Disusun oleh :
13120157
Disusun oleh:
Mengatahui, Pembimbing
Kepala Instalasi gizi
A. Identitas Klien
a.Nama Ibu Balita : Ny.M
b. Nama Balita : An.A
c.Jenis Kelamin balita : Perempuan
d. Usia Balita : 4 tahun 5 bulan
e.Alamat : Semarang
f. Jumlah Anggota Keluarga : 6 orang
g. Pekerjaan Ibu : Petani
h. Pekerjaan ayah : Buruh swasta
B. Data Subyektif
Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Ibu balita mengeluh anaknya kurang nafsu makan
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Balita tidak memiliki riwayat penyakit sekarang
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Balita tidak memiliki riwayat penyakit dahulu
Berkaitan dengan riwayat gizi
1. Data sosial ekonomi orang tua
1) Pekerjaan ibu : Petani
2) Pekerjaan ayah : Buruh swasta
3) Tingkat Pendidikan ibu : Tidak tamat sekolah
4) Tingkat Pendidikan ayah : SMP
5) Penghasilan orang tua dalam sebulan : ±1.200.000
6) Menderita penyakit bawaan : Tidak menderita penyakit
bawaan
7) Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada riwayat penyakit
keluarga
8) Imunisasi yang diberikan : Lengkap
9) ASI Eksklusif diberikan : hingga usia 6 bulan
10) MP-ASI mulai diberikan (umur) : 6 bulan
11) MP-ASI diberikan dalam bentuk : Bubur SUN
2. Riwayat pola makan
Berdasarkan food frekuensi questioner (FFQ) diperoleh riwayat pola
makan klien sebagai berikut:
Karbohidrat : Nasi 2x perhari ½ centong
@ 50 gram,
Lauk Hewani : Ayam 2-3x seminggu 1 ptg
sedang @ 50 gram, digoreng
Telur 1x perhari 1 butir @ 50
gram, digoreng
Lauk Nabati : Tempe 1-2x perhari 1 ptg
sedang @ 25 gram, digoreng
Sayur : Balita tidak suka mengkonsumsi
sayuran.
Buah : Jeruk 1-2x/minggu 1 buah
@ 50 gram
Semangka 1-2x/minggu 1 buah
@ 50 gram
Lain-lain : Susu susu kental manis 3x
perhari 1 gelas @ 200 ml tanpa
penambahan gula pasir
Snack ringan, seperti
macaroni, chitatos1x/ hari @ 1
bungkus.
Berdasarkan Food Frekuensi Questioner (FFQ) diatas, pola makan balita
belum baik karena dalam kesehariannya tidak suka mengkonsumsi sayuran
baik dalam bentuk kuah ataupun tumis dan juga sering mengkonsumsi snack
ringan. Makanan disiapkan oleh ibu balita,seperti lauk hewani yaitu ayam dan
telur digoreng begitu juga dengan lauk nabati yaitu tempe digoreng. Setiap
hari klien mengkonsumsi susu kental manis tanpa penambahan gula pasir
yaitu 1 gelas (200ml)
Tabel 1. Data Hasil FFQ An.A Tanggal 12Mei 2015 Dibandingkan
dengan AKG 2013 untuk kelompok umur 4-6 tahun
Tingkat Konsumsi Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan (Kkal) (gr) (gr) (gr)
FFQ 1311.4 44.1 50.7 170.7
Standar AKG 2013
1550 28 60 210
usia 4-6 tahun
% Asupan 84,60 157,5 84,50 81,28
Keterangan Baik Lebih Baik Baik
Sumber : Data Terolah Mei 2015
Kategori tingkat konsumsi menurut WHO (2005)
Kurang : < 80%
Baik : 80 – 110%
Lebih : > 110%
C. Data Obyektif
1. Antropometri
Tinggi Badan (TB) : 105 cm
BBA : 16,5 kg
BBI : (2 x (usia) th + 8) kg
: (2 x 4 ,5+ 8) kg
: 17 kg
2. Biokimia
Tidak ada data pemeriksaan biokimia balita
3. Pemeriksaan fisik dan klinis
Tidak ada data fisik klinis balita
BAB IV
NUTRITION CARE PROSES
ASSESMENT GIZI
A. ASSESMENT GIZI
1. Antropometri
a. Umur balita : 4 tahun 5 bulan
b. Berat Badan Awal : 16,5 kg
c. Tinggi badan awal : 105 cm
d. BBI
BBI = (2 x usia (th) + 8)
= (2 x 4,5 + 8)
= 17 kg
e. Penilaian status gizi berdasarkan Z-score.
Rumus Perhitungan Z-skor adalah:
Z-skor = Nilai individu subyek – nilai median baku rujukan
Nilai simpang baku rujukan
1) Berat badan menurut umur (BB/U)
Z-skor = 16,5 – 16
18,3 - 16
= 0,5
2.3
= 0,22 SD
2) Tinggi badan menurut umur (TB/U)
Z-skor = 105 – 101,6
101,6 – 97.6
= -3.4/4.6
= - 0,74 SD
Kesimpulan:
Berdasarkan BB/U status gizi An.A termasuk kategori baik (0,22SD)
Berdasarkan TB/U An.A termasuk kategori normal (-0,74SD)
Berdasarkan BB/TB An.A termasuk kategori status gizi normal (-0,14SD)
2. Biokimia : Tidak dilakukan pemeriksaan biokimia
3. Pemeriksaan Fisik Klinis
Keadaan umum klien : Baik, sadar (composmentis)
Klinis : Pada saat studi kasus tidak ada pemeriksaan
klinis
4. Dietary History
Dietary history balita berdasarkan FFQ dibandingkan dengan Angka
Kecukupan Gizi (AKG) 2013 untuk kelompok umur 4-6 tahun dapat dilihat
pada tabel 2.
Tabel 2. Data Hasil FFQ An.A Tanggal 12 Mei 2015 Dibandingkan dengan
AKG 2013 untuk kelompok umur 4-6 tahun
Tingkat Konsumsi Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan (Kkal) (g) (g) (g)
FFQ 1311.4 44.1 50.7 170.7
Standar AKG 2013
1550 28 60 210
usia 4-6 tahun
% Asupan 84,60 157,5 84,50 81,28
Keterangan Baik Lebih Baik Baik
Sumber : Data Terolah Mei 2015.
Kategori tingkat konsumsi menurut WHO (2005) adalah:
Lebih : ≥ 110 %
Baik : ≥ 80% – 110%
Kurang : < 80%
Kesimpulan : Dari data hasil anamnesis FFQ dibandingkan dengan AKG
2013 untuk kelompok usia 4-6 tahun maka dapat disimpulkan
bahwa asupan makan balita baik yaitu asupan energi 1311,4
kkal (84,60%), protein 44,10 gram (157,5%), lemak 50,7 gram
(84,50%), dan karbohidrat 170,7 gram (81,28%).
D. DIAGNOSA GIZI
NB-1.1 :
Kurang pengetahuan ibu balita tentang gizi dan makanan berkaitan dengan
kurangnya mendapatkan informasi tentang gizi ditandai dengan klien suka
mengkonsumsi snack ringan dan klien tidak suka mengkonsumsi sayuran.
E. INTERVENSI GIZI
1. Perencanaan (planning)
a.Terapi Diet
1) Jenis Diet : Gizi Seimbang
2) Bentuk Makanan : Biasa (Nasi)
3) Cara Pemberian : Per oral (secara bertahap)
b. Tujuan Diet
1) Membantu meningkatkan berat badan mencapai berat badan ideal
2) Membantu memperbaiki pola makan balita sesuai dengan prinsip gizi
seimbang
3) Memberikan pengetahuan kepada ibu balita mengenai diet gizi seimbang.
c.Syarat Diet
1) Energi diberikan tinggi sebesar 90 kkal/kgBBI
2) Protein diberikan tinggi sebesar 1,8 g/kg BBI
3) Lemak diberikan cukup sebesar 25% dari total kebutuhan energi
4) Karbohidrat diberikan cukup yaitu sisa total energi dikurangi dengan
energi dari protein ditambah energi dari lemak
d. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
1. Perhitungan Kebutuhan Energi
Energi = 90 kkal/KgBBI x 17 Kg
= 1530 kkal
Jadi total kebutuhan energi balita adalah 1530 kkal dalam sehari
2. Protein = 1,8 g/KgBBI x 16,5 kg
= 30,6 gram
Jadi total kebutuhan protein balita dalam sehari adalah 30,6 gram
3. Lemak = 25% x 1530 kkal
9 kkal/g
= 42,5gram
Jadi total kebutuhan lemak balita dalam sehari adalah 42,5 gram
4. Karbohidrat = 1530 kkal – (122,4 kkal + 382,5 kkal)
4 kkal
= 256,27gram
Jadi total kebutuhan karbohidrat balita dalam sehari adalah 256,27gram
2) Tujuan :
a) Meningkatkan pengetahuan orang tua balita (ibu) tentang gizi seimbang
agar tercapai berat badan normal dan ideal.
b) Menyarankan agar ibu balita mampu merubah pola pemberian makanan
kepada balitanya sehingga sesuai dengan diet yang dianjurkan.
g. Konseling Gizi :
1) Materi penyuluhan :Diet Gizi Seimbang pada anak balita
2) Waktu :10.00 – 10.30 WIB (± 30 menit)
3) Tempat :Poli Gizi RSI Sultan Agung Semarang
4) Media :Leaflet.
5) Sasaran :Ibu balita
h. Metode :Diskusi dan tanya jawab
2. Implementasi
a. Sasaran : Ibu balita
b. Waktu : ± 30 menit
c. Tempat : Poli Gizi RSI Sultan Agung Semarang
d. Metode : Konsultasi, diskusi dan tanya jawab
e. Alat : Leaflet
f. Isi konseling
1) Menjelaskan kepada ibu balita tentang tujuan diet gizi seimbang bagi balita
2) Menjelaskan tentang status gizi, kebutuhan energi dan zat gizi terkait
tumbuh kembang balita
3) Menjelaskan kepada ibu balita tentang pola menu gizi seimbang dalam
sehari
g. Jalannya konsultasi
1) Ibu dan balita datang ke poli gizi untuk konsultasi terkait nafsu makan
balita yang kurang contohnya susah makan
2) Melakukan anamnesa gizi dengan wawancara kepada ibu balita,
mengenai identitas, riwayat penyakit, data sosial ekonomi dan riwayat
gizi terutama riwayat pola makan balita dengan menggunakan FFQ
3) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan balita
4) Menghitung kebutuhan gizi balita
5) Melakukan konsultasi dengan materi gizi seimbang bagi balita,
menjelasakan contoh menu makanan sehari dan penggunaan daftar bahan
makanan penukar dengan media leaflet
6) Melakukan sesi diskusi tentang makanan yang diberikan. Ibu balita
mengajukan pertanyaan tentang makanan yang dianjurkan dan makanan
yang tidak dianjurkan.
7) Memberikan penjelasan kembali pada ibu balita dengan cara mengulang
kembali materi yang telah diberikan
8) Memotivasi kepada ibu balita untuk dapat melaksanakan diet gizi
seimbang bagi balitanya
9) Merencanakan pertemuan selanjutnya dengan ibu balita yang berguna
untuk monitoring evaluasi pada balita
BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA
2. Protein
Nilai gizi protein ditentukan oleh kadar asam amino esensial.
Protein hewani biasanya mempunyai nilai yang lebih tinggi bila
dibandingkan dengan protein nabati. Protein telur dan protein susu
biasanya dipakai sebagai standar untuk nilai gizi protein. Nilai gizi protein
nabati ditentukan oleh asam amino yang kurang (asam amino
pembatas),misalnya protein kacang-kacangan. Nilai protein dalam
makanan orang Indonesia sehari-hari umumnya diperkirakan 60% dari
pada nilai gizi protein telur (Soediaoetama, 2004).
Tabel 4. Angka Kecukupan Protein Untuk Balita
3. Lemak.
Lemak merupakan komponen struktural dari semua sel - sel tubuh,
yang dibutuhkan oleh ratusan bahkan ribuan fungsi fisiologis tubuh
(McGuire & Beerman, 2011). Lemak terdiri dari trigliserida, fosfolipid dan
sterol yang masing - masing mempunyai fungsi khusus bagi kesehatan
manusia. Sebagian besar (99%) lemak tubuh adalah trigliserida.
Trigliserida terdiri dari gliserol dan asam - asam lemak. Disamping
mensuplai energi, lemak terutama trigliserida, berfungsi menyediakan
cadangan energi tubuh, isolator, pelindung organ dan menyediakan asam -
asam lemak esensial (Mahan & Escott-Stump,2008).
Tabel 5. Angka Kecukupan Lemak Untuk Balita
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Hasil pengukuran berat badan klien yaitu 16,5 kg dan TB yaitu 105 cm.
2. Status gizi klien hari studi kasus tanggal 12 Mei 2015 berdasarkan Z-score
termasuk status gizi baik berdasarkan BB/U termasuk gizi baik, berdasarkan
TB/U termasuk normal, dan berdasarkan BB/TB termasuk normal.
3. Riwayat pola makan berdasarkan perhitungan FFQ dibandingkan dengan
satndar AKG (2013) untuk anak usia 4-6 tahun adalah energi, lemak dan
karbohidrat tergolong baik antara 80-110%, namun asupan protein tergolong
lebih yaitu >110% menurut WHO (2005)
4. Hasil perhitungan kebutuhan energi yaitu 1530 kkal, protein yaitu 30,6 gram,
lemak yaitu 42,5 gram dan karbohidrat yaitu 256,27 gram.
5. Konsultasi gizi dilakukan pada tanggal 13 Mei 2015 siang dengan materi
diet gizi seimbang dengan sasaran ibu klien.
6. Rencana monitoring terdiri dari data antropometri (berat badan dan tinggi
badan) dan dietary history yaitu asupan makan energi, protein, lemak dan
karbohidrat dengan melihat riwayat pola makan balita menggunakan form
FFQ
B. Saran
Sebaiknya dilakukan monitoring dan evaluasi lebih lanjut terhadap balita yang
meliputi pola makan balita agar sesuai dengan gizi seimbang dan juga dilakukan
monitoring evaluasi antropometri berdasarkan BB/U,TB/U dan BB/TB.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, sunita. 2008. Penuntun Diet Edisi Terbaru. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
I.K.G Suandi. 1998. Diit Pada Anak Sakit. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Purwitasari,dkk. 2009. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta:
Penerbit NUHA MEDIKA