Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI

“PELATIHAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) BAGI KADER”

KELOMPOK VIII
Andi Neilah Faradisa T PO.71.4.231.16.1.045
Dicky Hendra Wijaya PO.71.4.231.16.1.046
Nuriswandi PO.71.4.231.16.1.058
Yuyukarmila PO.71.4.231.16.1.078
Zubaeda PO.71.4.231.16.1.079

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN
PROGRAM STUDI GIZI DAN DIETETIKA
MAKASSAR
2020
A. LATAR BELAKANG

Makanan tambahan yang diberikan pada bayi setelah berusia 6


bulan sampai bayi berusia 24 bulan disebut makanan pendamping ASI,
ditinjau dari sudut masalah kesehatan dan gizi bayi termasuk kelompok
yang paling mudah menderita kelainan gizi. Salah satu faktor penyebab
perilaku penunjang orang tua dalam memberikan makanan pendamping
ASI pada bayi adalah masih rendahnya pengetahuan ibu tentang makanan
bergizi bagi bayinya. Karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh
ibu, sehingga banyak bayi yang mengalami gizi kurang. Untuk mencegah
terjadinya berbagai gangguan gizi dan masalah psikososial diperlukan
adanya perilaku penunjang dari para orang tua, khususnya perilaku ibu
dalam memberikan makanan pendamping ASI pada bayinya. (Depkes
RI,2010).
Varghese & Susmitha (2015) menyebut periode ini dengan nama
penyapihan (weaning) yang merupakan proses dimulainya pemberian
makanan khusus selain ASI, berbentuk padat atau semi padat secara
bertahap jenis, jumlah, frekuensi, maupun tekstur dan konsistensinya
sampai seluruh kebutuhan nutrisi anak dipenuhi. Memulai pemberian
makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada saat yang tepat akan sangat
bermanfaat bagi pemenuhaan kebutuhan nutrisi dan tumbuh kembang
anak.
Tumbuh kembang anak akan terganggu jika makanan pendamping
tidak diperkenalkan pada di usia 6 bulan, atau pemberiannya dengan cara
yang tidak tepat. Karena di usia 6 bulan, kebutuhan bayi untuk energi dan
nutrisi mulai melebihi apa yang disediakan oleh ASI, dan makanan
pendamping diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pada usia ini
perkembangan bayi sudah cukup siap untuk menerima makanan lain
(WHO, 2016). Peraturan Pemerintah No 33 Tahun 2012, memberikan
makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat sejak umur 6 bulan dan
meneruskan pemberian ASI sampai umut 2 tahun. Penerapan pola
pemberian makan ini akan mempengaruhi derajat kesehatan selanjutnya
dan meningkatkan status gizi bayi.
Banyak orang tua tidak tahu apa yang dimaksud pengenalan
makanan tambahan,apa keuntungannya, kapan pemberian makanan, apa
saja yang harus diperkenalkan ,makanan apa yang cocok dan makanan apa
yang harus dihindari untuk bayi usia tertentu dan sebagainya. Orang tua
terutama ibu yang pengetahuan tentang makanan kurang maka banyak dari
mereka yang salah dalam memperkenalkan makanan untuk anaknya ,
orang tua sering memberikan makanan pada saat bayi usia kurang dari 6
bulan selain itu orang tua sering memberikan makanan sekaligus banyak
makanan dan bervariasi setiap harinya.Padahal pada umumnya anak belum
menunjukkan adanya tanda-tand alergi kadang anak juga baru bias
menyesuaikan lidahnya untuk makanan tertentu dalam waktu berulang
atau 4-7 hari. Kadang orang tua membeli makanan langsung dari toko
yang mahal yang mereka pikir praktis dan aman buat bayi mereka, karena
mereka tidak tahu dan tidak berfikir apa yang dirasakan oleh bayi terhadap
makanan tambahan tersebut sebab mereka lupa bahwa makanan yang
dibuat sendiri lebih bermanfaat dan aman bagi kesehatan bayi. Orang tua
juga sering lupa atau bahkan tidak meneliti keamanan dari makanan
tersebut, orang tua hanya berfikir makanan itu cocok untuk bayinya
(DepkesRI,2010). Di daerah yang berpendidikan rendah dan dalam masa
krisis ekonomi hampir 90% para ibu tidak memperkenalkan makanan pada
bayinya sesuai dengan prosedur WHO
Menurut Helvetia 2009 mengingat masih banyaknya ibu yang
memberikan makanan pendamping ASI secara dini, maka diperlukan
pengetahuan yang baik tentang MPASI. Kurang memadainaya
pengetahuan menyebabkan keluarga atau ibu tidak dapat memilih
makanan yang terbaik yang harus diberikan pada bayinya. Untuk
mencegah kekurangan gizi pada balita yaitu dengan melakukan
penyuluhan gizi pada balita tentang makanan bergizi. Selain itu tenaga
kesehatan ,kader-kader kesehatan memberi arahan pada ibu untuk rutin
membawa atau memeriksakan anaknya ke Posyandu agar dapat
mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anaknya dengan baik. Peran
petugas yang terkait (Posyandu) untuk memberikan penyuluhan dengan
cara memilih, mengelola, dan menyajikan makanan pada
balita(Wijaya,2010).
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka kami selaku
mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Makassar ingin melaksanakan sebuah
kegiatan yaitu “Pelatihan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
di Kampus Poltekkes Makassar” yang sekiranya dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan tentang masalah pemberian MP-ASI pada
anak di masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara meningkatkan pengetahuan kader terkait pemberian
MP-ASI pada anak.
2. Bgimana cara meningkatkan keterampilan kader dalam membuat MP-
ASI untuk anak.

C. TUJUAN, MANFAAT, DAN SASARAN PELATIHAN


1. Tujuan umum :
Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader
posyandu dalam pemberian MP-ASI pada anak.
2. Tujuan khusus :
a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan makanan pendamping ASI
(MP-ASI)
a. Untuk mengetahui syarat makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang
baik.
b. Untuk mengetahui jenis-jenis makanan pendamping ASI ( MP-ASI).
c. Untuk mengetahui tekstur makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang
baik.
d. Untuk mengetahui pola pemberian makanan pemberian ASI (MP-ASI)
pada anak.
e. Untuk mengetahui prosedur pembuatan MP-ASI yang baik.
f. Terampil dalam membuat makanan pendamping ASi (MP-ASI) sesuai
umur anak.
D. KURIKULUM PELATIHAN KURIKULUM PELATIHAN
TUJUAN POKOK METODE WAKTU
NO KOMPETENSI DOMAIN
BELAJAR BAHASAN CTJ D DM G
1. Memahami dan Mampu Pengertian P V V 15 Menit
mengetahui apa menjelaskan MP-ASI
yang dimaksud apa yang
dengan MP- dimaksud
ASI. dengan MP-
ASI
2. Memahami dan Mampu Syarat 15 menit
mengetahui menjelaskan pemberian
syarat dalam syarat –syarat MP-ASI.
pembuatan dalam
MP-ASI yang pemberian
baik. MP-ASI yang
baik.
3. Memahami dan Mampu Tekstur P V V 15 Menit
mengetahui menjelaskan MP-ASI.
tekstur MP- tekstur MP-
ASI yang baik. ASI yang
baik.
4. Memahami dan Mampu Pola P V V 15 Menit
mengetahui menjelaskan pemberian
bagaimana pola bagaimana MP-ASI.
pemberian MP- pola
ASI pada anak. pemberian
MP-ASI pada
anak.
5. Memahami dan Mampu Prosedur P V V 15 menit
mengetahui menjelaskan pembuatan
prosedur prosedur MP-ASI
pembuatan pembuatan yang baik.
MP-ASI yang MP-ASI yang
baik. baik.

6. Keterampilan Terampil Membuat K V V 60 menit


membuat MP- membuat MP- MP-ASI
ASI sesuai ASI sesuai sesuai umur
umur anak. umur anak. anak.
E. STRATEGI PENYAJIAN MATERI

N TAHAPAN
KEGIATAN FASILITATOR KEGIATAN PESERTA
O KEGIATAN
Salam, Perkenalan, kata-kata pembuka/
1. Pembukaan Salam, memperkenalkan diri
penyemangat

Menggali pendapat audien tentang Mengungkapkan pendapat tentang


definisi MP-ASI definisi MP-ASI

Menggali dan menjelaskan syarat dalam


Mengungkapkan pendapat dan
pembuatan MP-ASI yang baik sesuai
menyimak penjelasan
usia anak.
Menggali dan menjelaskan bagaimana
Mengungkapkan pendapat dan
2. Penyajian materi tekstur MP-ASI yang baik sesuai usia menyimak penjelasan
anak.
Menggali dan menjelaskan pola
Mengungkapkan pendapat dan
pemberian MP-ASI yang baik sesuai
menyimak penjelasan
usia anak.
Menggali dan menjelaskan bagaimana
Mengungkapkan pendapat dan
prosedur dalam pembuatan MP-ASI
menyimak penjelasan
yang baik sesuai usia anak.
Membuat MP-ASI Peserta membuat MP-ASI
3 Penutup Kesimpulan dan harapan serta evaluasi Menyimak dan mengisi evaluasi
F. SILABUS PELATIHAN

HARI,
MATERI/POKOK
TANGGA WAKTU METODE MEDIA FASILITATOR
BAHASAN
L
LCD dan
1. Pengertian FC Dr. Hendrayati,
MP-ASI. 15 menit CTJ, Diskusi
(Flipchart DCN, M.Kes
)
LCD dan
2. Syarat dalam
FC Dr. Hendrayati,
pemberian 15 menit CTJ, Diskusi
(Flipchart DCN, M.Kes
MP-ASI.
)
3. Tekstur MP- LCD dan
ASI yang FC Dr. Hendrayati,
15 menit CTJ, Diskusi
baik sesuai (Flipchart DCN, M.Kes
usia anak. )
Jumat, 21 4. Pola dalam LCD dan
Januari pemberian FC Dr. Hendrayati,
15 menit CTJ, Diskusi
2020 MP-ASI yang (Flipchart DCN, M.Kes
baik. )
5. Prosedur
dalam
pembuatan FC
Dr. Hendrayati,
MP-ASI yang 15 menit CTJ, Diskusi (Flipchart
DCN, M.Kes
baik sesuai )

usia anak.

6. Membuat
MP-ASI yang Alat saji

sesuai umur 60 menit Demo peserta dan alat Peserta Diklat

anak. memasak

G. MATRIKS RENCANA KEGIATAN


No Kegiatan Mg1 Mg2 Mg3 Mg4 Mg5 Mg6 Ket

1 Menyusun draf proposal V


2 Menyusun kuesioner V
3 Mengumpulkan data V
4 Menganalisis data V
5 Menyusun proposal V
6 Menyiapkan bahan media V
7 Membuat media V
Uji coba media dan
8 V
perbaikan
9 Persiapan tempat pelatihan V
10 Persiapan bahan pelatihan V
Pelaksanaan dan penilaian
11 V
pelatihan
12 Analisis data V
13 Pelaporan V
H. JADWAL PELATIHAN

HARI/ TANGGAL WAKTU KEGIATAN KET


09:00 - 09:15 Registrasi peserta
09:15 - 09:30 Pembukaan
Penyajian materi I :
09:30 – 10:00 a. Definisi MP-ASI
b. Syarat pemberian MP-ASI
Penyajian materi II :
10:00 – 10:30 a. Tekstur MP-ASI
Jumat, 21 Januari 2020
b. Pola pemberian MP-ASI
10:30 – 10:00 Istirahat
Penyajian Materi III :
10:00 – 10:15 a. Prosedur Pembuatan MP-
ASI
10:15 – 11:15 Praktek membuat MP-ASI
11:15 – 11:30 Penutup
I. PEMBIAYAAN

NO JENIS PENGELUARAN VOLUME HARGA JUMLAH


1 Nasi Dos 15 dos Rp. 15.000; Rp. 225.000;
2 Air mineral 1 dos Rp. 20.000; Rp. 20.000;
3 Fotocopy 200 exp Rp. 250; Rp.50.000;
Perlengkapan Games
4 (Sterofoam dan Paku 6 pcs Rp. 15.000; Rp. 90.000;
madding)
Perlengkapan games
5 100 Lembar Rp. 500; Rp. 50.000;
(Print Gambar)
Bahan pembuatan MP-
6 2 porsi Rp. 100.000; Rp. 200.000;
ASI
7 Doorprize 3 Pcs Rp. 50.000; Rp. 150.000;
Jumlah Rp. 785.000;

J. EVALUASI
Bentuk evaluasi meliputi evaluasi proses dan evaluasi hasil pelatihan.
Evaluasi proses meliputi penilaian fasilitator, penyediaan fasilitas pelatihan,
dan lain-lain. Evaluasi hasil adalah penilaian output pelatihan pada sasaran
berupa peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta pada akhir
pelatihan. Bentuknya berupa test tertulis obyektif dengan pilihan jawaban
ganda. (Terlampir)
LAMPIRAN

A. MATERI
1. Pengertian Makanan Pendamping ASI (MPASI)
MPASI adalah singkatan dari Makanan Pendamping Air Susu
Ibu. Maksudnya adalah makanan tambahan yang diberikan untuk bayi
atau balita yang masih menyusu pada ibunya.
Sebagaimana diketahui, ASI merupakan makanan utama dan
pertama bagi bayi. Kandungan yang kaya akan berbagai macam
kebutuhan yang diperlukan oleh bayi semuanya berada dalam ASI.
Sehingga jenis makanan apa pun akan sulit menandingi kehebatan ASI.
Jangka waktu pemberian ASI ekslusif yang baik bagi bayi adalah
hingga mencapai usia 6 bulan. Artinya sampai usia 6 bulan bayi tidak
memerlukan makanan lain karena segala kebutuhan yang diperlukan oleh
bayi terdapat dalam ASI.
Setelah memasuki umur tertentu, umumnya kalangan medis
sepakat menyebut usia 6 bulan, kebutuhan nutrisi bayi sudah bertambah.
ASI tak lagi mencukupi kebutuhannya akan makanan. Di saat inilah, bayi
mulai memerlukan makanan pendamping ASI. Pemberian MPASI ini
perlu dilakukan mengingat :
a. Pada usia 6 buan, organ-organ pencernaan dan ginjal bayi sudah
semakin sempurna Untuk itu perlu mulai dilatih mengonsumsi makanan
yang lunak terlebih dahulu. Seiring bertambahnya usia. anakpun telah
mampu makan sendiri. Maka, secara bertahap bayi dapat diperkenalkan
menu serhari-hari orang dewasa.
b. Pada usia 6 bulan, kebutuhan kalori dan gizi bayi tidak lagi memadai
jika hanya mengandalkan ASI. pada usia itu, ASI hanya mencukupi
sebagaian dari seluruh kebutuhan gizinya.
c. Cadangan vitamin dan mineral yang diperoleh bayi saat masih dalam
kandungan telah menurun. karenanya, diperlukan asupan tambahan
melalui MPASI.
d. Biasanya, bayi usia 6 bulan sudh mulai tumbuh gigi-giginya. Dengan
begitu, pemberian MPASI melatihnya agar mampu menguyah sekaligus
mengenal beragam rasa dan tekstur makanan.

2. Syarat Makanan Pendamping ASI yang Baik


Makanan bayi dan batita jelas berbeda dengan makanan orang dewasa.
Makanan pendamping ASI yang baik harus memenuhi syarat utama, yakni
sehat, mudah dicerna, dan mengandung sejumlah nutrisi terutama energi dan
protein. Apalagi untuk makanan pendamping ASI yang sudah diberikan
rutin setiap hari. Berikut ini beberapa persyaratan MPASI yang baik.

a. Sehat
Makanan harus bebas dari kuman dan penyakit, pengawet,
pewarna, dan racun. Pertumbuhan dan perkembangan bayi sangat
rentan terhadap pengaruh kuman penyakit dan bahan tambahan
makanan (zat aditif). Zat tambahan yang umumnya berupa bahan
kimia harus dijauhkan dari makanan bayi.
b. Mudah diperoleh
Makanan tambahan untuk bayi hanya terdiri dari satu bahan atau
beberapa bahan saja. Ini karena sistem pencernaan bayi yang belum
siap untuk menerima bermacam-macam makanan. Bahan makanan
seperti pisang dan pepaya dapat diperoleh dengan mudah di negara-
negara tropis. Walaupun telah banyak pusat perbelanjaan yang
menjual barang-barang impor, penggunaan bahan makanan lokal akan
lebih menjamin kesegaran dan merupakan bentuk ketahanan pangan
yang baik.
c. Masih segar
MPASI disiapkan sesaat sebelum diberikan kepada bayi dan
dibuat dari bahan-bahan segar yang bebas polusi. Oleh karena itu,
bahan MPASI harus memenuhi standar higienis baik dalam bentuk
bahan mentah ataupun cara pengolahannya.
d. Mudah diolah
Pengolahan bahan MPASI sebaiknya tidak terlalu lama, tetapi
teksturnya cukup lembut untuk pencernaan bayi yang baru mengenal
MPASI. Bahan yang mudah diolah tentu akan memudahkan orang tua
menyiapkan MPASI untuk anaknya.
e. Harga terjangkau
Makanan pendamping ASI tidak harus mahal. Jika harganya
terjangkau, tentu akan lebih baik. Secara umum, harga bahan pangan
nabati lebih murah daripada bahan pangan hewani. Selain itu, porsi
makan bayi masih sedikit sehingga tidak perlu membeli bahan MPASI
terlalu banyak.
f. Cukup kandungan gizinya
Makanan tambahan yang diberikan ke bayi harus memenuhi
kecukupan gizi bayi. Kombinasi yang tepat antara bahan nabati dan
hewani diharapkan memenuhi kebutuhan nutrisi bayi untuk tumbuh
dan berkembang dengan baik. Selain itu, bahan nabati lebih beresiko
kecil menyebabkan alergi daripada bahan hewani. Selain itu, perlu
diingat bahwa bahan makanan sumber protein dapat memacu
pertumbuhan fisik bayi lebih baik.
g. Jenis makanan sesuai dengan umur bayi
Ada beberapa makanan yang tidak pantas diberikan untuk bayi
usia 6 bulan karena baru tepat diberikan ke bayi berumur 9 bulan. Ini
harus diperhatikan karena kemampuan pencernaan bayi yang lebih
muda usianya berbeda dengan bayi yang sudah besar. Kemampuan
cerna bayi berkembang sesuai dengan umurnya. Untuk pengenalan
MPASI awal, sari buah tunggal, pure buah tunggal, atau bubur nasi
lembut lebih mudah dicerna daripada buah utuh, pure aneka buah, atau
roti.
h. Pengolahan MPASI harus higienis
Alat yang digunakan harus diperhatikan kebersihannya agar bisa
memberikan MPASI yang sehat dan aman bagi anak.
3. Jenis – Jenis Makanan Pendamping ASI
a. Berdasarkan tekstur dan kepadatannya, MPASI terdiri atas :
1) MPASI Cair : air tomat, air jeruk, air the dan sebagainya.
2) MPASI dihaluskan : aneka buah-buahan (seperti pisang, pepaya,
dan kentang yang dihaluskan (diblender), bubur saring/nasi tim dan
sebagainya.
3) MPASI Padat : bubur padat, roti, finger food (jenis makanan kecil
seukuran jari yang mudah di genggam jemari bayi), biskuit dan
sebagainya.
b. Berdasarkan cara membuatnya, MPASI dibedakan atas :
1) MPASI instan, yaitu berupa produk dalam kemasan buatan
pabrikan, seperti bubur susu instan aneka rasa, finger food dan
sebagainya.
2) MPASI yang diolah sendiri oleh para ibu di rumah dengan aneka
kreasi dan variasi. Membuat MPASI sendiri akan sangat
bermanfaat karena pemilihan dan cara pengolahan ahan-bahannya
dapat lebih terjamin.

4. Tekstur Makanan Pendamping ASI

Umur Tekstur MP-ASI

6 bulan Makanan lumat/halus (bubur saring/puree). Pastikan


tekstur makanan MP-ASI tidak terlalu cair atau
encer, gunakan sedikit air saja.
Jadi tekstur bubur cair tapi jika sedok dimiringkan
bubur tidak tumpah.

6,5 – 9 bulan Lumat/halus/kental; Bubur saring, puree atau


makanan yang dihaluskan.

8 bulan Bayi sudah bisa dikenalkan dengan finger food.


9 – 12 bulan Bubur tanpa disaring, makanan cincang halus atau
irisan makanan lunak dan nasi tim.

12 bulan ke atas Anak sudah bisa memakan makanan yang ada


dimeja makan keluarga. Tetapi tetap seusaikan
bumbunya. Misalnya : gula dan garam tidak terlalu
banyak.

5. Pola Pemberian MP-ASI Pada Anak


a. Umur 0-6 bulan
1) Makanan yang diberikan hanya berupa ASI tanpa aa pembeian
makanan atau minuman lain.
2) ASI diberikan setiap kali bayi menginginkan, sedikitnya 8 kali
sehari, pagi siang, sore maupun malam.
b. Umur 6-9 bulan
1) Makanan pendamping ASI (MPASI) mulai diberikan dalam bentuk
makanan lumat (tekstur makanan cair dan lembut). Contoh, bubur
susu, pure buah atau bubur sayuran yang dihaluskan.
2) Ketika anak usia 7-8 bulan mulai perkenalkan MPASI dengan
tekstur makanan yang lebih kasar, yaitu bubur/nasi tim saring dan
makanan sumber protein contohnya seperti ikan bisa diperkenalkan
pula pada usia ini.
3) Pada waktu awal pemberian satu jenis buah yang dihaluskan seperti
pisang yang dihaluskan dapat dilihat ketika sendok dimiringkan
bubur tidak tumpah.
4) ASI tetap diberikan sebelum makanan pendamping ASI.
5) Frekuensi pemberian MPASI 2-3 kali sehari dan ASI sesering
mungkin.
6) Jumlah pemberian MPASI setiap kali makan adalah 2 – 3 sendok
makan penuh setiap kali makan, secara bertahap ditingkatkan sampai
½ mangkok berukuran 250 ml setiap kali makan.

c. Umur 9-12 bulan


1) MPASI diberikan dalam bentuk makanan lunak, dimasak dengan
banyak air atau dicincang yang mudah ditelat anak. contoh bubur
nasi, bubur ayam, nasi ti, kentang tumbuk.
2) Pada usia 9-10 bulan pemberian pure dan jus buah tetap bisa
diberikan seperti pada usia 6-8 bulan namun mulai bisa dikombinasi
sampai dengan 3 jenis buah.
3) Mulai berikan makanan selingan yang dapat dipegang anak (finger
food) berikan diantara waktu makan lengkap.
4) ASI masih tetap di berikan.
5) Frekuensi pemberian MPASI adalah 3-4 kali sehari makanan lunak
ditambah 1-2 kali sehari makanan selingan (tergantung pada nafsu
makan si bayi dan pemberian ASI).
6) Jumlah setiap kali makan adalah ½ sampai ¼ mangkuk berukuran
250 ml.
d. Usia 12-24 bulan
1) Mulai perkenalkan makanan berbentuk lebih padat atau makanan
yang dimakan oleh anggota keluarga lain tetapi tetap
mempertahankan rasa.
2) Hindari memberikan makanan yang dapat mengganggu organ
pencernaan seperti makanan pedas, terlalu asam atau berlemak.
3) Finger food atau makanan yang bisa dipegang seperti cookies,
Nugget, potongna sayuran rebus atau buah baik diberikan untuk
melatih keterampilan dalam memegang makanan, merangsang
pertumbuhan giginya.
4) Pemberian ASI masih tetap diteruskan sampai anak berumur 2
tahun.
5) Frekuensi pemberian MPASI adalah 3 – 4 kali sehari ditambah 1 – 2
kali sehari makanan selingan (tergantung pada nafsu makan bayi dan
pemberian ASI).
6) Jumlah setiap kali makan adalah semangkuk penuh berukuran 250
ml.
6. Prosedur Pembuatan Makanan Pendamping ASI
a. Makanan Bayi Usia 6-9 Bulan
PUREE PISANG SUSU
(2 porsi)

Bahan :

- 100 gr pisang ambon matang (±1/2 buah)

- 100 ml ASI perah

Cara membuat :

 Keruk daging buah pisang ambon dengan sendok


 Tekan-tekan hingga benar-benar lumat dan halus.
 Tuangkan ASI perah. Aduk hingga tercampur rata.
 Saring dan sajikan

b. Makanan Bayi Usia 9-12 Bulan

TIM NASI AYAM JAMUR

(1 porsi)

Bahan :

- 20 gr beras

- 30 gr daging ayam cincang


- 20 gr jamur, diiris kecil

- 25 gr tomat cincang

- 30 gr tahu, dicincang

- 5 gr keju parut

- 650 ml air

Cara membuat :

 Rebus beras dengan air bersama daging ayam cincang dan tahu
sampai mengental.
 Masukkan tomat dan jamur dimasak sampai sayur masak dan lebih
kental.
 Masukkan keju parut, diaduk, angkat.
 Setelah agak dingin disuapkan pada bayi.

c. Makanan Bayi Usia 12-24 Bulan

NASI GORENG BERSELIMUT

(3 porsi)

Bahan :

- 3 sdm minyak goreng untuk menumis

- 4 butir bawang merah, haluskan

- 3 siung bawang putih, haluskan

- 4 butir bakso sapi, potong-potong

- 50 gr wortel, potong dadu

- ¼ sdt lada halus


- 2 sdm saus tomat

- ½ sdt garam halus

- 300 gram nasi putih

- 3 butir telur, buat dadar tipis

Cara membuat :

 Panaskan minyak, tumis bawang merah dan bawang putih sampai


harum. Masukkan bakso sapi, masak sambil diaduk sampai bakso
berubah warna.
 Tambahkan wortel, lada, saus tomat, dan garam. Masak sampai
semua bahan matang. Angkat.
 Siapkan 1 lembar dadar telur. Masukkan beberapa sendok nasi
goreng. Lipat menyerupai melipat amplop. Hidangkan.
B. KUESIONER
1. Evaluasi Proses Pelatihan

KUESIONER EVALUASI PROSES PELATIHAN


I. Identitas responden
Nama :
Umur :

II. Pengetahuan tentang MP-ASI


No Pertanyaan Benar Salah
1 Makanan Pendamping ASI merupakan makanan
tambahan yang diberikan kepada bayi setelah bayi
berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan

2 Tujuan dari pemberian makanan pendamping ASI untuk


melengkapi zat gizi yang sudah berkurang
3 Makanan pendamping ASI bertujuan menggantikan ASI
4 Macam-macam makanan pendamping ASI itu ada 2
yaitu MPASI Pabrikan dan MPASI Lokal
5 Makanan pendamping ASI lokal adalah buatan rumah
tangga atau hasil olahan posyandu, dibuat dari
bahanbahan yang sering ditemukan disekitar rumah
sehingga harganya terjangkau.
6 Makanan pendamping ASI buatan itu makanan instan
olahan pabrik
7 Menu makanan pendamping ASI untuk bayi usia 6-7
bulan yaitu ASI, bubur lunak, bubur tepung beras merah
8 Bayi setelah 6 bulan cukup diberikan makanan
pendamping ASI tanpa wajib diberikan ASI
9 Yang harus diperhatikan dalam menentukan makanan
pendamping ASI adalah usia bayi
10 Jadwal makan bayi sebaiknya disesuaikan dengan jadwal
makan keluarga yaitu3x makanan pokok(sarapan pagi,
makan siang, makan malam) 2x makanan selingan (jam
10.00-16.00) serta 3x ASI (saat bangun pagi, sebelum
tidur siang dan malam).

III. Sikap mengenai MP-ASI


Tidak
No
Pertanyaan Setuj Setuju
.
u

1. Bayi berusia 4 bulan memerlukan makanan khusus

2. Pada bayi berusia ≥6 bulan baru boleh diberikan makanan


tambahan

3. Pemberian makanan pada bayi sebelum bayi berusia < 6


bulan dapat berpengaruh pada pencernaannya

4. Memberi makanan lumat seperti bubur susu sebagai makanan


pertama pada bayi berusia > 6 bulan

5. Pada bayi berusia 7-9 bulan diberikan lebih dari 6 kali


makanan tambahan setiap hari
IV. Evaluasi Hasil Pelatihan
LEMBAR EVALUASI PER-SESI*
Materi: Nama Fasilitator : Nama Peserta:

1. Materi :
a. Kesesuaian dengan tujuan pelatihan 1 2 3 4 5
b. Kesesuaian dengan kebutuhan 1 2 3 4 5
c. Kualitas 1 2 3 4 5

2. Fasilitator :
a. Penguasaan materi 1 2 3 4 5
b. Cara penyampaian 1 2 3 4 5
c. Sistematika alur materi 1 2 3 4 5
d. Tingkat partisipatif 1 2 3 4 5
e. Kedekatan dengan peserta 1 2 3 4 5
f. Penampilan 1 2 3 4 5

3. Manfaat yang diperoleh dari materi/sesi ini :


_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
____________________________________

4. Kritik/masukan untuk materi dan fasilitator :

_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
____________________________________

bisa dilanjutkan di halaman sebaliknya


EVALUASI PANITIA*
Nama Peserta : ...........................

 Tempat/fasilitas:
a. Baik b. Cukup c. Kurang

 Konsumsi:
a. Baik b. Cukup c. Kurang

 Acara:
a. Baik b. Cukup c. Kurang

 Hubungan panitia dengan peserta:


a. Baik b. Cukup c. Kurang

 Kritik buat panitia:


..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
....................................
 Saran/masukan buat panitia :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
....................................

Anda mungkin juga menyukai