Anda di halaman 1dari 5

Pengajuan Usulan Ide

Ideathon Indonesia
Gotong Royong Melindungi Bangsa dari COVID-19

Judul : “Mitigasi Masyarakat : Semakin Kuat dan Berharap Cepat Usai”


Area : Mitigasi Masyarakat
Jenis implementasi : pembuatan produk
Nama Pengusul : Adi Nurhadi
Institusi Pengusul : STIKes Widya Dharma Husada Tangerang
Pekerjaan : Dosen
Anggota Tim : putri handayani
Alamat : Perumahan Pesona Blok G2/24 Tapos, Kota Depok
No. HP : 0812-5370-5909
Email : adinurhadi@wdh.ac.id
Deskripsi:
Halaman_1

Deskripsi Usulan Ide:


+ Memakai Font Times New Roman, Ukuran 12.
+ Tulisan uraian dan dapat menyertakan grafik, ilustrasi, tabel dan lainya.
+ Isian (Judul, Nama, Alamat, Email) dan bagian deskripsi maksimal tiga halaman.
+ Format nama berkas PDF: Nama_Pengusul-Judul_Singkat.PDF

Pada bagian deskripsi ini perlu menunjukkan keunggulan ide dalam hal:
+ Tingkat inovasi
+ Kreativitas
+ Originalitas
+ Dampak Sosial
+ Kelayakan Teknis
+ Implementasi

Sertakan estimasi biaya implementasi gagasan meliputi:


+ biaya personil
+ biaya non personil
+ lainnya (bila ada)
Deskripsi Lanjutan Halaman 2
“Mitigasi Masyarakat : Semakin Kuat dan Berharap Cepat Usai”

Kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat indonesia kian terbentuk dengan baik karena
sumber daya manusia semakin hari semakin menunjukkan betapa pentingnya sebuah kesadaran
berfikir kritis, khususnya pola berfikir masyarakat indonesia yang semakin berkembang.
Demikian pula, dengan adanya bencana wabah Covid-19 hal ini sebenarnya sudah semakin
terlihat sejak awal pemerintah memberlakukan Social Distancing atau Pembatasan sosial antar
sesama, dalam menangani dan menghindarkan diri dari wabah penyakit ini, karena mereka
memahami aturan dan dampak yang diakibatkan apabila tidak dilaksanakan.
Dalam menangani wabah covid-19 ini "Kuncinya sebenarnya adalah membangun
ketangguhan masyarakat terhadap bencana," semakin kuat mental dan berharap cepat usai.
Berkaitan dengan mitigasi masyarakat yang digaungkan oleh pemerintah saat ini sangat tepat
sekali dengan adanya bantuan dari pemerintah, walaupun secara pelaksanaan tetap masih
banyak kontra di masyarakat karena berharap mereka semuanya dapat dibantu, tetapi inilah
peran pemerintah dalam menanggulangi bencana covid-19 berharap dapat mengurangi beban
masyarakat yang kurang mampu dalam keadaan seperti ini. "Jadi mitigasi bencana bagi
masyarakat di Indonesia adalah prioritas nomor satu. Karena mau tidak mau kita hidup dengan
bencana.
Secara bahasa, mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko
bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana. Hal ini sebetulnya telah diatur, misalnya, pada Pasal 1 ayat 6 PP
No 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Penyelenggaraan
mitigasi bencana dapat dilakukan dengan beberapa langkah teknis yang perlu disampaikan ke
masyarakat agar fenomena ini teratasi secara tepat dan tidak menimbulkan keresahan di tengah
masyarakat khususnya di tengah wabah saat ini yakni covid-19.
Dalam rangka itu, pemerintah perlu misalnya, mengerahkan lembaga-lembaga
sukarelawan (volunter) seperti BNPB, Basarnas, atau bahkan staf khusus presiden turun ke
bawah untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat luas, dan lainnya untuk mendampingi
masyarakat yang mengalami keresahan akibat wabah covid-19. Pendampingan tersebut bisa
berupa pendampingan pendidikan mengenai apa dan bagaimana langkah preventif mencegah
virus corona, maupun pencegahan medis seperti pemberian masker, hand sanitizer dan
keperluan medis lainnya.
Masalah fundamental dalam upaya pencegahan terhadap persoalan bencana ialah
bagaimana pemerintah memperkuat kelembagaan relawan nasional. Tugasnya seperti juga
yang dikembangkan di negara-negara maju, tak hanya pada masalah-masalah praktis,
seperti evakuasi atau restrukturasi bangunan. Namun diperluas dalam bentuk memberi
bantuan bidang pendidikan, masalah medis, informasi, keterampilan, dan sebagainya.
Antara kegiatan mitigasi bencana dapat dilakukan dengan cara pengenalan dan
pemantauan bencana secara langsung di masyarakat, pengembangan budaya sadar
bencana, pemantauan penggunaan teknologi tinggi dan lain sebagainya. Berdasarkan
kegiatan tersebut dapat  mengurangi dampak yang di timbulkan melalui penduduk,
sebagai landasan pembangunan, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk
menanggulangi bencana yang akan terjadi di lingkungan sekitar.
Hal-hal yang dapat mengedukasi ini contohnya yaitu, dapat melalui media sosial
dan aplikasi youtube yang sering sekali digunakan masyarakat kita umumnya.
Bahwasannya, perlu adanya kesadaran oleh masyarakat dengan cara ; (1) Menjaga
kehidupan sosial masyarakat yang harmonis, (2) Memelihara keseimbangan, keserasian,
keselarasan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup, (3) Melakukan kegiatan
penanggulangan bencana, dan (4) Memberikan informasi yang benar kepada publik
tentang penaggulangan bencana.
Adapun peran masyarakat pada saat bencana antara lain (1) Memberikan
informasi kejadian bencana ke iInstansi terkait yang berada di lingkungan sekitar (2)
Melakukan evakuasi mandiri, (3) Melakukan kaji cepat dampak bencana, dan (4)
Berpartisipasi dalam respon tanggap darurat sesuai bidang keahliannya. Sementara itu
peran masyarakat pada saat pascabencana adalah (1) Berpartisipasi dalam pembuatan
rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi, dan (2) Berpartisipasi dalam upaya pemulihan
dan pembangunan sarana dan prasarana umum dan lain sebagainya.
Sebenarnya di Indonesia sangat banyak sekali lembaga-lembaga yang bergerak
dalam bidang kemanusiaan, mungkin saat inilah seharusnya dapat diimplementasikan ke
masyarakat yang sedang membutuhkan bantuan relawan-relawan yang siap turun ke
masyarakat. Pemerintah dalam hal ini dapat bekerja sama dengan banyak lembaga-
lembaga relawan untuk memberikan bantuan kepada warga yang kurang mampu bahkan
terkena PHK. Koordinasi yang dapat dilaksanakan adalah dengan bantuan BPBD (Badan
Penanggulangan Bencana Daerah) mungkin ini adalah salah satu solusi yang dapat
diterapkan pada saat ini. Betapa pentingnya koordinasi di tingkat atas dalam melihat
keadaan sekarang yang semakin hari semakin banyaknya masyarakat yang mengeluh
dalam kondisi ekonomi saat ini.
Dan di implementasi saat ini yang dibutuhkan salah satu contohnya adalah
pembuatan masker sederhana dengan diadakannya pelatihan online dan disediakannya ruang
untuk menampung hasil karya masyarakat dalam meningkatkan ekonominya. Selain
pembuatan masker dapat pula mengedukasi masyarakat betapa penitngnyacuci tangan
dengan adanya pembuatan sabun cuci tangan atau handsanitizer yang kemudian adanya
sebuah tempat atau ruang untuk masyarakat agar dapat digunakan bahkan menjadikan roda
ekonomi masyarakat berkembang.

Estimasi Biaya :
1. Pembelian bahan baku Handsanitizer : Rp. 1.000.000
2. Pembelian bahan baku masker (kain) : Rp. 500.000
3. Biaya Pelatihan online : Rp. 500.000

Jumlah Total : Rp. 2.000.000

Depok, 20 April 2020

Adi Nurhadi, M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai