Makalah Abr
Makalah Abr
Makalah ini dibuat untuk memenuhi nilai tugas pada mata kuliah Praktikum
Analisa Batuan Reservoir
Oleh :
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2019
DAFTAR ISI
Halaman
1.1.............................................................................................................Latar
Belakang .......................................................................................... 1
1.2.............................................................................................................Rumusa
n Masalah ........................................................................................ 2
1.3.............................................................................................................Tujuan
Penulisan ......................................................................................... 2
Gambar Halaman
PENDAHULUAN
TEORI DASAR
Pc = Pnw-Pw
Tekanan kapiler mempunyai dua pengaruh yang penting dalam reservoir
minyak atau gas, yaitu :
Oil water contact (OWC) adalah kedalaman tertentu (secara teori) yang
merupakan batas/level antara yang dominan minyak dan yang dominan air dalam
satu formasi. Karena mengikuti hukum gravitasi, idealnya minyak ada di atas air
dalam satu level horizontal. Akan tetapi dalam realitanya, karena efek tekanan
kapiler dalam pori2 formasi dsb, batasnya tidak jelas dalam satu level tertentu
melainkan seperti gradational (ada zona transisi). Lalu muncul lah istilah Free
Water Level (FWL) untuk menyatakan bahwa di level tersebut adalah batas
dimana fomasinya sudah 100% air.
2.3 Hubungan Rumus Antara Tekanan Kapiler dan Water Oil Contact
4
Hubungan tekanan kapiler di dalam rongga pori batuan dapat dilukiskan
dengan sebuah sistim tabung kapiler. Di mana cairan fluida akan cenderung untuk
naik bila ditempatkan didalam sebuah pipa kapiler dengan jari-jari yang sangat
kecil. Hal ini diakibatkan oleh adanya tegangan adhesi yang bekerja pada
permukaan tabung. Besarnya tegangan adhesi dapat diukur dari kenaikkan fluida ,
dimana gaya total untuk menaikan cairan sama dengan berat kolom fluida.
Sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan kapiler merupakan kecenderungan
rongga pori batuan untuk menata atau mengisi setiap pori batuan dengan fluida
yang berisi bersifat membasahi.
Tekanan didalam tabung kapiler diukur pada sisi batas antara permukaan
dua fasa fluida. Fluida pada sisi konkaf (cekung) mempunyai tekanan lebih besar
dari pada sisi konvek (cembung). Perbedaan tekanan diantara dua fasa fluida
terebut merupakan besarnya tekanan kapiler didalam tabung.
•Tegangan antarmuka
Setelah minyak dapat bergerak, maka diharapkan tidak ada lagi minyak
yang tertinggal. Pada surfactant flooding kita tidak perlu menginjeksikan
surfactant seterusnya, melainkan diikuti dengan fluida pendesak lainnya, yaitu air
yang dicampur dengan polymer untuk meningkatkan efisiensi penyapuan dan
akhirnya diinjeksikan air.
PEMBAHASAN
Tekanan didalam tabung kapiler diukur pada sisi batas antara permukaan
dua fasa fluida. Fluida pada sisi konkaf (cekung) mempunyai tekanan lebih besar
dari pada sisi konvek (cembung). Perbedaan tekanan diantara dua fasa fluida
terebut merupakan besarnya tekanan kapiler didalam tabung.
Oil water contact (OWC) adalah kedalaman tertentu (secara teori) yang
7
merupakan batas/level antara yang dominan minyak dan yang dominan air dalam
satu formasi. Karena mengikuti hukum gravitasi, idealnya minyak ada di atas air
dalam satu level horizontal. Akan tetapi dalam realitanya, karena efek tekanan
kapiler dalam pori2 formasi dsb, batasnya tidak jelas dalam satu level tertentu
melainkan seperti gradational (ada zona transisi). Lalu muncul lah istilah Free
Water Level (FWL) untuk menyatakan bahwa di level tersebut adalah batas
dimana fomasinya sudah 100% air.
1. Sifat fisik fluida reservoir yang terdiri dari : gravity minyak, viskositas
minyak, komposisi dan kandugan kloridanya.
2. Sifat fisik batuan reservoir yang terdiri dari : saturasi minyak sisa, tipe
formasinya, ketebalan, kedalaman, permeabilitas rata-rata dan
temperaturnya.
Performance reservoir setelah injeksi surfactant pada dasarnya tidak sama antara
satu reservoir dengan reservoir lainnya, tergantung pada karakteristik reservoir
tersebut yang lebih sesuai atau tepat untuk pelaksanaan injeksi surfactant. Namun
dari data-data yang diperoleh dari keberhasilan injeksi surfactant pada sumur-
sumur produksi yang telah dilakukan, dapat diambil performance reservoir setelah
injeksi surfactant.
BAB IV
KESIMPULAN
1. Amyx, James W. dkk. 2002. Rekayasa Reservoir Minyak Sifat Fisik Batuan
aaaReservoir. Terjemahan oleh Herlan Adim. Jakarta : Teknik Perminyakan,
aaaFakultas Teknologi Mineral, Universitas Trisakti.
4. https://duniaperminyakan.wordpress.com/2016/04/21/tegangan-permukaan-
dan-tekanan-kapiler/ 22/05/2019
5. https://www.academia.edu/5266561/SIFAT-SIFAT_SURFAKTAN
22/05/2019
DAFTAR SIMBOL
11