Dosen Pengampu :
Heni, S.Kp, MKM
Disusun oleh :
Annisa Azzahrah P (P17120119004)
Dewi Ratna W (P17120119009)
Fatimah Wanda (P17120119014)
Indah Kusumastuti (P1712011019)
Magfirah Aulia R (P17120119024)
Nadillah Suherman (P17120119029)
Selly Agustin (P17120119034)
Zahra Nabila R P (P17120119039)
Tahap Pra-Interaksi
Pasien Tn. Y berumur 50 tahun mempunyai riwayat penyakit jantung.
Sebelumnya Tn. Y merupakan pasien di rumah sakit T, namun oleh pihak rumah
sakit Tn.Y dirujuk ke rumah sakit H dikarenakan alat-alat rumah sakit T kurang
memadai.
(ambulan rumah sakit T datang membawa Tn.Y bersama perawat A dan perawat
Z)
Tahap Interaksi
(perawat A langsung operan ke dokter di IGD untuk mengkorfirmasi keadaan
pasien yang dirujuk)
Perawat A : saya perawat A dari Rumah sakit T merujuk pasien dengan tanda-
tanda riwayat jantung, tadi sudah dilakukan anamnesa oleh dokter Rumah sakit
kami.
Dokter : iya, langsung saya periksa
(dokter jalan ke pasien dan mengecek keadaan pasien ke tempat tunggu pasien)
(dokter melakukan pemeriksaan fisik pasien, TD : 130/80 mmHg, suhu : 36,5C,
nadi : 85x/mnt, RR : 24x/mnt)
Dokter : langsung saja ke zona merah
Perawat Z : baik dok
Tahap Kerja
(dokter kembali ke tempat semula dan menemui perawat A)
Dokter : tadi sudah diberi apa saja untuk terapinya?
Perawat A : tadi sudah di beri ISDN 5mg dan clopidogrel 160mg
Dokter : onsetnya berapa lama?
Perawat A : kurang lebih 20 menit dok
Dokter : baik pasiennya masuk keruang intensif dulu
Perawat A : terimakasih dokter
Dokter : iya sama-sama
Tahap Terminasi
perawat A dan perawat Z kembali ke rumah sakit T setelah serah terima pasien
dirumah sakit H.
Dewi Ratna Wulansari
P17120119009
Fatimah Wanda
P17120119014
SKENARIO PERAWAT DENGAN DOKTER VIA TELPON
Fase prainteraksi
Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
Paraf
Fatimah
Fase Orientasi
Perawat telah mengkaji adanya kebutuhan klien terhadap fisiologi respiratory.
Pasien Tn.E 54 tahun Jakarta , 22 maret 1966 dengan diagnosa medis Stroke non
hemoragik (SNH) pasien memiliki riwayat asma dengan terapi obat ASPILET
1X1 tablet hasil pemeriksaan TTV : RR 27(hiperventilasi) ; saturasi O2 94% ;
TD 130/90 ; suhu: 36,5
Fase Kerja
Situation
Nurse : Selamat pagi dokter saya nurse fatimah yang sedang jaga di ruang mawar
, apakah benar ini dengan dokter Dewi ?
Dokter : Selamat sore nurse . betul nurse dengan dokter Dewi , apakah ada yang
bisa dibantu ?
Nurse : izin lapor bahwa Pasien Tn.E 54 tahun Jakarta , 22 maret 1966
dengan diagnosa medis Stroke non hemoragik (SNH) pasir memiliki riwayat
asma dengan terapi obat yang sudah diminum (A,S,P,I,L,E,T) 1X1 tablet dari
observasi TTV : RR 27(hiperventilasi) ; saturasi O2 94% ; TD 130/90 ; suhu:
36,5
Background (status mental pasien)
Nurse : GCS pasien dalam keadaan kompos mentis , pucat , akral dingin , saat ini
pasien terpasang nasal kanul 3 lpm
Assessment (penilaian)
Nurse : dengan assessment pasien mengalami gangguan ventilasi spontan
mendadak sesak nafas dan wheezing dok , karena adanya skeret yang sukar untuk
keluar . Sejak kemarin pasien tidak mengalami perubahan.
Fase Terminasi
Recommendation
Nurse : Apakah harus ditambahkan terapi nebulizer , foto thoraks , atau ada
terapi lainnya dok . Saya mohon dokter bisa datang untuk memeriksa ?
Dokter : untuk nebulizer tetap , saturasi oksigen perlu ditingkatkan 0,5 lpm.
Lapor ttv per 4 jam , Juga jangan lupa cek analasa gas darahnya ya.
Nurse : Baik saya ulangi dok tambahkan saturasi oksigen 0,5 lpm , lapor ttv per 4
jam , cek analisa gas darah , apakah ada advice tambahan dok ?
(TBAK (tulis baca konfirmasi) pada tahap recommendation perawat
melakukan konfirmasi dengan pendokumentasian di cppt )
11/3/20 Perawat S: mendadak sesak nafas dan *tambahk
20 wheezing 20 menit yang lalu an saturasi
oksigen
Jam 8.00 O: Hiperventilasi RR : 27 x/menit
0,5 lpm
saturasi O2 94% ; TD 130/90 ;
suhu: 36,5 dg dx medis Stroke * lapor ttv
non hemoragik (SNH) pasien per 4 jam ,
memiliki riwayat asma dengan
terapi obat ASPILET 1X1 tablet *cek
analisa
A : Gangguan ventilasi spontan gas darah
P : Pemberian saturasi oksigen 94%
Paraf
Fatimah
Doktor : untuk saat ini cukup , sebentar lagi saya kesana ya nurse
Nurse : siap dok , nanti mohon doktor berikan konfirmasi instruksi pada lembar
catatan terintegrasi perkembangan pasien (cppt) . Terimakasih dokter Dewi
selamat bertugas kembali.
Dokter : terimakasih nurse fatimah , Selamat bertugas kembali
Indah Kusumastuti
P17120119019
Suatu pagi di sebuah rumah sakit tepatnya pada jam 09.00 terdapat perawat yang
sedang bertugas di nurse station
Farmasi : Selamat pagi suster
Perawat : Selamat pagi pak
Farmasi : Saya cek obat pasien dulu ya
Tn.B usia 56 tahun menderita pneumonia TD 120/80 RR 32 dangkal suhu 38,9℃,
pasien sudah menerima vaksin, terdapat riwayat merokok. Dokter memberika
terapi antipiretik,mukolitik, serta antibiotic (Vancep), serta dianjurkan perawatan.
Farmasi : Suster pasien Tn.B adalah pasien rujukan atau bukan ?
Perawat : Iya pak pasien rujukan, sudah 6 hari diruang perawatan. Untuk pasien
Tn.B bagaimana ya obatnya pak?
Farmasi : oiya suster, ini pasiennya sudah dapat antibiotiknya lebih dari 5 hari
untuk vancepnya, nanti akan saya konsultasikan dengan dokter penanggung jawab
perawatan.
Perawat : baik pak. Untuk obat yang lainnya bagaimana pak?
Farmasi : untuk obat yang lainnya tidak ada masalah.
Perawat : baik pak.
Farmasi : terima kasih sus, kalau begitu saya akan ke ruangan yang lainnya. Nanti
sore Farmasisnya akan datang lagi untuk operan.
Perawat : iya pak sama-sama
Maghfirah Aulia R
P17120119024
Interaksi
Kemudian Ns. Sari mempersiapkan tim diskusi di Nurse Station. Setelah itu
Dokter Lia sebagai konsultan, dan beberapa teman sejawat Ns. Sari diberitahukan
untuk bergabung dalam diskusi.
Dokter : Selamat pagi suster, bisa dijelaskan bagaimana pasien Ny.A nya
Ns. Sari : Pagi dok ohiya Jadi, permasalahan Ny. A adalah susah BAB sejak
seminggu yang lalu dan Ny.A beresiko mengalami kerusakan integritas
kulit karena sudah bedrest selama 10 hari.
Dokter L : Jadi susah BAB Ny.A itu bisa disebabkan karena bedrest selama 10
hari. Ditambah dengan pembatasan diet Ny.A karena diagnose medis
GGK yang diderita.
Ns.Sari ; Terimakasih atas penjelasannya dokter Lia. Sepertinya akan lebih baik
jika Ny.A dilakukan Latihan gerakan fisik ya dok, agar feses tidak
menumpuk dan mengeras didalam usus besarnya .
Dokter L : Ya, benar karena akan menjadi konstipasi yang bisa menyebabkan
ambeien atau kanker. Dan, nanti dikontrol juga kebutuhan cairannya ya
sus. Berikan Cairan elektrolit NaCl 500 ml/hari. Laporkan jika adanya
Edema yang terjadi pada pasien.
Ns. Sari : Baik Dok, Terimakasih. Saya akan mengkaji kesehatan pasien dan
mengontrol TTV dan kebutuhan cairannya dan saya akan melaporkan
dokter apabila ada perubahan kondisi pada pasien.
Dokter L : Baik, kalau begitu saya permisi dulu sus.
Tahap Kerja
Ns. Sari : Ya, silahkan apakah ada usulan tindakan yang akan kita lakukan
kepada Ny.A?
Ns. Ina : Untuk mengatasi permasalahan Ny.A yaitu susah BAB, kita bisa
memberikan makanan berserat seperti sayur-sayuran.
Ns. Sari : Bagaimana Ns.Lina apakah bisa kita menerapkan pendapat dari Ns.
Ina?
Ns. Lina : Iya bisa, akan tetapi hal tersebut harus dikonsultasikan kepada dokter
atau ahli gizi mengingat pasien menderita GGK (Gagal Ginjal Kronis).
Ns. Ana : Bagaimana dengan pemberian obat pencahar seperti obat dulcolax
supositoria?
Ns. Lina : Kita juga harus mengkonsultasikan kepada dokter dikarenakan
pemberian obat pencahar juga merupakan kolaborasi dengan dokter.
Bagaimana dengan huknah atau lavemen? Itu bisa dilakukan jika
tindakan pertama dan kedua yang akan dilakukan tidak berhasil.
Ns. Sari : Baik, jadi ada 3 tindakan yang akan kita lakukan kepada Ny.A. Yang
pertama yaitu dengan memberikan makanan berserat dikarenakan
makanan berserat dapat membantu melancarkan BAB. Yang kedua,
yaitu memberikan obat pencahar, yang nanti akan dimasukkan melewati
dubur, obat tersebut dapat melunakkan kotoran yang mengeras. Dan
yang ketiga yaitu akan dilakukan tindakan huknah/lavemen itu
merupakan tindakan memasukkan suatu alat yang berisi cairan ke
dalam dubur, yang berfungsi melunakkan kotoran yang mengeras.
Ns. Ina : Saya ingin menambahkan mengenai kondisi pasien yang sudah bedrest
selama 10 hari yang beresiko mengalami kerusakan integritas kulit.
Bagaimana jika pasien dilatih untuk bergerak miring kanan dan miring
kiri diatas tempat tidur?
Ns. Ana : Sangat setuju, supaya tidak terjadi kerusakan integritas kulit, selain itu
latihan bergerak juga berfungsi melatih otot agar tidak terjadi kekakuan
otot. Dan juga mencegah terjadinya decubitus.
…………..(Terminasi)
Ns. Sari : Baiklah, latihan gerak tersebut bisa dimulai sore ini. Terimakasih bu
pak, diskusi kita sekarang sudah selesai, untuk selanjutnya semoga kita
bisa dengan lancar melakukan rencana keperawatan ini dengan benar.
Semua : Aamiin
Nadillah Suherman
P17120119029
Zahra Nabila R. P
P17120119039
*Pra-interaksi*
Ada seorang pasien perempuan yang di rawat di RSUD Bekasi, tepatnya di rawat
di ruang teratai yang bernama Ny.Z, beliau berusia 28 tahun, pasien terlihat susah
untuk bernafas, badan terlihat kurus, lingkar mata terlihat hitam, pasien kurang
pengetahuan tentang pengobatan yang di jalaninya
Di ruang rawat teratai (Pagi hari pukul 07.00 perawat datang ke ruang rawat untuk
mengecek kondisi umum pasien, Sebelum masuk ruangan pasien, perawat sudah
mencuci tangan di nurse stastion)
*Orientasi*
Perawat : selamat pagi bu
Pasien : pagi sus
Perawat : perkenalkan saya suster Zahra, hari ini saya bertugas dari jam 07.00
sampai 14.00 siang nanti, di sini saya suster yang bertanggung jawab untuk
merawat ibu. Sebelumnya bisa sebutkan nama dan tanggal lahir ibu? agar saya
cocokan dengan identitas ibu.
Pasien : baik sus ,Ny.Z , 17 april 1972.
Perawat : baik, sudah cocok ya bu. Jadi saya disini bertujuan untuk memberikan
obat ya bu, sebelum itu saya periksa dulu tanda-tanda vital ibu ya.
Pasien : iya sus silahkan
*Tahap Kerja*
Perawat : ibu bagaimana nafasnya masih terasa sesak ?
Pasien : iya sus masih
Perawat : semalam tidurnya bagaimana nyenyak tidak bu?
Pasien : tidak sus, sering bangun kalo malam
Perawat : begitu ya bu, mungkin tidur ibu tidak nyenyak dan sering terbangun
dikarenakan nafas ibu masih sesak
Pasien : iya sus
Perawat : ibu, setelah saya cek tekanan darah ibu normal ya, suhu nya juga
normal
Pasien : iya sus
Perawat : sekarang waktunya ibu minum obat nya ya. Ibu mau melakukannya
sendiri atau saya bantu bu?
Pasien : saya sendiri saja sus
Perawat : baik ibu ini obat nya ( perawat memberi obat, dan memastikan obat
tersebut sudah diminum dengan benar oleh pasien). (perawat sudah mencuci
tangan)
(pasien sudah meminum obat dan perawat ingin kembali ke nurse station)
Perawat : baik bu, saya sudah selesai melakukan pemberian obatnya, jika ibu
butuh bantuan saya ibu bisa menekan bell di sebelah kanan nanti saya akan
datang kesini, permisi bu, semoga lekas sembuh.
Pasien : iya sus terimakasih
(Setelah keluar ruangan pasien, perawat mencuci tangan kembali)
(Kembali ke nurse station)
( kemudian pukul 10.00 WIB dokter datang ke nurse station dan bertemu dengan
perawat)
Dokter : pagi sus
Perawat : pagi dok
Dokter : bagaimana kondisi pasien Ny.Z di ruang teratai sus?
Perawat : berdasarkan hasil pengecekan ttv pada pagi tadi jam 07.00 pasien masih
merasakan sesak nafasnya dok, tidur juga tidak nyenyak, Suhu Normal, TD
Normal. Bagaimana menurut dokter?apakah perlu dilakukan tindakan lebih
lanjut?
Dokter : baik sus kalau seperti itu, nanti saya akan periksa pasiennya kembali
Pasien : iya dok
(Dokter dan perawat datang ke ruang rawat pasien Ny.Z)
Dokter : pagi bu
Pasien : pagi dok
Dokter : baik bu, jadi pagi ini saya akan melakukan pemeriksaan kembali
mengenai sesak yang masih ibu rasakan
Pasien : baik dok
( Dokter memeriksa pasien)
Dokter : baik bu, saya sudah selesai memeriksa kondisi ibu, sekarang saya pamit
dulu untuk mendiskusikan tindakan apa yang dapat dilakukan untuk mengetahui
penyebab sesak ibu dan agar penyakit ibu lebih jelas
Pasien : baik dokter, terimakasih
Dokter : iya sama-sama bu
(Dokter dan perawat meninggalkan ruang rawat pasien)
(Dokter dan peraqat di nurse station)
Dokter : sus pasien bernama Ny.Z masih merasakan sesak, jadi segera di
jadwalkan untuk melakukan tindakan pemeriksaan di ruang radiologi ya dan
diambil foto throraks AP.
Perawat : iya dok.
( perawat pun segera menyiapkan pasien untuk melakukan tindakan cek
radiologi )
Perawat : permisi bu, disini saya akan membawa ibu ke ruang radiologi untuk
pemeriksaan lebih lanjut, tujuannya agar dapat mengetahui penyakit ibu lebih
jelas. Jadi nanti prosedurnya ibu akan dibawa ke ruang radiologi bersama saya dan
akan dilakukan rontgen. Apakah ibu bersedia untuk dilakukan cek radiologi?
Pasien : iya sus saya bersedia.
(perawat mempersiapkan pasien untuk dibawa ke ruang radiologi)
(perawat membawa pasien ke r. Radiologi)
(sesampainya di r. Radiologi perawat berbicara ke radiografer )
Perawat : Permisi bu. Ini pasien atas nama Ny.Z dari ruang teratai paru. Yang
dijadwalkan untuk dilakukan foto thoraks AP.
Radiografer : baik sus, kita klarifikasikan datanya dulu ya. Dengan Ibu namanya
siapa? Bisa sebutkan tanggal lahirnya?
Pasien : Nama saya Ny.Zahra , 17 April 1972.
Radigrafer : Oh sudah benar ya bu.
(perawat memposisikan pasien dengan posisi nyamannya pasien)
(radiografer telah melakukan tindakannya)
Perawat : Ibu tindakan nya sudah selesai,sekarang kita kembali lg ke ruang inap.
Saya bantu untuk pindah ke kursi roda nya atau ibu mau melakukannya sendiri?
Pasien : iya,dibantu sus.
(perawat telah merapihkan dan menempatkan pasien di kursi roda)
(perawat melakukan operan ke radiografer)
Perawat : terimakasih bu, saya kembali ke ruangan lagi .
Radiografer : iya sama-sama sus.
*Terminasi*
Pasien Ny.Z telah dilakukan Rontgen untuk pemeriksaan Toraks.Dan perawat
mengambil data Hasil Rontgen nya kemudian diberikan kepada Dokter untuk
diagnosa lebih lanjut terhadap penyakit yang dialami oleh pasien.