Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN

“Skenario Komunikasi Interdisiplin”

Dosen Pengampu :
Heni, S.Kp, MKM

Disusun oleh :
Annisa Azzahrah P (P17120119004)
Dewi Ratna W (P17120119009)
Fatimah Wanda (P17120119014)
Indah Kusumastuti (P1712011019)
Magfirah Aulia R (P17120119024)
Nadillah Suherman (P17120119029)
Selly Agustin (P17120119034)
Zahra Nabila R P (P17120119039)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA 1


JURUSAN KEPERAWATAN PRODI NERS
TAHUN AJARAN 2019/2020
Annisa Azzahrah Permana
P17120119004

SKENARIO PERAWAT DENGAN DOKTER

Tahap Pra-Interaksi
Pasien Tn. Y berumur 50 tahun mempunyai riwayat penyakit jantung.
Sebelumnya Tn. Y merupakan pasien di rumah sakit T, namun oleh pihak rumah
sakit Tn.Y dirujuk ke rumah sakit H dikarenakan alat-alat rumah sakit T kurang
memadai.
(ambulan rumah sakit T datang membawa Tn.Y bersama perawat A dan perawat
Z)
Tahap Interaksi
(perawat A langsung operan ke dokter di IGD untuk mengkorfirmasi keadaan
pasien yang dirujuk)
Perawat A : saya perawat A dari Rumah sakit T merujuk pasien dengan tanda-
tanda riwayat jantung, tadi sudah dilakukan anamnesa oleh dokter Rumah sakit
kami.
Dokter : iya, langsung saya periksa
(dokter jalan ke pasien dan mengecek keadaan pasien ke tempat tunggu pasien)
(dokter melakukan pemeriksaan fisik pasien, TD : 130/80 mmHg, suhu : 36,5C,
nadi : 85x/mnt, RR : 24x/mnt)
Dokter : langsung saja ke zona merah
Perawat Z : baik dok
Tahap Kerja
(dokter kembali ke tempat semula dan menemui perawat A)
Dokter : tadi sudah diberi apa saja untuk terapinya?
Perawat A : tadi sudah di beri ISDN 5mg dan clopidogrel 160mg
Dokter : onsetnya berapa lama?
Perawat A : kurang lebih 20 menit dok
Dokter : baik pasiennya masuk keruang intensif dulu
Perawat A : terimakasih dokter
Dokter : iya sama-sama
Tahap Terminasi
perawat A dan perawat Z kembali ke rumah sakit T setelah serah terima pasien
dirumah sakit H.
Dewi Ratna Wulansari
P17120119009

SKENARIO PERAWAT DENGAN AHLI GIZI


Pasien Ny.R bertempat tinggal di jalan nyata, berumur 65 tahun, beragama
islam. TTV pasien sudah normal yang awalnya 150/90 menjadi 130/80, semalam
demam dengan suhu 37,8 derajat celcius tetapi pagi ini sudah normal menjadi 36
derajat celcius, hasil USG pagi hari pada pukul 8 menunjukkan tidak ada
perdarahan di lambung, pada pasien terpasang selang NGT karena pasien selalu
muntah dan mual bila diberikan makan via oral. Pada pukul 07.00 pagi dokter
sudah melakukan visite, lalu pada pukul 08.00 perawat telah melakukan operan
dan langsung menulis status pasien. Kemudian pukul 09.00 ahli gizi datang untuk
memeriksa status pasien.
Tahap prainteraksi
(ahli gizi datang ke nurse station dan memeriksa status pasien)
Ahli gizi : Sus diit untuk pasien Ny.R ada perubahan ya?
Perawat : Iya, ada
Tahap orientasi
Ahli gizi : Jadi pasien Ny.R sudah bisa lepas NGT ya sus, dan sudah bisa makan
via oral?
Perawat : Iya, sesuai dengan advice dokter dengan pasien atas nama Ny.R,
sebelumnya ia mengalami mual dan muntah bila diberikan makan via oral dan
terpasang selang NGT pada pasien. Kondisi pasien sudah membaik, reflek
menelan positif, tekanan darah awalnya 150/90 lalu turun menjadi 130/80. Dokter
menyampaikan pasien sudah boleh mendapat makan siang berupa diit lunak
rendah garam via oral karena NGT nya sudah dilepas.
Ahli Gizi : Baik suster
Tak lama kemudian ahli gizi datang untuk mengantarkan menu diit ke ruangan
pasien, dan sesuai dengan kontrak yang telah dan suda dilakukan sebelumnya,
perawat melakukan implementasi atas rencana tindakan yang akan diberikan
kepada Ny.R pada pukul 13.00 WIB, setelah dan sesudah beberapa menit perawat
kembali ke ruang pasien dengan membawa peralatannya.
Tahap kerja
(Sebelum masuk ruangan pasien, perawat sudah mencuci tangan di nurse stastion)
Ahli Gizi+Perawat : Selamat pagi
Pasien : Pagi sus
Ahli gizi : Sesuai arahan dokter, saya disini ingin menyampaikan bahwa ibu sudah
mendapatkan makan siang berupa diit lunak rendah garam sesuai advice dokter
ya.
Pasien : Baik
Ahli gizi : Kalau begitu itu saja yang ingin saya sampaikan, permisi
Perawat : Selamat pagi bu
Pasien : Selamat pagi sus
Perawat : Perkenalkan saya suster Dewi yang akan bertugas dari pukul 08.00
hingga 14.00 siang. Sebelumnya bisa ibu sebutkan nama dan tanggal lahir ibu?
Pasien : Nama saya R tanggal lahirnya 21 Desember bu
Perawat : Baik bu,sudah sesuai ya. Siang ini saya akan memberikan makan pada
ibu semoga kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi, apakah ibu sudah siap?
Pasien : Iya saya sudah siap sus
(Perawat sudah mencuci tangan)
Sebelumnya perawat menurunkan penghalang kasur pasien (perawat mencuci
tangan)
(Suster memberikan makan kepada pasien)
Setelah memberikan makan siang kepada Ny.R selesai, perawat pun bergegas
membereskan alat-alat dan melaksanakan terminasi
Tahap terminasi
(Perawat sudah mencuci tangan)
Perawat : Baik bu sudah selesai, kalau begitu saya akan kembali ke nurse station,
saya akan kembali lagi untuk memberikan obat sekitar 20 menit nanti, jika ibu
membutuhkan bantuan, ibu bisa pencet tombol disebelah kanan ya, semoga lekas
sembuh bu.
Pasien : Iya sus, terimakasih
Perawat : Iya sama-sama bu, saya permisi dulu.
Pasien : Iya sus
(Setelah keluar ruangan pasien, perawat mencuci tangan kembali)

Fatimah Wanda
P17120119014
SKENARIO PERAWAT DENGAN DOKTER VIA TELPON
Fase prainteraksi
Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi

11/3/20 Perawat S: mendadak sesak nafas dan


20 wheezing 20 menit yang lalu

Jam 8.00 O: Hiperventilasi RR : 27 x/menit


saturasi O2 94% ; TD 130/90 ;
suhu: 36,5 dg dx medis Stroke
non hemoragik (SNH) pasien
memiliki riwayat asma dengan
terapi obat ASPILET 1X1 tablet
A : Gangguan ventilasi spontan

P : Pemberian saturasi oksigen 94%

Paraf

Fatimah
Fase Orientasi
Perawat telah mengkaji adanya kebutuhan klien terhadap fisiologi respiratory.
Pasien Tn.E 54 tahun Jakarta , 22 maret 1966 dengan diagnosa medis Stroke non
hemoragik (SNH) pasien memiliki riwayat asma dengan terapi obat ASPILET
1X1 tablet hasil pemeriksaan TTV : RR 27(hiperventilasi) ; saturasi O2 94% ;
TD 130/90 ; suhu: 36,5
Fase Kerja
Situation
Nurse : Selamat pagi dokter saya nurse fatimah yang sedang jaga di ruang mawar
, apakah benar ini dengan dokter Dewi ?
Dokter : Selamat sore nurse . betul nurse dengan dokter Dewi , apakah ada yang
bisa dibantu ?
Nurse : izin lapor bahwa Pasien Tn.E 54 tahun Jakarta , 22 maret 1966
dengan diagnosa medis Stroke non hemoragik (SNH) pasir memiliki riwayat
asma dengan terapi obat yang sudah diminum (A,S,P,I,L,E,T) 1X1 tablet dari
observasi TTV : RR 27(hiperventilasi) ; saturasi O2 94% ; TD 130/90 ; suhu:
36,5
Background (status mental pasien)
Nurse : GCS pasien dalam keadaan kompos mentis , pucat , akral dingin , saat ini
pasien terpasang nasal kanul 3 lpm
Assessment (penilaian)
Nurse : dengan assessment pasien mengalami gangguan ventilasi spontan
mendadak sesak nafas dan wheezing dok , karena adanya skeret yang sukar untuk
keluar . Sejak kemarin pasien tidak mengalami perubahan.
Fase Terminasi
Recommendation
Nurse : Apakah harus ditambahkan terapi nebulizer , foto thoraks , atau ada
terapi lainnya dok . Saya mohon dokter bisa datang untuk memeriksa ?
Dokter : untuk nebulizer tetap , saturasi oksigen perlu ditingkatkan 0,5 lpm.
Lapor ttv per 4 jam , Juga jangan lupa cek analasa gas darahnya ya.
Nurse : Baik saya ulangi dok tambahkan saturasi oksigen 0,5 lpm , lapor ttv per 4
jam , cek analisa gas darah , apakah ada advice tambahan dok ?
(TBAK (tulis baca konfirmasi) pada tahap recommendation perawat
melakukan konfirmasi dengan pendokumentasian di cppt )
11/3/20 Perawat S: mendadak sesak nafas dan *tambahk
20 wheezing 20 menit yang lalu an saturasi
oksigen
Jam 8.00 O: Hiperventilasi RR : 27 x/menit
0,5 lpm
saturasi O2 94% ; TD 130/90 ;
suhu: 36,5 dg dx medis Stroke * lapor ttv
non hemoragik (SNH) pasien per 4 jam ,
memiliki riwayat asma dengan
terapi obat ASPILET 1X1 tablet *cek
analisa
A : Gangguan ventilasi spontan gas darah
P : Pemberian saturasi oksigen 94%

Paraf

Fatimah

Doktor : untuk saat ini cukup , sebentar lagi saya kesana ya nurse
Nurse : siap dok , nanti mohon doktor berikan konfirmasi instruksi pada lembar
catatan terintegrasi perkembangan pasien (cppt) . Terimakasih dokter Dewi
selamat bertugas kembali.
Dokter : terimakasih nurse fatimah , Selamat bertugas kembali
Indah Kusumastuti
P17120119019

SKENARIO PERAWAT DENGAN AHLI GIZI


Kasus : Tn.B usia 56 tahun menderita pneumonia TD 120/80 RR 32 dangkal suhu
38,9℃ , pasien sudah menerima vaksin, terdapat riwayat merokok. Dokter
memberika terapi antipiretik,mukolitik, serta antibiotic (Vancep), serta dianjurkan
perawatan.

Suatu pagi di sebuah rumah sakit tepatnya pada jam 09.00 terdapat perawat yang
sedang bertugas di nurse station
Farmasi : Selamat pagi suster
Perawat : Selamat pagi pak
Farmasi : Saya cek obat pasien dulu ya
Tn.B usia 56 tahun menderita pneumonia TD 120/80 RR 32 dangkal suhu 38,9℃,
pasien sudah menerima vaksin, terdapat riwayat merokok. Dokter memberika
terapi antipiretik,mukolitik, serta antibiotic (Vancep), serta dianjurkan perawatan.
Farmasi : Suster pasien Tn.B adalah pasien rujukan atau bukan ?
Perawat : Iya pak pasien rujukan, sudah 6 hari diruang perawatan. Untuk pasien
Tn.B bagaimana ya obatnya pak?
Farmasi : oiya suster, ini pasiennya sudah dapat antibiotiknya lebih dari 5 hari
untuk vancepnya, nanti akan saya konsultasikan dengan dokter penanggung jawab
perawatan.
Perawat : baik pak. Untuk obat yang lainnya bagaimana pak?
Farmasi : untuk obat yang lainnya tidak ada masalah.
Perawat : baik pak.
Farmasi : terima kasih sus, kalau begitu saya akan ke ruangan yang lainnya. Nanti
sore Farmasisnya akan datang lagi untuk operan.
Perawat : iya pak sama-sama
Maghfirah Aulia R
P17120119024

SKENARIO ROLE PLAY


KOMUNIKASI INTERDISIPLIN
Nama : Magfirah Aulia Ramadhani
NIM : P17120119024
Pra Interaksi
Seorang perawat memasuki Nurse Stasion
Ns. Sari : selamat pagi Dokter
Dokter : Selamat Pagi Suster, ohiya suster pasien saya ada berapa ya?
Ns.Sari : Sebentar ya dok, ini datanya dan ada 2 pasien .
Dokter : apakah diantaranya ada masalah dengan pasien saya?
Ns.Sari : Ya dok, yang pertama tidak ada masalah dan yang kedua pasien Ny.A
mengeluhkan susah buang air besar, diagnose medis scibala dengan
gagal ginjal kronis dan stroke.
Dokter : Lalu apakah kamu sudah mempunyai perencanaan yang lebih lanjut?
Ns.Sari : Sudah dok, rencananya besok akan dilakukan ronde keperawatan
kemudian saya mengajak 2 orang perawat yaitu Ina dan Ani, dan 2
orang Dokter yaitu Dokter Ahmad dan Dokter Lia.
Dokter : Baiklah kalau sudah siap silahkan bisa dilanjutkan dan dipersiapkan.
Ns. Sari : Terima kasih dok, saya permisi

Interaksi
Kemudian Ns. Sari mempersiapkan tim diskusi di Nurse Station. Setelah itu
Dokter Lia sebagai konsultan, dan beberapa teman sejawat Ns. Sari diberitahukan
untuk bergabung dalam diskusi.
Dokter : Selamat pagi suster, bisa dijelaskan bagaimana pasien Ny.A nya
Ns. Sari : Pagi dok ohiya Jadi, permasalahan Ny. A adalah susah BAB sejak
seminggu yang lalu dan Ny.A beresiko mengalami kerusakan integritas
kulit karena sudah bedrest selama 10 hari.
Dokter L : Jadi susah BAB Ny.A itu bisa disebabkan karena bedrest selama 10
hari. Ditambah dengan pembatasan diet Ny.A karena diagnose medis
GGK yang diderita.
Ns.Sari ; Terimakasih atas penjelasannya dokter Lia. Sepertinya akan lebih baik
jika Ny.A dilakukan Latihan gerakan fisik ya dok, agar feses tidak
menumpuk dan mengeras didalam usus besarnya .
Dokter L : Ya, benar karena akan menjadi konstipasi yang bisa menyebabkan
ambeien atau kanker. Dan, nanti dikontrol juga kebutuhan cairannya ya
sus. Berikan Cairan elektrolit NaCl 500 ml/hari. Laporkan jika adanya
Edema yang terjadi pada pasien.
Ns. Sari : Baik Dok, Terimakasih. Saya akan mengkaji kesehatan pasien dan
mengontrol TTV dan kebutuhan cairannya dan saya akan melaporkan
dokter apabila ada perubahan kondisi pada pasien.
Dokter L : Baik, kalau begitu saya permisi dulu sus.

Tahap Kerja

Ns. Sari : Ya, silahkan apakah ada usulan tindakan yang akan kita lakukan
kepada Ny.A?
Ns. Ina : Untuk mengatasi permasalahan Ny.A yaitu susah BAB, kita bisa
memberikan makanan berserat seperti sayur-sayuran.
Ns. Sari : Bagaimana Ns.Lina apakah bisa kita menerapkan pendapat dari Ns.
Ina?
Ns. Lina : Iya bisa, akan tetapi hal tersebut harus dikonsultasikan kepada dokter
atau ahli gizi mengingat pasien menderita GGK (Gagal Ginjal Kronis).
Ns. Ana : Bagaimana dengan pemberian obat pencahar seperti obat dulcolax
supositoria?
Ns. Lina : Kita juga harus mengkonsultasikan kepada dokter dikarenakan
pemberian obat pencahar juga merupakan kolaborasi dengan dokter.
Bagaimana dengan huknah atau lavemen? Itu bisa dilakukan jika
tindakan pertama dan kedua yang akan dilakukan tidak berhasil.
Ns. Sari : Baik, jadi ada 3 tindakan yang akan kita lakukan kepada Ny.A. Yang
pertama yaitu dengan memberikan makanan berserat dikarenakan
makanan berserat dapat membantu melancarkan BAB. Yang kedua,
yaitu memberikan obat pencahar, yang nanti akan dimasukkan melewati
dubur, obat tersebut dapat melunakkan kotoran yang mengeras. Dan
yang ketiga yaitu akan dilakukan tindakan huknah/lavemen itu
merupakan tindakan memasukkan suatu alat yang berisi cairan ke
dalam dubur, yang berfungsi melunakkan kotoran yang mengeras.
Ns. Ina : Saya ingin menambahkan mengenai kondisi pasien yang sudah bedrest
selama 10 hari yang beresiko mengalami kerusakan integritas kulit.
Bagaimana jika pasien dilatih untuk bergerak miring kanan dan miring
kiri diatas tempat tidur?
Ns. Ana : Sangat setuju, supaya tidak terjadi kerusakan integritas kulit, selain itu
latihan bergerak juga berfungsi melatih otot agar tidak terjadi kekakuan
otot. Dan juga mencegah terjadinya decubitus.
…………..(Terminasi)
Ns. Sari : Baiklah, latihan gerak tersebut bisa dimulai sore ini. Terimakasih bu
pak, diskusi kita sekarang sudah selesai, untuk selanjutnya semoga kita
bisa dengan lancar melakukan rencana keperawatan ini dengan benar.
Semua : Aamiin
Nadillah Suherman
P17120119029

SKENARIO PERAWAT DENGAN DOKTER


Di RS. Mitra Keluarga pada hari selasa tanggal 3 maret 2020 pukul 10.00 WIB
tepatnya di ruang ortopedik. Tn.A post operasi fraktur femur dextra pada hari ke
7, kemudian pasien akan dilihat perkembangannya oleh dokter F spesialis
ortopedik (tulang).
Tahap pra interaksi
Dokter datang ke nurse station
Dokter : sus saya ingin melihat status kesehatan pasien yg bernama tn.A yg post
ORIF
Perawat: ini statusnya dok
Dokter : iya TTV nya normal, dan BB nya normal juga. Saya akan observasi
keadaan pasien sekarang ya sus
Perawat: oh iya dok
Dokter dan perawat berjalan menuju kamar pasien
Dokter: selamat pagi pak, saya dokter F. Bagaimana keadaan nya hari ini? Apakah
sudah membaik?
Dokter melakukan anamnesa kepada pasien, begitupula dengan perawat ikut
mengkaji kondisi pasien saat itu. Setelah dokter dan perawat melakukan
pengkajian mereka kembali ke nurse station.
Tahap kerja
Dokter: Sus pasien sudah bisa dilakukan ROM aktif di ekstremitas atas dan
ekstremitas bawah sinistra dan pada bagian distal fraktur dilakukan ROM pasif ya
sus
Perawat: baik dok nanti akan saya jadwalkan untuk latihan ROM nya
Dokter : baik sus
Tahap terminasi
Perawat melakukan latihan ROM kepada pasien tn.A
Perawat : selamat pagi pak, saya perawat nadilla bagaimana pak keadaannya hari
ini? Saya hari ini akan melakukan latihan ROM pada alat gerak bagian kiri bapak
ya pak yg tujuannya supaya alat gerak pada bapak membaik lagi.
Pasien : iya sus
Perawat melakukan latihan ROM pada pasien,setelah perawat selesai melakukan
latihan ROM. Perawat kembali ke nurse station.
Perawat : bapak baik sekali telah bekerja sama dengan saya, saya akan kembali ke
nurse station ya pak apabila bapak butuh bantuan saya bapak bisa memencet bel
dibelakang bapak ya pak..
Selly Agustin
P17120119034

SKENARIO PERAWAT DENGAN AHLI GIZI


Seorang laki-laki Tn.D umur 37 tahun, tempat tinggal di Jalan
Kalilumpang. Pasien mengeluh lemas, nyeri setiap kali bak, pasien juga mengeluh
kencing bercampur darah pada awalnya sedikit dan tidak tiap kali bak namun
kemudian semakin banyak dan terjadi tiap kali bak. Perawat telah melakukan
pengkajian terhadap pasien. Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan
tekanan darah Tn.D 120/70, suhu 37,1°C, RR 20x/menit, Nadi 80x/menit. Pada
pukul 06.00 pagi dokter sudah melakukan visite, lalu pada pukul 07.00 perawat
telah melakukan operan dan langsung menulis status pasien. Kemudian pukul
08.00 ahli gizi datang untuk memeriksa status pasien.
Tahap Pra Interaksi
Ahli Gizi dari ruangannya datang menuju nurse station dan memeriksa status
pasien.
Ahli Gizi : “(mengetuk pintu) tok tok tok…”
Perawat : “iya, silahkan masuk”
Ahli Gizi : “(masuk ke nurse station) selamat pagi suster”
Perawat : “selamat pagi”
Tahap Orientasi
Ahli Gizi : “pasien dengan kelola Dokter Randi datanya apa saja ya suster?”
Perawat : “pasien atas nama Tn.D yang di diagnosis penyakit Hematuri, ini
datanya”
Ahli Gizi : “(membaca status pasien dari data tersebut) iya suster sudah saya cek
status pasien,
bahwa tidak ada advice tambahan diit pasien”
Perawat : “iya tetap untuk nutrisi”
Tahap Kerja
Kemudian ahli gizi meninggalkan nurse station dan menuju ruangan pasien untuk
mengecek pasien.
Ahli Gizi : “permisi bapak”
Pasien : “iya silahkan”
Ahli Gizi : “(cek pasien) saya sebagai ahli gizi ingin menyampaikan bahwa untuk
diit bapak tetap
ya lunak sesuai advice dokter”
Pasien : “baik”
Ahli gizi : “kalau begitu itu saja yang ingin saya sampaikan, selanjutnya supaya
kebutuhan
nutrisi bapak terpenuhi, perawat akan memberikan nutrisi pada siang
hari”
(Setelah selesai mengecek pasien di ruangan, ahli gizipun kembali ke nurse
station.)
Ahli Gizi : “suster diet tetap ya (lunak) tinggi kalori tinggi protein”
Perawat : “iya, kalau begitu untuk pemberian makanan akan dilakukan pada siang
hari ya”
Ahli Gizi : “benar suster”
Tahap Terminasi
Perawat : “apakah ada lagi yang ingin disampaikan untuk kebutuhan nutrisi
pasien?”
Ahli Gizi : “sudah itu saja sus”
Perawat : “baik kalau begitu”
Ahli Gizi : “terimakasih atas kerja samanya, permisi sus”
Perawat : “terimakasih kembali”
Kemudian ahli gizipun meninggalkan nurse station dan menuju
keruangannya menyiapkan diit pasien, lalu perawat melaksanakan implementasi
atas planning tindakan yang akan diberikan kepada Tn.D siang hari untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.

Zahra Nabila R. P
P17120119039

SKENARIO PERAWAT DENGAN RADIOLOGI


Kasus
Seorang perempuan (Ny.Z) 28 tahun dirawat di Ruang Teratai RSUD Bekasi
dengan diagnosa Medis TB paru, Klien mengeluh napas sesak, sering terbangun
malam hari, napsu makan menurun. Hasil pemeriksaan;pernapasan cuping hidung
dan penggunaan otot-otot bantu pernapasan, sekret kental dan susah dikeluarkan,
terdengar bunyi napas ronkhi di lobus sebelah kanan dan kiri, badan tampak
kurus, BB turun 5 kg semenjak sakit, TB : 170 cm, BB : 44kg, makan sehari 2 kali
dan hanya habis 1/2 porsi, , RR : 28x/menit, HR : 88X/menit, T : 36 °C, TD :
120/80 mmHg, WBC :13.2 x10 ᵔ 9/L, Hb 10.7 g/dl, pada hidung pasien terpasang
nasal kanul.

*Pra-interaksi*
Ada seorang pasien perempuan yang di rawat di RSUD Bekasi, tepatnya di rawat
di ruang teratai yang bernama Ny.Z, beliau berusia 28 tahun, pasien terlihat susah
untuk bernafas, badan terlihat kurus, lingkar mata terlihat hitam, pasien kurang
pengetahuan tentang pengobatan yang di jalaninya

Di ruang rawat teratai (Pagi hari pukul 07.00 perawat datang ke ruang rawat untuk
mengecek kondisi umum pasien, Sebelum masuk ruangan pasien, perawat sudah
mencuci tangan di nurse stastion)
*Orientasi*
Perawat : selamat pagi bu
Pasien : pagi sus
Perawat : perkenalkan saya suster Zahra, hari ini saya bertugas dari jam 07.00
sampai 14.00 siang nanti, di sini saya suster yang bertanggung jawab untuk
merawat ibu. Sebelumnya bisa sebutkan nama dan tanggal lahir ibu? agar saya
cocokan dengan identitas ibu.
Pasien : baik sus ,Ny.Z , 17 april 1972.
Perawat : baik, sudah cocok ya bu. Jadi saya disini bertujuan untuk memberikan
obat ya bu, sebelum itu saya periksa dulu tanda-tanda vital ibu ya.
Pasien : iya sus silahkan

*Tahap Kerja*
Perawat : ibu bagaimana nafasnya masih terasa sesak ?
Pasien : iya sus masih
Perawat : semalam tidurnya bagaimana nyenyak tidak bu?
Pasien : tidak sus, sering bangun kalo malam
Perawat : begitu ya bu, mungkin tidur ibu tidak nyenyak dan sering terbangun
dikarenakan nafas ibu masih sesak
Pasien : iya sus
Perawat : ibu, setelah saya cek tekanan darah ibu normal ya, suhu nya juga
normal
Pasien : iya sus
Perawat : sekarang waktunya ibu minum obat nya ya. Ibu mau melakukannya
sendiri atau saya bantu bu?
Pasien : saya sendiri saja sus
Perawat : baik ibu ini obat nya ( perawat memberi obat, dan memastikan obat
tersebut sudah diminum dengan benar oleh pasien). (perawat sudah mencuci
tangan)
(pasien sudah meminum obat dan perawat ingin kembali ke nurse station)
Perawat : baik bu, saya sudah selesai melakukan pemberian obatnya, jika ibu
butuh bantuan saya ibu bisa menekan bell di sebelah kanan nanti saya akan
datang kesini, permisi bu, semoga lekas sembuh.
Pasien : iya sus terimakasih
(Setelah keluar ruangan pasien, perawat mencuci tangan kembali)
(Kembali ke nurse station)
( kemudian pukul 10.00 WIB dokter datang ke nurse station dan bertemu dengan
perawat)
Dokter : pagi sus
Perawat : pagi dok
Dokter : bagaimana kondisi pasien Ny.Z di ruang teratai sus?
Perawat : berdasarkan hasil pengecekan ttv pada pagi tadi jam 07.00 pasien masih
merasakan sesak nafasnya dok, tidur juga tidak nyenyak, Suhu Normal, TD
Normal. Bagaimana menurut dokter?apakah perlu dilakukan tindakan lebih
lanjut?
Dokter : baik sus kalau seperti itu, nanti saya akan periksa pasiennya kembali
Pasien : iya dok
(Dokter dan perawat datang ke ruang rawat pasien Ny.Z)
Dokter : pagi bu
Pasien : pagi dok
Dokter : baik bu, jadi pagi ini saya akan melakukan pemeriksaan kembali
mengenai sesak yang masih ibu rasakan
Pasien : baik dok
( Dokter memeriksa pasien)
Dokter : baik bu, saya sudah selesai memeriksa kondisi ibu, sekarang saya pamit
dulu untuk mendiskusikan tindakan apa yang dapat dilakukan untuk mengetahui
penyebab sesak ibu dan agar penyakit ibu lebih jelas
Pasien : baik dokter, terimakasih
Dokter : iya sama-sama bu
(Dokter dan perawat meninggalkan ruang rawat pasien)
(Dokter dan peraqat di nurse station)
Dokter : sus pasien bernama Ny.Z masih merasakan sesak, jadi segera di
jadwalkan untuk melakukan tindakan pemeriksaan di ruang radiologi ya dan
diambil foto throraks AP.
Perawat : iya dok.
( perawat pun segera menyiapkan pasien untuk melakukan tindakan cek
radiologi )
Perawat : permisi bu, disini saya akan membawa ibu ke ruang radiologi untuk
pemeriksaan lebih lanjut, tujuannya agar dapat mengetahui penyakit ibu lebih
jelas. Jadi nanti prosedurnya ibu akan dibawa ke ruang radiologi bersama saya dan
akan dilakukan rontgen. Apakah ibu bersedia untuk dilakukan cek radiologi?
Pasien : iya sus saya bersedia.
(perawat mempersiapkan pasien untuk dibawa ke ruang radiologi)
(perawat membawa pasien ke r. Radiologi)
(sesampainya di r. Radiologi perawat berbicara ke radiografer )
Perawat : Permisi bu. Ini pasien atas nama Ny.Z dari ruang teratai paru. Yang
dijadwalkan untuk dilakukan foto thoraks AP.
Radiografer : baik sus, kita klarifikasikan datanya dulu ya. Dengan Ibu namanya
siapa? Bisa sebutkan tanggal lahirnya?
Pasien : Nama saya Ny.Zahra , 17 April 1972.
Radigrafer : Oh sudah benar ya bu.
(perawat memposisikan pasien dengan posisi nyamannya pasien)
(radiografer telah melakukan tindakannya)
Perawat : Ibu tindakan nya sudah selesai,sekarang kita kembali lg ke ruang inap.
Saya bantu untuk pindah ke kursi roda nya atau ibu mau melakukannya sendiri?
Pasien : iya,dibantu sus.
(perawat telah merapihkan dan menempatkan pasien di kursi roda)
(perawat melakukan operan ke radiografer)
Perawat : terimakasih bu, saya kembali ke ruangan lagi .
Radiografer : iya sama-sama sus.

*Terminasi*
Pasien Ny.Z telah dilakukan Rontgen untuk pemeriksaan Toraks.Dan perawat
mengambil data Hasil Rontgen nya kemudian diberikan kepada Dokter untuk
diagnosa lebih lanjut terhadap penyakit yang dialami oleh pasien.

Anda mungkin juga menyukai