1. B. Model-Model Desain Pengembangan Pembelajaran Dalam
desain pembelajaran dikenal beberapa model yang dikemukakan oleh para ahli. Secara umum, model desain pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam model berorientasi kelas, model berorientasi sistem, model berorientasi produk, model prosedural dan model melingkar.Model berorientasi kelas biasanya ditujukan untuk mendesain pembelajaran level mikro (kelas) yang hanya dilakukan setiap dua jam pelajaran atau lebih. Contohnya adalah model ASSURE. Model berorientasi produk adalah model desain pembelajaran untuk menghasilkann suatu produk, biasanya media pembelajaran, misalnya video pembelajaran, multimedia pembelajaran, atau modul.Adanya variasi model yang ada ini sebenarnya juga dapat menguntungkan kita, beberapa keuntungan itu antara lain adalah kita dapat memilih dan menerapkan salah satu model desain pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik yang kita hadapi di lapangan, selain itu juga, kita dapat mengembangkan dan membuat model turunan dari model-model yang telah ada, ataupun kita juga dapat meneliti dan mengembangkan desain yang telah ada untuk dicobakan dan diperbaiki. Kesemua model tersebut juga dapat dimodifikasi untuk melakukan pengembangan bahan ajar. 1. Rancangan Pengembangan Bahan Ajar Model Assure 2. Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga model berorientasi kelas. Menurut Heinich et al (2005) model ini terdiri atas enam langkah kegiatan yaitu: 3. Perencanaan pembelajaran model ASSURE dikemukakan oleh Sharon E. Maldino, Deborah L. Lowther dan James D. Russell dalam bukunya edisi 9 yang berjudul Instructional Technology & Media For Learning. EduMa Vol.4 No.1 Juli 2015 2. ISSN 2086 - 3918 3. 83 4. PENGEMBANGAN SATUAN ACARA 5. PERKULIAHAN (SAP) 6. PEMROGRAMAN LINIER 7. BERKARAKTERDENGAN PENERAPAN 8. METODE GALLERY WALK UNTUK 9. MENINGKATKAN KREATIVITAS MAHASISWA 10. Alif Ringga Persada 11. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon 12. Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon 13. kotaksurat_ringga@yahoo.co.id 14. Abstract 15. Kreativitas dan karakter mahasiswa perlu untuk ditingkatkan kembali sehubungan 16. dengan masalah dunia kerja yang semakin kompleks. Salah satu cara meningkatkan 17. Kreativitas mahasiswa yaitu dengan cara pengembangan Satuan Acara Perkuliahan 18. (SAP) matematika berkarakter. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 19. pengembangan SAP matematika berkarakter dengan penerapan metode Gallery Walk, 20. mengetahui respon siswa setelah diterapakan metode Gallery Walk dan mengetahui 21. keefektifan penerapan SAP matematika berkarakter. Populasi penelitian adalah seleuruh 22. mahasiswa tadris matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon dengan populasi terjangkau 23. adalah mahasiswa tadris matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang sedang 24. mengambil mata kuliah Pemrograman Linier. Satu kelas sampel diambil dengan 25. menggunakan teknik purposive sampling diperoleh kelas A. Teknik pengumpulan data 26. menggunakan lembar validasi SAP, tes dan angket respon terhadap pengembangan SAP 27. matematika berkarakter. Penelitian ini merupakan research and development (R&D) 28. dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development or Production, Implementation or 29. Delivery and Evaluation). Hasil penelitian menunjukan bahwa SAP matematika 30. berkarakter mendapat penilaian baik dari expert judgement, hasil observasi Kreativitas 31. sebesar 70,27% siswa menunjukan Kreativitas yang sangat baik dan hasil tes beljar 32. sebesar 78,95% mendapatkan nilai memuaskan. 33. Keyword: SAP berkarakter, Kreativitas, Matematika, R&D, ADDIE 34. PENDAHULUAN 35. Institusi pendidikan memiliki 36. tanggung jawab untuk 37. mengembangkan karakter siswa dan 38. mahasiswa melalui pembelajaran 39. sebagaimana diamanahkan oleh UU 40. No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem 41. Pendidikan Nasional Pasal 3 yang 42. menyebutkan bahwa: 43. Pendidikan nasional berfungsi 44. mengembangkan kemampuan dan 45. membentuk watak serta peradaban 46. bangsa yang bermartabat dalam 47. rangka mencerdaskan kehidupan 48. bangsa, bertujuan untuk 49. berkembangnya potensi peserta 50. didik agar menjadi manusia yang 51. beriman dan bertakwa kepada 52. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak 53. mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, 54. mandiri, dan menjadi warga negara 55. yang demokratis serta bertanggung 56. jawab (Fokusindo, 2012) 57. EduMa Vol.4 No.1 Juli 2015 58. ISSN 2086 - 3918 59. 84 60. Rumusan ini menegaskan 61. bahwa kualitas manusia Indonesia 62. harus dikembangkan oleh setiap 63. satuan pendidikan melalui 64. implementasi dalam praktik 65. pembelajaran termasuk 66. pembelajaran matematika. 67. Proses pembelajaran sejatinya 68. adalah mengembangkan segenap 69. potensi dan bakat yang dimiliki 70. mahasiswa. Keberlangsungan 71. proses pembelajaran bukan hanya 72. mentransfer ilmu, namun hal 73. terpenting adalah seberapa besar 74. mahasiswa memaknai ilmu yang 75. ditransfer dalam aplikasi di 76. kehidupannya. 77. Prinsip-prinsip umum strategi 78. dalam pembelajaran (Sanjaya,2008), diantaranya: Pertama, berorientasi 79. pada tujuan dalam hal ini dosen 80. memperhatikan kompetensi yang 81. ingin dicapai oleh mahasiswa; 82. Kedua, aktivitas, memaknai hakikat 83. belajar bahwa belajar bukanlah 84. menghafal sejumlah fakta dan 85. informasi, belajar adalah mengalami 86. (Chatib, 2009). Ketiga, individualitas, seperti yang telah 87. dikatakan di atas bahwa mengajar 88. adalah proses mengembangkan 89. potensi. Keempat, integritas, 90. mengajar bukan hanya 91. mengembangkan kemampuan 92. kognitif saja, tetapi ada aspek lain 93. yang harus menjadi perhatian yaitu 94. afektif dan psikomotor. Karakter 95. yang dapat dikembangkan dalam 96. kaitannya dengan pembelajaran 97. matematika antara lain berpikir 98. kritis, logis, sistematis, cermat, 99. analisis, konsisten, kreatif, bahkan 100. untuk mengembangkan nilai-nilai