Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. N
2. Umur : 52 tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Petani
5. Alamat : Galur, Kulonprogo
6. Komposisi Anggota Keluarga :
No Nama L/P Hub. Dgn KK Umur Pendidikan Pekerjaan
1. Tn. N L Kepala Keluarga 52 tahun SD Petani
2. Ny. R P Istri 50 tahun SD Petani
3. Ny. D P Orangtua 74 tahun Tidak bekerja Tidak bekerja

Genogram

1
Keterangan:
: Laki-Laki : Garis Keturunan

: Perempuan : Garis Pernikahan

: Pasien : Laki-laki sudah meninggal

: Tinggal satu rumah :Perempuan sudah meninggal

: Perokok aktif

Keterangan Genogram:
Keluarga Bapak N merupakan keluarga inti. Bapak.N memiliki 3
saudara, Bapak N adalah anak nomor 1 (satu). Kedua adik Bapak.N
perempuan semua. Ayah dari bapak N telah meninggal dunia karena sakit
dan pernah dirawat di rumah sakit selama 5 hari di ruang ICU serta
tergantung dengan alat, Bapak.N hanya mengetahui jika ayahnya sakit
paru-paru. Semenjak ayahnya meninggal, Bapak.N tinggal dengan Ibu.D.
Istri Bapak.N yaitu Ibu.R memiliki 3 saudara, dalam keluarganya Ibu.R
adalah anak terakhir. Kedua kakak Ibu R adalah laki-laki. Kakak ke 2
(dua) Ibu R sudah meninggal, tetapi ibu R tidak mengetahui penyebab
meninggalnya dikarenakan kakak Ibu R tinggalnya jauh dengan keluarga
yaitu di Sumatera. Kedua orangtua Ibu R sudah meninggal, ayah Ibu R
meninggal ketika usia Ibu R masih kecil, sedangkan ayah Ibu R meninggal
karena sudah usia lanjut. Bapak N dan ibu R menikah dan dikarunia 1
orang anak yaitu laki-laki. Anak Bapak N dan Ibu N menikah pada tahun
2006 dan dikaruniai seorang cucu perempuan usia 10 tahun. Anak Ibu R
dan Bapak N meninggal diusia 30 tahun karena penyakit hati (HbsAg
positif) sejak SMA. Anak Bapak N sudah berobat selama 2-3 tahun dan
dinyatakan sembuh. Setelah usia 30 tahun Anak Bapak N dinyatakan
penyakit hatinya kambuh disertai penurunan berat barat drastis serta sering

2
sakit-sakitan dan dinyatakan meninggal pada usia 30 tahun. Setelah
menikah anak Bapak N dan Ibu R tidak tinggal satu rumah. Bapak N
hanya tinggal bersama istri dan ibunya, keluarga Bapak N dan Ibu R saat
ini memasuki tugas perkembangan keluarga dengan lansia.
Dahulu Bapak N mengawali kebiasaan merokok setelah menikah
dengan Ibu R dan menghabiskan 1-2 bungkus rokok dalam sehari, tetapi
setelah mengalami batuk berlendir Bapak N mengurangi rokok sehari
setengah bungkus. Keluhan kesehatan yang dialami oleh bapak N adalah
batuk, terdapat lendir sudah 5 tahun dan sudah diperiksakan di Rumah
Sakit. Ketika periksa di rumah sakit, Bapak N hanya diberikan obat. Bapak
N belum memiliki keinginan untuk segera berhenti merokok, walaupun
kadang-kadang jika sakit minum obat dari rumah sakit tetapi Bapak N
tetap rutin merokok setengah bungkus. Bapak N beranggapan jika tidak
merokok, lidah beliau merasa pahit. Keluhan kesehatan yang dialami oleh
Ibu R adalah pusing, pegal linu dan masuk angin.
Ibu R mengatakan bahwa mertuanya sering mengalami nyeri sendi
karena sudah lanjut usia, serta masuk angin. Jika mertuanya mengalami
nyeri sendi, Ibu R memijit bagian yang sakit dan memeriksakan ke klinik
maupun rumah sakit terdekat tetapi nyeri sendi yang dialami mertuanya
masih kambuh-kambuhan.

7. Tipe Keluarga
Tipe keluarga nuclear family (Keluarga Inti) karena di dalam satu rumah
terdiri dari dari pasien (Bapak.N) sebagai kepala keluarga, Ibu. R sebagai
istri dan Ibu.D sebagai orang tua pasien.

8. Latar Belakang Budaya Keluarga


Keluarga merupakan suku Jawa, Bapak N berasal dari Kulonprogo dan
Ny. R juga berasal dari Kulon Progo. Keluarga tidak masuk kelompok etnis
tertentu, tinggal dalam lingkungan yang homogen. Klien aktif dalam
kegiatan penjagaan TPR truk angkutan pasir, kelompok peternak lele, kerja

3
bakti, ronda malam. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa jawa
serta Bapak N mempunyai kebiasaan minum teh celup bukan teh tubruk dan
tidak makan sayur Mbayung.

9. Identifikasi Religius
Keluarga beragama Islam dan tidak ada keluarga yang berbeda agama,
mereka cukup aktif dalam melakukan ibadah keagamaan seperti sholat 5
waktu, pengajian. Dalam keluarga juga menanamkan nilai-nilai agama yang
positif seperti peritah untuk sholat 5 waktu, tidak mencuri, dan lain-lain.

10. Status Kelas Sosial (Berdasarkan Pekerjaan, Pendidikan dan


Pendapatan)
a. Status Kelas Sosial
Pasien dan isteri hanya tamatan SD, sehari-hari bercocok tanam seperti
padi, jagung, kedelai, cabai, singkong, kacang, dan lain-lain. Sumber
pendapatan keluarga dari bercocok tanam sehingga pendapatan yang
didapatkan tidak menentu sekitar Rp.1.000.000-Rp.1.500.000 tetapi
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Status kelas sosial
keluarga Tn. N adalah menengah ke bawah.

b. Status Ekonomi
Klien dan istrinya bersama-sama mencari nafkah dengan bercocok
tanam. Keluarga memiliki penghasilan tidak menentu dan anggota
keluarga klien mendapatkan BPJS kesehatan yang diberikan oleh kepala
desa. Status sosial ekonomi keluarga adalah status kelas sosial ekonomi
menengah ke bawah.

c. Mobilitas Kelas Sosial


Keluarga pernah mengalami keterpurukan dimana penghasilan tidak
mencukupi kebutuhan sehari-hari dan harus menghutang. Namun pasien

4
dan keluarganya mampu bertahan dan berusaha menutup hutangnya
dengan ikut orang yang memiliki sawah serta menjadi buruh tanam.

11. Aktivitas Rekreasi Keluarga


Untuk rekreasi keluarga, waktunya tidak tentu, karena keluarga tidak pernah
menjadwalkan secara khusus untuk aktivitas rekreasi. Rekreasi keluarga
yang biasanya dilakukan keluarga bapak S hanya sederhana saja, yaitu
berkumpul sekeluarga dirumah, menonton televisi, mendengarkan radio,
dan mengurusi tambak ikan lele.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga yang terjadi saat ini adalah tahap
perkembangan keluarga dengan lansia

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tahap perkembangan keluarga dengan lansia dimulai saat Ny D
berusia 74 tahun. Tujuan keluarga pada tahap perkembangan dengan
lansia adalah mengenal masalah kesehatan lansia dan mampu mengambil
keputusan yang tepat untuk mengatasai kesehatan lansia. Selanjutnya
keluarga juga harus merawat anggota keluarga lansia dan memodifikasi
lingkungan fisik dan psikologis sehingga lansia dapat beradaptasi
terhadap proses penuaan. Keluarga juga harus mampu menggunakan
fasilitas pelayanan kesehatan dan sosial dengan tepat sesuai kebutuhan
lansia. Ibu R mengatakan belum tahu mengenai masalah kesehatan lansia
dan cara penanganannya yang baik.

3. Riwayat keluarga inti


Pada riwayat keluarga inti tidak ada penyakit keturunan. Sakit yang
dialami oleh bapak S hanya terkait dengan gaya hidup yaitu perokok
selama 30 tahun. Ibu R adalah pusing, pegal linu dan masuk angin

5
sedangkan Ny. D mengalami nyeri sendi dan masuk angin. Sumber
pelayanan kesehatan yang biasanya digunakan adalah puskesmas, rumah
sakit dan klinik, akan tetapi sebelum pergi ke puskesmas, rumah sakit
dan klinik biasanya dirawat sendiri dulu dirumah dengan membeli obat di
apotik atau warung seperti paracetamol, promag, hufagrip, OBH, tolak
angin. Selain itu, keluarga juga masih melakukan kerokan.

4. Riwayat keluarga sebelumnya


Mengenai riwayat keluarga sebelumnya, Ibu R mengatakan tidak
ada penyakit turunan dari orangtuanya, kedua orangtua Ibu R sudah
meninggal, Ibu dari Ibu R meninggal karena sudah tua, dan bapak dari
Ibu R meninggal karena sakit ketika ibu R masih kecil. Kakak Ibu R
yang ke 2 (dua) juga telah meninggal namun ibu R tidak tahu
penyebabnya, karena kakak Ibu R tinggal jauh di Sumatera. Ayah dari
bapak N telah meninggal dunia karena sakit dan pernah dirawat di rumah
sakit selama 5 hari di ruang ICU. Selama dirawat di ruang ICU ayah
Bapak N tergantung dengan alat, Bapak.N hanya mengetahui jika
ayahnya sakit paru-paru. Anak dari Bapak N dan Ibu R juga meninggal
karena penyakit hati (HbsAg positif).

III. Lingkungan
12. Karakteristik rumah
a. Gambaran tipe tempat tinggal
Keluarga bapak R tinggal di Rt.11/Rw.05, Kelurahan Kranggan,
Galur, Kulonprogo. Rumah yang ditempati saat ini adalah rumah
milik sendiri, memiliki pekarangan yang cukup luas, terdapat pohon-
pohon kelapa disekitar pekarangan rumah, lantai rumah sudah
keramik putih, kondisi kamar mandi dan air cukup bersih, tempat
sampah tersedia, ventilasi udara terdapat disetiap ruangan, jendela
rumah cukup besar dan hanya kadang-kadang dibuka, pencahayaan
cukup baik di kamar maupun diruang tamu.

6
b. Denah rumah

Kamar
Mandi
Kamar Ruang
Tidur Sholat

Kamar Tidur Kamar Ruang Garasi


Tidur Tamu

Kamar
Tidur

Teras

13. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Keluarga tinggal di lingkungan yang tidak terlalu padat
penduduknya, dengan lingkungannya cukup bersih, hanya saja banyak
sampah dedaunan dikarenakan banyak tanaman (pohon kelapa,
rambutan, mangga, jambu, jeruk, pohon jati) disekitar pekarangan
rumah. Pada umumnya tetangga berasal dari suku jawa, tidak ada
kesulitan dalam kehidupan sehari-hari, hubungan dengan tetangga baik,
keluarga juga ikut aktif dalam kegiatan di masyarakat misalnya arisan
bapak-bapak sebulan 2 kali, pengajian, penjagaan TPR truk angkutan
pasir, kelompok tambak lele, ronda dan kerja bakti. Arisan ibu-ibu
dilaksanakan sebulan sekali, arisan ibu-ibu di lakukan sore hari dan
bapak-bapak dimalam hari. Pengajian dilaksanakan sebulan sekali, dan
kerja bakti hanya dilaksanakan apabila ada acara-acara besar saja, tidak
ada jadwal khusus untuk kerja bakti, sedangkan ronda malam dilakukan
setiap malam dengan jadwal ronda yang sudah disepakati di kampung.

7
14. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga bapak N telah tinggal di lingkungan komunitas sudah
sekitar 34 tahun, sejak masih kecil bapak N dan ibu R sudah tinggal di
lingkungan ini. Bapak N paling sering keluar rumah pada saat bekerja,
pagi berangkat kerja pukul 10.00 dan pulang ke rumah pukul 14.00. Ibu
R sebagai ibu rumah tangga mengurus rumah, memenuhi kebutuhan
suami dan mertuanya, serta membantu bapak N bekerja di sawah,
sedangkan orang tua bapak N hanya dirumah saja.

15. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Keluarga bapak N aktif berinteraksi dengan masyarakat di sekitar,
baik di arisan, pejagaan TPR truk angkutan pasir, kelompok tambak ikan
lele, pengajian, ronda malam maupun kerja bakti. Keluarga bapak N
kurang aktif berkumpul dengan keluarga besar, hanya setahun sekali
pada saat hari raya melakukan silaturahmi ke tetangga-tetangga terdekat.

16. Sistem Pendukung Keluarga


Perhatian keluarga dan dukungan dari keluarga menjadi pendukung
sedangkan keluarga sebagai dukungan utama keluarga. Mengenai
jaminan kesehatan, keluarga bapak N memiliki jaminan kesehatan yang
telah diberikan oleh kepala desa jaminan kesehatan tersebut diberikan
dan disediakan untuk semua anggota keluarga. Ibu R mengatakan untuk
jaminan BPJS untuk saat ini sudah diterimanya

IV. Struktur Keluarga


17. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi keluarga bapak R terjalin dengan baik. Ibu R
mengatakan bahwa keluarganya selalu berkomunikasi secara langsung,
terbuka, tidak ada yang ditutupi, dan jelas, Komunikasi dilakukan saat
berkumpul bersama-sama, saat santai, dan hari libur.

8
18. Struktur kekuatan keluarga
Pengambilan keputusan didalam keluarga dilakukan oleh bapak N
selaku kepala keluarga, akan tetapi sudah melalui musyawarah dengan
anggota keluarga yang lainnya yaitu istri dan ibunya. Ibu R juga
terkadang yang melakukan pengambilan keputusan, namun yang paling
dominan dalam pengambilan keputusan adalah bapak N dengan melalui
proses bermusyawarah.

19. Struktur peran (formal dan informal)


Masing-masing anggota keluarga melaksanakan peran masing-
masing. Bapak N mencari nafkah, Ibu R sebagai ibu rumah tangga yaitu
mengurus rumah tangga seperti, merawat suami, mertua dan memelihara
rumah. Namun, Ibu R memiliki peran ganda yaitu membantu suaminya
bekerja disawah untuk mencari tambahan penghasilan.

20. Nilai dan norma budaya keluarga


Nilai yang dianut dalam keluarga bapak N adalah keterbukaan,
menepati janji, sopan santun, disiplin dan melaksanakan ibadah sesuai
dengan waktunya.

V. Fungsi Keluarga
21. Fungsi afektif
Keluarga bapak N telah melaksanakan fungsi kasih sayang dengan
baik, kebutuhan keluarga dan sopan santun terhadap sesama juga
diutamakan. Keluarga, terutama Bapak N dan Ibu R selalu memberikan
perhatian kepada anggota keluarganya.

22. Fungsi sosialisasi


Keluarga aktif bersosialisasi dengan para tetangga dan masyarakat
disekitarnya, bahkan kalau ada wakru luang digunakan Ibu N dan
mertuanya bersosialisasi dengan masyarakat disekitar

9
23. Fungsi perawatan kesehatan
Bapak N sampai sekarang masih saja merokok, hanya saja jumlah
rokok yang konsumsinya berkurang dari 1-2 bungkus kemudian
setengah bungkus. Keluhan batuk dengan dahak mulai dirasakan 5 tahun
ini, Ibu.R dan keluarga sudah sering mengingatkan dan melarangnya
untuk mengurangi kebiasaan merokok namun tidak pernah didengarkan
oleh bapak N. Bapak N hanya mengatakan kalau tidak merokok lidah
rasanya pahit. Berikut ini pengkajian lanjut terhadap masalah kesehatan
maupun psikis yang dialami oleh keluarga bapak N

10
MASALAH KESEHATAN PELAKSANAAN TUGAS
KESEHATAN KELUARGA
Perilaku merokok pada bapak N  Mengenal Masalah Kesehatan
Ibu R mengatakan :
Suami saya memiliki keluhan batuk
dan berlendir yang disebabkan karena
suami saya sering merokok dan dapat
menghabiskan setengah bungkus
rokok perharinya. Suami saya sudah
merokok sejak setelah menikah
sampai saat ini (30 tahun).

 Mengambil Keputusan
Ibu R mengatakan :
Sejak suami saya mengalami batuk
dan berlendir segera saya periksakan
ke rumah sakit dan melarangnya untuk
mengurangi kebiasaan merokok.

 Merawat Anggota Keluarga


Ibu R mengatakan :
Penanganan dirumah apabila batuk
biasanya dengan mengkonsumsi obat
batuk yang dibeli di apotik seperti
OBH, hufagrib, serta membuatkan
minuman teh celup hangat, walaupun
Bapak N memiliki keluhan seperti itu
Bapak N tetap saja masih belum
berhenti merokok

11
 Modifikasi lingkungan
Ibu R mengatakan :
Kebiasaan merokok suaminya
menyebabkan udara didalam rumah
menjadi pengap sehingga
menimbulkan batuk-batuk bagi
anggota keluarga lainnya, maka Ibu R
menyuruh suaminya untuk merokok
diluar rumah

 Pemanfaatan fasilitas kesehatan


Ibu R mengatakan :
Saat batuk tidak segera sembuh setelah
minum obat dari warung atau apotik
maka suaminya diperiksakan ke rumah
sakit. Ketika periksa di rumah sakit,
Bapak N hanya diberikan obat.

12
MASALAH KESEHATAN PELAKSANAAN TUGAS
KESEHATAN KELUARGA
Kurang pengetahuan mengenai perawatan  Mengenal Masalah Kesehatan
kesehatan lansia Ibu R mengatakan :
Mertua saya sering mengatakan pada
saya kalau mengalami nyeri pada
sendi atau lututnya

 Mengambil Keputusan
Ibu R mengatakan :
Jika mertua mengeluhkan nyeri pada
sendinya, saya hanya bisa mengatakan
itu karena sudah tua, kemudian
memijat bagian yang sakit, dan
biasanya saya juga membawa ke
rumah sakit

 Merawat Anggota Keluarga


Ibu R mengatakan :
Jika mengeluhkan nyeri saya hanya
memijat dibagian nyerinya di rumah
terlebih dahulu untuk mengurangi rasa
nyeri.

13
 Modifikasi lingkungan
Ibu R mengatakan :
Keluarga tidak memodifikasi
lingkungan untuk mengatasi masalah
kesehatan pada lansia terutama nyeri
sendi

 Pemanfaatan fasilitas kesehatan


Ibu R mengatakan :
Selama ini memanfaatkan fasilitas
kesehatan seperti rumah sakit untuk
memeriksakan masalah nyeri sendi
pada mertua saya, dan biasanya
mendapatkan obat.

14
VI. Stress dan koping keluarga
24. Stressor jangka pendek dan panjang
Ibu R mengatakan bahwa yang menjadi stres baik itu stres jangka
pendek maupun jangka panjang adalah terkait kesehatan anggota
keluarga. Mengenai keadaan ekonomi Ibu R tidak terlalu memikirkanya
karena apa yang didapat sekarang sudah cukup dan Ibu R mengatakan
uang bisa dicari asalkan ada niat, usaha, doa dan diberi kesehatan.

25. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah


Kemampuan keluarga Bapak N dalam berespon terhadap adanya
suatu masalah yaitu pasrah dan berusaha untuk segera bangkit dari
keterpurukan dan menyelesaikan secara bersama-sama untuk mencari
solusi dari masalah yang ada tersebut.

26. Strategi koping yang digunakan


Strategi Koping yang digunakan dalam keluarga Bapak N adalah
memotivasi diri sendiri untuk tidak melakukan kesalahan dimasa lalu
dengan memiliki banyak hutang, pasrah dan berdoa kepada Tuhan.

27. Strategi adaptasi disfungsional


Tidak ada strategi adaptasi disfungsional seperti mengamuk dan
marah-marah sambil membanting barang, hanya saja ada ancaman yang
diberikan, namun ancaman itu hanya berupa ketidakmauan atau
ketidakinginan melakukan sesuatu seperti ketika Bapak N ingin
menanam jagung di sawah tetapi Ibu R bersikukuh ingin menanam
kacang. Hal tersebut membuat Bapak N mengancam Ibu R dengan tidak
mau dan tidak akan membantu merawat tanaman kacang.

15
PEMERIKSAAN FISIK
NO PEMERIKSAAN Tn. N Ny. R

Penampilan Umum
1. Tahap perkembangan Dewasa Dewasa
2. Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
3. Cara berpakaian Sederhana, baju rapi dan cukup Sederhana, baju rapi d
bersih bersih
4. Kebersihan personal Bersih, kulit bersih dan tidak ada Bersih, kulit bersih dan
gangguan pada kulit ada gangguan pada kul
5. Postur dan cara berjalan Postur tubuh sedang dan tidak Postur tubuh sedang
ada kelainan pada tubuh ada kelainan pada tubu

6. Bentuk dan ukuran tubuh Bentuk tubuh tegak, ukuran Bentuk tubuh tegak
tubuh sedang tubuh sedang

Status mental dan cara berbicara


1. Status emosi stabil stabil
2. Tingkat kecerdasan cukup cukup
3. Orientasi Fokus pada pertanyaan Fokus pada pertanyaan
4. Proses berpikir normal normal

5. Gaya/Cara berbicara Pelan, lembut dan sabar Cepat, keras dan sabar

Tanda-tanda vital
Tekanan darah 120/80 Mmhg 110/80 Mmhg
Nadi 89 x / menit 78 x/ menit
Suhu 36, 6 C 36, 4 C
Respirasi 20 x /menit 18 x /menit

Pemeriksaan Kulit
1. Inspeksi Kulit sawo matang dan bersih Kulit sawo matang dan

16
2. Palpasi Turgor kulit baik Turgor kulit baik

Pemeriksaan kuku
1. Inspeksi Kuku pendek dan bersih Kuku pendek dan bers

2. Palpasi CRT baik CRT baik

f Pemeriksaan kepala
. 1. Inspeksi Rambut hitam pendek, bersih Rambut hitam agak
dan tertata cukup rapi bersih dan diikat de
rambut
2. Palpasi Tidak ada benjolan atau nyeri Tidak ada benjolan a
tekan tekan
3. Auskultasi Tidak diperiksa Tidak diperiksa

g Pemeriksaan muka
. 1. Inspeksi Simetris, tidak ada kelainan Simetris, tidak ada
bentuk bentuk
2. Palpasi Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan
3. Tes sensasi wajah Tidak diperiksa Tidak diperiksa

Pemeriksaan mata
1. Inspeksi Tidak menggunakan kaca mata, Tidak menggunakan k
mata kanan dan kiri simetris, mata kanan dan kiri
konjungtiva tidak anemis dan konjungtiva tidak an
sklera tidak ikterik, tidak ada sklera tidak ikterik,
cekungan pada mata cekungan pada mata
2. Palpasi Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan
3. Tes lapang pandang Tidak diperiksa Tidak diperiksa

Pemeriksaan telinga

17
1. Inspeksi Tidak menggunaka alat bantu Tidak menggunaka a
pendengaran, bentuk simetris, pendengaran, bentuk
bersih dan tidak ada kelainan bersih dan tidak ada ke

2. Palpasi Tidak ada kelainan pada daun Tidak ada kelainan p


teling dan tidak ada benjolan teling dan tidak ada
serta tidak ada nyeri tekan serta tidak ada nyeri te
3. Tes ketajaman pendengaran Tidak diperiksa Tidak diperiksa

Pemeriksaan hidung dan sinus


\ 1. Inspeksi Tidak ada kelainan bentuk Tidak ada kelainan
hidung hidung

2. Palpasi Tulang hidung dalam kondisi Tulang hidung dalam


baik, tidak ada nyeri tekan baik, tidak ada nyeri te
3. Tes penciuman Dapat mencium dengan baik Dapat mencium denga

Pemeriksaan mulut dan


tenggorakan
1. Inspeksi mulut dan lidah bersih, ada mulut dan lidah bersih
caries pada giginya, gigi caries pada gigi
berwarna agak kecoklatan.
2. Palpasi Tidak ada nyeri tekan di daerah Tidak ada nyeri tekan
tenggorokan tenggorokan
3. Tes rasa Dapat membedakan rasa manis, Dapat membedakan ra
asin, asam dan pahit asin, asam dan pahit

Pemeriksaan leher
1. Inspeksi Tidak terlihat adanya kekakuan Tidak terlihat adanya
leher leher
2. Palpasi Tidak ada pembesaran kelenjar Tidak ada pembesara
tiroid tiroid

18
3. Auskultasi Tidak diperiksa Tidak diperiksa

4. Tes ROM Tidak diperiksa Tidak diperiksa

Pemeriksaan sistem pernafasan


1. Inspeksi Tidak diperiksa Tidak diperiksa
2. Palpasi Tidak diperiksa Tidak diperiksa
3. Perkusi Tidak diperiksa Tidak diperiksa
4. Auskultasi Tidak diperiksa Tidak diperiksa

N Pemeriksaan sistem kardiovaskular


1. Inspeksi Tidak diperiksa Tidak diperiksa

2. Palpasi Tidak diperiksa Tidak diperiksa

3. Perkusi Tidak diperiksa Tidak diperiksa


4. Auskultasi Tidak diperiksa Tidak diperiksa
1.
0. Pemeriksaan payudara dan aksila
O 1. Inspeksi Tidak diperiksa Tidak diperiksa
2. Palpasi Tidak diperiksa Tidak diperiksa

Pemeriksaan abdomen
2. Inspeksi Tidak diperiksa Tidak diperiksa

3. Palpasi Tidak diperiksa Tidak diperiksa

4. Perkusi Tidak diperiksa Tidak diperiksa


5. Auskultasi Tidak diperiksa Tidak diperiksa

Pemeriksaan ektremitas atas

19
1. Bahu Tidak mengalami gangguan atau Tidak mengalami gang
kelainan, masih berfungsi kelainan, masih berfun
dengan baik dengan baik

2. Siku Tidak mengalami kelainan atau Tidak mengalami kelai


gangguan gangguan

3. Pergelangan dan telapak Tidak ada kelainan masih Tidak ada kelainan ma
tangan berfugsi dengan normal berfugsi dengan norma

Pemeriksaan ektremitas bawah


1. Panggul tidak ada kelainan bentuk Tidak ada kelainan ben
panggul panggul
2. Lutut Lutut masih kuat, tidak ada Lutut masih kuat,
gangguan gangguan
3. Pergelangan dan telapak kaki Masih berfungsi secara normal Masih berfungsi secara

VII. Harapan keluarga terhadap Asuhan keperawatan keluarga


1. Terhadap masalah kesehatannya
Keluarga berharap dapat mempertahankan kesehatannya, terutama pada
bapak N yang memiliki kebiasaan merokok supaya mengurangi rokok
yang dikonsumsnya, mengubah pola pikir bapak N yang merasa kalau
tidak merokok itu rasanya pahit serta keluarga mampu melakukan
perawatan kesehatan lansia.

2. Terhadap petugas kesehatan yang ada


Keluarga berharap agar petugas kesehatan setempat terjun kemasyarakat
untuk memberikan pendidikan kesehatan.

Galur, 14 april 2017

20
(Kelompok)

ANALISA DATA
No Data Penunjang Masalah Keperawatan
.
1. Data Objektif : Domain 1: Promosi Kesehatan
 Ibu R terlihat menggelengkan kepala Class 2: Manajemen Kesehatan
pada saat ditanya mengenai cara untuk Kode: (00099) Ketidakefektifan
menangani masalah kesehatan lansia Pemeliharaan Kesehatan

Data Subjektif:
 Ibu R mengatakan belum tahu
mengenai masalah kesehatan lansia
dan cara penanganannya yang baik.
 Ibu. R mengatakan jika mertua
mengeluhkan nyeri pada sendinya, dia
hanya bisa memijat bagian yang sakit
terlebih dahulu di rumah dan
membawa ke rumah sakit jika tidak
kunjung sembuh.
 Keluarga tidak memodifikasi
lingkungan untuk mengatasi masalah
kesehatan pada lansia terutama nyeri

21
sendi.
2. Data Objektif : Domain 1: Promosi Kesehatan
 Ibu R. tampak agak jengkel Class 2: Manajemen Kesehatan
mengungkakan kebiasaan merokok Kode: (00188) Perilaku
suaminya. Kesehatan Cenderung Berisiko

Data Subjektif:
 Ibu.R mengatakan bahwa Bapak N
mengawali kebiasaan merokok setelah
menikah, sehari bisa menghabiskan 1-
2 bungkus rokok. Kebiasaan merokok
tersebut membuat Bapak N
mengalami batuk dan terdapat lendir
sudah 5 tahun.
 Ibu R mengatakan Bapak N belum
memiliki keinginan untuk segera
berhenti merokok, walaupun kadang-
kadang jika sakit minum obat dari
rumah sakit tetapi Bapak N tetap rutin
merokok namun sudah berkurang
menjadi setengah bungkus.
 Ibu.R mengatakan sudah sering
mengingatkan Bapak N agar
mengurangi kebiasaan merokok
namun tidak pernah didengarkan oleh
Bapak N. Bapak N hanya mengatakan
kalau tidak merokok lidah rasanya
pahit.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA BAPAK N


No Diagnosa tujuan intervensi implementasi
. Keperawatan
1. Domain 1: Setelah dilakukan  Mengenal Masalah hari....... h
Promosi tindakan keperawatan Kesehatan jam...... j
Kesehatan selama.......diharapka NIC: Pengajaran: 1. Mengkaji tingkat S
Class 2: n Proses penyakit pengetahuan pasien dan
Manajemen NOC: Pengetahuan: 1. Kaji tingkat keluarga tentang proses
Kesehatan Promosi Kesehatan pengetahuan pasien penyakit pada lansia
Kode: (00099) Dapat meningkat dan keluarga pasien
Ketidakef dengan kriteria hasil: terkait dengan
ektifan 1. Keluarga proses penyakit O
Pemeliharaan mampu yang spesifik
memahami  Mengambil
Kesehatan

22
atau Keputusan
menunjukkan NIC: Dukungan
perilaku yang pengambilan keputusan
meningkatkan 1. Bantu pasien atau hari....... h
kesehatan keluarga jam..... j
2. Keluarga mengidentifikasi 2. Membantu pasien dan S
mampu keuntungan dan keluarga dalam
melakukan kerugian dari setiap mengidentifikasi
pemeriksaan alternatif pilihan keuntungan dan kerugian
kesehatan 2. Jadilah penghubung dari alternatif tindakan O
yang antara pasien, (memijat) yang
direkomendasi keluarga, dan dilakukan
kan penyedia pelayanan
3. Keluarga kesehatan lainnya
mendapatkan  Merawat Anggota
sumber Keluarga hari....... h
informasi NIC: Peningkatan jam..... j
peningkatan keterlibatan keluarga 3. mengidentifikasi S
kesehatan 1. Identifikasi kemampuan anggota
terkemuka kemampuan keluarga untuk terlibat
anggota keluarga dalam perawatan pasien
untuk terlibat dalam
perawatan pasien O
2. Dorong anggota
keluarga dan pasien
untuk membantu
mengembangkan
rencana perawatan
 Modifikasi hari....... h
Lingkungan jam..... j
NIC: Bantuan 4. mendorong anggota
perawatan diri keluarga dan pasien
1. Berikan lingkungan untuk membantu
yang terapeutik mengembangkan
dengan memastikan rencana perawatan O
lingkungan yang
hangat, santai,
tertutup dan
berdasarkan
pengalaman
individu
 Pemanfaatan Fasilitas hari....... h
Kesehatan jam..... j
NIC: Peningkatan 5. membantu memodivikasi S
keterlibatan keluarga lingkungan menjadi
1. Dorong anggota lingkungan yang

23
keluarga dan pasien terapeutik lingkungan
untuk bersikap yang hangat, santai,
asertif dalam tertutup dan berdasarkan O
berinteraksi dengan pengalaman pasien
pemberi layanan
kesehatan
profesional
hari....... h
jam..... j
6. dorong pasien dan S
keluarga untuk
memanfaatkan
pelayanan kesehatan
yang ada

h
j
S

24
2. Domain 1: Setelah dilakukan  Mengenal Masalah hari..... h
Promosi tindakan keperawatan Kesehatan jam....... j
Kesehatan selama......diharapkan NIC: Bantuan 1. mengidentifikasi aspk S
Class 2: NOC: Kontrol penghentian merokok psikososial pasien dan
Manajemen Risiko: Penggunaan 1. Bantu pasien atau keluarga terkait rokok
Kesehatan Tembakau keluarga pasien
Kode: (00188) Dapat terkontrol untuk
Perilaku dengan kriteria hasil: mengidentifikasi
Kesehatan 1. Keluarga atau aspek psikososial O
Cenderung pasien (perasaan positif
Berisiko mengetahui dan negatif terkait
efek dengan merokok)
ketergantunga  Mengambil
n Keputusan hari....... h
rokok/tembak NIC: Modifikasi jam..... j
au Perilaku 2. menawarkan dan S
2. Keluarga atau 1. Tawarkan mengajarkan penguatan
pasien mampu penguatan positif positif dalam pembuatan O
mengenali dalam pembuatan keputusan mandiri
kemampuan keputusan mandiri pasien
untuk pasien
merubah  Merawat Anggota
perilaku Keluarga
3. Keluarga atau NIC: Modifikasi hari....... h
pasien mampu Perilaku jam..... j
mnggunakan 1. Pilah-pilah perilaku 3. membantu memodifikasi S
fasilitas mejadi bagian kecil perilaku dengan
kesehatan untuk dirubah mengurangi jumlah
yang sesuai menjadi unit merokok
dengan perilaku yang
kebutuhan terukur (misalnya
4. Keluarga atau berhenti merokok, O
pasien mampu pengurangan jumlah
mencegah rokok yang dihisap)
situasi yang  Modifikasi
mendukung Lingkungan
penggunaan NIC: Bantuan
rokok/tembak penghentian merokok
au 1. Bantu pasien hari....... h
mengembangkan jam..... j
metode praktis 4. mengajarkan pasien S
untuk menolak tentang metode untuk
keinginan merokok menoloak keinginan
(misalnya merokok
menghabiskan
waktu dengan
teman-teman yang
25
SKORING MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa keperawatan: Perilaku kesehatan cenderung berisiko
Domain 1: Promosi Kesehatan
Class 2: Manajemen Kesehatan
Kode: (00188)
Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran

Sifat masalah 1 3/3x1=1 Ibu R mengatakan Bapak N belum


Aktual (3) memiliki keinginan untuk segera berhenti
Risiko (2) merokok, walaupun kadang-kadang jika
Potensial (1) sakit minum obat dari rumah sakit tetapi
Bapak N tetap rutin merokok setengah
bungkus. Bapak N beranggapan jika tidak
merokok, lidah beliau merasa pahit
Kemungkinan diubah 2 1/2x2=1 Ibu.R mengatakan bahwa Ibu.R dan
Mudah (2) keluarga sudah sering mengingatkan
Sebagian (1) Bapak N untuk mengurangi kebiasaan
Tidak dapat (0) merokok namun tidak pernah
didengarkan oleh bapak N. Bapak N
hanya mengatakan kalau tidak merokok
lidah rasanya pahit.
Kemungkinan dicegah 1 2/3x1=2/3 Ibu.R mengatakan bahwa Bapak N
Tinggi (3) sampai sekarang masih saja merokok,
Cukup (2) hanya saja jumlah rokok yang
Rendah (1) konsumsinya berkurang dari 1-2 bungkus
kemudian setengah bungkus
Menonjolnya masalah 1 2/2x1=1 Ibu.R mengatakan bahwa Bapak N
Segera (2) mengawali kebiasaan merokok setelah
Tidak perlu (1) menikah, karena kebiasaan merokoknya
Tidak dirasakan (0) Bapak N mengalami batuk dan terdapat

26
lendir sudah 5 tahun.
Total 3 2/3

Diagnosa keperawatan: Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan


Domain 1: Promosis Kesehatan
Class 2: Manajemen Kesehatan
Kode: (00099)
Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran

Sifat masalah 1 3/3x1=1 Ibu R mengatakan mertua saya sering


Aktual (3) mengeluhkan pada saya kalau nyeri pada
Risiko (2) sendi atau lututnya tetapi, saya belum tahu
Potensial (1) mengenai masalah kesehatan lansia dan cara
penanganannya yang baik.

Kemungkinan diubah 2 2/2x2=2 Ibu R mengatakan jika mertuanya


Mudah (2) mengeluhkan nyeri hanya bisa memijat
Sebagian (1) dibagian nyerinya untuk mengurangi rasa
Tidak dapat (0) nyeri.
Kemungkinan dicegah 1 2/2x1=1 Ibu. R mengatakan jika mertua sewaktu-
Tinggi (3) waktu mengeluhkan nyeri pada sendi
Cukup (2) lututnya, dia memijat bagian yang sakit
Rendah (1) untuk mengurangi nyerinya dan membawa
ke rumah sakit jika tidak kunjung sembuh
agar diberikan obat dari rumah sakit.
Menonjolnya masalah 1 2/2x1=1 Ibu. R mengatakan keluarga tidak
Segera (2) memodifikasi lingkungan untuk mengatasi
Tidak perlu (1) masalah kesehatan pada lansia terutama
Tidak dirasakan (0) nyeri sendi
Total 5

27
28

Anda mungkin juga menyukai