Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ELSA INDRIANI

NIM : A 111 19 169


MK : BELAJAR

1. B. Model-Model Desain Pengembangan Pembelajaran Dalam


desain pembelajaran dikenal beberapa model yang dikemukakan
oleh para ahli. Secara umum, model desain pembelajaran dapat
diklasifikasikan ke dalam model berorientasi kelas, model
berorientasi sistem, model berorientasi produk, model prosedural
dan model melingkar.Model berorientasi kelas biasanya ditujukan
untuk mendesain pembelajaran level mikro (kelas) yang hanya
dilakukan setiap dua jam pelajaran atau lebih. Contohnya adalah
model ASSURE. Model berorientasi produk adalah model desain
pembelajaran untuk menghasilkann suatu produk, biasanya media
pembelajaran, misalnya video pembelajaran, multimedia
pembelajaran, atau modul.Adanya variasi model yang ada ini
sebenarnya juga dapat menguntungkan kita, beberapa
keuntungan itu antara lain adalah kita dapat memilih dan
menerapkan salah satu model desain pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik yang kita hadapi di lapangan, selain itu juga,
kita dapat mengembangkan dan membuat model turunan dari
model-model yang telah ada, ataupun kita juga dapat meneliti
dan mengembangkan desain yang telah ada untuk dicobakan dan
diperbaiki. Kesemua model tersebut juga dapat dimodifikasi untuk
melakukan pengembangan bahan ajar.
1. Rancangan Pengembangan Bahan Ajar Model Assure
2. Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan
sebuah formulasi untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau
disebut juga model berorientasi kelas. Menurut Heinich et al
(2005) model ini terdiri atas enam langkah kegiatan yaitu:
3. Perencanaan pembelajaran model ASSURE dikemukakan oleh
Sharon E. Maldino, Deborah L. Lowther dan James D. Russell
dalam bukunya edisi 9 yang berjudul Instructional Technology
& Media For Learning.
EduMa Vol.4 No.1 Juli 2015
2. ISSN 2086 - 3918
3. 83
4. PENGEMBANGAN SATUAN ACARA
5. PERKULIAHAN (SAP)
6. PEMROGRAMAN LINIER
7. BERKARAKTERDENGAN PENERAPAN
8. METODE GALLERY WALK UNTUK
9. MENINGKATKAN KREATIVITAS MAHASISWA
10. Alif Ringga Persada
11. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati
Cirebon
12. Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon
13. kotaksurat_ringga@yahoo.co.id
14. Abstract
15. Kreativitas dan karakter mahasiswa perlu untuk ditingkatkan
kembali sehubungan
16. dengan masalah dunia kerja yang semakin kompleks. Salah
satu cara meningkatkan
17. Kreativitas mahasiswa yaitu dengan cara pengembangan
Satuan Acara Perkuliahan
18. (SAP) matematika berkarakter. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan
19. pengembangan SAP matematika berkarakter dengan
penerapan metode Gallery Walk,
20. mengetahui respon siswa setelah diterapakan metode
Gallery Walk dan mengetahui
21. keefektifan penerapan SAP matematika berkarakter.
Populasi penelitian adalah seleuruh
22. mahasiswa tadris matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon
dengan populasi terjangkau
23. adalah mahasiswa tadris matematika IAIN Syekh Nurjati
Cirebon yang sedang
24. mengambil mata kuliah Pemrograman Linier. Satu kelas
sampel diambil dengan
25. menggunakan teknik purposive sampling diperoleh kelas A.
Teknik pengumpulan data
26. menggunakan lembar validasi SAP, tes dan angket respon
terhadap pengembangan SAP
27. matematika berkarakter. Penelitian ini merupakan research
and development (R&D)
28. dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development or
Production, Implementation or
29. Delivery and Evaluation). Hasil penelitian menunjukan
bahwa SAP matematika
30. berkarakter mendapat penilaian baik dari expert judgement,
hasil observasi Kreativitas
31. sebesar 70,27% siswa menunjukan Kreativitas yang sangat
baik dan hasil tes beljar
32. sebesar 78,95% mendapatkan nilai memuaskan.
33. Keyword: SAP berkarakter, Kreativitas, Matematika, R&D,
ADDIE
34. PENDAHULUAN
35. Institusi pendidikan memiliki
36. tanggung jawab untuk
37. mengembangkan karakter siswa dan
38. mahasiswa melalui pembelajaran
39. sebagaimana diamanahkan oleh UU
40. No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
41. Pendidikan Nasional Pasal 3 yang
42. menyebutkan bahwa:
43. Pendidikan nasional berfungsi
44. mengembangkan kemampuan dan
45. membentuk watak serta peradaban
46. bangsa yang bermartabat dalam
47. rangka mencerdaskan kehidupan
48. bangsa, bertujuan untuk
49. berkembangnya potensi peserta
50. didik agar menjadi manusia yang
51. beriman dan bertakwa kepada
52. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
53. mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
54. mandiri, dan menjadi warga negara
55. yang demokratis serta bertanggung
56. jawab (Fokusindo, 2012)
57. EduMa Vol.4 No.1 Juli 2015
58. ISSN 2086 - 3918
59. 84
60. Rumusan ini menegaskan
61. bahwa kualitas manusia Indonesia
62. harus dikembangkan oleh setiap
63. satuan pendidikan melalui
64. implementasi dalam praktik
65. pembelajaran termasuk
66. pembelajaran matematika.
67. Proses pembelajaran sejatinya
68. adalah mengembangkan segenap
69. potensi dan bakat yang dimiliki
70. mahasiswa. Keberlangsungan
71. proses pembelajaran bukan hanya
72. mentransfer ilmu, namun hal
73. terpenting adalah seberapa besar
74. mahasiswa memaknai ilmu yang
75. ditransfer dalam aplikasi di
76. kehidupannya.
77. Prinsip-prinsip umum strategi
78. dalam pembelajaran (Sanjaya,2008), diantaranya: Pertama,
berorientasi
79. pada tujuan dalam hal ini dosen
80. memperhatikan kompetensi yang
81. ingin dicapai oleh mahasiswa;
82. Kedua, aktivitas, memaknai hakikat
83. belajar bahwa belajar bukanlah
84. menghafal sejumlah fakta dan
85. informasi, belajar adalah mengalami
86. (Chatib, 2009). Ketiga, individualitas, seperti yang telah
87. dikatakan di atas bahwa mengajar
88. adalah proses mengembangkan
89. potensi. Keempat, integritas,
90. mengajar bukan hanya
91. mengembangkan kemampuan
92. kognitif saja, tetapi ada aspek lain
93. yang harus menjadi perhatian yaitu
94. afektif dan psikomotor. Karakter
95. yang dapat dikembangkan dalam
96. kaitannya dengan pembelajaran
97. matematika antara lain berpikir
98. kritis, logis, sistematis, cermat,
99. analisis, konsisten, kreatif, bahkan
100. untuk mengembangkan nilai-nilai

Anda mungkin juga menyukai