibu T (istri) dan tinggal

bertiga bersama anak di rumahnya.

3. Tipe keluarga dan genogramnya

Tipe keluarga : Keluarga Inti

Genogram :
Tn
4
.R
4

P L P

Keterangan :
: Laki – laki

: Perempuan

: Meninggal
: Garis Perkawinan

: Garis Keturunan
: Tinggal dalam satu rumah
: Cerai

4. Tahap – tahap perkembangan keluarga (saat ini , belum terpenuhi , inti dan sebelumnya)

1) Tahap perkembangan keluarga saat ini


Keluarga Ny. T saat ini masuk pada tahap perkembangan keluarga remaja karena saat ini
Ny.T memiliki anak pertama berusia 14 tahun.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tn. D beserta Ny.T memiliki tugas perkembangan keluarga yang harus di penuhi oleh
keduanya adalah :
- Terkait penyakit Hipertensi dialami keluarga Ny.R terutama pada Ny.T
3) Riwayat keluarga inti
a) Tn.R merupakan anak ke tiga dari empat bresaudara Tn.R saat ini masih berjualan
dipasar
b) Ny.T merupakan anak ke enam dari delapan bersuadara Ny. T saat ini masih berjualan
dipasar
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Tn.D tidak memiliki riwayat penyakit.
Ny. T dahulu mempunyai riwayat penyakit kolesterol dan saat ini terkadang masih
merasakan pegal pada sekujur kaki, dan awal terkena hipertensi 180/75 mmHg, sampai
sekarang Ny.T terkadang masih merasakan pusing dan hasil tekanan darah 150/70 mmHg.
5. Pemeriksaan TTV setiap kunjungan

Rabu, 12 Februari 2020

Tn. R Ny. T

TD: 120/76 mmHg TD: 150/70 mmHg


N : 86x/mnt N : 80x/mnt
R : 20x/mnt R : 22x/mnt

C. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

1. Pemeriksaan TTV setiap kunjungan

2. Pengecekan Tekanan Darah semua anggota keluarga

3. Pemeriksaan Fisik setiap anggota keluarga

4. Data lingkungan ( karakteristik rumah , karakteristik tetangga dan komunitas , mobilitas

geografis , interaksi serta system pendukung keluarga)

5. Denah rumah :

C. PIRING DAPUR

Rk.
WC PI
RI
N
G

K1
U
R. TV K2

K3

R. TAMU
WARUNG

TERAS RUMAH
D. Rancangan Kegiatan

1. Metode : Ceramah

2. Media : Format pengkajian keluarga, Tensi & Stetoskop, Buku untuk catatan,

bullpen, Hp untuk dokumentasi.

3. Sasaran : Keluarga Bpk. R

4. Pelaksana : Agil Fitri Susanti

5. Waktu : Rabu, 12 Februari 2020. Pukul : 15.00 WIB

6. Tempat : Rumah Ny. T di Desa Kaliori Dusun 3 Rt 09 Rw 04.

7. Strategi Pelaksanaan

Waktu Kegiatan Anggota Keluarga


5 menit Orientasi
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memvalidasi keadaan keluarga Mendengarkan
3. Menyampaikan maksud dan Memahami maksud dan
tujuan tujuan
4. Membuat kontrak Menyetujui kontrak
5. Menanyakan kesediaan Keluarga bersedia
30 menit Kerja
1. Melakukan pengkajian tentang : Menyimak
2. Pemeriksaan TTV setiap Menanggapi
kunjungan Menjawab pertanyaan
3. Pemeriksaan Fisik setiap
anggota keluarga
4. Data lingkungan ( karakteristik
rumah , karakteristik tetangga
dan komunitas , mobilitas
geografis , interaksi serta system
pendukung keluarga)
5. Denah rumah
5 menit Terminasi
1. Menyampaikan kesimpulan Mendengarkan
2. Menyusun kontrak selanjutnya Menyetujui kontrak
3. Mengucapkan salam selanutnya
Menjawab salam

E. Kriteria Evaluasi

1. Kriteria Struktur

a. Menyiapkan LP 1 hari sebelum pelaksanaan

b. Menyiapkan media 1 hari sebelum pelaksanaan

c. Pembuatan kontrak dengan keluarga sesuai rencana


2. Kriteria Proses

a. Keluarga menyambut dengan ramah dan senyuman

b. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan

c. Keluarga aktif dalam menjawab pertanyaan

3. Kriteria Hasil

a. Terbina hubungan saling percaya dengan keluarga Bpk. R

b. Didapatkan data-data keluarga sesuai dengan TIK minimal 60% minimal dapat terkaji.
LAPORAN PENDAHULUAN KUNUNGAN KE-III PADA NY T DENGAN

KELUARGA INTI TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA : DEWASA

AWAL DI WILAYAH RT 09 RW 04 DESA KALIORI KABUPATEN

KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS

Disusun Oleh :

AGIL FITRI SUSANTI, S.Kep

NIM 1911040101

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PURWOKERTO 2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN KUNJUNGANKELUARGA

Kunjungan Ke-III Hari Kamis, 13 Februari 2020

II. PENDAHULUAN

F. Latar Belakang

Pada saat pengkajian di kunjungan 1 dan 2 keluarga ibu.T pada hari Kamis, 13 Februari 2020

setelah dilakukan tindakan penyuluhan tentang Hipertensi, karena ibu.T mengalami penyakit hipertensi

tekan tekanan awal 180 mmHg pada awal setelah melahirkan anak kedua, dan ibu.T tidak tahu bahwa

akan mengalami hal seperti ini, dan ibu.T juga pernah mengalami sakit kolestrol dengan tinggi

trigeserid 830 pada cekup kesehatan di Rumah sakit banyumas, ketika sakit yang dirasakan ibu.T

seperti kepala tengkuk leher merasa kencang panas, dan kepala pusing ibu.T hanya membeli obat di

apotek yaitu Amlodiphin yang diminum setiap hari. ibu.T akan pergi kerumah sakit pada saat sakit

lama tidak kunjung sembuh sembuh.

Kebiasaan ibu.T adalah mengkonsumsi makanan tinggi lemak seperti krupuk asinan dan setiap hari

mengkonsumsi telor goreng. ibu.T sudha terbiasa jika merasakan sakit yang kadang hilang tiimbul

namun masih terus merasakan gelisah sampai tidak dapat beraktivitas seperti biasanya, kebiasaan ibu.T

adlaah berjualan dan membuka warung toko dirumahnya bersama Bpk.R.

Dari hasil diatas menunjukan bahwa ibu.T mengalami hipertensi selama14 tahun, kebiasaan yang

kurang baik adalah susah ibu.T untuk mengontrol makan makanan mana yang harus tidak dimakan dan

mana yang harus dimakan, bahkan ibu.T lebih memilih untuk memakan telor setiap harinya, serta

masak makanan dengan rasa bumbu yang asin, dengan rasa bumbu yang asin mengakibatkan resiko

terjadinya tekanan darah tinggi menjadi tidak stabil.

Disini ibu.T tidak akan memeriksakan kesehatannya selama tidak ada gejala yang sangat serius

pada penyakitnya dan akan membeli obat ke apotek untuk merdakan sakitnya yang dirasakan adalah

hilang timbul .

G. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

Memberikan pengertian tentang apa itu Hipertensi dan penyebab terjadinya hipertensi yang

bertujuan untuk menjelaskan bahwa pola makan dan kehiasaan hidup harus di ubah mulai dari

sekarang. Supaya tekanan darah tidak mengalami kenaikan tinggi.


H. MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA

1. Domain 1 : Promosi Kesehatan

Kelas 2 : Manajemen Kesehatan

Diagnosa : Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga (00099)

D. PROSES KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko

Ditandai dengan:

1) Ny.T mengatakan sudah 14tahun mengalami penyakit Hipertensi semenjak setelah

melahirkan anak kedua.

2) Ketika Ny.T mengalami sakit leher kencang dan pusing biasanya membeli obat

diapotek menggunakan resep dari dokter.

3) Ny.T mengatakan sudah terbiasa merasakan sakit dan ketika sakit Ny.T langsung

istirahat dan tidak dapat beraktivitas seperti biasanya.

4) Ny.T mengatakan bahwa ada keluarga yang mengalami Hipertensi

KRITERIA HASIL (NOC)

a. Keluarga mampu mengenali masalah

Level 1

Domain : IV (Pengetahuan tentang kesehatan dan perilaku)

Level 2

Kelas : Q (Perilaku Sehat)

Level 3 :

- Perilaku Promosi Kesehatan (1602)

- Perilaku patuh : pengobatan yang disarankan (1623)

- Kepercayaan mengenai kesehatan ( 1700)

b. Keluarga Mampu Mengambil keputusan

Level 1

Domain IV: KesehatanKeluarga

Level 2

Kelas Q : Perilaku sehat


KelasR :Kepercayaan tentang kesehatan

Level 3 : hasil

- Partisipasi dalam keputusan perawatan kesehatan (1606)

- Kepercayaan mengenaik kesehatan (1700)

c. Keluarga mampu merawat

Level 1

Domain VI : Kesehatan Keluarga

Level 2

Kelas X : Keluarga Sejahtera

Level 3 : Hasil

- Koping keluarga (2600)

- Fungsi Keluarga (2602)

- Intregitas keluarga (2603)

- Dukungan keluarga selama perawatan (2609)

d. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan

Level 1

Domain IV (Pengetahuan tentang kesehatan &lingkungan)

Level 2

Kelas T : Kontrol resiko dan keamanan

Level 3 : Hasil

- Keamanan lingkungan rumah (1910)

- Keamanan lingkungan perawatan kesehatan (1934)

e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan

Level 1

Domain V : Kesehatan yang dirasakan

Level 2

Kelas :EE ( Kepuasan dalam merawat)

Level 3 : Hasil

- Kepuasan klien akses menuju sumber pelayanan (3000)

- Kepuasan klien: bantuan fungsional (3035)


INTERVENSI (NIC)

a. Keluarga mampu mengenali masalah

Level 1

Domain III : Perilaku

Level 2

Kelas S : Pendidikan

Level 3 : Intervensi

- Peninggakatan kesadaran kesehatan ( 5515)

b. Keluarga mampu memutuskan

Level 1

Domain III : Perilaku

Level 2

Kelas R : Bantuan Koping

Level 3 : Intervensi

- Dukungan membuat keputusan (5250)

c. Keluarga mampu merawat

Level 1

Domain III : Perilaku

Level 2

Kelas O : Terapi perilaku

Level 3 : Intervensi

- Managemen Perilaku (berlebih atau kurang perhatian) (4352)

d. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan

Level 1

Domain V

Level 2

Kelas X : Perawatan sepanjang hidup

Level 3: Intervensi

Pemeliharaan proses keluarga (7130)

e. Keluraga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan

Level 1
Domain VI : Sistem kesehatan

Level 2

Kelas B : Managemen Informal

Level 3: Intervensi

- Konsultasi (7910)

- Rujukan (8100)

E. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN

1. TOPIK : Promosi kesehatan ( terapi non farmakologi)

2. WAKTU: 14.30 WIB – Selesai. Hari Kamis, 13 Februari 2020

3. TEMPAT : Rumah Ny.T di RT 09 RW 04 Desa Kaliori, Kec, Kalibagor, Kab Banyumas.

4. METODE : Penyuluhan Hipertensi

5. MEDIA : Materi Sap

KRITERIA HASIL

A. EVALUASI STRUKTUR

1. Laporan pendahuluan telah dipersilahkan sebelumnya

2. Interaksi mahasiswa dan keluarga berjalan sesuai yang diharapkan

3. Mahasiswa bertemu dan wawancara dengan keluarga

4. Kontrak waktu yang telah disepakati

5. Media telah di persiapkan sebelumnya

6. Mahasiswa hadir tepat waktu

7. Form berita acara dan penilaian sudah disiapkan saat supervise atau ujian

B. EVALUASI PROSES

1. Mahasiswa berinteraksi dengan klien

2. Selama interaksi dengan keluarga tidak menyimpang dari ketentuan

3. Keluarga menunjukan sikap terbuka dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

mahasiswa

4. Keluarga antusias dengan materi yang dipaparkan


SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI PADA KELUARGA Ny.T DI RT 09 RW 04

DESA KALIORI, KECAMATAN KALIBAGOR

BANYUMAS

Disusun Oleh :

AGIL FITRI SUSANTI, S.Kep

NIM. 1911040101

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PURWOKERTO 2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Hipertensi

Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan tentang apa itu penyakit hipertensi

Sasaran : Keluarga Ny. T di RT 09 RW 04 Desa Kaliori, Kecamatan

Kalibagor Hari / Tanggal : Februari 2020

Waktu : 45 Menit

Tempat : Rumah Ny. T di RT 09 RW 04 Desa Kaliori, Kecamatan

Kalibagor Penyuluh : Agil Fitri Susanti, S.Kep

Penanggung Jawab : Ns. Diyah Yulistika Handayani, S.Kep., M.Kep

I. TUJUAN
a. Tujuan umum
Setelah diberikan penyluhan, sasaran dapat memahami dan mengetahui informasi mengenai penyakit
hipertensi.
b. Tujuan khusus
· Peserta dapat paham tentang pengertian hipertensi
· Peserta dapat mengetahui faktor terjadi hipertensi
· Peserta dapat mengetahui tanda dan gejala hipertensi
· Peserta dapat mengetahui bagaimana penyebab hipertensi
· Peserta dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh hipertensi
· Peserta dapat mengetahui cara pengaturan menu makan bagi penderita hipertensi
II. MATERI PENYULUHAN
a. Pokok bahasan
Informasi mengenai penyakit hipertensi
Sub pokok bahasan
· Pengertian hipertensi
· Faktor terjadinya hipertensi
· Tanda dan gejala hipertensi
· Proses penyebab hipertensi
1. Dampak yang ditimbulkan oleh hipertensi
2. Cara pengaturan menu makan bagi penderita hipertensi
3. Cara mengatasi dan pencegahan hipertensi
III. METODA, MEDIA
a. Metoda : ceramah dan tanya jawab
b. Media : leaf let dan lembar balik
c. Sumber : lembar balik penyuluhan
http://www.dinkes.com
http://www.indo global.com
IV. WAKTU
Waktu yang dibutuhkan: ± 30 menit
Sasaran : Ny.T di Desa Kaliori Rt 09/Rw04
Penyuluh : Agil Fitri Susanti, S.Kep
Materi : Terlampir
V. PELAKSANAAN
No WAKTU KEGIAAN PENYULUH SASARAN
1. 3 menit Pembukaan Mengucapkan salam dan Menjawab salam dan
tujuan kegiatan. menyimak tujuan.

2 15 menit Materi Menjelaskan mengenai Menyimak penjelasan


penyuluhan pengertian, penyebab,
tanda gejala, proses
terjadi, penanggulangan,
pencegahan hipertensi

3. 10 menit Diskusi  Membuka sesi  Bertanya


pertanyaan  Menyimak
 Menjawab
pertanyaan

4. 2 menit Penutup  Menyimpulkan  Menyimak


 Menutup acara  Menjawab
 Mengucapkan salam
salam

VI. EVALUASI
a. Bentuk : lisan
b. Waktu : 10 menit
c. Jenis : pertanyaan langsung
d. Pertanyaan :
1. Jelaskan pengertian hipertensi
2. Sebutkan tanda dan gejala hipertensi
3. Bagaimana penyebab hipertensi
4. Sebutkan cara mengatasi
X. MATERI
Terlampir
MATERI

HIPERTENSI

A. Pengertian
Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah melebihi normal, yaitu dari 140 mmHg dan diástole
lebih dari 90 mmHg. Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di
dalam arteri. secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang
abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal
jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
B. Faktor terjadinya hipertensi
Hipertensi dapat dikelompokkan dalam dua kategori besar, yaitu primer dan sekunder. Hipertensi
primer artinya hipertensi yang belum diketahui penyebabnya dengan jelas.
Berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab hipertensi primer, seperti bertambahnya
umur, stres psikologis, dan hereditas (keturunan). Sekitar 90 persen pasien hipertensi diperkirakan
termasuk dalam kategori ini.
Golongan kedua adalah hipertensi sekunder yang penyebabnya boleh dikatakan telah pasti,
misalnya ginjal yang tidak berfungsi, pemakaian kontrasepsi oral, dan terganggunya keseimbangan
hormon yang merupakan faktor pengatur tekanan darah.
C. Tanda dan Gejala
 Kepala Pusing
 Muka merah
 Sakit kepala
 Tengkuk terasa pegal
 Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
 Gangguan penglihatan
 Nafsu makan menurun
 Mual muntah

D. Penyebab hipertensi
Factor penyebab hipertensi dapat dibedakan atas dua macam yaitu:
1. Yang tidak terkontrol seperti keturunan, jenis kelamin dan umur
2. Yang terkontrol seperti kegemukan, kurang olah raga, merokok, serta konsumsi alcohol dan garam.
E. Dampak yang ditimbulkan oleh hipertensi
Dampak yang dapat ditimbulkan oleh hipertensi adalah kerusakan ginjal, pendarahan pada
selaput bening (retina mata), pecahnya pembuluh darah di otak, serta kelumpuhan.
F. Cara pengaturan menu makan bagi penderita hipertensi
1. Diet rendah garam yang terdiri dari diet ringan (konsumsi garam 3,75-7,5 garam/hari), diet
menengah (1,25-3,75 garam/hari), diet berat (kurang dari 1,25 garam/hari)
2. Diet rendah kolesterol dan lemak terbatas
3. Diet tinggi serat
4. Diet rendah energi ( bagi yang kegemukan )
G. Cara mengatasi dan pencegahan hipertensi
1. Makan makanan yang bergizi
2. Menghindari makanan yang berlemak dan mengurangi asin
3. Menghindari makanan dengan bahan pengawet
4. Menjaga berat badan agar tetap stabil
5. Menghindari minum minuman keras
6. Menghindari merokok
H. Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa
Kategori Tekanan darah Tekanan darah diastolik
sistolik
Normal Dibawah 130 mmHg Dibawah 85mmHg
Normal tinggi 130 -139 mmHg 85 - 89 mmHg
Stadium 1 (hipertensi ringan) 140 -159 mmHg 90 – 99 mmHg
Stadium 2 (hipertensi sedang) 160 – 179 mmHg 100 – 109 mmHg
Stadium 3 (hipertensi berat) 180 – 209 mmHg 110 – 119 mmHg
Stadium 4 (hipertensi maligna) 200 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih
LAPORAN PENDAHULUAN

PEMBUATAN JUS PISANG AMBON DAN AIR KELAPA MUDA UNTUK MENURUNKAN

TEKANAN DARAH TINGGI PADA Ny.T

DI DESA KALIORI RT 02 / RW 04 KECAMATAN KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS

Disusun Oleh :

AGIL FITRI SUSANTI, S.Kep

NIM. 1911040101

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PURWOKERTO 2019/2020
A. DEFINISI

Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan
diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi manula, hipertensididefinisikan sebagai tekanan sistolik 160
mmHgdan tekanan diastolik 90 mmHg.

Pisang adalah tanaman herbalyag berasal dari kawasan Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Pisang
(Musa acuminate Colla) adalah salah satu dari tumbuhan yang banyak manfaatnya di dunia, buah pisang
memiliki khasiat dan nilai gizi yang banyak sekali dan daging pisang kaya akan kalium dan dipercaya dapat
menurunkan tekanan darah tinggi. Pisang ambon merupakan pisang yang paling banyak disukai karena rasa
yang lebih manis, tekstur yang lebih enak dan aroma yang lebih tajam jika dibandingkan dengan pisang
yang lain.

Menurut Organisasi Pangan Dunia (FAO) sudah menyatakan air kelapa muda sebagai minuman
energy alami kandungan fruktosa dan glukosanya juga bisa membuat tubuh berenergi kembali. Air kelapa
muda sebagai isotonic alami yang kaya mineral dan memiliki elektrolit, klorida, kalsium, potassium,
magnesium, sodium dan riboflavin (Sweetspe,2010). Air kelapa muda merupakan salah satu solusi yang
dapat digunakan untuk menambah asupan kalium agar dapat menyeimbangi kadar Natrium sehingga
tekanan darah kita terjaga. Air kelapa muda ini mempunyai kandungan kalium sebesar 290 mg per 100
ml.jumlah yang tinggi dapat digunakan sebagai terapi pada seseorang yang mengalami hipertensi untuk
mengontrol tekanan darah tidak terlalu tinggi (kecuali pada orang yang mempunyai komlikasi hipertensi
dengan gagal ginjal tidk diperbolehkan karena tinggi kalium akan memperparah keadaan).

B. Etiologi

Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke dan gagal ginjal. hipertensi sering
tidak menampakkan gejala, penyakit ini lebih banyak menyerang wanita dari pada pria dan penyakit ini
sangat dipengaruhi faktor keturunan. Kasus Hipertensi 90% tidak diketahui penyebabnya dan biasa
disebut hipertensi primer yaitu: genetik, jenis kelamin dan usia, diet garam, berat badan atau obesitas,
gaya hidup, merokok dan konsumsi alkohol (Muhammad Ardinsyah,2012).

C. Kandungan pada pisang ambon dan air kelapa muda

Pisang ambon memiliki kadungan kalium lebih tinggi dan natrium lebih rendah dibandingkan
dengan buah pisang lainnya, dalam 100 g pisang ambon mengandung 435 mg kalium dan hanya 18 mg
natrium, sedangkan berat rata rata satu buah pisang ambon + 140 g, sehingga dalam satu buah pisang
ambon mengandung + 600 mg kalium.

Air kelapa muda mengandung 12 jenis protein penting antara lain argini, asam asparat, asam
glutamate, histidin, fenilalanin, tirosin. Jenis vitamin yang terdapat pada air kelapa muda adlaah golongan
vitamin B merupakan koenzim dalam metabolism sumber energy baik karbohidrat, lemak, maupun
protein, dan pembentukan sel. Terdaat 7 vitamin B dalam air kelapa muda yaitu asam nikotimik, asam
pantotenat, biotin, riboflavin (B2), asam lofat, tiamin (B1), dan piridoksin (B6), (Lysminiar, 2010). Jadi
penting bagi penderita hipertensi untuk mengatasi asupan natrium dalam makanan, dan membantu
menurunkan tekanan darah, juga disarankan untuk meningkatkan asupan bahan makanan sumber kalium
(Sulistia, 2008).

Menurut Kemala dan Velayutham dalam Barlin (2004) kandungan kalium dalam air kelapa adalah
yang paling tinggi yakni sebesar 7300 mg/l. Buah pisang memiliki kandungan kalium yang tinggi kelapa
muda dapat meningkatkan input kalium dalam tubuh sehingga dapat menurunkan tekanan darah
khususnya pada kelompok lanjut usia.

D. Manfaat pisang ambon dan air kelapa muda

1. Manfaat pisang ambon memiliki kalium dan potassium yang diketahui bermanfaat untuk kesehatan
jantung dan menurunkan resiko penyakit jantung (Lusia Kus Ama, 2011).
2. Manfaat air kelapa muda adalah untuk menurunkan tekanan darah tinggi dengan cara
memberikan air 2x sehari sebanyak 250 ml pada pagi dan sore selama 5 hari, setelah 5 hari tekanan
darah mengalami penurunan dengan cara di cek tensi.

E. Bahan dan alat pembuatan jus pisang dengan air kelapa muda
Bahan :
a. Pisang ambon 2 buah
b. Air kelapa muda 1x gelas minum (diminumkan 2x sehari pagi dan
sore) Alat : Blender dan Gelas

F. Cara pembuatan jus pisang dengan air kelapa muda


a. Pilihlah buah pisang ambon yang sudah matang, dan manis
b. Kupaslah pisang dan masukkan ke dalam blender
c. Siapkan air kelapa dengan ukuran 1 gelas minum
d. Campurkan pisang dengan air kelapa muda
e. Blender jika semua bahan sudah siap dan dimasukan
f. Tuanglah jus pisang dan air kelapa muda yang sudah menjadi halus,jika sudah jadi siap untuk
diminum.
LEAFLET
LAPORAN PENDAHULUAN KUNUNGAN KE-V PADA NY T DENGAN

KELUARGA INTI TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA : DEWASA

AWAL DI WILAYAH RT 09 RW 04 DESA KALIORI KABUPATEN

KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS

Disusun Oleh :

AGIL FITRI SUSANTI, S.Kep

NIM 1911040101

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN KUNJUNGANKELUARGA

Kunjungan Ke-5 Hari Sabtu, 15 Februari 2020

III. PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Pada saat pengkajian di kunjungan 1, 2, 3 dan 4 kepada keluarga Bpk.R suami dari ibu.T pada hari

Sabtu 15 Februari 2020 setelah dilakukan tindakan kepada Bpk.R suami dari ibu.T mendapatkan hasil

dari kunjungan secara langsung, bahwa keluarga bpk.R memiliki kebiasaan yang kurang sehat terutama

pada bpk.R yang sudah lama merokok semenjak 24 tahun hingga sekarang, dan jika tidak merokok bpk

Tn.R mengatakan merasa kecut dan tidak bisa merasa lebih vit pada saat melakukan pekerjaan. Bpk.R

mengatakan kebiasaan merokok adalah hal yang sudah biasa semenjak duduk di bangku SMA dan jika

merokok harus bersamaan dengan secangkir kopi hitam ataupun dengan minuman teh manis.

Setelah dilakukan kunjungan selama 4 hari dan dilakukan kunjungan secara langsung seperti

biasanya, khusunya kunjungan untuk memberikan pengertian tentang bahaya merokok dan penyebab

kebiasaan merokok. Bp.R diberikan pengertian merokok karena pada awalnya belum mengetahui

bahaya apa saja yang diakibatkan oleh efek merokok di masa tua nya, dan Bpk.R mengalami sakit batu

ginjal yang sudah ada dari 3 tahun, semenjak Bpk.R dikatakan sakit tidak ada niat untuk merubah

kebiasaan kurang seheat tersebut, bahkan Bpk.R terus menerus merokok dan meminum kopi setiap

harinya, merokok sehari menghabiskan 6 batang untuk dihisap, sebelumnya Bpk.R mengatakan sudah

dari beberapa bulan mengurangi kebiasaan merokok dna mengopi disetiap harinya.

Dari hasil diatas menunjukan bahwa Bpk.R memiliki kebiasaan yang buruk dan kurang sehat

terhadap kesehatan dirinya sendiri, bahkan tidak memperdulikan bahwa dirinya sudah di fonis sakit

batu ginjal. Kebiasaan merok setiap hari dan meminum kopi akan menambah buruk pada kondisi

kesehatan. Bpk.R juga sebelumnya sudah disarankan oleh istrinya ibu.T untuk berhenti merokok dan

belajar lebih memperhatkan kesehatannya yang sudah semakin menurun akibat dari gaya hidup yang

kurang sehat.

Disini Bpk.R tidak tahu tentang bahaya merokok dan tidak tahu bagaimana cara untuk berhenti

merokok, dan Bpk.R mengatakan jika pada kesehatan tubuhnya tidak sehat atau sakit tidak kunjung

sembuh maka segera kpergi untuk memeriksakan ke Rumah sakit.


J. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

Memberikan pengertian tentang bahaya merokok kepada Bpk.R yang bertujuan untuk menjelaskan

bahwa dengan merokok akan mengakibatkan dampak yang tidak baik untuk kesehatan.

K. MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA

2. Domain 1 : Promosi Kesehatan

Kelas 2 : Manajemen Kesehatan

Diagnosa : Perilaku kesehatan cenderung beresiko (…..)

D. PROSES KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko

Ditandai dengan:

5) Bpk.R mengatakan sudah Mmerok semenjak duduk dibangku smk

6) Bpk.R sudah terbiasa merokok setiap harinya dengan meminum kopi manis

7) Bpk.R mengatakan walaupun sudah dilarang oleh istrinya namun tetap tidak mau

untuk mengurangin kebiasaan merokok, walaupun Bpk.R mengalami sakit batu

ginjal

8) Bpk.R mengatakan bahwa ada keuarga yang merokok seperti dirinya dan tida ada

yang sakit batu ginjal di keluarga Bpk.R

KRITERIA HASIL (NOC)

f. Keluarga mampu mengenali masalah

Level 1

Domain : IV (Pengetahuan tentang kesehatan dan perilaku)

Level 2

Kelas : Q (Perilaku Sehat)

Level 3 :

- Perilaku Promosi Kesehatan (1602)

- Perilaku patuh : pengobatan yang disarankan (1623)

- Kepercayaan mengenai kesehatan ( 1700)

g. Keluarga Mampu Mengambil keputusan

Level 1

Domain IV: KesehatanKeluarga


Level 2

Kelas Q : Perilaku sehat

KelasR :Kepercayaan tentang kesehatan

Level 3 : hasil

- Partisipasi dalam keputusan perawatan kesehatan (1606)

- Kepercayaan mengenaik kesehatan (1700)

h. Keluarga mampu merawat

Level 1

Domain VI : Kesehatan Keluarga

Level 2

Kelas X : Keluarga Sejahtera

Level 3 : Hasil

- Koping keluarga (2600)

- Fungsi Keluarga (2602)

- Intregitas keluarga (2603)

- Dukungan keluarga selama perawatan (2609)

i. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan

Level 1

Domain IV (Pengetahuan tentang kesehatan &lingkungan)

Level 2

Kelas T : Kontrol resiko dan keamanan

Level 3 : Hasil

- Keamanan lingkungan rumah (1910)

- Keamanan lingkungan perawatan kesehatan (1934)

j. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan

Level 1

Domain V : Kesehatan yang dirasakan

Level 2

Kelas :EE ( Kepuasan dalam merawat)

Level 3 : Hasil

- Kepuasan klien akses menuju sumber pelayanan (3000)


- Kepuasan klien: bantuan fungsional (3035)

INTERVENSI (NIC)

f. Keluarga mampu mengenali masalah

Level 1

Domain III : Perilaku

Level 2

Kelas S : Pendidikan

Level 3 : Intervensi

- Peninggakatan kesadaran kesehatan ( 5515)

g. Keluarga mampu memutuskan

Level 1

Domain III : Perilaku

Level 2

Kelas R : Bantuan Koping

Level 3 : Intervensi

- Dukungan membuat keputusan (5250)

h. Keluarga mampu merawat

Level 1

Domain III : Perilaku

Level 2

Kelas O : Terapi perilaku

Level 3 : Intervensi

- Managemen Perilaku (berlebih atau kurang perhatian) (4352)

i. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan

Level 1

Domain V

Level 2

Kelas X : Perawatan sepanjang hidup

Level 3: Intervensi

Pemeliharaan proses keluarga (7130)


j. Keluraga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan

Level 1

Domain VI : Sistem kesehatan

Level 2

Kelas B : Managemen Informal

Level 3: Intervensi

- Konsultasi (7910)

- Rujukan (8100)

E. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN

6. TOPIK : Promosi kesehatan ( terapi non farmakologi)

7. WAKTU: 14.30 WIB – Selesai. Hari Jumat, 14 Februari 2020

8. TEMPAT : Rumah Bpk.R di RT 09 RW 04 Desa Kaliori, Kec, Kalibagor, Kab Banyumas.

9. METODE : Penyuluhan Tentang Merokok

10. MEDIA : Materi Sap

KRITERIA HASIL

B. EVALUASI STRUKTUR

8. Laporan pendahuluan telah dipersilahkan sebelumnya

9. Interaksi mahasiswa dan keluarga berjalan sesuai yang diharapkan

10. Mahasiswa bertemu dan wawancara dengan keluarga

11. Kontrak waktu yang telah disepakati

12. Media telah di persiapkan sebelumnya

13. Mahasiswa hadir tepat waktu

14. Format berita acara dan penilaian sudah disiapkan saat supervise atau ujian

B. EVALUASI PROSES

5. Mahasiswa berinteraksi dengan klien

6. Selama interaksi dengan keluarga tidak menyimpang dari ketentuan

7. Keluarga menunjukan sikap terbuka dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

mahasiswa

8. Keluarga antusias dengan materi yang dipaparkan


SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK
PADA KELUARGA Tn. R DI RT 09 RW 04
DESA KALIORI, KECAMATAN KALIBAGOR
BANYUMAS

Disusun Oleh :
AGIL FITRI SUSANTI, S.Kep
NIM. 1911040101

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Bahaya Merokok

Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan tentang pengertian rokok, kandungan rokok, bahaya merokok, penyakit akibat

rokok, mengapa orang merokok, tips berhenti merokok, dan upaya pencegahan

Sasaran : Keluarga Tn. R di RT 09 RW 04 Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor

Hari / Tanggal :

Waktu : 45 Menit

Tempat : Rumah Tn. R di RT 09 RW 04 Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor

Penyuluh : Agil Fitri Susanti, S.Kep

Penanggung Jawab : Ns. Diyah Yulistika Handayani, S.Kep., M.Kep

I. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 45 menit, diharapkan keluarga Tn. R tahu tentang bahaya merokok

terhadap tubuh, peserta penyuluhan mampu mengerti mengenai dampak menggunakan atau mengkonsumsi rokok.

II. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan pembelajaran tentang bahaya merokok pada keluarga Tn. R diharapkan mampu :

1. Menjelaskan pengertian rokok secara benar

2. Menyebutkan kandungan rokok

3. Menjelaskan bahaya merokok

4. Menyebutkan penyakit akibat merokok

5. Mengetahui mengapa orang merokok

6. Menyebutkan tips berhenti merokok

7. Menyebutkan upaya pencegahan

III. Materi Penyuluhan

1. Pengertian rokok

2. Kandungan rokok

3. Bahaya merokok

4. Penyakit akibat merokok

5. Mengapa orang merokok

6. Tips berhenti merokok

7. Upaya pencegahan
IV. Metode

1. Ceramah

2. Konseling

V. Media

Leaflet, lembar balik

VI. Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan penyuluhan Kegiatan


Metode Media Waktu
Audience
Pembukaan :
Salam pembukaan - Menjawab Ceramah - 5 menit
Tujuan salam
Kontrak waktu
- Menyimak
- Mendengar
kan
Isi :
A. Menjelaskan tentang pengertian Menyimak Ceramah Leaflet 10 menit
rokok
B. Menjelaskan tentang kandungan
Menyimak Ceramah
rokok
C. Menjelaskan tentang bahaya
merokok
Menyimak Ceramah
D. Menjelaskan penyakit akibat
rokok
E. Menjelaskan mengapa orang Menyimak Ceramah
merokok
F. Menjelaskan tips berhenti
merokok Menyimak Ceramah
G. Menjelaskan upaya pencegahat

Evaluasi
Peserta peyuluhan dapat: Keluarga Tn. R Diskusi 20 menit
1. Mengetahui bahaya merokok dapat menjawab
2. Mengetahui penyakit akibat semua
rokok pertanyaan.

Penutup :
1. Evaluasi Keluarga Tn. R Ceramah 10 menit
2. Menyimpulkan membalas
3. Salam penutup salam dan
terima kasih.

VII. Media Alat Sumber

1. Media : Leaflet dan lembar balik

2. Sumber :

VIII. Referensi :

Jacksen, A. 2002. Bye..Bye..Smoke. Jakarta : Nexxmedia.

http://bahayarokok.blogspot.com/

http://www.e-psikologi.com/remaja

http://www.pjnhk.go.id/content/view/175/31/

http://organisasi.org/efek-bahaya-asap-rokok

httphttp://id.wikipedia.org/wiki/Rokok

IX. Evaluasi

1. Prosedur : Tanya jawab

2. Waktu : 10 menit

3. Bentuk soal : Lisan

4. Jumlah Soal : 3 butir

Butir:

b. Menjelaskan yang dimaksuddenganrokok

c. Menyebutkan 2 dari 3 kandungan rokok

d. Menyebutkan 3 dari 5 bahaya merokok

e. Menyebutkan 4 panyakit yang dapatditimbulkanakibatmerokok

f. Mengidentifikasi beberapa penyebab alasan orang merokok

g. Menyebutkan 3 tips berhenti merokok

h. Menyebutkan upaya pencegahan merokok

X. Materi

Terlampir
MATERI

MATERI BAHAYA MEROKOK

A. Pengertian Rokok

Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya kesehatan bagi diri sendiri

maupun masyarakat, oleh karena itu diperlukan berbagai kegiatan pengamanan rokok bagi kesehatan.

Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang mengandung “nikotin”

dan “tar” dengan atau tanpa bahan tambahan.

B. Kandungan Rokok

Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen – elemen, dan setidaknya 200 diantaranya dinyatakan berbahaya

bagi kesehatan dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkankan keracunan bagi tubuh.

Racun utama bagi rokok adalah tar, nikotin, dan karbonmonoksida.

1. Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru – paru, mengandung bahan

kimia yang beracun, sebagian merusak sel paru – paru dan menyebabkan kanker.

2. Nikotin adalah zat aditif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat yang bersifat karsinogen, dan

memicu kanker paru yang mematikan.

3. Karbonmonoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu

mengikat oksigen.

Di antara kandungan asap rokok termasuklah bahan radioaktif (polonium – 201) dan bahan – bahan yang digunakan

di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), ubatgegat (naphthalene), racun serangga (DDT), racun anai-anai

(arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide).

C. Bahaya Rokok

1. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya

dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin,

karbonmonoksida, dsb.

2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali

mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun

yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih

berbahaya dari pada polusi di jalanan raya yang macet.

3. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit

dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih merokok dari pada makan jika uang

yang dimilikinya terbatas.

4. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin, sehingga dana

kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok.

5. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa


D. Penyakit Akibat Merokok

1. Kanker mulut

2. Kanker paru-paru

3. Kanker perut

4. Kanker payudara

5. Penyakit jantung

6. Stroke

7. Kemandulan

8. Bronchitis

9. Osteoporosis

E. Mengapa Orang Merokok

1. Rokok tanda kejantanan

2. Ekspresi perlawanan dan pemberontakan

3. Kebiasaan sehari – hari (budaya)

4. Peer pressure (tekanan teman sebaya)

5. Pencapaian kebebasan

6. Pelarian tekanan hidup

F. Tips Berhenti Merokok

Dikenal dengan 8M :

1. Memiliki niat dan motivasi

2. Minum air atau juice buah

3. Memohon doa

4. Membuat sesuatu

5. Mengunyah sesuatu

6. Menarik nafas panjang

7. Melengahkan nyalaan api rokok

8. Melakukan olahraga

G. Upaya Pencegahan

Dalam upaya prevensi, motivasi untuk menghentikan perilaku merokok penting untuk dipertimbangkan dan

dikembangkan. Dengan menumbuhkan motivasi dalam diri untuk berhenti atau tidak mencoba untuk merokok, akan

membuat mereka mampu untuk tidak terpengaruh oleh godaan merokok yang datang dari teman, media massa atau

kebiasaan keluarga/orangtua.

Suatu program kampanye anti merokok yang dilakukan dapat dijadikan contoh dalam melakukan upaya pencegahan

agar tidak merokok, karena ternyata program tersebut membawa hasil yang menggembirakan. Kampanye anti merokok ini
dilakukan dengan cara membuat berbagai poster, film dan diskusi-diskusi tentang berbagai aspek yang berhubungan

dengan merokok. Lahan yang digunakan untuk kampanye ini adalah sekolah-sekolah, televisi atau radio.
LAPORAN PENDAHULUAN KUNUNGAN KE-V PADA NY T DENGAN

KELUARGA INTI TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA : DEWASA

AWAL DI WILAYAH RT 09 RW 04 DESA KALIORI KABUPATEN

KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS

Disusun Oleh :

AGIL FITRI SUSANTI, S.Kep

NIM 1911040101

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN KUNJUNGANKELUARGA

Kunjungan Ke-5 Hari Sabtu, 15 Februari 2020

IV. PENDAHULUAN

L. Latar Belakang

Pada saat pengkajian di kunjungan 1, 2, 3 dan 4 kepada Ny. T pada hari Sabtu 15 Februari 2020

setelah dilakukan tindakan kepada Ny.T pengukuran tekanan darah mendapatkan hasil hari ke 1 150/70

mmHg, harike 2 150/85 mmHg, dan harike 3 160/80 mmHg. Pemeriksaan pengukuran tekanan darah

juga di lakukan kepda Tn. R mendapatkan hasil harike 1 120/70 mmHg, harike 2 150/80 mmHg, dan

hari ke 3 120/75. Keluarga Ny T merupakan keluarga yang berada di tahap perkembangan dewasa awal

karena Ny.T memiliki anak yang masih berumur 20 tahun.

Setelah dilakukan kunjungan selama 3 hari dan dilakukan pengukuran darah tinggi pada Ny.T

terliha hasil dari hari kehari tidak mengalami penurunan bahkan hasil selalu menunjukan tinggi 150

mmHg. Ny.T mengatakan tekanan darah selalu 150 mmHg tidak pernah turun selama beberapa tahun

ini, Ny. T mengatakan bahwa lebih suka mengemil makanan yang asin seperti kerupuk, ikan asin

goreng, dan telor hamper setiap hari mengkonsumsinya. Ny. T juga lebih suka memasak makananan

sepert sayuran dengan rasa yang asin jika tidak terasa asin maka selera untuk makanpun tidak begitu

suka.

Dari hasil diatas menunjukan bahwa Ny.T lebih menyukai makanan makanan yang berasa asin dan

tidak memperdulikan kesehatannya, efek dari banyaknya makanan yang dikonsumsi rasa asina dalah

salah satu timbulnya suatu penyakit Hipertensi, yang memang pada dasarnya penderita Hipertensi tidak

di perbolehkan memakan makanan asin karena kandungan pada rasa asin tidak begitubaik untuk

kesehatan seseorang yang sudah mengalami tekanan darah tinggi. Dalam kehidupan seharihari Ny.T

selalu beraktivitas yang terkadang membuatnya merakan cape dan pusing seperti ditusuk tusuk.

Disini Ny.T hanya tahu tindakan pengobatan herbal hanya dengan menggunakan jus sledri, dan dis

berikan cara herbal dengan memberikan cara lain yaitu, membuat jus pisang ambon menggunakan air

kelapa muda, dengan hasil dapat dikonsumsi 2x dalam sehari pagi dan sore, jus iniadalah jus kombinasi

yang memberikan hasil sudah teruji dengan meng konsumsi secara rutin dapat menurun kantekanan

darah 10% dari hasil tekanan darah awal sebelum mencoba meminum jus pisang ambon dan air kelapa

muda.

M. Data yang perlu dikaji lebih lanjut


1. Melatih Ny. T untuk bisa mempraktekan dalam kehidupan sehari harinya, dalam membuat

jus pisang ambon dengan air kelapa hijau.

N. MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA

3. Domain 1 : Promosi Kesehatan

Kelas 2 : Manajemen Kesehatan

Diagnosa : Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (00099)

D. PROSES KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

3. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan

Ditandai dengan:

9) Ny. T mengatakan sudah 14 tahun mengalami Hipertensi setelah melahirkan anak

kedua dengan hasil tensi awal 180 mmHg, sedangkan pada awal dilakukan observasi

pengukuran tekanan darah kepada Ny. T dengan hari 150 mmHg.

10) Ny. T ± 1 minggu yang lalu sempat merasakan sakit kepala dan tengkuk leher

kencang sampai beberapa hari sehingga tidak bisa beristirahat dengan tenang,

danNy. T membeli obat hipertensi yaitu Amlodipin di apotek, .Ny.T mengatakan

mengkonsumsi obat amlodipin setiap kali meraskan sakit kepala.

11) Ny. T mengatakan sudah bisa memahami kondisi dirinya sendiri jika tensinya tinggi,

seperti badan lemas, kepala bera tcekot cekot, tengkuk leher terasa kencang dan

panas. Sehingga untuk berjalan pun lemas.

12) Ny. T mengatakan bahwa dikeluarganya ada yang terkena hipertensi seperti ibu

KRITERIA HASIL (NOC)

k. Keluarga mampu mengenali masalah

Level 1

Domain : IV (Pengetahuan tentang kesehatan dan perilaku)

Level 2

Kelas : Q (Perilaku Sehat)

Level 3 :

- Perilaku Promosi Kesehatan (1602)

- Perilaku patuh : pengobatan yang disarankan (1623)


- Kepercayaan mengenai kesehatan ( 1700)

l. Keluarga Mampu Mengambil keputusan

Level 1

Domain IV: KesehatanKeluarga

Level 2

Kelas Q : Perilaku sehat

KelasR :Kepercayaan tentang kesehatan

Level 3 : hasil

- Partisipasi dalam keputusan perawatan kesehatan (1606)

- Kepercayaan mengenaik kesehatan (1700)

m. Keluarga mampu merawat

Level 1

Domain VI : Kesehatan Keluarga

Level 2

Kelas X : Keluarga Sejahtera

Level 3 : Hasil

- Koping keluarga (2600)

- Fungsi Keluarga (2602)

- Intregitas keluarga (2603)

- Dukungan keluarga selama perawatan (2609)

n. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan

Level 1

Domain IV (Pengetahuan tentang kesehatan &lingkungan)

Level 2

Kelas T : Kontrol resiko dan keamanan

Level 3 : Hasil

- Keamanan lingkungan rumah (1910)

- Keamanan lingkungan perawatan kesehatan (1934)

o. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan

Level 1

Domain V : Kesehatan yang dirasakan


Level 2

Kelas :EE ( Kepuasan dalam merawat)

Level 3 : Hasil

- Kepuasan klien akses menuju sumber pelayanan (3000)

- Kepuasan klien: bantuan fungsional (3035)

INTERVENSI (NIC)

k. Keluarga mampu mengenali masalah

Level 1

Domain III : Perilaku

Level 2

Kelas S : Pendidikan

Level 3 : Intervensi

- Peninggakatan kesadaran kesehatan ( 5515)

l. Keluarga mampu memutuskan

Level 1

Domain III : Perilaku

Level 2

Kelas R : Bantuan Koping

Level 3 : Intervensi

- Dukungan membuat keputusan (5250)

m. Keluarga mampu merawat

Level 1

Domain III : Perilaku

Level 2

Kelas O : Terapi perilaku

Level 3 : Intervensi

- Managemen Perilaku (berlebih atau kurang perhatian) (4352)


n. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan

Level 1

Domain V

Level 2

Kelas X : Perawatan sepanjang hidup

Level 3: Intervensi

Pemeliharaan proses keluarga (7130)

o. Keluraga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan

Level 1

Domain VI : Sistem kesehatan

Level 2

Kelas B : Managemen Informal

Level 3: Intervensi

- Konsultasi (7910)

- Rujukan (8100)

E. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN

11. TOPIK : Promosi kesehatan ( terapi non farmakologi)

12. WAKTU: 11.11 WIB – Selesai. Hari Sabtu, 15 Februari 2020

13. TEMPAT : Rumah Ny. T di RT 09 RW 04 Desa Kaliori, Kec, Kalibagor, Kab Banyumas.

14. METODE : Demonstrasi dan tanyajawab

15. MEDIA : leaflet , sap

KRITERIA HASIL

C. EVALUASI STRUKTUR

15. Laporan pendahuluan telah dipersilahkan sebelumnya

16. Interaksi mahasiswa dan keluarga berjalan sesuai yang diharapkan

17. Mahasiswa bertemu dan wawancara dengan keluarga

18. Kontrak waktu yang telah disepakati

19. Media telah di persiapkan sebelumnya

20. Mahasiswa hadir tepat waktu

21. Form berita acara dan penilaian sudah disiapkan saat supervise atau ujian
B. EVALUASI PROSES

9. Mahasiswa berinteraksi dengan klien

10. Selama interaksi dengan keluarga tidak menyimpang dari ketentuan

11. Keluarga menunjukan sikap terbuka dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

mahasiswa

12. Keluarga antusias dengan materi yang dipaparkan


SATUAN ACARA PENYULUHAN
PEMBERIAN JUS PISANG AMBON DENGAN AIR KELAPA MUDA
UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH TINGGI
PADA KELUARGA NY. T DI RT 09 RW 04
DESA KALIORI, KECAMATAN
KALIBAGOR BANYUMAS

Disusun Oleh :
AGIL FITRI SUSANTI, S.Kep
NIM. 1911040101

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PURWOKERTO 2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Pemberian jus pisang ambon dengan air kelapa muda untuk menurunkan tekanan
darah tinggi
Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan tentang manfaat kandungan dari pisang ambon dan air kelapa muda untuk

membantu menurunkan tekanan darah tinggi dengan dikonsumsi 2x dalam sehari

Sasaran : Keluarga Ny. T di RT 09 RW 04 Desa Kaliori, Kecamatan

Kalibagor Hari / Tanggal :

Waktu : 40 Menit

Tempat : Rumah Tn. R di RT 09 RW 04 Desa Kaliori, Kecamatan

Kalibagor Penyuluh : Agil Fitri Susanti, S.Kep

Penanggung Jawab : Ns. Diyah Yulistika Handayani, S.Kep., M.Kep

XI. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan klien memahami tentang manfaat jus pisang ambon dan air kelapa

muda untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan cara pembuatannya.

XII. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan pada Ny. T diharapkan mampu :

8. Menjelaskan pengertian manfaat dari jus pisang ambon dan air kelapa muda

9. Menyebutkan

10. Menjelaskan

11. Menyebutkan

XIII. Materi Penyuluhan

8. Pengertian manfaat pisang ambon dan air kelapa muda

9. Kandungan pada pisangan ambon dan air kelapa muda

10. Dosis pembuatan jus pisang ambon dengan air kelapa

11. Cara pembuatan jus pisang ambon dengan air kelapa muda

XIV. Metode

3. Ceramah

4. Konseling

XV. Media

Leaflet, lembar balik

XVI. Kegiatan Penyuluhan


Kegiatan penyuluhan Kegiatan
Metode Media Waktu
Audience
Pembukaan :
Salam pembukaan - Menjawab Ceramah - 5 menit
Tujuan salam
Kontrak waktu - Menyimak
- Mendengar
kan
Isi :
H. Pengertian pisang ambon dan air Menyimak Ceramah Leaflet 15 menit
kelapa muda
I. Menjelaskan manfaat pisang
ambon dan air kelapa muda Menyimak Ceramah
J. Menjelaskan kandungan dari jus
pisang ambon dengan air kelapa
muda Menyimak Ceramah
K. Menjelaskan takaran dosis
pisang dan air kelapa untuk
membuat jus kombinasi Menyimak Ceramah
L. Menjelaskan cara pembuatan jus
pisang dengan air kelapa
Menyimak Ceramah

Evaluasi
Peserta peyuluhan dapat: Ny. T dapat Diskusi 10 menit
3. Mengetahui manfaat pisang menjawab
ambon dan air kelapa semua
4. Mengetahui cara pembuatannya pertanyaan.

Penutup :
4. Evaluasi Ny. T Ceramah 10 menit
5. Menyimpulkan membalas
6. Salam penutup salam dan
terima kasih.

XVII. Media Alat Sumber

3. Media : Leaflet dan bahan jus pisang ambon, air kelapa muda
4. Sumber : Jurnal Nasional “ Efektivitas Jus Pisang Ambon dan Air Kelapa Muda Terhadap Tensi

Lansia Penderita Hipertensi”

XVIII. Referensi

Jurnal Nasional “ Efektivitas Jus Pisang Ambon dan Air Kelapa Muda Terhadap Tensi Lansia Penderita

Hipertensi”

XIX. Evaluasi

5. Prosedur : Tanya jawab

6. Waktu : 10 menit

7. Bentuk soal : Lisan

8. Jumlah Soal : 3 butir

Butir:

i. Menjelaskan manfaat dari pisang ambon dan air kelapa muda

j. Menjelaskan kandungan dari jus pisang ambon dengan air kelapa muda

k. Menjelaskan takaran dosis pisang dan air kelapa untuk membuat jus kombinasi

l. Menjelaskan cara pembuatan jus pisang dengan air kelapa

XX. Materi

Terlampir
MATERI JUS PISANG AMBON DAN AIR KELAPA MUDA

H. Pengertian pisang ambon dan air kelapa muda

Pisang adalah tanaman herbalyag berasal dari kawasan Asia Tenggara (termasuk Indonesia).

Pisang (Musa acuminate Colla) adalah salah satu dari tumbuhan yang banyak manfaatnya di dunia, buah

pisang memiliki khasiat dan nilai gizi yang banyak sekali dan daging pisang kaya akan kalium dan

dipercaya dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Pisang ambon merupakan pisang yang paling banyak

disukai karena rasa yang lebih manis, tekstur yang lebih enak dan aroma yang lebih tajam jika

dibandingkan dengan pisang yang lain.

Menurut Organisasi Pangan Dunia (FAO) sudah menyatakan air kelapa muda sebagai minuman

energy alami kandungan fruktosa dan glukosanya juga bisa membuat tubuh berenergi kembali. Air kelapa

muda sebagai isotonic alami yang kaya mineral dan memiliki elektrolit, klorida, kalsium, potassium,

magnesium, sodium dan riboflavin (Sweetspe,2010). Air kelapa muda merupakan salah satu solusi yang

dapat digunakan untuk menambah asupan kalium agar dapat menyeimbangi kadar Natrium sehingga

tekanan darah kita terjaga. Air kelapa muda ini mempunyai kandungan kalium sebesar 290 mg per 100

ml.jumlah yang tinggi dapat digunakan sebagai terapi pada seseorang yang mengalami hipertensi untuk

mengontrol tekanan darah tidak terlalu tinggi (kecuali pada orang yang mempunyai komlikasi hipertensi

dengan gagal ginjal tidk diperbolehkan karena tinggi kalium akan memperparah keadaan).

I. Manfaat pisang ambon dan air kelapa muda

1. Manfaat pisang ambon memiliki kalium dan potassium yang diketahui bermanfaat untuk kesehatan

jantung dan menurunkan resiko penyakit jantung (Lusia Kus Ama, 2011).

2. Manfaat air kelapa muda adalah untuk menurunkan tekanan darah tinggi dengan cara memberikan air

2x sehari sebanyak 250 ml pada pagi dan sore selama 5 hari, setelah 5 hari tekanan darah mengalami

penurunan dengan cara di cek tensi.

J. Kandungan pada pisang ambon dan air kelapa muda

Pisang ambon memiliki kadungan kalium lebih tinggi dan natrium lebih rendah dibandingkan

dengan buah pisang lainnya, dalam 100 g pisang ambon mengandung 435 mg kalium dan hanya 18 mg

natrium, sedangkan berat rata rata satu buah pisang ambon + 140 g, sehingga dalam satu buah pisang

ambon mengandung + 600 mg kalium.

Air kelapa muda mengandung 12 jenis protein penting antara lain argini, asam asparat, asam

glutamate, histidin, fenilalanin, tirosin. Jenis vitamin yang terdapat pada air kelapa muda adlaah golongan

vitamin B merupakan koenzim dalam metabolism sumber energy baik karbohidrat, lemak, maupun
protein, dan pembentukan sel. Terdaat 7 vitamin B dalam air kelapa muda yaitu asam nikotimik, asam

pantotenat, biotin, riboflavin (B2), asam lofat, tiamin (B1), dan piridoksin (B6), (Lysminiar, 2010). Jadi

penting bagi penderita hipertensi untuk mengatasi asupan natrium dalam makanan, dan membantu

menurunkan tekanan darah, juga disarankan untuk meningkatkan asupan bahan makanan sumber kalium

(Sulistia, 2008).

Menurut Kemala dan Velayutham dalam Barlin (2004) kandungan kalium dalam air kelapa adalah

yang paling tinggi yakni sebesar 7300 mg/l. Buah pisang memiliki kandungan kalium yang tinggi kelapa

muda dapat meningkatkan input kalium dalam tubuh sehingga dapat menurunkan tekanan darah

khususnya pada kelompok lanjut usia.

K. Bahan dan alat pembuatan jus pisang dengan air kelapa muda

Bahan :

1. Pisang ambon 2 buah

2. Air kelapa muda 1x gelas minum (diminumkan 2x sehari pagi dan

sore) Alat : Blender dan Gelas

L. Cara pembuatan jus pisang dengan air kelapa muda

1. Pilihlah buah pisang ambon yang sudah matang, dan manis

2. Kupaslah pisang dan masukkan ke dalam blender

3. Siapkan air kelapa dengan ukuran 1 gelas minum

4. Campurkan pisang dengan air kelapa muda

5. Blender jika semua bahan sudah siap dan dimasukan

6. Tuanglah jus pisang dan air kelapa muda yang sudah menjadi halus,jika sudah jadi siap untuk

diminum.

Anda mungkin juga menyukai