Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PRAKTIK KEPERAWATAN JIWA

ESSAY TERAPI KELUARGA


Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Praktik Keperawatan Jiwa
Dosen Pengampu: Garda Rias Arsy.,S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun oleh :
Aullia Syifa’ Amini (2018012037)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CENDEKIA UTAMA KUDUS
2020
ESSAY TERAPI KELUARGA

A. Pengertian
Family (keluarga) adalah satu kelompok yang terkait oleh ikatan perkawinan atau
darah, secara khusus mencakup seorang ayah, ibu dan anak. Sedangkan therapy adalah
suatu pengakuan dan pengobatan yang ditujukan kepada penyembuhan satu kondisi
patologi.
Menurut kartini kartono dan dali gulo dalam kamus psikologi family therapy (terapi
keluarga) adalah suatu bentuk terapi kelompok dimana masalah pokoknya adalah
hubungan antara pasien dengan anggota-anggota keluarganya. Oleh sebab itu anggota
keluarga dilibatkan dalam usaha penyembuhannya. Terapi ini secara khusus memfokuskan
pada masalah-masalah yang berhubungan dengan situasi keluarga dan penyelenggaraanya
melibatkan anggota keluarga.
Dapat disimpulkan bahwa family therapy atau terapi keluarga merupakan suatu
bentuk bantuan untuk menangani suatu masalah dalam keluarga yang melibatkan keluarga
inti untuk mencapai keseimbangan dan merasakan kebahagiaan dalam rumah tangga.
B. Tujuan Terapi Keluarga
Tujuan family therapy atau terapi keluarga adalah membantu klien (anggota
keluarga) untuk mencapai individualitas, membuat dirinya menjadi hal yang berbeda dari
sistem keluarga. Membantu anggota keluarga belajar dan menghargai secara emosional
bahwa dinamika keluarga adalah kait-mengkait di antara anggota keluarga.
C. Peran Konselor dalam Terapi Keluarga
1. Menciptakan Kerjasama antar anggota keluarga
2. Memberikan kepercayaan dan mendorong klien bahwa setiap orang dalam keluarga
memiliki kemampuan dan mengetahui fungsi dan peran serta dapat melakukan yang
terbaik buat dirinya dan keluargannya
D. Model Terapi keluarga
1. Pembeda diri
2. Triangle yaitu menggali bagaimana peran segetiga ayah, ibu dan anak agar dapat
mencapai keseimbangan dan rasa aman dalam keluarga
3. Dinamik
4. Posisi sibling adalah seorang anggota keluarga ada perhatian pada sibling lainnya
5. Sistem emosi nuclear family
E. Terapi Struktur Keluarga
1. Konsep keluarga sebagai suatu sistem sosiokultural terbuka digambarkan sebagai
sarana dalam memenuhi kebutuhan adaptasi. Fungsi keluarga apabila kebutuhan
individu dan anggota keluarga lain dijumpai maladaptive dan tidak saling
menyesuaikan
2. Fokus dari terapi struktur ini adalah perubahan adaptasi maladaptive menjadi adaftif
atau perubahan pola untuk memudahkan perkembangan
F. Strategi Terapi Keluarga
1. Reframing : dimana problem Kembali oleh ahli terapi sebagai sesuatu yang dibutuhkan
oleh keluarga
2. Pengendalian perubahan
3. Paradok (kontradiksi atau pertentangan)
G. Tahapan dalam Terapi Keluarga
Pada mulannya seorang konseli dating ke konselor untuk mengkonsolidasikan
masalahnya. Biasanya dating pertama kali ini lebih bersifat “identifikasi pasien”. Tetapi
untuk tahapan diperlukan kehadiran anggota keluarga yang lain. Tidak mungkin
mendengarkan peran, status, nilai dan norma keluarga atau kelompok jika tidak ada
kehadiran anggota keluarga yang lain jadi dalam pandangan ini anggota keluarga yang lain
harus dating ke konselor.

Tahapan terapi keluarga secara garis besar proses dalam konseling keluarga adalah :

1. Pengembangan rapport merupakan suasana hubungan konseling yang akrab, jujur,


saling percaya, sehingga menimbulkan keterbukaan dari konseli.
2. Pengembangan apresiasi emosional dimana munculnya kemampuan untuk menghargai
perasaan masing-masing anggota keluarga dan keinginan mereka agar masalah yang
mereka hadapi dapat terselesaikan semakin besar.
3. Pengembangan alternatif modus perilaku dalam tahap ini baik konseli maupun anggota
keluarga mengembangkan dan melatihkan perilaku-perilaku baru yang disepakati
berdasarkan hasil diskusi dalam konseling
H. Peran Perawat dalam Terapi Keluarga
1. Mendidik Kembali dan mengorientasi seluruh anggota keluarga
2. Memberikan dukungan kepada klien serta sistem yang mendukung klien untuk
mencapai tujuan dan usaha untuk berubah
3. Memberikan pelayanan prevelensi primer, sekunder dan tersier melalui penyuluhan
perawatan dirumah dan Pendidikan
I. Peran Keluarga dalam Terapi
1. Tidak merasa takut dan mampu bersikap terbuka
2. Membantu anggota bagaimana memandang orang lain
3. Membuat suatu keadaan dimana anggota keluarga dapat melihat bahaya terhadap diri
klien dan aktivitasnya
4. Pendidikan ulang anggota untuk bertanggung jawab
J. Kesalahan Umum dalam Terapi Keluarga
1. Tidak berjumpa dengan seluruh anggota keluarga, untuk mendiskusikan masalah-
masalah yang dihadapi. Yang baik jika seluruh anggota keluarga terlibat dalam
terapinnya
2. Mendiskusikan masalah, atau menjelaskan pandangan kepada orang tua dan bukan
menunjukan cara penanganan masalah yang dihadapi dalam situasi kehidupan yang
nyata
3. Melihat untuk menjelaskan perilaku anak dan orang tua bukan mengajarkan cara untuk
memperbaiki masalah-masalah yang terjadi. Jadi penekanannya adalah mengubah
sistem interaksi dengan jalan mengubah perilaku orang tua dan mengajarkan mereka
bagaimana cara mengubah perilaku anak-anak mereka
4. Mengajarkan Teknik modifikasi perilaku pada keluarga yang terlalu otoritarian atau
terlalu membiarkan dalam interaksi mereka. Orang tua perlu belajar cara membirakan
dorongan dan afeksi kepada anak mereka, bukan mengendalikan perilaku anak.
Konselor perlu mengajarkan anak dengan penuh afeksi pula.
Kesalahan-kesalahan dalam konseling keluarga semacam diatas sepatuhnya dihindari
untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Konselor tentunya diharapkan melakukan
evaluasi secara terus-menerus terhadap apa yang dilakukan dan bagaimana yang
dicapai usahanya.

DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.uinsby.ac.id/11958/5/Bab%202.pdf

https://id.scribd.com/doc/92209049/Terapi-Keluarga-Keperawatan-Jiwa

Anda mungkin juga menyukai