Revisi Proposal Shara Wahyuni
Revisi Proposal Shara Wahyuni
OLEH:
SHARA WAHYUNI
NIM: 201704090
OLEH:
SHARA WAHYUNI
NIM: 201704090
i
SURAT PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa proposal karya tulis ilmiah ini hasil karya sendiri
dan belum pernah dikumpulkan oranglain untuk memperoleh gelar dari berbagai
jenjang pendidikan di Perguruan Tinggi manapun, dan apabila terbukti ada unsur
Yang menyatakan
Shara Wahyuni
201704090
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal karya tulis ini telah disetujui untuk diajukan dalam Ujian
Seminar Proposal
Nim : 201704090
Oleh :
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Laporan Studi Kasus Pada Program
Studi DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Sehat PPNI
Kabupaten Mojokerto
NIM : 201704090
Mengesahkan:
Tim Penguji
Mengetahui,
Kabupaten Mojokerto
KATA PENGANTAR
iv
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT,
karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelsaikan Karya Tulis
penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah berkat bantuan dan dukungan serta
bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
Mojokerto beserta staff dan pegawai yang telah memberikan izin dan
Sakinah Mojokerto.
buat ini, yang rela meluangkan waktu, tenaga, dan fikirannya untuk menguji
v
7. Staff dosen dan karyawan Stikes Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto yang
Kabupaten Mojokerto.
8. Kedua orang tuaku yang telah memberikan kasih sayang, dukungan moral
Akhirnya penulis menyadari bahwa KTI dengan desain studi kasus ini
masih jauh dari sempurna, karenanya mengharap kritik dan saran yang
Mojokerto,3Februari 2020
Shara Wahyuni
vi
PERSEMBAHAN
Sujud serta syukur kepada Allah SWT yang tak pernah lelah dan letih untuk
apa yang terbaik bagiku. Terima kasih atas segala kemudahan, keselamatan,
Ayah, Ibu, Adek, ini anakmu, kakakkmu mencoba memberikan yang terbaik
untukmu. Terima kasih selalu mendoakan yang terbaik bagiku, yang selalu
menyebut namaku dalam lantunan doa setiap saat, selalu menyayangiku dalam
baik-burukku, betapa tak ternilai kasih sayang dan pengorbanan kalian padaku.
Terima kasih atas dukungan moral maupun material untukku selama ini. Semoga
kelulusanku ini dapat menjadi awal dari usahaku untuk membahagiakan kalian.
Dosen pembimbing dan penguji KTI ku, Bapak Faizal, Bu Binarti, Bu Dwi
basuki , terimakasih atas bimbingannya selama ini yang telah memotivasi dan
memberi semangat dan kesabarannya dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Dan untuk dosen-dosen STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto terimakasih atas ilmu
demi tahun yang sangat singkat ini. Untuk sahabatku Ayu Farida, Melinda KS, Iin
Aminah terima kasih sudah saling memberi semangat. Teruntuk para kawan
vii
Saila,Kamalia Rofi,Devi Aprilianti,Khoirotun Nisa,Mutiara Wahyu,terima kasih
selama tiga tahun ini kalian mau menjadi temanku, kalian terus memeotivasiku
dan mengajariku tentang arti teman thanks you somuch more semoga kita selalu
dilimpahkan rezeky agar kalau bisa sampai jenjang S2/S3 aamiin dan untuk
calon suamiku dimasa depan yang lagi otw kamu kemana kok gak nemenin aku
pas lagi susah susahnya hmm. Dan tidak lupa juga buat teman-teman yang ada
dibalik layar yang ngedukung secara moral maupun material terimakasih banyak
semoga aku bisa membalas apa yang telah diberikan. Yang terakhir untuk mas
David yang lagi ditugaskan di Afrika terimakasih sudah mau menjadi abang yang
superduper ngerti banget yang mau dimintai tolong buat ngetik panjang lebar 3
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................... i
Halaman Pernyataan................................................................................ ii
Kata Pengantar......................................................................................... v
Persembahan ........................................................................................... vi
Daftar Isi.................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.5 Manfaat.............................................................................................. 7
ix
2.1.2 Klasifikasi .................................................................................. 10
2.1.3 Etiologi........................................................................................ 14
2.1.5 Patofisiologi................................................................................ 19
2.1.6 Pathway....................................................................................... 21
2.1.8 Komplikasi.................................................................................. 25
2.1.9 Penatalaksanaan.......................................................................... 32
2.2.1 Definisi........................................................................................ 33
2.2.2 Etiologi........................................................................................ 34
2.3.1 Pengkajian................................................................................... 36
3.3 Partisipan..................................................................................... 48
x
3.5 Pengumpulan Data ..................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 53
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
Mojokerto................................................................................................ 74
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
kadar glukosa darah adalah variasi dimana kadar glukosa darah mengalami
1
obatan yang digunakan [ CITATION Nab09 \l 1057 ]. Hiperglikemi merupakan
keadaan
2
3
kadar glukosa dalam darah klien saat pemeriksaan glukosa plasma puasa
≥126 mg/dl, pemeriksaan glukosa plasma ≥200 mg/dl 2jam setelah Tes
melitus. Namun ketika hiperglikemia semakin kronis, hal ini bisa memicu
berusia diatas 18 tahun hidup dengan diabetes pada tahun 2014. Jumlah
terbesar orang dengan diabetes diperkirakan berasal dari Asia Tenggara dan
tahun 1980 dan 2014,meningkat dari 108 juta menjadi 422 juta atau sekitar
usia, penderita DM terbesar berada pada rentang usia 55-64 tahun dan 65-74
Indonesia semakin meningkat sejak tahun 2007 yaitu sebesar 5,7% menjadi
yang didapatkan di RSI Sakinah Mojokerto terdapat 154 klien terhitung dari
rentang hasil kadar glukosa darah sesaat ≥200 mg/dl (rekam medik RSI
Sakinah Mojokerto).
dalam darah klien saat pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126 mg/dl,
5
yaitu <70 mg/dl. Hipoglikemia adalah efek samping yang paling sering
darah adalah resitensi insulin pada jaringan lemak,otot, dan hati, kenaikan
atau aktivitas yang berat. Selain kerusakan pankreas dan resitensi insulin
merupakan salah satu penyebab utama penyakit ginjal dan kebutaan pada
usia dibawah 65 tahun, dan juga amputasi menurut Marshall dan Flyvberg,
2006 dalam [ CITATION Kem18 \l 1057 ]. Selain itu, diabetes juga menjadi
kematian. Dampak lain dari diabetes adalah mengurangi usia harapan hidup
6
sebesar 5-10 tahun. Usia harapan hidup penderita DM tipe 2 yang mengidap
\l 1057 ].
merupakan salah satu penyebab utama penyakit ginjal dan kebutaan pada
usia dibawah 65 tahun, dan juga amputasi menurut Marshall dan Flyvberg,
2006 dalam [ CITATION Kem18 \l 1057 ]. Selain itu, diabetes juga menjadi
kematian. Dampak lain dari diabetes adalah mengurangi usia harapan hidup
sebesar 5-10 tahun. Usia harapan hidup penderita DM tipe 2 yang mengidap
\l 1057 ].
besar bagi penderita diabetes dan keluarga mereka, sistem kesehatan dan
perawatan rawat jalan, faktor lain yang membutuhkan biaya besar adalah
kesehatan semua orang, baik pengidap diabetes atau bukan seperti olahraga
Sakinah Mojokerto.
Mojokerto.
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
1.5.1 Teoritis
1.5.2 Praktis
1. Bagi Perawat
tepat.
pelayanan keperawatan.
glukosa darah.
4. Bagi Klien
hiperglikemia.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini diuraikan tentang konsep teori yang mendasari yaitu : 1)
Asuhan Keperawatan.
2.1.1 Definisi
atau curahan, sedangkan mellitus artinya gula atau madu. Dengan demikian
secara bahasa, diabetes mellitus adalah curahan cairan dari tubuh yang
banyak mengandung gula, yang dimaksud dalam hal ini adalah air kencing.
kebutuhan atau tubuh tidak dapat memanfaatkan secara optimal insulin yang
dihasilkan. Dalam hal ini, terjadi lonjakan kadar gula dalam darah melibihi
10
11
insulin relatif atau absolut atau oleh resistensi selular terhadap kinerja
menjadi salah satu dari empat penyakit tidak menular prioritas yang menajdi
target tindak lanjut oleh para pemimpin dunia. Jumlah kasus dan prevelensi
dan usia pasien, kebutuhan dan asuhan keperawatan pasien sangat berbeda.
beberapa jutaan orang di seluruh dunia. Hal ini terkait dengan beberapa
2.1.2 Klasifikasi
1057 ]
tetapi dapat terjadi pada berbagai usia, bahkan pada usia 80an tahun dan
Penanda kerusakan imun sel beta mencakup autoantibodi sel islet dan
autoantibodi insulin. Laju kerusakan sel beta biasanya lebh cepat pada
bayi dan anak-anak dan lebih lambat pada dewasa. Idiopatik : tidak
meski tersedia insulin endogen. DM tipe-2 dapat terjadi pada semua usia
tetapi biasanya dijumpai pada usia paruh baya dan lansia. DM tipe-2
( Port,2007).
tidak mencukupi.
lain : defec genetic fungsi sel beta, defec genetic kerja insulin penyakit
sebab imunologi yang jarang dan sindrom genetik lain yang berkaitan
dengan diabetes.
a. Kelainan genetik pada sel beta : hiperglikemia terjadi pada usia muda
insulin.
toleransi karbohidrat yang terjadi atau diketahui pertama kali pada saat
2.1.3 Etiologi
sehingga glukosa yang masuk ke dalam sel sedikit dan glukosa dalam
berbeda.
DR3 dan uncul pada usia 30-50an. Pada diabetes tipe 1 cenderung
tahun. Penurunan yang seperti ini yang akan membuat resiko pada
mencari makanan yang cepat saji kaya pengawet, lemak, dan gula.
P.M., dkk., 2007). Selain itu, pada obesitas juga terjadi penurunan
sehingga cairan intrasel akan keluar ke exstra sel. Perpindahan cairan ini
18
meningkat, berat badan orang tersebut menurun saat tubuh kehilangan air
dan memecah protein dan lemak sebagai upaya memulihkan sumber energy.
mellitus tipe 2 dapat terjadi pada semua usia tetapi biasanya dijumpai pada
usia paruh baya dan lansia. Diabetes mellitus tipe 2 merupakan bentuk
meski ada, fungsinya dirusak oleh resistensi insulin di jaringan perifir. Hati
ada tidak cukup untuk menurunkan kadar glukosa darah melalui ambilan
memengaruhi absorpsi dan metabolisme glukosa oleh hati, otot rangka, dan
separuh diagnosis baru diabetes mellitus tipe 2 yang baru didiagnosis sudah
2.1.5 Patofisiologi
bekerja secara optimal, jumlah insulin yang tidak memenuhi kebutuhan atau
pertama karena kerusakan pada sel-sel beta pankreas karena pengaruh dari
luar seperti zat kimia, virus dan bakteri. Penyebab yang kedua adalah
penurunan reseptor glukosa pada kelenjar pankreas dan yang ketiga karena
mengatur kadar glukosa darah dalam tubuh. Kadar glukosa darah yang
[ CITATION Han13 \l 1057 ] .Sel beta pankreas yang tidak berfungsi secara
penyebab kadar glukosa darah tinggi. Penyebab dari kerusakan sel beta
21
resitensi insulin. Keadaan ini dapat disebabkan oleh gangguan reseptor, pre
reseptor dan post reseptor sehingga dibutuhkan insulin yang lebih banyak
sensasi rasa haus (polidisia). Glukosa yang hilang melalui urin dan resitensi
DMT-1 DMT-2
Insufisiensi insulin
Risiko Ketidakstabilan
Proses penyakit kadar glukosa darah
Ansietas
DM Metabolisme
karbohdrat Metabolisme
protein
Metabolisme lemak
Glikogenesis
menurun, glikolisis
meningkat
Liposis meningkat,
Glukoneogenesis Glukoneogenesis Penurunan sintesis
lipogenesis menurun
protein
Hiperglikemia
23
Ketoasidosis
Ketidakseimbangan Mudah
Hambatan Kerusakan
Keletihan nutrisi kurang dari Gangren infeksi, luka
mobilitas fisik sel saraf
kebutuhan tubuh sulit
sembuh
Kerusakan
Kardiovaskular tidak mampu integritas kulit
Mual, muntah, dehidrasi Nyeri
mempertahankan vasokontriksi abdomen
Risiko infeksi
Gangguan citra
Gangguan pertukaran gas Gagal jantung Penurunan Nyeri tubuh
Mual
(Asidosis Metabolik) curah jantung akut
Tabel : kadar glukosa darah sewaktu dan puasa dengan metode enzimatik
pemeriksaan:
mg/dl)
Jenis tes pada pasien dibetes mellitus dapat berupa tes saring, tes
a. GDP, GDS
TTGO
a. Mikroalbuminuria : urin
2.1.8 Komplikasi
mapun kronis.
2. Koma Hipoglikemia
nutrisi yang kurang atau tidak adekuat atau terlambat makan (30 menit
vertigo, bingung, penurunan daya ingat, kebas didaerah bibir dan lidah,
masukkan glukosa oral. Akan tetapi, pasien yang tidak sadar atau
DM, baik tipe 1 maupun tipe 2. Terjadi dalam bentuk ketoasidosis dan
1) Ketoasidosis
air dan sampai 400-500 mEq natrium, kalium, serta klorida selama
urine, defisit cairan sekitar 6-10 liter dan potasium (kalium) ±400
mukosa kering, turgor kulit jelek), takikardia (nadi cepat dan lemah),
rasa haus yang hebat, hipokalemia berat, tidak ada hiperventilasi dan
3) Efek Semogyi
Sco07 \l 1057 ].
glukosa pada pagi hari. Fenomena ini dapat dijumpai pada penderita
(kedua tipe ini terjadi ppada saat yang sama yaitu antara jam 3 dan 5
sekresi kortisol terjadi jam 4-5 pagi dan jam 6-9 pagi, sedangkan
50% berlangsung selama fase ketiga dan keempat dari fase tidur
NREM, dan sekresi terbesar lonjakan hormon ini terjadi ketika tidur
1) Retinopati background
keras.
2) Retinopati proliferatif
kemih.
d. Kaki diabetik.
33
2.1.9 Penatalaksaan
batas normal. Begitu pula sebalinya apabila kadar glukosa turun harus
a. Penatalaksaan Hiperglikemia
jasmani, penyuluhan dan terapi insulin atau obat oral. Diet dilakukan
ketoasidosis, stress berat, berat badan yang menurun dengan cepat, atau
b. Penatalaksaan Hipoglikemia
rendah dan jika klien masih sadar dapat dilakukan sendiri oleh klien yaitu
minum larutan gula 10-30 gram. Untuk pasien tidak sadar dilakukan
pada klien yang mendapat terapi insulin maka selain menggunakan terapi
kurang lebih 3 jam. Jika tidak ada kemungkinan klien akan koma lagi.
Lakukan monitor glukosa darah 3-6 jam sekali dan pertahankan kadarnya
90-180% mg.
2.2.1 Definisi
glukosa dalam darah klien saat pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126
mg/dl, pemeriksaan glukosa plasma ≥200 mg/dl 2jam setelah Tes Toleransi
35
(WHO) adalah kadar gula darah ≥126 mg/dl (7.0 mmol/L) dimana kadar
gula darah antara 100 dan 126 mg/dl (6,1 sampai 7.0 mmol/L) dikatakan
masukan kalori yang berlebihan, penghentian obat oral maupun insulin yang
didahului oleh stres akut, tanda khas adalah kesadaran menurun disertai
Peningkatan kadar gula darah bisa disebabkan oleh banyak hal misalnya
PPN17 \l 1057 ].
haus.
batas normal. Begitu pula sebalinya apabila kadar glukosa turun harus
c. Penatalaksaan Hiperglikemia
37
jasmani, penyuluhan dan terapi insulin atau obat oral. Diet dilakukan
ketoasidosis, stress berat, berat badan yang menurun dengan cepat, atau
atau tersier. Terapi cairan yang adekuat adalah kunci dari strategi
serum, terapi insulin adalah upaya spesifik untuk menurunkan kadar gula
2.3.1 Pengkajian
glukosa darah akan mengalami lelah dan lesu , kadar glukosa dalam
a. Pengumpulan data
1. Anamnesa
a. Identitas klien
1) Keluhan Utama
39
mengatasinya.
5) Riwayat Psikososial
penyakitnya.
6) Pemeriksaan B1-B6
hijau ( infeksi ).
2.3.3 Intervensi
1. Menentukan tujuan
mendemonstrasikan
3. Merumuskan intervensi
maslow.
menunjukkan
neurupati otonom
yang
mempengaruhi
saluran Gi dan
memerlukan terapi
berdasarkan gejala.
9) Rute oral dipilih
ketika klien sadar
dan fungsi usus
pulih
tindakan kolaborasi.
lain.
2. Tindakan kolaborasi
klien sesuai dengan intervensi yang telah dibuat baik itu secara mandiri
atau kolaborasi.
yang berikut :
47
METODE PENELITIAN
2013).
Desain penelitian ini adalah case study atau studi kasus yaitu
Diabetes Melitus.
48
49
akut dan kronis. Hiperglikemia dapat di sebabkan oleh berbagai sebab yang
Dew19 \l 1033 ].
mg/dL, atau gula darah puasa >126 g/dL, atau tes toleranssi glukosa oral
haus.
3.3 Partisipan
≥300mg/dL
Metode pengumpulan data dalam studi kasus ini adalah sebagai berikut :
perkusi.
berakhir dan memperoleh validasi tinggi. Dalam studi kasus ini waktu
validasi data yang di inginkan maka waktu untuk mendapatkan data studi
Mojokerto.
data utama yaitu, klien, keluarga dan perawat yang berkaitan dengan
masalah. Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan
adalah :
1) Pengumpulan data
Hasil studi di tempat pengambilan studi kasus. Hasil ditulis dalam bentuk
2) Penyajian data
Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar dan bagan maupun
identitas dari klien. Dari data yang disajikan , kemudian data dibahas dan
3) Simpulan
3) Confidentially (kerahasiaan)
DAFTAR PUSTAKA
Gruden, G., Baruta, F., & Cathurvedi , N. (2012). Severe Hypoglycemia and
1598-1604.
Hanum , N. (2013). Hubungan Kadar Glukosa Darah Sewaktu dengan Lipid pada
Kemenkes RI. (2019). Hari Diabetes Sedunia Tahun 2018. Jakarta: Infodatin.
LeMone, P., Burke, K. M., & Bauldoff, G. (2015). Buku Ajar Keperawatan
Mediaction Jogja.
56
Jakarta : PB PERKENI.
Rybicka , M., Krysiak , R., & Okopien, B. (2011). The Down phenomena and
Endocr. 276-283.
Indonesia.
57
i. Identitas Pasien
Nama : ………………………………………………
Agama : ………………………………………………
Bangsa/suku/bahasa : ………………………………………………
Pendidikan : ………………………………………………
Pekerjaan : ………………………………………………
Menggunakan:
3. Alcohol: …….. tgl. terakhir ……… jumlah ……… jenis ……… lama
………
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi
Berpakaian
Eliminasi
Mobilisasi di tempat tidur
Pindah
Ambulasi
Naik tangga
Belanja
Memasak
Merapikan rumah
3. Pola istirahat dan tidur
terbangun) ………
59
4. Pola nutrisi-metabolik
(naik/turun)
makanan padat
………
5. Pola eliminasi
lainnya
sampai toilet
6. Pola kognitif-perseptual
………
………
………
61
8. Pola koping
lainnya)
ya
10 = optimistis)
9. Pola seksual-reproduksi
Pekerjaan ………
……… lama
Agama ………
(sebutkan) ………
C. Pemeriksaan Fisik
1. Data klinik
Kesadaran:
2. System pernapasan
Lain-lain:
3. System kardiovaskular
Dingin Basah
63
Penglihatan (mata)
Pendengaran (telinga)
Penciuman (hidung)
5. System perkemihan
Inkontinensia
Nokturia Lain-lain:
6. System pencernaan
64
Abdomen
tekan
Lokasi:
Kekuatan otot:
Pucat Hiperpigmentasi
D. Pemeriksaan Penunjang
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
E. Penatalaksanaan Medis
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
ANALISA DATA
66
1. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
69
RENCANA KEPERAWATAN
Hasil
70
71
IMPLEMENTASI
EVALUASI