Pembagiannya
Untuk belajar bahasa arab dari nol, selain mengajarkan anak didik untuk menghafalkan
mufrodat (kosa kata), kita bisa mengenalkan kepada anak didik untuk mengenal istilah
sebagai berikut:
Jika huruf itu digabung, dapat membuat sebuah kata: misalkan gabungan huruf m+a+k+a+n =
makan.
Kata-kata yang digabung akan membentuk kalimat, contoh: aku makan roti = gabungan kata
aku + makan + roti.
Gabungan huruf akan membentu kata yang dalam Bahasa Arab disebut Kalimah, contoh:
ْﺍﻟ ُﺨﺒ ُْﺰyang artinya roti.
Gabungan kata akan membentuk kalimat yang dalam Bahasa Arab disebut dengan kalam,
contohnya: َﺍَﻧَﺎ ﺍَﺃْ ُﻛ ُﻞ ْﺍﻟ ُﺨﺒْﺰ. (Saya sedang/akan makan roti).
“Kalimat dalam Bahasa Arab adalah susunan dari huruf-huruf yang memberikan satu
makna”.
Jika kumpulan huruf tidak memberikan makna, tidak disebut kalimat, tapi masuk ke kategori
lafadz.
2. Pembagian Kalimat
Jika Bahasa Indonesia mengenal cukup banyak jenis kata, Bahasa Arab hanya mengenal 3
jenis kata (kalimat).
“Isim Adalah kalimah yang menunjukkan makna kepada dirinya sendiri dan tidak
berkaitan dengan waktu (lampau, sekarang, akan datang)”.
Tidak berkaitan dengan waktu maksudnya: baik digunakan untuk mengungkapkan kejadian
yang lalu, sekarang atau akan datang, bentuk tulisannya tidak berubah, tidak terpengaruh.
Kalimat isim bisa digunakan untuk: manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, tempat, waktu,
alat, kata-kata yang dalam bahasa Indonesia di artikan -an (mashdar) seperti:
perikemanusiaan, perjalanan, pekerjaan, buatan, dan sebagainya.
ُﻣ ْﺴ ِﻠ ٌﻢlaki-laki muslim_
ٌ ﺳﺪ َ َ ﺃsinga_
ٌ ِﻛﺘَﺎﺏbuku_
ﺱ ٌ ﺩَ ْﺭpelajaran